• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Multiplexer pada ISDN (Integrated Service Digital Network) dengan Berbagai Laju Kanal Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Multiplexer pada ISDN (Integrated Service Digital Network) dengan Berbagai Laju Kanal Chapter III V"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Umum

Bab ini menjelaskan tentang prosedur maupun peralatan yang digunakan dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk mengananalisis kinerja multiplexer, digunakan sistem antrian M/M/1/N dengan bantuan perhitungan menggunakan

software Dev C++. Secara umum gambaran system yang dievaluasi dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Gambar 3.1 Gambaran umum sistem yang dievaluasi [4]

Paket-paket suara dan data yang berupa bit-bit digital yang telah diproses

multiplexer akan memasuki ruang tunggu (buffer) sebelum dilayani oleh server. Bila server kosong, maka paket-paket tersebut akan langsung dilayani oleh server

dan jika server sedang sibuk maka paket tersebut harus menunggu di buffer sebelum dilayani. Kinerja yang akan dibahas adalah delay, throughput, dan probabilitas bloking.

(2)

Adapun poin-poin yang akan dijelaskan pada bab ini adalah: 1. Spesifikasi perangkat keras dan lunak penelitian.

2. Parameter simulasi 3. Parameter analisis

4. Perancangan program penelitian.

3.2 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak Penelitian

Dalam pembuatan program penghitungan ini, penulis menggunakan perangkat keras yang berupa laptop ASUS dsengan tipe K45A dan menggunakan perangkat lunak berupa software Dev C++. Untuk lebih jelasnya spesifikasi perangkat keras dan lunak ini akan dijelaskan sebagai berikut.

Adapun perangkat keras yang digunakan adalah satu buah laptop ASUS K45A dengan spesifikasi yang ditunjukkan pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1 Spesifikasi perangkat keras penelitian

Prosesor Intel(R) Core(TM) i3-2370M CPU @ 2.40 GHz (4CPUs), ~2.4 GHz

Memory 2048 Mb

HDD 500 Gb

(3)

Adapun spesifikasi perangkat lunak ini ditampilkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Spesifikasi perangkat lunak

Operating System Windows xp/ Vista/ 7/ 8/10

Processor Intel pentium 3 orlater

Memory 256 Mb of RAM Required

HDS 200 MB

3.3 Parameter Simulasi

Ada beberapa parameter di dalam simulasi ini, diantaranya adalah parameter yang akan diatur, parameter yang akan dianalisis serta parameter yang akan ditampilkan di program. Parameter simulasi pada penelitian ini ditampilkan pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3 Parameter yang akan digunakan dalam simulasi No Parameter dalam

simulasi

Nilai yang digunakan Keterangan

(4)

3.4 Parameter Analisis

Parameter yang akan dianalisis pada Tugas Akhir ini yaitu waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (Wq), waktu rata-rata pelanggan dalam sistem (Ws), probabilitas bloking, dan throughput. Adapun parameter analisis pada penelitian ini ditampilkan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Rumus mencari parameter sistem [4]

No Nama Parameter Rumus

(5)

Gambar 3.2 Diagram alir program

Mulai

Input sampling, jumlah kanal, dan utilisasi

Apakah nilai

sampling

sudah benar?

ya

Hitung Wq, Ws, Pn, dan γ

tidak

Apakah jumlah kanal sudah

benar?

selesai

tidak

Apakah ingin mengulang

program?

ya

tidak Tampilkan Hasil

(6)

3.6 Perancangan Program Penelitian

Langkah-langkah perancangan program pada tugas akhir ini dari awal sampai akhir akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Mendeklarasikan file header <stdio.h>. file header ini digunakan untuk menampilkan printf atau tulisan. Mendeklarasikan file header <conio.h>. file header ini digunakan untuk menampilkan perintah getch (pause), clrscr (hapus). Mendeklarasikan file header <math.h>. file header ini digunakan untuk menampilkan fungsi matematika seperti pow (pangkat).

2. Mendeklarasikan variabel float ro, Wq, Ws, γ, kec_data, kec_server, bilangan integer sampling, jlh_kanal, lamda, jlh_planggan, kata ulang, fungsi utama.

