• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan praktikum pengujian produk. docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan praktikum pengujian produk. docx"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN PRODUK

ACARA IV

ALAT PENGUKUR MASSA (TIMBANGAN / NERACA)

Disusun Oleh : Nama : Tri Rahayu

Nim : 12/332310/SV/01026 Kelompok : C1

Hari, Tanggal : Senin, 17 Maret 2014 Nama Asisten : Dinta Hayulista P E

LABORATORIUM BIOINDUSTRI PROGRAM DIPLOMA III AGROINDUSTRI

SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat proses pengukuran massa dengan menggunakan timbangan. Hal tersebut bertujuan untuk memperoleh atau mengetahui berat yang diinginkan. Seiring berjalannya waktu teknologi semakin canggih. Sehingga terdapat berbagai macam alat pengukuran massa yang modern serta canggih. Dengan begitu dapat mempermudahkan seseorang yang menggunakan serta dengan alat yang lebih modern dapat menginformasikan hasil yang akurat.

Timbangan atau alat pengukur massa terdapat berbagai macam jenis serta kegunaannya. Dalam pengontrolan suatu produk diperlukan suatu alat yang berguna untuk membagi serta mengetahui massa dari suatu bahan yang akan diuji. Hal tersebut dapat bermanfaat sebagai acuan dari dasar pengujian tersebut. Peralatan yang sering digunakan untuk mengukur massa dari suatu produk yaitu timbangan. Namun setiap jenis timbangan mempunyai prinsip kerja masing-masing serta bagian-bagian yang berbeda.

Praktikum pengujian produk sangat penting dilakukan. Dimana pada praktikum tersebut dapat mengetahui kegunaan dari timbangan serta mengetahui macam-macam timbangan. Dari macam-macam timbangan tersebut mempunyai fungsi mengukur yang berbeda kapasitasnya. Tanpa dilakukan praktikum tersebut sehingga praktikan tidak mengetahui teknik penggunaan timbangan yang benar. Sehingga praktikan mampu mengaplikasikan dalam dunia industri atau dalam dunia kerja.

B. Tujuan

(3)

2. Praktikan mengetahui teknik penggunaan timbangan / neraca

3. Praktikan mampu membandingkan cara penggunaan timbangan / neraca

(4)

BAB II

LANDASAN TEORI

Prinsip kerja neraca Ohaus serupa dengan neraca dua lengan. Namun, neraca Ohaus tidak mengalami kesulitan mengenal anak timbangan. Anak timbangan neraca Ohaus berada pada neraca itu sendiri. Kemampuan pengukuran neraca ini dapat diubah dengan menggeser posisi anak timbangan sepanjang lengan. Anak timbangan dapat digeser menjauhi atau mendekati poros neraca. Massa benda dapat diketahui dari penjumlahan masing-masing posisi anak timbangan sepanjang lengan setelah neraca dalam keadaan seimbang. Neraca Ohaus memiliki tingkat ketelitian yang lebih baik daripada neraca dua lengan atau neraca langkah (Abdullah, 2000).

Neraca elektronik merupakan neraca yang paling canggih dan sangat mudah digunakan. Benda yang akan diukur diletakkan diatasnya dan secara otomatis neraca akan menampilkan angka yang menyatakan massa benda. Tingkat ketelitian pengukuran massa dengan neraca elektronik beragam. Hal tersebut bergantung pada penggunaannya dan seberapa canggih teknologi yang digunakan. Neraca ini memerlukan energi listrik untuk mengoperasikannya (Mahmud, 1993).

Timbangan dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori berdasarkan klasifikasinya. Jika dilihat dari cara kerjanya, jenis timbangan dapat dibedakan atas timbangan manual, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara mekanis dengan sistem pegas. Timbangan digital, yaitu jenis timbangan yang bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Timbangan hybrit, yaitu timbangan yang cara kerjanya merupakan perpaduan antara timbangan manual dan digital. Timbangan hybrid ini biasa digunakan untuk lokasi penimbangan yang tidak ada aliran listrik. Timbangan hybrid menggunakan display digital tetapi bagian paltform menggunakan plat mekanik (Anonim, 2012).

