• Tidak ada hasil yang ditemukan

Mahasiswa Wirausaha Muda dan Karakter Ek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Mahasiswa Wirausaha Muda dan Karakter Ek"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

- Muhammad Galang Pratama_©2014 http://segalatentangmgp.blogspot.com

Mahasiswa, Wirausaha Muda dan Karakter Ekonomi Bangsa

(Dalam Rangka Menyambut ASEAN Economic Community 2015)

Oleh : Muhammad Galang Pratama*

Mahasiswa, sebagai satu dari sekian kosa kata yang mendeskripsikan sebuah pola perilaku “anarkis” bagi sebagian orang dan sebagian yang lainnya menggambarkan akan sebuah puncak dari seorang pemuda yang juga bermakna “maha” artinya tinggi; mampu; kritis; berjiwa pemberani; cerdas dan berprestasi.

Wirausaha Muda

Dalam pandangan penulis, seorang pemuda yakni dalam hal ini penulis kategorikan sebagai mahasiswa yang cerdas ialah mereka (baca: mahasiswa-mahasiswi) yang berkuliah dibarengi dengan menjadi seorang wirausaha muda. Mengapa, karena mahasiswa yang memiliki jiwa untuk berwirausaha, mereka dapat belajar mandiri untuk mencari penghasilan sendiri dan dengannya ekonomi keluarga di kampung juga turut dihadiri oleh uang hasil keringat anak sendiri.

Ada beberapa macam usaha sampingan sebagai bentuk wirausaha yang dapat dikerjakan oleh pemuda (mahasiswa). Seperti, membuka usaha laundry, usaha menjual grosir pakaian, penjualan pulsa, jasa cuci foto, jasa pengetikan dan print, jasa pembuatan blog, termasuk usaha rumahan seperti berjualan makanan (kue-kue), catering, prasmanan, hingga pada bisnis besar seperti tempat percetakan dan home production.

(2)

- Muhammad Galang Pratama_©2014 http://segalatentangmgp.blogspot.com

mampu menciptakan banyak peluang-peluang ide yang jenius untuk mengantarkan seseorang menuju kesuksesan.

Karakter Ekonomi Bangsa

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan bahwa, apabila sebuah negara ingin menjadi makmur, minimal sejumlah 2% dari persentase keseluruhan penduduk di negara tersebut menjadi wirausahawan. Menurut data Kementerian Koperasi dan UKM tahun 2013, hingga saat ini jumlah wirausaha di Indonesia telah mencapai 1,56% dari total jumlah penduduk. Sementara Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menyebutkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia baru 0,18% atau 400.000 orang, padahal jumlah idealnya mesti di atas 4,4 juta orang.

Sebagai perbandingan, Amerika Serikat memiliki wirausaha mencapai 11,5% dari jumlah penduduk, China 10%, Jepang 8%, Singapura 7,2% dan Malaysia 4%.

Dengan pendayagunaan seluruh komponen, terutama penggunaan SDM yang berkualitas dari pemuda yang profesional, akan diprediksi kemajuan ekonomi bangsa ini mampu mencapai 2% bahkan bisa lebih dari itu dalam beberapa tahun yang akan datang.

Inilah karakter ekonomi bangsa yang sesungguhnya. Dengan menghadirkan pasar di abad ke-21 ini yang memiliki daya saing yang tinggi serta dimotori oleh SDM yang profesional yang mana SDM bukan hanya cerdas dalam bisnis namun ditambah dengan nilai plus yakni mumpuni di bidang akademik. Akibatnya, penyatuan bidang skill dengan bidang kognitif yang hebat, maka SDM yang seperti ini segera patut di “cap” sebagai aset berharga untuk bangsa ini.

(3)

- Muhammad Galang Pratama_©2014 http://segalatentangmgp.blogspot.com

memulai wirausaha sebagai bekal rahasia, yang penulis sebut dengan singkatan „TM‟ yakni Tekad dan Modal.

Tekad ialah sebuah keinginan yang kuat, ada 3 jenis keinginan disini yakni; 1.Keinginan untuk menjadi orang sukses yang dibuktikan dengan adanya motivasi tinggi; 2.Keinginan untuk belajar terus dan 3.Keinginan untuk berhasil yang dibuktikan dengan segera menjalankan wirausaha. Persiapkan „TM‟, kemudian segeralah ber-wirausaha.

Jika dilihat dari faktor usia, sebagian besar penduduk Indonesia atau sekitar 70% nya merupakan usia produktif. Olehnya itu, pemuda memegang peran strategis dalam menyambut ASEAN Economic Community (AEC) 2015 atau dalam kamus bahasa Indonesia, kita sebut sebagai Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pertukaran dalam bentuk investasi, tenaga kerja dan barang dan jasa, ialah hal yang menjadi prioritas dalam tujuan AEC tersebut.

Nah, mulai dari sekarang di penghujung tahun ini, marilah kita untuk mendayagunakan komponen pemuda Indonesia atau mahasiswa Indonesia sebagai pangku generasi kemajuan ekonomi bangsa ini. Jadikan pengusaha muda sebahagian besar dari kalangan mahasiswa. Sebab merekalah yang akan melahirkan perusahaan besar di negeri ini.

Sehingga bukan hanya pengusaha-pengusaha besar dari luar negeri yang memiliki saham di negeri kita, sehingga merekalah yang malah tambah kaya, sedangkan penduduk pribumi negeri ini menjadi tambah miskin.

Dengan hadirnya generasi muda di AEC 2015 mendatang, kita buktikan bahwa SDM yang dimiliki negeri ini juga akan mampu bersaing di pasar global dunia. Sekarang, semuanya terletak pada diri kita, jika kita tidak mempersiapkan sekarang untuk mulai ber-wirausaha, maka bersiaplah untuk menelan pahitnya keterasingan di dunia ekonomi sesungguhnya. Semoga!

Referensi

Dokumen terkait

1.5 Batasan Masalah Bahasan kali ini mempunyai 3 batasan masalah yaitu : 1.5.1 Batasan Ruang Lingkup Pelayanan Pusat Pendidikan Karakter Berbasis Olahraga dalam Sunnah di Kota

Sedangkan upaya penanggulangan dengan pendekatan Non Penal berupa upaya preventif yang dilakukan oleh pihak Kepolisian Kabupaten Langkat dengan cara melakukan

Abstrak dalam Bahasa Indonesia, berkisar antara 200 – 250 kata, berisi ringkasan singkat dan kesimpulan dari manuskrip, dilengkapi dengan 3 – 5 kata kunci (keywords),

Agar bumi ini tidak gonjang-ganjing maka diikat oleh dua ekor naga yakni: naga basuki dan naga anantaboga.Saptapetala disimbolkan dengan kura-kura, sehingga terbentuklah

Sedangkan yang terendah yaitu pada item nomor 30 tanggapan responden terhadap penyelesaian pekerjaan sesuai dengan alokasi anggaran dan sumber daya yang

Tindakan retrospektif ini—pembacaan atas masa lalu (misi atau doktrin dakwah gerakan) dengan tawaran alternatif yang dicobakembangkan tadi—sangat bermanfaat dan

Ketika berbicara zakat, sebagai salah satu solusi untuk menyelesaikan problem kemiskinan, maka pertanyaan yang sering muncul dalam benak pikiran kita, apakah kita bisa

Metode verifikatif digunakan untuk mengetahui hubungan yang bersifat sebab akibat (kausal) antara variabel independen dan variabel dependen yaitu mengenai pengaruh