• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTI DAN TUJUAN EKONOMI PENDIDIKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ARTI DAN TUJUAN EKONOMI PENDIDIKAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

ARTI DAN TUJUAN EKONOMI PENDIDIKAN

A. Konsep Ekonomi

Ekonomi didefenisikan oleh Samuelson (1961) sebagai suatu kegiatan tentang bagaimana manusia memanfaatkan sumber daya produksi yang langka dalam menghasilkan barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan datang, oleh sekelompok orang atau masyarakat. Dua kata kunci dalam memahami konsep ekonomi, yaitu !1) kebutuhan (need) dan (2) kelangkaan (scarcity) yang harus dipenuhi. Kebutuhan merupakan tuntutan yang harus berkembang dan setiap saat muncul, tidak pernah berhenti. Terpenuhi sebuah kebutuhan, kemudian muncul kebutuhan baru yang lebih tinggi, sehingga masalah kebutuhan selamanya tidak dapat terselesaikan. Kelangkaan merupakan proses kegiatan menyediakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan. Kemampuan dalam segala hal yang terbatas menyebabkan tidak semua sektor kebutuhan yang diminta bisa terpenuhi.

Ekonomi merupakan kegiatan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan manusia yang terus berkembang, berhubungan dengan supply and demand, berhubungan dengan persediaan barang maupun jasa menghadapi permintaan. Semakin banyak permintaan yang harus dipenuhi dan semakin langka persediaan, harga semakin mahal. Sebaliknya semakin sedikit permintaan dan semakin banyak persediaan, harga menjadi murah.

Konsep pendidikan yang sempit merupakan usaha dalam mempersiapkan seseorang menghadapi dunia kerja, supaya seseorang dapat menyikapi pekerjaannya agar bisa bertahan hidup selama mungkin. Pendidikan yang diberikan hanya berupa pengajaran dalam bentuk pelatihan keterampilan untuk melaksanakan pekerjaan. Konsep pendidikan dalam undang-undang Sisdiknas jauh lebih luas dari sekedar pelatihan menghadapi dunia kerja, yaitu sebagai keseluruhan pengalaman belajar dalam membangun potensi diri supaya menjadi manusia yang berdaya. Diselenggrakan sepanjang hayat, dalam pendidikan formal di persekolahan dan juga berlangsung di lembaga-lembaga lain seperti pesantren, madrasah, gereja, perusahaan dan di masyarakat.

(2)

yang harus dipenuhi, pertanyaan yang kedua berhubungan dengan bagaimana memproduksinya, dan pertanyaan yang ketiga berhubungan dengan distribusi, siapa pemakai jasa atau konsumennya.

Ekonomi pendidikan berkaitan dengan penyediaan anggaran belanja pemerintah yang disediakan untuk pendidikan, baik untuk kegiatan rutin maupun untuk pembangunannya, dari mana sumbernya dan bagaimana alokasi penggunannya.

B. Pengertian Ekonomi Pendidikan

Istilah ekonomi dan pendidikan masing-masing memiliki pengertian yang berbeda cukup tajam, keduanya merupakan disiplin ilmu pengetahuan. Ekonomi merupakan usaha memanfaatkan segala sumber daya untuk memproduksi komoditas tertentu, sedangkan pendidikan sebagai upaya untuk mencerdaskan manusia melalui pengembangan pengetahuan, sikap dan keterampilan supaya berdaya.

Alasan kebutuhan dalam memahami ekonomi pendidikan dikarenakan, bahwa proses pengembangan sumber daya manusia memerlukan alokasi biaya yang sangat besar yang harus dikelola secara rasional atas pemakaiannya. Kemudian dipertanggungjawabkan. Menurut Elchanan Cohan (Nanang Fattah, 2000:18), ekonomi pendidikan didefenisikan

....suatu studi tentang bagaimana manusia baik secara perorangan maupun secara kelompok masyarakatnya membuat keputusan dalam mendayagunakan sumber-sumber daya yang terbatas agar dapat menghasilkan berbagai bentuk pendidikan dan latihan, pengembangan ilmu pengetahuan dan keterampilan, pendapat sikap dan nilai-nilai, khususnya melalui pendidikan formal serta bagaimana mendiskusikannya secara merata (equal) dan adil (equality) diantara berbagai kelompok masyarakat.

