vii
UJI EFEK ANTIDIARE EKSTRAK ETANOL DAUN BAYAM
MERAH (Althernanthera strigosa Hask) TERHADAP TIKUS
JANTAN
ABSTRAK
Kasus diare banyak terdapat di negara – negara berkembang dengan standar hidup yang rendah. Diare menyebabkan tubuh kekeringan (dehidrasi) kekurangan kalium (hipokalemia dan adakalanya acidosis (darah menjadi asam) . Tumbuhan mempunyai manfaat untuk pengobatan berbagai penyakit. Bayam merah merupakan tanaman sayuran yang dikenal dengan nama Althernanthera strigosa Hask. Jenis flavonoid yang terkandung di dalam bayam merah adalah lutein dan kuersetin. Kuarsetin memiliki potensial sebagai agen antidiare dengan menghambat pelepasan asetikolin yang dapat meningkatkan kontraksi usus akibat adanya iritasi oleh bakteri penyebab diare.
Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan tahapan penelitian yaitu penyiapan sampel, karakterisasi simplisia, skrining simplisia, pembuatan ekstrak, penyiapan dan pengujiaan efek antidiare pada hewan percobaan. Data hasil penelitian dianalisis secara ANAVA (analisis variansi) menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service).
Hasil pemeriksaan skrining fitokimia serbuk simplisia daun bayam merah mengandung flavonoid, tanin, steroid / triterpen dan ekstrak etanol daun bayam merah mengandung flavonoid, tanin dan steroid / triterpen. Hasil karakteristik ekstrak etanol daun bayam merah meliputi kadar air 8,21% kadar abu total 2,66% kadar abu tidak larut asam 0,20%, kadar sari larut air 11,54%, dan kadar sari larut etanol 16,57%. Ekstrak etanol daun bayam merah dosis 50, 100, 200 mg/kg bb mempunyai efek sebagai antidiare yang diinduksi dengan oleum ricini menggunakan metode defekasi.
Dosis 100 mg/kg bb menunjukkan efek yang tidak berbeda signifikan (p ≥ 0,5) dengan dosis 200 mg/kg bb, tetapi menunjukkan efek signifikan (p ≤ 0,5) dengan obat pembanding loperamid HCl 1 mg/kg bb.
Kata Kunci : ekstrak etanol daun bayam merah, antidiare, tikus
viii
STUDY ON ANTIDIARRHEAL ACTIVITY OF ETHANOL EXTRACT OF AMARANTH LEAF (Althernanthera Strigosa Hask.) IN
MALE RATS
ABSTRACT
Cases of diarrhea are common in the developing countries with a low standard of living. Diarrhea causes dehydration potassium deficiency hipokaliemia and sometimes acidosis. Plants have benefits to cure various disea ses. Spinach is a vegetable known by this scientific as Althernanthera strigosa Hask. Flavonoids contained in red spinach are lutein and kuersetin. Kuarsetin has potency as antidiarrheal agent by inhibiting the release of astetylcholine which can increase intestinal contraction due to irritation by bacteria that cause diarrhea.
This research method was done experimentally with the stages of sample preparation, simplicia characterization, botanical screening , extracts manufacture, preparation of animal experiments and test of antidiarrheal effects in animal experiments. Data were analyzed by ANOVA (analysis of variance) using SPSS (Statistical Product and Service).
The results of the screening phytochemical of the ethanol extract of red spinach is indicated the presence of flavonoid, tanin and steroid / triterpen. The characteristics of the ethanol extract of red spinach leaves indicated that the water content of 8.21% to 2.66% total ash, acid insoluble ask levels of 0.20%, water soluble extract content of 11.54%, and ethanol soluble extract content of 16.57% . Ethanol extract of red spinach leaves doses of 50, 100, 200 mg / kg bw had as antidiarrheal effect induced by oleum ricini using defecation. Dose of 100 mg / kg bw showed effects differed significantly (p ≤ 0.5) at a dose of 200 mg / kg bw, but showed a significant effect (p ≥ 0.5) with a comparator drug loperamide HCl 1 mg / kg bw.
Keywords : extract ethanol of red spinach leaf, antidiarrheal, rats.