• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Kepastian Proses Pengesahan Badan Hukum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peranan Dan Tanggung Jawab Notaris Dalam Kepastian Proses Pengesahan Badan Hukum"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

A. Proses Pendirian Perseroan Terbatas Berdasarkan UUPT Nomor 40 Tahun 2007

Dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang merupakan undang-undang yang menggantikan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas telah diakomodasi berbagai ketentuan mengenai Perseroan, baik berupa penambahan ketentuan baru, perbaikan penyempurnaan, maupun mempertahankan ketentuan lama yang dinilai masih relevan. Untuk lebih memperjelas hakikat perseroan, didalam Undang-Undang Perseroan Terbatas ini ditegaskan bahwa perseroan adalah Badan Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham, dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang PerseroanTerbatas serta peraturan pelaksanaannya.

Pada awalnya keberadaan Perseroan Terbatas diatur dalam Pasal 35-36 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD). Dalam perkembangannya, aturan-aturan yang terdapat dalam KUHD tersebut dianggap sudah tidak dapat menampung perkembangan dalam dunia usaha, sehingga pemerintah mengeluarkan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas.

(2)

kebutuhan masyarakat karena keadaan ekonomi dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan informasi sudah berkembang begitu pesat khususnya pada era globalisasi.47

Globalisai di bidang ekonomi telah mempengaruhi berbagai sektor usaha di dunia. Globalisasi hukum kemudian mengikuti globalisasi ekonomi tersebut, datam arti substansi berbagai undang-undang dan perjanjian-perjanjian menyebar melewati batas-batas negara yang mengakibatkan terjadinya peleburan prinsip-prinsip hukum pada suatu negara kepada negara lainnya. Bagi Indonesia, konsekwensi logis dari perkembangan ini adalah adanya tuntutan untuk mengharmonisasikan prinsip hukum ekonomi di Indonesia dengan prinsip-prinsip hukum ekonomi di dunia internasional. Tanpa adanya keharmonisan tersebut, Indonesia dapat dikucilkan dari kegiatan bisnis internasional dan investasi karena tidak ada kepastian terhadap perlindungan hukum untuk kegiatan bisnis yang telah biasa dilakukan di dunia internasional.48

Meningkatnya tuntutan masyarakat akan layanan yang cepat, kepastian hukum, serta tuntutan akan pengembangan dunia usaha sesuai dengan prinsip pengelolaan perusahaan yang baik (good corporate governance) menuntut penyempurnaan Undang-undang Nomor 1 Tahun 1995 tentang Perseroan

47Abdul Kadir Muhamad, Hukum Perusahaan Indonesia,(Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,

2010), hal. 104.

48Bismar Nasution,Tanggung Jawab Direksi Dan Komisaris Dalam Pengelolaan Perseroan

Terbatas Bank, (disampaikan pada seminar sehari “Tanggung jawab pengurus Bank dalam penegakan

dan penanganan penyimpanan dibidang perbankan menurut UUPT dan UU Perbankan”),

(3)

Terbatas.

Hal ini melatarbelakangi lahirnya Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas yang menggantikan Undang-Undang Nomor 1 tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas. Amandemen Undang Undang Perseroan Terbatas (UUPT) dinilai Penting karena UUPT merupakan salah satu elemen utama dari regulasi di bidang ekonomi yang harus bisa mengakomodasi berbagai perkembangan yang muncul di dunia bisnis international.49

Mengenai ketentuan hukum yang berlaku bagi Perseroan, diatur pada Pasal 4 UUPT 2007, yang menyatakan bahwa: “Terhadap Perseroan berlaku undang-undang ini, anggaran dasar perseroan, dan ketentuan peraturan undang- perundang-undangan.”50

Mengingat Perseroan Terbatas adalah suatu badan hukum, maka sangat dipandang perlu untuk memberikan pemaparan mengenai badan hukum itu sendiri. Istilah badan hukum sudah lazim digunakan dalam pergaulan hukum dan kepustakaan, bahkan merupakan istilah hukum yang resmi di Indonesia. Secara harfiah dalam bahasa asing badan hukum merupakan terjemahan istilah hukum Belanda yaitu rechtspersoon, latin yaitu persona moralis, Inggris yaitu legal persons.51 Badan Hukum adalah suatu perkumpulan/organisasi yang oleh hukum diperlakukan seperti orang manusia, yaitu sebagai pengemban hak-hak dan kewajiban-kewajiban, dapat memiliki kekayaan, dapat menggugat dan digugat di

49Ibid.,hal. 2.

50Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Pasal 4.

51

(4)

muka pengadilan.52

Sebagai sebuah badan hukum, Perseroan Terbatas telah memenuhi unsur-unsur sebagai badan hukum sebagaimana telah diatur dalam UUPT.Unsur-unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:53

a. Memiliki pengurus dan organisasi teratur.

b. Dapat melakukan perbuatan hukum (recht handeling) dalam hubungan-hubungan hukum (rechts betrekking),termasuk dalam hal ini dapat digugat atau menggugat didepan pengadilan.

c. Mempunyai harta kekayaan sendiri d. Mempunyai hak dan kewajiban. e. Memiliki tujuan sendiri

Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi supaya pendirian perseroan sah sebagai badan hukum, terdiri atas:54

1. Harus didirikan oleh 2 (dua) orang atau lebih 2. Pendirian Berbentuk Akta Notaris

3. Dibuat dalam Bahasa Indonesia

4. Setiap pendiri wajib mengambil saham

5. Mendapat Pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia

Menurut Pasal 7 ayat (6)jo.pasal 9 UUPT 1995 atau pasal 7 ayat (4) jo. Pasal

52Chidir Ali,Badan Hukum, (Bandung: Alumni, 2005), hal. 81.

53Mulhadi, Hukum Perusahaan: Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia, (Bogor: Ghalia

Indonesia, 2010), hal. 83.

(5)

9 (1) UUPT 2007 , menyatakan bahwa Perseroan memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan.55

Demikian syarat yang mesti dipenuhi supaya pendirian dapat memperoleh pengesahaan sah dan legalitas sebagai badan hukum (rechtpersoon, legal entity) syarat tersebut bersifat “kumulatif”. Bukan bersifat “fakultatif” atau “alternatif” Satu saja syarat tersebut cacat (defect) atau tidak terpenuhi mengakibatkan pendiriannya tidak sah sebagai badan hukum.56

1. Tahap Permohonan Pengajuan Atau Pemesanan Nama PT.

Pemesanan nama ini dilakukan lebih dahulu, untuk mengetahui nama perseroan yang hendak dibuat tersebut sudah pernah dimiliki oleh perseroan lain atau belum, dan untuk mengetahui nama Perseroan Terbatas yang hendak dibuat itu di bolehkan atau tidak. Sebagaimana dimaksud di dalam pasal 16 UUPT nomor 40 tahun 2007, bahwa:

1. Perseroan tidak boleh memakai nama yang:

a. Telah dipakai secara sah oleh perseroan lain atau sama pada pokoknya dengan nama perseroan lain.

b. Bertentangan dengan ketertiban umum dan, atau kesusilaan.

c. Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah, atau lembaga internasional, kecuali memiliki izin dari yang bersangkutan.

55Mulhadi, Op. Cit,hal. 83.

(6)

d. Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha, atau menunjukan maksud dan tujuan perseroan saja tanpa nama diri.

e. Terdiri atas angka atau rangkaian angka, atau huruf atau rangkaian huruf yang tidak membentuk kata atau

f. Mempunyai arti sebagai perseroan, badan hukum, atau persekutuan perdata.

2. Nama perseroan harus didahului dengan frase “Perseroan Terbatas” atau disingkat PT.

3. Dalam hal perseroan terbuka selain berlaku ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), pada akhir nama perseroan ditambah kata singkatan "Tbk".

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai tatacara pemakaian nama perseroan diatur dengan peraturan pemerintah.

2. Tahap Pembuatan Akta Notaris Tentang Pendirian Dan Anggaran Dasar PT.

Sebagaimana diatur dalam pasal 7 ayat 1 UU nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang menyatakan bahwa Perseroan Terbatas (PT) didirikan oleh 2 (Dua) orang atau lebih dengan akta Notaris yang dibuat dalam bahasa Indonesia.Akta Notaris tentang Pendirian PT inilah yang kelak dijadikan sebagai Anggaran Dasar PT yang Bersangkutan.57

Persyaratan dalam pasal tersebut menyebutkan unsur-unsur pokok dalam

(7)

pendirian perseroan adalah dilakukan oleh minimal dua orang, dengan akta Notaris, dan dalam bahasa Indonesia.

