• Tidak ada hasil yang ditemukan

ppl2_3101408030_R112_1349837391. 617.34KB 2013-07-11 22:14:52

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ppl2_3101408030_R112_1349837391. 617.34KB 2013-07-11 22:14:52"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2

DI SMK PGRI BATANG KABUPATEN BATANG

Disusun oleh: Nama : Ahmad sultoni

NIM : 3101408030

Prodi : Pendidikan Sejarah

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan PPL II ini telah disusun dengan Pedoman PPL UNNES

Hari :

Tanggal : Oktober 2012

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK PGRI Batang sampai terselesainya laporan ini.

Berkenaan dengan selesainya pembuatan laporan ini perkenankanlah penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Sudjiono Sastroatmodjo, M.Si. selaku Rektor Unnes. 2. Drs. Subagyo, M.Pd, Dekan FIS Universitas Negeri Semarang.

3. Arif Purnomo, S. Pd., S.S, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Sejarah Universitas

Negeri Semarang.

4. Dra.Harnanik, M.Si selaku Dosen Koordinator Lapangan di SMK PGRI

Batang yang telah mendampingi kami dalam melaksanakan PPL

5. Drs. Karyono, M.Hum selaku Dosen pembimbing PPL yang telah

membimbing praktikan selama kegiatan PPL.

6. Dra. Isti Aminah., selaku kepala SMK PGRI Batang.

7. Elra Moh Budiyanto S.Pd, guru pamong Pendidikan Kewarganegaraan

yang telah membimbing praktikan selama melaksanakan praktik di SMK PGRI Batang.

8. Drs, Ilmi. S. Pd, selaku koordinator guru pamong SMK PGRI Batang 9. Bapak dan Ibu Guru serta Karyawan SMK PGRI Batang yang telah

membantu kelancaran dalam melaksanakan PPL.

10. Seluruh siswa SMK PGRI Batang yang telah membantu kelancaran dalam

melaksanakan PPL.

11. Teman-teman sesama praktikan SMK PGRI Batang yang telah

bekerjasama dengan baik sehingga PPL berjalan dengan lancar.

12. Semua pihak yang telah turut berperan aktif dalam pelaksanaan PPl ini dan

tidak dapat disebutkan satu persatu.

Praktikan berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi yang berkepentingan pada khususnya serta pembaca pada umumnya.

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMANPENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 3

C. Manfaat Praktik Pengalaman Lapangan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI A. Dasar Hukum ... 5

B. Dasar Implementasi ... 5

C. Dasar Konsepsional ... 7

D. Status, Peserta, Bobot, dan Tahapan ... 7

E. Persyaratan dan Tempat ... 8

BAB III PELAKSANAAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN A. Waktu dan Tempat ... 10

B. Tahapan Pelaksanaan Kegiatan ... 10

C. Materi Kegiatan ... 11

D. Proses Pembimbingan... 12

E. Hal-hal yang Mendukung dan Menghambat dalam Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan 2 ... 13

F. Guru Pamong ………... 14

G. Dosen Pembimbing ……….. 14

BAB IV PENUTUP A. Simpulan ... 15

(5)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Refleksi Diri Praktikan

Lampiran 2. Laporan Observasi dan Orientasi Praktikan

Lampiran 3. Daftar Mahasiswa Praktikan SMK PGRI Batang Lampiran 4. Jadwal Kegiatan Latihan Mengajar Praktikan Lampiran 5. Daftar Presensi Praktikan

Lampiran 6. Rencana Kegiatan Praktikan di SMK PGRI Batang Lampiran 7. Daftar Hadir Dosen Pembimbing PPL

Lampiran 8. Daftar Hadir Dosen Koordinator PPL

Lampiran 9. Kartu Bimbingan Praktik Mengajar / Kependidikan Mahasiswa Lampiran 10. Jadwal Piket Harian Praktikan

