• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Buah dan Sayur untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pemanfaatan Buah dan Sayur untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Pemanfaatan Buah dan Sayur untuk Menurunkan Kadar Glukosa Darah

Tissa Nurharkittriani Iskandar

Pendidikan Biologi, Universitas Ahmad Dahlan Jl. Prof. Dr. Soepomo. SH, Yogyakarta

Tissa_isk23@yahoo.com

Abstrak

Diabetes militus adalah suatu penyakit yang dicirikan dengan meningkatnya kadar glukosa darah. Pada kondisi ini penderita sudah tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah sehingga mengalami gangguan metabolisme pada proses penyerapan gula oleh tubuh. Buah tomat (Lycopersicum esculantum Mill), kulit manggis (Garcinia mangostana

L.) dan kulit terong ungu (Solanummelongena L.) merupakan buah yang mudah di tanam dan memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Kandungan antioksidan yang tinggi menunjukan potensi pasta tomat, ekstrak kulit manggis dan ekstrak kulit terong ungu sebagai sumber fungsional yang diharapkan mampu memberikan kontribusi dalam penurunan kadar gula darah. Tujuan penulisan artkel ini adalah untuk memberikan informasi tentang penurunan kadar glukosa darah akibat pemberian pasta tomat (Lycopersicum esculantum Mill), ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L.) dan ekstrak kulit terong ungu (Solanum melongena L.). Penelitian menunjukan bahwa pemberian pasta tomat dengan kadar 62 mg pasta tomat ≈ 40 mg likopen mampu menurunkan kadar gula darah dari 323mg/dL menjadi 60,67mg/dL dengan persentase penurunan kadar gula darah 75,60%. Ekstrak kulit manggis dosis 500mg/kg BB dan dosis 250mg/kg BB baik dalam menurunkan kadar gula darah dan pemberian ekstrak kulit terung ungu juga menyebabkan penurunan kadar gula darah.

Kata Kunci : pasta Tomat, ekstrak kulit manggis, ekstrak kulit Terong Ungu, glukosa Darah.

I. PENDAHULUAN

Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 terbesar dalam jumlah penderita Diabetes Mellitus di dunia. Pada tahun 1995, jumlah penderita diabetes di Indonesia mencapai 5 juta, pada tahun 2000 jumlah penderita 8.400.000 jiwa, pada tahun 2003 jumlah penderita 13.797 juta, dan pada tahun 2005 sekitar 24 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat pada tahun yang akan datang (Soegondo, 2002).

Diabetes merupakan penyakit dimana tubuh penderita sudah tidak mampu mengendalikan kadar gula dalam darah. Penderita mengalami gangguan metabolisme pada proses penyerapan gula oleh tubuh, karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara normal. Insulin adalah hormon yang dilepaskan oleh pankreas, merupakan zat utama yang bertanggungjawab dalam mempertahankan kadar gula darah.

(2)

Salah satu penyebab lain diabetes melitus dikarenakan pola makan yang kurang sehat dan sering terpapar radikal bebas, sehingga diperlukan konsumsi makanan yang sehat dan fungsional serta olahraga secara teratur. Beberapa buah dan sayur yang dapat menurunkan dan mencegah diabetes melitus diantaranya yaitu buah tomat (Licopersicum esculantum Mill), manggis (Garcinia mangostana L.) dan terong ungu (Solanum melongena L.). karena pada masing-masing buah dan sayur tersebut banyak mengandung antioksidan yang tinngi. Antioksidan tersebut berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa dalam darah.

Tomat (Licopersicum esculantum Mill) termasuk sayuran yang banyak digemari karena rasanya enak, segar dan sedikit asam. Pasta tomat mempunyai keunggulan dibandingkan dengan produk olahan tomat lainnya karena mengandung antioksidan yang sangat tinggi. Antioksidan ini adalah likopen yang merupakan karotenoid pigmen merah terang. Likopen sangat dibutuhkan oleh tubuh dan dapat menetralkan radikal bebas, juga memiliki manfaat untuk mencegah penyakit kencing manis.

Manggis (Garcinia mangostana L.) adalah buah sehat yang kaya akan air, energi, protein, karbohidrat dan serat. Menurut (Parawati, 2010) kulit buah manggis dipercaya memiliki antioksidan yang sangat tinggi, dapat dilihat dari nilai ORAC (Oxygen Radical Absobance Capacity) buah manggis per 100 gram sebesar 17.000 – 20.000, lebih tinggi dibandingkan nilai ORAC buah anggur hanya 1.100. Antioksidan yang terkandung dalam kulit buah manggis didominasi oleh senyawa fenolyaitu xanthone.

Senyawa yang disebut xanthone dengan kandungan yang tinggi merupakan senyawa polyhenolic yang sangat bermanfaat dalam membunuh berbagai macam penyakit salah satunya sebagai antidiabetes.

