• Tidak ada hasil yang ditemukan

KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN DI BPM NY. F GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN DI BPM NY. F GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

KECEMASAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PROSES PERSALINAN

DI BPM NY. F GAYAMAN MOJOANYAR MOJOKERTO

MUHAMMAD AINUL RAHALIL 11001125

Subject : Kecemasan, Kehamilan, Primigravida dan Multigravida

Description

Kehamilan bagi seorang ibu merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya. Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita yang produktif, tetapi ketidaktahuan mereka akan perilaku-perilaku, informasi-informasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi akan menimbulkan kecemasan tersendiri. Tujuan penelitian untuk mengetahui tingkat kecemasan ibu hamil primigravida dan multigravida dalam menghadapi proses persalinan.

Jenis penelitian deskriptif. Variabel penelitian kecemasan ibu hamil primigravida dan multigravida dalam menghadapi proses persalinan. Populasi sebanyak 17 ibu hamil, sampel sebagian ibu hamil primigravida dan multigravida sebanyak 14 responden. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Penelitian di laksanakan pada tanggal 16 - 22 Mei 2014 di BPM Ny. F Gayaman Mojoanyar Mojokerto. Instrument penelitian menggunakan lembar kuesioner. Teknik pengolahan data menggunakan editing, coding, scoring, entry data, cleaning, dan tabulasi, lalu di sajikan dalam table distribusi frekuensi.

Berdasarkan hasil penelitian di dapatkan sebagian besar ibu primigravida mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 4 responden (66,67%), kecemasan berat yaitu sebanyak 2 responden (33,33%) dan ibu multigravida mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 7 responden (87,5%) kecemasan sedang yaitu sebanyak 1 responden (12,5%).

Ibu hamil primigravida lebih rentan mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan di bandingkan ibu multigravida. Hal ini disebabkan karena oleh factor usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan paritas.

Simpulan dalam penelitian ini ibu hamil primigravida mengalami kecemasan sedang dan ibu hamil multigravida mengalami kecemasan ringan dalam menghadapi proses persalinan. Oleh karena itu petugas kesehatan khususnya perawat untuk mengatasi kecemasan wanita dengan kehamilan pertama adalah dengan di lakukannya konseling kelompok pra-persalinan sebagai pereda kecemasan, penyembuhan gangguan emosional, pencapaian kebahagiaan dan kepuasan, aktualisasi diri, serta penghapusan tingkah laku maladaptive dengan belajar pola-pola tingkah laku adaptif.

Abstract

(2)

The type of this study is descriptive. The variable is the anxiety of primigravida and multigravida in the deliyery process. The population is 17 pregnant women, the sampling taken by most primigravida and multigravida is 14 respondents. The technique uses accidental sampling. The study had been conducted on May 16 · 22, 2014 in BPM Ny. F Gayaman Mojoanyar Mojokerto. The instrument uses questionnaire sheet. The data processing techniques use the r editing, coding, scoring, data entry, cleaning, and tabulation, and presented in a frequency distribution table. .

Based on the results of this study showed that most primigravida who experience middle anxiety amount four respondents (66.67%), experience severe anxiety amount 2 respondents (33.33%) and multigravida who experience easy anxiety amount 7 respondents (87.5%) experience middle anxiety amount one respondent (12.5%).

The primigravida experiences anxiety more susceptibiy in the delivery proces than multigravida does. This is caused with age, education level, occupation, and parity.

The conclusions in this study the primigravida experiences and the multigravida experiences easy anxiety in the delivery process. Therefore, the health workers, especially nurses overcome the anxiety of women with the first pregnancy is done with counseling group as a reliever of anxiety, healing emotional disturbance, the achievement of happiness and satisfaction, self· actualization, also the elimination of maladaptive behavior with studying the patterns of adaptive behavior.

Keywords : Anxiety, Pregnancy, primigravida and multigravida.

Contributor :1. Nur Saidah, M. Kes.

