• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Kepastian Proses Pengesahan Badan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Kepastian Proses Pengesahan Badan Hukum"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM

KEPASTIAN PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM

TESIS

Oleh

DEDY AHMAD WIRYADI

137011069/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM

KEPASTIAN PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM

TESIS

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kenotariatan Pada Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

DEDY AHMAD WIRYADI

137011069/M.Kn

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS

DALAM KEPASTIAN PROSES PENGESAHAN

BADAN HUKUM

Nama Mahasiswa : DEDY AHMAD WIRYADI Nomor Pokok : 137011069

Program Studi : Kenotariatan

Menyetujui Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH)

Pembimbing Pembimbing

(Prof.Dr.Muhammad Yamin,SH,MS,CN) (Dr.T.Keizerina Devi A,SH,CN,MHum)

Ketua Program Studi, Dekan,

(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN) (Prof. Dr. Runtung, SH, MHum)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 24 Agustus 2015

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, MH

Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 3. Dr. Mahmul Siregar, SH, MHum

(5)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : DEDY AHMAD WIRYADI

Nim : 137011069

Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU

Judul Tesis : PERANAN DAN TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM KEPASTIAN PROSES PENGESAHAN BADAN HUKUM

Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri

bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena

kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi

Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas

perbuatan saya tersebut.

Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan

sehat.

Medan,

Yang membuat Pernyataan

(6)

i ABSTRAK

SABH adalah Sistem Administrasi Badan Hukum dalam permohonan penyelesaian badan hukum Perseroan Terbatas yang dilakukan secara elektronik menggunakan media Internet secara online. Sebuah prosedur adalah kunci dari suatu sistem hukum yang berlaku, tanpa prosedur yang benar dan sesuai dengan undang-undang serta ketentuan yang berlaku, maka seluruh sistem tersebut akan timpang, sehingga prosedur memegang peranan penting dalam sebuah keberlangsungan suatu sistem. Begitu pula dalam sistem pengesahan pendirian Perseroan Terbatas, dimana peranan notaris adalah sebuah mata rantai dari seluruh prosedurnya.

Keberadaan notaris selaku pejabat umum ini tidak hanya sekedar untuk melayani masyarakat yang membutuhkan jasanya tetapi juga atas perintah undang-undang.Tanggung jawab notaris dalam hal pendirian Perseroan Terbatas tidak lepas dari peranan notaris dalam proses pengesahan pendirian Perseroan Terbatas tersebut.Pengetahuan notaris dengan kemajuan teknologi penggunaan SABH harus sejalan. Direktorat Perdata, Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum, Kementerian Hukum dan HAM yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan dan pengesahan badan hukum Perseroan Terbatas, perlu untuk melakukan pembenahan dan mengimplementasikan hal-hal yang diamanatkan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Dan juga Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 4 tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas.

SABH dihadirkan guna menggantikan sistem manual dalam prosedur pengesahan pendirian Perseroan Terbatas yang dirasa tidak efisien, namun karena berbagai alasan, maka sistem manual tetap berlaku disamping kehadiran SABH, hal ini tentu saja tidak sejalan dengan peraturan pendahulunya yang menyatakan bahwa sistem manual sudah tidak berlaku lagi .Dengan menggunakan SABH ini diharapkan tidak ada kendala lagi dalam praktek pengesahan perseroan terbatas menjadi badan hukum karena sistem ini mempunyai fungsi kontrol dan kendali yang baik, sehingga mengurangi terjadinya kesalahan manusia karena semua proses berlangsung secara otomatis.

Dengan adanya inovasi dan kemudahan terhadap proses pengesahan badan hukum perseroan, persetujuan dan pemberitahuan perubahan anggaran dasar perseroan diharapkan dapat meningkatkan iklim berusaha dan pembangunan ekonomi di Indonesia.

(7)

ii ABSTRACT

SABH (Legal Entity Administrative System) is used to request the settlement of the legal entity of a corporation electronically by using internet online. A procedure is the key of a legal system. Without a correct procedure which is in line with legal provisions, the system will be imbalanced; therefore, a procedure plays an important role in the sustainability of a system. The same is true to in the system of validating the establishment of a corporation in which the role of a Notary becomes the link of all procedures.

