MAKALAH TEORI PEMBELAJARAN HUMANISME
Diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Belajar dan Pembelajaran
DisusunOleh :
Dita Mulyawati (1301145027) Eka Kartikawati (1301145030)
Biologi 2C
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
JAKARTA
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya hingga akhir zaman.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari matakuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, penyusunan makalah ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman para mahasiswa mengenai teori pembelajaran humanisme yang nantinya akan menjadi pedoman para mahasiswa dalam kegiatan mengajar.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, semua itu karena kami masih dalam tahap pembelajaran. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang.
Jakarta, 4 September 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……… i
DAFTAR ISI ………...……….. iii
BAB I ( PENDAHULUAN )
1.1 Latar Belakang ………. 1 1.2 Rumusan Masalah ……….... 1 1.3 Tujuan Penulisan……….. 2
BAB II ( KENAKALAN REMAJA DAN PERSOALANNYA)
2.1 Teori Pembelajaran Humanisme ………... 3 2.2 Prinsip Teori Pembelajaran Humanisme …..……….….. 4 2.3 Tokoh Teori Pembelajaran Humanisme ……….…. 5 2.4 Aplikasi Teori Pembelajaran Humanisme Terhadap Pembelajaran
Siswa ……….... 6
BAB III ( PENUTUP )
3.1 Kesimpulan ………..… 8 3.2 Saran ……… 8
DAFTAR PUSTAKA ……… 9
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Belajar merupakan proses berfikir, yang menjadikan seorang individu menjadi tahu dan mengerti tentang berbagai hal yang tidak ia ketahu sebelumnya. Dalam dunia pendidikan terdapat banyak sekali teori-teori tentang belajar, yang di pelajari dalam materi belajar dan pembelajaran. Teori-teori ini diajukan oleh benyak ahli dari bidang psikologi maupun pendidikan.
Teori-teori tentang belajar dan pembelajaran tersebut sangat perlu diketahui dan dipahami oleh para pendidik maupun calon pendidik, agar mereka mampu memahami bagaimana proses belajar da pembelajaran yang baik, sehingga mereka dapat mendidik para peserta didik dengan baik.
Secara umum berdasarkan orientasinya teori tentang belajar dan pembelajaran diklasifikasikan menjadi empat yang meliputi teori belajar yang beorientasi pada tingkah laku (behaviorisme), teori belajar yang berorientasi pada kemampuan kognitif (kognitivisme), teori belajar yang berorientasi pada proses mengkonstruksi pengetahuan dan keterampilan sendiri (konstruktivisme), dan teori yang akan kami bahas dalam makalah ini ialah teori belajar yang berorientasi pada pembentukan sifat kemanusiaan (humanisme)
1.2 Rumusan Masalah
3. Siapa saja tokoh teori pembelajaran humanisme?
4. Bagaimana aplikasi teori pembelajaran humanisme terhadap pembelajaran siswa?
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud dengan teori pembelajaran humanisme
2. Mengetahui apa saja prinsip dari teori pembelajaran humanisme. 3. Mengetahui siapa saja tokoh dari teori pembelajaran humanisme.
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Teori humanisme, tujuan belajar adalah untuk memanusiakan manusia. proses belajar dianggap berhasil jika si pelajar memahami lingkungannya dan dirinya sendiri.Teori belajar ini berusaha memahami perilaku belajar dari sudut pandang pelakunya, bukan dari sudut pandang pengamatnya.
Menurut Rogers yang terpenting dalam proses pembelajaran adalah pentingnya guru memperhatikan prinsip pendidikan dan pembelajaran, yaitu: 1. Menjadi manusia berarti memiliki kekuatan yang wajar untuk belajar.
Siswa tidak harus belajar tentang hal-hal yang tidak ada artinya.
2. Siswa akan mempelajari hal-hal yang bermakna bagi dirinya. Pengorganisasian bahan pelajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa
3. Pengorganisasian bahan pengajaran berarti mengorganisasikan bahan dan ide baru sebagai bagian yang bermakna bagi siswa.
4. Belajar yang bermakna dalam masyarakat modern berarti belajar tentang proses.
3 2.2 Prinsip Teori Pembelajaran Humanisme
Beberapa prinsip Teori belajar Humanisme : 1. Merumuskan tujuan belajar yang jelas
atas inisiatif sendiri
4. Mendorong siswa untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri
5. Siswa di dorong untuk bebas mengemukakan pendapat, memilih pilihannya sendiri, melakukkan apa yang diinginkan dan menanggung resiko dariperilaku yang ditunjukkan.
6. Guru menerima siswa apa adanya, berusaha memahami jalan pikiran siswa, tidak menilai secara normatif tetapi mendorong siswa untuk bertanggungjawab atas segala resiko perbuatan atau proses belajarnya.
7. Memberikan kesempatan murid untuk maju sesuai dengan kecepatannya 8. Evaluasi diberikan secara individual berdasarkan perolehan prestasi siswa
Dari bukunya Freedom To Learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip dasar humanistik yang penting diantaranya ialah :
a. Manusia itu mempunyai kemampuan belajar secara alami.
b. Belajar yang signifikan terjadi apabila materi pelajaran dirasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksud sendiri.
c. Belajar yang menyangkut perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri diangap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
d. Tugas-tugas belajar yang mengancam diri ialah lebih mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman-ancaman dari luar itu semakin kecil.
