• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Inspeksi Trafo Berbasis Mobile: studi kasus PT. Haleyora Power Salatiga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Sistem Inspeksi Trafo Berbasis Mobile: studi kasus PT. Haleyora Power Salatiga"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan dan Implementasi

Sistem Inspeksi Trafo Berbasis

Mobile

(Studi Kasus: PT. Haleyora Power Salatiga)

Artikel Ilmiah

Peneliti :

Joko Sri Harnanto (672008100) Frederik Samuel Papilaya, S.Kom., M.Cs.

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(2)

i

Perancangan dan Implementasi

Sistem Inspeksi Trafo Berbasis

Mobile

(Studi Kasus: PT. Haleyora Power Salatiga)

Artikel Ilmiah

Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi

untuk memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Oleh:

Joko Sri Harnanto NIM: 672008100

Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

vii

Perancangan dan Implementasi

Sistem Inspeksi Trafo Berbasis

Mobile

(Studi Kasus: PT. Haleyora Power Salatiga)

1)

Joko Sri Harnanto, 2) Frederik Samuel Papilaya

Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia

Email: 1)superjeka123@gmail.com, 2)samuel.papilaya@gmail.com

Abstract

Geographic information systems (GIS) used to input, process and output geographically referenced data and geospatial which can then display the information and characteristics that exist in a particular geographic area. GIS is applied in various fields, one of which is the field of electricity. The development of increasingly advanced technology allows for geographic information systems made Android based on the location of the transformer in the area of Salatiga in particular on the feeder code BRG1 / SA1 which can be accessed easily by mobile so it can help overcome the constraints experienced inspectors PT Haleyora Power substation. GIS application "Transformers Hunter" Android-based help inspectors PT Haleyora Power substations are looking for location and informed transformer.

Keywords: Electricity, PT Haleyora Power, Transformer, GIS, Android.

Abstrak

Sistem informasi geografis (SIG) dimanfaatkan untuk memasukkan, mengolah dan menghasilkan data bereferensi geografis dan geospasial yang kemudian dapat menampilkan informasi dan karakteristik yang ada di suatu area geografi tertentu. SIG dalam diterapkan dalam berbagai bidang, salah satunya bidang kelistrikan. Perkembangan teknologi yang semakin maju memungkinkan untuk dibuatnya sistem informasi geografis berbasis Android tentang lokasi trafo di area Salatiga khususnya pada kode feeder BRG1/SA1 yang dapat diakses dengan mudah secara mobile sehingga dapat membantu mengatasi kendala yang dialami petugas inspeksi gardu PT Haleyora Power. Aplikasi SIG “Trafo Hunter” berbasis Android membantu petugas inspeksi gardu PT Haleyora Power mencari lokasi dan mengetahui informasi trafo.

Kata Kunci: Kelistrikan, PT Haleyora Power, Trafo, SIG, Android.

1)

Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana

2)

(9)

1

1. Pendahuluan

Tenaga listrik sangat penting artinya bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat, khususnya dapat mendorong peningkatan kegiatan ekonomi. Usaha penyediaan tenaga listrik, pemanfaatan, dan pengelolaannya perlu ditingkatkan agar tersedia tenaga listrik dalam jumlah yang cukup dan merata dengan mutu pelayanan yang baik. Pembangunan dalam bidang kelistrikkan ini dari tahun ke tahun meningkat. Hal ini berdasarkan dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam pemakaian tenaga listrik, dimana dari tahun ke tahun jumlah masyarakat semakin bertambah. Perencanaan sistem distribusi energi listrik merupakan bagian yang esensial dalam mengatasi pertumbuhan kebutuhan energi listrik yang cukup pesat [1]. Perencanaan diperlukan sebab berkaitan dengan tujuan pengembangan sistem distribusi yang harus memenuhi beberapa kriteria teknis dan ekonomis.