Ekonomi pendidikan adalah aktivitas pemenuhan tuntutan permintaan kebutuhan manusia terdidik melalui belajar yang harus dibiayai. Penyelenggaraannya dilakukan oleh pemerintah, kelompok masyarakat maupun perorangan. Pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah disebut pendidikan negeri, yang diselenggarakan masyarakat dinamakan swasta.

Pendidikan harus memberikan hasil terbaik tetapi biaya yang dikeluarkannya harus seirit mungkin. Biaya yang dikeluarkannya harus serrendah mungkin namun produktivitas sumber daya manusia lulusan yang dihasilkan harus memberi nilai tambah pada pola perbaikan hidup dirinya, keluarganya, masyarakatnya maupun kesejahteraan bangsanya.

(3)

yang memberikan keuntungan, baik kepada individu yang bersangkutan maupun kepada masyarakatnya.

Pendidikan memproses manusia hingga menjadi manusia produktif yang memiliki kemampuan membangun, pembangunan itu sendiri dilakukan oleh manusia yang dibangun oleh pendidikan. Modal yang ditanam untuk pendidikan berperan sebagaimana modal yang ditanam untuk memproduksi barangdalam industri yang menguntungkan. Bedanya produk yang diharapkan menjadi output pendidikan bukan merupakan komoditi tetapi berupa manusia terampil yang berkemampuan membangun. Karena itulah konsep investasi pendidikan disebut “investment in human capital” atau investasi sumber daya manusia. Manusia dianggap sebagai modal utama dalam menggerakkan kehidupan ekonomi. Keuntungan dari produk pendidikan berupa manusia cerdas terampil akan sanggup menggerakkan sumber-sumber ekonomi, sehingga ekonomi bergerak, masyarakat menjadi aktif dan segala kebutuhan hidup disediakan.

Konsep lama terhadap manusia sangat ketinggalan, sebab manusia dianggap sama sederajat dengan mesin dan perlengkapan industri lainnya. Teori lama menganggap yang disebut modal itu terdiri dari uang, mesin, tanah atau lahan. Kedudukan manusia tak ubahnya seperti mesin, asal diberi bensin maka mesin bergerak. Begitu juga dengan manusia, asal dibayar ia akan berkeja.

Teori manusia sebagai modal atau teori Human Capital lebih populer setelah Teodore Schultz, memperoleh nobel ekonomi di tahun 1979. Awalnya teori ini dikembangkan oleh Adam Smith. Di Harvard University teori ini dikembangkan oleh Talcot Parson (Ace Suryadi, 1991). Menurut Talcot Parson pendidkan yang mengangkat derajat manusia, sebab berfungsi sebagai social hange, yang dapat mengangkat manusia kepada derajat perubahan hidup yang lebih baik. Pendidikan berfungsi dinamis, yang memungkinkan manusia melakukan akulturasi budaya sehingga bisa selektif menerima budaya baru yang lebih baik.

(4)

produksi yang dominan dalam mengaktifkan peralatan, barang, sumber daya maupun teknologi sebab semuanya pasif bila tidak digerakkan manusia.

Ketersediaan dana pendidikan sejak dahulu sampai sekarang masih menjadi masalah, baik biaya rutin maupun dalam usaha meningkatkan kualitasnya. Di negara berkembang termasuk Indonesia, sumber dana untuk membiayai pendidikan berasal dari APBN dan APBD, besarnya tergantung pada kemampuan negara dan komitmennya terhadap pendidikan. Tuntutan masyarakat sekarang bukan hanya sekedar terpenuhinya kewajiban belajar, melainkan dituntut pendidikan yang murah dan berkualitas, oleh karena itulah pemerintah mempunyai komitmen yang kuat untuk menyediakan dana pendidikan yang besar, sebab pendidikan merupakan usaha raksasa dalam mencerdaskan bangsa.

M. Idochi Anwar (1991) mengulas tentang biaya pendidikan yang harus dikeluarkan dalam investasi dibidang SDM, menurutnya ada dua komponen penting yang harus dibiayai dalam ekonomi pendidikan, yaitu biaya langsung (direct cost) dan biayai tidak langsung (indirect cost).

