Oleh :
DANANG IKSAN MAULANA
( Petugas Pemeriksa Lapangan / PML ) No. HP : 082 337 352 226
KECAMATAN SINGOJURUH
BADAN PUSAT STATISTIK
METADATA SENSUS EKONOMI 2016
A. KETERANGAN UMUM
1. Penjelasan Umum
Sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik (BPS) berkewajiban melaksanakan kegiatan Sensus Ekonomi (SE) setiap sepuluh tahun sekali pada tahun yang berakhiran angka enam.
Sensus Ekonomi 2016 (SE2016) adalah kegiatan sensus ke empat, yang merupakan kegiatan pendataan lengkap atas seluruh unit usaha/perusahaan yang berada dalam batas-batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Seluruh informasi yang dikumpulkan bermanfaat untuk mengetahui gambaran tentang performa dan struktur ekonomi baik menurut wilayah, lapangan usaha, maupun skala usaha.
Pelaksanaan SE2016 dilakukan dalam beberapa tahapan, mulai dari persiapan, listing/pendaftaran unit usaha/perusahaan, pencacahan lengkap unit usaha/perusahaan menengah dan besar (UMB), dan pencacahan sampel unit usaha/perusahaan mikro dan kecil (UMK), sampai dengan diseminasi hasil.
Kegiatan listing/pendaftaran unit usaha/perusahaan dilakukan di seluruh lapangan usaha di luar Lapangan Usaha Pertanian, pada bulan Mei 2016. Kemudian, pada tahun 2017 dilakukan pendataan lengkap unit usaha/perusahaan menengah dan besar, dan pencacahan sampel unit usaha/perusahaan mikro dan kecil.
Data yang dihasilkan dari kegiatan SE2016 dapat memberikan gambaran secara aktual mengenai kondisi ekonomi di seluruh lapangan usaha di luar lapangan usaha pertanian di Indonesia. Hal tersebut sangat berguna bagi perencanaan pembangunan serta merupakan data yang sangat ditunggu dan diharapkan oleh semua pihak.
2. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik;
3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
5.
Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;
6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2007 tentang Badan PusatStatistik; dan
7. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat Statistik.
3. Waktu Pelaksanaan Sensus
1-31 Mei 2016.
4. Hari Sensus
15 Mei 2016.
5. Tujuan
Secara umum tujuan SE2016 adalah:
a.
Memperoleh data dasar dari unit usaha/perusahaan yang bergerak di berbagai aktivitas usaha di luar usaha pertanian, mencakup: Jumlah dan struktur usaha menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha;
b.
Nilai dan struktur produksi/penjualan/pendapatan unit usaha/perusahaan menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha;
c. Jumlah dan struktur tenaga kerja menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha;
d.
Karakteristik lainnya, seperti jaringan usaha, penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), sistem waralaba (franchise), kepemilikan usaha (ownership);
e. Keterangan rinci dari unit usaha/perusahaan; f. Kendala dan prospek usaha unit usaha/perusahaan.
Secara khusus, kegiatan SE2016 bertujuan untuk:
a.
Menyajikan data dasar unit usaha/perusahaan dan aktivitas usaha di luar usaha pertanian sampai wilayah administrasi yang terkecil (small area statistics).
c. Memperoleh populasi dari usaha UMB dan usaha UMK menurut wilayah maupun lapangan usaha.
d. Menyusun kerangka sampel (sampling frame) survei bidang ekonomi, kecuali wilayah kabupaten daerah perdesaan.
e.
Mendapatkan informasi lain seperti penggunaan internet dalam kegiatan usaha (on-line), sistem waralaba (franchise), serta kepemilikan unit usaha/perusahaan (ownership).
B. ORGANISASI
Penyelenggara
Badan Pusat Statistik
Penanggung jawab Administrasi
Tim Sensus Ekonomi 2016
Penanggung jawab Teknis
Tim Sensus Ekonomi 2016
Penanggung jawab Lapangan
Tim Sensus Ekonomi 2016
Penanggung jawab Pengolahan Data
Direktorat Sistem Informasi Statistik
Penanggung jawab Diseminasi Data
C. METODOLOGI
1. Variabel Utama
Keterangan usaha/perusahaan aktivitas ekonomi di luar usaha pertanian, meliputi:
Kategori Deskripsi
B. Pertambangan dan Penggalian; C. Industri Pengolahan;
D. Pengadaan Listrik, Gas/Uap Air Panas, dan Udara Dingin;
E. Pengelolaan Air, Pengelolaan Air Limbah, Pengelolaan dan Daur Ulang Sampah, dan Kegiatan Remediasi; F. Konstruksi;
G. Perdagangan Besardan Eceran; Reparasi dan Perawatan Mobildan Sepeda Motor;
H. Pengangkutan dan Pergudangan;
I. Penyediaan Akomodasidan Penyediaan Makan Minum; J. Informasi dan Komunikasi;
K. Aktivitas Keuangan dan Asuransi; L. Real Estat;
M. Aktivitas Profesional, Ilmiah Dan Teknis;
N.
Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan
Penunjang Usaha Lainnya;
P. Pendidikan;
Q.
Aktivitas Kesehatan Manusia dan Aktivitas Sosial; kecuali golongan pokok 87 (kegiatan sosial di dalam panti) dan golongan pokok 88 (kegiatan sosial di luar panti);
R. Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi, kecuali golongan pokok 92 (Aktivitas Perjudian dan Pertaruhan);
S.
Aktivitas Jasa Lainnya, kecuali layanan kencan di dalam kelompok 96999; dan organisasi profesi,
organisasi kemasyarakatan, organisasi sosial, organisasi politik dalam golongan 9412, 942, dan 949;
U.
Keterangan dan informasi yang dikumpulkan dari unit usaha/perusahaan pada SE2016 antara lain:
a. Nama usaha/perusahaan;
b. Alamat usaha/perusahaan; c. Tahun mulai beroperasi;
d. Status badan usaha;
e. Kegiatan utama usaha/perusahaan;
f. Jaringan usaha/perusahaan;
g. Ketenagakerjaan; h. Bulan kerja;
i. Pengeluaran usaha; j. Penggunaan internet;
k. Sistem waralaba;
l. Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha;
m. Biaya/pengeluaran usaha; n. Kendala dan prospek usaha
2. Tipe Pengumpulan Data
Cross sectional, yaitu data dikumpulkan pada waktu tertentu dan menggambarkan parameter pada saat itu serta digunakan untuk keterkaitan antar variabel
3. Petugas Pengumpul Data
Staf BPS, KSK, Mitra
4. Cakupan Responden
Rumah Tangga usaha/perusahaan non pertanian di daerah konsentrasi
5. Cakupan Wilayah
Seluruh wilayah di Indonesia
6. Unit Statistik
7. Unit Analisis
Rumah tangga usaha dan perusahaan di luar lapangan usaha pertanian.
8. Metode Pengumpulan Data
Wawancara langsung
9. Instrumen yang Digunakan
Kuesioner, buku pedoman, dan peta wilayah
10. Konsep/ Definisi yang Digunakan
Badan usaha Kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomi yang bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Perseroan Terbatas (PT)
Perusahaan yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan undang-undang.
Perseroan (PT Persero)
Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruh atau paling sedikit 51% (lima puluh satu persen) sahamnya dimiliki oleh negara yang tujuan utamanya mengejar keuntungan.
Perseroan Terbatas Terbuka (PT Tbk)
Perusahaan yangmelakukan penawaran umum saham, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
Firma
Persekutuan untuk menjalankan perusahaan dengan nama bersama, masing-masing anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya atas segala perikatan. Laba yang diperoleh dibagi bersama-sama dan rugi dari perusahaan ditanggung bersama pula.
Koperasi
Dana pensiun Badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Yayasan
Sebuah badan usaha dengan kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan bukan untuk mencari keuntungan.
Ijin khusus dari instansi terkait
Perijinan yang diberikan oleh instansi pemerintah (sampai dengan tingkat
Kabupaten/Kota) pada usaha/perusahaan untuk melakukan kegiatan usaha. Ijin khusus sifatnya lebih spesifik, misal: ijin dari instansi
Pemerintah Daerah setempat untuk usaha penggilingan padi.
Perwakilan perusahaan/lem baga asing
Bentuk badan usaha suatu perusahaan yang mengikuti nama bentuk badan usaha perusahaan yang membawahinya di luar wilayah Indonesia.
Tidak berbadan usaha
Suatu usaha yang tidak memiliki badan
usaha/ijin khusus. Termasuk dalam kelompok ini usaha-usaha perorangan.
Laporan/catata n keuangan
Pencatatan secara teratur, rutin, dan sistematis terkait perubahan yang terjadi pada penghasilan usaha pada periode waktu tertentu. Dari
pembukuan tersebut, dapat menyusun laporan keuangan, dalam bentuk laporan rugi laba dan neraca.
Kegiatan utama Kegiatan usaha yang mempunyai nilai
produksi/pendapatan/penjualan paling besar.
Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI)
Klasifikasi dari unit usaha/perusahaan, yang mengacu pada jenis kegiatan usaha dan barang/jasa yang dihasilkan.
Usaha konstruksi perorangan
Usaha konstruksi perorangan dengan sistem borongan dan aktif selama setahun yang lalu.
Usaha Penyediaan Akomodasi
Usaha yang menyediakan akomodasi jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong
baik kamar sendiri atau kamar bersama atau asrama untuk pelajar, pekerja musiman dan sejenisnya, seperti asrama sekolah, asrama atau pondok pekerja dan rumah kost. Penyediaan akomodasi dapat hanya menyediakan fasilitas akomodasi saja atau fasilitas akomodasi dan fasilitas makanan dan minuman, atau fasilitas akomodasi, makanan dan minuman dan/atau fasilitas rekreasi.
Klasifikasi usaha akomodasi
Standar usaha hotel yang dirumuskan pada kualifikasi usaha hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang mencakup aspek produk, pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel.
Klasifikasi ini dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya.
Hotel Bintang
Usaha yang menggunakan suatu bangunan atau sebagian bangunan yang disediakan secara khusus, dan setiap orang dapat menginap, makan, serta memperoleh pelayanan dan fasilitas lainnya dengan pembayaran akomodasi yang memenuhi ketentuan persyaratan sebagai hotel bintang yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.
Hotel Melati
Usaha penyediaan akomodasi yang memenuhi ketentuan sebagai hotel non bintang yang ditetapkan dalam surat keputusan instansi yang membinanya.
Jasa akomodasi lainnya
Usaha penyediaan jasa pelayanan penginapan yang tidak termasuk salah satu di atas, misalnya bungalo, cottage, dan lain-lain. Termasuk
kelompok ini asrama sekolah, asrama atau pondok pekerja dan rumah kost.
Usaha/perusaha an Tunggal
Usaha/perusahaan yang berdiri sendiri, tidak mempunyai cabang di tempat lain dan
Usaha/perusaha an Kantor pusat
Perusahaan yang mempunyai
cabang/perwakilan/unit pembantu di tempat lain yang secara administratif melakukan pengkoordinasian kegiatan dan pengawasan terhadap seluruh perusahaan
cabang/perwakilan/unit pembantu/unit penunjang.
Usaha/perusaha an Cabang
Kegiatan ekonomi yang diperbolehkan
menjalankan semua jenis kegiatan dari kegiatan ekonomi yang secara struktural berada di
atasnya dan menyelenggarakan tata usaha/pembukuan sendiri, tetapi dalam
mengatur usahanya tetap mengacu pada segala ketentuan yang diberikan oleh kantor pusat.
Perwakilan
Kegiatan ekonomi yang dalam melakukan kegiatannya berdasarkan petunjuk dan aturan yang telah ditetapkan dan kepanjangan tangan dari kegiatan ekonomi (perusahaan) yang secara struktural berada di atasnya/kantor pusat.
Pabrik
(manufaktur)
Tempat berlangsungnya kegiatan
pengolahan/proses produksi, yaitu merubah bahan dasar/baku menjadi barang jadi atau setengah jadi (dari barang yang kurang nilainya menjadi lebih bernilai).
Unit pembantu/ penunjang
Kegiatan ekonomi yang dalam memproduksi barang/jasa terutama untuk keperluan kegiatan ekonomi yang secara struktural berada di
atasnya, baik kantor pusat, cabang, maupun perwakilan. Unit pembantu pada umumnya tidak mempunyai kewenangan sebagaimana layaknya perusahaan.
Pekerja
Semua orang yang terlibat secara langsung dalam pekerjaan/kegiatan usaha/perusahaan, termasuk pekerja outsourcing yang terlibat dalam proses produksi (yang dibayar langsung oleh perusahaan).
Pekerja/karyaw an dibayar
dan tunjangan lainnya dari usaha/perusahaan tersebut baik berupa uang maupun barang.
Pekerja tidak dibayar
Pemilik dan atau pekerja keluarga yang biasanya ikut aktif dalam mengelola kegiatan
usaha/perusahaan, tetapi tidak mendapat upah/gaji.
Pekerja tidak tetap
Pekerja yang bekerja pada perusahaan dengan mendapat upah/gaji secara tidak tetap dan apabila diberhentikan biasanya tidak mendapat pesangon.
Pekerja kontrak Pekerja yang bekerja dengan perjanjian kontrak kerja dengan batas waktu tertentu.
