• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Toksitas Subkronik Ekstrak Etanol Herba Sawi Pahit (Brassica juncea (L) Czern. Pada Organ Ginjal Mencit

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Toksitas Subkronik Ekstrak Etanol Herba Sawi Pahit (Brassica juncea (L) Czern. Pada Organ Ginjal Mencit"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan bahan alam dan produk herbal dalam upaya kesehatan merupakan langkah yang umum diambil oleh masyarakat dan juga menjadi alternatif pengobatan bagi masyarakat modern. Sekitar 1 dari 5 orang di Amerika Serikat merupakan konsumen dari herbal medicine. Data dari WHO tahun 2008 menyatakan bahwa di beberapa negara Asia dan Afrika, lebih dari 80% populasi memilih obat tradisional untuk menjaga kesehatan. Penggunaan obat tradisional di Indonesia dilaporkan mencakup semua rentang umur dan pendidikan. Masyarakat memilih swamedikasi dengan obat yang berasal dari alam ini untuk mengatasi berbagai penyakit, mulai dari penyakit yang ringan hingga penyakit yang terjadi dalam waktu yang lama (Yuliandra, 2015).

Obat tradisional dapat digunakan dalam pemeliharaan kesehatan, pencegahan dan pengobatan penyakit terutama untuk penyakit kronis (WHO, 2013). Penelitian untuk mengevaluasi tingkat keamanannya belum banyak dilakukan, sedangkan pengetahuan tentang potensi efek toksik yang ada dalam tumbuhan obat adalah penting untuk menjamin keamanan dalam penggunaannya (Soemardji, et al., 2002).

(2)

laboratorium maupun data epidemiologi (Ma’at, 2003). Beberapa hasil studi epidemiologi, diketahui bahwa mengonsumsi sayuran dari genus Brassica dapat menurunkan resiko dari beberapa jenis kanker, yaitu kanker payudara, prostat, ginjal, kolon, kandung kemih dan paru-paru (Sulihandari, 2013). Sayuran yang termasuk ke dalam suku Brassicaceae adalah kailan, sabi, sawi botol, sawi pahit, kol, brokoli dan lain sebagainya.

Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan sawi pahit mengandung senyawa flavonoida, glikosida dan steroid/triterpenoid (Tiffani, 2015). Penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, menunjukkan bahwa ekstrak etanol sawi pahit memiliki antioksidan (nilai IC50 387,97 ppm ekstrak etanol) (Ritonga, 2013). Sawi

pahit juga memilki beberapa aktivitas farmakologi seperti hepatoprotektif pada dosis 500 mg/kgbb, antinosiseptif dan antihiperglikemi pada dosis 200 mg/kgbb pada mencit (Rahmatullah, et al., 2010; Gupta, et al., 2011).

Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh dapat menimbulkan efek toksik jika zat tersebut mencapai organ target yang sesuai delam konsentrasi atau memiliki jangka waktu tertentu (Casarett, 2008). Walaupun herba sawi pahit biasa dikonsumsi dan memiliki beberapa aktivitas farmakologi tetap perlu dilakukan uji toksisitas.

(3)

toksisitas (BPOM RI, 2011). Pemaparan subkronik diartikan sebagai pemaparan berulang terhadap agen kimia dalam jangka waktu 1-3 bulan untuk mendapatkan nilai NOEL (No Observed Effect Level) (Casarett, 2008).

Salah satu parameter pengamatan uji toksisitas subkronik adalah pengamatan fungsi ginjal dengan parameter biokimia pemeriksaan terhadap kadar kreatinin dan ureum (Casarett dan Doull’s, 2008). Ginjal merupakan organ yang sering menerima dampak tidak diinginkan akibat penggunaan obat, khususnya toksisitas terhadap nefron. Resiko tersebut tidak hanya terdapat pada penggunaan obat konvensional, akan tetapi juga ada pada pemanfaatan obat tradisional. Hal ini terbukti dengan adanya kasus kerusakan pada sistem ekskresi akibat penggunaan suatu produk herbal yang terjadi di Belgia, lebih dari 100 orang pasien dilaporkan menderita nefropati, karsinoma saluran kemih, hingga gagal ginjal tahap lanjut. Kasus tersebut semakin mempertegas bahwa pengujian toksisitas dan keamanan terhadap produk herbal dan bahan alam merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Bahkan WHO menempatkan perihal keamanan obat tradisional menjadi salah satu langkah penting di dalam strategi pengembangan obat tradisional periode 2014-2023 (Yuliandra, 2015).

(4)

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah ekstrak etanol herba sawi pahit (EEHSP) dapat menimbulkan gejala toksik pada mencit selama pemberian 28 hari dan bersifat reveribel setelah pemberian dihentikan?

1.3 Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka hipotesis pada penilitian ini diduga EEHSP menimbulkan gejala toksik pada mencit selama pemberian 28 hari dan bersifat reversibel setelah pemberian dihentikan.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gejala toksik yang ditimbulkan oleh EEHSP selama pemberian 28 hari dan sifat reversibel setelah pemberian dihentikan terhadap mencit.

1.5 Manfaat Penelitian

(5)

1.6 Kerangka Pikir Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat Parameter

Enzimatis 1. Kreatinin 2. Ureum (Satelit Dosis Tinggi)

Waktu pengamatan 28

4. Kadar sari larut air 5. Kadar sari larut Etanol 6. Kadar abu total

7. Kadar abu tidak larut asam Karakteristik

Gambar

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

perakaran kuat,batang kokoh, warna bijicerah dan hasil rendemen tinggi.. Sumber : Kementerian Pertanian Badan Penyuluhan dan Perkembangan

______ murid dapat mencapai objektif yang ditetapkan dan ______ murid yang tidak mencapai objektif akan diberi bimbingan khas dalam sesi akan datang..

Lamanya waktu pencapaian fase differensiasi pada kombinasi perlakuan 2 g bahan aktif per pohon dan waktu aplikasi ethepon 2 bulan kemudian disebabkan oleh keberlanjutan

Daftar sidik ragam bobot gabah netto kering per sampel (g) pada sistem tanam legowo dan beberapa

11 Anda menafsirkan kode etik profesi sesuai

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari perlakuan aplikasi biochar, pupuk kandang dan campuran keduanya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai

Metode Geolistrik adalah salah suatu metode geofisika untuk mengetahui perubahan tahanan jenis lapisan batuan dibawah permukaan tanah dengan cara menganalisis arus listrik DC (

Gambar di atas membandingkan prevalensi diabetes melitus pada semua umur dengan rutin periksa kadar gula darah di Indonesia selama tahun 2018, dimana dapat diketahui bahwa