• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul 4 MPO (Desain Produk) 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Modul 4 MPO (Desain Produk) 2017"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Imaniar Ilmi Pariasa, SP., MP., MB.A.

Lab of Management Production and Operation of Agribusiness Faculty of Agriculture, Universitas Brawijaya

Email: silvanamau@yahoo.com

POKOK BAHASAN:

1. Konsep seleksi, rancangan / desain dan pengembangan produk 2. Siklus Hidup dan strategi Produk

3. Desain Produk

4. Penerapan Pohon Keputusan (Decission Tree) untuk Desain Keputusan

1.

KONSEP SELEKSI, RANCANGAN / DESAIN DAN

PENGEMBANGAN PRODUK

Seleksi

Dasar keberadaan organisasi/ perusahaan adalah barang dan jasa yang disediakan untuk masyarakat. Meskipun produk seringkali dikaitkan dengan barang berwujud, namun perusahaan jasa juga menganggap tawaran mereka sebagai produk, sehingga strategi produk sangatlah penting dalam kesuksesan perusahaan. Oleh sebab itu banyak perusahaan berfokus hanya pada beberapa produk tertentu dan kemudian berkonsentrasi pada pengembangan produk tersebut atau dengan kata lain perusahaan berfokus pada keunggulan kompetitif yang mereka miliki. Pilihan strategi produk akan mendukung keunggulan kompetitif perusahaan.

Seleksi atau keputusan produk (Product decision) bertujuan untuk mengembangkan dan mengimplementasikan strategi produk yang memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan kompetitif. Stretegi produk sebagai satu dari 10 keputusan dalam manajemen operasi, dapat difokuskan pada pengembangan keunggulan kompetitif melalui diferensiasi, biaya yang rendah, cepat tanggap atau kombinasinya. Keputusan produk sangat penting bagi strategi perusahaan serta memiliki dampak besar bagi keseluruhan fungsi operasi dan sistem produksi keseluruhan.

Decision theory merupakan dasar seleksi produk, yaitu pendekatan umum yang digunakan untuk pengambilan keputusan terkait dengan hasil/ keluaran dari berbagai alternatif yang sering diragukan. Hal ini membantu manajer operasi untuk mengambil keputusan proses, kapasitas, lokasi, persediaan ataupun bidang fungsional lainnya yang memiliki masa depan yang tidak pasti. Proses

(2)

a. Membuat daftar alternatif yang memungkinkan/ layak

b. Membuat daftar kejadian/peristiwa yang berdampak pada hasil (outcome) dari pilihan tetapi tidak berada di bawah kendali manajer, seperti peristiwa kebetulan/ kejadiantidak terduga, kondisi alam, kondisi negara, strategi kompetitor lain dan pengalaman.

c. Menghitung hasil untuk setiap alternatif dalam setiap pengambilan keputusan. Biasanya, hasilnya dapat berupa total laba atau total biaya.

d. Memperkirakan kemungkinan dari setiap peristiwa, menggunakan data terakhir, opini eksekutif, atau peramalan lainnya

e. Menentukan hasil seleksi berdasarkan aturan pengambilan keputusan/ pengevaluasian alternatif, seperti memilih alternatif bedasar biaya terendah. Aturan tersebut dipilih tergantung pada jumlah informasi yang dimiliki manajer terhadap probabilitas setiap peristiwa dan sikap manajer terhadap risiko.

Rancangan/ Desain

Salah satu karakteristik manusia adalah mereka selalu berusaha menciptakan sesuatu, baik alat atau benda lainnya untuk membantu kehidupan mereka. Diperlukan suau rancangan atau desain untuk mewujudkan benda tersebut. Hal itu tidak dilakukan oleh masyrakat tradisional pada masa lalu atau dapat dikatakan bahwa tidak ada kegiatan penggambaran ataupun pemodelan sebelum kegiatan suatu benda dilakukan. Pada saat sekarang, pada masyarakat industri khususnya, kegiatan merancang dan pembuatan benda merupakan kegiatan yang terpisah. Proses pembuatan tidak akan berjalan baik sebelum kegiatan perancangan diselesaikan karena hasil perancangan akan menentukan deskripsi dari benda yang akan dibuat.