A Notary as a public official not only serves people who need his service but also because of law. The Notary’s responsibility in the establishment of a corporation cannot be separated from his role in the process of the validation of the establishment of the corporation. A Notary’s knowledge should be in line with technological advancement in using SABH. The Directorate of Civil Case, The Directorate General of General Legal Administration, and the Ministry of Law and Human Resources that have the authority in the Service and Validation of a Corporation need to improve and implement what has been stipulated in Law No. 40/2007 on Corporation, including the Regulation of the Minister of Law and Human Resources No. 4/2014 on the Procedures of Requesting the Validation of the Legal Entity and the Approval of the Amendment of the Articles of Association and Notification of the Amendment of the Articles of Association and the Data of a Corporation.

SABH is used to replace inefficient manual system in the procedure of validation of the establishment of a Corporation; but, for many reasons, manual system is still in effect besides SABH which is not in line with the previous regulation which states that manual system is not in effect. By using SABH, it is expected that there will be no obstacle any more in the practice of validating a corporation to become legal entity since it has good control system so that human error can be decreased because all processes operate automatically.

By the innovation and facility in the process of validating a corporation, an agreement and notification about the amendment of the Articles of Association of a Corporation is expected to improve the climate of business and economic development in Indonesia.

(8)

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim

Puji dan Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah S.W.T karena hanya dengan

berkat dan karuni-Nya penulisan tesis ini dengan judul “ PERANAN DAN

TANGGUNG JAWAB NOTARIS DALAM KEPASTIAN PROSES

PENGESAHAN BADAN HUKUM ”. Penulisan Tesis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Kenotariatan (M.Kn) Fakultas

Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan tesis ini banyak pihak yang telah memberikan bantuan

dorongan moril berupa masukan dan saran, sehingga penulisan tesis dapat

diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, ucapan terima kasih kepadaBapak Prof. Dr. Bismar Nasution, SH., MH, Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH., MS., CN dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH., CN., MHum selaku Komisi Pembimbing yang telah dengan tulus ikhlas memberikan bimbingan dan arahan untuk

kesempurnaan penulisan tesis ini.

Kemudian juga, semua pihak yang telah berkenan memberi masukan dan

arahan yang konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak kolokium, seminar hasil

sampai ujian tertutup sehingga penulisan menjadi lebih sempurna dan terarah.

Selanjutnya ucapan terima kasih penulis yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Subhilhar, Ph.Dselaku Pejabat Rektor Universitas Sumatera Utara atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam menyelesaikan pendidikan di

Fakultas Hukum, Program Studi Magister Kenotariatan Universitas Sumatera

Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung, S.H, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan dalam

(9)

iv

3. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.S, C.N, selaku Ketua Program Studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, yang

telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera menyelesaikan

penulisan tesis ini.

4. Ibu Dr. T. Keizerina Devi Azwar, S.H, C.N, M.Hum, selaku Sekretaris Program studi Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sumatera

Utara, yang telah memberikan dorongan kepada penulis untuk segera

menyelesaikan penulisan tesis ini.

5. Bapak Dr. Mahmul Siregar SH., MHum dan Bapak Notaris Syafnil Gani SH., MHum, selaku Komisi Penguji yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif.

6. Bapak dan Ibu Dosen Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta ilmu yang

sangat bermanfaat selama penulis mengikuti proses kegiatan belajar mengajar di

bangku kuliah.

7. Seluruh Staf/Pegawai di Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara, yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis selama

ini menjalankan pendidikan.

8. Rekan-rekan Mahasiswa dan Mahasiswi di Magister kenotariatan, Khususnya

grup A Reguler angkatan tahun 2013, Rahmad Muliadi, Edy Hendra, Bede

Regar, Cahaya, Glenn, Aji, Opa, Nida, Furqan, Zulfi, Wina, dan teman-teman

lainnya yang tdk dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah banyak

memberikan motivasi kepada Penulis dalam memberi masukan dan arahan yang

konstruktif dalam penulisan tesis ini sejak tahap Kolokium, Seminar Hasil

sampai pada tahap ujian Meja Hijau tertutup sehingga penulisan tesis ini

menjadi lebih baik dan terarah.

