BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ekonomi yang semakin pesat dinegara ini berakibat semakin banyaknya perusahaan yang bergerak pada berbagai bidang. Pada perusahaan skala kecil,
pimpinan perusahaan dapat mengawasi secara langsung kinerja diperusahaannya. Akan tetapi, jika perusahaan semakin besar skala usahanya maka diperlukan pengawasan yang
efektif, efisien dan bertanggung jawab dalam melakukan kegiatan didalam perusahaan. Pengawasan sebagai proses dalam menetapkan kinerja dan pengambilan tindakan yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang ditetapkan
(Schermerhorn, 2002). Dengan adanya bagian pengawasan maka diharapkan segala kebijakan pimpinan perusahaan dapat dilaksanakan sebaik-baiknya, aset perusahaan dapat
diamankan dan dapat memperoleh data akuntansi yang akurat dan terpercaya.
Melihat banyaknya manfaat yang diberikan oleh pengawasan maka bagian ini harus memiliki pegawai yang berpengetahuan, mempunyai keterampilan akuntansi dan audit yang
cukup. Suatu bagian khusus yang bertugas untuk mengawasi struktur perusahaan ini disebut dengan Satuan Pengawasan Intern (SPI). Bagian pengawasan ini dipimpin oleh seorang
akuntan yang disebut sebagai auditor internal. Salah satu syarat auditor internal adalah telah mengetahui sistem akuntansi yang baik dan tugasnya adalah memimpin bagian audit internal untuk mencapai tujuan. Berdasarkan buku panduan Pedoman Umum Pelaksanaan
Pemeriksaan Dilingkungan Perusahaan Umum (Perum) BULOG (2005), fungsi lain yang dilaksanakan oleh bagian pengawasan adalah melakukan penilaian terhadap sistem kinerja
Perusahaan Umum (Perum) BULOG merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) di Indonesia yang bergerak dibidang logistik pangan dengan komoditas beras. Perusahaan ini telah menerapkan sistem pengawasan internal dalam pengendalian kinerja perusahaannya.
Dalam meningkatkan kinerja Perusahaan Umum (Perum) BULOG telah diterapkan Sistem Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance / GCG).
Penerapan GCG di Perusahaan Umum (Perum) BULOG mengacu kepada Surat Keputusan Menteri BUMN No. Kep-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan GCG pada BUMN. Tujuan utama GCG adalah meningkatkan
keberhasilan usaha dan akuntabilitas, menciptakan sistem pengendalian dan keseimbangan, mencegah penyalahgunaan dari sumber daya perusahaan dan tetap mendorong terjadinya
pertumbuhan perusahaan. Penerapan GCG secara benar dan konsisten diharapkan dapat menciptakan dasar yang kuat bagi peningkatan nilai perusahaan dalam jangka waktu panjang melalui peningkatan kinerja yang tinggi serta penciptaan citra perusahaan yang positif.
Sehubungan dengan banyaknya kegiatan yang dilakukan berbagai bidang dalam Perusahaan Umum (Perum) BULOG, maka akan sangat memungkinkan terjadinya kesalahan
baik disengaja maupun tidak disengaja, yang bisa berupa penyimpangan ataupun penyelewangan dalam pengawasan internal itu sendiri baik pemeriksaan akuntansi dan pemeriksaan operasionalnya maupun pada pelaksanaannya dilapangan. Adapun
penyimpangan-penyimpangan tersebut dapat berupa tindakan korupsi ataupun penyelewengan kekuasaan yang dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan baik secara
finansial maupun non-finansial. Berdasarkan Audit Kecurangan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perusahaan Umum (Perum) BULOG (2008), penyimpangan adalah permasalahan yang terus berkembang, jumlah kejadian maupun jumlah nilai kerugian cenderung
Dalam pencapaian tujuan perusahaan maka kinerja perusahaan merupakan hal yang
sangat penting. Kinerja perusahaan sangat penting karena merupakan inti dari perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kinerja perusahaan merupakan sesuatu yang dihasilkan oleh perusahaan dalam periode tertentu dengan mengacu pada standar yang ditetapkan. Kinerja
adalah keberhasilan personel, tim, atau unit organisasi dalam mewujudkan sasaran strategi yang telah ditetapkan sebelumnya dengan perilaku yang diharapkan dengan penentuan secara
periodik efektivitas operasional organisasi, bagian organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya (Mulyadi, 2007). Kinerja perusahaan yang baik dapat meningkatkan pengendalian dalam perusahaan, tetapi dalam
pelaksanaan prosedur yang diterapkan sering tidak sesuai dengan kinerja perusahaan pada pembagian tugas dan tanggung jawab. Mengembangkan pengukuran kinerja tidak hanya
memperhatikan komponen aspek keuangan tetapi memperhatikan juga aspek non-keuangan (Kaplan dan Norton, 2002). Tujuan pokok pengukuran kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai tujuan organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan (Mulyadi & Setyawan, 2009 : 227). Pengukuran kinerja dilaksanakan dalam dua tahap utama, yaitu tahap persiapan dan tahap penilaian.
