PENGARUH KETERAMPILAN DAN PENGALAMAN PENGUSAHA
BATU BATA TERHADAP JUMLAH PRODUKSI PADA PABRIK BATU
BATA DI NAGARI ARIPAN KAB. SOLOK
Arfimasri 1), Dorris Yadewani 2)
1)Fekon Universitas Mahaputra Muhammad Yamin
email : arfimasri76@gmail.com
2Manajemen Informatika, AMIK Jayanusa, Jl. Damar No. 69E Padang
email: dorris290@gmail.com
Abstract
Research was conducted on employers Bricks in Nagari Aripan Solok regency. The aim of this study was to determine how much influence the skills and experience of entrepreneurs for the amount of production in a brick factory in Nagari Aripan Solok regency. The method used is the method of purposive sampling techniques that are considered representative of the population. Of the population taken samples of 72 people, the data collection methods used is by using interviews, observation and documentation.
Based on regression analysis of variyng skills and work experience affect the amount of production in a brick factory in Nagari Aripan Solok regency Y = 631.510 + 5,040X1 + 71,397X2. T test conducted
found no skill take effect X1 variable significantly to the amount of production with the variable value 1.224 < t table 1.667 and 0.225 insignificant value > α 0.05. X2 work experience a significant effect on
total production of 2,032 > t table 1.667 and 0.046 significant value < of α 0,05di brick factory Nagari Aripan Solok regency. From the F test conducted find that the skills and work experience simultaneously
affect the amount of production is 9.019 F count> F table 3.120 and significant value of 0.000 <sig α
of 0.05.
From the analysis, it was found that the need to conduct entrepreneurial skills training for entrepreneurs bricks to be more creative and alternative have jobs in order to increase the number of brick production. Should be happy follow counseling to increase knowledge about the importance of skills.
Keywords: Skills, Work Experience and Total Production.
Abstrak
Berdasarkan analisis regresi berganda dari variabel keterampilan dan pengalaman kerja berpengaruh terhadap jumlah produksi pada pabrik batu bata di Nagari Aripan Kabupaten Solok Y = 631,510 +5,040X1+71,397X2. Dari uji t yang dilakukan didapatkan variabel X1 keterampilan tidak berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi dengan nilai variabel 1,224 < t tabel 1,994 dan nilai tidak signifikan 0,225 > α 0,05. Variabel X2 pengalaman kerja berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi 2,032 > t tabel1,994 dan nilai signifikan 0,046 < dari α 0,05 di pabrik batu bata Nagari Aripan Kab.Solok. Dari uji F yang dilakukan didapatkan bahwa keterampilan dan pengalaman kerja berpengaruh secara simultan terhadap jumlah produksi F hitung adalah 9,019 > F tabel 3,120dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari sig α 0,05.
Dari hasil analisis, ditemukan bahwa perlu melakukan pelatihan keterampilan kewirausahaan untuk pengusaha batu bata agar dapat lebih kreatif dan memiliki alternatif pekerjaan agar dapat meningkatkan jumlah produksi batu bata. Hendaknya senang tiasa menggikuti penyuluhan-penyuluhan untuk meningkatkan wawasan mengenai pentingnya keterampilan.
Kata Kunci : Keterampilan, Pengalaman Kerja dan Jumlah Produksi.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Industri adalah suatu usaha yang mengolah bahan baku menjadi bahan setengah jadi atau bahan jadi. Industri telah dijalankan dalam kehidupan manusia sejak lama, mulai dari industri kecil sampai industri besar, baik yang dikelola secara pribadi maupun bersama-sama. Pada dasarnya kehadiran Industri mampu menggerakan roda Perekonomian, sehingga menjadi usaha yang menjanjikan prospeknya dimasa depan. Seiring berkembangnya zaman dan Tekhnologi, berbagai Industri mulai banyak bermunculan, dan persaingan antar Industripun semakin ketat dan nyata dalam kehidupan ekonomi dunia. Mulai dari Industri kecil, Industri rumah tangga sampai industri yang sangat besar.
Setiap perusahaan yang telah didirikan mempunyai harapan bahwa kelak dikemudian hari akan mengalami perkembangan yang pesat di dalam lingkup usaha dari perusahaan tersebut. Dan ini juga tak lepas dari adanya laba yang dihasilkan
yang tinggi sehingga dapat dijaga mekanisme kerja yang baik.