Biaya langsung adalah biaya yang benar-benar dirasakan manfaatnya oleh peserta didik. Biaya ini merupakan biaya bagi terlaksananya pendidikan. Kriteria biaya langsung harus memenuhi persyaratan; inheren pada hasil, kuantitaif dapat dihitung, pengeluarannya tak dapat dihindarkan, dan dapat diperhitungkan sebelumnya. Biaya yang harus dikeluarkan antara lain untuk gaji guru dan pegawai lainnya, pembelian buku, perlengkapan belajar, biaya evaluasi belajar. Biaya langsung ini terwujud dalam pengeluaran uang yang secara langsung membiayai keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat yang berpengaruh pada kualitas output.

Biaya tidak langsung adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh murid, keluarga dan masyarakat yang menanggung biaya seperti biaya makan, perumahan, buku, pakaian, transportasi, kesehatan. Kategori biaya ini disebut private cost. Biaya perngorbanan yang dikeluarkan masyarakat, baik berupa tenaga, pikiran, waktu maupun benda yang dapat dituangkan termasuk ke dalam kategori biaya publik disebut social cost.

Biaya lain yang perlu diperhitungkan dalam pengertian biaya tidak langsung adalah biaya pengorbanan anak, berupa hilangnya pendapatan peserta didik karena belajar, disebut earning for gone by student, (J. Alan Thomas, 1971:31), yaitu keuntungan yang hilang pada waktu mengikuti pendidikan, berupa kesempatan yang dikorbankan karena tidak bekerja atau keuntungan yang tidak diperoleh selama menenpuh pendidikan.

(5)

Biaya pendidikan permurid adalah keseluruhan biaya yang diperlukan oleh murid untuk memperoleh pendidikan. Defenisi ini mengandung arti modal dan belanja kebutuuhan dengan segala unsurnya dan juga seluruh biaya hidup murid selama ia menempuh pendidikan seperti biaya makan, buku, pakaian, transport dan lain sebagainya. Namun untuk kepentingan perhitungan praktis biasanya komponen biaya hidup dan biaya earning for gone karena tidak bekerja, tidak dimasukkan ke dalam total cost.

C. Pendidikan sebagai Sebuah Industri Raksasa

Pendidikan merupakan salah satu industri raksasa yang melibatkan jutaan tenaga pengajar yang disebut guru atau pendidik, dan jutaan siswa di sekolah yang menyedot anggaran biaya lebih dari 20% GNP. Melibatkan banyak komponen masyarakat dan kerjasama dengan berbagai pihak yang sangat luas.

Sebagai sebuah industri raksasa, pendidikan berlangsung lama, berjenjang dan berkelanjutan. Dimulai dengan proses pendaftaran masuk, kemudian dilanjutkan dengan proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan kegiatan pokok pendidikan, berbentuk rekayasa di bidang akademik sampai menjadi lulusan, semua kegiatan menyedot biaya yang sangat besar.

Pendidikan. Pendidikan merupakan usaha raksasa yang melibatkan banyak biaya, tenaga, fasilitas maupun sumber daya dalam kurun waktu lama. Pendidikan berorientasi ke masa depan. Pendidikan merupakan usaha raksasa untuk mempersiapkan dan memberdayakan manusia menyongsong masa depan yang lebih baik. Pendidikan merupakan usaha raksasa pemerintah dalam mengembangkan potensi diri peserta didik supaya menjadi berdaya dalam situasi pembelajaran.

Pendidikan berjangka waktu lama, berjenjang, berstruktur, bersifat horizontal maupun vertikal. Penyelenggaraan dan pengaturan pendidikan tertuang dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan terlaksana karena usaha pemerintah yang seriusdalam mencerdaskan bangsa. Oleh karena itu, dilakukan secara terencanasupaya terwujud aktivitas belajar yang kondusif, dan proses pembelajaran yang produktif. Pembelajaran merupakan core-business-nya pendidikan. Pembelajaran menjadi kegiatan inti pendidikan. Supaya jantung kegiatan pendidikan terus berdetak ia tidak boleh terbengkalai dan harus dibiayai sepenuhnya. Semakin lama proses belajar berlangsung dan semakin tinggi tuntutan kualitas, begitu juga semakin banyak peserta didik yang dilayaninya dan beraneka ragam kegiatan pembelajarannya, semakin mahal biayanya.