Lampiran 11. Jadwal Harian Mengawasi Tadarus Praktikan Lampiran 12. Jadwal pengawas MID semester praktikan Lampiran 13. Kalender Pendidikan SMK PGRI Batang

Lampiran 14.Rencana Kegiatan Kurikulum SMK PGRI Batang Tapel 2012/2013 Lampiran 15. SILABUS mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Lampiran 16. RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) Lampiran 17. Prota ( Program tahunan)

Lampiran 18. Promes (Program Semester ) Mata Pelajaran PKn

Lampiran 19. Daftar Nilai dan Analisis Ulangan Siswa yang Diampu Praktikan Lampiran 20. Profil SMK PGRI Batang

Lampiran 21. Tata tertib siswa SMK PGRI Batang Lampiran 22. Struktur Organisasi Sekolah

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) yang bertugas menyiapkan tenaga kependidikan yang profesional. Oleh sebab itu, komposisi program pendidikan S1, program Diploma dan program Akta tidak terlepas dari kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang berupa kegiatan praktik keguruan di sekolah-sekolah latihan bagi calon tenaga pengajar. Universitas Negeri Semarang sebagai penghasil tenaga pendidikan menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah baik di tingkat SMP maupun di tingkat SMA/SMK. Salah satu bentuk kerja sama tersebut adalah dengan adanya pelaksanaan PPL sebagai upaya penyerapan tenaga kependidikan yang profesional.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan salah satu kegiatan pendidikan yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa perguruan tinggi program kependidikan. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) ditujukan untuk membina mahasiswa program kependidikan menjadi tenaga pendidik yang profesional, bertanggung jawab, berdisiplin dan mengetahui tata cara sebagai mana mestinya seorang guru. Untuk mencapai tujuan tersebut mahasiswa telah dibekali dengan berbagai mata kuliah yang akan menunjang kegiatan PPL dan menunjang pengembangan keprofesionalismenya nanti di lapangan kerja sebenarnya. PPL berfungsi untuk memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi profesional, kompetensi personal, dan kompetensi kemasyarakatan, maka dari itu mahasiswa harus melaksanakan dengan sebaik mungkin untuk mengikuti kegiatan PPL ini.

(7)

kegiatan PPL. Untuk itulah mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) diharuskan menempuh sejumlah komponen pendidikan yang diselenggarakan untuk mahasiswa yaitu diantaranya berupa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL). Praktik Pengalaman Lapangan yang kami ikuti berlokasi di SMK PGRI Batang yang diharapkan dapat mengembangkan dan mendapatkan pengalaman baru dalam proses pendidikan terhadap calon-calon tenaga kependidikan.

Untuk itulah sebagai awal pengalaman mengajar mahasiswa Unnes dari program kependidikan wajib mengikuti program pengalaman lapangan.

B. Tujuan Praktik Pengalaman Lapangan

Praktik pengalaman lapangan ini bertujuan untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi yang meliputi kompetensi Pedagogik, kompetensi professional, Kompetensi kepribadian dan kompetensi Sosial.

1. Kompetensi pedagogik, meliputi;  Pemahaman terhadap peserta didik  Perancangan pembelajaran

 Ketepatan alat Evaluasi

 Kemampuan mengembangkan potensi siswa (peserta didik) 2. Kompetansi profesional, meliputi;

 Penguasaan Materi

 Kemampuan membuka pelajaran  Kemampuan bertanya

 Kemampuan mengadakan variasi pembelajaran  Kemampuan mengelola kelas

 Kejelasan dan penyajian materi

 Kemampuan menutup pelajaran

(8)

 Kemantapan untuk menjadi guru

 Kestabilan emosi dalam menghadapi persoalan kelas/siswa  Kedewasaan bersikap terhadap persoalan kelas/siswa

 Memiliki kearifan dalam menyelesaikan persoalan kelas/siswa  Kewibawaan sebagai seorang guru