PT. PLN (Persero) [2] adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa kelistrikkan yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang dikelola oleh pemerintah di masing-masing daerah. PT. PLN (Persero) terbagi atas beberapa wilayah distribusi yang tersebar di seluruh Indonesia salah satunya yaitu PT. PLN (Persero) Distribusi wilayah Jateng dan DIY yang bertempat di Semarang. Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jateng dan DIY dibagi lagi menjadi beberapa area pelayanan yang berada di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta, salah satunya adalah PT. PLN (Persero) Area Pelayanan Jaringan (APJ) Salatiga yang dibagi menjadi 3 wilayah kerja atau yang disebut dengan Unit Pelayanan Jaringan (UPJ) antara lain, PT. PLN (Persero) UPJ Salatiga Kota, PT. PLN (Persero) UPJ Ambarawa, PT. PLN (Persero) UPJ Ungaran. PT. Haleyora Power adalah anak perusahaan dari PT. PLN (Persero) yang juga merupakan mitra kerja sama dalam mengatasi masalah dibagian teknik. Pada tahun 2013 PT. Haleyora Power [3] bekerja sama dengan PT. PLN (Persero) Salatiga. Dengan adanya kerja sama yang baru ini diharapkan dapat terjalin kekompakan antara keduanya, sehingga nantinya juga berpengaruh kepada masyarakat sebagai pengguna jasa dibidang kelistrikan.

Seiring perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat berpengaruh terhadap kemajuan PT. Haleyora Power Salatiga. Mereka bersaing untuk meningkatkan profesionalisme. Dalam memajukan sebuah perusahaan maka diperlukan adanya dukungan sistem teknologi informasi yang nantinya akan membantu kinerja karyawan dalam mengolah data. Penerapan teknologi informasi di PT. Haleyora Power Salatiga salah satunya dengan membangun jaringan/network yang terintergrasi dengan kantor PLN yang lain. Tidak hanya itu PT. Haleyora Power Salatiga juga menggunakan aplikasi software sistem informasi yang dapat mempermudah dalam mengolah data.

(10)

2

Android adalah salah satu sistem operasi mobile yang bersifat open source

menggunakan versi modifikasi dari kernel Linux [4]. Dukungan multimedia yang lengkap seperti menampilkan peta digital menggunakan Google Maps API

merupakan salah satu keunggulan Android. Google Maps API merupakan library

JavaScript yang dapat diintegrasikan ke dalam website. Dengan menggunakan

Google Maps API [5] dapat dibangun sistem peta digital yang canggih dengan

mudah.

Hal yang menjadi latar belakang masalah dari studi kasus ini adalah kendala petugas inspeksi gardu PT. Haleyora Power Salatiga dalam melihat jalur jaringan listrik yang terkadang melewatkan satu gardu atau tiang trafo. Perkembangan teknologi yang semakin maju memungkinkan untuk dibuatnya Sistem Informasi Geografis berbasis Android tentang lokasi trafo di area Salatiga khususnya pada kode feeder BRG1/SA1 yang dapat diakses dengan mudah secara

mobile. Dengan adanya Sistem Informasi Geografis diharapkan dapat memberi

kemudahan kepada petugas inspeksi gardu PT. Haleyora Power Salatiga dalam melakukan pencarian trafo dengan cara membuat sebuah sistem atau aplikasi yang kiranya dapat membantu petugas yang bersangkutan.

2. Tinjauan Pustaka

Terdapat beberapa penelitian terdahulu tentang pemanfaatan perangkat mobile sebagai media untuk menyampaikan informasi geografis. Hidayat [6] melakukan penelitian kegunaan social network untuk mempromosikan wisata dan kuliner di Yogyakarta. Pada penelitian tersebut, dirancang aplikasi mobile, berbasis Windows Phone 7, yang memberikan fasilitas yang membantu wisatawan untuk menemukan dengan mudah, lokasi wisata dan kuliner di Yogyakarta. Hidayat menggunakan web service sebagai penyedia data bagi aplikasi mobile.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Jeefoo [7], dibahas mengenai masalah perangkat untuk mendukung kegiatan survey kehutanan secara real time, di provinsi Phayao, Thailand bagian utara. Jeefoo merancang aplikasi mobile GIS berbasis Android untuk keperluan Real-time field survey, menghubungkan tim survey dengan peneliti yang berada di lokasi kantor. Tim survey lapangan menggunakan aplikasi untuk mengirimkan laporan ke kantor pusat. Laporan berupa teks, gambar, maupun video, hasil rekam di lapangan. Laporan yang dilengkapi koordinat ini, dapat membantu proses analisis menjadi lebih akurat.

