• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSIAPAN MENGHADAPI REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA SEKOLAH.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERSIAPAN MENGHADAPI REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA SEKOLAH."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

PERSIAPAN MENGHADAPI REAKSI SIBLING RIVALRY PADA ANAK PRA SEKOLAH

Rina Puspita1, Amelia Nur Hidayati2 1

Staf pengajar Prodi D III Kebidanan STIKES An Nur Purwodadi Email : puspitabagas@yahoo.co.id

2

Staf pengajar Prodi D III Kebidanan STIKES An Nur Purwodadi Email : ameliasukasuka@yahoo.co.id

ABSTRACT

Background-The presence of a brother will contribute to the social andemotional development of a child, and almost never be able to avoid a competition between siblings ( sibling rivalry ). Indonesia has been no research that says the incidence of sibling rivalry, but every family who have more than one child will definitely happen sibling rivalry . Central Java is obtained 68.5 % of children experienced sibling rivalry of 80 childrens. The results of a preliminary study on sibling rivalry which was conducted at the sub-district Pulutan Penawangan results of interviews conducted from 10 mothers with pre-school children and have the brother there are 7 childrens who have sibling rivalry , and 3 mothers principle that many children offortune.

Purpose -The purpose of this study was to determine the correlation betweenknowledge and behavior of mothers on preparation for reaction with the incidence of sibling rivalry sibling rivalry in pre-school children in the village of Pulutan, District of Penawangan.

Method - This research design using analytical survey of non experiment withretrospektive approach. The research sample of 32 respondents. Data collection by using a questionnaire. Analysis of correlation test using Lambda test.

Result - Lambda based test that the level of knowledge and maternal behaviorwith sibling rivalry with the result p-value 0.001 < α ( 0.05 ) , and the p-value 0.018 < α ( 0.05 ) . So there is a correlation between knowledge and behavior of mothers with sibling rivalryincidence.

Conclusion - From the above results it can be concluded that there is a correlationbetween knowledge and behavior of the mother on preparation for the of sibling rivalry reaction sibling in to rivalry incident in pre-school children in the village Pulutan District of Penawangan with p-value 0.001 < α ( 0.05 ) , and p value 0.018 < α ( 0.05 ) with a correlation value of 0.769 and 0.692 which indicates that a strong correlation.

Keywords : Level of Knowledge , Behavior , Genesis Sibling Rivalry

PENDAHULUAN

Kehadiran seorang saudara akan memberikan kontribusi bagi perkembangan sosial dan emosional seorang anak, serta hampir tidak akan pernah bisa dihindari adanya persaingan antar saudara kandung (sibling rivalry). Keterikatan dengan saudara kandung, baik itu kakak maupun adik merupakan hubungan yang paling lama yang

dimiliki seseorang (Sanders, dalam Edwerds, et al, 2006). Ini disebabkan karena interaksi antara saudara kandung di mulai sejak anak kecil dan terus berlanjut sepanjang hidup anak (Zanden 2005). Interaksi antara saudara kandung akan menghasilkan hubungan yang saling mempengaruhi perkembangan antara satu sama yang lain, terutama pada

(2)

2 perkembangan sosial dan kognitif (Duun, dalam Thompson, 2004).

Sibling rivalry merupakan hal yang umum dan rutin terjadi dalam anak, namun juga menjadi hal perhatian orang tua dengan dua anak atau lebih (Boyse, 2007). Kecemburuan, kompetisi, dan pertengkaran antara saudara kandung merupakan hal umum yang terjadi di keluarga, namun apabila ketiga hal tersebut terus menerus terjadi, dapat membawa keluarga ke situasi yang berbahaya dan perlu untuk segera diatasi, sibling rivalry merupakan salah satu masalah yang ditakutkan dalam sibling relationshop (Vasta, 2004). Selain itu, peneliti banyak menemukan panduan buku orang tua untuk mengatasi

sibling rivalry (Kennedy, 2004; dan

Woolfson, 2005) dan buku panduan tersebut menekankan sibling rivalry sebagai sebuah hal yang memerlukan perhatian khusus.

