• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Tentang desain poster Semit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Studi Tentang desain poster Semit"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Tentang Semit

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Fiqh Lughah Kelas B Dosen pengampu : Dr. Hisyam Zaini. MA

Disusun oleh : Hasan Faozi

09110103

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem (seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya). Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi1. Menurut Ibnu Jinni, bahasa merupakan bunyi yang dipakai masing-masing kaum untuk menyatakan tujuannya.

Di dunia ini, banyak sekali rumpun bahasa. Rumpun bahasa adalah sekumpulan bahasa-bahasa yang mempunyai perintis yang sama yaitu bahasa-bahasa purba dari rumpun tersebut. Seperti

halnya rumpun biologis, bukti akan keterhubungan antara bahasa-bahasa serumpun dapat diamati dari karakteristik bahasa-bahasa tersebut2. Salah satu rumpun bahasa yang terkenal adalah rumpun bahasa semit. Semit adalah nama yang dinisbahkan kepada bangsa-bangsa; Aramia, Punesia, Ibrani, Babilonia, Arab, Yaman dan bangsa-bangsa yang menjadi keturunan mereka.

Makalah ini akan membahas seputar rumpun bahasa semit dan yang berkaitan

dengannya. Kami memilih bahasa semit, karena bahasa semit adalah rumpun bahasa yang sangat besar jumlahnya, serta bahasa arab adalah bagian dari bahasa semit. Sehingga sangat penting untuk kita ketahui.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, sebagai berikut:

1. Bagaimana sejarah bahasa semit?

2. Bagaimana karakteristik dan ciri-ciri bahasa semit?

1 http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html. Diakses pada tanggal 14

April 2012.

(3)

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian Tujuan Penelitian :

1. Mengetahui sejarah bahasa Semit

2. Mengetahui karakteristik dan ciri-ciri bahasa Semit. Kegunaan Penelitian :

a. Diharapkan dapat memperkaya dan menambah khazanah keilmuan, khususnya terhadap kajian bahasa.

b. Dapat meningkatkan minat baca dan menginspirasi kajian-kajian bahasa-bahasa di Dunia yang masih berekembang sa’at ini.

BAB II PEMBAHASAN

A. Bangsa Semit dan Bahasanya

a. Bangsa Semit

Semit adalah nama yang dinisbahkan kepada bangsa-bangsa; Akadia (Assiria dan Babilonia),

Aramia, Kan’aan (Punesia dan Ibrani), Yaman Kuno, Etiopia (Habasyah), dan bahasa Arab. Orang

yang konsen dalam penemuan asal-usul dari semua itu adalah seorang ahli bahasa yang

(4)

tersebut dapat dilihat dari awal mula terbentuknya, yaitu dimulai dari putra-putra nabi Nuh

yang jumlahnya ada tiga orang yang kemudian menyebar menjadi beberapa bangsa. Mereka

itu adalah, Sam, Ham, dan Yafits, yang kemudian turun menjadi beberapa keturunan, misalnya

anak dari keturunan Sam itu ada beberapa orang yaitu: ‘Ailam, Asyur, Arfaksyad, Walud, dan

Aram. Kemudian keturunan dari Arfaksyad menurunkan beberapa anak lagi misalnya Syailasy

yang terkenal dengan bangsa Syailasy, dan ‘Abar yang terkenal dengan Abu ‘Abar, dan sampai

seterusnya. Hal ini dapat dilihat, menyebar dan meluasnya bangsa ini selain dilihat dari arah

politik, budaya, geografi, juga banyak disebabkan dengan hubungan kekerabatan yang saling

terkait diantara bangsa-bangsa tersebut. Seperti halnya dimasukkannya bangsa Lydiens dan

bangsa Alymeens termasuk bangsa Semit, karena dilihat dari dekatnya bangsa-bangsa tersebut

dengan keturunan bangsa Asyury, dan juga masuknya kedua bangsa tersebut pada kekuasaan

politik. Walaupun kedua bangsa tersebut (Alymeen, Lydiens) tidak ada kaitan kekerabatan

dengan bangsa Semit. Begitu juga sejarah mencatat masuknya bangsa Finiqiyyah dalam

jajaran bangsa Semit dilihat dari arah politik. Dengan adanya pertempuran penyebaran daerah

kekuasaan menjadikan mereka jajahan bangsa-bangsa Semit.