Penelitian-penelitian terdahulu tersebut menjadi acuan bagi penelitian ini, dengan beberapa perbedaan. Pada penelitian ini membahas tentang perancangan sistem informasi geografis berbasis Android, untuk penentuan lokasi trafo di wilayah jaringan BRG1 Kota Salatiga. Selain menampilkan lokasi-lokasi trafo, aplikasi dilengkapi dengan fitur pemandu arah berupa rute dari lokasi pengguna, menuju lokasi trafo.

(11)

3

pada darurat, atau menuliskan kembali batas-batas wilayah suatu negara, semuanya adalah permasalahan yang dapat dipecahkan melalui geografi [9].

GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya [10]

Sumber informasi geografi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu (bersifat dinamis), sejalan dengan perubahan gejala alam dan gejala sosial. Dalam geografi, informasi yang diperlukan harus memiliki ciri-ciri yang dimiliki ilmu lain [11] yaitu: (1) Merupakan pengetahuan (knowledge) hasil pengalaman; (2) Tersusun secara sistematis, artinya merupakan satu kesatuan yang tersusun secara berurut dan teratur; (3) Logis, artinya masuk akal dan menunjukkan sebab akibat; (4) Objektif, artinya berlaku umum dan mempunyai sasaran yang jelas dan teruji.

Selain memiliki ciri-ciri tersebut di atas, geografi juga harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional (kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri khas geografi, yang membedakannya dengan ilmu-ilmu lain. Secara umum proses GIS terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data). Dalam GIS data yang yang diperoleh (data input) selanjutnya akan diolah dengan sedemikian rupa sehingga akan menghasilkan data baru yang mudah dipahami oleh pengguna. Dalam pengolahahnya itu data input yang berupa data spasial dapat dipresentasikan dalam dua bentuk/format, yakni dalam bentuk Vektor dan dalam bentuk Raster [12]. Dalam data format vektor, bumi direpresentasikan sebagai suatu mosaik dari garis (arc/line), polygon (daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang sama), titik/point (node yang mempunyai label), dan nodes (merupakan titik perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vektor adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus. Hal ini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi, misalnya pada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data yang dihasilkan dari sistem Penginderaan Jauh. Pada data raster, obyek geografis direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel

(picture element). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada

(12)

4

dari nomor baris dan kolom. Setiap pixel memiliki nilai (value) sebagai indikasi nilai atribut yang diwakilinya. Contoh peta digital yang disusun dalam struktur data raster: peta/foto hasil scanning, citra satelit [13].

3. Metode dan Perancangan Sistem

Penelitian yang dilakukan, diselesaikan melalui tahapan penelitian yang terbagi dalam empat tahapan, yaitu: (1) Analisis kebutuhan dan pengumpulan data. Analisa dan pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. (2) Perancangan sistem, (3) Implementasi sistem, (4) Pengujian sistem dan analisis hasil pengujian.

Gambar 1 Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian pada Gambar 1, dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tahap pertama: penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif adalah suatu pendekatan yang juga disebut pendekatan investigasi karena biasanya peneliti mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dan berinteraksi dengan orang-orang di tempat penelitian [14]. Pengumpulan data primer diperoleh berdasarkan wawancara terhadap petugas inspeksi gardu mengenai letak lokasi trafo dan maintenance trafo serta kendala-kendala yang ada di lapangan salah satunya, petugas terkadang melewatkan trafo yang sedang di inspeksi. Sedangkan pengumpulan data sekunder diperoleh dari data, posisi dan spesifikasi trafo serta dari Standard Operating Procedure (SOP). Data trafo antara lain berisi alamat lokasi trafo, nomer tiang, merek trafo, daya trafo, kondisi tangki trafo, tanggal inspeksi, nama petugas inspeksi dan keterangan lain trafo. Posisi trafo adalah letak koordinat trafo tersebut berada yang ditunjukkan pada sebuah peta.

