• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kasus pelanggaran Sila Pertama Pancasila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Kasus pelanggaran Sila Pertama Pancasila"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

1 !"#$##%#&'

(

(2)

2

)

-

)

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”

.,

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna.

(3)

3

( /)

0+0

Cover ****************************.. 1

Kata Pengantar ************************* 2

Daftar Isi **************************...3

BAB I : Pendahuluan **********************.. 4

BAB II : Pembahasan **********************. 5 15 a. Masa Orde Lama ********************* 5 7 b. Masa Orde Baru *********************...8 10 c. Masa Reformasi **********************11 15

BAB III : Kesimpulan **********************.. 16 17

(4)

4

0

( 12 2

)

-Sejarah perekonomian Indonesia merupakan suatu catatan penting untuk melihat

bagaimana perkembangan perekonomian Indonesia dalam perjalanan waktunya. Kondisi perekonomian Indonesia mengalami dinamika seiring peputaran waktu. Hal itu relevan diungkapkan sebagai bagian untuk mengetahui realita perekonomian Indonesia.

Sejarah ekonomi mengkaji dua masalah utama, yaitu perubahan ekonomi secara angka dan kondisi masyarakat selama perubahan itu berlangsung.

Pada masa orde lama, kinerja perekonomian Indonesia sangat buruk. Produksi nasional di semua sektor mengalami stagnasi, ekspor nonmigas sama sekali tidak berkembang, infrastruktur fisik hancur, tingkat inflasi sangat tinggi mencapai 500%.

Namun, pada masa pemerintahan orde baru dibawah pimpinan Soeharto, terjadi suatu perubahan yang sangat drastis di dalam perkenomian nasional. Ada tiga hal yang menunjukkan perubahan besar tersebut. Pertama, inflasi dapat diturunkan dalam waktu singkat hingga ke satu digit. Kedua, pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang membuat pendapatan per kapita meningkat hingga diatas 1.000 doalr AS pada awal tahun 1997. Ketiga, jumlah penduduk miskin turun drastis. Perubahan – perubahan tersebut membuat Indonesia dikatan sebagai “Macan Asia” yang baru pada dekade 1980 an.

Namun demikian, kehebatan ekonomi Indonesia yang dicapai oleh pemerintahan Soeharto pada tingkat makro tersebut tidak tanpa masalah yang akhirnya Indonesia terjerumus ke dalam krisis ekonomi menjelang akhir tahun 1997. Dapat dikatakan krisis ini adalah yang terparah dalam sejaran perekonomian Indonesia sejak kemerdekaan tahun 1945. Krisis ekonomi tersebut mencapai klimaksnya pada tahun 1998 dengan jatuhnya era Soeharto dan lahirnya era reformasi.

(5)

5

00

1 +

, (

Dalam Masa Orde Lama Indonesia mengalami 3(tiga) masa, yaitu;

#, 3#4 $ 5 #4$%6

Keadaan ekonomi pada masa awal kemerdekaan dapat dibilang sangat tidak menggembirakan. Hal itu terjadi karena adanya inflasi yang disebabkan oleh beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali. Oktober 1946 Pemerintahan RI

mengeluarkan ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai pengganti uang Jepang, namun adanya blockade ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri mengakibatkan kekosongan kas Negara. Akibatnya Negara dalam kondisi krisis keuangan dan krisis itu tentu membahayakan bagi keberlangsungan perekonomian Indonesia pada saat itu.

Dalam menghadapi krisis tersebut, pemerintah menempuh beberapa kebijakan, yaitu

1. Pinjaman Nasional

2. Pemenuhan Kebutuhan Rakyat 3. Melakukan Konferensi Ekonomi 4. Membuat Rencana Pembangunan

5. Membangun Partispasi Swasta Dalam Pembangunan Ekonomi 6. Nasionalisasi Bank Indonesia

", ( 3#4$% 5 #4$'6

Pada masa ini pemerinatahan terkesan memaksakan system pasar dalam

(6)

6

jumlah uang yang beredar agar tingkat harga turun, dikenal dengan sebutan Gunting Syarifuddin.