Pada Perusahaan Umum (Perum) BULOG beberapa indikator kinerja pada tahap persiapan di bidang pengawasan yaitu akurasi kasus yang teradministrasi, percepatan
penyelesaian rekomendasi dari temuan, jumlah nilai temuan yang diselesaikan/ditangani dan akurasi laporan hasil pemeriksaan. Selanjutnya tahap penilaian kinerja, beberapa aspek yang
dinilai adalah hasil kerja, sikap, kemampuan kerja, pengelolaan bawahan (bagi pegawai yang mempunyai bawahan). Aspek kinerja yang pertama adalah hasil kerja, yang terdiri dari sub aspek yang dinilai yaitu kualitas hasil kerja dan kuantitas hasil kerja. Aspek kinerja yang
kehadiran (absensi) dan kepatuhan prosedur kerja. Sub aspek kedua yaitu kerjasama, dinilai
dari keterlibatan, dinamisator, dan prioritas kelompok. Sub aspek ketiga yaitu kegigihan dinilai dari kemandirian, keuletan, sikap terhadap penambahan beban kerja dan daya tahan terhadap tekanan. Sub aspek keempat yaitu komunikasi, dinilai dari pertemuan rutin,
keterbukaan dan kejelasan intruksi. Aspek kinerja yang ketiga adalah kemampuan kerja, terdiri dari beberapa sub aspek yang pertama yaitu penguasaan pekerjaan, dinilai dari
keahlian dan kemampuan dan ketepatan perencanaan. Sub aspek kedua yaitu manajemen mutu, dinilai dari merencanakan, melaksanakan, memeriksa hasil dan tindakan. Sub aspek ketiga yaitu inisiatif, dinilai dari prakarsa, prakarsa masalah dan dorongan atasan. Sub aspek
keempat yaitu inovatif, dinilai dari kualitas ide, penerapan ide dan orisinalitas ide. Aspek kinerja yang keempat adalah pengelolaan bawahan (bagi pegawai yang mempunyai
bawahan), terdiri dari beberapa sub aspek yang pertama yaitu bimbingan dan pengarahan bawahan, dinilai dari monitoring terhadap bawahan, coaching dan counseling. Sub aspek kedua yaitu pengambilan keputusan, dinilai dari tepat dalam pengambilan keputusan,
penghargaan atas prestasi dan motivasi terhadap bawahan. Sub aspek ketiga yaitu pendelegasian tugas, dinilai dari kesesuaian jumlah tenaga kerja dalam membagikan pekerjaan, distribusi pekerjaan, deskripsi pekerjaan dan koordinasi.
Selanjutnya mengukur kinerja pada Perusahaan Umum (Perum) BULOG yang dilakukan oleh bidang pengawasan terhadap pekerjaan harus berdasarkan standar kriteria
penilaian kinerja yang dibuat sesuai form penilaian kinerja yang terdiri dari nilai A, B, C, D dan E. Penilaian dilakukan oleh pejabat penilai dan atasan pejabat penilai. Dengan adanya
Berdasarkan kenyataan pentingnya fungsi pengawasan dalam menjalankan kegiatan
perusahaan, maka penulis melakukan observasi dengan judul “FUNGSI PENGAWASAN TERHADAP KINERJA PADA KANTOR PERUM BULOG DIVISI REGIONAL SUMATERA UTARA”.
B. Perumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, dirumuskan masalah sebagai berikut :
“Bagaimanakah Fungsi Pengawasan Terhadap Kinerja Pada Kantor Perusahaan Umum (Perum) BULOG Divisi Regional Sumatera Utara?”
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui fungsi pengawasan terhadap kinerja pada kantor Perusahaan Umum (Perum) BULOG Divisi Regional Sumatera Utara.
D. Manfaat Penelitian a. Bagi Penulis
Memperdalam pengetahuan mengenai fungsi pengawasan terhadap kinerja pada kantor
Perusahaan Umum (Perum) BULOG Divisi Regional Sumatera Utara.
b. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan masukan bagi perusahaan dalam mengambil kebijaksanaan untuk mencapai langkah-langkah pada masa yang akan datang sehingga dapat mengalami perkembangan.
c. Bagi Pihak Lain
Sebagai bahan pembanding dan referensi bagi peneliti-peneliti lain dan semua pihak
E. Sistematika Penulisan
Tugas Akhir ini dibagi atas empat bab dan tiap bab dibagi atas beberapa sub bab antara lain :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis akan membahas latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN/INSTANSI
Pada bab ini penulis akan membahas sejarah singkat perusahaan, jenis usaha/kegiatan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, job description perusahaan dan kegiatan terkini
pada Perusahaan Umum (Perum) BULOG Divisi Regional Sumatera Utara.
BAB III : PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan mengenai penelitian yang dilakukan pada Perusahaan Umum (Perum) BULOG yang berkaitan dengan pelaksanaan pengawasan dan kinerja.
BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis akan menguraikan kesimpulan berdasarkan pembahasan dari hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Umum (Perum) BULOG dan saran yang