 Sikap keteladanan bagi peserta didik  Berakhlak mulia sebagai seorang guru

 Kedisiplinan menjalankan tugas dan ketaatan terhadap tata tertib  Sopan santun dalam pergaulan di sekolah

4. Kompetensi Sosial, meliputi;

 Kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik

 Kemampuan berkomunikasi dengan sesama Mahasiswa PPL  Kemampuan berkomunikasi dengan guru pamong

 Kemampuan berkomunikasi dengan guru-guru di Sekolah  Kemampuan berkomunikasi dengan staf TU

 Kemampuan berkomunikasi dengan pimpinan sekolah  Aktifitas dalam mengikuti ekstra kurikuler

C. Manfaat

Manfaat program PPL bagi mahasiswa antara lain sebagai berikut:

1. Dapat mengetahui kondisi-kondisi sekolah yang meliputi kondisi fisik, struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, tata tertib, kegiatan kesiswaan, sarana dan prasarana, dan kalender akademik yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan program-program sekolah.

2. Dapat memperoleh informasi dan pengelola sekolah berkaitan dengan fungsi dan tugasnya.

3. Dapat mengetahui model-model pembelajaran yang dilakukan oleh guru bidang studi yang bersangkutan.

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 Tahun 2008 tentang “Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Program Kependidikan Universitas Negeri Semarang” pasal 1 ayat 1 dinyatakan bahwa, Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya, sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran disekolah atau ditempat latihan lainnya.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terdiri dari 2 tahap yaitu :

1. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL 1), yang berupa observasi mengenai

keadaan fisik dan lingkungan sekolah, observasi kegiatan guru tentang refleksi perencanaan dan aktualisasi pembelajaran.

2. Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL 2), yang berupa praktik mengajar,

praktik administrasi, serta kegiatan kependidikan yang bersifat kurikuler yang berlaku di sekolah.

Adapun dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan memiliki tujuan, fungsi dan sasaran sebagai berikut :

1. Tujuan dari Praktik Pengalaman Lapangan :

(10)

A. Dasar Hukum

Pelaksanaan PPL 2 ini mempunyai dasar hukum sebagai landasan pelaksanaannya, yaitu ;

1. Undang- undang RI No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

a. Pasal 39 ayat 1 : ”Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menujang proses pendidikan pada satuan pendidikan”. b. Pasal 42 ayat :

1) Pendidik harus memiliki kualifikasi minimum dan sertifikasi sesuai dengan jenjang kewenangan mengajar, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

2) Pendidik untuk pendidikan formal pada jenjang pendidikan usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi dihasilkan oleh perguruan tinggi yang terakreditasi.

c. Pasal 43 ayat 2 : “ Sertifikasi pendidikan diselenggarakan oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi”.

2. Undang- undang RI No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen.

3. Peraturan Pemerintah No. 60/61 Tahun 2000 tentang Otonomi Perguruan Tinggi.

4. Surat Keputusan Rektor No. 17/O/2011 tentang Pedoman Pelaksanaan Praktek Pengalaman Lapangan.

B. Dasar Implementasi

Pembentukan dan pengembangan kompetensi seorang guru sebagai usaha untuk menunjang keberhasilan dalam menjalankan profesinya sangat diperlukan, mengingat guru adalah petugas professional yang harus dapat melaksanakan proses belajar mengajar secara professional dan dapat dipertanggungjawabkan.

(11)

Pengalaman Lapangan (PPL), dalam hal ini PPL 2 sebagai tindak lanjut dari kegiatan orientasi sekolah latihan pada Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) I.

Praktik Pengalaman Lapanagan ini dilaksanakan dalam mempersiapkan tenaga kependidikan yang profesional sebagai guru pengajar dan pembimbing atau konselor. Praktik Pengalaman Lapangan adalah merupakan kegiatan mahasiswa yang diadakan dalam rangka menerapkan keterampilan dan berbagai ilmu pengetahuan yang diperoleh serta memperoleh pengalaman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran secara terpadu disekolah, yaitu melalui praktek mengajar, praktek administrasi, praktek bimbingan dan konseling serta kegiatan kependidikan lain yang bersifat kulikuler dan ekstra kulikuler yang ada di sekolah maupun masyarakat.