Pengalaman kerja berkaitan dengan kemampuan dan kecakapan pengusaha dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya. Pengalaman kerja tidak hanya ditinjau dari keterampilan, keahlian, dan kemampuan yang dimiliki saja, akan tetapi pengalaman kerja dapat dilihat dari pengalaman seseorang yang telah bekerja atau lamanya bekerja pada suatu instansi. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki akan semakin terampil dia dalam menjalankan pekerjaannya. Untuk mengukur tingkat pengalaman yang ada dapat melihat dengan tingkat pengetahuan yang dimiliki dan tingkat keterampilan yang telah dikuasai seorang pengusaha. Dengan pengalaman yang banyak maka penguasaan keterampilan semakin meningkat.
Nagari Aripan merupakan suatu daerah di provinsi Sumatera Barat yang pada umumnya masyarakatnya bergerak di bidang industri. Hampir setiap warganya menjalankan bisnis home industry selain lahan yang luas dan struktur tanah yang mendukung untuk di jadikan bahan baku utama batu bata juga karena tingginya minat warga dalam berwirausaha.Minat merupakan modal awal dari dalam diri seseorang dalam memulai suatu kegiatan dari sebuah usaha yang umumnya bersifat jangka panjang(Yadewani & Reni, 2017). Maka dari itu untuk mendapatkan kualitas dan jumlah produksi perlu adanya keterampilan dan pengalaman dari para pengusaha.
Dalam industri batu bata, pengusaha batu bata di aripan memiliki keterampilan pengalaman sendiri dalam mengolah batu
bata sehingga dapat menambah jumlah produksi batu bata. Umumnya para pengusaha batu bata mengolah batu bata dengan cara menambahkan air pada bahan baku utama yaitu tanah. Keterampilan dan pengalaman yang dimiliki pengusaha batu bata aripan itu sendiri yaitu dalam segi pengolahan bahan baku. Dengan adanya keterampilan dan pengalaman, pengusaha batu bata aripan mempelajari pengolahan batu bata dengan menambahkan campuran srbuk gergaji agar batu bata yang di hasilkan memiliki kualitas yang sempurna. Maka dari itu dengan adanya keterampilan dan pengalaman kerja dapat meningkatkan produktivitas kerja pengusaha itu sendiri.
Kajian Industri
Menurut Badan Pusat Statistik Indonesia, perusahaan atau usaha industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa, terletak pada suatu bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertanggungjawab atas usaha tersebut.
6konsep yang berkaitan dengan industri adalah sebagai berikut:
1. Bahan mentah, adalah semua bahan yang didapat dari sumber daya alam dan / atau yang di peroleh dari usaha manusia untuk dimanfaatkan lebih lanjut.
2. Bahan baku industri, adalah bahan mentah yang diolah atau tidak diolah yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana produksi dalam industri.
proses industri yang dapat dip roses lebih lanjut menjadi barang jadi.
4. Barang jadi, adalah barang hasil industri yang sudah siap pakai untuk untuk konsumsi akhir ataupun siap pakai sebagi alat produksi.
5. Rancangan bangunan industri, adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perencanaan pendirian industri / pabrik secara keseluruhan atau bagian-bagian lainnya.
6. Perekayasaan industri, adalah kegiatan industri yang berhubungan dengan perancangan dan pembutan mesin / peralatran pabrik lainnya.
Kajian Industri Batu Bata
Industri batu bata merupakan industri yang memanfaatkan tanah sebagai bahan baku utama. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan industri batu bata yaitu suatu proses produksi yang di dalamnya terdapat perubahan bentuk dari benda yang berupa tanah liat menjadi bentuk lain (batu bata), sehingga lebih berdaya guna. Industri rumah tangga batu bata sebagai industri rumah tangga mempunyai ciri-ciri yaitu: 1) modal kecil, 2) usaha dimiliki pribadi, 3) menggunakan teknologi dan peralatan yang sederhana, 4) jumlah tenaga kerja relatif sedikit. Sedangkan sifat industri rumah tangga batu bata adalah bersifat tidak berbadan hukum.
Proses Pembuatan Batu Bata Tradisional
Industri batu bata secara tradisional adalah suatu jenis kegiatan industri kecil dan industri rumah tangga yang seluruh proses pembuatannya masih dilakukan secara manual.