b. Bahasa Semit

Bangsa-bangsa Semit diatas dapat berkembang pesat dengan ciri dan perbedaan mereka

dengan bangsa-bangsa lain. Perkembangan bangsa Semit ini juga mempengaruhi

berkembangnya bahasa yang mereka miliki. Perkembangan tersebut seperti terjadi pada

bangsa Akadiyah yang didalamnya ada bangsa Asyuriyah dan Babiliyah, kemudian bangsa

(5)

‘Abriyah dengan bahasa Aramiyah, dengan perbedaan dari bangsa tersebut mereka dapat

mengkaji dan mengelompokkan ke dalam bahasa bangsa Semit. Penelitian bahasa Semit ini

dimulai pada sekitar abad ke 10 M, kemudian pada abad ke-17 mereka menemukan ada

kaitannya bahasa ‘Arab dengan bangsa Semit tersebut. Dan sampai pada abad ke-19 penelitian

tentang bahasa tersebut dapat dilihat dengan sempurnanya. Dalam pembahasan bahasa Semit

ini ada dua arah pembahasan, pertama dilihat dari arah tanggal munculnya bahasa ini sampai

pada perkembangan dan menyebarnya. Kemudian pada bagian kedua adalah bagian yang

membahas tentang kaidah, suara, Wazzan dan Mufradat dari bahasa Semit ini.

Ada beberapa ilmuan yang menulis tentang kedua hal tersebut dan yang paling menonjol

adalah Renan (Perancis) ilmuwan pada abad ke-19 dalam bukunya “ ” yang kemudian direfisi

oleh ilmuwan yang bernama Noldeke (Jerman), dan ada beberapa ilmuwan lain yang menulis

buku tentang bahasa bangsa Semit seperti Wright dalam bukunya “Lectures on the

Comparative Grammar of the Semitic Languages” tahun 1890, juga Zimmer dalam bukunya

“Vergleichende Grammatik der semitischen Sprachen” tahun 1898. dan Brokelman.

Bagian pertama dilihat bahwa awal mula dari bahasa adalah berasal dari satu bangsa kemudian

berkembang menjadi beberapa bahasa. Dari satu bangsa ke bangsa yang lain, begitu juga

halnya bahasa latin yang saat ini sampai pada bangsa kita. Awal mula dari bahasa

bangsa-bangsa diatas itu berawal tidak dari bahasa Semit kemudian bercampur dengan bahasa Semit

yang mempengaruhi dari kekuasaan politik pada waktu itu.

Bangsa Semit ini terbagi menjadi 2 bagian, pertama bagian timur dan kedua bagian barat.

Bagian timur adalah bangsa Akadiyyah atau Samariyyah ada pada 3000 S.M. akadiyyah dibagi menjadi dua, yaitu ‘Asyuriyyah dan Babiliyyah. Bangsa semit yang bagian barat terbagi

(6)

Bagian barat laut ini terbagi menjadi dua bagian, pertama Kan’aniyah yang meliputi

Aujritiyah, Kan’aniyyah kuno sekitar abad 1411-1358 S.M, Muabiyyah adab 900 S.M,

Finiqiyyah abad ke 19 S.M, dan ‘Abriyyah kuno. Kedua Aramiyyah yang terbagi menjadi dua, pertama kumpulan dialek bagian timur, kedua kumpulan dialek bagian barat.

Bagian barat daya terbagi menjadi dua bagian selatan yang meliputi: Ma’iniyyah, Sabaiyyah

sekitar abad 400-375 S.M, Hadlramiyyah, Qutbaiyyah abad 2 S.M, dan Habasyiyyah.

Sedangkan bagian utara, terbagi menjadi dua pertama ‘Arabiyyah Baidah yang meliputi

Lahyaniyyah, Tsamudiyyah, Shafawiyyah. Kedua ‘Arabiyyah Baqiyyah yang meliputi

Hijaziyyah, Tamimiyyah.

c. Negara Pertama Bangsa Semit

Dapat dipastikan, bangsa-bangsa semit pada awal mulanya berasal dari satu tempat. Ada

banyak perbedaan pendapat dalam menentukan tempat awal mula dari bahasa Semit itu.

