• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetens. dcox

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetens. dcox"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Makalah

PELAKSANAAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

DI S U S U N OLEH

NAMA : ANINDITA SYAFITRI

KELAS : 01

NIM : 1306103010029

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahkan iman dan islam serta telah mengaruniakan kepada manusia akal dan pikiran. Dialah Tuhan semesta alam, yang memiliki apa yang ada dilangit dan apa yang ada dibumi serta kepada-Nyalah segala kebenaran yang hakiki. Salawat dan salam kami hanturkan kepada junjungan alam dan Habibullah Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya serta kaum muslimin dan muslimat yang mengikuti sunnahnya.

Berkat izin dan rahmat Allah SWT pada akhirnya makalah ini dengan judul “Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi” dapat diselesaikan. Walaupun dalam makalah ini masih banyak kekurangan, saya harapkan agar pembaca memberikan arahan dan bimbingan yang bermanfaat agar makalah ini menjadi lebih sempurna. Saya juga mengucapkan terima kasih banyak kepada dosen pembimbing yang telah membimbing saya selama ini.

Semoga makalah ini dapat menjadi tambahan ilmu yang bermanfaat bagi pembacanya, terutama bagi saya sendiri. Pada akhirnya hanya kepada Allahlah kita memohon taufik dan hidayahnya serta ampunannya, dan hanya kepada Allahlah kita semua berserah diri.

Banda Aceh, 16 Desember 2014

(3)

Daftar Isi

Kata Pengantar...i

Daftar Isi...ii

BAB I...3

PENDAHULUAN...3

A. Latar Belakang...3

B. Rumusan Masalah...3

C. Tujuan...4

BAB II...5

PEMBAHASAN...5

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi...5

B. Dasar Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kurikulum...6

C. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi...7

D. Komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi...8

E. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi...10

F. Impelementasi atau Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi...11

G. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi...12

BAB III...14

KESIMPULAN...14

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan secara global meningkat sangat pesat. Indonesia sebagai bagian dari bangsa di dunia harus berusaha dan mampu untuk mengimbangi perkembangan tersebut. Apabila tidak, maka bangsa Indonesia akan tertinggal dan bahkan mungkin akan terkucilkan oleh bangsa-bangsa lain. Bangsa Indonesia harus membangun diri dan siap bersaing, dan peningkatan sumber daya manusia adalah menjadi prioritas utama.

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini masih memprihatinkan. Data menunjukkan bahwa Human Development Index (Indeks Pengembangan Manusia, salah satu komposisinya adalah pencapaian pendidikan) negara kita pada tahun 2011 berada pada ranking 124 (http://jaringanantikorupsi.blogspot.com) dari sekitar 180 negara di dunia. Oleh sebab itu segala perbaikan di semua aspek pembangunan perlu ditingkatkan, khususnya di dunia pendidikan sebagai salah satu upaya untuk mencetak sumber daya manusia yang unggul.

Untuk mengantisipasi tuntutan di atas, pemerintah melalui Depdiknas terus berupaya untuk merespon lajunya perkembangan ilmu dan teknologi global. Peningkatan mutu pendidikan terus diupayakan, salah satunya adalah dengan melakukan pembenahan dan penyempurnaan terhadap aspek substantif yang mendukung kinerja pendidikan, yaitu kurikulum sekolah. Salah satu kurikulum yang dikembangkan oleh pemerintah mulai tahun 2000 adalah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

B. Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian dari Kurikulum Berbasis Kompetensi? 2. Apakah dasar pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi? 3. Apakah tujuan dari pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi? 4. Apa sajakah komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi?

5. Apa sajakah karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi?

(5)

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi.

2. Mengetahui dasar pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 3. Mengetahui tujuan dari pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi. 4. Mengetahui komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi.

5. Mengetahui karateristik Kurikulum Berbasis Kompetensi.

(6)

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Berbasis Kompetensi

Untuk memahami tentang pengertian kurikulum berbasis kompetensi (KBK), perlu dikemukakan terlebih dahulu pengertian dari kompetensi itu sendiri. Surat Keputusan Mendiknas nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan “Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.” Kay (1977) mengemukakan bahwa kompetensi selalu dilandasi oleh rasionalitas yang dilakukan dengan penuh kesadaran “mengapa” dan “bagaimana” perbuatan tersebut dilakukan (Mulyasa, 2005 : 39).