Semua organisasi/perusahaan mempunyai maksud dan tujuan. Perusahaan membuat dan menjual berbagai produk atau menawarkan jasa-jasa tertentu dengan selalu menyesuaikan desain produk dan jenis jasa yang mereka tawarkan dengan apa yang dibutuhkan dan diinginkan para konsumen. Menghasilkan produk sesuai dengan yang dibutuhkan manusia adalah hal yang ingin dicapai dari proses perancangan. Salah satu caranya adalah dengan merancang dengan berorientasi terhadap keinginan dan kebutuhan pelanggan.

Kegiatan perancangan/ desain sangat memudahkan proses pembuatan produk, sehingga kegiatan perancangan menjadi penting dan mutlak dilakukan sebelum proses produksi suatu benda. Keinginan setiap manusia tersebut dibuat dalam perancangan produk melalui pengembangan secara komputer dan analisa teknik, yang dapat diproses secara teratur, penentuan waktu untuk mengkomsumsikannya, dan termasuk dalam memasarkannya. Perancangan produk berarti sudah termasuk didalamnya setiap aspek teknikal dari produk, mulai dari pertukaran atau penggantian komponen dalam pembuatan, perakitan, pelayanan sampai pada kekurangannya.

Kata desain bisa digunakan baik sebagai kata benda maupun kata kerja. Sebagai

kata kerja “desain” memiliki arti proses untuk membuat atau menciptakan obyek baru.

Sebagai kata benda, “desain” digunakan untuk menyebut hasil akhir dari sebuah proses

(3)

Salah satu fungsi manajerial terpenting dalam semua jenis organisasi itu adalah menjamin bahwa masukan-masukan berbagai sumber daya organisasi menghasilkan produk-produk atau jasa-jasa yang dirancang secara tepat, atau ”keluaran-keluaran” yang dapat memuaskan keinginan para konsumen. Manajer bertanggungjawab untuk selalu menemukan produk-produk dan jasa- jasa menarik yang mungkin ditawarkan oleh organisasi. Selain itu manajer operasi harus membangun sebuah sistem pengembangan produk yang memiliki kemampuan untuk melahirkan, merancang, dan memproduksi produk yang membuat perusahaan memiliki keunggulan bersaing.

Mengingat sebagaian besar produk memiliki siklus hidup yang terbatas dan bahkan dapat diprediksikan, maka perusahaan harus terus menerus mencari produk baru untuk didesain, dikembangkan dan dibawa ke pasar. Di saat produk berjalan melintasi siklus hidupnya (perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan), pilihan yang harus diambil oleh manajer operasi berubah-ubah. Baik produk yang diproduksi maupun jasa mempunyai teknik yang bervariasi untuk membantu menjalankan aktivitas ini secara efektif dan efisien. Banyak perusahaan yang membuat departemen tersendiri untuk bagian penelitian dan pengembangan produk mulai merancang (desain) produk, dilanjutkan departemen produksi yang memproduksi secara masal produk tersebut.

Pemilihan produk, pendefinisian, dan perancangan sering terjadi ratusan kali bagi masing-masing produk yang sukses secara finansial. Perusahaan yang telah memiliki nama besar setidaknya memerlukan ratusan ide untuk menghasilkan satu produk yang dapat dipasarkan. Manajer operasi dan organisasinya belajar untuk mengakomodasi banyak ide-ide produk baru sembari mempertahankan aktifitas produksi yang telah mereka jalankan. Selain itu manajer operasi dan organisasi juga harus membangun budaya menerima resiko dan menoleransi kegagalan.

2.

SIKLUS HIDUP DAN STRATEGI PRODUK

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan tersebut bisa meliputi barang fisik (seperti sepeda motor, komputer, TV, buku teks), jasa (restoran, penginapan, transportasi), orang atau pribadi (Artis, seperti Madonna, Tom Hanks, John Travolta), tempat (Pantai Kuta, Danau Toba), organisasi (Ikatan Akuntan Indonesia, Pramuka, PBB), dan ide/gagasan (iklan, Keluarga Berencana). Jadi, produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Sebuah produk harus dapat mendefinisikan atau menyatakan dirinya dalam konsep, teknologi, dan kemasan. Manajer operasi harus selalu mengingat bahwa berlangsungnya proses kreatif memiliki pengaruh yang penting bagi produksi. Manajer operasi yang baik menuntut adanya komunikasi yang kuat antara pelanggan, produk, proses, dan pemasok yang menghasilkan tingkat keberhasilan yang tinggi untuk produk barunya.

