• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjadwalan Proses Sistem Operasi Komput (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Penjadwalan Proses Sistem Operasi Komput (1)"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : ANDI ZUHAERI Nim : 60900111011 Kelas : B1 Sistem Informasi

PENJADWALAN PROSES

Penjadwalan proses adalah kumpulan kebijasanaan dan mekanisme pada sistem operasi berkenaan dengan urutan kerja yang dilakukan sistem komputer. Penjadwalan bertugas memutuskan proses yang harus berjalan, kapan, dan selama berapa lama proses itu berjalan.

Agoritma penjadwalan interaktif: 1. Round Robin

Merupakan salah satu algoritma penjadwalan yang paling sederhana untuk proses dalam sistem operasi. Seperti umumnya istilah ini digunakan, irisan waktu ditugaskan untuk setiap proses pada porsi yang sama dan dalam urutan melingkar, menjalankan semua proses tanpa prioritas (dikenal juga sebagai eksekutif siklik). Penjadwalan round-robin itu sederhana, mudah diterapkan, dan bebas starvation. Penjadwalan round-robin juga dapat diterapkan untuk masalah penjadwalan lainnya, seperti penjadwalan paket data dalam jaringan komputer.

Algoritma round robin dirancang untuk sistem time sharing. Algoritma ini mirip dengan penjadwalan FCFS (First Come First Served), namun preemption ditambahkan untuk switch (peralihan proses) antara proses. Antrian ready diperlakukan atau dianggap sebagai antrian sirkular. CPU menglilingi antrian ready dan mengalokasikan masing-masing proses untuk interval waktu tertentu sampai satu time slice /quantum.

(2)

habis atau proses sudah selesai, CPU akan dialihkan ke proses yang selanjutnya. Tentu proses ini cukup adil karena tak ada proses yang diprioritaskan, semua proses mendapat jatah waktu yang sama dari CPU yaitu (1/n), dan tak akan menunggu lebih lama dari (n-1)q dengan q adalah lama 1 quantum. Contoh: Diketahui : RR – FCFS dengan kuantum = 3

Proses Arrival Time Burst Time

P1 0 10

P2 2 8

P3 3 12

P4 5 5

P5 9 1

Waktu tunggu untuk masing-masing proses diatas adalah : P1 = 0 + ( 9 + 3 ) + ( 20 + 12 ) + ( 25 – 23 ) = 16

P2 = ( 3 – 2 ) + ( 14 – 6 ) + ( 23 + 17 ) = 15 P3 = ( 6 – 3 ) + ( 18 – 9 ) = 12 P4 = ( 12 – 5 ) =17

P5 = ( 17 - 9 ) = 8 + = 58

Waktu tunggu rata-rata = 58/5 = 11,6 satuan waktu 2. Berbasis prioritas

(3)

dilihat prioritas P1. Seandaynya prioritas P1 lebih besar dibanding dengan prioritas P0, disebut algoritama non-preemptive, algoritma tetap akan menyelesaikan P0 sampai habis CPU burst-nya, dan meletakkan P1 pada head quence. Sedangkan pada preemptive, P0 akan dihentikan dulu, dan CPU ganti dialokasikan untuk P1. Misalnya terdapat lima proses P1,P2,P3, dan P4 yang datang secara berurutan dengan CPU burst dengan milidetik.

Penjadwalan dengan prioties preemptive berdasarkan prioritas size yang lebih besar.

Contoh:

Proses Arrival Time Burst Time

Size (kb)

P1 0 10 100 kb

P2 2 8 150 kb

P3 3 12 175 kb

P4 5 5 100 kb

Waiting time dari proses diatas adalah sebagai berikut :

P1 = 0 + ( 22 + 2 ) = 20

P2= ( 2 – 2 ) + ( 15 + 3 ) = 12

P3= ( 3 – 3 ) = 0

P4= ( 30 - 5 ) = 25 +

= 57

Waktu tunggu rata-rata = 57/4 = 14,25 satuan waktu 3. Multi Queue & Multi level Feedback

(4)

queue suatu proses yang dapat berpindah antar berbagai queue; aging dapat diterapkan dengan cara ini. Multilevel-Feedback Queue Scheduler digambarkan oleh parameter berikut:

 Jumlah queue

 Scheduling algoritma untuk tiap queue

 Metode yang digunakan untuk memutuskan ketika upgrade suatu proses  Metode yang digunakan untuk memutuskan ketika menurunkan suatu proses  Metode yang digunakan untuk menentukan queue mana yang akan diproses pekerjaan menerima 8 seperseribu detik. Jika tidak selesai dalam 8 seperseribu detik, pekerjaan dipindah ke queue Q1.