Dengan demikian kompetensi merupakan indikator yang menunjuk kepada perbuatan yang dapat diamati, dan sebagai konsep yang mencakup aspek-aspek pengetahuan, keterampilan, nilai, dan sikap, serta tahap-tahap pelaksanaannya secara utuh. Lebih lanjut Mulyasa (2005 : 40) menjelaskan bahwa, Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah suatu konsep kurikulum yang menekankan pada pengembangan kemampuan melakukan (kompetensi) tugas-tugas dengan standar performansi tertentu, sehingga hasilnya dapat dirasakan oleh peserta didik, berupa penguasaan terhadap seperangkat kompetensi tertentu.

Sedangkan Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas (2002) mendefinisikan bahwa kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Kurikulum ini berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada diri peserta didik melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2) keberagaman yang dapat diwujudkan sesuai dengan kebutuhannya.

(7)

kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah (Aziz, 2006: 99).

Dalam KBK, proses pembelajaran difokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi oleh peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu peserta didik sekurang-kurangnya tingkat kompetensi minimal, agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.

B. Dasar Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kurikulum

Dasar pemikiran pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi di Negara kita adalah :

1. Masalah internal pendidikan di Indonesia

Masalah internal yang dimaksudkan adalah tatanan pendidikan di Indonesia yang belum tersusun dengan jelas. Kurikulum tahun 1994 (berdasarkan Kepmendikbud No. 056/U/1994) berbasis pada isi, yaitu bertujuan untuk menguasai ilmu pengetahuan dan penerapannya (content based), sedangkan ilmu pengetahuan terus-menerus berkembang sehingga apabila masih berbasis pada isi maka akan tertinggal oleh perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

2. Masalah global

Masalah global antara lain adalah adanya laporan dari UNESCO mengenai HDI negara kita yang cenderung semakin tertinggal dengan negara lain. Selain itu juga terdapat juga hal-hal sebagai berikut :

1) Persaingan global antar pendidikan tinggi untuk menghasilkan lulusan yang dapat bersaing di era global.

2) Perubahan orientasi pendidikan yang tidak hanya menghasilkan manusia cerdas tetapi juga harus mampu menerapkan ilmunya dalam kehidupan bermasyarakat,

(8)

Sedangkan dasar hukum pelaksanaannya adalah : (1). Kepmendiknas No. 232/U/2000 dan No. 045/U/2002 tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi, (2). Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 2000 tentang otonomi di bidang pendidikan, dan (3). UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

C. Tujuan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum nasional mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia berorientasi padda hakekat pembelajaran Bahasa. Yang dimaskudkan dengan hakekat pembelajaran Bahasa yaitu pembelajaran dimaksudkan untuk menjadikan siswa belajar dan kemudian terampil berkomunikasi. Di samping itu kurikulum nasional berupaya menjadikan siswa memiliki kompetensi kesastraan, yakni membawa siswa belajar memahami manusia dan nilai-nilai kemanusiaannya.

KBK juga diarahkan agar siswa terbuka terhadap beragam informasi disekitar siswa, mampu menjaring informasi yang diperlukan untuk meningkatkan kemampuannya, memiliki motivasi yang kuat untuk secara mandiri mengembangkan kemampuan diri dan kepribadiannya, serta tidak merasa malu memiliki budaya sendiri sehingga tidak tercabut dari akar budaya yang dimilikinya.

Atas dasar itulah Boediono (2001: 6) menyatakan bahwa kurikulum nasional mengharapkan terwujud beberapa hal sebagai berikut:

1. Siswa dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan, kebutuhan, minatnya, serta dapat menumbuhkan penghargaan terhadap hasil budaya dan hasil intelektual bangsanya sendiri.

2. Guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi Bahasa siswa dengan menyediakan beragam kegiatan berbahasan dan sumber Bahasa.

3. Guru lebih mandiri dan leluasa dalam menentukan bahan ajar sesuai dengan kondisi lingkungan sekolah dan kemampuan siswanya.

4. Orang tua dan masyarakat terlibat secara aktif dalam pelaksanaan program di sekolah.

(9)

6. Daerah dapat menunjukkan bahan dan sumber belajar sesuai dengan kondisi dan kekhasan daerah masing-masing.

Kurikulum Berbasis Kompetensi menginginkan perubahan yang sangat mendasar pada diri siswa. Oleh karena itu, guru perlu memahami tujuan apa yang diharapkan tercapai dengan adanya perubahan kurikulum ini. Boediono (2001: 9) menyatakan bahwa KPK Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai tujuan umum seperti berikut ini:

1. Siswa menghargai dan mengembangkan Bahasa dan Sastra Indonesia sebagai Bahasa persatuan (nasional) dan Bahasa Negara.

2. Siswa memahami Bahasa dan Sastra Indonesia dari segi bentuk, makna dan fungsi, serta dapat menggunakan dengan tepat dan kreatif untuk bermacam-macam tujuan, keperluan, dan keadaan.

3. Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa dan Sastra Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, kematangan emosional, dan kematangan social.

4. Siswa memiliki disiplin dan keterlibatan dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis).

5. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa.

6. Siswa mampu menyalurkan potensi intelektual, gagasan, dan imajinasi secara kreatif dan konstruktif.

D. Komponen Kurikulum Berbasis Kompetensi

Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kerangka inti yang memiliki empat komponen, yaitu kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis kela, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah. Kerangka inti kurikulum berbasis kompetensi memuat pengertian, prinsip-prinsip, struktur dan pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi.

(10)

Kurikulum dan hasil belajar ini memuat kompetensi, hasil belajar, dan indicator mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan SMA. Kurikulum dan hasil belajar memberikan suatu rentang kompetensi dan hasil belajar siswa yang bermanfaat bagi guru-guru mulai dari prasekolah dasar (TK) sampai ke sekolah menengah atas (SMA). Untuk menentukan apa yang harus dipelajari oleh siswa, bagaimana mereka seharusnya dinilai (dievaluasi), dan bagaimana pembelajaran disusun. Kurikulum dan hasil belajar dibagi menjadi 12 rumpun pelajaran yang terdiri dari 1 rumpun untuk pengembangan sekolah TK, dan 11 rumpun pelajaran yang terdiri dari Pendidikan Agama, Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, Sains, Ilmu Sosial, Bahasa Inggris dan Bahasa Asing lainnya, Kesenian, Pendidikan Jasmani, Keterampilan, dan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Penilaian berbasis kelas memuat prinsip, sasaran, dan pelaksanaan penilaian berkelanjutan yang lebih akurat dan konsisten sebagai akuntabilitas public melalui penilaian terpadu dengan kegiatan belajar mengajar di kelas (berbasis kelas) dengan mengumpulkan kerja siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan tes tertulis. Penilaian ini mengidentifikasi kompetensi/ hasil belajar yang telah dicapai, dan memuat pernyataan yang jelas tentang standar yang harus dan telah dicapai serta peta kemajuan siswa dan pelaporan.

Kegiatan belajar mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta gagasan-gagasan pedagogis dan andragogis yang mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik.

(11)

Sebagai suatu sistem kurikulum nasional, kurikulum berbasis kompetensi (KBK) mengakomodasikan berbagai perbedaan secara tanggap terhadap budaya dengan memadukan berbagai kepentingan dan kemampuan daerah. KBK menerapkan strategi yang meningkatkan kebermaknaan pembelajaran untuk semua peserta didik terlepas dari latar budaya, etnik, agama, dan jender melalui pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

E. Karakteristik Kurikulum Berbasis Kompetensi

Depdiknas (2002) mengemukakan bahwa kurikulum berbasis kompetensi memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal.

2. Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan.

3. Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi.

4. Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif.

5. Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

(12)

(4). Strategi belajar individual personal. Belajar individual adalah belajar berdasarkan tempo belajar peserta didik, sedangkan belajar personal adalah interaksi edukatif berdasarkan keunikan peserta didik; bakat, minat, dan kemampuan (personalisasi). (5). Kemudahan belajar. Kombinasi antara pembelajaran individual personal dengan pengalaman lapangan, dan pembelajaran secara tim akan memberikan kemudahan belajar dalam kurikulum berbasis kompetensi. (6). Belajar tuntas. Belajar tuntas merupakan strategi pembelajaran yang dapat dilaksanakan di dalam kelas, dengan asumsi bahwa pada kondisi yang tepat semua peserta akan mampu belajar dengan baik dan memperoleh hasil belajara secara maksimal terhadap seluruh bahan yang dipelajari.