Tahap kedua: perancangan sistem yang meliputi perancangan antarmuka,

perancangan database dan perancangan proses sistem. Antarmuka yang didesain adalah antarmuka untuk sistem operasi Android. Perancangan database termasuk didalamnya yaitu perancangan tabel, field dalam tabel, tipe data tiap field dan perancangan relasi antar tabel.

Tahap ketiga: implementasi sistem, membuat aplikasi sesuai perancangan

proses pada tahap kedua. Database server yang digunakan adalah MySQL

database server. Antarmuka dibuat Android SDK, dengan target minimal adalah

Android versi 2.2. Semua teknologi yang digunakan pada perancangan program Analisis Kebutuhan, dan Pengumpulan Data

Perancangan Sistem meliputi Perancangan Proses (UML)

Implementasi Sistem

(13)

5

ini merupakan teknologi opensource. Kemudian menempatkan sistem yang telah dibuat secara online, dan melakukan pengujian terhadap sistem. Pengujian dilakukan mengetahui apakah sistem sudah memenuhi kebutuhan yang telah didefinisikan pada tahap pertama.

Tahap keempat: tahap ini akan dijelaskan pada bagian hasil dan

pembahasan. Secara garis besar berisi pembahasan tentang hasil penelitian yang telah dicapai. Pada tahap tersebut juga dilakukan pengujian aplikasi, guna melihat apakah aplikasi telah memenuhi kebutuhan yang telah didefinisikan sebelumnya.

Aplikasi dikembangkan dengan metodologi Prototyping [15]. Pada proses implementasi dihasilkan beberapa prototype. Diagram prototype model

ditunjukkan pada Gambar 2. Metode prototyping memberikan kesempatan bagi pengembang dan pengguna untuk saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem.

Gambar 2 Prototype Model [16]

Pada tahap Listen to Customer, yaitu tahap observasi, dilakukan pengamatan dan penelitian secara langsung ke lapangan bagaimana keadaan kondisi trafo saat itu juga, dan mengetahui dimana letak posisi trafo dengan mencari dan mencatat koordinatnya. Wawancara dilakukan dengan pihak yang bersangkutan yaitu dengan petugas inspeksi gardu untuk menentukan tujuan umum dan mengumpulkan kebutuhan dalam perancangan sistem.

Pada tahap Built/Revise Mockup, dilakukan perancangan sistem sesuai dengan data-data yang sudah didapatkan dari lapangan mengenai kondisi trafo sampai koordinat letak trafo. Rancangan ini nantinya menjadi dasar pembuatan aplikasi “Trafo Hunter”.

(14)

6

Gambar 3 Use Case Diagram

Use case diagram merupakan gambaran fungsionalitas yang diharapkan

dari sebuah sistem serta penekanan pada apa yang dilakukan oleh sistem. Sebuah

use case merepresentasikan sebuah interaksi antara aktor dengan sistem/aplikasi.

Sebuah aktor adalah sebuah entitas manusia yang berinteraksi dengan sistem untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan tertentu. Rancangan use case diagram

dalam sistem ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Terdapat dua aktor dalam use case diagram pada Gambar 3, yaitu petugas dan admin. Petugas dapat mengakses fungsi untuk melihat informasi trafo, dan lokasi trafo pada peta. Admin bertugas untuk mengolah data trafo, data tiang, dan data merk. Petugas mengakses fungsi-fungsi tersebut pada aplikasi Android. Admin mengatur data-data pada sistem melalui aplikasi web.

