• Tidak ada hasil yang ditemukan

APLIKASI GPS TRACKING SYSTEM UNTUK SISTE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "APLIKASI GPS TRACKING SYSTEM UNTUK SISTE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

APLIKASI GPS TRACKING SYSTEM UNTUK SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN POSISI KERETA API

Nur Rokhim Satria N1, Barlian Henryranu P, S.T.,M.T2, Ismiarta Aknuranda, S.T., M.Sc, Ph.D.3

Program Studi Informatika, Program Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

Jl. Veteran No 8, Malang 65145, Indonesia

Email : [email protected] , [email protected]2,

[email protected]

3

ABSTRACT

Transportation service quality is the reasons that can affect the users satisfaction. This application system has the objective to help customers to know position of a train in realtime. The process of application development is using a prototype model. Designed using GPS Tracker as a source of position information, also SMS Gateway as a gateway to the GSM network and using GSM network for transactions. Every transaction and information will be processed into outputs that are used as position information and will be saved into the database system. Position Information in the database will be shown in client application,to test performance of communications systems and accuracy positioning applications using performance and accuracy of testing methods. Based from performance tests obtained with delay conditions 16.967 seconds and 0% data losses, while from accuracy testing for 30 minutes run time between Surabaya Gubeng station to Sidoarjo with interval 1 minute has result conditions in precentage of data loss 30% from total transaction data and the accuracy of the position in accordance with railroad.Keywords : GPS Tracking, Web Based, Train, SMS.

Keywords : GPS Tracking, Web Based, Train, SMS.

ABSTRAK

Tingkat pelayanan penyedia jasa transportasi merupakan alasan menyeluruh yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna. Sistem aplikasi ini mempunyai tujuan untuk

membantu pelanggan kereta api dalam mengetahui posisi kereta api secara realtime. Proses

pengembangan aplikasi ini menggunakan metode pengembangan purwarupa. Dirancang

menggunakan piranti GPS Tracker sebagai sumber masukan informasi posisi dan SMS Gateway sebagai

gerbang masuk informasi dengan jaringan GSM sebagai perantaranya. Pada setiap transaksi data masukan akan diolah menjadi data keluran berupa informasi koordinat yang akan disimpan pada sistem basis data dan ditampilkan pada halaman aplikasi pelanggan jasa kereta api. Metode pengujian

performa dan akurasi digunakan untuk menguji performa komunikasi dari sistem aplikasi dan

ketepatan posisi. Berdasarkan hasil pengujian performa didapatkan dengan kondisi delay sebesar

16.967 detik dan 0% untuk data loss sedangkan untuk pengujian akurasi selama 30 menit antara stasiun

Surabaya Gubeng menuju Sidoarjo dengan interval waktu 1 menit didapatkan kondisi dengan

presntase data loss sebesar 30% dari total transaksi data dan ketepatan posisi sesuai dengan jalur kereta

api.

Kata Kunci:GPS Tracking, Web Based, Kereta api, SMS.

1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang

Transportasi sebagai alat yang digunakan manusia untuk memudahkan melakukan aktivitas pengangkutan dan perpindahan. Pada setiap moda transportasi baik darat, laut ataupun udara mempunyai prioritas untuk

terjaminnya keselamatan dan kepuasan

(2)

memanfaatkan secara maksimal KA sebagai alat transportasi utama dari transportasi darat tidak terkecuali di Indonesia. Di Indonesia KA sangat penting untuk mobilisasi massal dan setiap pelayanannya dituntut untuk maksimal terutama untuk ketersediaan dan ketepatan waktu. Tingkat pelayanan penyedia jasa transportasi merupakan alasan menyeluruh yang dapat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan pengguna.

Berdasarkan hasil analisa kuesioner [1]

terhadap tingkat kepuasan pengguna kereta

api komuter Surabaya – Sidoarjo, dapat

disimpulkan bahwa secara umum pengguna KA komuter cukup puas dengan kondisi dan kualitas pelayanan pada saat ini; namun terdapat beberapa hal jika pengelola ingin meningkatkan daya tarik bagi para pengguna yang perlu diupayakan, salah satunya adalah ketepatan jadwal.