(5)

menentukan massa benda yang diukurnya. Neraca pegas seperti timbangan badan mengukur berat, defleksi pegasnya ditampilkan dalam skala massa atau label angkanya sudah dibagi gravitasi (Piccario, 2001).

Mengukur adalah membandingkan sesuatu yang diukur dengan besaran sejenis (alat ukur) yang ditetapkan sebagai satuan. Dalam ilmu terapan seperti kimia dan fisika, pengukuran merupakan aktivitas yang membandingkan kuantitas fisik dari objek dan kejadian dunia-nyata. Alat pengukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda atau kejadian tersebut. Seluruh alat pengukur terkena error peralatan yang bervariasi. Tujuan pengukuran adalah menentukan nilai besaran ukur. Bidang ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran dinamakan metrologi (Braddy, 1999).

(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Mulyadi. 2000. IPA Fisika. Grasindo. Jakarta

Anonim. 2012. Jenis-jenis Timbangan. http://iccri.net/jenis-jenis-timbangan.html. Diakses pada tanggal 24 April 2014 Pukul 13.55 WIB

Brady, 1999. Fisika. Binapura Aksara. Jakarta

Mahmud, dkk. 1993. IPA Terpadu SMP dan MTs. Esis. Jakarta

Prasodjo. 2008. Physic 1. Yudhistira. Jakarta

(7)

BAB III

No Cara kerja Hasil Keterangan

1. a. proses pengukuran timbangan pasar (timbangan duduk)

menyiapkan alat dan bahan yang akan ditimbang

Memastikan timbangan menunjukan angka nol

Meletakan benda yang massanya akan diukur pada cawan timbangan

2. b. Proses pengukuran neraca digital memastikan bahwa timbangan sudah menyala

(8)

Memastikan timbangan menunjukan angka nol

Meletakan wadah pada piringan tempat benda. Mencatat beratnya

Meletakan sampel yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda

menyiapkan alat dan bahan yang akan ditimbang

Memastikan timbangan menunjukan angka nol

Meletakan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat benda

(9)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

(10)

Bagian-bagian : 1 = tempat sampel 2 = penampu

3 = skala pembacaan 4 = jarum penunjuk skala 5 = pengatur skala

6 = badan timbangan

Prinsip kerja :

1. Mengkalibrasi sampel

2. Meletakan beban dalam wadah 3. Membaca skala beban

Keterangan

1. Maximal beban = 4 kilogram 2. Minimal beban = 0,01 gram 3. Ketelitian timbangan = 0,1 4. Sampel = 4 gram

(11)

Bagian-bagian :

1 = tombol on/off = untuk menyalakan atau mematikan alat 2 = tombol zero = untuk mengkalibrasi

3 = tombol print = untuk print hasil 4 = tompol PCS = untuk angka desimal 5 = tombol unit = untuk satuan

6 = tempat sampel = meletakan sampel 7 = kabel = menghantarkan listrik

Prinsip kerja

1. Menghubungkan saluran listrik 2. Mengkalibrasi dengan tombol Zero 3. Memasukan sampel

4. Melihat hasil 5. Mematikan

Keterangan :

1. Maximal berat = 300 gram 2. Minimal berat = 0,01 gram 3. Ketelitian = 0,001

4. Sampel = 2,00 gram

(12)

Bagian-bagian : 1 = anak beban

2 = pucuk penyeimbang skala 3 = penunjuk skala

4 = penampu

5 = tempat anak beban 6 = skala

7 = penyeimbang 8 = tempat beban 9 = raja

Prinsip kerja :

