• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Pertanian Berkelanjutan Pertanian Berkelanjutan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Makalah Pertanian Berkelanjutan Pertanian Berkelanjutan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS 4 MK-PERTANIAN BERKELANJUTAN Kelompok 8

Ketua : Setyo Permadi 131510501030 Anggota : Rizky Amalia 131510501004 Tria Sutarto 131510501036

Penerapan Etika dalam Penyediaan Pangan dan

Pertanian

III. PENDAHULUAN

Pangan meruapakan kebutuhan manusia yang sangat mendasar karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidupnya, baik dipandang dari segi kunatitas dan kualitasnya. Mengingat kadar kepentingan yang demikian tinggi, pada dasarnya pangan merupakan salah satu kebuthan dasar manusia yang sepenuhnya menjadi hak asasi setiap rakyat Indonesia. Tersedianya pangan yang cukup, aman, bermutu dan bergizi merupakan persyaratan utama yang harus dipenuhi dalam upaya mewujudkan insan yang berkat dan bermartabat serta mempunyai basis sumberdaya nasional yang terbesar di seluruh wilayah, sebagai tumpuan bagi upaya pemantapan dan peningkatan ketahanan pangan.

II. PEMBAHASAN

Aspek etika dalam isu kelaparan, pertumbuhan populasi penduduk dunia yang sangat pesat dewasa ini sebagai akibat dari angka kelahiran (natalitas) yang tinggi menyebabkan konsekuensi yang besar terhadap upaya-upaya pengadaan dan peningkatan suplai pangan dunia. Sehingga banyak terjadi di negara-negara berkembang terjadi krisis pangan. Krisis pangan terbesut akan mengakibatkan masayarakt susah untuk mendapatkan kebuthan pangan utnuk makan sehingga menyebabkan terjadinya kelaparan, kurang gizi. Untuk mempertahankan ketahanan pangan nasional, bebearpa usaha yang perlu dilaksanakan secara simultan antara lain: pengendalian konversi lahan pertanian, mencetak lahan pertanian baru dan intensifikasi sistem pertanian dengan menerapkan tekhnologi yang dapat meningkatkan produktivitas dan sekaligus mempertahankan kualitas lingkungan. Di Indonesia, pemerintah sudah banyak melakukan kebijakan untuk mengatasi masalah pangan. Salah satu contohnya : pemerintah telah membantu para petani untuk meningkatkan jumlah panen, seperti memberikan pupuk yang berkualitas. Pupuk yang berkualitas dari pemerintah tersebut merupakan pupuk yang berbahan dasar kimia, karena pertanian organik secara keseluruhannya belum menyebar di dadaerah-daerah lainnya. Jika penggunaan pupuk kimia digunakan secara terus-menerus akan mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, yaitu akan mengurangi aktivitas mikroorganisme dalam tanah, dapat mengurangi KTK tanah.

(2)

sedangkan luas lahan untuk kegiatan pertanian kita lebih dari thailan namun bisa dilihat thailanlah yang lebih unggul dari Indonesia. Menurut Thompson (2008) menyatakan bahwa Etika dalam pengembangannya, yaitu : (a). pemerintah dengan masyarakat bekerjasama delam mempromosikan, tentang masalah yang sedang dihadapi Negara tentang kebutuhan pangan dan setiap orang memiliki akses yang memadai dalam memnuhi kebuhtuhannya. dengan membangun suatu pertanian yang berkelanjutan dalam arti luas (perikanan, kehutanan) untuk meningkat ketahanan pangan, (b) mempertimbankan hal-hal yang dilakukan terhadap cerminan dimasa mendatang dalam mencukupi kebutuhan agar berkelanjutan, dengan mencampurkan keseimbangan teknologi tradisional dan modern.