Hal tersebut menjadi ide dasar penulis untuk mengajukan topik ini yaitu untuk membantu pengguna jasa kereta api dalam mengetahui informasi lokasi keberadaan

kereta api secara realtime. Oleh karena itu,

sistem aplikasi ini diharapkan dapat

membantu pengguna dalam mengestimasi waktu kedatangan kereta api terutama jika terjadi keterlambatan.

Berdasarkan latar belakang permasalahan tersebut, penulis menyusun tugas akhir ini

dengan judul “Aplikasi GPS Tracking System

untuk Sistem Informasi Pemantauan Posisi Kereta Api”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan paparan latar belakang masalah dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan dibahas, antara lain :

1. Bagaimana pengguna dapat mengetahui

posisi kereta api?

2. Bagaimana menganalisis, merancang dan

mengimplementasikan sistem aplikasi GPS

Tracking system untuk sistem informasi pemantauan posisi kereta api berbasis web?

3. Bagaimana hasil pengujian dan analisis

terhadap aplikasi GPS Tracking system

untuk sistem informasi pemantauan posisi kereta api?

1.3. Tujuan

Membangun aplikasi GPS tracking berbasis

web yang bertujuan untuk membantu para penumpang atau pengguna jasa kereta api dalam mengetahui posisi kereta api secara realtime.

1.4. Manfaat

a) Bagi Penulis :

1. Mampu menerapkan ilmu yang

didapat dari program pendidikan strata satu Teknik Informatika Universitas Brawijaya

2. Mendapatkan konsep pemahaman

dari penelitian pembuatan aplikasi GPS Tracking system untuk sistem informasi pemantauan posisi kereta api

b) Bagi Penumpang :

Memudahkan pengguna jasa kereta api untuk mendapatkan informasi posisi kereta api

secara realtime, sehingga memudahkan dalam

mengsetimasi waktu kedatangan kereta ketika terjadi delay.

2. Kajian Pustaka dan Dasar teori 2.1. Kajian Pustaka

Pada penelitian ini penulis menggunakan literatur sejenis sebagai titik acuan untuk membedakan hal-hal yang sudah dilakukan. Literatur sejenis diambil dari dua (2) jurnal tugas akhir dan satu (1) proyek penelitian sebagai berikut :

1. Proyek dengan judul “Sistem Keamanan

Kereta Api Dengan Menggunakan GPS Sebagai Pemantau Jalur Dan Posisi Sarana” oleh Yudi Yuliyus M, Yuyu Wahyu, Yadi

Radiansyah, Dadin Mahmudin, dan

Iskandar Pusat Penelitian Elektronika dan telekomunikasi-LIPI tahun 2012. Projek ini

dibuat untuk membantu dalam

mempermudah sistem pemantauan jalur dan pencarian kereta api dengan basis piranti GPS. [2]

2. Skripsi dengan judul “Mobile Tracking

(3)

Tiyo Budiwan, Imam Santoso dan Ajub Ajulian Z. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponogoro tahun 2011.

Skripsi ini membuat tracking system dengan

media sms sebagai sarana komunikasi, dalam sekripsi ini informasi anatar piranti dikirim kedalam bentuk sms kemudian informasi yang didapat diterjemahkan kedalam koordinat dalam peta.[3]

3. Skripsi dengan judul “Simulasi Sistem

Informasi Geografis (Sig) Pemantauan

Posisi Kendaraan Via Sms Gateway” Oleh

Raidah Hanifah, R. Rizal Isnanto dan Yuli Christyono. Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponogoro tahun 2010. Skripsi ini memanfaatkan teknologi sms gateway untuk sarana komunikasi antara piranti GPS dan server. [4]

2.2. GPS

Menurut Winardi [5] GPS (Global Positioning

System) merupakan sistem navigasi berbasis sistem satelit. Sistem yang pertama kali dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika ini awalnya digunakan untuk kepentingan militer maupun sipil (survey dan pemetaan). Sistem GPS, yang mempunyai

nama asli NAVSTAR GPS (Navigation Satellite

Timing and Ranging Global Positioning System) mempunyai tiga segmen yaitu : satelit, pengontrol dan penerima.