3. Mulai atau awal program.

4. Membuat tampilan kalimat “ PROGRAM PENGHITUNG KINERJA MULTIPLEXER PADA ISDN DENGAN BERBAGAI LAJU KANAL”

5. Menampilkan “ masukkan jumlah sampling”. 6. Menampilkan “ masukkan jumlah kanal”. 7. Menampilkan “ masukkan nilai utilisasi”. 8. Menentukan nilai sampling dan lamda.

a. Jika sampling sama dengan 8000 maka lamda sama dengan 64000; b. Kondisi lain, jika sampling sama dengan 16000 maka lamda sama

dengan 128000.

(7)

d. Kondisi lain, jika sampling sama dengan 64000 maka lamda sama dengan 512000.

e. Jika nilai sampling di luar dari yang ditentukan maka tampilan sebelumnya akan dihapus kemudian akan ditampilkan “nilai sampling

yang dimasukkan salah”, “masukkan nilai sampling 8000, 16000,

32000, atau 64000”; kembali ke awal.

9. Mengoreksi jumlah kanal yang dimasukkan.

Jika jumlah kanal tidak sama dengan 30, 120, dan 480; tampilan sebelumnya akan dihapus kemudian akan ditampilkan “jumlah kanal yang dimasukkan

salah”, “ masukkan jumlah kanal 30, 120, atau 480”; kembali ke awal.

10.Menentukan jumlah pelanggan.

Jumlah pelanggan sama dengan jumlah kanal 11.Menentukan kecepatan data.

a. Jika jumlah kanal sama dengan 30 maka kecepatan data = 2,048 Mbps b. Kondisi lain, jika jumlah kanal sama dengan 120 maka kecepatan data

= 8,448 Mbps

c. Kondisi lain, Jika jumlah kanal sama dengan 480 maka kecepatan data

=

34,368 Mbps

12.Menentukan kecepatan server.

Rumus untuk mencari kecepatan server yaitu: µ = λ

ρ

13.Menghitung waktu rata-rata pelanggan dalam antrian.

Rumus untuk menghitung waktu rata-rata pelanggan dalam antrian yaitu:

(8)

14.Menghitung waktu rata-rata pelanggan dalam sistem.

Rumus untuk menghitung waktu rata-rata pelanggan dalam sistem yaitu:

�� = µ−�

15.Menentukan probabilitasbloking.

Rumus untuk menghitung probabilitasbloking yaitu: �� = −� ��

−��+1

16.Menentukan throughput.

Rumus untuk menghitung throughput yaitu: γ = λ − PN

17.Menampilkan hasil program seperti nilai sampling yang diinput, jumlah kanal, utilisasi, nilai lamda, kecepatan data, kecepatan server, nilai Wq, nilai Ws, probabilitasbloking, dan throughput.

(9)

BAB IV

ANALISIS KINERJA MULTIPLEXER

4.1 Umum

Analisis kinerja multiplexer yang dibahas menggunakan sistem antrian. Sistem antrian yang digunakan adalah sistem antrian M/M/1/N dengan disiplin antrian FIFO (First In First Out). Adapun parameter kinerja yang dihitung adalah

delay, throughput dan probabilitasbloking.

4.2 Model Antrian Multiplexing

Untuk mengetahui kinerja multiplexer digunakan sistem antrian. Jenis sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1/N seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1 Model Antrian Multiplexing [4]

(10)

Pada metode ini seluruh aliran dari paket-paket akan dikombinasikan dan ditransmisikan dalam satu aliran tunggal. Multiplex ini memanfaatkan sifat transmisi data dengan mengalokasikan jatah waktu secara dinamis sesuai permintaan dan perangkat-perangkat yang terpasang tidak semua melakukan transmisi sepanjang waktu. Selanjutnya setelah paket-paket di-multiplex akan masuk kedalam sistem antrian. Sistem antrian yang digunakan adalah M/M/1/N. Pelanggan masuk ke buffer, buffer berfungsi sebagai tempat sementara sebelum dilayani. Service akan melayani pelanggan sesuai waktu kedatangannya menggunakan sistem antrian FIFO.

Dalam suatu sistem antrian terdapat faktor – faktor yang harus diperhatikan agar suatu fasilitas pelayanan dapat melayani pelanggan yang berdatangan, yaitu bentuk kedatangan pelanggan, bentuk fasilitas pelayanan, kapasitas fasilitas pelayanan untuk menampung pelanggan, utilisasi sistem, dan disiplin antrian yang mengatur pelayanan kepada pelanggan.