C. Dasar Konsepsional

1. Tenaga kependidikan terdapat di jalur pendidikan di sekolah dan di jalur pendidikan di luar sekolah.

2. Unnes sebagai institusi yang bertugas menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari antara lain tenaga pembimbing, tenaga pengajar, dan tenaga pelatih dan tenaga kependidikan lainnya.

3. Tenaga pembimbing adalah tenaga pendidik yang tugas utamanya membimbing peserta didik di sekolah.

4. Tenaga pengajar adalah tenaga pendidik yang bertugas untuk mengajar pesreta didik di sekolah.

5. Tenaga pelatih adalah tenaga pendidik yang bertugas untuk melatih peserta didik di sekolah.

6. Untuk memperoleh kompetensi sebagai tenaga pembimbing, tenaga pengajar, dan tenaga pelatih, mahasiswa calon pendidik wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL)

D. Status, Peserta, Bobot Kredit, dan Tahapan

(12)

pendidikan tenaga kependidikan berdasarkan kompetensi yang termasuk di dalam struktur program kurikulum.

Mahasiswa yang mengikuti Praktek Pengalaman Lapangan meliputi Mahasiswa program S1. Mata Kuliah PPL mempunyai kredit 6 SKS dengan rincian PPL 1 = 2 SKS, PPL 2 = 4 SKS. Satu SKS setara dengan 4 kali 1 jam ( 60 menit) X 18 = 72 jam pertemuan.

Tahapan Praktik Pengalaman Lapangan untuk program S1 dilaksanakan secara simultan dalam dua tahap yaitu:

1. Praktik Pengalaman Lapangan Tahap I ( PPL I)

a. PPL I : dengan bobot 2 SKS dilaksanakan selama 144 jam pertemuan atau minimal empat (4) minggu efektif di sekolah atau tempat latihan.

b. Pada jurusan- jurusan dengan karakteristik tertentu perolehan minimal SKS diatur sendiri.

2. Praktik Pengalaman Lapangan Tahap 2 ( PPL 2)

a. PPL II : dengan bobot empat (4) SKS, dilaksanakan selama 288 jam pertemuan atau dalam satu semester di sekolah latihan atau tempat latihan lainnya.

b. PPL II diikuti oleh mahasiswa yang telah lulus PPL I. E. Persyaratan dan Tempat.

Adapun syarat yang harus dipenuhi dalam menempuh Praktik Pengalaman Lapangan (PPL), baik PPL I maupun PPL 2 sebagai berikut:

 Persyaratan mengikut PPL I:

1. Telah menempuh minimal 60 SKS (lulus semua kuliah yang mendukung).

2. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/ Dosen Wali.

3. Mendaftarkan diri sebagai calon peserta PPL pada UPT PPL Unnes.

(13)

1. Telah menempuh minimal 110 SKS (lulus semua mata kuliah yang mendukung).

2. Telah mengikuti PPL I.

3. Memperoleh persetujuan dari Ketua Jurusan/ Dosen Wali, serta menunjukan KHS komulatif.

(14)

BAB III

PELAKSANAAN

A. Waktu dan Tempat

a. Waktu

Waktu pelaksanaan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK PGRI Batang dilaksanakan lebih kurang selama 3 bulan terhitung dari tanggal 30 Juli 2012 sampai tanggal 20 Oktober 2012. Dengan perincian kegiatan sebagai berikut :

1. Praktik Pengalaman Lapangan 1 (PPL1) dilaksanakan mulai tanggal 30 Juli 2012 sampai dengan tanggal 25 Agustus 2012.

2. Praktik Pengalaman Lapangan 2 (PPL2), dilaksanakan mulai tanggal 27 Agustus 2012 samapai dengan tanggal 20 Oktober 2012.

