• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Profil Darah Pada Petugas Radiasi di Unit Radiologi RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Profil Darah Pada Petugas Radiasi di Unit Radiologi RSUD. Dr. Pirngadi Medan Tahun 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kesehatan adalah salah satu unsur yang penting untuk menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif. Kesehatan bukanlah semata-mata merupakan tanggung jawab departemen kesehatan, melainkan juga tanggung jawab dari seluruh sektor, termasuk masyarakat dan swasta. Derajat kesehatan masyarakat sangat di pengaruhi oleh upaya pembangunan dan kondisi lingkungan sosial masyarakat yang kondusif bagi terciptanya status kesehatan masyarakat, dalam melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan, partisipasi aktif lintas sektoral dan seluruh potensi masyarakat termasuk swasta sangatlah diharapkan.

Menciptakan kondisi kesehatan masyarakat telah terbingkai dalam pembangunan kesehatan yang tertuang dalam Undang - Undang No 36 tahun 2014 tentang Kesehatan, bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Salah satu tujuan dari pembangunan kesehatan di Indonesia adalah upaya untuk memperbaiki kualitas pelayanan kesehatan. Pelayanan yang berkualitas harus dapat dilaksanakan di seluruh sarana pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta, dengan pelayanan bermutu, diharapkan masyarakat akan lebih berminat untuk memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya. (Budioro, 1992)

(2)

Hal ini dilihat dari meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan radiasi. Penggunaan sinar radiasi telah direspon oleh RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan dengan penambahan peralatan medis canggih berupa peralatan radiologi yaitu sinar –X untuk diagnostik, agar tetap terjaminnya kualitas pelayanan radiasi, diperlukan pengetahuan dan keterampilan khusus untuk menjaga serta melindungi keselamatan petugas dari bahaya paparan radiasi yang membahayakan profil darah petugas.

Laporan UNSCEAR (United Nation Scientific Committee on the Effects of Atomic Radiation) (1977), pada tahun 1972 – 1974 di Jerman, Thailand, India dan Israel dosis radiasi akibat kerja dalam dunia kedokteran relatif lebih tinggi dibandingkan dengan dosis radiasi akibat kerja di bidang instansi-instansi riset maupun di industi nuklir, sehingga petugas mengalami dampak negatif berupa efek stokastik akibat paparan radiasi dosis rendah. (Amsyari, 1989)

Menurut Komisi Internasional Committee on Radiological Protection (ICRP) untuk Perlindungan Radiasi menjelaskan bahwa adanya paparan dosis

radiasi dapat menimbulkan perubahan biologis pada jaringan tubuh, perubahan tersebut berupa kerusakan genetik serta menimbulkan gangguan fungsi sel melalui profil darah petugas. Hal ini terjadi karena dosis rendah yang diterima tubuh sehingga dapat menimbulkan perubahan profil darah yaitu hemoglobin, eritrosit, leukosit, dan trombosit serta dalam jangka panjang dapat menimbulkan kanker. (Akhadi, 2000 ; Rasad, 2005)

(3)

radiasi sebesar 50 mSv/tahun untuk dosis ekivalen seluruh tubuh, sedangkan rekomendasi ICRP-60 mengisyaratkan penurunan batasan menjadi 20 mSv/tahun. Berdasarkan survei pendahuluan dengan mewawancarai petugas radiasi, terdapat 1 petugas radiasi yang mengalami kelainan darah yaitu Leukositosis berdasarkan keterangan hasil pemeriksaan darah pada tahun 2016. Dimana petugas pernah mengalami keluhan seperti cepat lelah, pusing, mual, nyeri pada bagian kaki, dan lengan, keringat berlebih, serta nafsu makan berkurang setelah selesai bekerja sedangkan penerimaan dosis radiasi perseorangan pada petugas radiasi berjumlah 1,2 mSv per tahun, masih sesuai yang ditentukan oleh BAPETEN (2011). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan pada jumlah sel darah putih ini disebabkan oleh dosis taraf rendah yang telah diterima petugas radiasi secara terus-menerus dalam jangka panjang.

Hasil penelitian Suwarda (1997) tentang Pengaruh pajanan radiasi eksternal terhadap kesehatan petugas radiasi di Pusat Penelitian Tenaga Atom, Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN) di Serpong membuktikan bahwa terjadinya penurunan limfosit sebesar 17% pada petugas radiasi akibat adanya paparan radiasi secara langsung.

(4)

Penelitian pada jurnal Erma dan Supriyadi tentang Penurunan jumlah eritrosit darah tepi akibat paparan radiasi sinar-X dosis radiografi periapikal, terdapat penurunan jumlah rata-rata eritrosit setelah paparan dosis tunggal dan paparan ulangan sebanyak 6 kali dan dosis ulangan 14 kali radiasi sinar-X dari radiografi periapikal. Hal ini dapat menimbulkan kerusakan pada sel yang irreversibel akibat radiasi tergantung dari dosis dan lama paparan yang diterima oleh petugas radiasi dilingkungan kerja.

