Efek Passive Leg Raising dengan Berbagai Sudut Kemiringan Pengangkatan Kaki Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012
Oleh :
MEY MERRY SIDAURUK 110100270
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2014
Efek Passive Leg Raising dengan Berbagai Sudut Kemiringan Pengangkatan Kaki Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ilmiah ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran
Oleh :
MEY MERRY SIDAURUK 110100270
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
LEMBAR PENGESAHAN
Efek Passive Leg Raising dengan Berbagai Sudut Kemiringan Pengangkatan Kaki Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012
NAMA : Mey M Sidauruk
NIM : 110100270
Pembimbing Penguji I
Prof. dr. Yasmeini Yazir dr. Rina Amelia, MARS
NIP. 197604202003122002
Penguji II
dr. Devira Zahara Sp.THT-KL NIP. 197812072008012013
Medan, Januari 2015 Dekan Fakultas Kedokteran
Universita Sumatera Utara
Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH NIP. 195402201980111001
ABSTRAK
Passive leg raising (PLR) merupakan posisi mengangkat kedua kaki lebih
tinggi dari level jantung yang dapat mempengaruhi sistem hemodinamik kardiovaskular. Posisi ini akan meningkatkan aliran darah dari tungkai ke kavitas jantung yang kemudian meningkatkan preload jantung. Akibatnya akan terjadi peningkatan isi sekuncup dan curah jantung sebagai respon dari sistem kardiovaskular yang dapat dilihat dari pengukuran tekanan darah. terdapat peningkatan curah jantung yang signifikan yaitu 6% atau 0,19 l/menit setelah satu menit mengangkat kaki. Efek tersebut bertahan sekitar 2 sampai 10 menit.
Penelitian ini merupakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasi
experiment design)dengan metode rangkaian waktu tanpa kelompok pembanding
(time series design).20 responden yang sehat yang memenuhi kriteria dipilih secara
consecutive sampling. Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter digital
merk Omron® HEM – 7200, pengukuran dilakukan pada posisi terlentang dan pada saat pengangkatan kaki dengan sudut 300, 450, dan 900. Tekanan darah diukur tiap satu menit pada saat mengangkat kaki sampai tekanan darah kembali seperti pada saat terlentang dan diambil peningkatan yang paling besar.Responden diistirahatkan selama sepuluh menit sebelum melanjutkan pengangkatan kaki ke sudut yang lebih tinggi.
Terdapat peningkatan yang signifikan pada saat PLR dengan sudut pengangkatan kaki 300,450 dan 900 dengan nilai p<0.05.Peningkatan tekanan darah paling tinggi terjadi pada sudut pengangkatan kaki 900 yaitu sebesar 6.5 mmHg. Lama efek PLR pada penelitian ini bertahan antara menit ketiga hingga menit kelima.
Pengangkatan kaki pada posisi PLR mempengaruhi sistem hemodinamik tubuh dengan meningkatkan tekanan.Semakin tinggi sudut pengangkatan kaki semakin tinggi pengangkatan kaki.
ABSTRACT
Passive leg raising (PLR) is a raised position both feet higher than the level of the heart that can affect the cardiovascular hemodynamic system. This position will increase the flow of blood from the legs to the heart cavity which then increases cardiac preload. The result will be an increase in stroke volume and cardiac output in response to the cardiovascular system which can be seen from the measurement of blood pressure. there is a significant increase in cardiac output that is 6% or 0.19 l / min after one minute raised foot. The effects last about 2 to 10 minutes.
This study was a quasi experiment design with time series design. 20femalerespondent in good general health were chosen with consecutive sampling.
Blood pressure was measured using a digital sphygmomanometer brand Omron®
HEM – 7200, at supine position and at 300, 450, 900 degree of leg raising.Blood
pressure was measured every1 minute when leg raising until the blood pressure return like supine position.Before the change in the angle of leg raising the subject was brought to the supine position for 10 min rest
There is a significant increase of blood pressure during raising both feet
300,450 and 900 in PLR with a value of p <0.05. Increased blood pressure is highest
at 900 angle of leg raise, that is to 6.5 mm Hg. The PLR effect in this study persist
between the third minute to five minutes.
Leg raising in the PLR position affects the body hemodynamic by increasing the blood pressure. The higher the degree of leg raising, the higher blood pressure increased.