Sekurang-kurangnya harus 2 (dua) orang karena dalam mendirikan Perseroan harus didasarkan pada perjanjian, atau yang disebut asas kontraktual sesuai dengan ketentuan pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata, dimana suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang atau lebih, sehingga tidak mungkin dalam pendirian Perseroan Terbatas hanya dibuat oleh satu orang saja. Yang dimaksud “orang” disini adalah orang perseorangan atau badan hukum.58

Dalam perjanjian pendirian Perseroan Terbatas diperlukan akta Notaris karena UUPT mengharuskan pendirian PT dilakukan dalam bentuk akta Notaris, selain karena akta Notaris adalah akta otentik.Dalam hukum pembuktian, akta otentik dipandang sebagai suatu alat bukti yang mengikat dan sempurna.59 Artinya bahwa apa yang ditulis di dalam akta tersebut harus dipercaya kebenarannya dan tidak memerlukan tambahan alat bukti lain. Jika yang diajukan bukan akta Notaris maka permohonan pengesahan akta pendirian Perseroan Terbatas dapat ditolak oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, sehingga akan berakibat Perseroan Terbatas tersebut tidak pernah ada.

Perjanjian pendirian Perseroan Terbatas yang dilakukan oleh para pendiri

58I.G. Rai Widjaya, Hukum Perusahaan, (Bekasi: Megapoint Divisi dari Kesaint Blanc,

2006), hlm 153.

(8)

dituangkan dalam suatu akta Notaris yang disebut dengan “Akta Pendirian”. Wujud pendirian perseroan dalam bentuk akta pendirian yang dibuat di hadapan Notaris yang telah disepakati oleh para pendiri memuat sekaligus anggaran dasarnya, sejak ditandatanganinya akta pendirian perseroan oleh para pendiri sebenarnya perseroan telah berdiri. Sifat hubungan antar pendiri adalah hubungan kontraktual karena perseroan belum memperoleh status badan hukum.60

Perjanjian pendirian Perseroan Terbatas yang dilakukan oleh para pendiri tersebut dituangkan dalam suatu akta Notaris, yang berarti harus otentik, tidak boleh dibawah tangan melainkan oleh pejabat umum dan dalam bahasa Indonesia, bukan dalam bahasa inggris atau bahasa-bahasa lain, tetapi itu bukan berarti bahwa tidak boleh diterjemahkan ke dalam bahasa lain.61

Akta notariil merupakan akta otentik, dalam hukum pembuktian akta otentik dipandang sebagai alat bukti yang mengikat dan sempurna, maksudnya adalah bahwa apa yang ditulis dalam akta tersebut harus dipercaya kebenarannya dan tidak memerlukan tambahan alat bukti lain, berbeda dengan akta di bawah tangan, baru akan menjadi alat bukti yang sempurna apabila isinya diakui para pihak yang membuatnya.62

Akta pendirian pada dasarnya mengatur berbagai macam hak-hak dan kewajiban para pihak pendiri perseroan dalam mengelola dan menjalankan

60Udin Silalahi, Badan Hukum Dan Organisasi Perusahaan, (Jakarta: Badan Penerbit

Iblam, 2005), hlm.26.

61I.G. Rai Widjaya,Hukum Perusahaan,(Jakarta: Kesaint Blanc, 2004,) hal.153.

(9)

Perseroan Terbatas tersebut.Hak-hak dan kewajiban tersebut yang merupakan isi perjanjian selanjutnya disebut dengan “Anggaran Dasar” perseroan, sebagaimana ternyata dalam ketentuan Pasal 8 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas.

Dalam Hal pembuatan Akta Pendirian, pendiri dapat di wakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa. Dan dalam akta pendirian harus memuat:63

1. Anggaran dasar, memuat sekurang-kurangnya: a. Nama dan tempat kedudukan perseroan;

b. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan; c. Jangka waktu berdirinya perseroan;

d. Besarnya jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor;

e. Jumlah saham, klasifikasi saham apabila ada berikut jumlah saham untuk tiap klasifikasi, hak-hak yang melekat pada setiap saham, dan nilai nominal setiap saham;

f. Nama jabatan dan jumlah anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

g. Penetapan tempat dan tata cara penyelenggaraan RUPS;

h. Tata cara pengangkatan, penggantian, pemberhentian anggota Direksi dan Dewan Komisaris;

i. Tata cara penggunaan laba dan pembagian dividen.

Pasal 8 UUPT menegaskan bahwa akta pendirian memuat anggaran dasar dan keterangan lain berkaitan dengan pendirian perseroan. Ketentuan pasal 8 ayat (2) UUPT menyatakan “keterangan lain” tersebut memuat sekurang-kurangnya:64

a. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal dan kewarganegaraan pendiri perseroan, atau nama, tempat kedudukan dan alamat lengkap serta nomor dan tanggal Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendiri perseroan; b. Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat

tinggal kewarganegaraan anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang pertama kali diangkat; dan

63 Handri Raharjo, Hukum Perusahaan Step By Step Prosedur Pendirian Perusahaan,

(10)

c. Nama pemegang saham yang telah mengambil bagian saham, rincian jumlah saham dan nilai nominal saham yang telah ditempatkan dan disetor.

Dalam mendirikan perseroan, diperlukan kejelasan mengenai kewarganegaraan pendiri. Pada dasarnya, badan hukum Indonesia yang berbentuk perseroan didirikan oleh Warga Negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. Namun, kepada Warga Negara Asing atau badan hukum asing diberi kesempatan untuk mendirikan badan hukum Indonesia yang berbentuk perseroan, sepanjang undang-undang yang mengatur bidang usaha perseroan tersebut memungkinkan atau pendirian perseroan tersebut diatur dengan undang-undang tersendiri.

Undang-Undang Perseroan Terbatas juga mengatur mengenai hal-hal yang tidak boleh dimuat di dalam akta pendirian. Adapun hal-hal yang tidak boleh dimuat dalam akta pendirian sebagaimana ditetapkan pasal 15 ayat (3) UUPT, yakni:

a. Ketentuan tentang penerimaan bunga tetap atas saham;

b. Ketentuan tentang pemberian manfaat pribadi kepada pendiri atau pihak lain.

(11)

Pengecualian untuk “mengambil bagian saham” tidak berlaku bagi perseroan yang didirikan dalam rangka Peleburan. Rasio dari tidak adanya kewajiban mengambil saham bagi Perseroan Terbatas yang didirikan dalam rangka Peleburan, oleh karena dalam Perseroan Terbatas (Baru) yang didirikan, para pemegang sahamnya adalah Perseroan Terbatas yang meleburkan diri sedangkan pendiri dari Perseroan Terbatas (Baru) yang didirikan adalah badan hukum (Perseroan Terbatas-Perseroan Terbatas) yang meleburkan diri.

Dalam tahap pembuatan akta pendirian perseroan ini, Notaris merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Hukum dan HAM, Notaris lah pejabat pertama yang melayani para pihak yang mendirikan Perseroan Terbatas, melalui Notaris para pihak yang ingin mendirikan perseroan juga dapat menyampaikan dan mewujudkan niatnya untuk mendirikan Perseroan Terbatas ,sebagai badan usaha yang berbadan hukum.Dengan keberadaan Notaris juga Kementerian Hukum dan HAM tidak perlu lelah berhadapan dengan pihak-pihak yang ingin mendirikan Perseroan Terbatas. Notaris diperlukan dalam hal pembuatan perjanjian ataupun akta-akta lainnya bagi perusahaan.65

3. Tahap Pengesahan Badan Hukum PT oleh Menteri Hukum dan HAM

Dalam mendirikan Perseroan Terbatas tidak cukup dengan akta otentik. Syarat sahnya pendirian selanjutnya menurut Pasal 7 ayat (4), Perseroan harus memperoleh status badan hukum. Pasal tersebut berbunyi: “Perseroan

65Abdul Kadir Muhamad, Hukum Perusahaan Indonesia,(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti,

(12)

memperoleh status badan hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan”.66

Anggaran dasar badan hukum harus mendapat pengesahan secara resmi dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.Pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan pembenaran Anggaran Dasar Perseroan Terbatas yang bersangkutan tidak dilarang Undang-undang, tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan. Di samping itu pengesahan juga menentukan bahwa sejak tanggal pengesahan itu diberikan, maka sejak itu pula badan usaha yang bersangkutan memperoleh status badan hukum sehingga telah menjadi subyek hukum dan dengan demikian memiliki harta kekayaan sendiri yang terpisah dari harta kekayaan pribadi pengurus atau pendirinya.

Selanjutnya untuk dapat memperoleh pengesahan tersebut, berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Perseroan Terbatas, prosedur yang harus ditempuh adalah para pendiri Perseroan tersebut secara bersama-sama atau melalui kuasanya mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) secara elektronik kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan mengisi Data Isian yang memuat sekurang-kurangnya:

a. Nama dan tempat kedudukan perseroan; b. Jangka waktu berdirinya perseroan;

c. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan;

(13)

d. Jumlah modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor; e. Alamat lengkap perseroan.