Dalam pembuatan batu bata terdapat tahapan-tahapan sebagai berikut: Tahap dalam pembuatan batu bata:
1. Penggalian bahan mentah 2. Persiapan Pengolahan 3. Mencetak
4. Proses Pengeringan 5. Proses pembakaran
6. Pemilihan / Seleksi Batu Bata
Keterampilan
Keterampilan adalah kelebihan atau kecekapan yang dimiliki oleh sseorang untuk mampu menggunakan akal, fikiran, ide dan kreatifitasnya dalam mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu.
Selanjutnya keterampilan adalah kemampuan mengunakan pengetahuan, prilaku, dan bakat dalam melaksanakan tugas, keterampilan dapat dipelajari dan dikembangkan melaui pengalaman, pelatihan, dan praktek.(Amsyah, 2001)
Indikator Keterampilan
Menurut mulyadi (2006; 66) menyatakan bahwa ukuran keberhasilan program dari sudut pandang keterampilan bisa dilihat dari dua indicator:
1. Meningkatnya keberhasilan yantg dimiliki warga.
2. Keterampilan yang dikuasai dimanfaatkan untuk merintis usaha. 3. Jenis-jenis keterampilan.
Pada dasarnya keterampilan dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu: a. Basic literay skill
b. Technical skill c. Interpersonal skill
a. Keterampilan dalam berkomunikasi b. Keterampilan produksi
c. Keterampilan dalam keuangan
Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja menurut para ahli: 1. Pengalaman kerja adalah pengalaman kerja yang dimiliki oeleh seseorang dalam perdagangan dan koperasi UMKM, indikator pengalaman kerja meliputi: menguasai pekerjaan dengan baik, frekuensi kepindahan tempat kerja tinggi.(Winardi, 2002)
2. Pengalaman kerja yaitu seseorang yang memiliki pengalaman kerja akan memiliki keunggulan dalam beberapa haldiantaranya yaitu, mendeteksi, memahami kesalahan, mencari
penyebab munculnya
kesalahan.(Purnamasari Indri, 2005)
Pengukuran Pengalaman Kerja
Indikator Pengalaman Kerja a. Lama waktu/ masa kerja b. Tingkat pengetahuan c. Keterampilan yang dimiliki. d. Penguasaan terhadap pekerjaan e. Penguasaan terhadap peralatan.(Foster, 2016)
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untuk mengukur pengalaman kerja seseorang yakni:
1. Gerakannya mantap dan lancar
Setiap karyawan yang berpengalaman akan melakukan gerakan yang mantap dalam bekerja.
2. Gerakannya berirama artinya terciptanya dari kebiasaan dalam melakukan pekerjaansahari-hari.
3. Lebih cepat menanggapi tanda-tanda artinya tanda-tanda akan terjadi kecelakaan kerja
4. Dapat menduga akan timbulnya kesulitan sehingga lebih siap menghadapinya karna didukung oleh pengalaman kerja yang dimilikinya maka seorang karyawan yang berpengalaman dapat menduga akan adanya kesulitan dan siap menghadapinya.
5. Bekerja dengan tenang
Seorang pegawai yang berpengalaman akan memiliki rasa pecaya diri yang cukup besar.(Asri, 2006)
Manfaat Pengalaman Kerja
Pengalaman kerja merupakan salah satu model utama selain tingkat pendidikan, apabila seseorang ingin memasuki dunia kerja.pengalaman kerja yang dimiliki oleh seseorang didalam dunia kerja kadang-kadang lebih dibutuhkan dari pada tingkat pendidikan yang tinggi. Maka dari itu pengalaman kerja sangat bermanfaat untuk: 1. Pengalaman kerja dapat mempengaruhi terhadap kecermatan individu dalam memberikan suatu perspsi.
2. Melalui pengalaman kerja yang dimiliki, kualitas teknis dan keterampilan karyawan semakin meningkat, maka karyawan tersebut dapat menyelesaikan tugas-tugas yang dikerjakan secara efektif dan efisien, sehingga meningkatkan kinerja karyawan.