9. Motivator terbesar dalam hidup Penulis yang selaku memberikan cinta, kasih

(10)

v

saudaraku Tommy Bellyn Wiryadi, SH yang telah memberikan semangat dan doa kepada Penulis.

Kemudian juga, kepada semua pihak yang telah berkenan memberi masukan

dan sumbangsih pemkiran dan semangat dalam penulisan tesis ini yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Penulis berharap semoga perhatian dan bantuan yang

telah diberikan mendapatkan balasan yang sebaik-baiknya dari Allah SWT.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna,

namun penulis berharap kiranya tesis ini dapat memberikan manfaat kepada semua

pihak, terutama para pemerhati hukum perdata pada umumnya dan ilmu kenotariatan

pada khususnya.

Amiin Ya Rabbal’Alamin.

Medan, Agustus 2015 Penulis

(11)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. DATA PRIBADI

Nama : Dedy Ahmad Wiryadi

Tempat/Tanggal Lahir : Brastagi, 27 January 1978

Status : Menikah

Agama : Islam

Alamat : Jln Letjend Jamin Ginting No 7 Medan

Email : dedyawsh@gmail.com

II. DATA ORANG TUA

Nama Ayah : Sutrisno Wiryadi

Nama Ibu : Nurbaity Br Tarigan

III. DATA KELUARGA

Nama Isteri : Gina Yolanda

Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 10 April 1980

IV. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar : SD Negeri Percobaan, Medan, Lulus tahun 1990

2. Sekolah Menengah Pertama : SMP Negeri 1 Medan, Lulus tahun 1993 3. Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 11 Medan, Lulus tahun 1996 4. Strata-1 : Fakultas Hukum, Universitas Sumatera

Utara, Lulus tahun 2000

(12)

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR ISTILAH ... ix

DAFTAR SINGKATAN... xiii

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Keaslian Penelitian... 12

F. Kerangka Teori dan Konsepsi... 13

G. Metode Penelitian... 21

BAB II MEKANISME SISTEM ADMINISTRASI BADAN HUKUM (SABH) TERHADAP PROSES PENDIRIAN PERSEROAN TERBATAS ... 25

A. Proses Pendirian Perseroan Terbatas Berdasarkan UUPT Nomor 40 Tahun 2007 ... 25

1. Tahap Permohonan Pengajuan Atau Pemesanan Nama PT. ... 29

2. Tahap Pembuatan Akta Notaris Tentang Pendirian Dan Anggaran Dasar PT... 30

3. Tahap Pengesahan Badan Hukum PT oleh Menteri Hukum dan HAM ... 35

4. Tahap Pendaftaran PT dalam Daftar Perusahaan ... 40

(13)

viii

B. Akibat Hukum Apabila PT Tidak Disahkan Menurut UUPT... 44

1. Akibat hukum Terhadap RUPS... 44

2. Akibat Hukum Terhadap Direksi dan Dewan Komisaris .... 47

3. Akibat Hukum Terhadap Pihak ke-3 ... 48

4. Akibat Hukum Terhadap Notaris... 49

C. Mekanisme SABH Terhadap proses pendirian PT Berdasarkan Permenkumham Nomor 4 tahun 2014. ... 50

1. Alur Proses Pengesahan PT Melalui SABH Di Website Ditjen AHU... 54

2. Tahapan Pembuatan Akta Pendirian perusahaan Oleh Notaris dan Proses Pengesahan Perseroan menjadi Badan Hukum oleh Menteri ... 57