Login

Gambar 4 Activity Diagram Petugas (Menu Tambah Lokasi Trafo)

Activity diagram menggambarkan berbagai alur aktivitas dalam sistem

yang sedang dirancang, bagaimana masing-masing alur berawal, decision yang mungkin terjadi, dan bagaimana diakhiri. Pada Gambar 4 terdapat sebuah activity

diagram yang menampilkan aktivitas petugas inspeksi gardu untuk menu tambah

(15)

7

Gambar 5 Activity Diagram Admin (Menu Tambah Petugas)

Class diagram mendeskripsikan objek-objek yang terlibat dalam sistem.

Class adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah

objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek. Class

menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem, sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut (metode/fungsi). Class diagram

menggambarkan struktur deskripsi class, package, dan objek beserta hubungan satu sama lain seperti containment, pewarisan, asosiasi, dan lain-lain.

Merk

Gambar 6 Class Diagram

Class diagram sistem terdiri dari entity class, boundary class dan

controller class. Setiap entity class dapat mengakses controller class dan

(16)

8 4. Hasil dan Pembahasan

Sistem dikembangkan dengan menggunakan software IDE Eclipse dengan tambahan Android Development Toolkit sebagai alat untuk membuat aplikasi Android. Sistem yang digunakan oleh admin, yaitu aplikasi web, dikembangkan dengan menggunakan teknologi PHP, database MySQL, dan web server Apache.

Gambar 7 Tampilan Menu Lokasi

Pada Gambar 7 ditunjukkan halaman yang digunakan admin untuk mengolah data lokasi. Halaman ini memberikan kemudahan bagi admin untuk melihat seluruh data lokasi trafo. Data lokasi trafo ditampilkan dalam bentuk tabel, pada setiap baris dilengkapi fasilitas untuk melihat detail informasi data, mengubah data, dan menghapus data. Halaman maintenance (Gambar 8) menyediakan detail informasi data trafo. Informasi yang ditampilkan adalah alamat lokasi trafo, status trafo (daya, grounding, dll), keterangan tambahan, dan juga foto trafo.

(17)

9

Aplikasi mobile digunakan oleh petugas inspeksi gardu untuk melakukan pengontrolan trafo. Aplikasi ini diberi nama “Trafo Hunter” yang digunakan untuk mempermudah petugas dalam melakukan pencarian trafo di area Salatiga yang jumlahnya bisa mencapai ribuan. Selain itu dapat membantu petugas pada saat dilapangan untuk melakukan pengecekan trafo. Pada Gambar 9 ditunjukkan tampilan aplikasi “Trafo Hunter” dengan tampilan yang sangat simpel sehingga memudahkan petugas inspeksi trafo ketika berada di lapangan.

Gambar 9 Tampilan Menu Awal Aplikasi “Trafo Hunter”

Gambar 10 Tampilan Data Trafo

Terdapat empat menu utama pada aplikasi berbasis mobile (Gambar 9). Menu data mengarah ke halaman daftar data trafo (Gambar 10). Sesuai dengan namanya, halaman data trafo menyediakan informasi daftar trafo serta terdapat foto trafo yang ada di wilayah Salatiga.

Gambar 11 Tampilan Peta Titik Trafo Gambar 12 Rute dari Posisi Petugas ke Lokasi Trafo

(18)

10

disentuh akan muncul memunculkan dialog yang berisi detail trafo dan rute menuju ke lokasi trafo tersebut (Gambar 12).

Gambar 13 Maintenance Trafo

Menu maintenance merupakan salah satu menu yang ditampilkan ketika pada menu data trafo di tekan, kemudian petugas memilih pada pilihan input perbaikan. Halaman maintenance (Gambar 13) merupakan sebuah isian yang digunakan oleh petugas untuk mengisi keadaan trafo pada saat dilakukan pemeriksaan di lapangan. Keadaan trafo yang dimaksud adalah kondisi tangki trafo hingga kondisi kabel trafo.

