• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sekilas Tentang sejarah Meteorologi Tropis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Sekilas Tentang sejarah Meteorologi Tropis"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Sekilas Tentang Meteorologi Tropis

Sandy H.S. Herho

A. Batasan Geografis

Wilayah tropis dalam konteks keilmuan meteorologi merupakan wilayah yang

terletak di antara batas yang memisahkan angin baratan dan angin timuran di ketinggian

troposfer menengah. Batasan ini bervariasi secara lintang dan musiman. Sedikit

pengetahuan tentang geografi dapat membantu kita memperoleh gambaran umum wilayah

yang biasanya dijadikan lokasi kajian meteorologi tropis, antara lain: India; Madagaskar;

Somalia; Jepang; Vietnam; Kuba; Taiwan; Semenanjung Malaya; Baja California;

Australia; Kepulauan Marshal; Kepulauan Virgin AS; Kepulauan Hawaii; Guam;

Kepulauan Wake; Antilles Kecil; Tahiti; Fiji; Indonesia; Filipina; Midway; Peru;

Samudera Pasifik; Samudera Hindia; Laut Karibia; Teluk Persia; Laut Arab Utara; Teluk

Bengal; Laut Tiongkok Selatan. Setengah dari permukaan bumi terletak di wilayah tropis,

di antara lintang 30° LU - 30° LS.

B. Sejarah Perkembangan Meteorologi Tropis

Penelitian menyeluruh tentang topik meteorologi tropis pertamakali dilakukan pada

bulan Juli 1943 di Puerto Rico dalam rangka kerjasama Institute of Tropical, University of

Chicago dan Universitas Puerto Rico atas inisiatif C.G. Rossby dan H.R. Byers. Pada suatu

sore terang bulan, di pantai Puerto Rico nampak awan Cumulus indah dengan tinggi

puncak awan sekitar 8000 ft dan temperatur puncak awan sekitar 10℃. Namun, beberapa

saat kemudian awan cumulus indah ini kemudian menjadi suram dan hilang keindahannya,

lalu oleh suara gemuruh curah hujan yang menghantam atap. Maka, tim penelitian itu

kemudian menyadari bahwa terjadinya hujan lebat tidak memerlukan temperatur puncak

(2)

pengalaman tersebut, kemudian para meteorolog mulai berpikir dan mempertanyakan

apakah ada teori lain yang berhubungan dengan kondisi meteorologi di daerah tropis.

Penelitian di daerah tropis mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, antara lain

militer yang memerlukannya sebagai bahan dalam strategi tempur. Selanjutnya,

perkembangan penelitian meteorologi tropis kemudian bergantung sepenuhnya pada

operasi militer. Strategi militer berdasarkan analisis cuaca dan prediksi meteorologi di

daerah tropis telah digunakan pada Perang Dunia II; dalam rangka pengetesan bom

hidrogen di Kepulauan Marshal dan penanganan konflik di Asia Tenggara.

Sejak tahun 1950 –an, World Meteorological Organization (WMO) telah

memasukkan permasalahan meteorologi tropis ke dalam programnya, baik dalam

pengamatan maupun penelitian yang berhubungan dengan topik tersebut. Untuk observasi

wilayah tropis dimasukkan ke dalam program World Weather Watch (WWW) dan untuk

penelitian termasuk dalam program Global Atmospheric Research Programs (GARP). Di

samping itu, juga telah dikembangkan berbagai program penelitian meteorologi di wilayah

tropis, seperti BOMEX Experiment; International Indian Ocean Expedition; The Line

Island; penggalakan pengamatan satelit meteorologi di wilayah tropis dan diterbitkannya

buku petunjuk untuk penanganan wilayah tropis.

Perkembangan penelitian meteorologi tropis pada prinsipnya diupayakan untuk

peramalan jangka panjang, modifikasi iklim dan pemantauan iklim. Untuk itu, diperlukan

penelitian mengenai sistem observasi global dan penelitian untuk peningkatan pengetahuan

mengenai proses yang terjadi pada atmosfer di wilayah tropis.

C. Perbedaan – Perbedaan Utama Sistem Atmosfer di Wilayah Tropis dengan di

Lintang Menengah

Atmosfer di wilayah tropis memiliki perbedaan – perbedaan yang kontras dengan

atmosfer di lintang menengah. Berikut ini dijelaskan perbedaan – perbedaan utamanya.

Parameter Coriolis yang berlaku di wilayah tropis sangat kecil. Hal ini kemudian

menjadikan angin di wilayah tropis tidak bisa diasumsikan secara geostrofik ataupun

quasigeostrofik. Selain itu, hubungan dinamis antara divergensi/ konvergensi dengan

(3)

menengah. Sirkulasi atmosfer di wilayah tropis juga jauh lebih kuat dibandingkan yang

terjadi di lintang menengah karena berkaitan dengan efek rotasi bumi.

