• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL 2. Survei Pemilihan Produk. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL 2. Survei Pemilihan Produk. Panduan Fasilitator Lapangan: Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)"

Copied!
90
0
0

Teks penuh

(1)

1

MODUL 2

Survei Pemilihan Produk

Panduan Fasilitator Lapangan:

Analisis dan Pengembangan Pasar

(APP)

2

Pengembangan wirausaha kehutanan berbasis masyarakat

(2)

Survei Pemilihan Produk

MODUL 2

(3)

ini sebagai bagian dari program Kehutanan Multi Pihak 3 (Multistakeholder Forestry Program 3) yang didanai oleh Pemerintah Inggris.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi: Rizki Pandu Permana (Sector Leader Agriculture) SNV Indonesia

Jl. Kemang Timur Raya No.66 Jakarta Selatan 12730, Indonesia rpermana@snv.org | www.snv.org T +62 (0) 21 719 9900

Gabriella Lisa (Training Coordinator Indonesia Program) RECOFTC – The Center for People and Forests

Pusdiklat Kehutanan Jalan Gunung Batu Kotak Pos 141 Bogor 16118, Indonesia gabriella.lissa@recoftc.org | www.recoftc.org T +62 (0) 251 833 8444

(4)

Kata Pengantar ... v

Simbol-Simbol yang Digunakan dalam Panduan Fasilitator Lapangan ...vi

Fase 2 Survei Pemilihan Produk Pengantar ...1

1. Tujuan utama Fase 2 ...2

2. Menghubungkan Fase 1 dan 2 ...2

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: “Menghubungkan Fase 1 dan 2” ...3

Langkah 1 Pelaku usaha mengumpulkan data mengenai lima bidang utama dalam pengembangan usaha ...5

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: “Pengumpulan data terkait lima bidang-bidang pengembangan usaha” ...7

Langkah 2 Calon Pelaku Usaha Memilih Produk yang Paling Menjanjikan ... 14

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: “Memilih Produk yang Paling Menjanjikan” ... 15

Langkah 3 Calon Pelaku Usaha Memikirkan Bentuk Usaha yang Paling Sesuai ... 18

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: “Memikirkan Bentuk Usaha yang Paling Sesuai”... 19

Kesimpulan Pelatihan Fase 2 ... 22

Pedoman untuk melakukan fasilitasi Pedoman 1: Meninjau Hasil Fase 1 ... 24

Pedoman 2: Latihan - Tulis Daftar Pelaku Tidak Langsung yang Dapat Mempengaruhi Perpindahan Produk dari Satu Pelaku Langsung ke Pelaku yang Lain ... 25

Pedoman 3: Identifikasi Kriteria untuk Pemilihan Produk ... 26

Pedoman 4: Pemilihan Kriteria yang Dapat Digunakan untuk Memilih Produk Pada Fase 2 ... 27

Pedoman 5: Survei Pasar pada Fase 2 ... 28

(5)

Pedoman 7: Pengumpulan Informasi Pembiayaan Usaha ... 33

Pedoman 8: Pilihan untuk Meningkatkan Modal Investasi ... 35

Pedoman 9: Pengumpulan Informasi Lokasi Sumber Daya ... 36

Pedoman 10: Pemetaan Partisipatif Sumber Daya ... 38

Pedoman 10A: Transect Walk Hutan ... 39

Pedoman 11: Pengumpulan Informasi Bidang Sosial dan Budaya ... 41

Pedoman 12: Kalender Kegiatan ... 43

Pedoman 13: Pengumpulan Informasi Legal/Kelembagaan ... 45

Pedoman 14: Pengumpulan Informasi Teknologi ... 47

Pedoman 15: Pengumpulan Informasi di Tingkat Nasional dan Internasional ... 49

Pedoman 16: Pengumpulan Infomasi; Apa, Dimana, Siapa ... 50

Pedoman 17: Pengumpulan Informasi dengan APP ... 51

Peralatan 18: Diskusi fishbowl ... 56

Peralatan 19: Menghimpun dan Menyajikan Hasil Survei (Fase 2 Langkah 1) ... 57

Peralatan 20: Contoh Peta Rantai Pasar sederhana ... 58

Peralatan 21: Data pasar (1 tabel per produk) ... 60

Peralatan 22: Perkiraan Ukuran Pasar Produk (dalam volume dan nilai)... 61

Peralatan 23: Kalender Produksi dan Penjualan ... 62

Peralatan 24: Contoh proses produksi produk kopra ... 63

Peralatan 25: Identifikasi pengumpul data untuk survei lokal pada Fase 2 ... 64

Peralatan 26: Mempersiapkan Rencana Survei ... 65

Peralatan 27: Rencana Aksi Fase 2 ... 66

Peralatan 28: Daftar isian Survei Pasar ... 67

Peralatan 29: Tabel Penilaian Produk... 68

Peralatan 30: Daftar isian Kriteria Pemilihan Produk ... 69

Peralatan 31: Perbandingan Nilai Produk ... 71

Peralatan 32: Memilih jenis usaha untuk diadaptasi ... 73

Peralatan 33: Memilih Bentuk Usaha ... 75

Peralatan 34: Daftar isian pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat membantu pelaku usaha dalam memutuskan apakah harus mendaftarkan usahanya atau tidak ... 77

Peralatan 35: Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menciptakan kelompok usaha yang berkelanjutan... 78

(6)

Kata Pengantar

Pembangunan lingkungan dan kehutanan yang berkelanjutan dan berkeadilan memerlukan peran serta yang aktif dan signifikan dari segenap pemangku kepentingan, seperti pemerintah, masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dan para profesional. Peningkatan peran serta masyarakat dapat dilakukan melalui berbagai skema yang mampu meningkatkan kesejahteraan, di antaranya melalui penguasaan pengetahuan dan keterampilah dalam menganalisis dan mengembangkan pasar yang potensial di wilayah mereka.

Modul-modul Analisis dan Pengembangan Pasar (APP) telah dikembangkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian/Food and Agirculture OrganIzation pada tahun 2011, yang telah diterjemahkan dan diadaptasi oleh SNV (Stichting Nederlandse Vrijwilligers/Netherlands Development Organization) Indonesia dan the Center for People and Forests. Modul APP terdiri dari empat modul, yaitu Modul Pengantar, Modul 1 (Penilaian Situasi Saat Ini), Modul 2 (Survei Pemilihan Produk), dan Modul 3 (Mempersiapkan Rencana Pengembangan Usaha).

Modul-modul tersebut di atas telah diuji-coba untuk pelatihan para fasiltator di KPH Benakat (Sumatera Selatan), KPH Banjar (Kalimantan Selatan), KPH Alor (Nusa Tenggara Timur dan KPH Poigar (Sulawesi Utara). Selain itu, Modul-modul ini juga telah didiskusikan/dibahas di Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumberdaya Manusia Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang keseluruhannya difasilitasi oteh Multi-stakeholder Forestry Programme 3 (MFP-3), proyek kerjasama bilateral antara Pemerintah Indonesia dan Inggris.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat baik langsung maupun tidak langsung, khususnya kepada MFP-3, dalam memfasilitasi penerjemahan/ adaptasi dan penerbitan Modul-modul ini. Akhir kata, semoga Modul-modul ini bermanfaat.

Jakarta, Mei 2017 Direktur Jenderal

Pengelolaan Hutan Produksi Lestari

(7)

Simbol-Simbol yang Digunakan

dalam Panduan Fasilitator

Lapangan

Informasi kunci: pelatih harus memahami secara mendalam sebelum memfasilitasi sesi latihan

Petunjuk rinci tentang pengaturan sesi pelatihan

Tujuan pembelajaran

Materi pelatihan yang diperlukan untuk sesi tersebut (dipersiapkan dan diadaptasikan dari alat pelatihan)

Pedoman pelatihan yang tersedia dari bab pedoman pelatihan dalam Panduan Fasilitator Lapangan dan diperlukan pada sesi tersebut

Kiat-kiat fasilitasi

(8)

Lihat Panduan bagi Fasilitator Lapangan

Lihat manual Analisis dan Pengembangan Pasar (APP)

Blanko catatan lapangan untuk digunakan oleh pelaku usahan dan dijelaskan selama pelatihan atau pertemuan

Pedoman yang digunakan oleh fasilitator selama pelatihan atau pertemuan

Informasi teoritis pada topik yang dibahas saat pelatihan atau pertemuan

(9)
(10)

FASE 2

Survei Pemilihan Produk

Pengantar

Pada tahap ini, Anda telah menyelesaikan Fase 1 proses APP (yang telah dijelaskan secara rinci di bagian Panduan Fasilitator Lapangan Fase 1 proses APP sebelumnya: Menilai Situasi yang Ada). Kelompok awal calon pelaku usaha telah dikenali, dan kelompok ini telah membuat sebuah daftar singkat sumber daya dan produk potensial untuk dievaluasi lebih lanjut pada Fase 2.

Peran Anda selaku fasilitator adalah untuk membantu kelompok ini mempelajari dasar-dasar dalam menerapkan Fase 2. Akan tetapi, sebelum Anda melakukannya, Anda diminta untuk mempelajari Fase 2 terlebih dahulu.

Jangan menghabiskan terlalu banyak waktu antara Fase 1 dan Fase 2 untuk menjaga antusiasme calon pelaku usaha.

FASE 2: SURVEI PEMILIHAN PRODUK

LANGKAH 1

Calon pelaku usaha mengumpulkan data terkait lima bidang pengembangan

usaha

LANGKAH 2

Calon pelaku usaha memilih produk yang paling

menjanjikan

LANGKAH 3

Calon pelaku usaha memikirkan bentuk usaha yang paling

sesuai

KELUARAN FASE 2

1. Pemilihan produk yang dinilai paling menjanjikan;

2. Pengumpulan data yang dibutuhkan untuk desain Rencana Pengembangan Usaha (RPU); 3. Calon pelaku usaha memahami bentuk usaha yang paling sesuai;

(11)

1. Tujuan utama Fase 2

Fase 2 bertujuan untuk membantu para calon pelaku usaha dalam memilih produk dan pilihan usaha terbaik, serta mengumpulkan seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menyusun RPU di Fase 3.