Gambar 14 Tampilan Peta Titik Trafo Gambar 15 Rute dari Posisi Petugas ke Lokasi Trafo

(19)

11

manual mencari letak titik koordinat trafo dengan mengandalkan GPS pada

smartphone dan dengan melihat gambar kondisi lingkungan di sekitar trafo. Akan

muncul sebuah koordinat latitude dan longitude yang dicatat oleh petugas kemudian dimasukkan ke database oleh admin. Keakuratan dalam mengunci letak titik koordinat sebuah trafo mencapai 99%, yang sebelumnya sudah melalui pengujian berulang-ulang terlebih dahulu.

Pengujian aplikasi dilakukan untuk menguji fungsi-fungsi aplikasi hasil implementasi. Pengujian dilakuan dengan dua cara, yaitu dengan teknik black-box. Pengujian aplikasi dengan menggunakan teknik black-box adalah pengujian fungsional tanpa memperhatikan alur eksekusi program namun cukup memperhatikan apakah setiap fungsi berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Pengujian dilakukan dengan menjalankan aplikasi dengan hal yang diuji pada aplikasi web administrator dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Pengujian Web Admin

No. Fungsi Pengujian Hasil

Pengujian 1. Menambah data Menambahkan data trafo, apabila tidak

lengkap maka akan muncul peringatan.

Bisa

2. Mengedit data Apabila admin melakukan perubahan data sesuai yang akan di edit.

Bisa

3. Menghapus Data Data yang akan dipilih untuk dihapus maka data akan terhapus.

Bisa

4. Menampilkan Detail Data

Akan menampilkan detail data lokasi dan informasi trafo.

Bisa

Berdasarkan hasil pengujian blackbox (Tabel 1), disimpulkan bahwa fungsi-fungsi pada aplikasi web admin berfungsi dengan baik. Pengujian dilakukan dengan menjalankan aplikasi dengan hal yang diuji pada aplikasi “Trafo Hunter” untuk petugas dan hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Pengujian Aplikasi “Trafo Hunter”

No. Fungsi Pengujian Hasil

Pengujian 1. Menekan aplikasi

“Trafo Hunter”

Untuk memasuki aplikasi maka harus menekan icon aplikasi “Trafo Hunter”

Bisa

2. Memilih menu data Menampilkan data lokasi trafo Bisa 3. Memilih menu

Lokasi

Menampilkan peta letak koordinat petugas dan lokasi trafo.

Bisa

4. Menu Maintenance Menampilkan form pengisian pengecekan kondisi trafo.

Bisa

5. Menu Login dan Logout

Masuk dan keluar dari aplikasi “Trafo Hunter”

Bisa

(20)

12

Tabel 3 Hasil UAT

No Pertanyaan Jumlah Presentase (%)

1 Apakah sistem ini mudah digunakan atau 2 Apakah Anda setuju jika sistem ini memberikan

informasi yang bermanfaat? 3 Apakah program sistem ini dapat meningkatkan

produktifitas Anda?

menemukan jalur jaringan listrik, sehingga menghindari kemungkinan terlewatnya tiang/gardu listrik? 5 Bagaimana tanggapan Anda terhadap

keseluruhan aplikasi Sistem ini?

Hasil kuesioner menujukkan bahwa sistem yang dihasilkan pada penelitian ini dapat digunakan dan diterima dengan baik. Informasi yang disajikan oleh sistem jelas, dan membantu petugas dalam menemukan lokasi jalur jaringan listrik yang terkadang terlewat satu gardu atau tiang trafo. Tampilan yang digunakan tidak membingungkan.

5. Simpulan

(21)

13

Saran pengembangan yang dapat diberikan untuk penelitian lebih lanjut adalah selain menampilkan lokasi dan data informasi trafo, sistem dapat dikembangkan untuk mengunci letak titik koordinat trafo tanpa menggunakan aplikasi lain yang bisa mengunci sebuah titik koordinat, hal ini diperlukan apabila terdapat trafo sisipan atau trafo baru yang dipasang pada tiang tertentu.

6. Daftar Pustaka

[1]. Mahardhika, D., Nugroho, A. & Sukmadi, T. 2010. Pengembangan Trafo Distribusi Berdasarkan Pertumbuhan Beban Tahun 2012--2016 di UPJ

Batang. TRANSMISI 12, 87–93.