 Satelit bertugas untuk menerima dan

menyimpan data yang ditransmisikan oleh stasiun-stasiun pengontrol, menyimpan dan menjaga informasi waktu berketelitian tinggi dan memancarkan sinyal dan informasi secara kontinyu ke pesawat penerima (receiver).

 Pengontrol bertugas untuk mengendalikan

dan mengontrol satelit dari bumi.

 Penerima bertugas menerima data dari

satelit dan memprosesnya untuk

menentukan posisi (posisi tiga dimensi yaitu koordinat di bumi plus ketinggian), arah, jarak dan waktu yang diperlukan oleh pengguna

Satelit GPS mengorbit dengan koordinat pasti, seluruhnya berjumlah 24 buah dimana 21 aktif

bekerja dan 3 buah sisanya cadangan. Secara garis besar penentuan posisi dengan GPS dibagi menjadi dua metode yaitu metode absolut dan relatif.

 Meode absolut (point positioning),

menentukan posisi hanya berdasarkan pada

1 pesawat penerima (receiver) saja. Ketelitian

posisi dalam beberapa meter (tidak berketelitian tinggi).

 Metode relative (differential positioning)

menentukan posisi dengan menggunakan

lebih dari sebuah receiver. Metode ini

menghasilkan posisi berketelitian tinggi (umumnya kurang dari 1 meter).

2.3. SMS Gateway

Gateway dalam bahasa secara umum merupakan jembatan atau penghubung yang dapat diartikan sebagai perangkat yang

digunakan untuk menghubungkan satu

jaringan komputer dengan satu atau lebih

jaringan komputer yang menggunakan

protokol komunikasi yang berbeda sehingga informasi dari satu jaringan komputer dapat diberikan kepada jaringan computer lain yang mempunyai protokol berbeda.

SMS gateway adalah satu platform yang menyediakan mekanisme untuk menghantar dan menerima SMS dan merupakan pintu gerbang bagi penyebaran informasi dengan menggunakan SMS. [6]

2.4. Pengujian Sistem

Pengujian sistem dilakukan untuk

membuktikan bahwa sistem dapat melakukan tugas dan menemukan kesalahan. Hasil dari

pengujian akan membuktikan adanya

kesalahan, anomali atau informasi atribut non-fungsional [7]. Hal ini dilakukan untuk

mengetahui dan memperbaiki potensi

kesalahan sebanyak mungkin sebelum

pengiriman ke pengguna atau pelanggan.

2.4.1. Functional Testing

Pengujian dilakukan dalam bentuk tertulis untuk memerikasa apakah sistem berjalan seperti yang diharapkan. Pengujian fungsional meliputi seberapa baik sistem melaksanakan

fungsinya, termasuk perintah-perintah

(4)

proses bisnis, penggunaan layar dan integrasi. [8]

2.4.2. Performance Testing

Menurut [9] pengujian performa dirancang

untuk menguji kinerja run-time sistem

perangkat lunak. Dalam pengujian performa bertujuan untuk mengetahui apakah sistem dapat memenuhi persyaratan dan menemukan kendala didalam sistem.

Menurut [10] pengujian performa

dilakukan untuk membantu mengidentifikasi hambatan didalam suatu sistem, menetapkan data dasar untuk pengujian selanjutnya, menentukan kesesuaian antara performa

dengan persyaratan, dan / atau

mengumpulkan informasi untuk membantu steakholder dalam membuat keputusan terkait hasil performa yang telah diuji. Selain itu, hasil dari pengujian performa dan analisisnya dapat membantu untuk memperkirakan konfigurasi hardware yang dibutuhkan untuk mendukung sistem aplikasi ketika ingin melakukan operasi

produksi ‘go live’ selanjutnya.

3. Metodologi Penelitian

Metode penelitian pada skripsi ini melibatkan beberapa langkah yang dilakukan yaitu

perumusan masalah, studi literatur,

identifikasi persyaratan dan perancangan,

implementasi dan pengujian, kemudian

kesimpulan dan saran.