Pada Fase 2, peserta akan:

• Mengumpulkan informasi untuk (berdasarkan lima bidang pengembangan usaha) menganalisis kelayakan produk yang telah dicantumkan ke dalam daftar singkat selama Fase 1;

• Menentukan usaha yang berkelanjutan;

• Mempertimbangkan jenis-jenis usaha yang paling sesuai dan menganalisis data pada Langkah 1 pada Fase 2 untuk memperbaiki ide usaha;

• Memikirkan cara tepat dalam meningkatkan modal untuk membiayai usaha.

2. Menghubungkan Fase 1 dan 2

Mengatur kegiatan dinilai penting agar dapat menghubungkan Fase 1 dan 2. Oleh karenanya, disarankan agar mengatur sebuah pelatihan bersama dengan calon pelaku usaha untuk mempersiapkan proses pelaksanaan Fase 2.

Kegiatan utama yang harus dilaksanakan selama pelatihan ini adalah: • Tinjauan ulang hasil Fase 1

(12)

Waktu

2 jam

• Berlangsung di awal pelatihan Fase 2

Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi, fasilitator akan:

• Memberikan masukan pada Anda terkait proses dan hasil dari Fase 1; • Memperoleh pemahaman tentang Fase 2 proses APP.

Materi pembelajaran

• Peta proses APP;

• Diagram filter pada sebuah kertas presentasi;

• Hasil Fase 1 ditulis di atas kertas presentasi (lihat saran di Peralatan 1);

• Kertas post-it.

Pedoman Pelatihan

• Pedoman 1 – Tinjauan ulang keluaran Fase 1 • Pedoman 18 – Diskusi fishbowl

Memfasilitasi sesi:

1. Atur sebuah pertemuan dengan calon pelaku usaha yang telah menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi pada Fase 2.

2. Mulai sesi dengan menunjukkan peta APP dimana peserta sedang berada dalam proses APP tersebut. Jelaskan bahwa selama sesi ini, mereka akan meninjau ulang hasil dari Fase 1, dan bersiap menerapkan Fase 2.

3. Meninjau ulang Fase 1:

• Tanya salah seorang peserta untuk mengingat kembali metode yang digunakan pada Fase 1. • Tinjau kembali hasil dari Fase 1 dan tulis di atas sebuah kertas kertas presentasi.

• Minta peserta untuk menempelkan daftar singkat yang telah mereka buat di dalam ruangan.

• Minta peserta untuk berkeliling dan menuliskan pertanyaan dan catatan lain tentang Fase 1 di atas kertas post-it.

• Buat sebuah diskusi berdasarkan catatan dan pertanyaan dengan menggunakan metode fishbowl. Anda dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan berikut:

» Diskusikan dan berikan alasan terkait daftar singkat produk yang dikembangkan selama Fase 1.

» Apa yang berjalan dengan baik pada Fase 1? Hal apa yang dianggap mudah? Hal apa yang dianggap sulit?

» Apa yang tidak berjalan dengan baik pada Fase 1? Bagaimana cara Anda menanganinya?

» Apa yang akan Anda lakukan setelah ini?

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan:

“Menghubungkan Fase 1 dan 2”

(13)

4. Lihat Pedoman 18 untuk informasi lebih lanjut tentang cara mengatur diskusi terbuka dengan metode fishbowl.

5. Jelaskan tujuan, langkah, dan hasil dari Fase 2, tekankan bahwa tujuannya adalah untuk memilih produk terbaik dari daftar singkat yang telah dibuat di Fase 1.

Kiat-kiat fasilitasi • Beberapa produk (terutama dari usaha-usaha yang sudah ada) akan siap dipilih di Fase 2, sementara bagi yang lainnya, harus mencari informasi lebih sebelum pemilihan akhir dilakukan.

(14)

Langkah 1

Pelaku usaha mengumpulkan data mengenai lima bidang

utama dalam pengembangan usaha

Pelatihan pertama yang dilaksanakan pada Fase 2 ini ditujukan untuk meninjau ulang hasil dari Fase 1 lalu memperkenalkan Fase 2. Sampai saat ini, Anda akan siap mendukung peserta untuk menyiapkan dan melaksanakan sebuah analisis rantai-nilai bagi produk yang telah mereka cantumkan pada daftar singkat yang mereka buat.

FASE 2: SURVEI PEMILIHAN PRODUK

LANGKAH 1

Calon pelaku usaha mengumpulkan data terkait lima bidang pengembangan

usaha

LANGKAH 2

Calon pelaku usaha memilih produk yang paling

menjanjikan

LANGKAH 3

Calon pelaku usaha memikirkan bentuk usaha

yang paling sesuai

Pada tahap ini, peserta mempersiapkan survei untuk mengumpulkan informasi tambahan. Sebelum mengeluarkan waktu dan tenaga untuk membangun sebuah usaha, pelaku usaha

seharusnya melakukan kajian untuk mengenali produk terbaik yang ada di daftar singkat yang telah mereka buat. Kajian ini mencakup lima bidang pengembangan usaha. Tetapi, para pelaku usaha harus memulainya dengan sebuah survei pasar karena jika tidak ada pasar bagi produk mereka, maka proses pengembangan usaha tidak harus dilanjutkan.

Langkah 1 pada Fase 2 merupakan sebuah analisis rantai-nilai

Sebelum pelaku usaha berupaya untuk terhubung dengan pasar dan jasa, mereka harus memahami rantai-nilai yang sudah ada. Hal ini menjadi tujuan dari Langkah 1 pada Fase 2 ini.

APP bukan sebuah metodologi pengembangan rantai-nilai tradisional. Metode ini tidak ditujukan untuk mengembangkan produk yang potensinya sudah dipikirkan oleh pencetus proyeknya. APP menerapkan analisis rantai-nilai untuk membantu pelaku usaha mengenali produk, pasar dan peralatan untuk mengembangkan usaha yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi mereka.

Analisis rantai-nilai yang digunakan dalam APP tergolong unik karena:

• Metode ini dapat diterapkan untuk produk sumber daya alam dan hasil hutan. Metode ini menyaring sumber daya dan kawasan ekologisnya karena usaha-usaha di masa depan akan bergantung pada keberlanjutan ekologis dari sumber daya tersebut. Sebagai gantinya, analisis rantai-nilai APP mencakup daftar isian yang berisi informasi terkait status sumber daya dan kemungkinan pengelolaannya karena hal tersebut dapat meningkatkan potensi produk hasil hutan.

• Langkah awal APP tidak berorientasi pada pengembangan produk melainkan berfokus pada pemberian dukungan bagi kelompok calon pelaku usaha.

• Metode dan peralatan yang digunakan dalam prosesnya bersifat partisipatif. Hal ini memerlukan tingkat keterlibatan yang tinggi dari para pelaku usaha selama proses berlangsung, yang membantu mereka mendapatkan hak milik akan produk mereka sendiri.

(15)

Seberapapun ukuran sebuah usaha, perlu dilakukan analisis rantai-nilai dan lingkungan usaha menggunakan beragam peralatan untuk mengumpulkan informasi yang dibutuhkan terkait lima bidang pengembangan usaha.

Langkah 1 dimulai dengan calon pelaku usaha yang telah menyatakan ketertarikannya dalam mengikuti Fase 2. Di akhir Fase 1, kelompok ini akan menugaskan beberapa anggotanya untuk melakukan survei. Dari sini, pelatihan akan dilanjutkan dengan pengumpul data saja.

(16)

Waktu

1-2 Hari

Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi, fasilitator akan memfasilitasi:

• Para calon pelaku usaha mempersiapkan survei untuk menganalisis rantai-nilai produk yang tercantum di daftar singkat dan akan memahami lingkungan bisnis mereka;

• Pengumpul data mampu menerapkan observasi dasar dan kemampuan wawancara;

• Sumber daya yang penting untuk menerapkan Fase 2 (waktu, logistik, anggaran) akan dikerahkan.

Materi pembelajaran

• Salinan peta proses APP; • Salinan Diagram Filter;

• Hasil Fase 1 yang ditulis pada kertas kertas presentasi;

• Definisi “rantai-nilai” yang ditulis pada kertas kertas presentasi; • Kertas kertas presentasi dengan judul “Pelaku Langsung dan Tidak

Langsung”

Pedoman Pelatihan

• Pedoman 1 – Tinjauan ulang keluaran Fase 1 • Pedoman 18 – Diskusi fishbowl

Memfasilitasi sesi:

• Pedoman 2 – Latihan: tulis daftar pelaku tidak langsung yang dapat mempengaruhi pemindahan produk dari satu pelaku langsung ke pelaku yang lain;

• Pedoman 3 – identifikasi kriteria untuk pemilihan produk

• Peralatan 4 – pemilihan kriteria yang dapat digunakan untuk memilih produk pada Fase 2 • Peralatan 5 – Melakukan sebuah survei pasar pada Fase 2

• Peralatan 6 – Sumber informasi pada area Pasar/Ekonomi/Keuangan • Peralatan 7 – Mengumpulkan informasi terkait pembiayaan sebuah usaha • Peralatan 8 – Pilihan untuk meningkatkan modal investasi

• Peralatan 9 – Mengumpulkan informasi terkait lokasi sumber daya • Peralatan 10 – Pemetaan partisipatif sumber daya hutan

• Peralatan 10A – Transect walk hutan

Transect walk merupakan sebuah peralatan yang digunakan untuk menggambarkan dan menunjukkan lokasi dan sebaran sumber daya, fitur, bentang alam dan daratan yang digunakan bersamaan dengan sebuah penampang lintang. Peralatan ini digunakan sebagai pendukung dari peralatan partispatif lain seperti pemetaan sumber daya, pemetaan sosial, waktu, kalendar musiman, dan lain-lain.