!, ( ) 7 7 3#4$4 5 #4&'6

Demorasi terpimpin dimulai pada tanggal 5 Juli 1959 dimana pada saat itu Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden. Mulai pada saat itu Indonesia menjalankan system Demokrasi Terpimpin. Akibat dari system ini berdampak pada perubuhan struktur ekonomi Indonesia yang akhirnya cenderung berjalan melalui system etatisme, dimana dalam system ini Negara dan aparatur ekonomi Negara bersifat dominan serta mematikan potensi dan kreasi unit – unit ekonomi di luar sector negara

Pada masa ini terjadi devaluasi (penilaian nilai uang yang tujuannya guna membendung inflasi yang tetap tinggi, mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat, serta agar dapat meningkatkan nilai Rupiah sehingga rakyat kecil tidak dirugikan), perlunya membentuk lembaga ekonomi, dan kegagalan dalam bidang moneter.

Inflasi yang sangat tinggi disebabkan karena beredarnya lebih dari satu mata uang secara tidak terkendali

Kas negara kosong akibat adanya blockade ekonomi Belanda dengan menutup pintu perdagangan luar negeri

Perekonomian berjalan tidak mulus disebabkan ketidakstabilan politik dalam negeri yang dicerminkan oleh beberap pemberontakan di sejumlah wilayah

Kondisi perekonomian Indonesia hampir mengalami stagflasi selama 1955 – 1956 dengan PDB hanya 0.5% dan 0.6%

Kehancuran ekonomi Indonesia menjelang akhir periode orde lama juga di dorong hiperinflasi yang pada tahun 1966 mencapai 650%

Sistem perkenomian Indonesia terpengaruh haluan komunis meskipun Indonesia berdasarkan haluan Pancasila

(7)

7

Melakukan kebijakan ekonomi yang dinggap penting dengan mereformasi moneter melalui devaluasi mata uang nasional yang saat itu masih gulden dan pemotongan uang sebesar 50% atas semua uang yang beredar pada cabinet Natsir

Berani menantang kapitalisme yang dianut perusahaan – perusahaan peninggalan Belanda

Menasionalisasi / mengambil alih perusahaan – perusahaan asing termasuk perusahan Belanda.

(8)

8

, ( 2

Orde Baru mengawali rezimnya dengan menekankan pa[da perioritas stabilitas

ekonomi, dan politik. Program pemerintah berorientasi pada prioritas stabilitas ekonomi, dan politik. Program pemerintah berorientasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan keuangan Negara, dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat.

Pentingnya aspek pemerataan disadari betul dalam masa ini sehingga muncul istilah 8 (delapan) jalur pemerataan sebagai basis kebijakan ekonominya, yaitu;

I. Kebutuhan Pokok

II. Pendidikan dan kesehatan III. Pembagian pendapatan IV. Kesempatan kerja

V. Kesempatan berusaha

VI. Partisipasi wanita dan generasi muda VII. Penyebaran pembangunan

VIII. Peradilan

Agar implementasi kebijkan tersebut dapat terlaksana dengan baik dan terencana, maka kebijakan tersebut dilaksanakan dengan sebutan pola umum pembanguna jangka panjang (25 – 30 tahun) dan berlangusng dalam periodisasi lima tahunan sehingga dikenal dengan sebutan PELITA (Pembanguna Lima Tahun).

Tujuan utama dari pelaksanaan repelita I adalah untuk membuat Indonesia menjadi swasembada, terutama dalam kebutuhan beras. Hal ini dianggap sangat penting mengingat penduduk Indonesia sangat besar dengan pertumbuhan rata – rata per tahun pada saat itu sekitar 2.5% dan stabiltas politik juga sangat bergantung pada kemampuan pemerintah menyediakan makanan pokok bagi masyarakat.

(9)

9

periode 1969 – 1990 pertumbuhan PDB pada harga konstan rata – rata per tahun di atas 7 %.

Keberhasilan pembangunan ekonomi di Indonesia pada zaman Soeharto tidak saja disebabkan oleh kemampuan kabinet yang dipimpin oleh Prseiden Soeharto yang jauh lebih baik/solid dibanding pada masa orde lama dalam menyusun rencana, strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi, tetapi juga berkat tiga hal; penghasilan ekspor yang sangat besar dari minyak, pinjaman luar negeri dan PMA yang khususnya sejak periode 1980 an

perannya di dalam pembangunan ekonomi Indonesia meningkat tajam.

Akan tetapi, pada tingkat meso dan mikro, hasil pembanguna selama itu dapat

dikatakan tidak terlalu memukau seperti pada tingkat makro. Walaupun jumlah orang miskin mengalami penurunan pada masa orde baru, tetapi jumlah masih besar dan kesenjangan ekonomi dan sosial cenderung melebar.