b. Tempat

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dilaksanakan di SMK PGRI Batang, Jl. Ki Mangunsarkoro No. 25 Proyonanggan. Selatan Batang. B. Tahapan Kegiatan

1. Pengenalan Lapangan

Pengenalan lokasi sangat berperan dalam pelaksanaan program praktik pengalaman lapangan (PPL) I ini, perlu diadakan pengenalan lapangan terhadap lokasi pelaksanaan program praktek lapangan (PPL) dalam hal ini adalah SMK PGRI Batang. Pada program PPL ini, mahasiswa diharapkan dapat mempraktikkan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah untuk dapat mengaplikasikan ke dalam situasi mengajar yang sesungguhnya di SMK PGRI Batang .

(15)

latihan dan untuk memperoleh data-data yang diperlukan mengenai sekolah latihan. Observasi dan orientasi ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan, wawancara dengan pihak tertentu dan dengan survey keadaan.

2. Observasi Proses Pembelajaran

Setelah melaksanakan observasi lapangan mahasiswa praktikan mulai melakukan tugas observasi proses belajar mengajar di ruang kelas. Praktikan melakukan pengamatan tentang metode dan media yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pelaksanaan observasi proses pembelajaran ini ada pada minggu ke-2. Dari pengamatan cara mengajar guru pamong di kelas diharapkan mahasiswa praktikan mempunyai bahan yang dapat dijadikan pertimbangan pada saat praktek mengajar nantinya.

Selain mengadakan pengamatan cara mengajar guru pamong, praktikan juga diberi tugas untuk membuat rencana pengajaran dan perangkatnya. Sedangkan pemberian tugas membuat perangkat pengajaran seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Modul, dimaksudkan agar mahasiswa praktikan mempunyai rencana atau membuat rencana terhadap materi yang akan disampaikan dan belajar membuat atau menyusun materi-materi yang akan disampaikan, cara-cara pengajaran yang ingin dilaksanakan, dan juga terhadap alokasi waktu yang tersedia. Karena dalam pengajaran mandiri, guru praktikan diberikan kesempatan untuk mengajar dan mengembangkan materi di dalam kelas dengan bantuan dari guru pamong. Selain itu, guru praktikan dituntut untuk membuat perangkat mengajar seperti rencana pelaksanaan pembelajaran dan silabus.

C. Materi Kegiatan

Materi kegiatan PPL 2 meliputi: 1. Observasi dan orientasi tempat latihan. 2. Wawancara

3. Menyusun RPP

4. Observasi proses belajar mengajar (PBM) 5. Pengajaran terbimbing

(16)

D. Proses Bimbingan

Pada tahapan bimbingan, praktikan memperoleh bimbingan dari guru pamong dan dosen pembimbing berupa kegiatan sebagai berikut:

1. Sebelum mengajar, praktikan diberi tugas untuk menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran, oleh guru pamong.

2. Setelah RPP disetujui oleh guru pamong, praktikan diijinkan untuk mengajar di kelas di bawah bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing.

3. Setelah selesai mengajar di kelas, diadakan evaluasi tentang pelaksanaan pengajaran tersebut, baik oleh guru pamong maupun dosen pembimbing. 4. Di akhir masa-masa PPL, diadakan penilaian yang dilakukan oleh dosen

pembimbing bersama dengan guru pamong.  Guru Pamong

Selama melaksanakan PPL 2 di SMK PGRI Batang mahasiswa praktikan PPL mendapat bimbingan dengan baik dari guru pamong. Adapun yang menjadi guru pamong mahasiswa praktikan dari jurusan sejarah adalah jurusan PKN adalah Bapak Elra Moh Budiyanto, S.Pd.

Dosen Koordinator

Selama PPL 2 berlangsung, mahasiswa praktikan didampingi oleh seorang dosen koordinator untuk tiap sekolah latihan. Untuk dosen koordinator di SMK PGRI Batang, adalah Dra.Harnanik,M.Si Beliau adalah dosen dari Fakultas Ekonomi (FE), Unnes.