Selain berkaitan dengan parameter Coriolis yang kecil, sistem atmosfer di wilayah

tropis memiliki sejumlah kekhasan lain, di antaranya adalah: Sistem cuaca di wilayah tropis

didominasi oleh konveksi dan dampak yang diakibatkan konsentrasi uap air dan panas

laten; lapisan batas planeter/ planetary boundary layer (PBL) jauh lebih dalam di wilayah

tropis sebagai akibat dari konveksi; lapisan tropopause lebih tinggi dan lebih dingin di

wilayah tropis dan tekanan permukaan laut di wilayah tropis menghasilkan siklus diurnal

dan semi diurnal yang disebabkan oleh aliran gravitasional dan termal di atmosfer.

D. Sirkulasi Umum Atmosfer Tropis

Sirkulasi umum atmosfer merupakan deskripsi statistik gerakan atmosfer rata – rata

skala besar yang terjadi di permukaan bumi. Statistik ini diperoleh dari sejumlah besar pola

harian, meliputi kondisi rata – rata dan variabilitas hasil aliran oleh perubahan musiman

dan pengaruh siklon dan anti siklon.

Sirkulasi umum atmosfer global merupakan salah satu kontrol dari sirkulasi umum

atmosfer tropis. Kajian dipelajari banyak meteorolog, di mana kajian pola aliran di daerah

tropis ini didasarkan pada statistik aliran harian dan penyimpangan yang terjadi dari ratusan

stasiun pengamatan dengan periode panjang.

Salah satu studi sirkulasi umum atmosfer tropis dilakukan oleh tim meteorologi dari

Massachusetts Intitute of Technology (MIT) yang melakukan penelitian terhadap atmosfer

pada lintang antara 40° LU - 30° LS dari data atmosfer atas yang diperoleh dari kurang

lebih 300 stasiun pengamatan pada periode Juli 1957 sampai dengan Desember 1964.

Penelitian memperoleh hasil sebagai berikut:

Dari analisis terhadap berbagai tingkat tekanan, diperoleh sirkulasi troposferik dan

sirkulasi stratosferik. Pengaruh osilasi angin stratosferik terjadi satu atau dua tahun sekali.

Potongan melintang meridional rata – rata, yaitu kecepatan vertikal rata – rata pada 500

mb untuk setiap musim; terdapat gerakan ke atas (upward motion) di dekat ekuator dan

gerakan ke bawah (downward motion) di wilayah subtropis. Terdapat variasi besar

(4)

suatu lokasi. Potongan melintang angin zonal rata – rata, yang meliputi angin timuran

terjadi di dekat ekuator, angin permukaan baratan dekat permukaan dan mencapai

maksimum pada lapisan 200 mb sebagai jet stream. Aliran timuran meluas ke arah 30° LU

dan 30° LS sebagai fungsi dari musim, serta mencapai minimum pada lapisan 200 mb. Di

atas 200 mb, kekuatan dan luas aliran timuran meningkat dan bercampur dengan sirkulasi

timuran stratosfer pada musim panas. Perbandingan potongan melintang angin zonal rata – rata musim Desember – Februari dan Juni – Agustus dengan potongan melintang komponen angin zonal rata – rata geostrofik bulan Januari, April, Juli dan Oktober, maka

sirkulasi musim Desember – Januari serupa dengan geostrofik Januari, sedangkan sirkulasi

musim Juni – Agustus serupa dengan geostrofik Juli, di mana angin geostrofik merupakan

aliran angin sejajar isobar yang terjadi apabila ada kesetimbangan antara gaya gradien dan

gaya Coriolis.

Gerakan meridional rata – rata di berbagai lapisan antara 1000 mb dan 100 mb

(dengan asumsi tanpa adanya gerakan vertikal), di mana medan gerakan vertikal diperoleh

dari persamaan kontinyuitas: diperoleh pola berbentuk sel, di mana di dekat ekuator terjadi

gerakan naik dan di subtropis terjadi gerakan turun, sedangkan aliran angin permukaan dari

subtropis ke ekuator dan aliran angin atas dari ekuator ke subtropis, dikenal dengan sel

Hadley yang sangat berperan dalam transpor energi dan momentum ke arah kutub.

E. Observasi Meteorologi di Wilayah Tropis

Sumber data utama meteorologi diperoleh melalui pengamatan di seluruh dunia yang

dikoordinasikan oleh World Meteorological Organization (WMO), yang dibagi menjadi

enam wilayah pengamatan, yaitu:

- Wilayah I: Afrika,

- Wilayah II: Asia,

- Wilayah III: Amerika Selatan,

- Wilayah IV: Amerika Utara dan Tengah,

- Wilayah V: Pasifik Barat Daya, dan

(5)

Sebagai catatan, pada wilayah pengamatan Eropa, tidak termasuk ke dalam pengamatan

meteorologi tropis.