4.3 Asumsi Asumsi

Untuk melakukan simulasi dan memperoleh data dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini ditetapkan asumsi-asumsi sebagai berikut :

a. Disiplin antrian FIFO yaitu merupakan suatu peraturan dimana yang akan dilayani terlebih dahulu adalah frame yang datang terlebih dahulu. FIFO ini sering disebut juga FCFS (First Come FirstServed).

(11)

sebelum ataupun sesudahnya dan waktu pelayanan mengikuti distribusi Eksponensial.

c. Menggunakan sistem antrian M/M/1/N.

d. Sampling yang digunakan yaitu: 8000, 16000, 32000, dan 64000. e. Jumlah kanal yaitu: 30, 120, 480.

f. Intensitas Trafik 0,3; 0,5; 0,7 dan 0,9. g. Data yang diproses berupa voice saja.

h. Jumlah pelanggan (N) desesuaikan dengan jumlah kanal yaitu: 30, 120, dan 480.

4.4 Analisis Hasil Perhitungan

Dari model multiplexing pada Gambar 4.1, maka dapat dihitung delay, throughput dan probabilitas bloking menggunakan sistem antrian. Delay yang dihitung meliputi waktu rata-rata pelanggan dalam antrian, waktu rata-rata dalam sistem. Adapun sampling yang digunakan beragam yaitu 8000, 16000, 32000, dan 64000. Kemudian untuk jumlah kanal yang digunakan pun beragam yaitu 30, 120, dan 480. Dari data yang beragam tersebut akan dihasilkan laju data yang akan masuk ke dalam sistem antrian beragam pula. Dengan beragamnya laju data yang masuk ke dalam sistem antrian, maka kecepatan server akan dicari untuk utilisasi yang diinginkan.

(12)

Gambar 4.2 Hasil untuk sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,3

Pada Gambar 4.2 dengan sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,3 maka didapat kecepatan data sebesar 2,048 Mbps, kecepatan server 6,826667 Mbps. Dari data tersebut dihasilkan nilai waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (Wq) sebesar 0,06277902424 detik, waktu rata-rata pelanggan dalam sistem sebesar 0,20926339924 detik, probabilitasbloking sebesar 0, dan throughput sebesar 2,048 Mbit.

(13)

Tabel 4.1 Data hasil perhitungan untuk utilisasi 0,3

Kecepatan server akan semakin cepat dikarenakan laju kedatangan data semakin besar. Kecepatan server disesuaikan dengan laju kedatangan data serta utilisasai trafik sesuai dengan Persamaan 2.1 bahwa � =�

µ . Dari Tabel 4.1 dapat dianalisis

(14)

Perhitungan berikutnya pada sampling 8000 jumlah kanal 30 untuk utilisasi 0,5 dapat dilihat pada Gambar 4.3.

Gambar 4.3 Hasil untuk sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,5

Pada Gambar 4.3 dengan sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,5 maka didapat kecepatan data sebesar 2,048 Mbps, kecepatan server 4,096 Mbps. Dari data tersebut dihasilkan nilai waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (Wq) sebesar 0,24414061 detik, waktu rata-rata pelanggan dalam sistem sebesar 0,48828122 detik, probabilitas bloking sebesar 0, dan throughput sebesar 2,048 Mbit.

(15)

Tabel 4.2 Data hasil perhitungan untuk utilisasi 0,5

Kecepatan server akan semakin cepat dikarenakan laju kedatangan data semakin besar. Kecepatan server disesuaikan dengan laju kedatangan data serta utilisasai trafik sesuai dengan Persamaan 2.1 bahwa � =�

µ . Dari Tabel 4.2 dapat dianalisis

(16)

Perhitungan berikutnya pada sampling 8000 jumlah kanal 30 untuk utilisasi 0,7 dapat dilihat pada Gambar 4.4.