(4)

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikan kembali strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya karena kondisi ekonomi ataupun startegi baru dari pesaing yang berubah, namun produk juga bergantung dari minat dan persyaratan pembeli. Kosekuensinya, perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap tahap dalam siklus hidup produk tersebut. Beberapa penyebab produk memiliki siklus hidup adalah:

a. Produk memiliki umur terbatas

b. Penjualan produk melewati tahap-tahap yang berbeda, dengan tantangan yang berbeda bagi penjual.

c. Laba naik turun pada tahap yang berbeda dalam siklus hidup produk

d. Produk membutuhkan strategi pemasaran, keuangan, produksi, pembelian dan personil yang berbeda dalam tiap tahap siklus hidup produk.

Durasi lamanya tahapan siklus hidup produk berbeda-beda, dapat saja berusia beberapa jam, hari, minggu, bulan tahun, atau decade. Kehidupan produk terbagi menjadi empat fase/tahap, sebagai berikut:

Gambar 1. Siklus Hidup Produk (Penjualan, Biaya dan Arus kas) Sumber: Jay Heizer, Barry Render. 2013. Manajemen Operasi

a. Fase perkenalan: Suatu periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk diperkenalkan ke pasar. Pada tahap ini belum ada laba karena banyaknya biaya untuk memperkenalkan produk seperti biaya riset, pengembangan produk, proses modifikasi dan perbaikan serta pengembangan pemasok.

b. Fase pertumbuhan: Suatu periode penerimaan pasar yang cepat & peningkatan laba yang mengesankan. Kondisi dan desain produk mulai stabil dan diperlukan peramalan permintaan dan perkiraan kebutuhan kapasitas yang efektif.

(5)

d. Fase kemunduran/ penurunan : Periode saat penjualan menunjukkan arah menurun dan laba menipis. Menandakan dimana tiap tahap awal dan berakhir bersifat Arbitrer. Biasanya tahap-tahap ini ditandai dimana kecepatan pertumbuhan penjualan atau penurunannya menjadi nyata. Produk yang sekarat biasanya adalah produk-produk yang lemah yang membutuhkan investasi sumberdaya dan keahlian manajerial. Kontribusi didefinisikan sebagai selisih antara biaya langsung dan harga jual.

3.

DESAIN PRODUK

Strategi produk yang efektif membutuhkan rangkaian pemilihan, pendesainan dan pendefnisian sebuah produk dan kemudian ditranformasikan produk tersebut dalam proses produksi. Hanya ketika strategi ini dijalankan dengan efektif maka fungsi produksi dapat berkontribusi dengan maksimal pada perusahaan. Seorang manajer operasional harus memiliki kemampuan dalam membangun sistem desain dan pengembangan produk yang memiliki keunggulan kompetitif.

Desain atau perancangan produk adalah menterjemahkan persyaratan permintaan ke dalam bentuk yang sesuai untuk produksi dan pelanggan karena sebuah produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh produsen untuk memenuhi kebutuhan, keinginan dan permintaan dari konsumen. Hal ini mencakup desain ulang produk yang sudah ada untuk kemudahan produksi, perubahan spesifikasi, atau desain produk yang benar-benar baru. Berdasarkan definisi tersebut, maka ruang lingkup desain produk mencakup kegiatan riset dan pengembangan (R&D, baca: Research and development). Fungsi desain produk adalah terletak antara fungsi pemasaran dan operasi.

Kegiatan desain produk harus memperhatikan setiap elemen-elemen keunggulan produk. Produk tidak hanya obyek fisik tetapi merupakan seperangkat manfaat atau nilai yang dapat memuaskan kebutuhan pelanggan, baik secara fungsional maupun manfaat secara psikologis maupun sosial. Elemen-elemen keunggulan produk dapat meliputi: kualitas, keistimewaan, desain, gaya, keanekaragaman, bentuk, merek, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminan dan pengembalian.

Pengembangan produk (product development) pada dasarnya adalah upaya perusahaan untuk senantiasa menciptakan produk baru, memperbaiki atau memodifikasi produk lama agar dapat memenuhi tuntutan pasar dan selera pelanggan. Pengembangan produk tidak dapat dipisahkan dari konsep PLC. Produk yang baik harus dapat melalui tahapan perancangan, produksi, penetrasi pasar dan kemudian melewati tahap siklus daur hidup produk, mulai dari fase perkenalan, pertumbuhan, kematangan, lalu penurunan dan akhirnya mati untuk digantikan oleh produk baru sebagai hasil pengembangan yang lebih dapat memuaskan kebutuhan pelanggan.