Meskipun orde baru berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tetapi fundamental ekonomi justru rapuh. Titik kulminasi keterpurukan orde baru berujung pada mundurnya Soeharto dari kursi presiden pada tanggal 21 Mei 1998.

Pengeksploitasi Sumber Daya Alam besar – besaran menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang besar namun tidak merata di Indonesia.

Kesenjangan sosial antara kaum miskin dan kaya sangat jelas terlihat. Banyaknya terjadi KKN

Utang luar negeri Indonesia yang sangat membludak yang besar mencapai US$ 137 Miliar.

Pelaku ekonomi yang dominan yang lebih dari 70% aset kekayaan negara dipegang oleh swasta

Pembangunan yang tidak merata antar daerah dan timbulnya kesenjangan pembangunan antara pusat dan daerah, sebagian disebabkan karena kekayaan daerah sebagian besar disedot ke pusat.

Sekitar 40 lebih bank bermasalah dilikuidasi oleh pemerintah

Sejak Juli 1997, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS merosot drastis dan hanya tinggal bernilai 30%

(10)

10

Investor luar negeri memindahkan modalnya ke luar negeri

Tinggi tingkat pengangguran karena PHK pada saat Krisis Moneter

Menurunnya angka ekspor dan impor secara drastis karena tidak dipercayai perbankan Indonesia

Munculnya krisis multidimensi akibat krisis 1997 – 1998 .

Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1996 hanya US$70 dan pada 1996 mencapai lebih dari US$1,000

Indonesia mengalami surplus beras dan diimpor ke India

Pembagunan pada periode Repelita yang berfokus pada industri dan pertanian atau agro industri untuk diekspor berdampak pada penambahan devisa negara pada saat itu

Pemerintah berhasil melakukan keberhasilan ekonomi dan peningkatan jumlah infrastruktur

Melakukan pembangunan ekonomi

(11)

11

8, / +0

#, ,9 1 3"# #44: 5 "% 8* #44:6

Salah satu tugas penting Presiden Habibie adalah mendapatkan kembali komunitas negara – negara donor untuk program pemulihan ekonomi. Untuk menyelesaikan krisis moneter dan perbaikan ekonomi Indonesia B.J Habibie melakukan langkah – langkah;

A. Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan pembentukan BPPN dan unit Pengelolah Aset Negara

B. Melikuidasi beberapan bank bermasalah

C. Menaikkan nilai tukar Rupiah terhadap dollar AS hingga di bawah IDR 10,000 D. Membentuk lembaga pemantau dan penyelesaian masalah utang luar negeri E. Mengimplementasi reformasi yang diisyarakatkan IMF

F. Mengesahkan UU No.5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan persaingan tidak sehat

G. Mengesah UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

Diakhir masa jabatannya nilai tukar rupiah kembali meroket

Tidak dapat meyakinkan investor untuk tetap berivestasi di Indoensia

Kebijakan yang dilakukan tidak dapat memulihkan perekonomian Indonesia dari krisis

Berhasil memotong nilai tukar rupiah terhadap dollar masih berkisar antara Rp 10.000 – Rp 15.000.

Memulai menerapkan independensi Bank Indonesia agar lebih fokus mengurus perekonomian dengan langkah langkah sebagai berikut :

Melakukan restrukturisasi dan rekapitulasi perbankan melalui pembentukan BPPN dan unit Pengelola Aset Negara

Melikuidasi beberapa bank yang bermasalah

(12)

12

Mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan yang Tidak Sehat

Mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen

", ; < - ( 3"% * #444 5 "! 9 "%%#6

Dalam hal ekonomi, dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 1999 kondisi perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya perbaikan. Laju pertumbuhan PDB mulai positif, walupun tidak jauh dari 0%, dan pada tahun 2000 proses pemulihan perekonomian Indonesia jauh lebih baik lagi, dengan laju pertumbuhan hampir mencapai 5%.

Selama pemerintahan Gus Dur, praktis tidak ada satu pun masalah di dalam negeri yang dapat terselesaikan dengan baik. Selain itu, hubungan pemerintah Indonesia dengan IMF juga tidak baik, terutama karena masalah – masalah seperti amandemen UU No. 23 tahun 1999 mengenai Bank Indoensia, penerapan otonomi daerah terutama menyangkut kebebasan daerah untuk pinjam uang dari luar Negeri, dan APBN 2001 yang terus tertunda pelaksanannya. Tidak tuntasnya revisi tersebut mengakibatkan IMF menunda pecairan bantuannya kepada pemerintah Indonesia.