Langkah

langkah

tersebut dapat direpresentasikan dalam

flowchart

berikut:

Perum usan M asa lah

Mulai

Selesai

St udi Lit erat ur dan Da sar Teori

Identi fikasi Persyarat an dan Perancanga n

Im plementa si da n Pengujian

Kesimpul an dan S aran

Gambar 1 Metodologi Penelitian

4. Identidikasi Persyaratan dan Perancangan

Identifikasi persyaratan merupakan

komponen untuk mengetahui kebutuhan dari

sisi pengguna sedangkan perancangan

merupakan pemodelan dari beberapa elemen-elemen pendukung yang mempunyai maksud dan fungsi yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan dari sistem.

4.1. Skema Sistem

Sistem aplikasi ini merupakan

perangkat lunak berbasis website yang berfungsi sebagai media pembantu bagi pelanggan jasa kereta api untuk memudahkan dalam mengetahui informasi dan posisi kereta

api secara realtime dengan menggunakan

modul GPS dan SMS gateway sebagai piranti

pendukungnya. Sebelumnya sistem

pemantauan kereta api hanya dapat diketahui oleh petugas kereta api. Pada penelitian ini

penulis akan mengembangkan sistem

pemantuan posisi kereta api dengan fokus kepada pelanggan jasa kereta api dan administrator sebagai pengguna yang dapat memperoleh hak akses untuk mengolah dan

mengatur aplikasi. Pada gambar 4.1

merupakan gambaran umum sistem yang akan dibuat.

Gambar 4.1

Gambaran umum sistem

4.2.Identifikasi Perancangan

(5)

Gambar 4.2

Use case sistem aplikasi

4.2.1. Perancangan Sistem

Dapat dilihat dari gambar 4.3

merupakan arsitektur sistem yang akan

dikembangkan, pengguna (admin dan

pelanggan) dapat menggunakan aplikasi ini

melalui web browser. Pada skema sistem ini

terdapat dua komponen pendukung yaitu:

1. Gammu SMS daemon. Gammu SMS daemon

merupakan aplikasi untuk SMS gateway

berfungsi sebagai penghubung antara

sistem basis data dan piranti SMS gateway.

Gammu SMS daemon mempunyai peran

untuk membaca, menyimpan informasi

yang masuk kedalam SMS Gateway dan

mengirimkan informasi yang tersimapan

didalam basis data. Mekanisme

pengiriman pesan Gammu dengan

mencocokan waktu penggiriman yang telah ditentukan dengan waktu saat ini, ketika terjadi kecocokan antara waktu pengiriman dengan waktu saat ini atau waktu saat ini melebihi waktu pengiriman maka Gammu akan mengirimkan pesan tersebut menuju nomor tujuan. Untuk mekanisme penerimaan, setiap informasi

yang masuk kedalam SMS gateway akan

tersimpan pada tabel inbox didalam basis

data server.

2. GPS Tracker. Mempunyai fungsi untuk

menerima request dari server dan

mengirimkan respon berupa informasi koordinat saat itu, respon tersebut akan

dikirimkan menuju server melalui SMS

Gateway.

GSM Station

GPS Tracker

Aplication

Database SQL

localhost Internet

Google Maps Server

SMS Gateway

User – View web aplication

SMSD

Gambar 4.3

Arsitektur sistem

Dalam pengembangan sistem ini

memanfaatkan fitur inbox pada Gammu

sebagai sumber masukan posisi. Setiap masukan informasi yang ditermia oleh SMS

gatewayakan tersimpan dalam basis data dan

akan langsung diproses menjadi informasi koordinat dan akan disimpan kedalam tabel koordinat posisi. Media perantara yang digunakan untuk menghubungkan modul GPS dan SMS Gateway menggunakan layanan jaringan GSM. Untuk melakukan akses aplikasi pelanggan membutuhkan koneksi internet untuk membaca koordinat pada peta google maps

5. Implementasi

Implementasi sistem aplikasi GPS Tracking

disesuaikan dengan hasil perancangan sistem yang telah dibuat. Implementasi tersebut meliputi implementasi arsitektur, basis data dan antarmuka.