D. Dampak Terhadap Pendirian PT Bila SABH Tidak Selesai ... 70

BAB III TANGGUNG JAWAB NOTARIS TERHADAP MASALAH YANG TIMBUL TERKAIT PENGESAHAN PERSEROAN TERBATAS MELALUI SABH ... 72

A. Perbedaan Pengesahan Badan Hukum menurut SISMINBAKUM dan SABH... 72

1. Sejarah Dan Transformasi SISMINBAKUM Menuju SABH ... 72

2. Perbedaan SISMINBAKUM Dengan SABH ... 82

B. Permasalahan Yang Timbul Dalam Proses Pengesahan PT melalui SABH ... 89

1. Terkait Teknis Pengesahan ... 89

2. Terkait Administratif Pengesahan... 92

3. Terkait Pihak Klien ... 95

4. Terkait Biaya Yang Di Timbulkan... 96

C. Tanggung Jawab Notaris Dalam Pengesahan Badan Hukum Perseroan Terbatas melalui Sistem Administrasi Badan Hukum 98 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

A. Kesimpulan ... 110

B. Saran... 111

(14)

ix

DAFTAR ISTILAH

Access fee : Biaya pengaksesan pada suatu sistem

An Introduction to the Principles of Moral and Legislation

: Teori Jeremy Bentham mengenai Prinsip rasional yang akan menunjukkan sebuah basis dan petunjuk untuk reformasi hukum, sosial dan moral.

Artificial legal person : Badan hukum buatan

Artificial person : Manusia semu/buatan

Asset : Sesuatu yang mempunyai nilai tukar, modal, kekayaan

Authorized Capital / nominal capital

: Modal dasar suatu perusahaan

Borderless : Tanpa ada batasan

Common Law : Sistem hukum yang didasarkan pada

yurispudensi atau putusan hakim/ pengadilan

Computable : Tidak terbatas, mutlak

Culpa : Kealpaan /Kesalahan /kurang hati-hati

Cyberspace : Dunia maya

Database : Kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik

Deal-deal Sepakat (Kesepakatan) dalam konotasi

Defect : Cacat / tidak terpenuhi

Download : Kegiatan penerimaan data (berupa file) dari komputer lainnya ke komputer lokal yang terhubung dalam sebuah network

E-mail, email (Electronic Mail)

: Surat elektronik

Expired : Kadaluarsa / habis jangka waktunya

(15)

x Geplaat capital / issued capital /

allotted capital

: Modal yang ditempatkan

Good corporate governance : Pengelolaan perusahaan yang baik/ prinsip tata kelola Perseroan yang baik

Hacker : Orang yang masuk ke sistem komputer orang lain tanpa ijin menggunakan jaringan internet

Hardcopy : Bukti fisik/dokumen dalam bentuk cetakan

Hardware : Perangkat keras komputer

Home page : Halaman pembuka/ Halaman pertama dari sekian banyak web page yang terdapat dalam suatu website

Human error : Kesalahan yang diakibatkan manusia

Intra vires : Tindakan yang dilakukan suatu badan hukum dalam kewenangan badan hukum tersebut.

Juristic Person : Badan Hukum

Kontraktual : Sesuai dengan perjanjian/kontrak

Koorporasi : Perusahaan atau Badan Hukum

Korektor : Pihak yang memeriksa atau mengoreksi

Kumulatif : Unsur yg saling melengkapi/ tambahan

Legal Entity : Badan Hukum

Legal person : Manusia sebagaimana yang dilahirkan

Likuidator : Orang atau badan yang diberikan wewenang untuk menyelesaikan segala urusan pembubaran perusahaan

Limited liability : Tanggung jawab terbatas

Locus classicus : Hal yang menjadi rujukan

Login : Proses masuk ke jaringan komputer dengan

memasukkan identitas pengguna

Monitoring : Memantau atau mengawasi

(16)

xi

Negligence : Kekhilafan atau Kegagalan untuk melakukan kehati-hatian yang diharuskan oleh hukum

Nietig /void : Batal demi hukum

Online Terhubung atau terkoneksi dengan internet

Paperless : Tanpa menggunakan kertas

Password : Kata kunci

Personal liability : Tanggung jawab perseorangan

Preventif : Pencegahan terjadinya masalah hukum

Privaat rechts person : Badan Hukum Privat (sipil)

Provider : Penyedia jasa layanan komunikasi .

Recht handeling : Dapat melakukan perbuatan hukum

Rechts betrekking : Dalam hubungan-hubungan hukum

Rechtswerkelijkheid : Keadaan hukum yang sungguh-sungguh

Recthspersoon : Badan Hukum

Relevan ,Relevansi : Sesuatu yang mempunyai kecocokan atau saling berhubungan.