Sebelum pembuatan Akta Pendirian maka didahului dengan pengajuan nama perseroan, lalu kemudian dilanjutkan dengan mengisi data isian. Dalam hal pendiri tidak mengajukan permohonan sendiri, maka pendiri dapat memberi kuasa kepada Notaris.

Terhadap permohonan ini ketentuan pasal 10 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas menetapkan jangka waktu penginputan data perseroan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani, dilengkapi keterangan mengenai “dokumen pendukung”. Bilamana permohonan untuk memperoleh Keputusan Menteri tidak diajukan dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari tersebut maka akta pendirian menjadi batal sejak lewatnya jangka waktu tersebut, dan Perseroan Terbatas menjadi bubar demi hukum dan pemberesannya dilakukan oleh pendiri.

(14)

Dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal pernyataan “tidak keberatan” Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, pemohon yang bersangkutan wajib menyampaikan secara fisik surat permohonan yang dilampiri dokumen pendukung. Apabila semua persyaratan telah dipenuhi secara lengkap, paling lambat 14 (empat belas) hari, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menerbitkan keputusan tentang pengesahan badan hukum perseroan yang ditandatangani secara elektronik.

Dengan diperolehnya pengesahan dari Menteri yang berarti berlakunya Anggaran Dasar perseroan secara menyeluruh terhadap semua pihak, baik pihak pendiri maupun pihak ketiga lainnya yang berkepentingan dengan perseroan, maka praktis Anggaran Dasar perseroan telah menjadi “undang-undang” bagi semua pihak.67

Perseroan memperoleh status Badan Hukum pada tanggal diterbitkannya keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan.Ketentuan ini menegaskan bahwa perbuatan hukum perseroan sebagai badan hukum mulai berlaku sejak tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan.Dengan demikian, semua tindakan hukum sebelum pengesahan tersebut menjadi tanggung jawab setiap pendiri perseroan secara tanggung renteng.

Jika Perseroan telah memperoleh status badan hukum dan pemegang

67 Ahmad Yani & Gunawan Wijaya, Seri Hukum Bisnis Perseroan Terbatas, (Jakarta: PT

(15)

sahamnya menjadi kurang dari 2 (dua) orang, maka selambat-lambatnya 6 (enam) bulan terhitung sejak keadaan tersebut, pemegang saham wajib mengalihkan sebagian sahamnya kepada orang lain atau mengeluarkan saham baru kepada orang lain. Istilah “orang lain” yang dimaksud adalah orang yang tidak merupakan kesatuan harta, atau tidak memiliki harta bersama yaitu antara pemegang saham.68 Apabila tidak dilakukan, maka pemegang saham bertanggungjawab secara pribadi atas segala perikatan atau kerugian yang disebabkan oleh perseroan.

Badan Hukum sebagai layaknya manusia mempunyai kewenangan-kewenangan dan tanggung jawab dalam melakukan perbuatan-perbuatan hukum, seperti menggugat atau digugat dan melakukan perbuatan hukum lainnya. Namun demikian, badan hukum jika dibandingkan dengan manusia memiliki keterbatasan-keterbatasan tertentu, yaitu kewenangannya akan sangat bergantung kepada peraturan-peraturan dalam anggaran dasarnya.69

Jadi kewenangan suatu badan hukum terbatas pada tindakan yang intra vires yang sesuai dengan kecakapan yang diberikan oleh anggaran dasarnya, sehingga dengan demikian suatu badan hukum tidak boleh melakukan tindakan yang secara tegas dilarang anggaran dasarnya atau dengan mempertimbangkan keadaan-keadaan yang menyertainya, perbuatan-perbuatan itu dapat dinilai tidak akan menunjang kegiatan-kegiatan sesuai ketetapan anggaran dasar, dan bukan

68IG Rai Widjaya,Op. Cit. hal. 154.

69 Ahmad M Ramli, Status Perusahaan Dalam Hukum Perdata Internasioal Teori Dan

(16)

ditujukan untuk kepentingan badan hukum. Anggaran dasar suatu perusahaan juga menjadi “batas” bagi kecakapan dan ruang lingkup kewenangan badan hukum itu, sehingga jika suatu saat hal itu dilanggar maka dapat dikatakan bahwa itu telah melakukan tindakanultra vires.70

4. Tahap Pendaftaran PT dalam Daftar Perusahaan

Undang-undang tidak mengaitkan pengesahan badan hukum Perseroan, persetujuan dan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar Perseroan dengan pendaftaran Perseroan Terbatas sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang nomor 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perseroan.

Dalam Pasal 29 Undang-undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007 telah meletakkan kewajiban bagi Menteri untuk menyelenggarakan Daftar Perseroan yang terbuka untuk umum. Menteri yang memberikan pengesahan Perseroan Terbatas menjadi badan hukum dan persetujuan perubahan anggaran dasar serta menerima pemberitahuan perubahan anggaran dasar akan menyelenggarakan Daftar Perseroan dan memasukkan data perseroan secara langsung.

Daftar perseroan adalah daftar perseroan yang memuat data tentang Perseroan Terbatas (PT). Daftar perseroan dimaksudkan sebagai sumber informasi mengenai data tentang PT yang bersifat terbuka untuk umum.Ketentuan tentang data Perseroan saat ini diatur berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-03.AH.01.01 Tahun 2009 tentang Daftar Perseroan. Daftar Perseroan

(17)

diselenggarakan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia (Menkumham).Untuk Menyelenggarakan Daftar Perseroan ,Menkumham menunjuk Dirjen Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU)71

Dirjen AHU wajib membuat Daftar Perseroan yang memuat data Perseroan Terbatas yang meliputi:72

a. Nama dan tempat kedudukan terseroan terbatas ;

b. Maksud tujuan serta kegiatan usaha Perseroan Terbatas; c. Jangka waktu pendirian Perseroan Terbatas;

d. Permodalan Perseroan Terbatas yang meliputi :

1. Modal dasar

2. Modal dasar yang ditempatkan dan disetor

3. Jumlah saham dan nilai nominal saham dan

4. Bentuk setoran saham dan besaran nilainya. e. Alamat lengkap Perseroan Terbatas yang meliputi;

1. Nama jalan ,nomor kantor dan nomor rukun Tetangga / rukun warga; 2. Kelurahaan ,kecamatan ,kabupaten / kota,dan provinsi dan

3. Kode pos,nomor telepon ,dan fax.

f. Nomor dan tanggal akta pendirian dan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia mengenai pengesahan badan hukum Perseroan Terbatas.

g. Nomor dan tanggal akta perubahan anggaran dasar dan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Manusia mengenai persetujuan perubahan anggaran dasar badan hukum.

h. Nomor dan tanggal Akta dan tanggal penerimaan Pemberitahuan oleh Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Manusia;

i. Nama dan tempat kedudukan Notaris yang membuat akta pendirian dan akta perubahan anggaran dasar;

j. Nama lengkap dan alamat pemegang saham, anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Perseroan Terbatas;

k. Nomor dan tanggal akta pembubaran atau nomor dan tanggal penetapan pengadilan tentang pembubaran Perseroan Terbatas yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Manusia;

l. Berakhirnya status badan hukum Perseroan Terbatas ;

m. Neraca dan laporan laba rugi dari tahun buku yang bersangkutan bagi perseroan yang wajib di audit;

71Iswi hariyani,Op. Cit,hal.234.

(18)

Undang-undang Perseroan Terbatas tidak mengharuskan direksi mendaftarkan akta pendirian dan Surat Keputusan Pengesahannya dalam daftar perusahaan dan hanya mewajibkan Menteri untuk memasukkan data perseroan dalam Daftar Perseroan sebagai gantinya Daftar Perusahaan. Pencatatan atau pemasukan data perseroan ke dalam Daftar Perseroan dilakukan pada waktu yang bersamaan dengan tanggal Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum Perseroan Terbatas. Lebih lanjut mengenai daftar perseroan ini diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-03.AH.01.01 Tahun 2009 tentang Daftar Perseroan.

Tujuan dari pendaftaran perusahaan ini mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan mengenai identitas perusahaan yang tercantum di dalam daftar perusahaan dalam rangka menjamin kepastian berusaha.