· Pada Q1 pekerjaan dilayani FCFS dan menerima 16 seperseribu detik tambahan . Jika masih belum lengkap, maka di-preempted dulu dan dipindah ke queue Q2. Proses multilevel feedback queue scheduling juga bisa dilakukan dengan cara lebih adil, dengan menggunakan tiga metode:

· Menggunakan algoritma RR dengan quantum 5 · Menggunakan algoritma RR dengan quantum 10 · Menggunakan algoritma FCFS

(5)

4. Guaranted Scheduling

Algoritma penjadwalan ini memberikan daya pemroses yang sama untuk membuat dan menyesuaikan kinerja. Algoritma yang memiliki kinerja yang cukup bagus akan menjanjikan kelangsungan yang baik pula. Misalnya ada X pemakai, maka setiap proses atau pemakai akan mendapatkan 1/X dari daya pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, system harus selalu menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak login dan juga harus selalu menyimpan informasi tentang berapa lama pemakai sedang login. System harus tahu berapa CPU time untuk meyakinkan bahwa setiap pengguna mendapatkan jatah waktu menggunakan CPU sesuai haknya dan juga berapa CPU time yang diperlukan oleh setiap proses 1 pengguna serta berapa CPU time yang diperlukan oleh tiap-tiap pengguna.

Misalkan ada 5 pengguna, seperti pada table berikut:

Pengguna CPU Time

A 5

B 4

C 8

D 1

E 2

(6)

Pengguna CPU Aktual Rasio

A 3 3/4=0.75

B 6 6/4=1.5

C 2 2/4=0.5

D 1 1/4=0.25

E 1 1/4=0.25

Dapat dilihat bahwa Pengguna A memiliki rasio 0.75, artinya A baru mendapatkan ¾ dari jatah waktu yang seharusnya diterima. Pengguna B memiliki rasio 1.5, artinya B mendapatkan 1.5 waktu dari jatah yang seharusnya didapatkan. Algoritma ini menjalankan proses dengan rasio yang paling rendah dulu sampai proses tersebut mendapatkan rasio melebihi rasio proses yang sebelumnya mempunyai rasio satu tingkat labih tinggi darinya.

5. Lottery Scheduling

Algoritma ini termasuk Algoritma Penjadwalan Interaktif, biasanya preemptive. Waktu eksekusi dibagi dalan kuantum (interval waktu) dan keputusan penjadwalan dibuat pada awal setiap kuantum. Dalam performnya memiliki waktu respon minimum. Dan penjadwalan Lottery ini lebih umum digunakan.

Berdasarkan probabilitasnya tiap proses diberikan tiket undian, pada saat penjadwalan tiket dipilih secara acak dan proses yang memiliki tiket akan dialokasiakn CPU duluan. Proses yang memiliki prioritas lebih tinggi akan memiliki banyak tiket pula.

Keuntungan dari algoritma penjadwalan ini antara lain, sederhana, sangat responsive, dapat mendukung kerjasama antarproses dan mudah untuk mendukung kebutuhan prioritas dan proporsionalitas seperti yang kita tahu algoritma ini memiliki proporsional terbaik.

(7)

Algoritma ini juga termasuk Algoritma Penjadwalan Interaktif yang bersifat preemptive yang dalam performnya memiliki proporsional terbaik dan waktu respon yang minimum. Waktu eksekusi dibagi dalam kuantum (interval waktu) dan keputusan penjadwalan dibuat pada awal setiap kuantum.

Pada algoritma penjadwalan Round Robin cukup adil dari sudut pandang proses tapi mungkin tidak dari sudut pandang user. Oleh karena itu, algoritma penjadwalan Fair-Share Scheduling tiap user mendapatkan jatah secara adil karena Fair-Share berbasis user. Misalnya: X memiliki 4 proses yaitu A1, A2, A3 dan A4 sadangkan Y hanya memiliki proses B1. Maka berdasarkan algoritma ini, A1, A2, A3 dan A4 berempat berhak mendapatkan 50% atas waktu CPU. Begitupula dengan B1, berhak mendapatkan 50% atas waktu CPU.

7. Shortest Process Time

Pada algoritma penjadwalan Shortest proccess untuk meminimasi waktu alir rata-rata (mean flow time) dan meinimasi kelambatan rata-rata

(mean lateness) pada sebuah prosesor tunggal yang harus mengerjakan

sekumpulan pekerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Batik Kultur by Dea Valencia belum pernah melakukan proses penjadwalan untuk proses produksinya, sehingga di dalam urutan kegiatan produksi, terdapat beberapa kegiatan

Salah satu algoritma penjadwalan yang banyak digunakan adalah Round Robin. Setiap proses mendapatkan slot waktu yang disebut dengan quantum, yang menginjinkan proses tersebut

status proses perlu disimpan termasuk hal-hal yang ada pada tabel proses, juga peta memori, proses baru perlu dijalankan, ......

Gambaran penting dari sistem adalah, ketika sebuah proses dijalankan di dalam critical section, tidak ada proses lain yang diijinkan untuk menjalankan critical section-nya..

Jika tidak ada proses yang sedang menjalankan critical section -nya dan jika terdapat lebih dari satu proses lain yang ingin masuk ke critical section , maka

Jika proses penjadwalan sudah selesai dilakukan dan waktu kuanta belum habis, maka proses pengiriman dilanjutkan pada data 2 atau data selanjutnya,

Jika ada n proses pada antrian ready dan kuantum waktu=q, maka:  Pada gilirannya tiap proses memperoleh 1/n waktu CPU selama q  Tidak ada proses yang menunuggu lebih dari

Dengan formula di atas, maka untuk menghitung rendemen, kayu bulat yang s dikerjakan sampai selesai sampai mesin gergaji yang terakhir; dalam hal urutan proses di muka