• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Alasan melakukan survei pasar

Sebelum mengeluarkan waktu dan tenaga untuk membangun sebuah usaha, pelaku usaha seharusnya melakukan studi kelayakan terhadap daftar produk agar memahami produk mana yang dianggap paling menjanjikan. Akan tetapi, studi kelayakan ini harus dimulai dengan sebuah survei pasar karena jika tidak ada pasar untuk produk tersebut, maka tidak akan mungkin memulai usaha untuk produk tersebut, dan menyelidiki aspek lain dalam studi ini tidak dianggap wajib.

2. Apa yang dimaksud dengan analisis rantai pasar?

Analisis rantai pasar ditujukan untuk mengumpulkan informasi dari semua orang yang ikut andil dalam memasarkan produk.

Rantai pasar dimulai dari proses produksi sampai kepada konsumen dan menunjukkan: • Pelaku yang terlibat dalam rantai ini;

• Harga produk di setiap tingkatan rantai;

• Jumlah yang diproduksi, dijual, diperdagangkan, dan yang terjual;

• Biaya produksi seperti biaya transportasi dan pemeliharaan, biaya hukum, dan lain-lain; • Modifikasi produk bersamaan dengan rantai ini, termasuk sumber awal, biaya, dan lain-lain; • Pesaing dan pola pasar.

Analisis ini akan membantu pelaku usaha dalam memilih produk dan mengembangkan RPU-nya, karena terdapat informasi terkait kompetisi, marjin untuk distribusi, pola pemasaran dan potensi pertumbuhannya.

Analisis rantai pasar juga memberikan informasi keuangan terkait cara mendapatkan dana sebelum meluncurkan usaha dan cara memenuhi kebutuhan biaya usaha jangka pendek. Sumber dana potensial bagi usaha dijelaskan dengan rinci pada Peralatan 7 – Cara membiayai usaha.

3. Cara mengikuti rantai pasar

Pelaku usaha harus mengkaji produk mereka untuk memahami rantai pasar. Proses ini akan

melibatkan pertemuan dengan pedagang, penjaga toko, pembeli dan produsen lain. Semakin banyak orang yang mereka temui dengan ilmu tentang produknya, mereka akan semakin memahami rantai pasar sehingga kemungkinan mereka untuk rugi berkurang.

Untuk mengikuti rantai pasar, dari produsen sampai ke konsumen, peserta harus berbicara dengan:

• Produsen: wawancara beberapa produsen tentang mutu, bentuk dan harga produk, termasuk kalender produksi dan penjualan. Anda akan mendapati bahwa produsen tersebut merupakan pemanen atau pembeli bahan baku.

• Pedagang: pengepul desa, pedagang atau agen akan sulit ditemui karena mereka merasa takut posisi mereka akan Anda rebut. Tak jarang, penjual grosir suka berhubungan langsung dengan pelaku usaha tanpa harus melalui pengumpul warga.

• Pengangkut: mereka termasuk pemberi informasi yang baik karena mereka tahu jumlah, harga, mutu dan masalah yang biasa dihadapi pembeli dan penjual.

• Pemilik toko: akan sangat membantu jika kita membeli contoh produk di sini untuk memulai diskusi.

• Konsumen: tanyakan mereka terkait mutu, harga dan waktu mereka membeli produk selama setahun

• Instansi pemerintah: pemerintah biasanya memiliki informasi terkait pedagang, industri, harga, pajak, kebijakan, dan lain-lain.

Daftar penyedia informasi ini tidak bersifat kaku dan harus disesuaikan dengan kondisi yang ada. Penyedia informasi bisa diwawancara dengan urutan sembarang.

• Selama wawancara, gunakan daftar isian.

• Dapatkan informasi sebanyak mungkin melalui observasi dan wawancara. Informasi yang didapat harus divalidasi dengan menggunakan triangulasi. Contohnya, amati dan catat ketika menghitung jumlah penjaja yang menjual produk di pasar; wawancara sebagian penjaja terkait asal dan tujuan produk mereka; lihat harga dan dapatkan informasi terkait kendala yang mereka hadapi.

• Luangkan waktu untuk berdiskusi dengan pemelihara (tengkulak, penjual eceran dan konsumen) di setiap penghubung di rantai pasar.

4. Menggabungkan data dan menganalisis hasil survei pasar

Setelah mewawancarai pemberi informasi, data akan digabungkan untuk:

• Mendapatkan gambaran siapa pelaku utama, hubungan mereka dan peran yang mereka mainkan; • Mengisi tabel analisis pasar, yang mempresentasikan temuan pada survei pasar (lihat Pedoman 21

dan 22);

• Mempersiapkan kalender produksi dan penjualan; • Merancang proses produksi.

5. Menggunakan daftar isian (Pedoman 7, 9, 11, 13, 14 dan 15)

Daftar isian untuk Fase 2 mencakup pertanyaan yang mirip dengan yang ada di Fase 1. Akan tetapi, di Fase 2, tujuan pertanyaan dan kedalaman informasi yang dicari berbeda dengan Fase 1. Selama penilaian yang dilakukan di Fase 1, informasi dikumpulkam dengan tujuan untuk mengenali kendala sulit yang menyebabkan eliminasi beberapa produk, atau untuk mengenali peluang potensial dalam memilih produk lain.