Ketidakstabilan politik dan sosial yang tidak semakin surut selama pemerintahan

Abdurrahman Wahid menaikkan tingkat Indonesia. Pada waktu itu banyak orang menduga bahwa apabila kondisi seperti ini terus berlangsung, tidak mustahil tahun 2002 ekonomi Indonesia akan mengalami pertumbuha jauh lebih kecil dari tahun sebelumnya, bahkan bisa kembali negatif. Pemerintahan Gus Dur cenderung menyederhanakan krisis ekonomi dewasa ini dengan menggang persoalnnya hanya terbatas pada agenda masalah amandemen UU BI, masa densentralisasi fiskal, masalah retrukturisasi uang, dan masalah divestasi BCA dan Bank Niaga.

Fenomena makin rumitny persoalan ekonomi ditunjukkan oleh beberapa indikator ekonomi. Misalnya, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) antara 30 Maret 2000 hingga 8 Maret 2001 menunjukkan tren pertumbuhan negatif.

(13)

13

Keterbatasan fisik sehingga performa beliau dalam memimpin negeri ini kurang maksimal yang berimbas pada bidang ekonomi

Seringnya melakukan perjalanan luar negeri sehingga dianggap menghamburkan APBN

Member kebebasan seluas luasnya kepada setiap suku terutama tionghoa yang notabenenya banyak berkecimpung di bidang ekonomi dengan seluas – luasnya Berani bersikap dan tegas juga pada sektor sektor ekonomi

!, * = * + * 3"! 9 "%%# 5 "% * "%% 6

Mewarisi kondisi Perekonomian Indonesia yang jauh lebih buruk dari pada masa pemerintahan Gus Dur ditunjukkan dengan adanya inflasi dan rendahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia kurang berkembangnya investor swasta, baik dalam negeri maupun swasta. Selain itu, nilai tukar rupiah yang masih fluktuatif dan indeks harga saham gabungan yang cenderung menurun.

Salah satu masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalah pemulihan ekonomi. Untuk mengatasi krisis moneter, Megawati berhasil menaikkan pendapatan per kapita dan menurunkan kurs mata uang dibawah IDR 10,000.

Pada masa kepemimpina presiden Megawati, perekonomian Indonesia mengalami kemajuan walaupun masih ada beberapa kebijakannya yang memicu banyak kontroversi . Keberhasilannya dalam sektor moneter, dan membidani terbentuknya lembaga korupsi.

Kurangnya pemahaman dalm bidang ekonomi sehingga keputusan yang di ambil tidak berpihak kepada rakyat

Terdapat kepentingan ekonomi dan politik dibelakang pemerintahannya.

(14)

14

Menstabilkan fundamen ekonomi makro meliputi inflasi, BI rate, pertumbuhan ekonomi, kurs rupiah terhadap dolar, angka kemiskinan.

Mulai melakukan pemberantasan KKN diantaranya dengan keberanian me

nusakambang kan dan memenjarakan kroni Soeharto (Tommy Soehato, Bob Hasan dan Probosutedjo) dan menangkap konglomerat bermasalah Nurdin Halid. KPK didirikan pada masa pemerintahan megawati.

Berhasil menyehatkan perbankan nasional yang collapse setelah krisis ekonomi 1998 terbukti dengan dibubarkan BPPN pada Februari 2004 yang telah selesai melaksanakan tugasnya. Hasilnya bisa dirasakan saat ini perbankan nasional menjadi relative sehat

Indonesia berhasil keluar dari IMF pada tahun 2003 yang menandakan Indonesia sudah keluar dari krisis ekonomi yg terjadi sejak tahun 1998 dan Indonesia yang lebih mandiri.

, * + > 3"% * "%% ? #4 8*

"%# 6

Merupakan presiden pertama yang dipilih rakyat melalu pemilu tahun 2004 dan tahun 2009. Kebijakan SBY yang dianggap kontroversial ;

Kebijakan mengurangi subsidi BBM Kebijakan Bantuan Langsung Tunai (BLT)

Kebijakan lain yang ditempuh adalah untuk meningkatkan pendapatan per kapita. Kebijakan ini dilakukan melalui pengendalian pembangunan infrastruktur, melalui ajang pertemuan pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan (tahun 2006).