1. Beban ditempatkan di atas tempat menimbang 2. Membuka kunci

3. Menaruh anak beban

4. Mengatur skala hingga sejajar dengan penampan 5. Menurunkan beban

6. Menurunkan kunci dan mengambil anak beban

Keterangan :

1. Maksimal beban = 300 kilogram 2. Minimal beban = 6 kilogram 3. Ketelitian = 1

Keterangan anak beban : 1. 50 gram

(13)

4. 500 gram

Timbangan merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur berat dari suatu bahan atau benda. Dengan timbangan sehingga dapat mengetahui berat yang dimilki suatu benda atau bahan. Timbangan dapat digolongkan kedalam beberapa jenis namun secara garis besar timbangan dibedakan menjadi 2 yaitu timbangan dengan sistem mekanik dan timbangan elektronik. Timbangan dengan sistem mekanik merupakan jenis timbangan yang dalam setiap timbangan terdapat berbagai komponen yang nantinya ketika suatu benda dietakan di papan beban maka sensor sensor yang ada di bawah papan beban tersebut akan tersambung ke skala penunjuk berat dari beban tersebut, bisa dikatakan manual karena tidak terhubung dan mememerlukan daya listrik sehingga sensor sensor yang ada pada timbangan dengan sistem mekanik ini merupakan alat yang tidak memerlukan tenaga listrik seperti per atau pegas sebagai contoh adalah timbangan pasar, timbagaan lantai dan lainya. Sedangkan timbangan elektronik adalah jenis timbangan yang cara kerjanya membutuhkan daya listrik sehingga sensor yang ada dalam timbangan membutuhkan daya listrik dan biasanya jenis timbangan ini data yang keluar dalam bentuk digital sebgai contoh adalah neraca digital atau timbangan analitik.

(14)

sebesar 300 gram, namun tingkat minimal beban yang digunakan yaitu 0,01 gram, sehingga tidak menggunakan tempat yang luas. Terdapat cawan untuk meletakan produk yang akan diukur massanya, pada timbangan duduk tersebut juga terdapat angka penunjuk massa pada bahan yang terlihat jelas. Kelebihan timbangan digital yaitu menggunakan arus lemah dan indikatornya berupa angka digital pada layar bacaan, mempunyai tingkat ketelitian 0,001. Selanjutnya kelebihan pada timbangan mekanik yaitu dapat melakukan penimbangan dengan maksimal beban 300 kilogram, timbangan tersebut kuat serta terdapat tempat beban yang luas.

Kekurangan dari timbangan duduk yaitu hanya mempunyai tingkat ketelitian 0,1. Selanjutnya beban maksimal hanya mencapai 6 kilogram, cawan yang digunakan kecil serta kurang cekung. Kekurangan pada timbangan digital yaitu mempunyai masimal penimbangan hanya 300 gram, tempat atau wadah sampel berukuran kecil. Kekurangan selanjutnya yaitu harus menggunakan penghantar listrik sehingga boros. Kekurangan timbangan mekanik yaitu terlalu berat, jika timbangan akan dipindahankan untuk menimbang beban yang berat. Serta hanya mempunyai tingkat ketelitian 1 sehingga kurang akurat.

(15)