Pendapat pertama ini mengatakan bahwa bahasa Semit ini berasal dan berkembang dari negara

Habasiyyah, yang tempatnya di arah selatan bangsa Arab. Ada lagi yang berpendapat bahwa

tempat pertama berkembangnya adalah daerah utara Afrika, yang kemudian menyebar ke

bagian Asia melalui terusan Zues. Sebagian ilmuwan berpendapat tempat asal dari

berkembangnya adalah di Arminiya yang berbatasan dengan Kurdistan. Ketiga pendapat ini

merupakan pendapat yang kurang valid, karena tidak ada bukti atau pertanda Artefak yang

menunjukkan hal tersebut. Ilmuwan yang bernama Guidi dan pengikutnya berpendapat bahwa

asal mula tempat dari bangsa Semit adalah dibagian selatan Irak, yaitu bumi Babil. Hal ini

dapat dilihat dari peninggalan sejarah yang ada seperti gedung-gedungnya, hewan, dan

tumbuh-tumbuhan di tempat itu, dan watak dari bahasa Semit ini menunjukkan hal-hal

(7)

Semit ada di negara Kan’an, dengan bukti-bukti menyebarnya bangsa tersebut di negara

Suriyah kuno, dan tidak ditemukan bangsa sebelumnya. Sedangkan pendapat yang lebih

otentik bahwa awal mula bahasa Semit itu merasal dari bagian selatan barat jazirah Arabiyyah

yang meliputi daerah Hijaz, Najd, Yaman, dan daerah sekitarnya. Pendapat terahir ini

menggunakan alasan bahwa perpindahan pada permulaan abad itu berasal dari daerah selatan

barat ke utara timur yang meliputi daerah Suriya, Irak, dan negara sekitar. Kemudian dari

negara Irak menguasai daerah Sumeriyyah kemudian baru membangun negara yang

berkembang pesat yaitu negara Babiliyah pada sekitar abad ke-36 SM. Kemudian perpindahan

atau penyebaran yang ke dua adalah ketika bangsa Semit ini menuju daerah selatan, yang

kemudian membentuk negara Kan’aniyyah pada abad ke 26 SM. Dari kebanyakan ilmuwan

bahasa mengatakan bahwa awal mula tahun perpindahan bangsa Semit adalah ke Habasah

negara Yaman. Hal ini menunjukkan bahwa tempat pertumbuhan bahasa Semit adalah dari

arah barat daya yang meliputi negara Najd, Hijaz, Yaman dan sekitarnya.

d. Bahasa Pertama Bangsa Semit

Ada beberapa perbedaan mengenai bahasa pertama yang digunakan bangsa Semit. Ada

pendapat dari orang-orang Yahudi kuno yang meyakini bahwa bahasa pertama yang digunakan adalah bahasa ‘Ibariyah yang menjadi bahasa nenek moyang dari bahasa manusia, dan banyak juga ilmuwan Arab yang meyakini pendapat ini. Pendapat lain mengatakan bahwa bahasa

(8)

yang diwakili oleh Olshausen bahwa bahasa dari bangsa Arab lah yang lebih mendekati dari bahasa Semit kuno. Pendapat-pendapat diatas semuanya kurang bisa dipercaya dan kurang

adanya dukungan data yang menunjukkan hal tersebut.

B. Karakteristik dan Ciri-Ciri Bahasa Semit

a. Ciri-ciri3

A. Akar kata

1. beberapa akar kata terdiri dari dua suku kata (dua bunyi).

2. beberapa akar kata terdiri dari dari bunyi dan bunyi lain yang lemah (qaala, wa’ada).

3. beberapa akar kata terdiri dari dua bunyi, bunyi kedua dibaca ulang (tamma, radda).

B. Hampir tidak ditemukan di dalam bahasa Semit kata-kata yang berasal dari akar kata yang berbeda.

C. Bunyi sukun (mati) mempunyai arti penting yang melebihi fungsi bunyi lemah.

D. Hanya dikenal dua waktu untuk kata kerja (verba), lampau (sudah berlalu) dan masih berjalan (mudlari’ dan mustaqbal/future).