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: “Pengumpulan

data terkait lima bidang-bidang pengembangan

usaha”

(17)

Transect walk dapat digunakan untuk:

• Mengumpulkan informasi awal terkait sumber daya (jumlah perserdiaan, regenerasi potensi spesies);

• Mengenali dan menjelaskan hubungan sebab-akibat antara hutan dan aktivitas manusia; • Membuka peluang dan hambatan utama yang dirasakan oleh kelompok pengguna yang

berbeda yang berhubungan dengan fitur hutan dan sumber daya alam atau area sepanjang penampang lintang;

• Belajar mengenai perlindungan hutan lokal atau praktek pemanenan hasil hutan; • Membantu pemilihan di tempat;

• Triangulasi data yang dikumpulkan dengan menggunakan peralatan lain.

Transect walk merupakan peralatan yang sederhana yang dapat diadopsi dan ditiru dengan mudah oleh masyarakat. Hal ini membutuhkan materi sederhana – kertas, spidol dan pulpen – untuk menggambar jarak dan mencatat diskusi yang berlangsung selama pengembangan diagram. Jika diagram digambar di atas tanah, maka dibutuhkan area yang cukup luas, termasuk tongkat, batu, daun, dan bibit untuk menggambarkan fitur pada diagram.

Dibutuhkan dua sampai tiga jam untuk sebuah transect walk, termasuk waktu untuk membuat dan menganalisis sebuah diagram penampang lintang dan untuk memastikan bahwa diskusi penuh berlangsung dengan sumber daya orang lokal. Di area yang luas, disarankan untuk membagi transect walk menjadi bagian kecil yang dapat digabungkan nantinya.

Aktivitas utama yang harus dilakukan termasuk:

1. Memilih nara sumber lokal yang dapat mengemukakan pandangan mereka dan sumber dayanya. Sebaiknya terdapat kelompok terpisah antara laki-laki dan perempuan karena kedua kelompok ini cenderung memberikan nilai pada sumber daya yang berbeda. Kelompok dapat dibagi lagi ke dalam kategori berdasarkan entik atau kasta. Proses pemilihan ini harus mencerminkan kepentingan kelompok sosial yang beragam.

2. Memeriksa apakah nara sumber lokal memahami tujuan dari walk tersebut.

3. Bahas bersama nara sumber lokal tersebut terkait rute yang ingin mereka ikuti dalam proses survei ini. Rute ini harus mencakup jenis utama sumber daya yang tersedia di area tersebut. Dimulai dari ujung area dan perjalan pun dimulai. Berhenti di topik utama atau jarak tertentu. Minta nara sumber lokal tersebut untuk menggambarkan ciri utama dari sumber daya yang mereka lihat. Fasilitasi diskusi dengan memberikan pertanyaan rinci dan dengan melakukan obervasi. Catat rincian yang diberikan nara sumber lokal tersebut dan buat sketsa jika dibutuhkan. Simpangkan dari jalan ketika dirasa berguna atau bahkan secara acak, untuk mengamati area sekeliling dan untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan berguna. Wawancarai orang yang ditemui di perjalanan untuk mendapatkan perspektif lain dari warga lokal. Setelah menyelesaikan transect walk, siapkan sebuah diagram walk dengan menggunakan informasi yang telah terkumpul. Diagram ini dapat disiapkan di atas kertas berukuran besar atau di atas tanah. Di garis paling atas, gambarkan kawasan berbeda yang dikunjungi oleh nara sumber lokal. Di sampingnya, tulis daftar minat (tumbuhan, penggunaan lahan, permasalahan, dan lain-lain) lalu tulis keterangan terkait apa saja yang diamati di setiap zona.

(18)

4. Analisis diagram penampang lintang dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan berikut: • Sumber daya apa yang melimpah dan sedikit?

• Apakah jumlah sumbe r daya ini berubah di setiap wilayah?

• Sumber daya apa yang memiliki banyak permasalahan jika digunakan? • Dimana masyarakat mendapatkan air dan kayu bakar?

• Dimana ternak mendapatkan rumput?

• Peluang apa yang ada untuk menggunakan sumber daya di wilayah yang berbeda? Akan berguna jika meminta mereka untuk menggambar beberapa diagram untuk menggambarkan perubahan yang diamati lebih lanjut.

5. Presentasikan diagram kepada anggota masyarakat lain untuk mendapatkan tanggapan dan pandangan dari mereka

• Peralatan 11 – Mengumpulkan informasi dalam bidang sosial dan budaya • Peralatan 12 – Kalendar kegiatan

• Peralatan 13 – Mengumpulkan informasi dalam bidang Hukum/Kelembagaan • Peralatan 14 – Mengumpulkan informasi dalam bidang Teknologi

• Peralatan 15 – Mengumpukan informasi di tingkat nasional dan internasional • Peralatan 16 – Informasi yang harus dikumpulkan: apa, dimana, dan siapa • Peralatan 17 – Pengumpulan informasi pada APP

• Peralatan 19 – Menghimpun dan menyajikan hasil survei Fase 2 Langkah 1 • Peralatan 20 – Contoh sebuah peta Rantai Pasar Sederhana

• Peralatan 21 – Data pasar (satu tabel per produk)

• Peralatan 22 – Perkiraan kasar ukuran pasar produk (dalam volume dan nilai) • Peralatan 23 – Kalendar produksi dan penjualan

• Peralatan 24 – Contoh sebuah proses produksi sabun tradisional Karite • Peralatan 25 – Identifikasi pengumpul data untuk survei lokal pada Fase 2 • Peralatan 27 – Rencana kegiatan untuk tugas lapangan pada Fase 2 Kiat-kiat fasilitasi 1. Diagram filter

• Tunjukkan diagram filter dan jelaskan bahwa peserta akan menggunakan filter yang sama pada Fase 1, bedanya mereka sekarang harus mengumpulkan informasi hanya terkait pada daftar singkat produk yang mereka buat. Mereka harus melihat hambatan dan peluang yang ada.

• Tujuannya adalah untuk menentukan produk terbaik untuk usaha mereka.

2. Bandingkan keunggulan produk;

• Jelaskan bahwa untuk membandingkan keunggulan produk, pertama-tama peserta harus menganalisis rantai-nilainya. • Memahami analisis rantai-nilai:

» Ingatkan peserta akan definisi dari pelaku langsung dan tidak langsung (Bagian 4, PFL Modul Pengenalan).

» Bagi peserta ke dalam kelompok kecil dan minta mereka untuk berpikir tentang sebuah rantai pasar untuk sebuah produk yang mereka kenal.

» Bagikan Peralatan 2 dan minta peserta untuk mencatat pelaku langsung di dalam rantai pasar dari mulai proses panen sampai ke konsumen, juga catat pelaku tidak langsung yang dibutuhkan untuk membawa produk sampai ke konsumen. Di akhir latihan, jelaskan bahwa semua aktvitas yang dilakukan oleh aktor langsung dan tidak langsung membentuk bagian dari rantai-nilai untuk sebuah produk.

(19)

» Di dalam pelatihan, buat diskusi tentang jumlah pelaku di sebuah rantai pasar produk tertentu. Diskusikan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pelaku. Tekankan bahwa kelebihan dan kekurangan ini hanya dapat dinilai setelah informasi terkumpul pada tiap tahapan rantai.

» Buat kesimpulan dengan menempelkan semua kertas presentasi di tembok yang berisikan definisi dari rantai-nilai (lihat definisi di daftar istilah).

» Tekankan bahwa sebuah analisis rantai-nilai dibutuhkan untuk memutuskan strategi terbaik dalam memasuki rantai tersebut, pada titik apa dan bagaimana meningkatkan posisi seseorang dalam rantai tersebut.

3. Cantumkan kriteria, kebutuhan informasi, sumber informasi dan metode pengumpulan informasi di setiap desa/kabupaten (atau provinsi):

• Bantu peserta mengembangkan sebuah daftar kriteria, kebutuhan informasi, sumber informasi dan metode pengumpulan informasi di setiap desa/kota (atau provinsi). » Pastikan mereka fokus pada daftar singkat produk di Fase 1. » Tanyakan peserta kriteria mana yang akan mereka gunakan

untuk menjadikan sebuah produk sesuai syarat dan cocok untuk pasar. Gunakan Peralatan 3 dan 4 untuk memastikan semua kriteria dari lima bidang pengembangan usaha dimasukkan.

Luangkan waktu untuk memastikan semua peserta paham makna dari semua kriteria. Formulasikan ulang kriteria tersebut jika dibutuhkan agar lebih mudah difahami. Daftar isian kemungkinan kriteria (Peralatan 4) hanya bersifat petunjuk saja. Sesuaikan dengan kondisi peserta. Juga, tidak diharuskan menggunakan seluruh kriteria. Antara 2-4 kriteria per bidang pengembangan usaha dianggap cukup.

Sesi berikutnya bersifat pilihan, tergantung apakah peserta berpengalaman dalam pengumpulan data atau tidak.

• Minta para calon pelaku usaha untuk mencatat informasi penting untuk memeriksa kriteria ini. Jika peserta belum mengetahui informasi apa saja yang penting bagi pengembangan usaha di lima bidang, Anda harus menjelaskannya pada mereka, termasuk mendefinisikan peralatan dan metode yang dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi.

• Minta peserta untuk menjelaskan metode tradisional dalam mengumpulan informasi.

• Jelaskan bahwa menjadi selektif dan strategis merupakan hal penting dalam proses pengumpulan informasi agar menggunakan sumber daya yang terbatas dengan efisien.

• Beri contoh tentang metode pengumpulan informasi yang rendah biaya.