Separate entity : Kekayaan atau utang yang terpisah antara perusaahaan dan pemegang saham

Sinkronisasi : Suatu proses penyesuaian

Softcopy : File atau dokumen yang dibuat menggunakan komputer atau media elektronik

Sustainable development : Pembangunan berkelanjutan

The greatest good for the greatest number

: Membawa keuntungan atau kebahagiaaan yang semakin besar bagi orang banyak

Transformasi : Suatu proses perubahan secara berangsur angsur

Transparan ,Transparansi : Terbuka, Keterbukaan

(17)

xii

Under construction : Sedang dalam perbaikan.

User ID : Identitas pengguna

Username : Nama Pengguna

Utilis, utilitas Manfaat, Asas manfaat

Utilitarisme : Faham atau aliran dalam filsafat moral yang menekankan prinsip manfaat atau kegunaan

Website : Sekumpulan halaman informasi yang

(18)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AHU : Administrasi Hukum Umum

BN : Berita Negara

BN/TBN : Berita Negara /Tambahan Berita Negara

BNI : Bank Negara Indonesia

BNRI : Berita Negara Republik Indonesia

BW : Burgelijk Wetboek

Depkumham : Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia

DIAN : Daftar Isian Akta Notaris

Dirjen : Direktorat Jenderal

Dirjen AHU : Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

Ditjen : Direktorat Jenderal

Ditjen AHU : Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum

FIAN : Formulir Isian Akta Notaris

HAKI : Hak atas Kekayaan Intelektual

HAM : Hak Asasi Manusia

HIR : Herziene Indonesisch Reglement.

ID : Identification atau Identity

KKN : Korupsi Kolusi dan Nepotisme

KUHD : Kitab Undang-undang Hukum Dagang

KUHperdata : Kitab Undang Undang Hukum Perdata

KUHpidana : Kitab Undang Undang Hukum Pidana

Menkumham : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

NPWP : Nomor Pokok Wajib Pajak

Permenkumham : Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia

PNBP : Pendapatan Negara Bukan Pajak

PNRI : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia

(19)

xiv PPN : Pajak Pertambahan Nilai

PT : Perseroan Terbatas

RI : Republik Indonesia

RUPS : Rapat Umum Pemegang Saham

SABH : Sistem Administrasi Badan Hukum

SIMPADHU : Sistem Pembayaran PNBP Administrasi Hukum Umum

SISMINBAKUM : Sistem Administrasi Badan Hukum

SK : Surat Keputusan

SRD : Sarana Rekatama Dinamika

Tbk : Terbuka

TBN : Tambahan Berita Negara

TIKI : Titipan Kilat

UU : Undang-Undang

Referensi

Dokumen terkait

Dengan membandingkan nilai t tersebut maka t hitung lebih besar dari pada t tabel artinya hipotesis kerja diterima yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar

Proses pra produksi adalah proses persiapan yang dilakukan dengan perencanaan yang matang untuk mempersiapkan hal yang diperlukan dalam persiapan sebuah proses produksi

Hal ini didasarkan hasil wawancara dengan Bapak Riyadi selaku Kepala Madrasah MTs Surya Buana Malang : “Tentunya sangat berdampak sekali dengan adanya reward dan punishment,

Berdasarkan penelitian sebelumnya yang telah dilakukan oleh Mitasari (2010) tentang uji aktivitas antioksidan ekstrak kloroform kulit buah naga merah, didapatkan nilai

Kriteria yang harus dipenuhi agar suatu daerah dapat ditetapkan sebagai KEK adalah sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah, tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung,

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir Menguasai materi bina diri untuk pengembangan diri Memberi contoh komunikasi non verbal pada anak. keilmuan yang mendukung

Peraturan Daerah Kabupaten Mandailing Natal Nomor 32 Tahun 2007 tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2003 tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Dari tabel tersebut dapat dilihat tingkat akurasi model baru ini pada analisis data Laporan Keuangan 31 Desember 2002 mencapai angka 86,7 persen, baik untuk kelompok bank