(6)

Gambar 11 Fitur untuk melihat detail posisi

Gambar 12 Halaman melihat profil KA

Gambar 13 Halaman login administrator

Gambar 14 Halaman utama panel administrator

Gambar 15 Halaman pengaturan informasi

6. Pengujian

Pengujian sistem menggunakan dua tipe pengujian yaitu pengujian fungsional yang

berupa pengujian validasi sistem dan

pengujian non-fungsional yang dilakukan

dengan dua metode pengujian yaitu secara performa dan ketepatan, pengujian ini dilakukan untuk mengetahui keadaan sistem

pada saat run-time.

6.1. Hasil Pengujian Fungsional

Proses analisis terhadap hasil pengujian

fungsional dilakukan dengan melihat

kecocokan antara apa yag telah didefinisikan dalam kebutuhan fungsional dengan hasil kinerja sistem yang telah diimplemntasikan. Berdasarkan hasil pengujian fungsional dapat

disimpulkan bahwa seluruh kebutuhan

fungsional dari sistem aplikasi pemantauan posisi kereta api telah memenuhi kebutuhan fungsional yang telah didefinisikan.

6.2. Kondisi Pengujian Performa

Berdasarkan kondisi pengujian yang dilakukan pada skenario normal untuk

rata-rata delay dalam setiap transaksi antara server

dengan modul GPS adalah sebesar 16.967 detik. Rata-rata ini diambil berdasarkan hasil perhitungan dari 61 transaksi data. Kemudian

untuk data loss didapatkan sebesar 0% dari total

transaksi. Dari 61 data transaksi terdapat 1 data anomali yaitu dengan transaksi normal namun informasi yang disampaikan adalah informasi 10 menit sebelumnya, data tersebut terdapat pada proses transaksi ke-54. Kemungkinan kejadian tersebut terjadi ketika proses transaksi data namun modul tidak mendapatkan sinyal untuk melakukan permintaan posisi dengan satelit GPS sehingga data yang tersimpan

sebelumnya yang dikirimakan sebagai

informasi posisi.

6.3. Kondisi Pengujian Akurasi

Berdasarkan kondsisi dari pengujian yang

dilakukan untuk data loss didapatkan sebesar

30% dari total 30 transaksi. Besarnya data loss

dapat dikarnakan tertundanya pengiriman

informasi atau pending, hal tersebut bisa

(7)

posisi koordinat yang diterima cocok dengan jalur lintasan kereta api.

7. Kesimpulan dan Saran 7.1. Kesimpulan

Berdasarkan tahapan identifikasi persyarataan, perancangan, implementasi dan pengujian

untuk sistem aplikasi GPS tracking system untuk

sistem informasi pemantauan posisi kereta api yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Pelanggan jasa kereta api dapat

mengetahui informasi kereta api dengan

melakukan akses terhadap website

aplikasi. Informasi yang didapat didalam website aplikasi tersebut berupa informasi posisi, kecepatan, waktu update, informasi terbaru dan profil kereta api.

2. Proses pengembangan aplikasi ini

menggunakan metode prototyping. Proses

pengembangan dimulai dengan membuat rencana pembuatan sistem diteruskan dengan proses analisis kebutuhan sistem

untuk mendefinisikan kebutuhan

fungsional dan non-fungsional sistem. Proses selanjutnya adalah penggambaran arsitektur sistem, pemodelan data dan desain antarmuka. Kemudian rancangan ini diimplmentasikan dan proses terakhir

adalah evaluasi sistem, proses ini

dilakukan untuk menguji sistem aplikasi. Evaluasi sistem menggunakan metode pengujian fungsional dan pengujian performa.

3. Berdasarkan hasil pengujian fungsional

yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa seluruh kebutuhan fungsional sistem telah terpenuhi sesuai kebutuhan yang telah didefinisikan.

4. Berdasarkan kondisi pengujian

non-fungsional yang telah dilakukan untuk pengujian performa didapatkan kondisi

dengan rata-rata delay sebesar 16.967 detik

dan 0% untuk data loss. Sedangkan untuk

pengujian akurasi didapatkan dari 30 menit proses transaksi dengan interval waktu transaksi 1 menit mendapatkan

kondisi data loss sebanyak 30% dari

transaksi data dan ketepatan posisi sesuai dengan jalur kereta api.