(20)

• Membagi peserta ke dalam beberapa kelompok dan minta mereka untuk menuliskan peralatan dan metode yang berbeda yang mereka ketahui. Hasilnya harus didiskusikan. Klasifikasikan metode yang ada ke dalam sub-metode; satu untuk metode pengumpulan informasi secara tidak langsung dan yang satu lagi metode pengumpulan informasi secara langsung.

• Gambarkan jenis materi yang bisa digunakan dalam mengumpulkan informasi, termasuk manfaat dan risiko yang ada dalam

menggunakan materi tersebut.

• Gambarkan perbedaan cara mengumpulkan data melalui PRA, wawancara kelompok secara terfokus dan pengamatan. Dapatkan masukan dan saran dari peserta terkait pengalaman mereka dalam menggunakan peralatan-peralatan ini. Berikan contoh pertanyaan-pertanyaan yang terstruktur dan semi-terstruktur. Beri contoh kepada peserta peserta terkait metode wawancara dan kesalahan-kesalahan yang harus dihindari. Jika tertarik, Anda bisa menggunakan bermain peran (role play) yang kemudian dilanjutkan dengan oleh diskusi.

• Jelaskan bagaiman cara mempersiapkan rencana survei lapangan dan tinjauan ulang harian.

• Minta peserta untuk memberikan contoh (di dalam sub-kelompok) kriteria pemilihan dan metode yang akan mereka gunakan untuk mengenali sumber informasi di dalam sebuah area proyek. Gunakan Peralatan 5 sampai 15 untuk memfasilitasi sesi ini.

• Jika peserta sudah mengetahui informasi apa yang harus mereka kumpulkan, lanjutkan aktivitas ini. Buat lima kelompok dan minta masing-masing kelompok untuk mempertimbangkan salah satu bidang pengembangan usaha. Minta mereka untuk mencatat kemungkinan kriteria, informasi yang dibutuhkan, dan metode yang mungkin digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan cara: » Menuliskan informasi yang dibutuhkan untuk menilai kriteria

tersebut;

» Mengenali informasi yang sudah mereka miliki;

» Menuliskan informasi yang masih dibutuhkan oleh masing-masing produk. Informasi ini harus diisi di kolom “informasi yang hilang” pada Peralatan 16.

• Ketika latihan sebelumnya telah selesai dikerjakan, berikan catatan umum kepada peserta yang berisikan kemungkinan informasi yang harus dikumpulkan berkaitan dengan lima bidang pengembangan usaha. Catatan tersebut ada di Pedoman 15.

(21)

• Perjelas cakupan survei;

» Survei dilakukan untuk memperjelas kendala yang berkaitan dengan produk dan potensi pengembangannya. Akibatnya, data yang harus dikumpulkan adalah terkait pengaturan hak kepemilikan tanah dan/atau kendalanya, ketersediaan teknologi yang sesuai, standar mutu, calon pembeli, dan lain-lain. Peserta perlu diingatkan mengenai konsep nilai tambah pada fase ini jika diperlukan (lihat PFL Modul 1 untuk informasi lebih lanjut). » Survei juga dapat digunakan untuk mengenali lembaga

pendukung.

• Minta peserta untuk mengenali daftar sumber informasi:

» Fasilitasi diskusi terkait 3 lokasi survei yang diminta (di dalam kabupaten, di dalam provinsi, dan di luar provinsi).

» Di dalam kelompok kecil, peserta diberi waktu 45 menit untuk mengisi tabel “Informasi yang harus dikumpulkan: apa, dimana, dan siapa” yang tersedia pada Peralatan 16.

» Ketika waktu habis, minta peserta untuk menyampaikan hasil kerjanya kepada yang lain.

» Berikan masukan kepada peserta terkait adaptasi yang mereka lakukan pada survei untuk proyek mereka.

• Sampaikan ragam pedoman yang dibutuhkan untuk megumpulkan data selama survei:

» Peta rantai pasar (lihat Peralatan 20) » Tabel data pasar (lihat Peralatan 21)

» Kalender produksi dan penjualan (lihat Peralatan 23) » Contoh proses produksi (lihat Peralatan 24)

• Terakhir, minta peserta untuk mengenali beberapa anggota kelompoknya yang akan melakukan survei Fase 2. Untuk proses ini, peserta akan menggunakan Peralatan 25.

Ketika pengumpul data teridentifikasi, pelatihan dilanjutkan hanya bersama mereka.

4. Rencanakan jadwal

• Minta pengumpul data untuk merencanakan waktu survei dengan menggunakan Peralatan 26.

• Indikasikan bahwa waktu yang dibutuhkan tergantung pada lokasi penelitian, jumlah dan kerumitan produk yang ada, jumlah anggota kelompok termasuk kemampuan mereka. Waktu yang dibutuhkan juga tergantung pada kerumitan rantai pasar untuk beberapa produk pilihan dan aksesibilitas pada informasi pasar. Diperlukan waktu sekitar satu sampai tiga minggu, atau lebih jika pihak internasional terlibat.

• Tekankan bahwa pengumpul data tidak selalu mendapatkan informasi yang dibutuhkan, karena pada beberapa kasus, ada informasi yang tidak dapat diakses.

• Tentukan bahwa pengumpul informasi mungkin harus

bekerjasama untuk mengumpulkan informasi. Identifikasi rekan yang mungkin membantu proses pengumpulan informasi.

(22)

5. Kerumitan pengumpulan informasi dari sumber langsung • Jelaskan bahwa mengumpulkan informasi langsung dari

sumbernya melalui wawancara dan pengamatan merupakan hal yang rumit dan sulit. Permasalahan yang umum terjadi adalah kurangnya persiapan berbagai macam peralatan dan kertas kerja (worksheet), dan kurangnya ketelitian dalam menentukan tujuan penggunaan informasi. Jelaskan bahwa pengumpul informasi harus yakin akan validitas dan reliabilitas informasi yang

dikumpulkan. Anda mungkin harus melatih pengumpul informasi terkait metode observasi dan wawancara. Petunjuk tentang teknik pegnumpulan informasi tersedia di Peralatan 17. 6. Setelah pelatihan ini, perkirakan waktu, sumber daya manusia,

logistik dan anggaran yang akan dibutuhkan untuk mengumpulkan informasi. Untuk memperkirakan hal tersebut, gunakan Peralatan 27. Biaya yang dibutuhkan dalam Fase 2 ini terutama berkaitan dengan staff, waktu, transportasi dan komunikasi. Tim survei perlu mengikuti produk bersamaan dengan rantai pasar dengan bertemu secara langsung atau melalui

telekomunikasi. Jika sistem produk pasar dibatasi pada tingkat kota atau provinsi, maka biaya nya pun harus dibatasi. Dengan kata lain, jika rantai pasarnya panjang dan konsumen berada jauh di luar lokasi proyek, maka survei pasar bisa memakan waktu lebih lama dan biayanya pun akan lebih tinggi.

Jika pengumpul data kesulitan melaksanakan survei jarak jauh, maka mitra kerjasama dapat menjadi pilihan untuk melaksanakan survei pada tingkat nasional dan internasional. Hal ini akan meningkatkan anggaran secara signifikan.

Kiat-kiat fasilitasi • Aspek sosial terus menjadi perhatian penting di Fase 2 ini. Pastikan pengumpul data terdiri dari laki-laki dan perempuan.

• Pastikan bahwa data dikumpulkan dan dicatat dengan cara yang memungkinkan untuk membedakan masukan dari laki-laki dan

perempuan. Data harus terkumpul dari laki-laki dan perempuan. Informasi bisa didapat melalui

wawancara, diskusi kelompok terfokus atau obervasi. Melalui cara manapun, baik laki-laki dan perempuan harus berkesempatan untuk mengemukakan pendapat mereka. Jika diperlukan, pengumpulan harus dilakukan dalam kelompok yang berbeda.

• Pengumpul data nantinya perlu menentukan berapa banyak informasi yang harus dikumpulkan dan mereka harus lebih teliti untuk tidak mengumpulkan informasi terlalu banyak.

• Pengumpul data juga harus ingat untuk memperhitungkan aktivitas produksi sampingan dari produk utama, seperti madu dan lilin, produksi kayu dan kayu bakar/arang.

(23)

Langkah 2

Calon Pelaku Usaha Memilih Produk yang Paling

Menjanjikan

FASE 2: SURVEI PEMILIHAN PRODUK

LANGKAH 1

Calon pelaku usaha mengumpulkan data terkait lima bidang pengembangan

usaha

LANGKAH 2

Calon pelaku usaha memilih produk yang paling

menjanjikan

LANGKAH 3

Calon pelaku usaha memikirkan bentuk usaha

yang paling sesuai

Selama Langkah 1, survei dilakukan pada tingkat lokal dan nasional. Pada Langkah 2, calon pelaku usahamengenali peluang dan kendala yang berhubungan dengan tujuan produk mereka. Tujuannya adalah untuk memilih produk yang paling menjanjikan untuk bisnis di masa depan.

Untuk itu, Anda akan mengatur pelatihan untuk semua anggota kelompok pelaku usaha potensial, termasuk mereka yang tidak berpartisipasi dalam proses pengumpulan informasi. Selama pelatihan ini, hasil dari survei Langkah 1 akan dibagikan dan produk yang dinilai paling menjanjikan akan dipresentasikan. Calon pelaku usaha perlu didampingi untuk menganalisis rantai-nilai dan menilai produk pilihan dengan lebih hati-hati.

(24)

Waktu

½ - 1 hari

• Waktu untuk sesi ini harus diatur berdasarkan besarnya kelompok calon pelaku usaha dan jumlah produk mereka.

Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi akan difasilitasi:

• Pengumpul data membagikan hasil survei yang mereka lakukan untuk menilai rantai-nilai;

• Calon pelaku usaha mengenali peluang dan kendala, mengurutkan produk dan memilih produk yang paling menjanjikan.