Oleh karena itu setiap perusahaan, termasuk perusahaan asing yang berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia dan telah memiliki ijin, wajib didaftarkan dalam daftar perusahaan. Jadi maksudnya adalah agar masyarakat, khususnya pihak ketiga perlu sekali mengetahui ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan Terbatas.73

73 Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri Perseroan Terbatas, (Bandung: PT. Citra Aditya

(19)

5. Tahap Pengumuman PT dalam Tambahan Berita Negara Republik

Indonesia

Pengumuman Perseroan diatur dalam Pasal 30 Undang-undang Perseroan Terbatas. Adapun yang diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia adalah :

1. Akta pendirian perseroan beserta Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada Pasal 7 ayat (3) UUPT;

2. Akta perubahan anggaran dasar perseroan beserta Keputusan Menteri dalam hubungan dengan perubahan anggaran dasar;

3. Akta perubahan anggaran dasar yang telah diterima pemberitahuannya oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Lebih lanjut mengenai pelaksanaan pengumuman ini diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor M.HH-02.AH.01.01 TAHUN 2010 tentang Tata Cara Pengumuman Perseroan Terbatas Dalam Berita Negara dan Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

(20)

perlu sekali mengetahui ketentuan anggaran dasar Perseroan Terbatas.74Tujuan publikasi yang lebih luas telah memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya pelaku bisnis agar lebih mudah mengetahui status dan informasi Perseoan Terbatas yang telah berbadan hukum tersebut.

Status Perseroan Terbatas sebagai badan hukum lahir sejak diterbitkannya Surat Keputusan Menteri mengenai pengesahannya sebagai Badan Hukum, namun Perseroan Terbatas sempurna atau lengkap sebagai badan hukum sejak tanggal pemuatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Dengan demikian pengumumannya dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia “tidak menentukan” Perseroan Terbatas sebagai badan hukum.

Pengumuman dan pendaftaran perseroan yang berdasarkan undang-undang perseroan ini dilakukan oleh Menteri tidak lagi memiliki keterkaitan langsung dengan tanggungjawab anggota direksi, tetapi lebih pada pengumuman kepada para pihak lain dan data yang akan dipergunakan oleh Menteri terkait sehubungan dengan pendataan perseroan di Indonesia.75

B. Akibat Hukum Apabila PT Tidak Disahkan Menurut UUPT

1. Akibat Hukum Terhadap RUPS

Salah satu keuntungan yang paling besar diperoleh dan dinikmati pemegang saham, adalah tanggung jawab terbatas (limited liability). Tujuan

74 Rudhi Prasetya, Kedudukan Mandiri dan Pertanggungjawaban Terbatas dari

Perseroan Terbatas, (Airlangga University Press, Surabaya, 1983), hlm. 161.

75Jamin Ginting, Hukum Perseroan Terbatas (UU No.40 Tahun 2007), (Bandung: PT Citra

(21)

utama yang ingin dicapai prinsip limited liability, untuk menjadikan perseroan sebagai kendaraan yang menarik penanam modal, sebab melalui prinsipseparate entity hukum memberi batas dan perlindungan kepada pemegang saham terlepas dan terbebas dari tuntutan dari pihak ketiga yang timbul dari kontrak atau transaksi yang dilakukan perseroan. Dengan demikian, melalui prinsip limited liability ini, bertujuan untuk agar para pemegang saham mau menaruh sejumlah uang dalam bisnis yang dikelola perseroan tanpa memikul resiko yang dapat menjangkau harta pribadinya.

Pemegang saham atau pendiri dapat saja melakukan RUPS dalam kondisi perseroan yang belum mendapat pengesahan, tetapi mengenai tanggung jawab pemegang saham masih belum menjadi tanggung jawab terbatas(limited liability).

Sebagaimana yang ditegaskan Pasal 3 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas yaitu :

(1)Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama Perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian Perseroan melebihi saham yang dimiliki (2)“Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku apabila:

(22)

Hal tersebut dapat dilihat pada pasal 14 ayat 2 ,dan 4 UUPT nomor 40 tahun 2007 berbunyi :

(2) Dalam hal perbuatan hukum dilakukan oleh pendiri atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat Perseroan.

(4) Perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya mengikat dan menjadi tanggung jawab Perseroan setelah perbuatan hukum tersebut disetujui oleh semua pemegang saham dalam RUPS yang dihadiri oleh semua pemegang saham Perseroan.

Apabila perusahaan sudah mendapat pengesahan menjadi badan hukum maka harus dilakukan RUPS pertama yang harus diselenggarakan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah Perseroan memperoleh status badan hukum. Ini bertujuan untuk mengetahui segala perbuatan hukum pendiri atau pemegang saham selama perseroan sebelum mendapat pengesahan menjadi badan hukum yang menjadi tanggung jawab perseoan atau tanggung jawab pribadi pendiri atau pemegang saham.”76

Dalam hal perbuatan hukum yang dilakukan oleh pendiri tersebut tidak disahkan pada RUPS perseroan pertama kali, maka perbuatan hukum tersebut hanya mengikat dan merupakan tanggung jawab pendiri bersangkutan. Sehingga tidak mengikat perseroan. Ketentuan ini berlaku apabila telah lewatnya jangka waktu untuk menyelenggarakan RUPS perseroan pertama kali sebagaimana diatur Pasal 14 ayat (5) UUPT yang berbunyi:77

76Wawancara dengan Notaris Wahdini Syafrina tanggal 2 juni 2015

77 Bimo Prasetio, Hukum Online ,Sifat Mengikat dan Kekuatan Hukum Keputusan Sirkuler

(23)

“RUPS sebagaimana dimaksud pada ayat (4) adalah RUPS pertama yang harus diselenggarakan paling lambat 60 (enam puluh) hari setelah Perseroan memperoleh status badan hukum.”

2. Akibat Hukum Terhadap Direksi dan Dewan Komisaris

Pasal 7 ayat (4) Undang-undang Perseroan yang baru menyatakan Perseroan memperoleh status badan hukum setelah akta pendiriannya disahkan oleh Menteri.

Suatu Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, Direksi dan Dewan Komisaris tetap berwenang melakukan tindakannya dalam menjalankan dan melakukan pengawasan terhadap perusahaan. Namun bilamana perbuatan hukum perusahaan tersebut mengakibatkan kerugian kepada pihak lain maka tindakan Direksi dan Dewan Komisaris tersebut menjadi tanggung jawab renteng bersama-sama pendiri atau pemegang saham.

Dapat di lihat di Pasal 14 (1) UUPT Nomor 40 2007 berbunyi :

Perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, hanya boleh dilakukan oleh semua anggota Direksi bersama-sama semua pendiri serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan dan mereka semua bertanggung jawab secara tanggung renteng atas perbuatan hukum tersebut.

(24)

ketentuan dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh anggota Direksi, para pendiri termasuk anggota Dewan Komisaris.78

Namun, dalam hal perbuatan hukum tersebut dilakukan oleh pendiri, tidak bersama-sama dengan Direksi dan Dewan Komisaris (organ perusahaan, termasuk RUPS) dengan mengatasnamakan perseroan sebelum memperoleh status badan hukum, maka perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang bersangkutan, sebagaimana ditentukan dalam Pasal 14 ayat (2) UUPT, yang menyatakan:79

“Dalam hal perbuatan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh pendiri atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum, perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung jawab pendiri yang bersangkutan dan tidak mengikat Perseroan.”

3. Akibat Hukum Terhadap Pihak ke-3

Dalam Pasal 14 ayat (1) UUPT nomor 40 tahun 2007 menyatakan perbuatan hukum atas nama Perseroan yang belum memperoleh status badan hukum hanya boleh dilakukan oleh anggota Direksi bersama-sama semua pendiri, serta semua anggota Dewan Komisaris Perseroan. Perbuatan hukum tersebut menjadi tanggung renteng semua pendiri, anggota direksi dan anggota dewan komisaris.

Apabila Pihak ketiga dirugikan oleh perbuatan hukum perseroan yang belum berbadan hukum ,maka pihak ke-tiga dalam hal ini kreditur akan menagih hutang

78 Bimo Prasetio, Hukum Online ,Sifat Mengikat dan Kekuatan Hukum Keputusan Sirkuler

Pemegang Saham, http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt5077f01cbd4d3/sifat-mengikat-dan-kekuatan-hukum-keputusan-sirkuler-pemegang-saham, diakses 5 Agustus 2015

79 Bimo Prasetio, Hukum Online ,Sifat Mengikat dan Kekuatan Hukum Keputusan Sirkuler

(25)

kerugiannya ke pihak perusahaan. Perusahaan yang belum berbadan hukum tentulah mengenai tanggung jawab nya masih menjadi tanggungjawab pendiri atau pemegang saham (tanggung jawab renteng). Belum menjadi tanggung jawab terbatas (limited liability).

Bila mana kerugian hutang pihak kreditur harus dibayar , maka asset perusahaan yang ada beserta harta pribadi pendiri atau pemegang saham dapat dibebankan untuk membayar hutang tersebut.

Dan jika asset tersebut diatas tidak mampu melunasi hutang kerditur maka Kreditur dapat memohonkan pailit terhadap perusahaan yang belum berbadan hukum tersebut dan pendiri atau pemegang saham perseroan tersebut.