7.1. Saran

Saran yang dapat diberikan untuk

pengembangan sistem aplikasi GPS tracking

system untuk sistem informasi pemantauan posisi kereta api selanjutnya adalah sebagai berikut :

1. Perlu dikembangkan dengan fungsi lebih

lanjut terutama ketika terjadi kondisi dimana sistem aplikasi tidak dapat menerima informasi selama selang waktu

tertentu atau ketika terjadi data loss sistem

akan meberitahukan dimana seharusnya posisi kereta api berada.

2. Pengembangan selanjutnya diharapkan

mampu menangani ketika terjadi

perubahan posisi namun posisi tidak sesuai dengan posisi seharusnya.

8. Daftar Pustaka

[1] Setiawan, R. (2006). Analisa Tingkat

Kepuasan Pengguna Kereta Api Komuter Surabaya – Sidoarjo. Universitas Kristen Petra

[2] Yulius, Yudi dkk. (2012). Sistem

Keamanan Kereta Api Dengan

Menggunakan GPS Sebagai Pemantau Jalur Dan Posisi Sarana. Pusat Penelitian Elektronika dan telekomunikasi-LIPI

[3] Budiman, T, Santoso, I dan Julian, A .

(2011) . Mobile Tracking GPS (Global

Positioning System) Melalui Media Sms (Short Message Service). Universitas Diponogoro. Skripsi

[4] Raidah Hanifah, R., Isnanto, R dan

Christyono,Y. (2010). Simulasi Sistem

Informasi Geografis (SIG) Pemantauan Posisi Kendaraan Via Sms Gateway. Universitas Diponogoro. Skripsi.

[5] Winardi. (2006). Penentuan posisi

dengan GPS untuk survey terumbu karang. Puslit Oseanografi – LIPI.

[6] Hakim, A. (2012) . Membangun sms

gateway di windows.

(8)

3/Membangun-SMS-Gateway-di-Windows.pdf. Diakses pada [18 juli 2014]

[7] Sommerville, I. (2011). Software

Engineering. 9thed. Addison-Wesley.

[8] Simarmata, J. (2009). Rekayasa Perangkat

Lunak. Andi. Yogyakarta.

[9] Pressman, R.S dan Maxim B.R (2014).

Software Engineering: : A

Practitioner's Approach. 8th ed.

McGraw-Hill Education

[10] Meier, J.D, dkk. (2007). Performance

Gambar

Gambar 1  Metodologi Penelitian
Gambar 4.3 Arsitektur sistem
Gambar 11 Fitur untuk melihat detail posisi

Referensi

Dokumen terkait

fluorescens PfT8, PfN19, dan PfK55 yang diuji mempunyai kemampuan antagonistik yang sama dan tinggi dalam mengendalikan penyakit layu fusarium pada tanaman tomat serta

Otomatis, berbeda dengan sektor lain seperti pariwisata yang pelaku jasanya tidak semua terdaftar atau sektor jasa akuntansi yang tidak semua akuntan beregisternya

Menentukan faktor konsentrasi tegangan pada suatu material bertakik ada beberapa cara, antara lain eksperimental dan metode elemen hingga. Secara eksperimerital

Berdasarkan hasil penelitian untuk mengetahui apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan sistem adat perkawinan di Desa Parit Baru maka peneliti

melalui produk Perda No. 9 Tahun 2014 tentang Penataan dan Pemberdayaan PKL nampaknya terkesan kurang sinergis sehingga tidak memberikan solusi pada

Dari temuan-temuan hasil analisa yang didapatkan dan diakaitakan dengan teori yang digunakan dalam penelitian ini, menjelaskan bagaimana cara wartawan mengkontruksi

PEMBERIAN EKSTRAK DAUN SIRIH HIJAU (Piper betle Linn) DALAM SEDIAAN PASTA PADA LUKA BAKAR DERAJAT III MENCIT (Mus musculus), sebagaimana yang disarankan oleh tim

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 8 Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Walikota dan Wakil Walikota dan untuk