Dalam Fase 2, survei ditujukan untuk mendapatkan informasi lebih rinci terkait daftar produk untuk menilai potensi pengembangannya di masa yang akan datang. Pengumpul informasi mungkin saja sudah mendapatkan informasi tersebut pada Fase 1 dan mereka sudah menggunakan daftar isian untuk menentukan apa lagi yang dibutuhkan.

Perlu diingat bahwa di Fase 2 masalah sosial sama pentingnya dengan yang ada di Fase 1. Semua sub-kelompok dalam kelompok calon pelaku usaha harus memiliki keterwakilan, lebih baik dalam bentuk tim pengumpulan informasi. Keikutsertaan mereka akan memberi mereka peluang untuk menilai perubahan langsung (kenaikan pendapatan) dan perubahan tidak langsung (jumlah beban

kerja, penggunaan lahan, dampak terhadap sumber pemasukan) yang berpengaruh pada kehidupan mereka sebagai hasil dari usaha mereka.

Dua tingkat survei menjadi perhatian pada Fase 2:

• Survei lokal yang dilaksanakan dalam komunitas, kabupaten atau provinsi; » Oleh perwakilan kelompok calon pelaku usaha di bawah petunjuk fasilitator » Oleh fasilitator dan pihak lokal

• Survei nasional dan internasional, seringkali dilaksanakan oleh staf proyek atau konsultan. Catatan: daftar isian jangan dianggap sebagai kuisioner yang kaku, akan tetapi sebagai petunjuk untuk mendapatkan informasi minimum yang dibutuhkan. Pengguna daftar isian harus menyesuaikan daftar isian ini dengan kebutuhan mereka agar mendapatkan informasi yang sesuai dengan kondisi yang ada.

6. Kesimpulan

Berdasarkan informasi yang didapat selama analisis rantai pasar, isu-isu berikut untuk masing-masing produk bisa dinilai:

• Produk: fitur unik dari produk (dibandingkan dengan produk lain) sudah digambarkan. Fitur tersebut sudah mencakup mutu dengan standar tinggi, keunikan bahan baku, pengiriman yang tepat waktu dan memiliki nilai budaya. Permasalahan terkait produk diketahui dan solusinya diusulkan.

• Permintaan: berbagai jenis konsumen potensial telah teridentifikasi. Satu jenis konsumen misalnya akan membeli produk karena mutunya yang tinggi, terlepas dari harganya yang relatif mahal; konsumen lain akan membeli produk karena harganya yang murah. Analisis permintaan ini membantu memahami permintaan produk agar menjadi potensial dan efektif.

• Peralatan promosi: merupakan metode pengiklanan dan promosi saat ini, yang digunakan pedagang untuk menarik konsumen.

• Struktur harga: informasi varisasi harga pada rantai pasar sudah didapat, dari pemanen sampai ke konsumen. Informasi ini akan digunakan untuk membuat kebijakan harga usahanya.

• Saluran distribusi: sudah jelas siapa yang mengatur saluran pasar, serta syarat dan ketentuannya dapat disampaikan kepada pelaku lain. Tempat penyimpanan dan persinggahan sudah diatur. • Kompetisi: yang berpotensi menjadi pesaing terkuat sudah dikenali.

• Kelompok pemasaran strategis: rekan kerjasama sudah dikenali untuk penggabungan strategis guna mengurangi risiko.

• Keragaman penjualan: informasi mengenai mutu dan jumlah barang yang tersedia untuk pembeli sudah didapat dari mereka yang berpotensi menjadi pesaing. Tanggapan bagi survei penjualan ini dapat menunjukkan pada bulan/periode mana pembeli biasanya membeli produk. Hal ini akan membantu memprediksi ragam penjualan.

Kurangnya informasi yang diperoleh terkait rantai pasar adalah karena peran tengkulak seringkali salah difahami atau diterapkan. Tengkulak ini seringkali dinilai sebagai pihak yang merugikan, akan tetapi meskipun eksploitasi dapat terjadi, jasa yang mereka berikan jangan sampai diabaikan atau dianggap terlalu banyak mengambil keuntungan dari harga akhir. Banyak studi yang menunjukkan bahwa jumlah uang yang diperoleh tengkulak tidak selalu besar dibandingkan dengan investasi mereka.

Analisis rantai pasar akan menekankan manfaat dan peluang atau pengaruh dari kegiatan tengkulak yang dinilai paling efektif.

Proyek seringkali membutuhkan strategi untuk menjangkau banyak penerima manfaat dalam sekali waktu. Analisis rantai-nilai dapat mengenali pintu masuk terbaik untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Hal ini berarti, contohnya, bahwa sebuah proyek dapat memiliki strategi gabungan, mendukung produsen dan pada saat yang bersamaan mendukung pabrikan yang membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang lebih, sehingga menciptakan kondisi yang lebih baik bagi produsen.

Pedoman 6: Sumber Informasi Pasar/Ekonomi/

Dokumen terkait