Hasil penelitian pada jurnal Syah Banun (2015) tentang Jumlah sel monosit setelah paparan radiasi sinar-X dari radiografi periafikal secara in vivo, terdapat penurunan jumlah sel monosit setelah paparan tunggal dan paparan ulangan sebanyak 14 kali radiasi sinar-X dari radiografi periapikal dengan dosis sebesar 1,54 mGy yang bisa disebabkan karena penekanan proses pembentukan sel darah pada sumsum tulang sehingga jumlah sel-sel darah monosit pada sirkulasi darah akan menurun dan bisa juga disebabkan efek biologi langsung terhadap sel monosit.

(5)

karena penerimaan dosis radiasi tetapi pola konsumsi makanan pada petugas radiasi.

Hal ini menunjukkan bahwa adanya gangguan profil darah tiap-tiap petugas radiasi mempunyai nilai yang berbeda dari dosis yang telah diterima selama paparan berlangsung dan ditunjukkan melalui profil darah masing-masing petugas radiasi, sehingga bila ada petugas radiasi menerima dosis maksimum dapat diketahui secepatnya dan selanjutnya dipindahkan atau diistirahatkan. Dengan demikian, untuk mengurangi tingkat paparan radiasi dapat dilakukan penekanan dosis serendah mungkin agar risiko akibat penerimaan dosis radiasi tidak membahayakan petugas selama proses bekerja secara langsung.

Menyertai pemonitoran penerimaan dosis radiasi, pemakaian radiasi di bidang medik perlu penanganan dan pengaturan yang lebih baik melalui tindakan proteksi radiasi untuk menjamin keselamatan dan kesehatan bagi petugas radiasi, sehingga perlu dilakukan suatu pengawasan secara periodik terhadap dosis radiasi yang diterima petugas dan pemantauan kesehatan petugas radiasi baik radiasi eksternal maupun internal untuk menjamin keselamatan dan kesehatan petugas radiasi.

(6)

radiasi dari penggunaan radiasi terhadap profil darah, serta untuk mengetahui adanya perubahan profil darah akibat radiasi terhadap petugas radiasi.

Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka penulis ingin meneliti lebih

lanjut mengenai “Gambaran profil darah pada petugas radiasi akibat adanya

paparan radiasi di Unit Radiologi RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2017.”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut dapat dirumuskan suatu permasalahan

penelitian sebagai berikut “Bagaimanakah gambaran profil darah pada petugas

radiasi akibat adanya paparan radiasi di Unit Radiologi RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2017.”

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah :

“Untuk mengetahui gambaran profil darah pada petugas radiasi akibat

adanya paparan radiasi di Unit Radiologi RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2017.”

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dalam penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui dosis petugas radiasi di Unit Radiologi RSUD. Dr. Pirngadi Kota Medan.

(7)

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

a. Memberikan informasi tentang gambaran profil darah pada petugas akibat adanya paparan radiasi upaya melindungi petugas radiasi dari bahaya yang ditimbulkan akibat penggunaan radiasi sinar-X.

b. Memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengaplikasikan ilmu dan teori yang di dapat selama di bangku perkuliahan serta penelitian ini memberikan pengalaman bagi penulis dalam menambah wawasan.

Referensi

Dokumen terkait

Menurut Craig’s (2006), perubahan dimensi bahan cetak alginat juga berhubungan dengan kontraksi selama proses pengerasan dari bahan cetak alginat, hal ini berhubungan dengan

Dalam hal pelaksanaan akan lebih mudah untuk melaksanakan perencanaan baik itu program jangka pendek maupun jangka panjang dan dalam pelaksanaanny akan lebih ter

Perubahan dimensi adalah perubahan ukuran hasil cetakan alginat karena terjadinya penyerapan larutan (imbibisi) yang diketahui dari perbedaan hasil pengukuran

Karena berkat rahmat dan ridho- Nya pula penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul Sistem Informasi Alumni SMA Negeri 1 Merbau Berbasis Web.. Terima

Burning is an excellent way of processing waste and recycling energy because combustible waste is burnt in a hygienic manner, reducing the volume to 5% while heat generated

SISTEM INFORMASI ALUMNI SMA NEGERI 1 MERBAU BERBASIS WEB, dapat dijadikan wadah atau media alumni, siswa dan siswi dapat berkomunikasi secara tidak langsung..

As many as 300 sets of high quality test data from dynamic load test performed at several construction projects in Indonesia and Malaysia were selected for this study.Input

Penelitian tindakan ( Action Research ) merupakan suatu proses yang dirancang untuk memberdayakan semua partisipan dalam proses (siswa, guru, dan peserta lainnya) dengan maksud