Batasan etika dan tantangan dalam intensifikasi pertanian, yaitu hilangnya keragaman hayati yang menyebabkan manusia akan kekurangan kebutuhan pokok, terjadinyan kesenjangan sosial antara masyarakat miskin dengan kaya karena yang kebutuhan akan lebih terpenuhi dibandingkan dengan yang miskin, yang miskin akan semakin melarat dan yang kaya kehidupannya lebih stabil. Mengatasi dampak negatif dari globalisasi ekonomi yang terjadi di begara-negara berkembang maupaun Negara maju. Intensifikai dalam bidang pertanian yang biasanya terjadi, pertanian monokultur, penggunaan bahan kimia sebagai bahan untuk peningkatan produksi secara terus-menerus dengan hal-hal tersebut diatasi dengan: Menciptakan mekanisme yang diperlukan untuk menyeimbangkan dalam menyelesaikan konflik yang berkepanjangan, mendukung dan mendorong kebijakan program yang berlaku, mendorng masyarakat berperan delam kegiatan, menjalin solidaritas terhadap lembaga-lembaga yang terlibat (Thompson, 2008).

Selain itu ada juga hal yang harus diperhatikan (1) produktivitas barang yang dihasilkan, untuk mendapatkan produktivitas tinggi tentu para petani tidak lagi memperhatikan kualitas dan kuantitas produk itu sendiri. jika dilihat dari sisi pemerintah yang mengatasi kekurangan bahan pangan akan mengimpor, namun belum tentu semua barang yang diimpor terjamin mutunya, (2) stabilitas, akan berjalan jika kebutuhan pangan terpenuhi dengan melakukan evaluasi-evaluasi, (3) Berkelanjutan, jika kita tidak bisa mengatasi mencukupi kebutuhan pangan dalam negeri, maka kegitan mengimpor bahan baku akan berkelanjutan dan kita ketergantungan terhadap negar lain. Dengan demikian, kita akan mudah saja di mainkan oleh pelaku distributor untuk meningkatkan harga, (4) Keseimbangan terjadi apabila kebutuhan pangan terkucupi, hasil produksi meningkat dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas. Sarana dan prasan petani tercukupi.

Etika dan globalisasi ekonomi dalam penyediaan pangan, misalnya AFTA

Globalisasi adalah proses penyebaran unsure unsure kebudayaan mzterial maupun in material berupa kebutuhan hidup manusia, dari suatu tempat atau kawasan keseluruh penjuru dunia. Sejalan dengan perkembangan era liberalisasi perdagangan di Indonesia semamkin menguat pasca reformasi, misalnya produsen minuman ringan paling terkenal didunia ini setiap tahunnya berhasil membukukukan penjualan senilai 10 trilyun rumpiah pertahun di Indonesia. Dengan 400.000 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia berhasil menguasai sekitar 40 % pasar minuman ringan di Indonesia. Dengan perdagangan bebas tidak ada lagi hambtan yang dibuat oleh suatu Negara dalam melakukan suatu transaksi perdagangan dengan Negara lain. Negara-negara didunia atau yang terlibat dalam perdagangan bebas mempunyai hak untuk menjual produk baik barang maupun jasa terhadap Negara lain tanpa harus dibebani oleh batasan-batasan pajak atau bea masuk. Dengan adanya perdagangan bebas diharapkan interaksi antar Negara dalam perdagangan menjadi lebih intensif tanpa harus dibatasi oleh undang-undang yang membelenggu di dalam negeri Negara tujuan.

(3)

membatasi standar kerja dan standar social, sebaliknya pula perdagangan bebas juga dianggap merugikan Negara maju karena ia menyebabkan pekerjaan dari Negara maju berpindah kenegara lain dan juga menimbulkan perlombaan serendah mungkn yang menyebabkan standar hidup dan keamanan yang lebih rendah. Perdagangan bebas dianggap mendorong Negara-negara untuk bergantung satu sama lain yang berarti memperkecil kemungkinan perang.

Etika dalam penggunaan tanaman hasil rekayasa genetic dengan hak-hak petani, Penggunaan tanaman transgenic saat ini masih menuai sikap pro dan kontra di dalam masyarakat. Masyarakat yang pro pada penggunaan tanaman transgenic terutama melihat pada potensi pemanfaatan tanaman trangenik untuk mengatasi krisis pangan dan cenderung berpendapat penggunaan transgenic tidak berbahaya. Sedangkan masyarakat yang kontra pada penggunaan transgenic karena menganggap tanaman transgenic belum mengevaluasi mendetail untuk keamanan tingkat konsumsinya bagi manusia. Penggunaan tanaman transgenik meskipun dapat meningkatkan kualitas hidup namun harus dievaluasi dengan hati-hati. Terkait dengan masalah tersebut, maka disarankan agar masyarakat (formal dan non formal) mengambil sikap atau merespon tanaman transgenik tersebut secara wajar, realistis dan proporsional dengan mempertimbangkan aspek agama, legalitas(hukum), kesehatan, sosial-ekonomi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dan aspek etika lingkungan.(bioetika).