Dosen Pembimbing

(17)

E. Hal-Hal yang Mendukung dan Menghambat Selama PPL Berlangsung

Dalam suatu kegiatan pasti terdapat faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat. Demikian juga dalam pelaksanaan PPL juga terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat.

1. Hal-hal yang mendukung

Guru pamong dan Dosen Pembimbing mempunyai peran yang sangat penting dalam pelaksanaan PPL 2. Dengan sabar beliau membimbing dan mengarahkan praktikan, sehingga praktikan merasa mempunyai cukup bekal untuk terjun dalam dunia pendidikan. Dosen pembimbing juga telah melaksanakan kewajibannya dengan baik. Beliau datang ke sekolah / kelas untuk melakukan monitoring dan bimbingan terhadap perkembangan mahasiswa praktikan yang dibimbing. Secara garis besar dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Keterbukaan dari pihak sekolah dalam memberikan informasi yang dibutuhkan oleh praktikan selama Praktik Pengalaman Lapangan 2 berlangsung,

2. Kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan pihak praktikan,

3. Dilibatkannya mahasiswa praktikan dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh sekolah seperti kegiatan-kegiatan kesiswaan sehingga menambah pengalaman praktikan mengenai hal-hal dalam sekolah selain mengajar,

4. Kebijakan sekolah yang memberikan kemudahan dalam menggunakan fasilitas-fasilitas sekolah seperti komputer, alat-alat elektronik (LCD dan Printer) dan pemakaian ruangan-ruangan,

5. Kemudahan untuk meminjam buku sumber materi pelajaran di perpustakaan sekolah,

(18)

7. Dosen pembimbing yang selalu memberikan dorongan kepada mahasiswa PPL,

8. Dosen pembimbing yang selalu memberikan masukan, arahan, motivasi, nasehat atau saran pada mahasiswa PPL,

9. Kerjasama dan hubungan yang sudah terjalin baik antara praktikan dengan pihak sekolah termasuk dengan murid-murid SMK PGRI Batang.

2. Hal-hal yang menghambat

1. Kekurangan dan keterbatasan kemampuan praktikan, mengingat masih pada tahap belajar. Praktikan selalu berusaha meminta saran dan bimbingan kepada guru pamong untuk mengatasinya.

2. Kesulitan menerapkan teori pembelajaran yang sudah diperoleh di kampus, terkait dengan kondisi peserta didik. Tetapi praktikan terus berusaha menerapkan model-model pembelajaran yang menarik untuk peserta didik.

F.

Guru Pamong

Bapak Elra Moh Budiyanto S.Pd, merupakan guru yang senior. Guru pamong sangat membantu praktikan, beliau selalu selalu terbuka dan senantiasa rajin memberikan bimbingan kepada praktikan. Kritik dan saran rajin beliau berikan kepada praktikan yang senantiasa bermaksud agar praktikan dapat melakukan koreksi dan dapat lebih baik. Berkat itulah dapat dipastikan bahwa praktikan tidak mengalami kesulitan yang berarti terkait hubungan dengan guru pamong.

G.

Dosen Pembimbing

(19)

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 di SMK PGRI Batang

telah berjalan dengan baik tanpa ada kesulitan yang berarti. Kerjasama antara

guru pamong, dosen pembimbing, siswa dan seluruh perangkat sekolah juga

sangat baik. Mahasiswa praktikan mendapatkan banyak pengalaman yang sangat

bermanfaat bagi pembentukan sikap kompetensi profesional sebagai seorang

calon pendidik.

Harapan praktikan sebagai mahasiswa dengan adanya Praktik

Pengalaman Lapangan ini adalah agar PPL ini dapat memberikan manfaat dari

kegiatan yang dilaksanakan baik bagi mahasiswa praktikan, sekolah praktikan

maupun bagi UNNES dan setelah kegiatan PPL 2 berakhir, mahasiswa praktikan

dapat terus mengembangkan kemampuan diri, dimanapun berada, untuk

menjadi seorang guru yang profesional.