Keyword : Passive Leg Raising, Blood pressure
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa
memberikan hikmat, terutama dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI)
dengan judul “EfekPassive Leg Raising dengan Berbagai Sudut Kemiringan
Pengangkatan Kaki Terhadap Peningkatan Tekanan Darah Mahasiswa Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012”, sebagai persyaratan akhir
pembelajaran program studi Strata I Pendidikan Dokter USU. Penulis ingin
mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada pihak-pihak yang
telah mendukung dan memberikan bantuan, antara lain:
1. Pimpinan dan Civitas Akademika Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan saya kesempatan untuk belajar.
2. Prof. dr. Yasmeini Yazir selaku dosen pembimbing yang telah banyak
meluangkan waktu dan pikirannya sehingga proposal KTI ini dapat
diselesaikan.
3. Dosen pengujiProf. Dr. dr. Rozaimah Z. Hamid, MS, SpFK, dr. Devira
Zahara, SpTHT-KL, dr. Rina Amelia M.A.R.S. yang telah membantu
mengoreksi dan menyempurnakan KTI ini.
4. Para staf Laboratorium Fisiologi FK USU yang telah membantu dan memberi
izin untuk memakai Laboratorium FK USU sebagai tempat penelitian saya.
5. Kedua orang tua saya yang turut mendoakan dan memberikan dukungannya.
Penulis sadar bahwa hasil penilitian KTI ini masih banyak kekurangan.Sehingga,
penulis mengharapkan masukan dan saran demi perbaikan dan penyempurnaan
penelitian ini.Demikian ucapan terima kasih ini disampaikan.
Medan, 8 Desember 2014 Hormat saya,
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan.………... i
Abstrak ... ii
Kata Pengantar………... iv
Daftar Isi ... . v
Daftar Gambar ... vi
Daftar Tabel ... vii
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Rumusan Masalah ... 2
1.3.Tujuan Penelitian ... 2
1.4.Manfaat Penelitian ... 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tekanan Darah ... 4
2.1.1 Defenisi Tekanan Darah ... ... 4
2.1.2 Definisi Tekanan Arteri Rerata ... 4
2.1.3 Hemodinamik Tekanan Darah ... 5
2.1.4 Fisiologi Tekanan Darah ... 9
2.1.5 Etiologi Perubahan Tekanan Darah ... 12
2.1.6 Pengukuran Tekanan Darah ... 17
2.2. Posisi Passive Leg Raising ... 19
2.2.1. DefinisiPassive Leg Raising ... 19
2.2.2. Efek Hemodinamik Passive Leg Raising ... 19
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL 3.1. Kerangka Konsep Penelitian... 23
3.2. Definisi Operasional... 23
3.3. Hipotesis ... 26
BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian ... 27
BAB 5 HASIL PENELITIAN
5.1. Hasil Penelitian ... 33
5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 33
5.1.2. Karakteristik Sampel ... 33
5.1.3. Distribusi Sampel ... 33
5.1.4. Analisis Data Hasil Penelitian ... 36
5.2. Pembahasan ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... ...45
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Faktor Penentu Tekanan Arteri Rerata ... 8
Gambar 2.2. Refleks Baroreseptor untuk Memulihkan Tekanan Darah Kenormal ... 11
Gambar 2.3.Efek Hemodinamik Posisi PLR... 22
Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian ... 23
Gambar 3.2. Posisi Passive Leg Raising ... 24
Gambar 3.3.Tensi Meter Digital Omron® HEM – 7200 ... 25
Daftar Tabel
Tabel 5.1. Distribusi Usia Responden ... 33
Tabel 5.2. Distribusi Tekanan Darah Sistolik Responden ... 34
Tabel 5.3. Distribusi Tekanan Darah Diastolik Responden ... 34
Tabel 5.4. Distribusi Respon Tekanan Darah Sistolik ... 35
Tabel 5.5. Distribusi Respon Tekanan Darah Diastolik ... 36
Tabel 5.6. Hasil Pengukuran Tekanan Darah pada Posisi PLR ... 37
Tabel 5.7.Analisis Uji T-Dependentsudut 00 dan 300 ... 37
Tabel 5.8. Analisa Uji T-Dependentsudut 00 dan 450 ... 38