Materi pembelajaran

• Peta proses APP • Diagram filter

• Daftar produk yang tercantum di daftar singkat pada Fase 1

• Peralatan 30 – tabel kemungkinan kriteria yang ditulis di atas kertas presentasi

• Peralatan 31 – tabel untuk membandingkan nilai produk yang ditulis di atas kertas presentasi

• Data yang terkumpul dari survei yang ditulis di atas kertas presentasi dan materi ajar

• Daftar kriteria pemilihan produk yang digunakan pada Langkah 1 Pedoman

Pelatihan

• Pedoman 19 – Menggabungkan dan menyajikan hasil survei Fase 2 Langkah 1

• Pedoman 20 – Contoh sebuah peta Rantai Pasar Sederhana • Pedoman 21 – Data pasar (satu tabel per produk)

• Pedoman 22 – Perkiraan kasar ukuran pasar produk (dalam volume dan nilai)

• Pedoman 23 – Kalendar produksi dan penjualan

• Pedoman 24 – Contoh sebuah proses produksi sabun tradisional Karite

• Pedoman 29 – Tabel Penilain Produk “Product Assessment Table” (PAT) • Pedoman 30 – Daftar kriteria pemilihan produk dan penilaian terkait • Pedoman 31 – perbandingan nilai produk

Memfasilitasi sesi:

1. Mulailah sesi dengan menunjukkan diagram filter APP dan jelaskan tujuan dari Langkah 2. Tekankan bahwa peran Anda dalam pelatihan ini adalah untuk membantu mereka

mengurutkan produk oleh mereka sendiri, bukan dikerjakan oleh Anda. Jelaskan hal ini di akhir Fase 2, tujuannya adalah untuk mendapatkan daftar produk yang dinilai paling menjanjikan. 2. Bagikan hasil survei lingkungan pasar;

• Minta pengumpul data untuk menyampaikan kumpulan hasil survei mereka (hasil survei harus digabungkan sebelum pelatihan dengan menggunakan peralatan yang digunakan pada pelatihan sebelumnya).

• Minta mereka untuk menggunakan format penggabungan data (lihat Peralatan 19 - 24). • Presentasikan hasil utama survei tingkat nasional (maupun international). Anda

dapat melakukannya sendiri atau meminta salah satu anggota tim survei untuk mempresentasikannya.

• Tanyakan terkait data nasioanl untuk pastikan bahwa peserta faham dan menggunakannya dalam memilih produk.

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan: “Memilih

Produk yang Paling Menjanjikan”

(25)

3. Analisis data dengan mengenali peluang dan kendala, serta mengisi Tabel Penilaian Produk (Peralatan 29):

• Tunjukkan Tabel Penilaian Produk dan jelaskan fungsinya untuk mengalisa data lebih dalam.

• Membagi peserta ke dalam kelompok kecil. Minta mereka untuk menilai setiap produk dan jelaskan alasan penilaian mereka berdasarkan data yang terkumpul:

» Bantu mereka mencatat peluang dan aspek positif bagi setiap produk (baris pertama tabel).

» Bantu mereka mencatat kendala yang harus dihadapi untuk meningkatkan status produk yang ada sekarang (baris kedua tabel).

» Bantu mereka mengklasifikasi peluang dan kendala ke dalam lima bidang pengembangan usaha, serta mencatat solusi untuk kendala tersebut (baris ketiga tabel).

• Karena latihan penilaian produk memiliki dampak yang besar untuk pemilihan produk di masa yang akan datang, buatlah diskusi terkait kriteria yang muncul dari latihan ini. Kriteria baru ini harus ditambahkan pada kriteria sebelumnya.

• Anda dapat menentukan beberapa kali latihan, jika dibutuhkan.

• Tekankan bahwa tabel harus diisi untuk produk awal yang mereka survei, dan produk baru. 4. Urutkan dan pilih produk yang paling menjanjikan:

• Jelaskan kepada peserta bahwa mereka akan memilih produk yang dianggap paling menjanjikan. Untuk itu, mereka perlu memperbaharui daftar kriteria pemilihan dengan menggunakan Peralatan 30, lalu mereka akan membandingkan nilai produk dengan menggunakan Peralatan 31.

• Biasanya, satu produk tidak akan memenuhi kebutuhan seluruh pelaku usaha potensial, terutama dalam konteks sosial yang beragam. Oleh karenanya, memilih beberapa produk dinilai penting. Pemilihan banyak produk akan mencerminkan keberagaman sosial dan harapan kelompok pelaku usaha potensial.

• Tunjukkan tabel yang digunakan untuk membandingkan nilai produk kepada peserta (Peralatan 31) yang telah Anda buat di atas kertas kertas presentasi.

» Minta peserta untuk melihat kembali daftar kriteria yang telah mereka buat di Langkah 1 dan minta mereka memperbaharuinya dengan melihat:

» Apakah semua kriterianya masih relevan;

» Apakah mereka perlu menambahkan kriteria baru setelah latihan penilaian produk. » Periksa apakah peserta emahami arti dari semua kriteria yang ada.

» Dorong peserta untuk memberikan saran, perubahan, atau tambahan kriteria. » Daftar isian kriteria potensial diajukan dalam Peralatan 30.

» Kriteria diklasifikasikan berdasarkan lima bidang pengembangan usaha: Pasar/Ekonomi; Pengelolaan sumber daya alam/Lingkungan; Sosial/Budaya; Hukum/Kelembagaan dan Teknologi/Riset Produk/Pengembangan. Berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, ada dua format berbeda yang dapat digunakan, satu untuk produk yang dipanen, dan satu lagi untuk produk yang ditanam.

• Minta satu peserta untuk maju ke depan dan tulis kriteria akhir pada kolom pertama tabel (Peralatan 31)

• Minta satu peserta untuk menambahkan daftar singkat produk di bagian atas masing-masing kolom. Produk tersebut harus digambarkan secara deskriptif. Contohnya, kursi rotan, bukan hanya rotan saja, selai beri, bukan hanya beri.

(26)

• Jelaskan pentingnya menilai kriteria. Jelaskan bahwa fitur positif akan mendapatkan nilai tinggi, sementara banyak kendala akan mendapat nilai yang rendah.

• Fasilitasi latihan pemilihan dengan cara meminta peserta memeriksa masing-masing produk yang telah dipilih dan mengurutkannya.

• Peserta harus memilih sendiri produknya. Partisipasi mereka akan memperkuat rasa kepemilikan mereka terhadap proses yang ada.

5. Analisis hasil perbandingan nilai produk:

• Ketika semua kriteria untuk sebuah produk telah dinilai, peserta menjumlahkan masing-masing produk di dalam tiap bidang dan membandingkan nilai produk.

• Jelaskan bahwa nilai tersebut hanya dapat digunakan sebagai indikator untuk kelebihan dan kekurangan. Nilai tersebut bukanlah alat ukur yang pasti. Nilai tertinggi menunjukkan produk dengan kendala yang paling sedikit sehingga sangat ekonomis dan dapat berjalan terus.

• Diskusikan dan analisis nilai dengan peserta:

» Tinjau ulang produk dengan nilai tertinggi, terendah, dan nilai tengah.

» Tanyakan apakah pesesrta setuju untuk menolak produk dengan nilai rendah atau apakah mereka butuh informasi tambahan sebelum mengambil keputusan itu » Tinjau ulang kelebihan dan kekurangan dengan merujuk pada subtotal tiap bidang

pengembangan usaha bagi suatu produk.

» Jika peserta merasa perlu lebih banyak informasi, gunakan tabel pada Peralatan 27 dan atur pertemuan baru (informasi harus tersedia).

• Tanyakan peserta bagaimana cara mengatasi kekurangan.

» Tambahkan saran dari mereka ke dalam tabel Penilaian Produk, Peralatan 29 » Fokuskan pada kendala yang paling signifikan, seperti kurangnya modal investasi,

rendahnya ketersediaan sumber daya alam, rendahnya kapasitas managemen atau rumitnya teknologi yang ada.

Kiat-kiat fasilitasi • Tidak semua calon pelaku usaha dapat menghadiri pelatihan, oleh karenanya pastikan pengumpul data hadir semua bersama dengan sejumlah perwakilan calon pelaku usaha untuk masing-masing produk utama, juga anggota bagian kelompok calon pelaku usaha (perempuan, orang miskin, dan lain-lain)

• Pasang beberapa kertas presentasi untuk membuat tabel yang besar yang menunjukkan niali produk (Peralatan 31). Memilih produk selama sesi panel dinilai sangat penting.

• Alat bantu visual dapat sangat membantu (contohnya untuk menjelaskan beberapa kriteria), terutama ketika kemampuan membaca peserta terbatas.

• Urutan yang diperoleh selama sesi ini merupakan urutan sementara, untuk membandingkan produk satu dengan yang lainnya. Beberapa parameter terkadang perlu diubah, ditambah, atau dihilangkan.

(27)

Langkah 3

Calon Pelaku Usaha Memikirkan Bentuk Usaha yang Paling

Sesuai

FASE 2: SURVEI PEMILIHAN PRODUK

LANGKAH 1

Calon pelaku usaha mengumpulkan data terkait lima bidang pengembangan

usaha

LANGKAH 2

Calon pelaku usaha memilih produk yang paling

menjanjikan

LANGKAH 3

Calon pelaku usaha memikirkan bentuk usaha

yang paling sesuai

Calon pelaku usaha telah membuat prioritas produk pada Langkah 2. Sekarang, sebelum memperbaiki ide usaha mereka (penjelasan rinci akan diberikan di Langkah 1 Fase 3), peserta akan memikirkan cara yang memungkinkan untuk mengembangkan dan mendaftarkan sebuah usaha. Pada tahap ini, manfaat bekerjasama antar pelaku usaha dirasakan dan peserta dapat mulai berpikir mengenai karakteristik sebuah kelompok usaha yang sehat.