Pengaruh Keterampilan dan Pengalaman Terhadap jumlah Hasil Produksi
1. Pengaruh Keterampilan Terhadap Hasil Produksi
merupakan faktor yang penting dalam suatu produksi sebuah perusahaan. Seorang tenaga kerja yang terampil akan menghasilkan hasil produksi yang berkualitas baik dan mampu meningkatkan produktifitas perusahaan secara baik.
2. Pengaruh pengalaman Kerja Terhadap Hasil Produksi
Pengalaman dari seorang pengusaha sangat dibutuhkan untuk mempertimbangkan perencanaan dan mengambilan keputusan yang tepat bagi pihak manajemen perusahaan dalam meningkatkan hasil produksi dan meminimal kemungkinan resiko yang terjadi.
METODOLOGI PENELITIAN
Jenis penelitian adalah penelitian lapangan (fields research) yaitu penelitian yang langsung dilakukan kelapangan tempat dimana dilakukan penelitian. Penelitian perpustakaan (library research) yaitu menggunakan buku-buku referensi yang berkaitan dengan penelitian.
Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah seluruh pengusaha dari 72 Perusahaan Batu Bata yang telah berdiri minimal selama 5 tahun dan produksinya continue minimal selama 3 tahun di nagari Aripan dan Sampelnya adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel yang di teliti adalah 72 perusahaan batu bata yang adadi nagari Aripan.
Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yaitu jumlah populasi yang kurang dari 100,seluruh
populasi dijadikan sampel penelitian semuanya.(Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah pengusaha dari setiap perusahaan dan hasil produksi dari 72 pabrik batu bata yang ada di nagari Aripan.
PEMBAHASAN DAN HASIL Analisis Regresi Linear Berganda
Model regresi adalah hubungan fungsional yang terjadi antara satu variabel dependen dengan variabel independen, agar dapat diketahui nilai dugaan rata-rata variabel dependen atas pengaruh variabel independen tersebut. Dalam penelitian ini digunakan model regresi linear berganda. Didapat analisis regresi berganda sebagai berikut :
Tabel 1.
Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa
a. Dependent Variable: Jumlah produksi
Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 22
Berdasarkan table 1 di atas, ada hubungan positif antara keterampilan kerja dan pengalaman kerja terhadap jumlah produksi, maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut :
X1= Keterampilan X2= Pengalaman kerja e = Standar Error
Dari persamaan regresi linear berganda diatas maka dapat dianalisis sebagai berikut :
a. = 631,510
Nilai konstanta sebesar 631,510 mengidentifikasi bahwa jika variabel independen keterampilan dan pengalaman kerja adalah nol maka jumlah produksi adalah konstanta sebesar 631,510.
b1 = 71,397
Koefisien regresi keterampilan sebesar 71,397 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan keterampilan 1% akan mengakibatkan peningkatan jumlah produksi perusahaan sebesar 71,397. b2 = 5,040
Koefisien regresi pengalaman kerja sebesar 5,040 mengindikasikan bahwa setiap kenaikan pengalaman kerja 1% maka akan mengakibatkan kenaikan jumlah produksi sebesar 5,040.
Pengujian Hipotesis
Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan cara uji signifikan (pengaruh nyata) variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik secara parsial maupun secara simultan dilakukan uji t (t-test) dan uji F (F-test).
1. Uji t ( Parsial)
Pengujian secara parsial bertujuan untuk mengetahui bahwa variabel independen yaitu keterampilan dan pengalaman kerja secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu jumlah
produksi. Untuk lebih jelasnya dapat dilhat pada tabel berikut ini :
Tabel 2
a. Dependent Variable: Jumlah produksi
Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 22
Dari tabel 2 diatas dilihat bahwa pengaruh antara variabel independen yaitu keterampilan dan pengalaman kerja secara parsial terhadap variabel dependen yaitu jumlah produksi adalah sebagai berikut : 1. Pengujian Hipotesis I
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel.
0,046 < α 0,05. Jadi hipotesis yang telah dirumuskan sesuai dengan hasil penelitian sehingga H1 diterima. Hal ini
menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan keterampilan (X1)
berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi.
2. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan nilai t hitung dan t tabel.
dengan hasil penelitian sehingga H2
ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa penelitian ini membuktikan pengalaman kerja (X2) tidak berpengaruh signifikan
terhadap jumlah produksi.