Bulan Kerja Bulan dimana usaha tersebut melakukan kegiatan usaha walaupun hanya 1 hari.
Jaringan internet
Sekumpulan komputer dalam jumlah yang besar yang saling berhubungan dalam suatu jaringan yang terhubung internet protocol, tidak hanya terbatas pada spek perangkat keras tetapi juga mencakup perangkat lunak, sehingga banyak pengguna (user) dapat menggunakan kunci sharing, misalnya saling memperoleh informasi, mengirimkan data berupa teks, pesan, grafis, maupun suara.
Waralaba (franchise)
Hak khusus yang dimiliki oleh orang
perseorangan atau badan usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka memasarkan barang dan/atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat dimanfaatkan dan/atau digunakan oleh pihak lain (Peraturan Menteri Perdagangan RI No.
53/M-DAG/PER/8/2012 tentang Penyelenggaraan Waralaba).
Pemberi Waralaba (franchisor)
Orang perseorangan atau badan usaha yang memberikan hak untuk memanfaatkan dan/atau menggunakan Waralaba yang dimilikinya kepada Penerima Waralaba.
Penerima Waralaba
(franchisee) memanfaatkan dan/atau menggunakan Waralaba yang dimiliki Pemberi Waralaba
Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW)
Bukti pendaftaran prospektus atau pendaftaran perjanjian yang diberikan kepada pemberi waralaba dan/atau penerima waralaba setelah memenuhi persyaratan pendaftaran yang ditentukan dalam Peraturan Menteri. Pemberi Waralaba (franchisor) wajib mendaftarkan prospektus penawaran waralaba, sedangkan Penerima Waralaba wajib mendaftarkan
perjanjian waralaba untuk mendapatkan STPW. Masa berlaku selama 5 tahun dan dapat
diperpanjang untuk jangka waktu yang sama.
Nilai produksi/ penjualan/ pendapatan selama 1 (satu) bulan
Rata-rata nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha/perusahaan sebulan selama tahun 2015 atau rata-rata nilai
produksi/penjualan/pendapatan
usaha/perusahaan sebulan selama tahun 2016 (bila usaha/perusahaan baru beroperasi tahun 2016).
Keluaran Utama
1. Jumlah usaha/perusahaan menurut wilayah, lapangan usaha, dan skala usaha;
2. Jaringan usaha/perusahaan;
3. Jumlah tenaga kerja usaha/perusahaan;
4. Nilai produksi/penjualan/pendapatan usaha/perusahaan;
D. DISEMINASI
1. Cara Memperoleh Data
Datang langsung, email, atau telepon ke BPS serta dapat melalui web
2. Produk Data
1. Publikasi Dalam Media Cetak 2. Publikasi Dalam Media Elektronik
3. Macro Data 4. Micro Data
3. Kuesioner
1. Daftar SE2016-WB
2. Daftar SE2016-L3 4. Daftar SE2016-L2
5. Daftar SE2016-UMB 6. Daftar SE2016-UMK
4. Rancangan Penyajian s.d dengan Tingkat
Kabupaten/Kota
SUMBER RUJUKAN :
LAMPIRAN-LAMPIRAN
SENSUS EKONOMI 2016
Mengapa Sensus Ekonomi harus dilakukan?
Setiap keputusan harus diambil berdasarkan informasi yang valid dan akurat. Sensus Ekonomi dilaksanakan untuk mendapatkan informasi potret utuh perekonomian bangsa, sebagai landasan penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan nasional maupun regional.
Pendataan seluruh sektor usaha secara menyeluruh (selain sektor pertanian) akan mampu menghasilkan gambaran lengkap tentang level dan struktur ekonomi non-pertanian, berikut informasi dasar dan karakteristiknya. Selain itu juga akan diketahui daya saing bisnis di Indonesia, serta penyediaan kebutuhan informasi usaha.
Bagaimana Metode Pendataan Sensus Ekonomi 2016?
1. Metode listing usaha/Perusahaan:
Pencacahan dilakukan di seluruh wilayah NKRI, mencakup seluruh usaha ekonomi.