(28)

Waktu 2 – 3 jam

• Sesi ini akan berlangsung ketika latihan mengurutkan pemilihan produk telah selesai dilaksanakan (biasanya berlangsung selama pelatihan Langkah 2 – Fase 2, tapi bisa berlangsung kapan pun jika diperlukan).

Tujuan Pembelajaran

Pada akhir sesi, fasilitator akan: • Memahami manfaat bekerjasama;

• Memahami ciri-ciri jenis usaha yang berbeda-beda, termasuk kelompok usaha yang tersedia di negara mereka;

• Mampu menentukan apakah usaha yang dimiliki harus didaftarkan; • Memahami ciri-ciri kelompok usaha yang sehat.

Materi pembelajaran

• Peta proses APP; • Diagram filter;

• Hasil dari Peralatan 18 dan 19 pada Modul 1 (Fase 1 – Langkah 6); • Data mengenai produk pilihan yang dikumpulkan selama survei,

pada kertas presentasi dan hand out;

• Data status usaha yang dikumpulkan selama survei pada kertas presentasi dan hand out.

Pedoman Pelatihan

• Pedoman 14 – Mengumpulkan informasi dalam bidang Teknologi; • Pedoman 32 – Memilih jenis usaha untuk diadaptasi;

• Pedoman 33 – Memilih struktur hukum yang paling sesuai untuk usaha;

• Pedoman 34 – Daftar isian pertanyaan-pertanyaan penting yang dapat membantu pelaku usaha dalam memutuskan apakah harus mendaftarkan usahanya atau tidak;

• Pedoman 35 – Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menciptakan kelompok usaha yang berkelanjutan.

Memfasilitasi Sesi

Di akhir latihan mengurutkan produk di Fase 2, peserta memahami produk mana yang memiliki potensi bagi pengembangan usaha. Dari sini, peserta akan berfokus pada produk yang sudah dipilih dan memikirkan jenis usaha yang ingin mereka kembangkan untuk produk tersebut. 1. Membentuk kelompok

» Minta peserta untuk membentuk kelompok kecil berdasarkan jenis produk yang telah mereka pilih untuk mereka kembangkan.

2. Memikirkan manfaat bekerjasama

» Tiap kelompok harus meninjau ulang data yang terkumpul pada Langkah 1 di Fase 2 terkait produk tertentu termasuk hasil latihan mengenai manfaat bekerjasama (Peralatan 14, Modul 1 PFL), dengan menggunakan kertas presentasi yang sesuai.

» Minta peserta untuk meninjau ulang manfaat yang dapat mereka dapatkan jika mereka bekerjasama dalam mengembangkan produk mereka.

Menyelenggarakan Sesi Pelatihan:

(29)

» Dalam pelatihan, diskusikan terkait alasan mereka untuk bekerjasama, termasuk; » Memastikan jumlah produksi yang lebih besar;

» Mendapatkan produk dengan mutu yang baik; » Berbagi beban biaya teknologi;

» Alasan lain yang dimiliki peserta.

3. Selenggarakan sebuah diskusi terkait cara terbaik dalam mengembangkan usaha, baik dalam bentuk formal maupun informal. Untuk itu, Anda dapat:

» Mengundang seorang pembicara yang berasal dari penyedia jasa pengembangan usaha, LSM, atau organisasi mandiri (bahkan lebih baik lagi jika organisasi yang diikuti oleh salah satu peserta). Minta mereka untuk mempresentasikan topik terkait bentuk badan hukum untuk usaha yang sedang dirintis di negaranya dan berbagi pengalaman dalam mengembangkan usaha mereka.

» Setelah belajar dari pembicara tamu, fasilitasi sebuah analisis terkait presentasi yang telah disampaikan dengan menggunakan Pedoman 32 dan 33.

4. Memutuskan mendaftarkan sebuah usaha

» Bantu peserta untuk menganalisis apakah mereka perlu mendaftarkan usahanya dengan menggunakan Peralatan 34.

» Dalam hal ini, peserta mungkin tidak bisa menjawab semua pertanyaan pada Peralatan 34, akan tetapi mereka harus mulai memikirkan jawabannya dari sekarang agar mereka siap mengembangkan Rencana Pengembangan Usaha di Fase 3.

5. Menekankan manfaat kelompok usaha

» Tekankan bahwa ada kalanya peserta harus membentuk kelompok usaha. Untuk itu, peserta harus diperkenalkan kepada konsep “kelompok usaha yang berkelanjutan” dengan menggunakan Peralatan 35.

» Bagi peserta ke dalam kelompok kecil dan beri mereka pertanyaan untuk mengarahkan mereka agar mereka memikirkan manfaat kelompok usaha.

» Komposisi seperti apa yang dapat digunakan untuk kelompok usaha? Siapa yang mengatur kelompok tersebut?

» Kelompok usaha seperti apa yang berfungsi dengan baik? Apa kelebihannya? » Bagaimana cara mengatur kelompok dengan efisien dan transparan?

» Apa yang diperlukan kelompok tersebut dalam menjaga keberlanjutan usahanya? » Bagikan hasil berpikir ini dalam bentuk pleno dan selesaikan diskusi dengan menggunakan

daftar isian yang terdapat pada Peralatan 34. 6. Libatkan anggota komunitas lainnya

» Tanyakan kepada peserta apa rencana mereka dalam melibatkan anggota komunitas lainnya yang tertarik pada pengembangan usaha produk yang sama.

» Sarankan peserta untuk kembali ke tempat asal mereka, dan bertemu dengan laki-laki dan perempuan yang mungkin tertarik bergabung dalam kelompok usaha mereka, dan jelaskan kepada mereka mengenai pemilihan produk dan motivasi mereka dalam memulai usahanya pada produk tersebut.

» Tekankan akan pentingya mengenali orang-orang yang memiliki motivasi dan kemampuan yang kuat untuk menjadi pelaku usaha yang unggul. Biasanya, ada tiga jenis pemimpin:

(30)

» Mereka yang memiliki pengalaman bisnis dalam meneliti potensi pasar atau mengelola usaha-usaha kecil;

» Mereka yang memiliki pendidikan yang baik (pensiunan guru dan pegawai pemerintah) dan pengalaman dalam mengelola desa (mereka biasanya merupakan pemimpin masyarakat yang dihargai);

» Mereka yang memproduksi produk khusus dan memiliki keterampilan dan keahlian teknis.

» Jelaskan bahwa pelaku usaha yang unggul harus memiliki kemampuan memotivasi dan mengarahkan orang lain dengan cara memberikan contoh dan arahan yang baik. » Terakhir, minta peserta berperan sebagai narahubung untuk mengatur pertemuan pada

Fase 3.

» Anda juga dapat membuat diskusi tambahan dalam menentukan narahubung ini.

Kiat-Kiat Fasilitasi • Beri peserta waktu untuk berkomunikasi dengan masyarakat. Mereka akan membutuhkan waktu untuk menghubungi calon pelaku usaha lainnya, dan beberapa hal akan perlu diperjelas sebelum mereka membuat keputusan bekerjasama.

• Peserta, dalam kondisi ini, tidak selalu yakin produk mana yang ingin mereka kembangkan. Jadilah orang yang mudah menyesuaikan diri agar masyarakat desa merasa bebas dalam mengambil keputusan. • Pastikan untuk mendapatkan kepercayaan dari anggota komunitas

Untuk itu, Anda harus faham mengenai hukum, peluang politik dan budaya termasuk kendalanya, dan berkomunikasi dengan sederhana dan jelas. Hal ini dapat dicapai dengan mempersiapkan diri,

seperti yang dijelaskan di bagian “mengatur konteks” pada Modul Pengenalan PFL.

(31)

Kesimpulan Pelatihan Fase 2

Sekarang, peserta pelatihan mampu menyampaikan hasil Fase 2 kepada peserta lain dan daftar individu yang mau memulai untuk mempersiapkan RPU di Fase 3 sudah terbentuk. Jika ukuran kelompok calon pelaku usaha tersebut besar, tanyakan apakah beberapa anggota ingin membantu mempersiapkan aktivitas untuk Fase 3.

Kiat-Kiat Fasilitasi • Peserta, dalam hal ini, tidak dituntut untuk memiliki strategi usaha yang pasti. Kebanyakan, mereka perlu memahami peralatan-peralatan, fungsi dan cara menggunakannya. Hasilnya, mereka akan lebih mudah menuliskan RPU di Fase 3.

• Siapkan daftar peralatan ukur pengelolaan sumber daya potensial yang dapat digunakan pada berbagai jenis sumber daya dan konteks. • Siapkan daftar tindakan sosial dan budaya yang potensial yang

mungkin akan ditempuh di konteks lokal.

• Seringkali, ada beberapa pelaku usaha yang sudah menjalankan usaha kecil ketika proyek dimulai. Dorong mereka untuk melanjutkannya. • Organisasi berbasis masyarakat dengan tujuan dan keanggotaan yang

sesuai dengan perkembangan usaha harus mulai segera. Mereka tidak perlu menunggu struktur, latihan maupun modal.

(32)

“Beritahu aku dan aku akan lupa.

Tunjukkan aku dan aku mungkin ingat.