2. Umul Fatkhiyah, S. Kep. Ns. Date :28 Juni 2014

Type Material :Laporan Penelitian Permanen Link :

Right :Open Dokument

Summary :

Latar Belakang

Kehamilan bagi seorang ibu merupakan salah satu periode krisis dalam kehidupannya (Sulistyorini, 2007). Krisis adalah ketidak seimbangan psikologis, saat terjadinya gangguan, serta adanya perubahan identitas dan peran yang dapat menimbulkan kecemasan (Ningsih, 2007). Kecemasan tersebut dapat muncul karena masa panjang saat menanti kelahiran, dan bayangan tentang hal-hal yang menakutkan saat proses persalinan walaupun belum tentu terjadi. Situasi ini menimbulkan perubahan drastis, bukan hanya fisik tetapi juga psikologis (Sulistyorini, 2007). Kehamilan merupakan sesuatu yang wajar terjadi pada wanita yang produktif, tetapi ketidaktahuan mereka akan perilaku-perilaku, informasi-informasi yang berkaitan dengan kesehatan reproduksi akan menimbulkan kecemasan tersendiri (Aisyah, 2009).

(3)

maka mereka lebih bisa memahami dan akan lebih tenang. Pada ibu yang belum pernah hamil dan melahirkan (primigravida), kehamilan dan persalinan merupakan hal yang asing bagi mereka, apalagi bila pernah mendengar trauma atau kegagalan dalam menghadapi perubahan-perubahan fisiologi kehamilan dan persalinan dapat pula menimbulkan kecemasan (Saleha, 2009). Pada trimester ketiga (28-40 minggu), kecemasan menjelang persalinan ibu primigravida akan muncul. Pada usia kandungan tujuh bulan keatas ini, tingkat kecemasan ibu hamil semakin takut dan intensif seiring dengan mendekatnya kelahiran bayi pertamanya. Disamping itu, trimester ini merupakan masa beresiko tinggi terjadinya kelahiran bayi premature sehingga menyebabkan tingginya kecemasan pada ibu hamil (Wulandari, 2006).

World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa ada 500.000 kematian ibu melahirkan di seluruh dunia setiap tahunnya, 99 % diantaranya terjadi di negara berkembang mencapai 100-1000/100.000 kelahiran hidup, sedang di negara maju berkisar antara 7-15/100.000 kelahiran hidup. Angka kematian ibu di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia Tenggara. Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2002-2003, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 307 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu dan janin adalah pre-eklamsia dengan angka kejadiannya berkisar antara 0,51% – 38,4% (Depkes RI, 2010). Di Provinsi jawa Timur pada tahun 2012 angka kemtian ibu sebesar 97,43 per 100.000 kelahiran hidup. Ditinjau dari penyebab kematian, 25,09 % kematian ibu disebabkan oleh perdarahan, preekalmpsia / eklampsia sebesar 34,71 %, infeksi 4,98 %, jantung 8,25%, Lain – lain 26,98% (Raharja, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 16 juni 2014 di BPM Ny. F Gayaman Mojoanyar Mojokerto terdapat 17 ibu hamil yang terdiri dari 8 ibu primigravida dan 9 ibu multigravida.

Menghadapi persalinan merupakan salah satu faktor yang dapat menimbulkan kecemasan. Proses melahirkan bayi tidak selalu somatis sifatnya, tetapi bersifat psikosomatis sebab banyak elemen psikis ikut mempengaruhi kelancaran atau kelambatan proses melahirkan bayi tersebut. Ibu yang pernah hamil dan melahirkan (multigravida) sudah berpengalaman dalam menghadapi persalinan, maka mereka lebih bisa memahami dan akan lebih tenang. Pada ibu yang belum pernah hamil dan melahirkan (primigravida), persalinan merupakan hal yang asing bagi mereka. Apalagi bila mereka pernah mendengar trauma atau kegagalan dalam menghadapi persalinan dapat pula menimbulkan kecemasan (Wahyuni, 2007). Berbagai faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan seseorang, beberapa diantaranya yaitu usia, tingkat pendidikan, dan dukungan keluarga termasuk dukungan suami. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun merupakan usia hamil resiko tinggi karena dapat terjadi kelainan atau gangguan pada janin, sehingga dapat menimbulkan kecemasan pada ibu hamil tersebut (Soelaeman, 2006).

(4)

lebar untuk dilalui bayi, intensitas kontraksi, lamanya terjadi kontraksi dan regangan jalan lahir bagian bawah (Utami, 2008). Kondisi psikologis yang dialami ibu selama hamil, kemudian akan kembali mempengaruhi aktivitas fisiologis, dapat mempengaruhi detak jantung, tekanan darah, produksi adrenalin, aktivitas kelenjar keringat, sekresi asam lambung, dan lain-lain (Erlina, 2007). Ibu hamil yang mengalami kecemasan selama kehamilan akan meningkatkan resiko ketidak seimbangan emosional ibu setelah melahirkan. Kecemasan selama kehamilan terkait dengan depresi postpartum dan juga lemahnya ikatan (bonding) dengan bayi. Cemas selama kehamilan juga meningkatkan resiko keterlambatan perkembangan motorik dan mental janin, serta dapat menyebab kan colic pada bayi baru lahir (Bakshi, 2008).

Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan wanita dengan kehamilan pertama adalah dengan dilakukannya konseling kelompok pra-persalinan. Kemudian konseling pra-persalinan adalah upaya pemberian bantuan pemecahan masalah klien (Ibu hamil) melalui wawancara konseling yang dilakukan pada trimester ketiga dengan menggunakan prinsip-prinsip dinamika kelompok, untuk membantu memberikan umpan balik (feedback) dan pengalaman belajar. Selain hal tersebut konseling kepada ibu hamil juga berperan penting, beberapa tujuan konseling, termasuk sebagai pereda kecemasan, penyembuhan gangguan emosional, pencapaian kebahagiaan dan kepuasan, aktualisasi diri, serta penghapusan tingkah laku maladaptif dengan belajar pola-pola tingkah laku adaptif. Rasa tenang dan nyaman memberikan pengaruh yang positif pada ibu sejak kehamilan sampai persalinan dan sebaliknya, Kecemasan pada masa kehamilan akan berdampak negatif (Budiningsih, 2013).

Berdasarkan alasan tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Kecemasan Ibu Hamil Primigravida dan Multigravida Dalam Menghadapi Proses Persalinan di BPM Ny. F Gayaman Mojoanyar Mojokerto”. METODOLOGI PENELITIAN

(5)

HASIL PENELITIAN

Seluruhnya responden berumur 20-35 tahun yaitu sebanyak 14 responden (100%). Kurang dari setengah responden berpendidikan SMA yaitu sebanyak 5 responden (35,72%). Sebagian besar responden tidak bekerja yaitu sebanyak 10 responden (71,43%). Sebagian besar responden usia kehamilan pada Trimester III yaitu sebanyak 8 responden (57,14%). Sebagian besar responden multigravida yaitu sebanyak 8 responden (57,14%).

Sebagian besar wanita usia subur memiliki motivasi negatif untuk melakukan deteksi dini kanker serviks dengan menggunakan metode IVA yaitu sebanyak 37 responden (66,1%

Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan di BPM Ny. F Gayaman Mojoanyar Mojokerto didapatkan bahwa sebagian besar ibu primigravida mengalami kecemasan sedang yaitu sebanyak 4 responden (66,7%) dan hampir seluruhnya ibu multigravida mengalami kecemasan ringan yaitu sebanyak 7 responden (87,5%).

Kecemasan adalah ciri-ciri psikologik, perasaan takut atau tidak tenang, khawatir, gugup, tegang, cemas, rasa tidak aman takut dan lekas terkejut (Kartono, 2007). Ansietas merupakan istilah yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, yakni menggambarkan keadaan kekhawatiran, kegelisahan, yang tidak menentu, atau reaksi ketakutan dan tidak tentram yang terkadang disertai berbagai keluhan fisik (Pieter, 2011). Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang pada waktu tertentu dalam kehidupannya. Kecemasan merupakan suatu reaksi normal terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang, dan karena itu berlangsung tidak lama. Kecemasan bisa muncul sendiri atau bergabung gejala- gejala lain dari berbagai gangguan emosi (Suparyanto, 2011).

(6)

gejala jantung dan pembuluh darah 9 responden. Dan dari pertanyaan tentang gejala pernafasan yang di berikan ke responden yaitu gejala pernafasan ringan 2 responden, tidak ada gejala pernafasan 12 responden. Dan dari pertanyaan tentang gejala pencernaan yang di berikan ke responden yaitu gejala pencernaan sedang 3 responden, gejala pencernaan ringan 4 responden, tidak ada gejala pencernaan 7 responden. Dan dari pertanyaan tentang gejala perkemihan yang di berikan ke responden yaitu gejala perkemihan sedang 2 responden, tidak ada gejala perkemihan 12 responden. Dan dari pertanyaan tentang stress yang di berikan ke responden yaitu stress sedang 2 responden, stress ringan 8 responden, tidak ada stress 4 responden. Dan dari pertanyaan tentang tingkah laku yang di berikan ke responden yaitu tingkah laku ringan 5 responden, tidak ada tingkah laku 9 reponden.