4
e. Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar.
f. Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
h. Belajar inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi siswa seutuhnya, baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan hasil yang mendalam dan lestari.
i. Kepercayaan terhadap diri sendiri, kemerdekaan, kreativitas, lebih mudah dicapai terutama jika siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengritik dirinya sendiri dan penilaian dari orang lain merupakan cara kedua yang penting.
j. Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar, suatu keterbukaan yang terus menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam diri sendiri mengenai proses perubahan itu.
2.3 Tokoh Teori Pembelajaran Humanisme
1. Kolb
Pada tahap awal para peserta didik hanya sekedar mengikuti suatu kejadian, tanpa mengetahui untuk apa dan mengapa kejadian itu terjadi. Pada tahap kedua, para peserta didik mulai memikirkan dan memahami kejadian tersebut. Tahap selanjutnya peserta didik mulai bisa memahami sesuatu hal atau kejadian tersebut dengan mulai bisa memberikan contoh mengenai kejadian tersebut. Pada tahap terakhir, para peserta didik sudah mampu mengaplikasikan kejadian atau sesuatu hal tersebut.1
5
2. Honey, Mumford, dan Hobermas
1 Dr.H.A.Wahab Jufri, M.Sc, Belajar dan Pembelajaran Sains, Pustaka Reka Cipta, Bandung, 2013,
didik aktivis, peserta didik reflector, peserta didik teoritis, dan pserta didik pragmatis. Peserta didik aktivis adalah peserta didik yang senang terlibat dan berpatisipasi dalam hal-hal baru. Peserta didik reflector adalah peserta didik yang berhati-hati dalam mengambil suatu keputusan. Peserta didik teoritis adalah peserta didik yang berfikir kritis dan sangat menutamakan berfikir secara rasional. Peserta didik pragmatis adalah peserta didik adalah peserta didik yang menyukai hal-hal yang praktis tidak suka bertele-tele.2
2.4 Aplikasi Teori Pembelajaran Humanisme Terhadap Pembelajaran Siswa
Aplikasi teori humanistik lebih menunjuk pada ruh atau spirit selama proses pembelajaran yang mewarnai metode-metode yang diterapkan. Peran guru dalam pembelajaran humanistik adalah menjadi fasilitator bagi para siswa sedangkan guru memberikan motivasi, kesadaran mengenai makna belajar dalam kehidupan siswa. Guru memfasilitasi pengalaman belajar kepada siswa dan mendampingi siswa untuk memperoleh tujuan pembelajaran.
Siswa berperan sebagai pelaku utama (student center) yang memaknai proses pengalaman belajarnya sendiri. Diharapkan siswa memahami potensi diri , mengembangkan potensi dirinya secara positif dan meminimalkan potensi diri yang bersifat negatif.
6
Tujuan pembelajaran lebih kepada proses belajarnya daripada hasil belajar. Ciri-ciri guru yang fasilitatif adalah :
1. Merespon perasaan siswa
2. Menggunakan ide-ide siswa untuk melaksanakan interaksi yang sudah dirancang
3. Berdialog dan berdiskusi dengan siswa 4. Menghargai siswa
5. Kesesuaian antara perilaku dan perbuatan
6. Menyesuaikan isi kerangka berpikir siswa (penjelasan untuk mementapkan kebutuhan segera dari siswa)
7. Tersenyum pada siswa
Pembelajaran berdasarkan teori humanisme ini bersifat pembentukan kepribadian, hati nurani, perubahan sikap, dan analisis terhadap fenomena sosial. Indikator dari keberhasilan aplikasi ini adalah siswa merasa senang bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjaadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri.
Teori pembelajaran humanisme adalah teori yang berorientasi pada aspek kemanusiaan. Proses pembelajaran harus berasal dan berakhir pada manusia itu sendiri. Teori ini terpusat pada ide atau cara-cara dalam beajar agar para peserta didik dapat merasa nyaman dan senag untuk belajar, karena tujuan dari teori ini untuk memanusiakan manusia. Pada proses pembelajarannya, pembelajaran harus memiliki makna, sehingga proses pembelajaran yang dilakukan tidak menjadi sia-sia. Jika proses pembelajaran memiliki makna, maka para peserta didik pun akan mudah mengingat dan menerapkan segala sesuatu yang dipelajarinya.
Namun kelemahan dari teori ini adalah sulitnya menerapkan teori ini dalam proses pembelajaran. Padahal teori ini sangatlah ideal, dengan pemahaman ini para pendidik dapat lebih memahami hakikat jiwa manusia dan dapat membantu para pendidik menentukan strategi belajar yang tepat secara lebih terarah dan tidak semata-mata hanya berdasarkan keinginannya sendiri.
3.2 Saran
Pendidik harus bisa mendorong peserta didik untuk belajar atas inisiatif sendiri bukan karena suatu paksaan, pendidik juga harus memahami jalan pikiran peserta didik dan menerima apa adanya. Pendidik harus mampu mendorong peserta didik untuk peka berpikir kritis, memaknai proses pembelajaran secara mandiri.
8
Jufri, Wahab. 2013. Belajar dan Pembelajaran Sains. Bandung : Pustaka Reka Cipta.
Komara, Edi. 2013. Teori Humanisme dan Implementasinya dalam Pembelajaran.
.http://catatansederhanakomara.blogspot.com/2013/07/teori-humanisme-dan-implementasinya.html. (diakses 4 September 2014)