E. Menambahkan ta’ untuk mengubah nomina dan ajektiva menjadi feminin.

F. Terdapat banyak kesamaan kosakata antara bahasa-bahasa Semit.

a. Hubungan antara Bahasa-Bahasa Semit dengan Bahasa-Bahasa Hamiyyah

Pada dasarnya bahasa-bahasa Hamiyah itu merupakan gabungan dari tiga golongan

yaitu: Pertama, bahas Mesir yang meliputi mesir kuno dan bahasa Qibtiyyah, kedua bahasa

Barbariyah yang meliputi bahasa daerah utara afrika kuno, ketiga bangsa Kausyiyah yang

meliputi bahasa daerah-daerah timur afrika kuno. Dan hubungan bahasa-bahasa ini dengan

bahasa Semit adalah: Persamaan antara bahasa mesir kuno dengan bahasa semit adalah

dalam penyebutan Dhomir (kata ganti) seperti huruf Tak (ت) untuk satu orang yang

berbicara dan Nun (ن) untuk orang banyak yang berbicara. Juga kesamaan dalam

(9)

Isim ’Adat (hitungan). Dalam hukum Sharafnya seperti ada tambahan tak ta’nits untuk

menunjukkan bahwa kalimat itu menunjukkan makna perempuan. Dengan persamaan itu

ada pendapat yang mengatakan bahwa sesungguhnya bahasa Semit bahasa mesir kuno,

bahasa Barbariyyah, bahasa Kausyiyah adalah satu kesatuan sebelum ada perpecahan4.

b. Daftar Rumpun bahasa di Dunia

Rumpun bahasa Austronesia

o Bahasa Wolio (Wolio / Buton)

o Bahasa Cia-Cia (Buton)

o Bahasa Wakatobi

o Bahasa Tolaki (Kendari)

o Bahasa Muna

o Bahasa Batak(btk)

 Bahasa Tamiang(Melayu Aceh)

 Bahasa Alas

 Bahasa Kluet

 Bahasa Batak Toba (bbc)

o Bahasa Madura

o Bahasa Melayu(ms)

 Bahasa Betawi (bew)

 Bahasa Banjar (bjn)

 Bahasa Brunei (kxd)

 Bahasa Kedah (moe)

 Bahasa Melayu Ambon

 Bahasa Melayu Bacan

 Bahasa Melayu Bali (ban)

 Bahasa Melayu Berau (bve)

 Bahasa Melayu Bukit (bvu)

 Bahasa Melayu Klasik

 Bahasa Melayu Kuno

4 http://taekwondo-nazar.blogspot.com/2011/04/bangsa-semit-dan-bahasanya.html. Diakses pada tanggal 14

(10)

 Bahasa Melayu Kutai Tenggarong (vkt)

 Bahasa Melayu Kutai Kota Bangun (mqg)

 Bahasa Melayu Makassar

 Bahasa Melayu Manado

 Bahasa Melayu Maluku Utara

 Bahasa Melayu Negeri Sembilan

 Bahasa Melayu Sabah

o Bahasa Jawa (jv)

o Bahasa Indonesia (id)

o Bahasa Rejang (rj)

o Bahasa Sunda (su)

o Bahasa Bali (ban)

o Bahasa Minangkabau (min)

o Bahasa Makassar/Mangkasara’

o Bahasa Mandar (mdr)

o Bahasa Bugis (bug)

o Bahasa Aceh (ace)

o Bahasa Dawan

o Bahasa Dayak(day)

 Bahasa Bakumpai (bkr)

 Bahasa Bulungan (blj)

 Bahasa Dusun Deyah (dun)

 Bahasa Dusun Malang (duw)

 Bahasa Dusun Witu (duq)

 Bahasa Dohoi (otd)

 Bahasa Kahayan (xah)

 Bahasa Katingan (kxg)

 Bahasa Lawangan-Pasir (lbx)

 Bahasa Maanyan (mhy)

 Bahasa Ngaju (nij)

 Bahasa Paku (pku)

 Bahasa Siang-Murung (sya)

 Bahasa Taboyan (twy)

 Bahasa Tidung (tid)

 Bahasa Tunjung (tjg)

o Bahasa Sasak

o Bahasa Lampung

o Bahasa Tetun

o Bahasa Tagalog

o Bahasa Minahasa

o Bahasa Madagaskar

(11)

o Bahasa Tausug(Gugusan Kepulauan Sulu)

 Bahasa Buranun

 Bahasa Taguimaha

 Bahasa Yakan

 Bahasa Sama-Badjao

 Bahasa Balangingi’

 Bahasa Jama-Marpun

 Bahasa Pangutaran

 Bahasa Simunul

 Bahasa Tabawan

o Bahasa Hawaii

o Bahasa Maori

o Bahasa Bikolano

o Bahasa Iban/Bahasa Dayak Iban(iba)