2. Uji F (F-Test)
Untuk mengetahui bahwa variabel independen yaitu keterampilan dan pengalaman kerja secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu jumlah produksi dapat dilihat dari hasil uji F. untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel
a. Dependent Variable: jumlah produksi
b. Predictors: (Constant), pengalaman kerja, keterampilan
Sumber :Data diolah dengan SPSS Versi 22
Pengujian hipotesis ini dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel. Hipotesis diterima jika F hitung > F tabel
dan nilai sig < α 0,05. Nilai F tabel pada
signifikan 0,05 dan nilai F tabel 3,130 dari uji
ANOVA (Analysis of Varians) atau uji F di atas, menunjukkan bahwa F hitung adalah
9,019 > F tabel 3,130 dan nilai signifikan
sebesar 0,000 < dari sig α 0,05. Dari hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan dan pengalaman kerja secara simultan atau secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi. Jadi hipotesis yang dirumuskan
sesuai dengan hasil penelitian sehingga H3
diterima.
3. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) berguna untuk mengukur seberapa besar peranan variabel independen yaitu keterampilan dan pengalaman kerja secara simultan menjelaskan perubahan yang terjadi pada variabel dependen yaitu jumlah produksi. Nilai determinasi ditentukan dengan R Square. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
a. Predictors: (Constant), pengalaman pengusaha, keterampilan b. Dependent Variable: jumlah produksi
Sumber : Data diolah dengan SPSS Versi 22
Berdasarkan tabel 4 di atas pengujian dengan program SPSS Versi 22 dapat nilai (R) sebesar 0,445. Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan dan pengalaman kerja memiliki hubungan yang erat dengan jumlah produksi.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan hasil temuan penelitian maka diperoleh persamaan regresi berganda adalah Y = 631,510 + 71,397 X1 + 5,040 X2 + e
a= 631,510
Nilai konstanta sebesar 631,510 mengidentifikasi bahwa jika variabel independen keterampilan dan pengalaman kerja adalah nol maka jumlah produksi adalah konstanta sebesar 631,510.
b1 = 71,397
Koefisien regresi keterampilan sebesar 71,397 mengindikasikan bahwa setiap peningkatan keterampilan 1% akan mengakibatkan peningkatan jumlah produksi perusahaan sebesar 71,397. b2 = 5,040
Koefisien regresi pengalaman kerja sebesar 5,040 mengindikasikan bahwa setiap kenaikan pengalaman kerja 1% maka akan mengakibatkan kenaikan jumlah produksi sebesar 5,040.
2. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap jumlah produksi pada pabrik batu bata yang diteliti. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t dengan t hitung adalah
sebesar 2,032 > t tabel 1,994 dan nilai
signifikan 0,046 < α 0,05.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengalaman kerja secara parsial tidak
berpengaruh signifikan terhadap jumlah produksi pada pabrik batu bata yang diteliti. Hal ini dibuktikan dengan menggunakan uji t yang memiliki t hitung
adalah sebesar 1,224 < t tabel 1,994 dan
nilai signifikan 0,225 > dari α 0,05. 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
keterampilan dan pengalaman kerja secara bersama-sama berpengaruh terhadap jumlah produksi. Hal ini ditunjukkan dengan menggunakan uji F dengan F hitung adalah 9,019 > F tabel 3,130
dan nilai signifikan sebesar 0,000 < dari
sig α 0,05. Hal ini juga dapat dilihat dengan nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,207 atau sebesar 20,7%, dan sisanya sebesar 79,3% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Amsyah, Z. (2001). Manajemen Sistim Informasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Asri, M. (2006). Pengelolaan Karywan. Yogyakarta: BPFE.
Foster, B. (2016). Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: PPM.
Mursalini, Wahyu Indah, I. N. (2017). Pertumbuhan Penjualan dan Laba Usaha Kerupuk di Kecamatan Solok Sumbar. Polibisnis, 9(2), 46–54. Purnamasari Indri, D. (2005). Pengaruh
Pengalaman Kerja Terhadap Hubungan Partisipasi dengan Efektifitas Sistem Informasi. Riset AKuntansi Keuangan.
Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Winardi. (2002). Motivasi dan
Pemotivasian dalam Manajemen. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Yadewani, D., & Reni, W. (2017).
Pengaruh E-Commerce Terhadap
Minat Berwirausaha (Studi Kasus :