BAB II
KAJIAN TEORI
2.1. Penelitian Terdahulu
Penelitian tentang kesiapan mahasiswa menjadi guru yang professional, sebelumnya telah dilakukan. Adapun penelitiannya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Fitria Novitasari (2013) dengan judul “Pengaruh Program
Pengalaman Lapangan terhadap kesiapan mahasiswa prodi Ekonomi FKIP UNS menjadi tenaga pendidik”. Hasil penelitian ini yaitu terdapat pengaruh yang
signifikan pelaksanaan program pengalaman lapangan (PPL) terhadap kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik dengan arah hubungan yang positif. Berdasarkan hasil analisis dalam penelitian ini mahasiswa PPL prodi Ekonomi FKIP UNS dikategorikan pada kategori telah siap untuk menjadi tenaga pendidik berdasarkan pencapaian empat kompetensi guru profesional yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi profesional dan kompetensi sosial.
Penelitian lain yang terkait adalah penelitian yang dilakukan oleh Ngatman (2013) yaitu “Evaluasi pencapaian standar kompetensi mahasiswa PPL program
Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar (PPKHB) Penjas UNY tahun 2011”. Berdasarkan hasil penelitian, dinyatakan secara umum standar
guru professional berada pada kategori cukup, dengan kompetensi yang menonjol pada kompetensi pedagogik.
Berdasarkan dua penelitian diatas, penelitian ini memiliki persamaan yaitu penelitian ini sama-sama berkaitan tentang kesiapan mahasiswa menjadi tenaga pendidik pasca mengalami Program Pengalaman Lapangan (PPL). PPL merupakan program yang diperuntukan mahasiswa dalam rangka mempersiapkan diri sebagai tenaga pendidik yang siap terjun ke dalam dunia kerja, sehingga perlunya dilakukan analisa dalam rangka mengukur tingkat kesiapan mahasiswa menjadi guru dengan 4 kompetensi dasar seorang pendidik. Disamping itu, perbedaan penelitian in dengan dua penelitian di atas yaitu terletak pada fokus pada rumusan masalah yang diteliti. Dua penelitian diatas memiliki fokus pada pengaruh PPL terhadap kesiapan mahasiswa dan evaluasi pencapaian standar kompetensi mahsiswa pasca PPL, sehingga hasil penelitian lebih fokus pada ada tidaknya pengaruh dan evaluasi pencapaian mahasiswa.
2.2. Standar Kompetensi Guru
Pengelolaan Informasi menjelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Menurut Agus F. Tamyong yang dikutip oleh Uzer Usman (2005) yang dimaksud dengan guru profesional adalah orang yang terdidik dan terlatih dengan baik. Menurut Sardiman (2010), ada tingkatan kualifikasi profesional guru sebagai tenaga profesional kependidikan, yaitu :
1. Tingkat capable personal, maksudnya adalah guru diharapkan bisa memiliki pengetahuan, kecakapan, kesiapan serta sikap yang lebih mantap dan memadai sehingga mampu mengolah proses pembelajaran secara baik dan benar.
2. Guru sebagai innovator, yakni sebagai tenaga kependidikan yang memiliki pengetahuan, kecakapan, kesiapan serta sikap yang tepat terhadap pembaharuan dan sebagai penyebar ide yang baik.
3. Guru sebagai developer, yakni guru harus memiliki visi keguruan yang mantap dan luas.
Pertama, kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkaitan dengan peserta didik dan pengelolaan pembelajaran, kompetensi ini mencakup kemampuan kemampuan pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasi potensi positif yang dimilikinya.
Kedua, kompetensi kepribadian merupakan kemampuan seorang guru yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik dan berakhlak mulia.
Ketiga, kompetensi profesional merupakan kemampuan seorang guru mengenai penguasaan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik secara luas dan mendalam.
Keempat, kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,orang tua peserta didik dan masyarakat sekitar.
Undang-Undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Bab IV pasal 10 juga menjelaskan bahwa dalam melaksanakan tugas yang profesional sebagai seorang guru mempunyai kewajiban:
1. Merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
3. Bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru serta nilai agama dan etika.
5. Memelihara dan memupuk rasa persaudaraan dan kesatuan bangsa.
2.3. Kesiapan Mengajar
Kesiapan berasal dari kata “siap” yang berarti sudah disediakan (tinggal
memakai dan menggunakannya saja) (KBBI, 2005). Sedangkan Slameto (2003) menyatakan bahwa kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberi respon/ jawaban didalam cara tertentu terhadap suatu situasi. Hal ini berarti bahwa sebenarnya kesiapan menunjuk pada pengetahuan dan pengalaman serta kesiapan yang dimiliki seseorang dalam kaitannya dengan tujuan yang ingin dicapai.
Dalam kesiapan terdapat prinsip-prinsip dan juga aspek-aspek kesiapan, ada empat prinsip, yaitu :
1. Semua aspek perkembangan berinteraksi
2. Kematangan jasmani dan rohani sangat diperlukan guna memperoleh manfaat dari pengalaman.
4. Kesiapan dasar untuk kegiatan tertentu terbentuk dalam periode tertentu selama masa perkembangan. (Slameto, 2003).
Mohammad Ali (2006) menyatakan bahwa pada usia 19 tahun keatas mahasiswa sudah harus siap untuk bekerja ini karena merupakan salah satu tugas perkembangan pada saat remaja dimana remaja harus menyiapkan diri untuk masuk dunia kerja.
Kesiapan dalam mengajar diwujudkan dalam pemahaman kesiapan dasar mengajar yang merupakan faktor yang menentukan dalam keberhasilan mengajar. Menurut Idris dan Marno (2010), yang merupakan kesiapan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah sebagai berikut :
1. Kesiapan menjelaskan
Menjelaskan adalah menuturkan secara lisan mengenai suatu bahan pelajaran yang disampaikan secara sistematis dan terencana sehingga memudahkan siswa untuk memahami pelajaran.
2. Kesiapan memberikan variasi
Seorang guru selain memiliki kesiapan untuk menjelaskan dalam kegiatan pembelajaran seorang guru juga harus memiliki kesiapan untuk memberikan variasi terhadap kegiatan pembelajaran. Dengan adanya sebuah proses pembelajaran yang variasi maka pembelajaran akan tetap menarik dan tidak membosankan sehingga siswa menunjukkan sikap antusias, ketekunan, dan aktif dalam setiap langkah kegiatan pembelajaran.
Penguatan adalah tanggapan guru terhadap perilaku siswa yang memungkinkan dapat membesarkan hati siswa agar lebih semangat dan terpacu dalam proses pembelajaran.
4. Kesiapan mengelola kelas
Kesiapan seorang guru dalam menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
5. Kesiapan membimbing belajar aktif