 Bahasa Mualang (mtd)

 Bahasa Seberuang (sbx)

o Bahasa Iloko

o Bahasa Kei

o Bahasa Kapampangan

o Bahasa Mandar

o Bahasa Simeulue

 Bahasa Sigulai (Sikule)

o Bahasa Gayo

o Bahasa Nias

Rumpun bahasa Niger-Kongo

 Kelompok Bahasa Kordofania

 Kelompok Bahasa Mande

o Bahasa Bambara

o Bahasa Soninke

 Kelompok Bahasa Atlantik

o Bahasa Wolof

o Bahasa Fula

 Kelompok Bahasa Ijoid o Bahasa Ijo

o Bahasa Defaka

 Kelompok Bahasa Dogon

 Kelompok Bahasa Senufo

o Bahasa Senari

o Bahasa Supyire

 Kelompok Bahasa Gur

o Bahasa Dagbani

 Kelompok Bahasa Adamawa-Ubangi

o Bahasa Sango

(12)

o Bahasa Bete

o Bahasa Nyabwa

o Bahasa Dida

 Kelompok Bahasa Kwa

o Bahasa Akan

o Bahasa Ebwe

 Kelompok Bahasa Bantu

o Bahasa Swahili

o Bahasa Zulu

o Bahasa Yoruba

o Bahasa Igbo

o serta bahasa-bahasa lain di kawasan Afrika Selatan

Rumpun bahasa Nilo-Sahara

 Kelompok Bahasa Komuz

 Kelompok Bahasa Sahara

o Bahasa Kanuri

 Kelompok Bahasa Songhai

o Bahasa Songhai

 Kelompok Bahasa Fur

o Bahasa Fur

 Kelompok Bahasa Maban

 Kelompok Bahasa Bantu

 Kelompok Bahasa Sudan

o Kelompok Bahasa Nubia

o Kelompok Bahasa Nilotik

o Bahasa Luo atau Bahasa Dholuo

o Bahasa Lango

o Bahasa Acholi

o Bahasa Dinka

o Bahasa Nuer

Rumpun bahasa Afro-Asia

 Kelompok Bahasa Mesir

o Bahasa Mesir Kuna

o Bahasa Koptik

 Kelompok Bahasa Berber

o Bahasa Tarifit

o Bahasa Kabile

o Bahasa Tashelhit

o Bahasa Somali

o Bahasa Tamazight (bahasa tulisan)

 Kelompok Bahasa Chad

o Bahasa Hausa

(13)

o Bahasa Oromo

o Bahasa Somali

o Bahasa Sidamo

o Bahasa Afar

 Kelompok Bahasa Semit

o Bahasa Arab

o Bahasa Amharik

o Bahasa Tigrinya

o Bahasa Ibrani

o Bahasa Akadia

o Bahasa Malta

o Bahasa Aram

o Bahasa Suryani

Rumpun bahasa Austro-Asia

 Kelompok Bahasa Munda

o Bahasa Ho

o Bahasa Mundari

o Bahasa Santali

 Kelompok Bahasa Mon-Khmer

o Bahasa Mon

o Bahasa Khmer

o Bahasa Vietnam

Rumpun bahasa Indo-Eropa

Rumpun bahasa ini terdiri dari sepuluh cabang klasik dan cabang-cabang tambahan yang sedikit diketahui karena telah punah.

1. Kelompok bahasa Anatolia

 Bahasa Hitit

 Bahasa Luwia

 Bahasa Palaia

 Bahasa Likia

 Bahasa Lidia

 Bahasa Karia

 Bahasa Pisidia

 Bahasa Milia

2. Kelompok bahasa Yunani (kadang digabung dengan Bahasa Armenia menjadi Bahasa Yunani-Armenia

3. Bahasa Armenia

 Dialek Armenia Barat

 Dialek Armenia Timur

4. Kelompok bahasa Tokharia ( tidak jelas )

 Bahasa Tokharia Barat

 Bahasa Tokharia Timur

(14)