(6)

pendidikan. Tujuan ini bersifat filosofis, luas, menyeluruh dan mendasar dalam mewujudkan cita-cita luhur bangsa. Segenap kemampuan pemerintah dan masyarakat dicurahkan untuk terwujudnya pelaksanaan pendidikan. Segala daya dan upaya pemerintah dipusatkan untuk menyediakan kesempatan belajar bagi seluruh warganya. Keseriusan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan tampak jelas dalam undang-undang dasar yang memprioritaskan biaya pendidikan sebesar 20% dari anggaran belanja negara, jauh melampaui biaya penyelenggaraan pertahanan maupun kesehatan dan departemen lainnya. Pemerintah menyadari bahwa pendidikan merupakan usaha strategis dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan diselenggarakan dengan serius dan disadari sebagai amanah undang-undang dasar yang harus direalisasikan untuk masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik, yang mampu berkompetisi dalam kerja sama Internasional, karena bangsa Indonesia memiliki kemampuan dan kecerdasan serta keunggulan yang sama dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Itulah sebabnya pemerintah menyediakan anggaran biaya yang paling besar untuk mewujudkan cita-cita bangsa. Secara eksplisit tujuan pendidikan berupa “usaha mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berimandan bertaqwa kepada Tuhan Yang Mahaesa, berakhlak mulia, jujur, sehat, berilmu pengetahuan, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Undang-Indang Sisdiknas 2003).

Pendaftaran masuk. Pendaftaran masuk pendidikan terutama pendidikan formal mengalami peningkatan pada setiap tahun ajaran. Pendaftaran masuk pendidikan terus meningkat, terutamadi sekolah negeri dan memuncak pada dekade sekarang ini. Pendaftaran masuk merupakan kegiatan penerimaan siswa baru dalam setiap kegiatan pembelajaran, biasanya berlangsung dalam tahun ajaran baru sesuai dengan kalender akademik. Pendaftaran masuk menjadi kegiatan rutin untuk terlaksananya proses pembelajaran dalam meproduksi tenaga cakap yang dibutuhkan masyarakat. Anggota masyarakat yang diterima melalui pendaftaran masuk disebut peserta didik atau enrolment.

(7)

yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi, disamping pendidikan kejuruan. Industri pendidikan menyedot tenaga cakap dan tenaga ahli profesional yang banyak yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan pendidikan. Pendidikan merupakan tenaga kerja yang profesional berkualifikasi sebagai guru, dosen, administrator pendidikan, konselor, pamong belajar, tutor, widyaiswara, instruktur maupun fasilitator. Tenaga kerja pada institusi pendidikan memiliki karakteristik:

- Sangat mudah mengakomodasi perubahan-perubahan - Memiliki bakat yang beragam

- Memiliki kemampuan mengembangkan diri dan memelihara lembaga dalam perspektif yang lebih luas.

- Memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam tim

- Tidak pernah puas dengan status quo, selalui ingin perbaikan.

- Memiliki kemampuan untuk menghargai dan bekerja dengan pemerintah.

Sumber-daya Pendidikan. Biaya total pendidikan belum menggambarkan keseluruhan investasi dalam dunia pendidikan sebab biaya-biaya pendidikan melibatkan penggunaan berbagai sumber daya, baik berupa natural, material, maupun personal. Ada yang berbentuk barang, ada yang berbentuk jasa, ada juga beberapa sumber daya yang terdapat di lingkungan kehidupan masyarakat. Sumber daya merupakan segala sesuatu yang dapat di uangkan atau dinilai dengan uang. Sumber daya merupakan segala sesuatu yang dipergunakan untuk menyelenggarakan pendidikan, yang berupa dana, tenaga kependidikan, masyarakat, sarana dan fasilitas maupun prasarana barang tetap. Kegiatan pendidikan sukar berlangsung tanpa melibatkan pemakaian sumber daya.

(8)

Revenue. Sumber biaya pendidikan disebut revenue. Revenue merupakan sumber dana untuk membiayai seluruh penyelenggaraan pendidikan dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi. Di berbagai negara sumber dana berasal dari macam-macam, pada umumnya tidak sama. Biaya pendidikan di Indonesia di danai dari berbagai sumber seperti dari : pajak, APBN, APBD, Bantuan dan Kerjasama Luar Negeri, UNDP, UNESCO, UNICEF dan Hibah Pendidkan.

D. Pendidikan merupakan Industri Non Profit

Ada hal lain yang sebenarnya harus diperhatikan pada tatanan filosofis, yaitu bahwa pendidikan merupakan aktivitas kelembagaan yang melakukan usaha non profit, lembaga yang berusaha semata-mata tidak mencari keuntungan komersial dalam bentuk laba uang. Kegiatan ekonomi yang bersifat eksploitatif dengan menempatkan kegiatan pendidikan sebagai lahan usaha yang menghasilkan nilai keuntungan dalam bentuk uang, merupakan kegiatan usaha yang salah dan sangat disayangkan.

Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam peningkatan sumber daya manusia, pendidikan mempengaruhi secara penuh pertumbuhan ekonomi bangsa. Pendidikan berpengaruh terhadap produktivitas, juga berpengaruh terhadap fertilitas masyarakat. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih cepat mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan-perubahan dalam kehidupan. Pada umumnya pendidikan diakui sebagai investasi sumber daya manusia, sebab memberikan sumbangan yang besar terhadap perkembangan kehidupan sosial ekonomi melalui peningkatan pengetahuan, keterampilan, kecakapan, sikap serta produktivitas dari manusianya. Oleh karena itu kegiatan pendidikan sukar jika harus diukur oleh keuntungan linier mencari keuntungan dalam bentuk laba uang seperti pada dunia usaha lainnya. Keuntungan pendidikan tidak selalu bersifat ekonomi malinkan juga yang bersifat pribadi, sosial, maupun kultural.

E. Modal Manusia

(9)

kerja yang diperolehnya lebih banyak dari buruh yang ada yang berpendidikan kurang atau rendah. Kekayaan yang diperoleh dari tenaga kerja cerdas, karena kemampuannya memanfaatkan kecakapan, dan keterampilan untuk meproduksi barang dan jasa, ia mampu menciptakan usaha-usaha baru yang non tradisional dan konvensional. Kekayaan diperoleh dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang tidak statis.

Manfaat lain dari pendidikan berupa dampaknya dalam membatasi pertumbuhan penduduk dan mempertinggi martabatnya. Penduduk yang berjumlah banyak tidak selalu menjadi aset bangsa sebab menjadi beban ekonomi, apalagi bila kemampuan produktivitasnya rendah. Oleh karena itu, pendidikan membentuk manusia penguasa atas kehidupan yang dikehendakinya sesuai dengan keyakinan agamanya. Masalah ledakan penduduk yang bila tidak ditangani, akan menyebabkan manusia terjebak dalam tahap substitution, yaitu penggantian generasi yang berkemampuan rendah. Pendidikan sebagai investasi, baru bermanfaat bila dapat menanamkan kebiasaan yang konstruktif produktif, termasuk mengarah ke pembatasan kelahiran. Juga pendidikan dibutuhkan untuk menjamin ketertiban sebagai upaya menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang demokratis dalam hidup bermasyarakat.

Studi menunjukkan bahwa orang-orang berpendidikan tinggi menempati ranking tertinggi pada keuntungan baik pribadi maupun keuntungan sosial. Keuntungan pribadi adalah keuntungan yang dinikmatinya, didapat setelah ia memperoleh pendidikan. Keuntungan soaial adalah keuntungan yang datang dari individu yang telah terdidik yang tidak selalu berupa materi, yaitu keuntungan yang diperoleh karena pendidikannya. Keuntungan itu berupa :

- Kesempatan melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi - Berpeluang memasuki dunia kerja

- Kesadaran nasionalisme yang tinggi

- Kehidupan sosial yang saling menghormati

- Lebih mampu dan rasional dalam memberi bantuan terhadap lingkungan yang membutuhkannya

F. Manusia sebagai Modal Dasar

(10)

potensial kemampuan yang bisa belajar dan berkembang untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja melalui berbagai pelatihan dan pengembangan diri.

Kedua pandangan tersebut bila disimak, memperlihatkan bahwa manusia memiliki nilai potensial sebagai modal dasar yang berharga, dan nilai dampak yang besar terhadap keberlangsungan produksi. Oleh karena itu manusia dipandang sebagai faktor modal utama dalam produksi yang memiliki nilai investasi yang paling bernilai lebih besar dari faktor produksi lainnya, karena manusia menggerakkan sumber-sumber produksi dalam kegiatan ekonomi.

Pentingnya pendidikan sudak dipercayai sejak zaman dulu sampai sekarang, pendidikan dijadikan sebagai satu-satunya determinan paling penting bagi kesuksesan sosial dan ekonomi seseorang. Suatu kajian telah menempatkan orang-orang berpendidikan tinggi (sarjana, doktor dan profesor) pada ranking prestise tertinggi dalam kegiatan dan kehidupan sosial ekonomi. Pendidikan dapat didekati dari berbagai sudut pandang antara lain pendekatan dari sisi modal manusia dan pendidikan dari sisi manfaat.