Ketentuan dalam UUPT nomor 40 tahun 2007 tersebut sesuai dengan Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 39 yaitu selama pendaftaran dan pengumuman tersebut belum diselenggarakan, maka sekalian pengurusnya adalah orang demi orang dan masing-masing bertanggung jawab untuk seluruhnya, atas tindakan mereka terhadap pihak ketiga.

4. Akibat Hukum Terhadap Notaris

(26)

C. Mekanisme SABH Terhadap proses pendirian PT Berdasarkan

Permenkumham Nomor 4 tahun 2014.

Sekarang dan dimasa-masa mendatang, kegiatan ekonomi, sosial, politik dan bahkan kebudayaan tanpa dapat dihindarkan akan makin banyak dilakukan dengan memanfaatkan jasa jaringan komputer dan telekomunikasi elektronik. Kegiatan dengan pendekatan paperless, jasa komputer dan telekomunikasi elektronik ini nantinya akan memperoleh posisi yang sentral dalam kegiatan umat manusia sehari-hari. Oleh karena itu, para ahli hukum administrasi negara dan hukum tata negara, para penentu kebijakan dan juga para pengamat serta peminat mengenai urusan-urusan administrasi yang berkaitan dengan fungsi-fungsi kenegaraan dan pemerintahan harus juga turut memperhitungkan pentingnya jasa komputer dan telekomunikasi elektronik ini di masa mendatang.80

Keseluruhan informasi yang dikomputerisasikan tersebut perlu dikembangkan menurut standar tertentu, sehingga perangkat sistem yang dikembangkan bersifat computablesatu sama lain dan dapat saling terkait dalam jaringan sistem informasi yang terintegrasi secara nasional melalui sistem otomatisasi elektronik.81

Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) yang merupakan produk hukum berbasis internet yang dikeluarkan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dalam pelaksanaannya tunduk pada aturan-aturan yang termuat dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

80Mhd. Shiddiq,Perkembangan Pemikiran Dalam Ilmu Hukum,(Jakarta: Pradnya Paramita,

(27)

Terbatas sebagai dasar hukum diselenggarakannya sistem elektronik tersebut. Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) pada dasarnya harus memiliki sinkronisasi dengan aturan-aturan yang terdapat di dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka pemerintah melakukan kebijakan hukum berupa Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia Nomor 4 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum Dan Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas, dimana ditegaskan dalam pasal 1 ayat (3) nya, bahwa SABH adalah pelayanan jasa teknologi informasi perseroan secara elektronik yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum.

Pasal 1 ayat (4) Peraturan Menteri tersebut berbunyi sebagai berikut:

“Pemohon adalah pendiri bersama-sama atau direksi Perseroan yang telah memperoleh status Badan Hukum atau Likuidator Perseroan bubar atau Kurator Perseroan pailit yang memberikan kuasa kepada Notaris untuk mengajukan permohonan melalui SABH”.

(28)

Pemohon dalam hal ini Notaris yang telah memenuhi persyaratan administrasi yang telah ditetapkan berdasarkan Keputusan Jenderal Administrasi Hukum Umum Akan diberikan kodepasswordtertentu dimanapasswordtersebut adalah merupakan salah satu cara sistem komputer melakukan verifikasi terhadap pengguna (pemohon), bahwa pengguna tersebut adalah pihak yang berhak menggunakan login. Password adalah bagian penting dari keamanan e-mail dan login, maka dari itu tekhnik pemilihan password itu sifatnya rahasia,dan seharusnya tidak diketahui orang lain, jika seseorang mengetahuipassword tersebut, maka dia dapat mengakses sistem dengan menggunakan hak-hak Pengguna (pemohon), dan kemungkinan tanpa sepengetahuan pengguna (pemohon) dapat mengirimkan pesan atas nama pemohon dan melakukan kegiatan yang sifatnya merusak (destruktif).82

Dengan kata lain ,karena hanya Notaris yang bisa logindan memiliki password maka permohonan pengesahan badan hukum kepada Menteri tidak dapat dilakukan secara sendiri tanpa adanya peran dari Notaris.Walaupun di dalam ketentuan Pasal 9 ayat (3) tersebut diatas memungkinkan adanya pengurusan dilakukan oleh pendiri, namun dalam kenyataannya hanya Notaris yang dapat mengajukan permohonan, pada ketentuan pasal 9 ayat (3) juga menentukan hanya Notaris yang dapat diberi kuasa oleh para pendiri untuk mengurus pengajuan pengesahan badan hukum,bukan subjek hukum yang lain.83

Sistem Administrasi Badan Hukum menurut Peraturan Menteri tersebut di atas diberlakukan pada:

82Wawancara dengan Notaris Siti Syarifah, tanggal 10 juni 2015

(29)

a. Pengesahan badan hukum Perseroan Terbatas (diatur dalam Bab II Pasal 2-Pasal 17)

b. Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas (diatur dalam Bab III pasal 18-Pasal 23)

c. Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar Dan Perubahan Data Perseroan Terbatas. (diatur dalam Bab IV pasal 24-Pasal 30)

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-01.AH.01.01 Tahun 2011 tentang Tata Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Pesetujuan Perubahan Anggaran Dasar serta Penyampaian Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar dan Perubahan Data Perseroan Terbatas (Berita Negara Republik Indonesia Nomor 187 Tahun 2011), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Untuk melakukan pemesanan nama perseroan, proses pendirian dan pengesahan badan hukum dilakukan melalui Sistem Administrasi Badan Hukum di situs yang telah di sediakan oleh Ditjen AHU.84

Sebelum memulai pembuatan Akta Pendirian, Notaris harus lebih dahulu mengecek nama perseroan yang akan dipakai di dalam dalam website “http://www.ahu.go.id”, dimana hal tersebut melalui proses yang harus dilakukan dalam SABH yang di sediakan oleh Ditjen AHU sebagai penyelenggara layanannya.

Tiap Notaris yang akan mengakses SABH haruslah mendaftarkan dirinya ke pihak penyelenggara layanan yang perwakilannya bertempat di

84Panduan Aplikasi Perseroan Terbatas

(30)

Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selanjutnya Notaris diberikan suatu kata kunci atau password yang terdiri dari rangkaian huruf atau angka yang dapat dirubah sesuai dengan keinginan Notaris yang bersangkutan. Selain itu Notaris juga dilengkapi dengan user ID atau nama dari pengguna, biasanya adalah nama dari Notaris itu sendiri, untuk digunakan dalam membuka atau memulai pengaksesan di dalamwebsite SABH yangberalamat di http://www.ahu.go.id.

Dengan demikian yang dapat melakukan permohonan pengesahan terhadap akta-akta Notaris hanyalah Notaris itu sendiri, dan tidak dapat lagi biro jasa atau orang lain dan bahkan orang dalam perusahaan turut mengurus langsung dalam proses pengesahan tersebut.Tetapi dalam hal pemesanan nama Perusahaan saat ini sudah dapat dilakukan secara online baik itu oleh masyarakat umum maupun oleh Notaris dengan syarat dan ketentuan yang di tetapkan oleh Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU).

1. Alur Proses Pengesahan PT Melalui SABH Di Website Ditjen AHU

Alur pelaksanaan Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH) dalam prakteknya berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan di beberapa kantor Notaris di Medan dapat diuraikan sebagai berikut:85

a. Untuk melakukan pemesanan nama PT terlebih dahulu Pemohon masuk ke halaman muka situs “www.ahu.go.id“ Masuk ke bagian “SIMPADHU”86 untuk melakukan pemesananan voucher pemesanan nama perseroan. (batas

85Wawancara dengan Notaris Rahmat Nauli Siregar tanggal 5 Agustus 2015

(31)

pembayaran hanya 2 hari dari tanggal pemesanan voucher, apabila telah lewat dari 2 hari, maka nomor voucher tidak dapat digunakan).

b. Print voucher Pesan nama (senilai Rp 200.000), kemudian bawa pada bank BNI selaku bank yang ditunjuk untuk melakukan pembelian voucher PT online.87

c. Setelah itu Pemohon kembali masuk ke situs www.ahu.go.id Masuk ke bagian “PERSEROAN TERBATAS”88 dan akan muncul tampilan “PERSEROAN”.89kemudian lakukan proses pemesanan nama dan masukkan kode vocher yang telah dibayar sebelumnya dan nama perusahaan yang di inginkan. 90 Maka akan muncul tampilan pernyataan bahwa nama yang di pesan telah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.91 Lalu akan keluar menu diterima atau atau tidaknya pemesanan nama, bila ada nama yang sama maka harus diganti.