5. Bahasa Albania

6. Kelompok bahasa Indo-Iran

 Kelompok Bahasa Iranik

o Bahasa Avesta

o Bahasa Baktria

o Bahasa Pamir

o Bahasa Pashtun

o Bahasa Skitia

o Bahasa Ossetia

o Bahasa Sogdia

o Bahasa Yagnobi

o Bahasa Persia

o Bahasa Dari

o Bahasa Tajik

o Bahasa Bukhori

o Bahasa Baluchi

o Bahasa Gilaki

o Bahasa Kurdi

o Bahasa Luri

o Bahasa Mazandarani

o Bahasa Talis

o Bahasa Tat

o Bahasa Tati

o Bahasa Zazaki

 Kelompok bahasa Indo-Arya

o Bahasa Sansekerta

o Bahasa Prakerta

o Bahasa Pali

o Bahasa Magadhi

o Bahasa Mitanni

o Bahasa Bengali

o Bahasa Hindustani

o Bahasa Hindi

o Bahasa Urdu

o Bahasa Angika

o Bahasa Assam

o Bahasa Bhojpuri

o Bahasa Bishnupriya Manipuri

o Bahasa Divehi

o Bahasa Dogri

o Bahasa Gujarati

o Bahasa Konkani

o Bahasa Mahl

o Bahasa Maithili

(15)

o Bahasa Nepal

o Bahasa Oriya

o Bahasa Punjabi

o Bahasa Romani

o Bahasa Sindhi

o Bahasa Sinhala

o Bahasa Siraiki

o Bahasa Pahlevi

 Kelompok bahasa Dardik

o Bahasa Dameli

o Bahasa Domaaki

o Bahasa Gawar Bati

o Bahasa Kalash

o Bahasa Kashmiri

o Bahasa Kowar

o Bahasa Kohistani

o Bahasa Nangalami

o Bahasa Pashayi

o Bahasa Palula

o Bahasa Shina

o Bahasa Shumashti

 Kelompok bahasa Nuristani

o Bahasa Askunu

o Bahasa Kamkata Viri

o Bahasa Vasi Vari

o Bahasa Tregami

o Bahasa Kalasha Ala

7. Kelompok bahasa Italik (kadang-kadang digabung dengan

Kelompok bahasa Keltik menjadi Bahasa Italo-Keltik

 Bahasa Venetia

 Bahasa Latin

 Kelompok Bahasa Romanturunan Bahasa Latin

o Bahasa Perancis

o Bahasa Italia

o Bahasa Spanyol

o Bahasa Portugis

o Bahasa Rumania

o Bahasa Katalan

o Bahasa Ositania

8. Kelompok bahasa Keltik

 Bahasa Gaulia

 Bahasa Keltiberia

(16)

 Bahasa Skotlandia-Gaulia

 Bahasa Manx

 Bahasa Welsh

 Bahasa Breton

 Bahasa Kornis

 Bahasa Kumbria

9. Kelompok bahasa Germanik

 Bahasa Jerman

 Bahasa Afrikaans

 Bahasa Belanda

 Bahasa Luxemburg

 Bahasa Elsass

 Bahasa Faroe

 Bahasa Frisia

 Bahasa Inggris

 Bahasa Skotlandia

 Bahasa Norwegia

 Bahasa Islandia

 Bahasa Denmark

 Bahasa Swedia

 Bahasa Yiddish

 Bahasa Gotik

 Bahasa Gotik Krim

 Bahasa Burgondia

 Bahasa Vandal

10. Kelompok bahasa Balto-Slavik

 Kelompok bahasa Slavik

o Bahasa Rusia

o Bahasa Ukraina

o Bahasa Belarusia

o Bahasa Rusyn

o Bahasa Ceko

o Bahasa Slowakia

o Bahasa Sorbia

o Bahasa Polandia

o Bahasa Pomerania

o Bahasa Polabia

o Bahasa Kroasia

o Bahasa Bosnia

o Bahasa Serbia

o Bahasa Bulgaria

o Bahasa Makedonia

(17)

o Bahasa Prusia Kuna

o Bahasa Skudovia (Bahasa Yotvingia)

o Bahasa Skalvia

o Bahasa Lithuania

o Bahasa Latvia

o Bahasa Kuronia Kuna

o Bahasa Selonia

o Bahasa Semigalia Selain kesepuluh kategori diatas, juga terdapat bahasa-bahasa yang belum diklasifikasikan

 Bahasa Dasia (kadang digabung dengan Bahasa Trasia menjadi Bahasa Dako-Trasia

 Bahasa Trasia (kadang digabung dengan Bahasa Illiria menjadi Bahasa Trako-Illiria