Masyarakat yang pro pada penggunaan tanaman transgenic berdasarkan pada asumsi bajwa dalam dunia pertanian tanaman pangan dan kehutanan, transgenetika dapat dikatakan bertujuan mulia yaitu demi keuntungan ;petani maupun mengolah hasil pertanian. Sebagian besar tanaman pertanian yang dibudidayakan transgenic berupa tanaman tanaman yang memiliki ketahanan terhadap hama serangga. Ketahanan terhadap serangga dikarenakan tanaman mampu memproduksi toksin bakteri bacillus thuringiensis, agen pengendali hama serangga organik, karena telah disisipi gen penghasil toksin tersebut. Contoh tanaman trangenik yang tahan hama misalnya kapas bt, kedelai bt, dan jagung bt. Bagi lingkungan tanaman transgenic diyakini dapat berdampak buruk. Salah satu dampaknya ialah polusi gen. tanaman transgenic yang dapat dikatakan super karena memiliki kelebihan dibandingkan tanaman asli dapat menyaingi tanam asli, sehingga dapat mengancam keberlanjutan kehidupan tanaman asli. Tanaman transgenic yang langsung dilepas kea lam, tanpa evaluasi dampak terlebih dahulu juga ditakutkan dapat melakukan pertukaran gen tanaman asli melalui penyebaran serbuk sari sehingga menyebabkan tanaman berubah menjsadi tanaman transgenic seluruhnya atau dapat dikatakan terjadi penularan sifat termutasinya pada tanaman non transgenic (Wayan, 2009).

III. KESIMPULAN

Pertumbuhan populasi penduduk dunia yang sangat pesat dewasa ini sebagai akibat dari angka kelahiran (natalitas) yang tinggi menyebabkan konsekuensi yang besar terhadap upaya-upaya pengadaan dan peningkatan suplai pangan dunia. Batasan etika dan tantangan dalam intensifikasi pertanian, yaitu hilangnya keragaman hayati yang menyebabkan manusia akan kekurangan kebutuhan pokok, terjadinyan kesenjangan sosial antara masyarakat miskin dengan kaya karena yang kebutuhan akan lebih terpenuhi dibandingkan dengan yang miskin, yang miskin akan semakin melarat dan yang kaya kehidupannya lebih stabil.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Thompson B Paul., 2008. The Ethics of Intensification Agricultural Development and Cultural Change. USA : Springer Science + Business Media B.V. 49 (229) : 1-229

Wayan Karmana I. Adopsi Tanaman Transgenik Dan Beberapa Aspek Pertimbangannya.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan khusus ketiga yaitu keluarga mampu memberikan stimulasi bagi anak dengan kriteria evaluasi keluarga mampu mempraktekkan cara memberikan stimulasi bagi

Yang dimaksud dengan persepsi mahasiswa ter hadap ma nfaat asuhan keperawatan keluarga dalam meningkatkan skill di lapangan adalah meliputi pemahaman mahasiswa terhadap

Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Malang

Skenario kedua adalah timbulan sampah terlayani dikurangi dengan timbulan sampah yang masuk dalam upaya reduksi bank sampah dan komposter.. Pada skenario ketiga, timbulan

Hasil alfa selulosa dan NaCMC yang diperoleh dari batang rumput gajah ini di pengaruhi oleh beberapa faktor antara lain sangat dipengaruhi oleh umur potong

Tugas akhir ini merupakan syarat untuk menyelesaikan studi jenjang S1 (Strata satu). Perancangan berjudul “Perancangan buku Pop up Permainan Berkelompok sebagai

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus atas segala hikmat dan berkatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik penulisan tesis dengan judul Evaluasi