Pendekatan modal manusia ini berkenan dengan investasi dalam bentuk latihan kerja (on the job training) dan dengan kriteria mengenai siapa yang membiayai latihan dan siapa yang akan mendapatkan manfaatnya.

Berdasarkan pandangan G.S.Becker (1962,1964) kita akan membedakan arti “latihan umum” dan “latihan khusus”. “Latihan umum” adalah latihan yang menyangkut pengetahuan dan keterampilan yang bermanfaat bagi pekerja baik dalam masa kerjanya sekarang maupun pekerjaan lain, sedangkan “latiham khusus” hanya bermanfaat bagi pekerja dalam lingkup kerja yang sedang dijalani dan sama sekali tidak berkaitan dengan pekerjaan di perusahaan lain. Pendidikan memang berkaitan dengan pendapatan, tetapi bukan karena pengaruhnya meningkatkan produktivitas kerja tetapi karena pengusaha memanfaatkan diploma pendidikan sebagai alat seleksi. Seorang anak yang dipaksa keluarganya untuk bersekolah pun merasakan manfaat pendidikan. Mesti dia bisa saja merasakan “benci” kepada sekolah, dibandingkan dengan alternatif lain, bersekolah tetap lebih baik. Bowles (1972) menyatakan bahwa pengaruh “kelas sosial” dalam pendidikan terhadap pendapatan sangat kecil. “kelas sosial” tidak cukup akurat untuk mendukung interpretasi mengenai ketidakmerataan pendapatan setelah mengikuti pendidikan.

(11)

dan tersedianya tenaga kerja untuk pertumbuhan ekonomi yang terus menerus. Selain itu pendidikan juga membentuk warga negara yang baik, kemampuan untuk mengapresiasi dan mengenali berbagai budaya, berkurangnya ketergantungan pada pasar dalam hal seperti penerimaan pajak pendapatan, dan kesempatan bagi generasi yang akan datang suatu kesempatan pendidikan yang lebih baik dan masa depan yang lebih baik juga.

Manfaat pendidikan bagi perorangan digolongkan menjadi “konsumsi dan investasi”. Yang termasuk konsumsi adalah produk atau jasa yang bisa memberikan kepuasan segera dalam satu waktu, dan yang termasuk investasi adalah yang kepuasannya untuk masa yang akan datang. Di antara kedua waktu itu kita juga menikmati barang atau jasa yang bisa merupakan konsumsi dan investasi sekaligus. Maka pendidikan merupakan produk yang paling tepat dikategorikan sebagai sesuatu diantara kedua waktu itu. Pendidikan memberikan kepuasan kepada siswa saat dijalaninya pendidikan itu dan sekaligus memberikan peningkatan manfaat sejalan dengan waktu berupa produktivitas yang lebih tinggi, meningkatnya kemampuan untuk menikmati sesuatu, dan lain-lain.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Becker (1960), bahwa banyaknya anak yang dilahirkan oleh masyarakat miskin diharapkan dapat membantu orang tua pada usia pensiun atau tidak produktif lagi sehingga

Read the short notices meaningfully, loudly, correctly, and clearly.. First, repeat

Bagian sistem yang akan dibangun adalah kendali cerdas intensitas cahaya yang merupakan aplikasi yang dibangun dengan memakai objek tanaman bunga krisan dengan kondisi

Dari 14 orang penjual anak burung yang diamati dan bersedia dimintai keterangan, sebanyak 2 orang atau sekitar 14% memberikan jaminan ganti rugi dengan jaminan tukar

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) Kemampuan awal siswa sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Teori yang baik harus memenuhi prinsip parsimony ( simpler is better ). Dengan kata lain, teori yang baik adalah teori yang diungkapkan secara sederhana, ringkas, tepat,

Penelitian Ground Penetrating Radar (GPR) dilakukan di kawasan semburan lumpur Sidoardjo dengan maksud dan tujuan untuk melihat perkembangan struktur geologi dangkal

Keberkesanan pelaksanaan polisi pemerkasaan guru bermaksud hasil yang diinginkan dalam pelaksanaan polisi pemerkasaan guru yang terdiri daripada enam dimensi boleh