 Bahasa Illiria

 Bahasa Firgia

 Bahasa Mesapia

 Bahasa Paionia

 Bahasa Liguria

 Bahasa Lusitania

 Bahasa Liburnia

Rumpun bahasa Sino-Tibet

 Kelompok Bahasa Tionghoa

o Bahasa Mandarin

 Bahasa Jin

o Bahasa Hokkien (lebih merupakan dialek)

o Bahasa Tiochiu (lebih merupakan dialek)

o Bahasa Hakka

o Bahasa Kanton

 Bahasa Ping

o Bahasa Wu

 Bahasa Shanghai

 Bahasa Hui

o Bahasa Min

 Bahasa Taiwan

o Bahasa Xiang

o Bahasa Gan

 Kelompok Bahasa Tibeto-Burma

o Bahasa Tibet

o Bahasa Myanmar atau Bahasa Burma

o Bahasa Dzongkha atau Bahasa Bhutan

(18)

o Bahasa Manipuri atau Bahasa Meitei

o Bahasa Baltistani

o Bahasa Ladakhi

Rumpun bahasa Tai-Kadai

 Bahasa Thai

 Bahasa Lao

 serta bahasa-bahasa di kawasan Indocina dan Republik Rakyat Cina selatan

Kelompok Bahasa Hmong-Mien

 Bahasa Miao (Miao adalah Hanzi untuk kata Hmong)

 Bahasa Yao (Yao adalah Hanzi untuk kata Mien)

 Bahasa Kadai

 Bahasa Yi

 serta bahasa-bahasa di kawasan Indochina dan Tiongkok selatan

Rumpun bahasa Sepik-Ramu

 Bahasa Sepik

 Bahasa Ramu

 Bahasa Yuat

 Bahasa Taiap

 serta bahasa-bahasa lainnya di kawasan Papua Nugini

Rumpun bahasa Trans-Nugini

 Kelompok Bahasa Trans-Nugini Barat

 Kelompok Bahasa Papua Nugini Selatan

 Kelompok Bahasa Papua Nugini Tengah

 serta bahasa-bahasa lainnya di kawasan Papua Nugini

Rumpun bahasa Tupi-Guarani

 Bahasa Tupi

 Bahasa Guarani

 Bahasa Cocoma

 Bahasa Nheengatu

 Bahasa Omagua

 Bahasa Potiguara

 Bahasa Tupiniquim

 Bahasa Xipaya

 Bahasa Kanoé

 Bahasa Munduruku

 serta bahasa-bahasa di kawasan Amerika Selatan

Rumpun bahasa Maya

(19)

 Kelompok Bahasa Huastecan

 Kelompok Bahasa Ch’olan

 Kelompok Bahasa Tzeltalan

 Kelompok Bahasa Q’anjobalan

 Kelompok Bahasa Mamean

 Kelompok Bahasa Quinchean

 serta bahasa-bahasa di kawasan Amerika Tengah

Rumpun bahasa Ural

 Kelompok Bahasa Samoyedik

o Bahasa Enets

o Bahasa Nenets

o Bahasa Nganasan

o Bahasa Yurats

o Bahasa Kamas

o Bahasa Mator

o Bahasa Selkup

 Kelompok Bahasa Finno-Ugrik

o Kelompok Bahasa Ugrik

 Bahasa Hungaria

 Bahasa Khanti

 Bahasa Mansi

o Kelompok Bahasa Finlandia

 Bahasa Komi

 Bahasa Udmurt

 Bahasa Mari

 Bahasa Erzya

 Bahasa Moksha

 Bahasa Merya punah

 Bahasa Meskerian

punah

 Bahasa Muromian

punah

 Kelompok Bahasa Sami

 Bahasa Finlandia

 Bahasa Estonia

 Bahasa Ingria

 Bahasa Karelia

 Bahasa Livonia

 Bahasa Lude

 Bahasa Kven

 Bahasa Meänkieli

 Bahasa Veps

 Bahasa Votik

(20)