Banyak produk yang berhasil melewati tahapan siklus hidup produk, bahkan memiliki waktu kematangan yang cukup lama. Tapi banyak pula produk yang tidak berhasil, bahkan mati pada saat perkenalan pasar. Ada beberapa faktor dalam desain dan pengembangan produk yang perlu diperhatikan, diantaranya:

a. Kebutuhan Konsumen. Pelanggan memiliki pengaruh yang besar atas bagaimana cara produk dirancang dan dikembangkan. Alasan produk dirancang adalah harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggan potensial yang dibidik.

b. Segmentasi Pasar. Pasar/konsumen perlu dibedakan, salah satunya mengingat perbedaan dalam selera konsumen. Semakin kompleks konsumen dalam stratanya maka akan semakin banyak jenis produk yang diperlukan dalam melayani segmentasi konsumen itu.

(6)

yang diminati. Perkembangan teknologi mengharuskan produsen untuk mampu menciptakan produk yang berkualitas.

d. Kondisi Lokal. Dalam desain produk perlu dipertimbangkan budaya lokal masyarakat /konsumen sehingga produk kita bisa dimanfaatkan dengan baik dan tidak menyusahkan.

Pengembangan produk dalam era sekarang dituntut cepat mengingat teknologi yang terus berkembang serta tuntutan persaingan yang tinggi. Namun pada prinsipnya tantangan dalam pengembangan produk ialah:

a. Makin terbatasnya gagasan-gagasan tentang produk baru mengingat cepatnya perkembangan pasar.

b. Pasar yang semakin terkotak dikarenakan semakin tajamnya tingkat persaingan. c. Hambatan sosial dan peraturan pemerintah

d. Biaya pengembangan produk yang tinggi.

e. Usia produk yang singkat mengingat pesaing biasanya akan memproduk serupa jika produk kita sukses di pasar.

Sebuah strategi produk yang efektif harus mampu menghubungkan keputusan produk dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi (manajemen). Sebuah perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembanngkan produk, memahami perubahan yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber daya. Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa depan perusahaan (Heizer dan Render, 2009).

Berikut ini adalah tahapan desain dan pengembangan produk:

a. Pencarian ide atau gagasan, yang berasal dari banyak sumber, bisa berasal dari pelanggan, pasar atau teknologi pada R & D (Researc and Development) Departement.

b. Seleksi produk, kegiatan ini bermula dari pertanyaan, ”apakah perusahaan mampu

melaksanakan ide?” sampai dengan, ”apa sajakah persyaratan dari pelanggan agar ide tersebut bisa memenangkan pesanan dari pelanggan”.

c. Desain produk pendahuluan, bersamaan dengan desain proses pendahuluan, yang meliputi:

d. Spesifikasi fungsional, bagaimana produk akan berfungsi. e. Spesifikasi produk, bagaimana produk akan dibuat

f. Pengujian/peninjauan desain, tahapan ini merupakan kegiatan trial error untuk menemukan formula yang terbaik antara produk dan proses.

g. Desain produk akhir, bersamaan dengan desain proses akhir, tahap ini dilakukan setelah ada respon positif dari pelanggan/pasar.

h. Perkenalan/pengujian Pasar, berhubungan dengan pertanyaan ”apakah spesifikasi produk ini merupakan cara terbaik untuk memenuhi keinginan pelanggan dan pasar?. i. Evaluasi, tahap ini dilakukan dengan pertanyaan dasar, ”berhasil kah?”

j. Jika jawabannya ”tidak”, maka tahapan harus kembali ke awal.

k. Jika jawabannya ”Ya”, maka lanjut ke produksi produk baru dengan melakukan perencanaan kapasitas, produksi dan schedule.

l. Produksi produk baru, sesuai dengan tahapan di atas.

Setelah proses desain dan pengembangan produk, produk yang siap diluncurkan akan memasuki pengenalan produk baru. Berikut adalah cara yang dapat dilakukan oleh manajer operasional dalam pengenalan produk baru yaitu:

a. Menarik-pasar (Market Pull).