Terong (Solanum melongena L.) merupakan tanaman asli daerah tropis yang memiliki berbagai manfaat kesehatan yang baik bagi tubuh. Kulit terong ungu memiliki kandungan antosianin yang termasuk dalam senyawa golongan flavonoid yang berperan sebagai antioksidan. Senyawa antioksidan sintetik maupun alami mampu mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi diabetes melitus. Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan informasi efek pemberian pasta tomat ( Licopersicum esculantm, Mill), ekstrak kulit manggis (Gracinia mangostana L.) dan kulit terong ungu (Solanum melangona L.) terhadap kadar gula darah hewan uji (tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) dan (mencit puti jantan).

II.HASIL DAN PEMBAHASAN

(3)

Tabel 1. Pengaruh konsentrasi pasta tomat terhadap kadar gula darah mencit diabetes

Konsentrasi Mg

Kadar gula Kadar gula darah mencit (mg/dL)

Pasta tomat

Pada perlakuan D (konsentrasi 77 mg/100g) pasta tomat terjadi penurunan persentase kadar gula darah pada mencit diabetes. Hal ini diketahui meskipun dengan pemberian pasta tomat dengan konsentrasi paling tinggi bukan berarti yang paling optimal dalam penurunan kadar gula darah pada mencit diabetes, karena kadar gula pasta tomat dengan konsentrasi dari 54mg sampai 77 mg pasta tomat terjadi peningkatan, sehingga menyebabkan terjadinya penurunan persentase kadar gula darah mencit.

Likopen diduga mempunyai potensi sebagai pencegah kenaikan kadar glukosa di dalam darah dan mampu meningkatkan sensitifitas reseptor insulin sehingga peningkatan kadar glukosa darah dapat ditekan sampai batas normal. Hal ini disebabkan karena pasta tomat yang mengandung likopen sebagai antioksidan yang kuat, sehingga mampunyai potensi yang tinggi dalam menghambat radikal bebas. Hal ini mencegah timbulnya penyakit-penyakit di dalam metabolisme tubuh, yang bersifat degeneratif, salah satunya adalah diabetes .

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Dyahnugra dan Widjanarko, 2015) di dapatkan hasil bahwa pemberian ekstrak kulit manggis pada berbagai konsentrasi dapat menurunkan kadar gula darah pada tikut (Rattus norvegicus). Pada pemberian ekstrak kulit manggis mampu menurunkan kadar glukosa darah secara signifikan. Pemberian ekstrak kulit manggis pada kelompok yang diberi ekstrak dengan dosis 250 mg/kg BB dan 500 mg/kg BB selama 4 minggu menyebabkan penurunan kadar glukosa darah dengan persentase masing-masing sebesar 47.63 dan 59.87 % (Tabel 2).

Tabel 2. Rerata Kadar Glukosa Darah Tikus Akibat Pengaruh Perbedaan Perlakuan Perlakuan Ekstrak Kulit

(4)

setiap minggunya, dan besarnya penurunan kadar glukosa darah pada kelompok tikus yang diberi ekstrak dosis 500 mg/kg BB selama 4 minggu masa perlakuan mampu mendekati kadar glukosa darah pada kelompok kontrol negatif (normal).

Ekstrak kulit manggis mengandung antioksidan yang didominasi total fenol yaitu xanthone yang cukup tinggi. Kandungan xanthone dalam kulit buah Manggis bisa mencapai 123,97 mg/ml. Xanthone yang terkandung dalam kulit Manggis mempunyai aktifitas antioksidan dan anti-inflamasi sehingga bisa menangkal radikal bebas dan kerusakan sel serta menghambat bahkan membunuh sel-sel kanker yang ganas dan berpotensi membahayakan manusia (Yunitasari, 2011).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh (Natalia dkk, 2013) Adeanne C Wullur dan Gayatri Citraningtyas (2013) di dapatkan hasil uji ekstrak kulit terong ungu terhadap kadar gula darah tikut (Rattus norvegicus) yang di induksi dengan sukrosa (Gambar 1).

Gambar 1. Kadar Gula Darah Tikus

Keterangan : t1= KGD puasa

t2 = KGD 30 menit setelah diinduksi sukrosa t3 = KGD 30 menit setelah perlakuan t4= KGD 60 menit setelah perlakuan t5= KGD 90 menit setelah perlakuan t6= KGD 120 menit setelah perlakuan t7= KGD 150 menit setelah perlakuan

Kelompok kontrol positif diberi suspensi tablet metformin dengan dosis 9 mg/KgBB. Setelah pemberian suspensi tablet metformin diukur kadar gula darah pada tikus (Rattus novergicus L.) dan menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah.

(5)

Kelompok perlakuan 1, 2 dan 3 diberi ekstrak kulit terung ungu (Solanum melongena L.) dengan dosis pada masing-masing 0,02 g/200 g BB, 0,05 g/200 g BB dan 0,1 g/200 g BB hasil dari ketiga perlakuan bahwa pengukuran kadar gula darah pada tikus (Rattus novergicus L.) yang di induksi sukrosa menunjukkan penurunan kadar gula darah hingga waktu t7 lebih cepat dibandingkan kelompok kontrol negatif. Ini menunjukkan ekstrak kulit terung ungu (Solanum melongena L.) memberikan efek menurunkan kadar gula darah pada tikus putih (Rattus novergicus L.).