d. Bila pemesanan nama diterima dan mendapat persetujuan92maka kemudian bisa dilanjut pada proses pendirian PT untuk mendapatkan pengesahannya. e. Pemohon kembali Masuk ke masuk ke halaman muka situs dan Masuk ke

bagian “SIMPADHU”93 untuk melakukan pemesanan voucher PNBP untuk pengesahan PT94dan voucher PNBP BN/TBN.95(batas pembayaran hanya 2

87Lihat lampiran 2

88Lihat lampiran 1

89Lihat lampiran 3

90Lihat lampiran 4

91Lihat lampiran 5

92Lihat lampiran 6

93Lihat lampiran 1

94Lihat lampiran 7

(32)

hari dari tanggal pemesanan voucher, apabila telah lewat dari 2 hari, maka nomor voucher tidak dapat digunakan).

f. Tetapi kalau hanya untuk perubahan PT terhadap data perseroan maka pembayan PNBP tidak ada.

g. Kemudian voucher di print dan lakukan pembayaran di BNI sebesar PNBP pengesahan senilai Rp 1.000.000 dan PNBP BN/TBN senilai Rp.580.000. h. Setelah itu kembali masuk ke halaman muka situs Pendirian PT dengan

mencantumkan kode pembayaran setelah itu tampilan untuk pengisian data akan keluar dan kemudian melakukan pengisian data perseroan.96

i. Kemudian bila semua data yang dimasukkan sudah terpenuhi maka akan muncul “Surat Pernyataan Elektronik oleh Notaris tentang kebenaran data Perseroan Terbatas”.97

j. Apabila pemohon sudah menyatakan kebenaran data tersebut maka akan muncul “Pratinjau Pengisian Data Perseroan”98 yang gunanya untuk mengetahui secara lebih dini pengkoreksian terhadap data yang telah dimasukkan tersebut.

k. Kemudian pemohon sudah menyatakan kebenaran data tersebut maka akan muncul “Pernyataan Tidak Keberatan oleh Menteri” dalam hal permohonan pengesahan perusahan tersebut.99

96Lihat lampiran 9

97Lihat lampiran 10

98Lihat lampiran 11

(33)

l. Setelah selesai baru SK pengesahan keluar dan bisa di cetak.100

m. Lembar Negara berupa Tambahan Berita Negara bisa dicetak jika kita telah mengirim kan dokumen berupa softcopyke “email.btbn.co.id” danhardcopy ke PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) (Gudang Ditjen AHU) dengan Alamat Jalan Percetakan Negara Nomor 21, Jakarta Pusat, untuk keperluan penerbitan Berita Negara dan Tambahan Berita Negara serta keperluan pengarsipan Ditjen AHU yang terdiri dari:

a. Akta pendirian PT (dengan tidak dicantumkannya materai dan tanda tangan Notaris)

b. Lembar pembayaran TBN

c. Fotocopi Surat Keputusan pengesahan badan hukum oleh Menteri.

d. Surat pernyataan dari Notaris telah dilakukan pengiriman akta perusahaan dalam bentuk softcopy dan dibubuhi materai Rp 6.000,-(enam ribu rupiah)101

e. Setelah itu menunggu Tambahan Berita Negara di kirim oleh Negara PNRI.102

2. Tahapan Pembuatan Akta Pendirian perusahaan Oleh Notaris dan Proses

Pengesahan Perseroan menjadi Badan Hukum oleh Menteri

a. Persiapan Konsultasi oleh Notaris.

Konsultasi diperlukan untuk mengetahui ruang lingkup Pendirian PT dan

100Lihat lampiran 13

101Lihat lampiran 19

(34)

cara pembayaran, prosedur dan persyaratan yang dibutuhkan untuk pendaftaran dan perizinan serta berbagai aspek terkait dengan kegiatan usaha yang dilakukan perseroan. Kemudian mengisi formulir pendirian PT.103 Pemeriksaan formulir dilakukan untuk memastikan kebenaran data yang di sampaikan.104

Mengenai kuasa untuk pendirian PT tersebut sesuai dengan Permenkumham nomor 4 tahun 2014 pada pasal 1 ayat (4) yang berbunyi sebagai berikut:

“Pemohon adalah pendiri bersama-sama atau direksi Perseroan yang telah memperoleh status Badan Hukum atau Likuidator Perseroan bubar atau Kurator Perseroan pailit yang memberikan kuasa kepada Notaris untuk mengajukan permohonan melalui SABH ”.

b. Pengecekan Dan Pemesanan Nama Perseroan

Sebelum memulai pembuatan Akta Pendirian, Notaris harus lebih dahulu mengecek nama perseroan yang akan dipakai dan belum terdaftar di database Ditjen AHU.

Tiap Notaris yang akan mengakses SABH haruslah mendaftarkan dirinya ke pihak penyelenggara layanan yang perwakilannya bertempat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selanjutnya Notaris diberikan suatu kata kunci ataupassword yang terdiri dari rangkaian huruf atau angka yang dapat dirubah sesuai dengan keinginan Notaris yang bersangkutan. Selain itu Notaris juga dilengkapi denganuser ID atau nama dari user, biasanya adalah nama dari Notaris itu sendiri, untuk digunakan dalam membuka atau memulai pengaksesan di dalam websiteSABH yang beralamat di http://www.ahu.go.id.105

103Handri Raharjo,Op.Cit.hal. 77 104

Ibid.

105Panduan Aplikasi Perseroan Terbatas,

(35)

Dengan demikian yang dapat melakukan permohonan pengesahan terhadap akta-akta Notaris hanyalah Notaris itu sendiri, dan tidak dapat lagi biro jasa atau orang lain dan bahkan orang dalam perusahaan turut mengurus langsung dalam proses pengesahan tersebut.106

Tetapi dalam hal Pemesanan nama Perusahaan saat ini sudah dapat dilakukan secara online baik itu oleh pendiri atau masyarakat umum maupun oleh Notaris dengan syarat dan ketentuan yang di tetapkan oleh Ditjen AHU,107 dan bila pemesanan nama perusahaan telah mendapat persetujuan oleh Menteri,108 maka kemudian bukti pesan tersebut dapat di download sebagai bukti lampiran pesan nama yang akan diberikan kepada Notaris untuk melanjutkan pada saat proses pendirian perseroan.

Walaupun dalam penelitian tesis ini dengan wawancara ke beberapa Notaris belum di temukan bahwa pendiri atau masyarakat melakukan pemesanan nama perusahaan sendiri kemudian proses pengesahan oleh Menteri dilimpahkan ke Notaris.

Lazimnya mulai proses pemesanan nama perseroan, pembuatan akta pendirian hingga proses pengesahan menjadi badan hukum oleh Menteri seluruhnya di tangani oleh Notaris karena pendiri tidak mau di repotkan dan takut terjadi kesalahan bila proses tersebut dipisah-pisah.109

1. Pemesanan Nomer Voucher SIMPADHU

SIMPADHU adalah sistem layanan jasa dan pembayaran online di

106Wawancara dengan Notaris Siti Syarifah tanggal 10 juni 2015

107Lihat lampiran 3

108Lihat lampiran 6

(36)

Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia yang dapat mempercepat proses pelayanan publik serta memastikan transparansilayanan tanpa pungutan biaya.110

Voucher SIMPADHU yang di pesan melalui website Ditjen AHU dengan alamat “http://www.ahu.go.id” harus di bayar di Bank Negara Indonesia (BNI), nantinya akan di gunakaan oleh Notaris sebagai pembayaran Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang kegunaannya antara lain adalah untuk melakukan pemesanan nama Perseroan Terbatas, pengesahan Perseroan Terbatas ataupun perubahan anggaran dasar dan data informasi badan hukum Perseroan Terbatas, yayasan dan juga perkumpulan. Tarif yang ada pada sistem SIMPADHU ini sesuai dengan tarif PNBP berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang berlaku pada Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia.

Pemesanan Nomer Voucher SIMPADHU di lakukan dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh Ditjen AHU.111 Adapun pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) terkait pengesahan badan hukum dengan sistem voucher adalah sejumlah Rp. 1.780.000,- dengan perincian sebagai berikut:

1. Pemesanan nama perusahaan

110

Warta Ekonomi, Permudah Pelayanan, Menkumham Resmikan SIMPADHU,

http://wartaekonomi.co.id/berita58854/permudah-pelayanan-menkumham-resmikan simpadhu.html,

(37)

Biaya yang dikenakan untuk pemesanan nama perusahaan adalah sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).112 (batas pembayaran hanya 2 hari dari tanggal pemesanan voucher, apabila telah lewat dari 2 hari, maka nomor voucher tidak dapat digunakan).

2. Pengesahan perusahaan menjadi badan hukum.

Biaya yang dikenakan untuk PNBP untuk pengesahan PT adalah sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah).113(batas pembayaran hanya 2 hari dari tanggal pemesanan voucher, apabila telah lewat dari 2 hari, maka nomor voucher tidak dapat digunakan).