[2]. PLN 2015. PLN Company Profile.

http://www.pln.co.id/dataweb/COMPANY%20PROFILE/Company%20Pr opile%20PLN.pdf. Diakses pada 14 Juni 2015.

[3]. Haleyora Power 2015. Profil Haleyora Power. http://www.haleyorapower.co.id/Corporate/profil-1.html. Diakses pada 14 Juni 2015.

[4]. Android Open Source Project 2011. What is android? http://developer. android. com/guide/basics/what-is-android. html, 2. Diakses tanggal 27 Oktober 2013.

[5]. Google Developers 2015. Google Maps Web APIs. https://developers.google.com/maps/web/. Diakses pada 14 Juni 2015. [6]. Hidayat, N. F. & Ferdiana, R. 2012. The Development of Mobile Client

Application in Yogyakarta Tourism and Culinary Information System

Based on Social Media Integration. Development 3.

[7]. Jeefoo, P. 2014. Real-time field survey using android-based interface of

mobile GIS. In Information Science and Applications (ICISA), 2014

International Conference on, pp. 1–3.

[8]. Tjiptanata, R. A., Anggraini, D. & Safitri, D. 2012. Sistem Informasi

Geografis SLTP di Kotamadya Jakarta Selatan. Konferensi Nasional

Sistem Informasi 2012, STMIK-STIKOM Bali 23-25 Pebruari 2012.

[9]. Awange, J. L. & Kiema, J. B. K. 2013. Fundamentals of GIS. In Environmental Geoinformatics, pp. 191–200. Springer.

[10]. Nuckols, J. R., Ward, M. H. & Jarup, L. 2004. Using geographic information systems for exposure assessment in environmental

epidemiology studies. Environmental health perspectives , 1007–1015.

[11]. Aini, A. 2007. Sistem Informasi Geografis Pengertian Dan Aplikasinya. STMIK AMIKOM. Yogyakarta.

[12]. Aronoff, S. 1989. Geographic information systems: a management

perspective. Wdl Pubns.

[13]. Prahasta, E. 2002. Sistem Informasi Geografis: Konsep--Konsep Sistem

Informasi Geografis. CV. Informatika, Bandung.

(22)

14

[15]. Bischofberger, W. R. & Pomberger, G. 2012. Prototyping-Oriented

Software Development: Concepts and Tools. Springer Science & Business

Media.

Gambar

Gambar 1 Tahapan Penelitian
Gambar 2 Prototype Model [16]
Gambar 3 Use Case Diagram
Gambar 5 Activity Diagram Admin (Menu Tambah Petugas)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Further complicating the proof is that because births and deaths occur at the same time in the Moran model, the fates of two type m − j mutations that occur at different times are

Qur’an secara langsung sesuai dengan kaidah ilmu tajwid, kemudian siswa menirukan, setelah itu siswa membaca satu persatu kedepan, sehingga guru dapat dengan mudah

Sedangkan pada responden yang mengalami usia menopause alami, hal yang mempengaruhi adalah faktor gaya hidup ibu yang sehat, yaitu tidak merokok, mengkonsumsi

Close Ended Respon Format   Fixed­Sum Scale Question 

Zamilah : Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Gigi Mulut Terhadap Kepuasan Pasien Di Puskesmas Simpang Tiga Pekanbaru-Riau Tahun 2009, 2009...

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa CSR memiliki pengaruh yang signifikan terhadap agresivitas pajak (ETR). Hal ini berarti bahwa semakin tinggi perusahaan melakukan

Nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) dalam penelitian dicari dengan menggunakan sampel sebanyak 15 buah dan di lakukan di Laboratorium Jalan Raya Universitas Lampung. Dari hasil

Penelitian ini berjudul “Pemerolehan Jenis Kata Bahasa Indonesia pada Anak Penyandang Tunagrahita di SLB ABC Taman pendidikan Islam”.Tujuan penelitian ini untuk