Libatkan aku dan aku akan paham”

Confucius

Pedoman Fasilitasi

Sesi Pelatihan

(33)

Pedoman 1: Meninjau Hasil Fase 1

Keluaran Fase 1 Lokasi:___________ Lokasi:___________ Lokasi:___________

Daftar produk

Area utama sebagai bahan kajian di Fase 2

Calon pelaku usaha yang ingin melanjutkan ke Fase 2

(34)

Pedoman 2: Latihan - Tulis Daftar Pelaku Tidak

Langsung yang Dapat Mempengaruhi Perpindahan

Produk dari Satu Pelaku Langsung ke Pelaku yang Lain

Pelaku langsung

dalam rantai pasar produk

Pelaku tidak langsung yang memengaruhi transfer produk dari proses desain/panen sampai ke konsumen akhir

Pasar Sumber Daya Sosial Budaya Legal/Institusi Teknologi Petani Pengumpul Desa Pengumpul Kota Pengolah Pengumpul Besar Pengecer Konsumen

(35)

Pedoman 3: Identifikasi Kriteria untuk Pemilihan

Produk

DAFTAR KRITERIA YANG DITENTUKAN OLEH CALON PELAKU USAHA TERKAIT LIMA BIDANG PENGEMBANGAN USAHA UNTUK PROSES PENGUMPULAN INFORMASI PADA FASE 2

Pasar, termasuk aspek Keuangan

Pengelolaam sumber daya

Sosial/Budaya

Legal/kelembagaan

Teknologi, riset dan pengembangan produk

(36)

Pedoman 4: Pemilihan Kriteria yang Dapat

Digunakan untuk Memilih Produk Pada Fase 2

Kriteria Informasi yang sudah ada

Pasar, termasuk aspek Keuangan • persediaan bahan baku

• potensi pasar

• kompetisi (untuk mendapatkan pasar) • kendala dalam memasuki bisnis (akses

pasar, tingginya biaya keperluan, dan lain-lain)

• tingkat keuntungan Pengelolaam sumber daya • ketersediaan waktu (musiman) • ketersediaan ruang (waktu yang

dibutuhkan untuk mencari dan memanen)

• dampak produk pada lingkungan • khusus untuk produk hasil pertanian

» lama waktu untuk menanam dan memanen

• khusus untuk produk hasil hutan » potensi regeneratif

» dampak pemanenan Sosial/Budaya

• manfaat tidak langsung bagi masyarakat sekitar

• kontribusi terhadap pemasukan • pengalaman dengan produk • peluang membuka lapangan

pekerjaan • dampak gender Kelembagaan/Hukum • pembatasan kebijakan • dukungan kelembagaan

Teknologi, riset dan pengembangan produk

• keberlanjutan bagi pelaku usaha daerah

• lokasi pengolahan (jarak dari rumah) • teknologi pengolahan yang

dibutuhkan (kerumitan) • kondisi infrastruktur

• sumber daya manusia termasuk kemampuan dan keahliannya • jumlah orang yang tersedia sebagai

sumber daya manusia

Catatan: daftar kriteria in bersifat indikatif. Tidak harus menggunakan semua kriteria yang ada; 2-4 per bidang pengembangan usaha sudah dinilai cukup, tergantung situasi.

(37)

Pedoman 5: Survei Pasar pada Fase 2

1. Alasan melakukan survei pasar

Sebelum mengeluarkan waktu dan tenaga untuk membangun sebuah usaha, pelaku usaha seharusnya melakukan studi kelayakan terhadap daftar produk agar memahami produk mana yang dianggap paling menjanjikan. Akan tetapi, studi kelayakan ini harus dimulai dengan sebuah survei pasar karena jika tidak ada pasar untuk produk tersebut, maka tidak akan mungkin memulai usaha untuk produk tersebut, dan menyelidiki aspek lain dalam studi ini tidak dianggap wajib.

2. Apa yang dimaksud dengan analisis rantai pasar?

Analisis rantai pasar ditujukan untuk mengumpulkan informasi dari semua orang yang ikut andil dalam memasarkan produk.

Rantai pasar dimulai dari proses produksi sampai kepada konsumen dan menunjukkan: • Pelaku yang terlibat dalam rantai ini;

• Harga produk di setiap tingkatan rantai;

• Jumlah yang diproduksi, dijual, diperdagangkan, dan yang terjual;

• Biaya produksi seperti biaya transportasi dan pemeliharaan, biaya hukum, dan lain-lain; • Modifikasi produk bersamaan dengan rantai ini, termasuk sumber awal, biaya, dan lain-lain; • Pesaing dan pola pasar.

Analisis ini akan membantu pelaku usaha dalam memilih produk dan mengembangkan RPU-nya, karena terdapat informasi terkait kompetisi, marjin untuk distribusi, pola pemasaran dan potensi pertumbuhannya.

Analisis rantai pasar juga memberikan informasi keuangan terkait cara mendapatkan dana sebelum meluncurkan usaha dan cara memenuhi kebutuhan biaya usaha jangka pendek. Sumber dana potensial bagi usaha dijelaskan dengan rinci pada Peralatan 7 – Cara membiayai usaha.

3. Cara mengikuti rantai pasar

Pelaku usaha harus mengkaji produk mereka untuk memahami rantai pasar. Proses ini akan

melibatkan pertemuan dengan pedagang, penjaga toko, pembeli dan produsen lain. Semakin banyak orang yang mereka temui dengan ilmu tentang produknya, mereka akan semakin memahami rantai pasar sehingga kemungkinan mereka untuk rugi berkurang.

Untuk mengikuti rantai pasar, dari produsen sampai ke konsumen, peserta harus berbicara dengan:

• Produsen: wawancara beberapa produsen tentang mutu, bentuk dan harga produk, termasuk kalender produksi dan penjualan. Anda akan mendapati bahwa produsen tersebut merupakan pemanen atau pembeli bahan baku.

• Pedagang: pengepul desa, pedagang atau agen akan sulit ditemui karena mereka merasa takut posisi mereka akan Anda rebut. Tak jarang, penjual grosir suka berhubungan langsung dengan pelaku usaha tanpa harus melalui pengumpul warga.

• Pengangkut: mereka termasuk pemberi informasi yang baik karena mereka tahu jumlah, harga, mutu dan masalah yang biasa dihadapi pembeli dan penjual.

• Pemilik toko: akan sangat membantu jika kita membeli contoh produk di sini untuk memulai diskusi.

• Konsumen: tanyakan mereka terkait mutu, harga dan waktu mereka membeli produk selama setahun

• Instansi pemerintah: pemerintah biasanya memiliki informasi terkait pedagang, industri, harga, pajak, kebijakan, dan lain-lain.

(38)

Daftar penyedia informasi ini tidak bersifat kaku dan harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Penyedia informasi bisa diwawancara dengan urutan sembarang.

• Selama wawancara, gunakan daftar isian.

• Dapatkan informasi sebanyak mungkin melalui observasi dan wawancara. Informasi yang didapat harus divalidasi dengan menggunakan triangulasi. Contohnya, amati dan catat ketika menghitung jumlah penjaja yang menjual produk di pasar; wawancara sebagian penjaja terkait asal dan tujuan produk mereka; lihat harga dan dapatkan informasi terkait kendala yang mereka hadapi.

• Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan pemelihara (tengkulak, penjual eceran dan konsumen) di setiap penghubung di rantai pasar.

4. Menggabungkan data dan menganalisis hasil survei pasar

Setelah mewawancarai pemberi informasi, data akan digabungkan untuk:

• Mendapatkan gambaran siapa pelaku utama, hubungan mereka dan peran yang mereka mainkan; • Mengisi tabel analisis pasar, yang mempresentasikan temuan pada survei pasar (lihat Pedoman 21

dan 22);

• Mempersiapkan kalender produksi dan penjualan; • Merancang proses produksi.

5. Menggunakan daftar isian (Pedoman 7, 9, 11, 13, 14 dan 15)

Daftar isian untuk Fase 2 mencakup pertanyaan yang mirip dengan yang ada di Fase 1. Akan tetapi, di Fase 2, tujuan pertanyaan dan kedalaman informasi yang dicari berbeda dengan Fase 1. Selama penilaian yang dilakukan di Fase 1, informasi dikumpulkam dengan tujuan untuk mengenali kendala sulit yang menyebabkan eliminasi beberapa produk, atau untuk mengenali peluang potensial dalam memilih produk lain.

Dalam Fase 2, survei ditujukan untuk mendapatkan informasi lebih rinci terkait daftar produk untuk menilai potensi pengembangannya di masa yang akan datang. Pengumpul informasi mungkin saja sudah mendapatkan informasi tersebut pada Fase 1 dan mereka sudah menggunakan daftar isian untuk menentukan apa lagi yang dibutuhkan.

Perlu diingat bahwa di Fase 2 masalah sosial sama pentingnya dengan yang ada di Fase 1. Semua sub-kelompok dalam kelompok calon pelaku usaha harus memiliki keterwakilan, lebih baik dalam bentuk tim pengumpulan informasi. Keikutsertaan mereka akan memberi mereka peluang untuk menilai perubahan langsung (kenaikan pendapatan) dan perubahan tidak langsung (jumlah beban

(39)

kerja, penggunaan lahan, dampak terhadap sumber pemasukan) yang berpengaruh pada kehidupan mereka sebagai hasil dari usaha mereka.

Dua tingkat survei menjadi perhatian pada Fase 2:

• Survei lokal yang dilaksanakan dalam komunitas, kabupaten atau provinsi; » Oleh perwakilan kelompok calon pelaku usaha di bawah petunjuk fasilitator » Oleh fasilitator dan pihak lokal

• Survei nasional dan internasional, seringkali dilaksanakan oleh staf proyek atau konsultan. Catatan: daftar isian jangan dianggap sebagai kuisioner yang kaku, akan tetapi sebagai petunjuk untuk mendapatkan informasi minimum yang dibutuhkan. Pengguna daftar isian harus menyesuaikan daftar isian ini dengan kebutuhan mereka agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan kondisi yang ada.

6. Kesimpulan

Berdasarkan informasi yang didapat selama analisis rantai pasar, isu-isu berikut untuk masing-masing produk bisa dinilai:

• Produk: fitur unik dari produk (dibandingkan dengan produk lain) sudah digambarkan. Fitur tersebut sudah mencakup mutu dengan standar tinggi, keunikan bahan baku, pengiriman yang tepat waktu dan memiliki nilai budaya. Permasalahan terkait produk diketahui dan solusinya diusulkan.