3. Pengumuman Perseroan Terbatas dalam media Berita Negara Republik Indonesia (BNRI)/Tambahan Berita Negara Republik Indonesia (TBNRI). Biaya yang dikenakan untuk PNBP untuk BN/ TBN adalah sebesar Rp 580.000,- (lima ratus delapan puluh ribu rupiah)114 yakni Pengumuman Perseroan Terbatas dalam media Berita Negara Republik Indonesia (BNRI) Rp.30.000,- (tiga puluh ribu rupiah) dan Pengumuman Perseroan Terbatas dalam media Tambahan Berita Negara Republik Indonesia Rp.550.000,- (lima ratus lima puluh ribu rupiah). (batas pembayaran hanya 2 hari dari tanggal pemesanan voucher, apabila telah lewat dari 2 hari, maka nomor voucher tidak dapat digunakan).

2. Proses Pemesanan nama Perseroan Terbatas

Untuk mengajukan permohonan pemakaian nama perseroan, peraturan Menteri Hukum dan HAM sebagai peraturan organik atau peraturan pelaksana,

112Lihat lampiran 2

113Lihat lampiran 7

(38)

menentukan tata cara Permohonan pengajuan pemakaian nama Perseroan, sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 4 Tahun 2014 dan pemesanan nama tersebut tidak boleh bertentangan dengan Pasal 16 UUPT Nomor 40 tahun 2007 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengajuan Dan Pemakaian Nama Perseroan Terbatas khususnya Pasal 5 dan Pasal 11.

Pasal 5

(1) Nama Perseroan yang diajukan harus memenuhi persyaratan: a. Ditulis dengan huruf latin;

b. Belum dipakai secara sah oleh Perseroan lain atau tidak sama pada pokoknya dengan Nama Perseroan lain;

c. Tidak bertentangan dengan ketertiban umum dan/atau kesusilaan; d. tidak sama atau tidak mirip dengan nama lembaga negara, lembaga

pemerintah, atau lembaga internasional, kecuali mendapat izin dari lembaga yang bersangkutan;

e. tidak terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf atau rangkaian huruf yang tidak membentuk kata;

f. tidak mempunyai arti sebagai Perseroan, Badan Hukum, atau persekutuan perdata;

g. tidak hanya menggunakan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha sebagai Nama Perseroan; dan

h. sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usaha Perseroan, dalam hal maksud dan tujuan serta kegiatan usaha akan digunakan sebagai bagian dari Nama Perseroan.

Pasal 11

Perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia atau Badan Hukum Indonesia wajib memakai Nama Perseroan dalam Bahasa Indonesia.

Yang harus diperhatikan dalam Pemesanan nama PT oleh Notaris adalah batas pembayaran untuk pemesanan nama perusahaan adalah sebesar Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).115 Waktu pembayaran hanya 2 hari dari

(39)

tanggal pemesanan voucher, apabila telah lewat dari 2 hari, maka nomor voucher tidak dapat digunakan. Kemudian masa berlaku voucher yang telah dibeli adalah 60 hari untuk digunakan dalam proses selanjutnya yakni pemesanan nama perusahaan. Apabila telah lewat dari 60 hari, maka nomor voucher tersebut tidak dapat digunakan dan Perpanjangan masa kadaluarsa pesan nama dapat dilakukan jika pesan nama sudah memasuki masa kadaluarsa H-7 apa bila telah melakukan pembayaran kembali di BNI.116

Notaris kemudian melakukan proses pemesanan nama perusahaan yang ada pada Format Isian Pengajuan Pemakaian Nama, dan apabila telah mendapat persetujuan oleh Menteri117 maka kemudian Notaris dapat melanjutkan pada tahap selanjutnya yakni proses pembuatan akta pendirian perseroan.

c. Proses pembuatan Akta Pendirian Perseroan oleh Notaris

Pembuatan draf/notula anggaran dasar dibuat berdasarkan informasi yang dibuat oleh para pendiri didalam formulir pendirian PT.118 Proses pembuatan akta pendirian perseroan dilakukan setelah nama PT telah di setujui Menteri. Akta pendirian PT akan dibuat dalam bahasa Indonesia sesuai ketentuan UUPT Nomor 40 tahun 2007 denngan persyaratan melampirkan fotokopi KTP pendiri perseroan dan fotokopi pengurus jika berbeda dengan pendiri perseroan.119

116Wawancara Dengan Notaris Franky Malau,melalui media telepon,tanggal 12 juni 2015

117Lihat lampiran 6

118Handri Raharjo,Op. Cit,hal. 78

(40)

Harus diperhatikan dalam pembuatan Akta Pendirian Perseroan oleh Notaris yakni jangka waktu mulai tanggal pembuatan akta hingga Perseroan hingga proses mendapatkan pengesahan menjadi badan hukum oleh Menteri adalah tidak boleh melebihi 60 (enam puluh) hari. Bila itu terjadi maka akta pendirian Perseroan tersebut menjadi batal demi hukum karena perusahaan tersebut belum mendapat pengesahan menjadi badan hukum, dan akta tersebut harus di buat ulang kembali. Dapat dilihat pada Pasal 10 UUPT Nomor 40 tahun 2007 dan Permenkumham Nomor 4 tahun 2014 Pasal 11 ayat 2 mengenai daluarsa dan sanksi kebatalan akta pendirian perseroan.

Untuk itu segala persyaratan yang di perlukan dalam pembuatan akta pendiri dan proses pengesahan di SABH sebaiknya dilengkapi terlebih dahulu sebelum akta pendirian dibuat. Hal tersebut dimaksudkan agar terhindarnya dari masalah keterlambatan sewaktu proses pengesahan Badan Hukum.

Kemudian setelah akta pendirian perseroan selesai dapat dilanjutkan ke tahap pengesahan badan hukum Perseroan Terbatas.

d. Proses Pengesahan Badan Hukum Perseroan Terbatas Oleh Menteri

Hukum Dan Hak Azasi Manusia

Notaris masuk ke halaman Website AHU ke alamat “http://www.ahu.go.id” denganUser ID(identitas Pengguna) Notaris dan Password Notaris, kemudian klik menu Perseroan Terbatas kemudian menekan tombol Masuk ke halaman Pendirian PT.

(41)

PNBP pengesahan badan hukum Perseroan yang telah di bayar di BNI senilai Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) 120 dan PNBP untuk BN/TBN121 adalah sebesar Rp 580.000,- (lima ratus delapan puluh ribu rupiah)

2. Melakukan Proses Pengisian data Perseroan pada Format Isian Pendirian.122 Dalam proses ini Notaris harus mengisi beberapa data yang terdapat dalam suatu akta pendirian yaitu seperti :

a. Nama dan alamat Perseroan Terbatas yang bersangkutan;

Pada bagian ini Notaris harus mengisi Nama perseroan yang telah dipesan sebelumnya dan telah mendapat persetujuan pemesanan nama . kemudian mengisi Alamat dimana perseroan berada yang dapat dilihat dalam Surat Keterangan Domisili.

b. Nomor Pokok Wajib Pajak Perseroan;

Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) perseroan tersebut dapat kita lihat dalam surat keterangan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak Departemen Keuangan Republik Indonesia, dalam hal ini diwakili oleh kantor pelayanan pajak setempat.

c. Nomor dan tanggal dibuatnya Akta Pendirian Perseroan Terbatas tersebut;

Nomor dan tanggal akta ini juga harus sesuai dengan nomor dan tanggal yang tertera dalam akta yang bersangkutan.

d. Modal dan Saham;

120Lihat lampiran 7

121Lihat lampiran 8

(42)

Pada bagian ini adalah proses penyalinan dari Akta Pendirian yang memuat keterangan Anggaran Dasar dari perseroan yang bersangkutan, menyangkut pengisian data tentang berapa besarnya modal dasar minimal Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), modal yang ditempatkan (Modal ditempatkan tidak boleh kurang 25% (dua puluh lima persen) dari modal dasar) dan modal yang disetor. Selain daripada dalam bagian ini kita juga harus mengisi berapa jumlah seluruh saham yang ditempatkan dan berapa nilai nominal tiap-tiap saham. e. Pemegang Saham dan Pengurus Perseroan

Dalam bagian ini adalah proses pengisian data-data pemegang saham dan atau pengurus perseroan serta besarnya saham yang dimiliki dalam perseroan tersebut, dan apa kedudukannya dalam perseroan. Apakah pemegang saham merupakan Pemegang saham perorangan atau Badan Hukum, dan apakah pemegang saham merupakan warga Negara Indonesia atau Warga Negara Asing.