B. Saran

Dari pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 praktikan ingin memberikan saran sebagai berikut :

1. Untuk UPT PPL UNNES agar diperhatikan dalam memberi pengarahan

tentang pelaksanaan PPL untuk tahun berikutnya.

2. Mahasiswa PPL diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekolah latihan agar dapat melakukan PPL dengan baik. Selain itu mahasiswa juga harus mengenali situasi kondisi dan domisili yang ada disekitar lingkungan sekolah tersebut, agar dapat mendukung terlaksananya program kegiatan PPL dengan baik lancar dan tanpa ada hambatan yang berarti.

3. SMK PGRI Batang agar lebih memantapkan pelaksanakan tata tertib dan

(20)

kegiatan proses belajar mengajar. Supaya tercipta pengondisian lingkungan sekolah ke arah yang lebih baik lagi.

4. Kepada SMK PGRI Batang untuk senantiasa selalu mengomando dan

(21)

REFLEKSI DIRI

Nama : Ahmad Sultoni NIM : 3101408030 Prodi : Pend. Sejarah

Jangan sekali-kali melupakan sejarah “jas merah”

(Ir. Soekarno)

Pertama-tama kita panjatkan puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga praktikan berhasil menyelesaikan kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) 2 dengan baik. PPL 2 yang dilaksanakan praktikan di SMK PGRI Batang, mulai tanggal 30 Juli sampai dengan 20 Oktober 2012, memberikan kesan yang tidak terlupakan bagi praktikan. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan kegiatan kurikuler sebagai praktikan untuk menerapkan teori-teori yang diperoleh dari bangku kuliah. Setiap mahasiswa kependidikan wajib mengikuti kegiatan PPL untuk memperoleh bekal yang akan digunakannya nanti sebagai pendidik.

Selama melakukan praktik PPL 2 ini, kegiatan yang sudah dilakukan oleh praktikan tidak hanya observasi kondisi fisik dan administrasi sekolah saja, akan tetapi praktikan melakukan observasi dalam kelas. Sikap guru pamong yang selalu sabar dan teliti dalam membimbing dan mengarahkan praktikan untuk belajar membuat perangkat pembelajaran, selain itu praktikan bersama guru pamong berdiskusi mengenai masalah pembelajaran dan mengenai materi (khususnya materi Sejarah). Dengan melakukan kegiatan observasi di SMK PGRI Batang, banyak manfaat yang diambil oleh praktikan.

Dari hasil observasi yang telah dilakukan praktikan dapat diambil kesimpulan :

1. Kekuatan dan kelemahan pembelajaran mata pelajaran PKN

Di lihat dari bidang mata pelajaran PKN yang mana pelajaran ini merupakan cabang ilmu sosial yang cukup penting dalam kehidupan sehari-hari, menumbuhkan sikap toleransi diri, demokrasi, cinta tanah air dan beradab serta rukun dalam kehidupan masyarakat yang majemuk. Sedangkan kelemahan adalah dengan system kurikulum yang sekarang mengurangi jumlah jam mata pelajaran PKN dan itu terkadang membutuhkan trik dan kesabaran serta ketelitian sehingga pembelajaran dapat efektif dan tak terkesan buru-buru dan asal-asalan.

(22)

3. Kualitas guru pamong dan dosen pembimbing

Dalam melaksanakan PPL 2 di SMK PGRI Batang penulis selalu dibimbing oleh guru pamong dan dosen pembimbing. Dimana kualitas dari guru pamong dan dosen pembimbing di SMK PGRI Batang mempunyai kompetensi yang bagus, karena ditinjau dari berbagai segi termasuk guru pamong dan dosen pembimbing yang unggul. Mengetahui akan berbagai teori serta praktik pembelajaran baru akan menganjurkan mahasiswa praktikan menerapkan metode pembelajaran CTL, aktif dan sabar dalam memberikan instruksi ataupun bimbingan kepada praktikan. Selain itu dalam pelaksanaan bimbingan juga selalu memberikan masukan yang sangat bermanfaat.