2. Metode Pendataan Karakteristik Usaha Mikro
Pencacahan dilakukan secara sampel berdasarkan frame hasil listing SE2016
3. Metode Pendataan karakteristik Usaha Menenengah Besar
Dilakukan secara sensus untuk Seluruh usaha/perusahaan dengan skala usaha menengah dan besar
Cakupan SE2016
Seluruh usaha/perusahaan non pertanian:
• Di lokasi tetap/permanen (mall, kantor, pasar, dll)
• Di lokasi tidak tetap (kaki lima, pasar kaget, dll)
• Usaha keliling
• Di rumah tangga (warung) Pelaku usaha:
• Pemerintah (sekolah, rumah sakit)
• Lembaga nonprofit (tempat ibadah, organisasi sosial)
• Korporasi (perusahaan, restoran, supermarket, hotel)
Usaha Pada Sektor Apa Saja yang Akan Didata Dalam Sensus Ekonomi 2016?
• Pertambangan dan penggalian
• Industri Pengolahan
• Pengadaan Listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin
• Pengadaan Air, pengelolaan sampah dan daur ulang, pembuanagn dan pembersihan limbah dan sampah
• Konstruksi
• Perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil motor
• Transportasi dan pergudangan
• Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum
• Informasi dan komunikasi
• Jasa keuangan dan asuransi
• Real estate
• Jasa profesional, ilmiah dan teknis
• Jasa persewaan, ketenagakerjaan, agen perjalanan dan penunjang usaha lainnya
• Jasa pendidikan
• Jasa kesehatan dan kegiatan sosial
• Kebudayaan, hiburan, dan rekreasi
• Kegiatan jasa lainnya
• Jasa perorangan yang melayani rumah tangga
• Kegiatan badan dan organisasi internasional
Apa yang Diperoleh Dari Pelaksanaan Sensus Ekonomi 2016?
• Pemetaan potensi (level) ekonomi menurut wilayah, jenis dan pelaku usaha
• Benchmarking PDB/PDRB, ketenagakerjaan, dan lain-lain
• Tersedianya sampling frame untuk berbagai kegiatan survei bidang ekonomi (Survei Harga, Survei Produksi, Survei Distribusi, Survei Jasa, Survei Khusu/adhoc, dsb)
• Terbangunnya basis data dan benchmark Updating Integrated Business Register (IBR)
• Karakteristik usaha menurut skala usaha
• Karakteristik usaha (unik): franchise, e-commerce/online business, multilevel marketing, dll.
• Pemetaan daya saing bisnis menurut wilayah
Makna Logo SE2016
1. Bentuk Dasar Segi Enam, Melambangkan Sensus Ekonomi dilaksanakan setiap 10 tahun pada tahun dengan digit akhir 6 2. Tulisan Sensus Ekonomi disingkat SE, Menunjukkan nama
kegiatan
3. Tulisan 2016, menunjukkan tahun pelaksanaan kegiatan utama 4. Warna Oranye, Bermakna kegiatan ekonomi yang semarak.
Sebuah antusiasme menyambut hajatan besar sepuluh tahunan dalam bidang ekonomi dan diharapkan dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia.
5. Warna kuning, untuk menarik perhatian setiap orang yang melihat dan mudah diingat.
6. Warna hitam, melambangkan kekuatan dan determinasi untuk menghasilkan data statistik idang ekonomi yang sangat beragam, hasil dari penyusunan dengan metodologi terkini dan memperhatikan berbagai masukan sehingga hasilnya menjadi data statistik ekonomi Indonesia untuk dasar perencanaan dan evaluasi kebijakan pemerintah, pengusaha, dan masyarakat
7. Warna merah, menggambarkan semangat untuk menghasilkan data akurat dan terpercata melalui pelaksanaan SE2016
Sukseskan Sensus Ekonomi 2016 Dalam melaksanakan amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, Badan Pusat Statistik harus melaksanakan tiga sensus, yakni Sensus Penduduk, Sensus Ekonomi dan Sensus Pertanian. Pada tahun ini, BPS akan melaksanakan Sensus Ekonomi yang merupakan upaya mengumpulkan dan menyajikan data dasar seluruh kegiatan ekonomi, kecuali sektor pertanian. Hal ini diharapkan dapat dijadikan sebagai landasan bagi penyusunan kebijakan, perencanaan dan evaluasi pembangunan.
Dalam upaya mempersiapkan akan SE2016 tersebut, BPS telah melakukan berbagai langkah persiapan dan sosialisasi baik yang dilakukan oleh BPS RI, BPS Provinsi dan BPS Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia.
Kepala BPS RI menyampaikan bahwa pelaksanaan SE 2016 berbeda dengan sensus yang lain karena adanya tingkat sensifitas dari para pebisnis untuk memberikan informasi yang benar berkaitan dengan ekonomi masyarakat. “Oleh karenanya, perlu adanya pendekatan dari sisi establishment pebisnis dan juga sisi trusthold,” jelas Suryamin.