Pada sektor utang luar negeri juga menggembirakan. Pada pertengahan Oktober 2006 Indonesia melunasi seluruh sisa hutang pada IMF. Lalu masa ini juga ditandai dengan adanya tingkat pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Namun, tingkat inflasi pada masa ini sempat membumbung tinggi.

(15)

15

Lebih memihak investor luar negeri dibanding dengan rakyat

Masih belum secara tegas menghilangkan ketergantungan dengan negara luar untuk menciptakan iklim yang berdikari

(16)

16

000

+0

2

Dari pembahasan diatas, kita dapat menarik kesimpulan yang antara lain adalah ; 1. Pada era orde lama, kita dapat simpulkan bahwa inflasi di Indonesia sangat tinggi

dikarenakan masih beredarnya lebih dari satu mata uang

2. Pada orde lama perekonomian Indonesia dapat dikatakan masih sangat buruk karena disebabkan oleh masih tidak stabilnya politik Indonesia sehabis Kemerdekaan dan masih ada wilayah yang melakukan pemberontakan

3. Pada era orde lama pun kas negara kosong akibat masih adanya blockade ekonomi Belanda dengan menutup perdagangan luar negeri

4. Tetapi meskipun kondisi ekonomi masih buruk pada era tersebut, Presiden Soekarno masih dapat membangun fasilitas umum seperti Monas, dll

5. Dan pada era tersebut juga, Presiden Soekarno berani menantang kapitalisme dianut perusahaan – perusahaan peninggalan Belanda dan menasionalisasi/mengambil alih perusahan – perusahaan tersebut

6. Pada zaman orde baru perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sangat drastis, bahkan pada masa itu Indonesia mengalami swasembada beras.

7. Tetapi, pembangunan tidak merata sampai dengan pelosok daerah yang

menyebabkan timbulnya kesenjangan antara daerah dan pusat dan di masyakarakat pun terlihat jelas kesenjangan antara si miskin dan si kaya

8. Kelonggaran pengawasan hutang sector swasta yang menyebabkan pihak swastan berhutang dengan luar negeri dengan jangka waktu tempo yang pendek yang menyebabkan para debitur tidak dapat membayarnya pada saat jatuh tempo dan mebayarnya dalam bentuk dollar dikarenakan melemahnya nilai Rupiah. Itulah salah satu factor besar yang menyebabkan krisis moneter 1998

9. Eksploitasi sumber daya alam besar – besaran oleh pihak asing atau dengan kata lain dipegang oleh pihak asing yang menyebabkan tidak meratanya pembangunan daerah yang membawa dampak Indoensia tidak dapat mengelola sumber dayanya sendiri sampai hari ini. Contoh ; Freeport.

10. Pembangunan di Indoensia hampir sebagian besar dikelola oleh keluarga Soeharto yang menyebankan KKN yang begitu tinggi di kalangan kroninya.

(17)

17

(18)

18

( /)

2+)

http://putrihemasita.blogspot.co.id/2014/04/sejarah perekonomian indonesia.html

http://www.dunsarware.com/2015/09/orde lama baru dan orde reformasi tugas.html

http://urbandepan.blogspot.co.id/2012/05/orde-lama-orde-baru-dan-reformasi.html

Referensi

Dokumen terkait

Menurut sejarah perkembangan pendidikan muzik, terdapat tiga (3) jenis pendidikan muzik yang wujud di merata dunia, iaitu yang berbentuk formal, informal dan

Berdasarkan observasi di atas, maka peneliti berminat untuk melakukan sebuah penelitian Tindakan Kelas dengan judul Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar

Selama Sakit: Pasien tidak mengerti akan penyakit asma, karena keluarganya tidak ada yang pernah sakit seperti ini, sehingga tidak pernah mengontrolkan kesehatannya. Pada saat sakit

Faktor-faktor fisiologis adalah faktor-faktor yang berhubungan dengan kondisi fisik individu.. dibedakan menjadi dua macam. Pertama, keadaan tonus jasmani. Keadaan tonus

kasus, di sektor perkebunan konflik pertanahan dalam banyak dipicu oleh.. proses pengalihan dan penerbitan HGU (Hak Guna

[r]

Bahwa benar Terdakwa membeli ketiga unit sepeda motor Honda beat tersebut sejak semula sudah mengetahui bahwa ketiga sepeda motor tersebut merupakan berasal dari

Jadi keputusan hipotesis pertama yaitu Hᴏ diterima dan Hi ditola k karena t idak terdapat hubungan yang signifikan antara pelibatan orang tua dengan perencanaan