Sistem computer juga akan secara otomatis

memberitahukan apabila ada ketidakcocokan antara jumlah saham dengan besarnya jumlah saham yang dipegang oleh tiap-tiap pemegang saham.

f. Maksud dan Tujuan Perseroan

(43)

haruslah disesuaikan dengan nama perseroan. Didalam proses pada bagian ini, penjelasan tentang bentuk dari jenis usaha yang dilakukan oleh suatu perseroan haruslah ditegaskan, misalnya Perseroan Terbatas bergerak di bidang jasa, maka harus dijelaskan apa yang dilakukan perseroan untuk menjalankan usaha jasa-nya tersebut. g. Data Notaris / Notaris pengganti

Notaris harus mengisi mengenai data Notaris yang terdiri dantara lain nama lengkap Notaris,Nomor dan Tanggal berlakunya SK Notaris.

3. Setelah proses pemasukan data pendirian telah diisi semua , maka akan muncul form pernyataan untuk disetujui Notaris bahwa Surat Keterangan/Pernyataan secara elektronik tentang kebenaran Dokumen yang di masukkan sudah sesuai dengan yang sebenarnya, Permohonan tersebut sudah memenuhi syarat dan tidak melanggar berdasarkan peraturan Perundang-Undang yang berlaku dan juga Notaris siap menerima segala bentuk sanksi berupa sanksi Pidana ,sanksi perdata dan sanksi Administratif sesuai dengan ketentuan peraturan Perundang-Undang yang berlaku. Dengan menyetujui pernyataan tersebut berarti Notaris siap bertanggung jawab penuh dan menandatangani pernyataan tersebut.123

4. Setelah pengisian proses pengisian data tersebut selesai, Notaris wajib memeriksa jalannya proses pemeriksaan data yang telah ia masukkan ke dalam Form isian tadi melalui menu Pra Tinjau Pengisian Data Perseroan

(44)

yang tersedia dalamweb SABH ini.124Pemantauan atau Pra Tinjau Pengisian Data Perseroan ini selain berfungsi untuk mengetahui bagaimana jalannya proses pemeriksaan data perseroan yang telah diakses juga berguna untuk mengetahui secara lebih dini apabila terjadi penolakan atau pengkoreksian terhadap data yang telah diakses tersebut.

5. Apabila data perseroan yang diakses tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, hal ini ditandai dengan adanya pengisian tanggal pada pemeriksaan “Tidak Keberatan Menteri”,125 maka SK Pengesahan secara otomatis dapat langsung di download dan dicetak sendiri oleh Notaris.126 Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Azasi Manusia Nomor 4 Tahun 2014, dimana ditegaskan dalam pasal 15 yang menyebutkan:

(1) Menteri menerbitkan Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan dalam jangka waktu paling lama 14 (empat belas) hari terhitung sejak tanggal pernyataan tidak berkeberatan dari Menteri. (2) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan

kepada Pemohon secara elektronik.

(3) Notaris dapat langsung melakukan pencetakan sendiri Keputusan Menteri mengenai pengesahan badan hukum perseroan, menggunakan kertas berwarna putih ukuran F4/folio dengan berat 80 (delapan puluh) gram. (4) Keputusan Menteri sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib

ditandatangani dan dibubuhi cap jabatan oleh Notaris serta memuat frasa yang menyatakan “Keputusan Menteri ini dicetak dari SABH”.

e. Proses Pengumuman Perseroan Dalam Berita Negara / Tambahan Berita Negara Republik Indonesia.

124Lihat lampiran 11

125Lihat lampiran 12

(45)

Pemohon di harapkan segera mengirimkan Salinan surat keputusan dan /atau salinan surat pemberitahuan dan salinan akta ke Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) (Gudang Ditjen AHU) dengan Alamat Jalan Percetakan Negara Nomor 21, Jakarta Pusat, untuk keperluan penerbitan Berita Negara dan Tambahan Berita Negara serta keperluan pengarsipan Ditjen AHU.

Apabila dokumen pelengkap tersebut untuk mendapatkan Berita Negara tidak di kirim maka konsekwensinya perusahaan tersebut bukan menjadi menjadi perusahaan yang tidak berbadan hukum, karena berdasarkan UUPT nomor 40 tahun 2007 syarat perusahaan menjadi Badan Hukum, adalah surat keputusan pengesahan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia, Namun nantinya bila suatu saat perusahaan akan melakukan perubahan anggaran dasar maka pasti tetap diminta oleh Departemen Hukum dan Hak Azasi Manusia bahwa kelengkapannya belum pernah di kirim.127

n. Lembar Negara berupa Tambahan Berita Negara bisa dicetak jika kita telah mengirim kan dokumen berupa softcopy ke “email.btbn.co.id” dan hardcopy ke PNRI (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia)/ (Gudang Ditjen AHU) dengan Alamat Jalan Percetakan Negara Nomor 21, Jakarta Pusat, untuk keperluan penerbitan Berita Negara dan Tambahan Berita Negara serta keperluan pengarsipan Ditjen AHU yang terdiri dari:

a. Akta pendirian PT (dengan tidak dicantumkannya materai dan tanda tangan Notaris).

b. Lembar pembayaran TBN.

c. Fotocopi Surat Keputusan pengesahan badan hukum oleh Menteri.

(46)

d. Surat pernyataan dari Notaris telah dilakukan pengiriman akta perusahaan dalam bentuk softcopy dan dibubuhi materai Rp 6.000,-(enam ribu rupiah).128

e. Setelah itu menunggu Tambahan Berita Negara di kirim oleh Negara PNRI.129

D. Dampak Terhadap Pendirian PT Bila SABH Tidak Selesai

Mengenai permohonan pengesahan perseroan menjadi badan hukum, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pada pasal 10 mengenal ketentuan daluarsa dan sanksi kebatalan akta pendirian perseroan.

Permohonan pengesahan Perseroan Terbatas sebagai badan hukum dapat diajukan oleh Notaris selaku kuasa para pendiri secara elektronik melalui website Sistem Administrasi Badan Hukum (SABH). Dalam jangka waktu 60 (enam puluh) hari, tanpa ada pengesahan Perseroan Terbatas tersebut sebagai badan hukum, maka akta pendirian Perseroan Terbatas berikut perubahannya jika ada menjadi batal.

Sanksi yang dikenakan oleh Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas terhadap akta pendirian dan perubahannya, jika telah melampaui jangka waktu permohonan adalah batal dan Perseroan Terbatas menjadi bubar demi hukum, sehingga dengan demikian akibat hukumnya dengan lewatnya waktu Perseroan Terbatas sudah tidak ada lagi dan karena itu segala sesuatu yang tidak ada, tidak dapat ditegaskan kembali tapi harus dibuat ulang lagi.

128Lihat lampiran 19

(47)

Untuk itu akta pendirian tersebut harus dibuat baru lagi dengan tanggal akta yang baru yang tidak boleh melampaui jangka waktu permohonan pengesahan.130

Dalam prakteknya setelah semua syarat syarat yang di perlukan dalam pembuatan akta pendirian dan untuk proses pengesahan perusahaan menjadi badan hukum di SABH haruslah dilengkapi terlebih dahulu, barulah akta pendirian tersebut di buat. Hal ini harus di lakukan agar sewaktu melakukan proses pengesahan badan hukum melalui SABH tidak mengalami hambatan khususnya untuk menghindari keterlambatan sesuai jangka waktu yang telah di tentukan yakni 60 (enam puluh) hari.131

130Wawancara dengan Notaris Rahmat Nauli Siregar tanggal 5 Agustus 2015

Referensi

Dokumen terkait

Hal ini terjadi karena notaris berwenang untuk membuat suatu bentuk akta otentik yang mampu memberikan perlindungan kepada pihak-pihak yang melakukan perjanjian

Hal ini terjadi karena notaris berwenang untuk membuat suatu bentuk akta otentik yang mampu memberikan perlindungan kepada pihak-pihak yang melakukan perjanjian

Apabila terjadi kesalahan ketik yang dilakukan oleh Notaris maka Notaris juga wajib bertanggungjawab melakukan perbaikan akta sesuai dengan ketentuan pada Pasal 48

(2) Tanggung jawab notaris terhadap kerugian yang timbul akibat pendaftaran fidusia online yang dilakukan oleh notaris yaitu apabila seorang notaris yang karena

“Tanggung Jawab Hukum Notaris Dalam Pendaftaran Jaminan Fidusia Secara Elektronik (Online System)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

Notaris harus bertanggungjawab atas setiap akta otentik yang telah dibuatnya, selama akta tersebut dibuat berdasarkan ketentuan-ketentuan tentang pembuatan akta, syarat dan isinya

WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB DAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HARTA DALAM PERJANJIAN PERKAWINAN YANG DIBUAT OLEH NOTARIS SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk

Dimana notaris memiliki peran dan tanggung jawab dalam legalisasi Perseroan Terbatas, hal ini secara spesifik berhubungan dengan pendirian Perseroan Terbatas baik pengesahan pendirian