Sebagian besar ibu hamil primigravida lebih rentang mengalami kecemasan dalam menghadapi persalinan dibandingkan ibu multigravida meskipun masih terdapat sebagian ibu multi yang mengalami kecemasan sedang. Namun dalam penelitian ini membuktikan bahwa ibu primigravida lebih banyak mengalami kecemasan sedang dibandingkan ibu multigravida yang hanya mengalami kecemasan ringan. Hal ini disebabkan karena sebuah persoalan yang muncul pasti ada yang melatar belakanginya sehingga permasalahan itu timbul demikian juga kecemasan yang dialami oleh seseorang, ada penyebab yang melatar belakangi kecemasan disebabkan oleh dorongan-dorongan seksual yang tidak mendapat kepuasan dan terhambat sehingga mengakibatkan ibu hamil mengalami kecemasan dalam menghadapi proses persalinan, disamping itu hal ini juga dipengaruhi oleh usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan paritas ibu.

Individu yang mempunyai modal kemampuan pengalaman menghadapi stres dan punya cara menghadapinya akan cenderung lebih menganggap stres yang bertapun sebagai masalah yang bisa diseleseikan. Tiap pengalaman merupakan sesuatu yang berharga dan belajar dari pengalaman dapat meningkatkan ketrampilan menghadapi stres (Suparyanto, 2011)

Ibu hamil dengan usia kehamilan trimester III lebih rentan mengalami kecemasan dalam menghadapi proses persalinan dibandingkan dengan ibu hamil dengan usia kehamilan trimester II, disamping hal tersebut hal ini disebabkan karena pengalaman ibu dalam hal persalinan, dimana pengalaman merupakan sesuatu yang berharga bagi ibu dalam menghadapi proses persalinan.

SIMPULAN

(7)

SARAN

1. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selanjutnya diharapkan dalam melakukan penelitian selanjutnya untuk dapat melakukan penelitian yang lebih luas khususnya mengenai faktor-faktor yang mempengarhui kecemasan ibu dalam menghadapi proses persalinan dengan jumlah responden yang lebih banyak.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan tambahan atau referensi sebagai masukan dalam melakukan upaya peningkatan kualitas perkembangan profesi tenaga kesehatan dalam menghadapi proses persalinan. 3. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian hendaknya digunakan untuk bahan masukan lagi pada tenaga kesehatan dalam upaya meningkatkat proses persalinan yang aman. 4. Bagi Masyarakat

Masyarakat khususnya ibu hamil diharapkan lebih aktif dalam mencari informasi mengenai persalinan melalui penyuluhan-penyuluhan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan atau pada saat ibu melakukan kunjungan kehamilan guna untuk mencegah terjadinya kecemasan, dimana kecemasan pada ibu menjelang persalinan dapat memberikan dampak negatif bagi ibu dan bayi.

5. Bagi Tenaga Kesehatan

Hasil penelitian memberikan bahan masukan bagi para petugas kesehatan yang terkait agar lebih meningkatkan pelayanan kesehatan.

Alamat Korespondensi

Referensi

Dokumen terkait

Terhadap permasalahan yang ditemukan, penulis memberikan saran kepada perusahaan agar melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan undang-undang yang berlaku,

Tujuan dari penelitian yang dilakukan yaitu untuk menciptakan aplikasi yang dapat digunakan untuk mengenali kalimat dalam bahasa Indonesia, yang berfungsi untuk

Pemkot Surabaya bekerjasama dengan UCLG ASPAC dalam pengembangan tata kelola kota melalui Global Public Space Programme. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa

Prosedur Pembuatan Laporan,Setiap berkas usul pensiun/ non pensiun yang telah diarsipkan, Bagian Admin akan membuat laporan harian berdasarkan berkas usul pensiun

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Pasar Barito terhadap empat anak tersebut bahwa faktor kesiapan bukanlah penghambat mereka dalam melanjutkan pendidikan ke

Untuk mencari nilai rata-rata dari n bilangan yang diinputkan, maka secara otomatis kita perlu langkah-langkah atau yang bisa disebut dengan algoritma.. Sedangkan hasil

tan kokain setiap tahun, dalam pada masa yang sama menjadi pembekal kepada pasaran dadah. AS iaitu bernilai lebih daripada $60

penulisan ini adalah mengendalikan paparan radiasi gamma yang terpancar akibat akumulasi radiasi dari dalam ruang penyimpanan batu topaz teriradiasi serta