Pembuatan ekstrak kulit terong ungu, simplisia dimaserasi menggunakan pelarut etanol karena dalam kulit terong ungu mengandung flavonoid yaitu antosianin. Antosanin memiliki kepolaran yang sama dengan etanol. Senyawa yang memiliki tingkat kepolaran yang sama akan lebih mudah tertarik atau terlarut dengan pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang sama. Selain itu antosanin juga berperan sebagai senyawa antioksidan dan mampu mengontrol kadar glukosa darah dan mencegah komplikasi diabetes militus.

Pengkondisian hiperglikemik pada penelitian yang dilakukan oleh Ririn Chairunisa mengenai pasta tomat dan Adinda ayu Dhyahnugraha dan Simon Bambang Widjanarko mengenai ekstrak kulit terng ungu untuk menurunkan kadar gula darah ini menggunakan aloksan karena senyawa tersebut memiliki sifat sitotoksik spesifik pada sel β Langerhans dan

aloksan akan membangkitkan gugus radikal yang menyebabkan rusaknya sel β Langerhans. Kerusakan sel β akan diikuti dengan turunnya sekresi hormon insulin yang menyebabkan reaksi glikogenesis dan transport glukosa ke dalam sel menjadi berkurang.

Sebaliknya reaksi glikogenolisis menjadi tak terkendali, sehingga tikus menjadi hiperglikemik.Pada kelompok tikus hiperglikemik terjadi peningkatan radikal bebas dan penurunan kapasitas pertahanan antioksidan tubuh. Pada kondisi tertentu, senyawa antioksidan yang diberikan mampu mempertahankan sistem perlindungan tubuh melalui efek penghambat pembentukan radikal bebas sehingga antioksiadan akan mempercepat laju perbaikan kerusakan jaringan yang diakibatkan radikal pada sel β Langerhans dan mengembalikan metabolisme sel menjadi normal.

III. KESIMPULAN

Pemberian pasta tomat dengan kadar 62 mg pasta tomat ≈ 40 mg likopen mampu menurunkan kadar gula darah dari 323mg/dL menjadi 60,67mg/dL dengan perentase penurunan kadar gula darah 75,60%. Ekstrak kulit manggis dosis 500mg/kg BB dan dosis 250mg/kg BB baik dalam menurunkan kadar gula darah dan pemberian ekstrak kulit terung ungu juga menunjukkan adanya penurunan kadar gula darah.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Chairunnisa, R. 2010. Pengaruh Jumlah Pasta Tomat Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Mencit Diabetes. Jurnal Teknologi Industri Pertanian : 1-12.

(6)

Natalia, B. dkk. 2013. Uji Efektifitaas Ekstrak Etanol Kulit Terong Ungu (Solanum melongena L.) Terhadap Kadar Gula Darah Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus novegicus). Jurnal Ilmiah Farmasi, 2 (04) : 135-141.

Paramawati, R., Dr. Ir. Msi. 2010. Dahsyatnya Manggis Untuk Menumpas Penyakit. Jakarta : PT. Agromedia Pustaka.

Soegondo. 2002. Kecendrungan Peningkatan Gizi Pada Diabetes Millitus. Jakarta : FKUI.

Gambar

Tabel 1. Pengaruh konsentrasi pasta tomat terhadap kadar gula darah mencit diabetes
Gambar 1. Kadar Gula Darah Tikus

Referensi

Dokumen terkait

Promosi Ristra Agar Lebih Dikenal Sebagai Kosmetik yang Aman dan Modern

Fungsi ini digunakan oleh pemilik (owner) untuk melakukan proses peramalan permintaan timba cor, dengan menggunakan data penjualan yang telah direkap oleh bagian penjualan di

[r]

Dari hasil analisis didapatkan penyelenggaraan makanan berdasarkan pendekatan GMP telah memenuhi syarat, namun terdapat beberapa kekurangan seperti: lokasi, bangunan,

Studi lebih lanjut dapat dilakukan isolasi dan identifikasi untuk mengetahui struktur lignin kulit kopi serta perlu penambahan variasi konsentrasi ekstrak lignin

Menurut Trianto (2010), proses pembelajaran konvensional yang dominan dilakukan oleh guru mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa. Hasil wawancara dengan guru mata

Dan kiranya, supaya, setiap orang yang sudah mendengar saya, pada pagi ini, menceritakan Kebenaran ini, bahwa Engkau adalah saksi saya, Tuhan, seperti Samuel di zaman dahulu;

5.2 Perhitungan Layout Score Layout Awal dan Layout Akhir Dengan Menggunakan Metode Computerized Layout Planning dan Automated Layout Design Program