mengeprint hasil dari penimbangan, terdapat juga tombol pcs yang brfungsi untuk mengubah hasil menjadi angka desimal, kemudian tombol unit berungsi untuk mengubah hasil menjadi satuan, terdapat tempat beban yang berfungsi untuk meletakan sampel yang akan ditimbang serta terdapat kabel untuk menghantarkan listrik. Selanjutnya bagian-bagian serta fungsi dari timbangan mekanik yaitu terdapat pucuk penyeimbangan skala yang berfungsi untuk indicator keseimbangan antara beban dan penyeimbang. Penunjuk skala berfungsi untuk menunjukan angka beban, terdapat juga penampu untuk menampu anak beban, tempat anak beban berfungsi untuk tempat beban yang akan diukur beratnya, tempat anak timbangan berfungsi untuk meletakan anak timbangan, roda berguna untuk menjalankan timbangan agar lebih mudah untuk dipindah karena timbangan jenis ini cukup berat. Penyeimbang adalah sebagai penujuk apakah posisi timbangan sudah dalam keadaan seimbang atau belum. Penyeimbang gravitasi digunakan untuk mengetahui posisi timbangan dan memeastikan timbangan dalam keadaan rata air. Penunjuk skala adalah penunjuk berat beban yang ditimbang, skala adalah angka-angka yang menunjukkan berat beban. Penampung beban adalah tempat untuk menaruh benda yang akan ditimbang, sedangkan anak timbangan berfungsi sebagai penambah beban ketika kapsitas beban maksimal dan tidak mampu mencukupi beban yang ditimbang.

(16)

mematikan. Terakhir yaitu prinsip kerja pada timbangan mekanik yaitu beban ditempatkan di atas tempat menimbang, membuka kunci, menaruh anak beban, mengatur skala hingga sejajar dengan penampan, menurunkan beban, menurunkan kunci dan mengambil anak beban.

Aplikasi alat pengukur massa digunakan di industri kerupuk udang yang terdapat didaerah Bantul. Dimanan industri tersebut menggunakan timbangan duduk untuk menimbang krupuk saat dikemas. Selanjutnya pada industri bakpia pathuk yang dimana menggunakan alat pengukur massa atau timbangan duduk yang digunakan untuk menimbang bahan baku yaitu tepung terigu. Selanjutnya pada industri sosis di daerah Boyolali. Dimana industri tersebut menggunakan timbangan gantung untuk mengukur massa pada saat melakukan penimbangan produk yang akan dipasarkan.

(17)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

(18)

2. Teknik penggunaan timbangan yaitu dengan menyamakan tanda penyeimbang yang terdapat dibagian wadah dan pada alat pemberat, jika kedua tanda tersebut sama posisinya atau sederajat maka dinyatakan seimbang dan hasilnya valid. Ketika beban ditaruh diatasnya nantinya akan menghubungkan ke penunjuk beban yang merupakan gaya yang dimilki oleh beban tersebut yang nantinya itu menjadi berat.

3. Perbandingan cara penggunaan masing-masing timbangan yaitu pada timbangan duduk tidak menggunakan energi listrik serta cara penggunaannya masih manual dalam membaca skala. Pada timbangan digital cara penggunaannya massa beban akan secara langsung terbaca oleh sensor dari neraca, timbangan duduk menggunakan energi listrik. Pada timbangan mekanik, cara penggunaannya juga dilakukan secara manual dengan menyeimbangkan antara penyeimbang dan alat pemberat.

4. Pengaplikasian dalam dunia agroindustri yaitu adalah dapat digunakan untu mengukur beban sebelum diproduksi, sebgai contoh pada industri gula, sebelum diproduksi tebu tebu ditimbang dahulu sehingga dapat diketahui beratnya untuk menentukan administrasi nantinya.

B. Saran

1. Sebaiknya jenis timbangan pada laboratorium lebih diperbanyak, sehingga dapat melakukan perbandingan pada skala besar.

2. Coas sangat jelas dalam menjelaskan mengenai alat pengukur massa, sebaiknya lebih dipertahankan

3. Laboratorium sebaiknya dilakukan penataan ulang ruangan, sehingga tidak terlalu sempit

Referensi

Dokumen terkait

Tangga adalah alatan kegunaan rumah yang penting. Setiap rumah ada mempunyai tangga. Tangga digunakan oleh manusia untuk mencapai benda yang tinggi. Terdapat berbagai jenis tangga

Terdapat berbagai jenis variable seperti variabel numerik (setiap nomor yang dapat Anda gunakan dalam perhitungan), variabel string (teks atau.. Anda harus menetapkan variabel