4. Kualitas pembelajaran di sekolah latihan

Dalam pembelajaran PKN di SMK PGRI Batang cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sudah menggunakan kurikulum yang berlaku yaitu KTSP. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran secara aktif sudah terlihat meski perlu peningkatan. Pembelajaran berlangsung secara cukup efektif dan sesuai degan kurikulum yang berlaku dalam hal materi maupun buku penunjangnya.

5. Kemampuan diri praktikan

Kemampuan diri dari praktikan saya pikir masih cenderung perlu adanya peningktan lagi secara kulitas sehingga mampu menjadi guru yang baik kelak. Praktikan masih banyak membutuhkan bimbingan untuk dapat mengerti dan memahami seluk beluk dunia pembelajaran dan pendidikan serta belajar lebih sehingga nantinya dapat menjadi guru pengajar yang diharapkan. Terkait dengan pembelajaran PKN praktikan masih sangat membutuhkan pengalaman yang lebih sehingga akan dapat tahu dan memahami bagaimana seorang guru PKn mengelola pembelajaran.

6. Nilai tambah yang diperoleh mahasiswa setelah melaksanakan PPL 2 Dalam pelaksanaan observasi pada PPL 2 ini, nilai tambah yang di peroleh berupa tambahan wawasan ilmu pengetahuan, pengalaman dan teknik-teknik mengajar yang baik dan benar, praktikan juga mendapat pengalaman tentang kondisi lingkungan sekolah dan kondisi sekolah yang sebenarnya sebelum terjun dalam dunia kerja.

7. Saran pengembangan bagi sekolah latihan dan UNNES

Demi pengembangan dan kemajuan SMK PGRI Batang serta UNNES maka praktikan memberikan saran sebagai berikut:

 Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMK PGRI Batang sangat mungkin untuk di tingkatkan menjadi lebih baik lagi, hal ini didukung dengan kualitas guru dan siswa SMK PGRI Batang yang mempunyai potensi menjadi yang terbaik serta kemampuan siswa yang memiliki prospek cerah ke depan sehingga diharapkan mampu bersaing dalam ketatnya dunia pendidikan. Sarana dan prasaran juga memungkinkan untuk ditambah dan diperbaiki lagi demi terwujudnya pembelajaran yang efektif dan efesien.

(23)

lulusan yang bersifat kependidikan karena terkait dengan citra UNNES di mata masyarakat, baik secara kualitas akademik maupun kemampuan sosialnya.

Demikianlah refleksi diri yang praktikan sampaikan semoga apa yang telah praktikan tulis bisa menjadi masukan yang berharga bagi semua pihak yang berkaitan, akhir kata praktikan mengucapkan terima kasih.

Referensi

Dokumen terkait

Menjalankan komputer dari saat komputer dalam keadaan mati sampai muncul tampilan desktop..

Biaya investasi pada beberapa kasus lebih tinggi dibandingkan biaya investasi pada kasus lainnya, karena pengaruh kenaikan bahan material untuk pembangkit listrik,

Puskesmas agar meningkatkan motivasi bidan dengan cara memberikan penghargaan/ reward bagi bidan yang melakukan tugas pokok dengan baik terutama dalam pengisian buku

Metode: Analisis kandungan sianida dengan metode spektofotometri cara piridin dilakukan pada sayuran dengan beberapa cara pengolahan yang biasa dilakukan masyarakat di daerah

Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah mengajar

Natrium ditionat berfungsi sebagai pereduksi Fe2O3 menjadi FeO yang mudah larut dalam air, sedangkan EDTA berfungsi sebagai pengkompeks Fe 2+ dan Fe 3+ yang. mana

[r]

[r]