Wilayah – wilayah pengamatan yang ditetapkan WMO dan dilaksanakan dalam

program WWW, dimaksudkan untuk memenuhi keperluan pengamatan dan analisis

sinoptik. Jarak stasiun sinoptik ditetapkan sejak awal dekade 1970 –an, di mana:

- Stasiun udara atas, di atas kontinen dan kepulauan: 1000 km,

- Stasiun udara atas, di atas lautan bebas: 1500 km,

- Observasi permukaan di atas lautan: 1000 km,

- Stasiun permukaan di atas daratan: 500 km.

Organisasi data di atas wilayah tropis terdiri dari berbagai macam, yaitu:

- Data permukaan,

- Data atmosfer atas (upper air),

- Data oseanografi,

- Data satelit meteorologi,

- Data radar cuaca,

- Stasiun meteorologi otomatik,

- Data stasiun atas bergerak, dan

- Data balon level konstan.

Data permukaan diperoleh dari stasiun meteorologi kelas I dan II, dengan pengamatan

sinoptik setiap tiga jam, delapan jam dalam sehari, sekurang – kurangnya empat kali

pengamatan (pukul 00.00, 06.00, 12.00 dan 18.00). Data atmosfer adalah data yang

diperoleh dari radiosonde dan rawinsonde, dilakukan dua kali sehari (pukul 00.00 dan

12.00). Sering juga dilengkapi dengan data pibal (pilot baloon) dan AIREP (aircraft

report). Data atmosfer atas juga dapat diperoleh dari sistem radiosonde dan rawinsonde

dari kapal – kapal yang bergerak dan unit mobil yang bergerak. Data oseanografi sangat

pentinguntuk wilayah tropis karena 75% dari luas sabuk tropis merupakan lautan. Untuk

itu, diperlukan jaringan kapal pengamat untuk membantu data sinoptik dan data atmosfer

(6)

Data satelit meteorologi diperoleh melalui satelit TIROS, ESSA, NIMBUS dan ATS

(Application Technology Satellite). Sensor yang digunakan, antara lain Sea Surface

Temperature (SST) dan Automatic Temperature Transmission (APT). Sedangkan data

yang diperoleh adalah penutupan awan; siklon tropis; medan termal; informasi posisi

trough, ridges dan vorteks; sistem angin; front udara dan lain – lain.

Data radar cuaca diperlukan untuk kepentingan peramalan cuaca jangka pendek dan

peringatan cuaca (weather warning) untuk wilayah lokal. Ramalan yang dapat dilakukan

pada wilayah lokal ini adalah untuk memberikan informasi kemungkinan daerah hujan

seluas 100 mil atau lebih.

Stasiun meteorlogi otomatik pada umumnya menyertakan pelampung (buoy) dalam

pengamatannya. Pelampung memberi informasi dari stasiun permukaan laut, baik

mengenai parameter meteorologi seperti temperatur udara; tekanan udara; temperatur titik

embun; insolasi; rate presipitasi; arah dan kecepatan serta listrik atmosfer, maupun

parameter oseanografi, seperti temperatur permukaan laut; salinitas; arus laut; gelombang;

dan sebagainya. Pelampung juga dapat digunakan untuk teledeteksi di dataran terpencil.

Balon level tetap atau balon tambat dengan ketinggian 10 km dapat membantu

pengukuran temperatur udara; tekanan udara; kelembapan; serta arah dan kecepatan angin.

Daftar Pustaka

- Riehl, H. (1979). Climate and Weather in The Tropics. London: Academic Press.

Referensi

Dokumen terkait

Lokasi ini dipilih secara sengaja karena: (1) Merupakan jendela pariwisata di Bali serta telah diberi wewenang oleh pemerintah daerah untuk mengelola palemahan di wilayahnya

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara sikap dengan intensi untuk mengimplementasikan perubahan kurikulum KTSP pada guru-guru SD di Gugus Nusa

Uraian singkat pekerjaan : Pembelian dan Instalasi Peralatan Sistem Moni toring Agroklimat Oto matis (AAWS) di 12 (Dua Belas) lokasi, yakni Banten (4 lokasi), Jawa Barat (4

Untuk menjalankan amanah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasionaln dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Modul ball-balancing robot adalah modul utama dari skripsi ini dimana robot dikendalikan keseimbangannya pada titik 0° baik untuk kemiringan sudut θ maupun ψ ,

KEUANGAN DAN HARGA -

Penetapan KHDTK Riam Kiwa Analisis Konflik Hubungan antar stakeholde r Kepenting- an Perbedaan Data Sistem Nilai Karakteristik Konflik Analisis Institusi KHDTK

Aplikasi BPDB Kabupaten Blitar versi Mobile ini merupakan Sistem Informasi Manajemen Aksi Pengurangan Risiko Bencana disingkat dengan SIMAK PRB, berfungsi sebagai