 Kelompok Bahasa Turki

o Bahasa Azeri

o Bahasa Uzbek

o Bahasa Kazak

o Bahasa Uighur

o Bahasa Turkmen

o Bahasa Tatar

o Bahasa Kirgiz

o Bahasa Qashqai

o Bahasa Bashkir

o Bahasa Kuvas

o Bahasa Afshar

o Bahasa Karakalpak

o Bahasa Karachai-Balkar

o Bahasa Yakut / Bahasa Sakha

 Kelompok Bahasa Mongol o Bahasa Kalmyk

o Bahasa Darkhat

o Bahasa Buryat

o Bahasa Moguor

o Bahasa Dangjia

o Bahasa Bonan

o Bahasa Dongxiang

o Bahasa Moghol

 Kelompok Bahasa Manchuria

o Bahasa Sibe

o Bahasa Jurchen

o Bahasa Nanai

o Bahasa Ulch

o Bahasa Udege

o Bahasa Evenki

o Bahasa Even

o Bahasa Oroqen

o Bahasa Negidal

o Bahasa Solon

 Kelompok Bahasa Buyeo kelompok hipotetikal

o Bahasa Jepang

o Bahasa Ryuku

o Bahasa Ainu jarang dimasukkan, dianggap sebagai bahasa terisolasi

o Bahasa Korea

o Bahasa Koryo-mar

Rumpun bahasa Dravidia

(21)

o Bahasa Tamil

o Bahasa Telugu

o Bahasa Kannada

o Bahasa Malayalam

o Bahasa Tulu

o Bahasa Badaga

o Bahasa Bellari

o Bahasa Irula

o Bahasa Kanikkaran

o Bahasa Kodagu

o Bahasa Kota

o Bahasa Kurumba

o Bahasa Paliyan

o Bahasa Toda

o serta bahasa-bahasa di kawasan India selatan Kelompok Bahasa Kreol

o Bahasa Papiamento

o Bahasa Sranan Tongo

o Bahasa Tok Pisin

o Bahasa Bislama

o Bahasa Chavacano

o Bahasa Kreol Louisiana

o Bahasa Kreol Jamaika

o Bahasa Kreol Haiti

o Bahasa Papia Kristang

o Bahasa Kreol Melayu

o Bahasa Aukaans

Kelompok Bahasa Buatan

o Bahasa Esperanto

o Bahasa Volapuk

o Bahasa Interlingua

o Bahasa Lojban

o Bahasa Ido

o Bahasa Klingon

o Bahasa Gaul

o Bahasa Toki Pona

(22)

Sumber : http://korandoanakindonesia.wordpress.com/2011/09/11/inilah-daftar-rumpun-bahasa-di-seluruh-dunia/. Diakses pada tanggal 14 April 2012.

BAB III KESIMPULAN

Semit adalah nama yang dinisbahkan kepada bangsa-bangsa; Aramia, Punesia, Ibrani, Babilonia, Arab, Yaman dan bangsa-bangsa yang menjadi keturunan mereka. Nama semit

(23)

DAFTAR PUSTAKA Sarhan, Muhammad. 1956. Fiqhul lughah. Riyadh : Mathobi’u Riyadh.

http://carapedia.com/pengertian_definisi_bahasa_menurut_para_ahli_info494.html. Diakses pada

tanggal 14 April 2012.

http://id.wikipedia.org/wiki/Rumpun_bahasa. Diakses pada tanggal 14 April 2012.

http://taekwondo-nazar.blogspot.com/2011/04/bangsa-semit-dan-bahasanya.html. Diakses pada

tanggal 14 April 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C, terealisasi sebesar Rp. Terdapat pendapatan dari Obyek Retribusi Laboraturium dikelompokkan pada Jenis Retribusi Jasa Umum

[r]

kegiatan observasi di kelas merupakan suatu kegiatan yang sangat bermanfaat, untuk itu di sarankan pada calon guru seperti kita dapat mengetahui bagaimana seorang guru mengajar

Tabel 4.11 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Terhadap Repurchase Intention Tamu Di Saffron Restoran ... 114 Tabel 4.13 Output Pengaruh Service Guarantee Terhadap

ANALISIS KEPUASAN WISATAWAN TERHADAP PRODUK WISATA DI FLOATING MARKET LEMBANG. Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu

Dalam hal ini hukum yang harus diperlakukan ditentukan oleh keadaan-keadaan HATAH intern dari Negara yang system hukumnya telah dipilih. Persoalan-persoalan HPI yang menyangkut

SEBARAN NILAI LAHAN TAHUN 2009 - 2014 DI KECAMATAN KATAPANG KABUPATEN BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu..

Sedangkan implementasi knowledge management pada organisasi pendidikan ITB Bandung, menunjukkan bahwa kebijakan teknis mendukung untuk manajemen pengetahuan