• Permintaan: berbagai jenis konsumen potensial telah teridentifikasi. Satu jenis konsumen misalnya akan membeli produk karena mutunya yang tinggi, terlepas dari harganya yang relatif mahal; konsumen lain akan membeli produk karena harganya yang murah. Analisis permintaan ini membantu memahami permintaan produk agar menjadi potensial dan efektif.

• Peralatan promosi: merupakan metode pengiklanan dan promosi saat ini, yang digunakan pedagang untuk menarik konsumen.

• Struktur harga: informasi varisasi harga pada rantai pasar sudah didapat, dari pemanen sampai ke konsumen. Informasi ini akan digunakan untuk membuat kebijakan harga usahanya.

• Saluran distribusi: sudah jelas siapa yang mengatur saluran pasar, serta syarat dan ketentuannya dapat disampaikan kepada pelaku lain. Tempat penyimpanan dan persinggahan sudah diatur. • Kompetisi: yang berpotensi menjadi pesaing terkuat sudah dikenali.

• Kelompok pemasaran strategis: rekan kerjasama sudah dikenali untuk penggabungan strategis guna mengurangi risiko.

• Keragaman penjualan: informasi mengenai mutu dan jumlah barang yang tersedia untuk pembeli sudah didapat dari mereka yang berpotensi menjadi pesaing. Tanggapan bagi survei penjualan ini dapat menunjukkan pada bulan/periode mana pembeli biasanya membeli produk. Hal ini akan membantu memprediksi ragam penjualan.

Kurangnya informasi yang diperoleh terkait rantai pasar adalah karena peran tengkulak seringkali salah difahami atau diterapkan. Tengkulak ini seringkali dinilai sebagai pihak yang merugikan, akan tetapi meskipun eksploitasi dapat terjadi, jasa yang mereka berikan jangan sampai diabaikan atau dianggap terlalu banyak mengambil keuntungan dari harga akhir. Banyak studi yang menunjukkan bahwa jumlah uang yang diperoleh tengkulak tidak selalu besar dibandingkan dengan investasi mereka.

Analisis rantai pasar akan menekankan manfaat dan peluang atau pengaruh dari kegiatan tengkulak yang dinilai paling efektif.

Proyek seringkali membutuhkan strategi untuk menjangkau banyak penerima manfaat dalam sekali waktu. Analisis rantai-nilai dapat mengenali pintu masuk terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini berarti, contohnya, bahwa sebuah proyek dapat memiliki strategi gabungan, mendukung produsen dan pada saat yang bersamaan mendukung pabrikan yang membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang lebih, sehingga menciptakan kondisi yang lebih baik bagi produsen.

(40)

Pedoman 6: Sumber Informasi Pasar/Ekonomi/

Keuangan

Jenis Informasi

Sumber informasi Tambahan (ditulis) Sumber Informasi Tambahan (Langsung dicari) Pasar/ Ekonomi Masyarakat/ Kota/ Provinsi Nasional Pasar/ Ekonomi Masyarakat/ Kota/ Provinsi Nasional Pasar/ Ekonomi Permintaan/ Pembeli Catatan Departemen Statistik Umum tentang usaha kecil dan menengah Permintaan/ Pembeli Catatan Departemen Statistik Umum tentang usaha kecil dan menengah Permintaan/ Pembeli

(41)

Jenis Informasi Sumber informasi Tambahan (ditulis) Sumber Informasi Tambahan (langsung dicari) Jenis Informasi Sumber informasi Tambahan (ditulis) Sumber Informasi Tambahan (langsung dicari) Jenis Informasi Persediaan/ Kalender dan jumlah potensial Laporan penilaian persediaan hutan yang berkelanjutan Buletin lembaga riset Kampung dan kelompok Produsen dan pedagang Pelaku langsung (swasta dan negeri) yang ikut andil dalam perdagangan produk ini Pelaku langsung (swasta dan negeri) yang ikut andil dalam perdagangan produk ini Dorongan dan kendala ekonomi Aturan tentang perdagangan, transportasi dan pengolahan produk hutan Kampung dan kelompok Produsen dan pedagang Industri dan departemen pertanian Pelaku langsung (swasta dan pemerintah) Menteri Pertanian Lembaga Kehutanan Lembaga riset Regulasi impor/ ekspor Pajak Catatan Departemen Pajak Departemen Pajak Departemen Pajak Akses terhadap utang Laporan bank cabang lokal Petani yang menerima pinjaman dari bank atau melalui proyek Utang/ keuangan proyek Infrastruktur dan komunikasi Petani dan pedagang Dinas transportasi swasta dan negeri atau perorangan Industri dan departemen pembangunan

(42)

Pedoman 7: Pengumpulan Informasi Pembiayaan

Usaha

Selama Fase 2, peserta memeriksa ketersediaan dana untuk usaha mereka.

Untuk memulai dan menjalankan usaha mereka, pelaku usaha akan membutuhkan modal untuk: • Aset (aktiva) tetap: segala hal yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah bisnis seperti sebuah

timbangan, gerobak dan peralatan-alai lain.

• Aset (aktiva) lancar: segala sesuatu yang dibutuhkan untuk produksi, persediaan, dan lain-lain

1. Sumber pendanaan beragam jenis modal

Sumber utama modal adalah:

• Modal dan saham: simpanan atau warisan pelaku usaha atau simpanan lain dalam usaha (termasuk bantuan dari pihak lain);

• Modal pinjaman: uang yang dipinjam dari lembaga keuangan mikro, pemberi pinjaman uang, atau kerabat;

• Cadangan: uang yang diinvestasikan dari keuntungan sebelumnya.

Pelaku usaha pertama-tama perlu menentukan kemampuan pendanaan internal, seperti lahan, bangunan, dan peralatan. Dana internal merupakan dana yang dimiliki si pemilik usaha dan menjadi bagian dari aset usaha. Dana tambahan harus berasal dari faktor eksternal seperti yang dijelaskan di bawah ini.

Survei pasar harus membantu mengenali sumber modal mana yang tersedia serta membandingkan manfaatnya. Survei tersebut harus mengumpulkan informasi terkait:

• Sumber modal

• Kondisi dan modalitas dari masing-masing sumber modal

2. Mengenali sumber modal

• Minta peserta untuk menuliskan sumber dana yang mereka ketahui

• Selesaikan survei di tingkat kabupaten bersamaan dengan dinas penerapan lokal • Data yang dihasilkan akan dikumpulkan dengan menggunakan Peralatan 8

• Gunakan daftar isian 1 pada halaman selanjutnya untuk mengumpulkan data terkait area Pasar/Pendanaan

(43)

Daftar isian 1: Survei lokal – Informasi yang dibutuhkan pada tingkat lokal di bidang Pasar/ Pendanaan

Daftar isian perlu digunakan untuk tiap produk dan masing-masing pelaku langsung dalam rantai pasar.

PASAR/KEUANGAN Permintaan • Pembeli potensial: ciri-ciri konsumen

• Tuntutan mutu dan selera

• Jumlah produk yang terjual perhari, perbulan, permusim, dan pertahun • Potensi rugi (basi, tidak ada pembeli, dan lain-lain)

• Permintaan yang tidak terpenuhi, jika ada

Pesaing • Jumlah pesaing yang ikut berperan dalam proses produksi, pengolahan dan pemasaran

• Harga pesaing

• Pola persaingan: apakah produk bisa diganti dengan produk lain? Biaya produksi • Jarak/waktu dan biaya transportasi barang dari produsen menuju

konsumen • Penanganan • Biaya dan pajak • Sewa

Harga dan keuntungan

• Harga beli/jual

• Pendapatan dan keuntungan Akses terhadap

kredit/modal

• Modal/utang yang dibutuhkan pelaku yang terlibat dalam produksi, pengolahan dan pemasaran

• Pengalaman dalam meminjamkan modal dan kredit

• Sumber kredit yang potensial dan yang ada, baik resmi maupun tidak resmi

(44)

Pedoman 8: Pilihan untuk Meningkatkan Modal

Investasi

• Tulis sumber modal yang tersedia pada bagian atas setiap kolom

• Sesuaikan atau lengkapi kriteria yang digunakan untuk memenuhi syarat sumber pembiayaan yang “baik” agar sesuai dengan konteks (Kolom 1)

Kriteria Contoh: bank perkembangan pertanian Contoh: bank untuk rakyat miskin Contoh: utang proyek Contoh: pemberi pinjaman swasta Tujuan pinjaman Persyaratan pinjaman Tingkat bunga pinjaman Jaminan Jarak dari desa

Referensi

Dokumen terkait

Pada uji Dissolved Oxygen (DO) dan uji Biological Oxygen Demand (BOD) perlakuan awal yang dilakukan ialah memasukkan sampel ke dalam botol winkler yang bertutup dengan cara

Berkaitan dengan objek penelitian yaitu Masjid Agung Baitussalam Purwokerto, sampai saat ini peneliti belum dapat menemukan buku yang berkaitan langsung dengan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang persiapan

Perbandingan yang tidak terlihat yang dilakukan ayah G merupakan perbandingan yang lebih halus dimana tidak terdapat perbandingan langsung dan anak dapat merasakan sendiri

Sedangkan untuk lingkup internasional, Thailand ingin meningkatkan keberadaan kawasan ASEAN yang dapat diwujudkan secara nyata dengan meningkatkan hubungan antar

Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk mengetahui seberapa besar variabel modal, tenaga kerja, network dan koperasi dalam mempengaruhi pendapatan pengusaha keripik tempe

Menurut Akhyar, buku Orientalisme Edward Said telah melahirkan kegelisahan dan kekhawatiran sekaligus pencerahan dalam berbagai disiplin ilmiah seperti cultural studies,

Hasil kopi umur 4 dan 5 tahun yang diusahakan dengan tanaman mindi dan waru gunung konsisten lebih rendah daripada yang diusahakan dengan lamtoro, jati, sengon atau