Menurut pandangan ini “anda harus membuat apa yang dapat dijual”. Dalam hal ini

(7)

Pendekatan ini menyarankan bahwa “anda harus menjual apa yang anda dapat buat” dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi, dengan sedikt perhatian terhdap pasar. Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk menciptakan pasar dan menjual produk yang dibuat.

c. Antarfungsional (Interfunctional in nature)

Dalam pandangan ini, pengenalan produk baru adalah bersifat antarfungsional dan membutuhkan kerjasama diantara pemasaran, operasi, teknik dan fungsi lainnya. Proses pengembagan produk baru tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun mendorong-teknologi tetapi ditentukan oleh usaha antar fungsi yang terkoordinasi.

4.

PENERAPAN POHON KEPUTUSAN (DECISSION TREE) UNTUK

DESAIN KEPUTUSAN

Pohon keputusan merupakan model skematik yang digunakan untuk pembuatan/pengambilan keputusan dengan menunjukkan peluang konsekuensi yang ada pada setiap alternatif yang tersedia. Metode pohon keputusan ini juga diartikan sebagai pendekatan umum yang digunakan untuk menganalisis berbagai tingkatan keputusan proses dan rantai pasokan, seperti perencanaan produk, analisis proses, kapasitas proses dan lokasi. Hal ini terutama berharga untuk mengevaluasi alternatif kapasitas ekspansi yang berbeda ketika permintaan tidak pasti dan berdampak pada keputusan.

Pohon keputusan dapat juga digunakan pada desain produk/keputusan produk baru dan masalah manajemen lain yang memiliki unsur ketidakpastian. Pohon keputusan biasanya membantu ketika manajer atau suatu perusahaan memiliki sejumlah keputusan dan berbagai hasil yang mengarah pada pada kegiatan selanjutnya. Sesuai dengan namanya, model ini menggambarkan berbagai pilihan alternatif layaknya sebuah pohon, di mulai dari Square nodes sebagai titik awal/ awal pohon/ decision node yang merepresentasikan poin keputusan dan cabang/ brancehes/ event node yang merepresentasikan berbagai alternatif termasuk alternatif tidak melakukan apapun. Probabilitas setiap peluang peristiwa, P (E), ditunjukkan di atas masing-masing cabang. Probabilitas untuk semua cabang simpul kesempatan harus berjumlah 1,0. Sedangkan

Payoff merupakan hasil untuk setiap kemungkinan kombinasi peristiwa dalam alternatif yang ditampilkan pada akhir setiap kombinasi dan seringkali menunjukkan nilai dari laba bersih.

Prosedur pembuatan pohon keputusan digambarkan dari kiri ke kanan, atau dari titik awal pohon ke akhir pohon. Akan tetapi untuk memutuskan alternatif mana yang paling baik untuk digunakan, berdasarkan nilai expected payoff setiap alternatif dihutung dari arah kanan ke kiri dengan tahapan sebagai berikut:

a. Membuat titik awal keputusan

b. Mengambarkan berbagai alternatif keputusan pada cabang model, termasuk alternatif

“tidak melakukan apapun”

c. Menuliskan informasi nilai probabilitas pada setiap alternatif

d. Menghitung payoff dari setiap alternatif dan peristiwa berdasarkan selisih antara perkiraan pendapatan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan.

e. Menghitung EMV/ expected payoff/ nilai uang yang diharapkan pada setiap cabang berdasar penjumlahan nilai probabilitas yang telah dikalikan dengan nilai payoff

(8)

Gambar 2. Model Pohon Keputusan

Sumber: Krajewski Lee, Ritzman L.P, and Malhotra M.K. 2013. Operations Management

Contoh : Penggunaan pohon keputusan dalam desain produk

Sebuah perusahaan akan membuat sebuah produk baru dan memiliki dua alternatif desain dengan ramalan siklus hidup atas produksinya mencapai 100.000 unit. Alternatif desain A memiliki probabilitas 0,9 untuk menghasilkan 59 produk yang baik setiap 100 unit dan probabilitas 0,1 untuk menghasilkan 64 produk baik per 100 unit. Biaya desain alternatif A sebesar $1.000.000. sedangkan alternatif B memiliki probabilitas 0,8 untuk menghasilkan 64 produk yang baik setiap 100 unit dan probabilitas 0,2 untuk menghasilkan 59 produk baik per 100 unit. Biaya desain alternatif B sebesar $1.350.000.