Gambar 4.4 Hasil untuk sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,7

Pada Gambar 4.4 dengan sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,7 maka didapat kecepatan data sebesar 2,048 Mbps, kecepatan server 2,926 Mbps. Dari data tersebut dihasilkan nilai waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (Wq) sebesar 0,79752594 detik, waktu rata-rata pelanggan dalam sistem sebesar 0,13932276 detik, probabilitasbloking sebesar 0,00000676 dan throughput sebesar 2,047986 Mbit.

(17)

Tabel 4.3 Data hasil perhitungan untuk utilisasi 0,7

8.000 2,048 2,926 0,797525 1,139322 2,047 0,00000676

16.000 4,096 5,851 0,398762 0,569661 4,095 0,00000676

32.000 8,192 11,70 0,199381 0,284830 8,191 0,00000676

64.000 16,384 23,40 0,099690 0,142415 16,383 0,00000676

120

Dari Tabel 4.3 dapat dianalisis bahwa semakin banyak jumlah kanal dan semakin besar jumlah sampling nilai Wq dan Ws semakin kecil. Kemudian jika utilisasi semakin mendekati nilai 1 maka kecepatan server semakin kecil. Pada kanal 30, nilai probabilitasbloking sudah ada sedang pada kanal 120 dan 480 masih nol itu berati semakin banyak jumlah kanal, maka probabilitas bloking semakin kecil.

(18)

Gambar 4.5 Hasil untuk sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,9

Pada Gambar 4.5 dengan sampling 8000, jumlah kanal 30, dan utilisasi 0,7 maka didapat kecepatan data sebesar 2,048 Mbps, kecepatan server 2,276 Mbps. Dari data tersebut dihasilkan nilai waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (Wq) sebesar 3,95507884 detik, waktu rata-rata pelanggan dalam sistem sebesar 4,39453220 detik, probabilitas bloking sebesar 0,004407 dan throughput sebesar 2,038974 Mbit.

(19)

Tabel 4.4 Data hasil perhitungan untuk utilisasi 0,9

64.000 16,384 18,204 0,494384 0,549316 16,311 0.0044072

120

8.000 8,448 9,387 0,958806 1,065340 8,447 0.0000032

16.000 16,896 18,773 0,479403 0,532671 16,895 0.0000032

32.000 33,792 37547 0,239701 0,266335 33,791 0.0000032

64.000 67,584 75,093 0,119850 0,133167 67,583 0.0000032

480 utilisasi semakin mendekati nilai 1 maka kecepatan server semakin kecil. Dampak dari utilisasi yang mendekati nilai 1 terlihat pada kanal 30, dan 120 nilai

probabilitas bloking sudah ada dan semakin besar. Sedangkan pada kanal 480 masih nol itu berati semakin banyak jumlah kanal, maka probabilitas bloking

(20)

Adapun Grafik untuk hasil data waktu rata-rata pelanggan dalam antrian (Wq) terhadap jumlah sampling dengan jumah kanal 30 untuk utilisasi 0,3 ditunjukkan pada Gambar 4.6 dan untuk utilisasi 0,9 ditunjukkan pada Gambar 4.7.

Gambar 4.6 Wq terhadap sampling dengan kanal 30 dan utilisasi 0,3

Gambar 4.7 Wq terhadap sampling dengan kanal 30 dan utilisasi 0,9 0

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

0

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

Wq (detik)

Sampling (khz) Wq (detik)

(21)

Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.6 memperlihatkan bahwa nilai Wq terkecil terletak pada sampling 64000. Dari Gambar 4.6 dan Gambar 4.7 dapat disimpulkan bahwa semakin besar jumlah sampling, akan memperkecil waktu rata-rata pelanggan mengantri. Pada Gambar 4.6 dengan kanal 30 dan jumlah sampling 64000 untuk utilisasi 0,3 didapat nilai Wq sebesar 0,062779 sedangkan pada Gambar 4.7 dengan kanal dan jumlah sampling yang sama, untuk utilisasi 0,9 didapat nilai Wq sebesar 0,797525. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Apabila utilisasi semakin mendekati angka 1, maka waktu rata-rata pelanggan dalam antrian semakin besar.

Adapun grafik throughput terhadap jumlah sampling untuk jumlah kanal 30 dan utilisasi 0,3 diperlihatkan pada Gambar 4.8. Dengan jumlah kanal yang sama dan utilisasi 0,9 pada Gambar 4.9 akan dapat dibandingkan nilai throughputnya.