F. Impelementasi atau Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan.

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) telah berjalan sejak tahun 2001 pada beberapa sekolah yang dijadikan mini pilot. Impelementasi KBK merupakan salah satu bagian penting untuk mendapatkan masukan dalam rangka penyempurnan KBK baik dari aspek keterbacaan, keluasan, kedalaman, dan keterlaksanaannya di lapangan (Balitbang Depdiknas, 2003 : 11)

(13)

G. Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi

1. Tujuan Evaluasi

Evaluasi adalah proses sistematis untuk menentukan nilai sesuatu (tujuan, kegiatan, keputusan, unjuk kerja, proses, orang, obyek, dll) berdasarkan krtiteria tertentu melalui penilaian (Dimyati, 2006 : 191).

Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar Nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan pengembangan kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan.

Evaluasi untuk program pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah memerlukan indikator keberhasilan sebagai tolak ukur pencapaian pelaksanaan kurikulum. Indikator keberhasilan kurikulum mencakup :

a) Indikator keberhasilan sosialisasi kurikulum.

b) Indikator keberhasilan penyusunan silabus.

c) Indikator keberhasilan penyusunan program tahunan dan semester.

d) Indikator keberhasilan penyusunan rencana pembelajaran.

e) Indikator keberhasilan penyusunan bahan ajar.

f) Indikator keberhasilan pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.

2. Tahapan Evaluasi

(14)

Evaluasi menggunakan indikator keberhasilan pelaksanaan pengembangan kurikulum di daerah/sekolah dan selain itu evaluasi juga dapat dilakukan melalui pentahapan, mulai dari tahun pertama hingga tahun terakhir pelaksanaan kurikulum berstandar nasional. Prinsip penilaian pengembangan kurikulum yang disesuaikan dengan daerah masing-masing adalah penilaian terhadap relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, kepraktisan, dan efektivitasnya.

(15)

BAB III KESIMPULAN

Dari pemaparan pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan bahwa Kurikulum berbasis kompetensi merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar, dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum sekolah. Latar belakang dirumuskannya kurikulum berbasis kompetensi diantaranya adalah masalah internal pendidikan, yaitu di samping rendahnya kualitas pendidikan juga tatanannya yang belum tersusun dengan jelas. Selain itu juga masalah global, yaitu untuk mengatasi tuntutan perkembangan jaman.

Tujuan dari kurikulum berbasis kompetensi ini adalah untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik dan terampil dalam setiap bidang. Komponen dari kurikulum berbasis kompetensi ada empat, yaitu kurikulum dan hasil belajar, penilaian berbasis kelas, kegiatan belajar mengajar, dan pengelolaan kurikulum berbasis sekolah.

Karakteristik KBK antara lain mencakup : Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal ; Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagamaan ; Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi ; Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lain yang memenuhi unsur edukatif ; Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Pelaksanaan atau implementasi KBK adalah sebagai proses penerapan ide, konsep, dan kebijakan kurikulum dalam suatu aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik menguasai seperangkat kompetensi tertentu sebagai hasil interaksi dengan lingkungan. Implementasi KBK yang telah dilakukan tersebut meliputi beberapa prinsip yaitu : Kegiatan Belajar Mengajar ; Penilaian Berbasis Kelas. ; Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah..

(16)
(17)

Daftar Pustaka

Aziz, Yusuf. 2006. Kurikulum dan Pembelajaran. Banda Aceh: Unsyiah.

Depdiknas, Balitbang. “Kurikulum Berbasis Kompetensi” , Katalog Dalam Terbitan. Jakarta: 2003. Hlm. 9-20.

Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta. Mulyasa, E. 2005. Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik, Dan

Referensi

Dokumen terkait

2 jaran ke .11 12 13 14 1 Mahasiswa memahami kegiatan pembelajaran dan lingkup perkuliahan Casemix Mahasiswa sepakati kontrak belajar Mahasiswa dapat menyebutkan

Setelah dilakukan penelitian, maka dapat diketahui bahwa ketidakpuasan yang paling banyak dikeluhkan oleh pengguna Jalan Tol adalah mengenai petugas Pul-Tol yang menggunakan

permasalahan peserta didik kelas X SMA Negeri 1 kota Pontianak ialah pentingnya pemahaman diri mengenai tipe kepribadian dengan berbagai karakteristik kelemahan dan

Mahasiswa memahami perkuliahan tentang Aplikasi Teknologi secara teoritik.

Apabila saudara ditunjuk sebagai pemenang, apakah saudara bersedia untuk melaksanakan pekerjaan tersebut sesuai dengan spesifikasi teknis yang terdapat dalam Dokumen Lelang

Variabel independen berikutnya adalah profitabilitas yang diproksikan dengan return on asset (ROA) dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel independen tersebut tidak