Biaya produksi produk/unit yang baik atau tidak sebesar $75. Unit yang baik akan dijual dengan nilai $150 sedangkan unit yang tidak baik akan dihancurkan dan tidak memiliki nilai residu. Pada kasus ini biaya disposal diabaikan.

a. Gambarkan terlebih dahulu model pohon keputusan dengan informasi yang lengkap pada setiap alternatif.

b. Hitung nilai EMV atau payoff setiap alternatif

EMV Desain A = (0,9) ($350.000) + (0,1) ($1.100.000) = $425.000 EMV Desain A = (0,8) ($750.000) + (0,2) ($0) = $600.000

(9)

Gambar 3. Contoh Soal Pohon Keputusan Sumber: Jay Heizer, Barry Render. 2013. Manajemen Operasi

REFERENSI

Agus Ahyari, 1986. Manajemen Produksi. Perencanaan Sistem Produksi. Buku 1 dan 2. BPFE Yogjakarta

Eddy Herjanto,1999. Manajemen Produksi dan Operasi. Grasindo. Jakarta

Jay Heizer, Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Jay Heizer, Barry Render. 2013. Manajemen Operasi. Edisi 11. Penerbit Salemba Empat.

Jakarta.

Krajewski Lee, Ritzman L.P, and Malhotra M.K. 2013. Operations Management. Pearson Education Limited. England

Manahan P. Tambubolon. Manajemen Operasional. 2004. Ghalia Indonesia. Pangestu Subagyo,2000. Manajemen Operasi. BPFE. Yogyakarta

Pudjo sugito & Sumartono. Manajemen Operasional. 2004. Bayumedia. Malang

T.Hani Handoko.1984. Dasar-dasar Manajemen Produksi dan Operasi. BPFE. Yogjakarta Zulian Yamit, 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.

(10)

PROPAGASI

Latihan dan Diskusi

1. Carilah dan jelaskan mengenai teori keputusan berdasarkan referensi lain (cantumkan sumber referensi)

2. Gambar dan jelaskan mengenai daur hidup produk serta strategi yang harus dilakukan dalam setiap tahapan daur hidup produk. Berikan contohnya pada produk agribisnis. (cantumkan referensi)

3. Selesaikan soal berikut menggunakan pohon keputusan.

Sebagai contoh dalam sebuah perusahaan jasa desain pertamanan berkesempatan untuk memproduksi dan memasarkan teknologi vertical garden. Akan tetapi perusahaan menghadapi pilihan antara membeli software design landscape atau merekrut dan melatih tenaga ahli baru. Biaya pembelian software adalah US$ 1000 sedangkan biaya merekrut dan melatih tenaga ahli baru hanya US$ 700. Akan tetapi biaya tenaga kerja dan operasional dalam pembuatan setiap desain taman menjadi US$ 50 jika membeli software tersebut dan US$ 60 jika tidak membeli. Probablititas permintaan tertinggi mencapai 0,7 dan permintaan terendah 0,3 pada masing-masing alternatif keputusan. Sebanyak 100 desain telah dibuat diawal dan permintaan desain tertinggi sebanyak 100 unit dan terendah sebanyak 50 unit desain dengan harga jual setiap desain US$ 100.

Gambar

Gambar 1. Siklus Hidup Produk (Penjualan, Biaya dan Arus kas) Sumber: Jay Heizer, Barry Render
Gambar 2. Sumber: Krajewski Lee, Ritzman L.P, and Malhotra M.K. 2013. Model Pohon Keputusan Operations Management
Gambar 3. Contoh Soal Pohon Keputusan

Referensi

Dokumen terkait

Mata kuliah Perancangan dan Pengembangan Produk mempelajari tentang tahap-tahap merancang dan mengembangkan produk mulai dari proses identifikasi kebutuhan pasar, proses desain

Selain bertambahnya pangsa pasar dan jumlah pendapatan, hal lain yang menandai bahwa produk simpati Loop saat ini berada pada fase pertumbuhan, yaitu dengan

• Peralatan 4 – pemilihan kriteria yang dapat digunakan untuk memilih produk pada Fase 2 • Peralatan 5 – Melakukan sebuah survei pasar pada Fase 2.. • Peralatan 6 –

(test marketing) Yaitu tahapan dari pengembangan produk baru dimana produk dan program pemasaran diuji dilingkungan pasar yang lebih realistis. Pengujian meliputi seluruh program