Gambar 4.8 Throughput terhadap sampling dengan kanal 30 dan utilisasi 0,3 0

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

Throughput (bit)

(22)

Gambar 4.9 Throughput terhadap sampling dengan kanal 30 dan utilisasi 0,9 Grafik yang ditunjukkan pada Gambar 4.8 memperlihatkan bahwa nilai

throughput terkecil terletak pada sampling 8000. Dari Gambar 4.8 dan Gambar 4.9 dapat disimpulkan bahwa semakin besar jumlah sampling, maka nilai throughput atau banyak data yang dilewatkan akan semakin besar. Pada Gambar 4.8 dengan jumlah kanal 30 dan jumlah sampling 64000 untuk utilisasi 0,3 didapat nilai

throughput sebesar 16,384 Mbps sedangkan pada Gambar 4.8 dengan jumlah kanal dan jumlah sampling yang sama, untuk utilisasi 0,9 didapat nilai throughput sebesar 16,311 Mbps. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin besar utilisasi maka nilai throughput akan semakin kecil. Apabila utilisasi semakin mendekati angka 1, maka ada data yang diblok. Sehingga nilai throughput-nya tidak sama dengan panjang data yang memasuki sistem antrian.

0

0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000

(23)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil perhitungan menggunakan software Dev C++ yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan bahwa:

1. Pada percobaan sampling 8000 dengan jumlah kanal 30 dan utilisasi 0,3 didapat nilai waktu rata-rata pelanggan mengantri sebesar 0,062779, sedangkan pada sampling 64000 dengan jumlah kanal dan utilisasi yang sama didapat nilai waktu rata-rata pelanggan mengantri sebesar 0,007847. Itu berarti semakin besar jumlah sampling, maka semakin kecil waktu rata-rata pelanggan mengantri.

2. Apabila utilisasi semakin mendekati angka 1, maka waktu rata-rata pelanggan dalam antrian semakin besar.

3. Nilai probabilitasbloking ada pada saat jumlah kanal 30 untuk utilisasi 0,7 dan 0,9 sedangkan untuk jumlah kanal 120 probabilitas bloking ada pada saat utilisasi 0,9.

4. Semakin besar jumlah sampling, maka semakin besar pula nilai

throughput-nya.

(24)

throughput sebesar 16,311. Itu berarti semakin besar nilai utilisasi, maka nilai throughput akan semakin kecil.

5.2Saran

Adapun saran untuk pengembangan penelitian sebagai berikut:

1. Menganalisis multiplexer pada ISDN dengan beberapa jumlah sampling dan laju kanal yang lebih banyak serta utilisasi yang berbeda pula.

2. Menganalisis multiplexer pada jaringan yang lain.

Gambar

Gambar 3.1 Gambaran umum sistem yang dievaluasi [4]
Tabel 3.1 Spesifikasi perangkat keras penelitian
Tabel 3.3 Parameter yang akan digunakan dalam simulasi
Tabel 3.4 Rumus mencari parameter sistem [4]
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kebijakan deviden, kebijakan hutang, profitabilitas dan keputusan investasi terhadap nilai perusahaan

modifikasi data di suatu file akan tetapi di file yang lain (yang berisi data yang sama dengan data yang dimodifikasi) tidak dilakukan hal yang sama..  Kurangnya Integritas ,

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Pemikiran-pemikiran dalam perangkat kenegaraan

(2) Pemenuhan modal disetor untuk memenuhi modal dasar perumda sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Cirebon

Tindak tutur yang paling dominan yang terdapat dalam interaksi sosial di pasar tradisional Aksara Medan adalah tindak tutur direktif (pertanyaan, memohon, menyuruh, menantang

Hasil Penelitian: Hasil analisis uji wilcoxon signed rank test didapatkan bahwa p value = 0,003 (p value &lt;  ) maka dapat disimpulkan Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti

Desain penelitian ini tergolong ke dalam rancangan noneksperimental, karena baik variabel bebas (independent variabel), maupun variabel terikat (dependent variabel) tidak

Serta sistem informasi manajemen yang tepat tidak hanya membantu dalam komunikasi yang lebih cepat dan lebih luas tetapi juga dapat membantu UMKM dalam meningkatkan fungsi