Pada umumnya anak cemburu karena kehilangan perhatian orang tua, kecemburuan pada anak-anak merupakan kecemburuan terkuat selama masa muda mereka (Parrot dalam Anderson, 2006). Kompetisi pada anak terjadi untuk memperebutkan perhatian orang tua dan sumber yang terbatas dalam bentuk material (Michale dan Crauter, 2007). Kompetisi yang merupakan bentuk sibling rivalry ini dapat memunculkan reaksi emosi yang ekstrim pada pasangan kakak adik (Bedford dan Volling; Dunn dalam Noller, 2007).

Berdasarkan fenomena di lapangan sibling rivalry terjadi karena banyak faktor, salah satu penyebabnya adalah kelahiran adik, dan masih ada ibu yang tidak mengetahui tentang sibling rivalry sehingga ibu tidak melibatkan anak pertama untuk mempersiapkan kehadiran adik. Menurut Shinto, selain memberi tahu anak tentang akan datang adik baru, beritahu anak sulung untuk mengikuti perkembangan kehamilan ibunya. Ceritakan apa adanya, dan tunjukkan bahwa asiknya punya adik, meski orang tua tidak yakin anak sulung akan mengerti, apalagi jika umurnya baru setahun. Orang tua juga tidak perlu menunggu anak sulungnya bertanya lebih dahulu (Sudilarsih, 2009). Haryani (2012) mengatakan banyak responden memiliki tingkat pengetahuan kurang baik dalam menghadapi sibling rivalry 57,50%, dan perilaku orang tua dalam kategori baik 28,7%, buruk 18,3% dan yang terjadi sibling rivalry 27,3% anak.

America Academi of Pediatric (AAP) yang membahas sibling rivalry di sebutkan, persaingan antara saudara pada anak-anak di bawah usia 2 tahun cenderung mencapai tingkat yang paling buruk saat usia mereka terpaut dari 3 tahun. Usia yang dekat apalagi di tambah minat yang sama, cenderung mempermudah terjadinya sibling rivalry. Peneliti belum menemukan adanya hasil penelitian-penelitian yang menyebutkan besarnya angka kejadian sibling rivalry secara

(3)

3 pasti tetapi dalam situs di internet menyebutkan: Di Negara 4 Barat 82% dari beberapa keluarga, anak-anaknya mengalami sibling rivalry. Berdasarkan data statistik tahun 2006 jumlah anak Di Indonesia sebanyak 25.997.445 anak, sedangkan jumlah anak Di Jawa Tengah sendiri mencapai 3.482.345 anak, 24,50% anak pra sekolah dan sekolah dasar. Di Indonesia belum ada penelitian yang menyebutkan angka kejadian sibling rivalry, tetapi disetiap keluarga yang mempunyai anak lebih dari 1 pasti akan terjadi sibling rivalry (Riyadi, 2011). Seorang psikolog memperoleh data dari Pekalongan Jawa Tengah di peroleh 68,5% anak mengalami sibling rivalry dari 80 anak (Shofiana, 2008).

Hasil studi pendahuluan pada sibling rivalry yang dilakukan di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan pada tahun 2014 sebanyak 320 orang tua yang mempunyai anak pra sekolah, dan dalam bulan Oktober 2014 sebanyak 32 orang tua yang mempunyai anak pra sekolah dan mempunyai adik. Hasil wawancara yang dilakukan dari 10 ibu yang mempunyai anak pra sekolah dan memunyai adik terdapat 7 anak yang mengalami sibling rivalry, ibu mengatakan anak pertama selalu mendorong dan memukuli adiknya ketika rebutan mainan, anak pertama masih ngompol dan terkadang sering rewel. Pengetahuan ibu tentang sibling rivalry kurang baik, karena ibu tidak melibatkan anak sulung dalam persiapan

adik baru, dan 3 ibu yang berprinsip bahwa banyak anak banyak rizki. Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk meneliti mengenai “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku Ibu Tentang Persiapan Menghadapi Sibling Rivalry Dengan Kejadian Sibling Rivalry Pada Anak Pra Sekolah Di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan”. METODE PENELITIAN

Dalam penelitian survai analitik ini, penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti (populasi), tetapi hanya mengambil dari sebagian populasi tersebut (sampel). Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian case control yaitu penelitian survai analitik yang menyangkut retrospektive (Soekidjo Notoatmodjo, 2004). Dalam penelitian ini, yang digunakan sebagai kelompok kasus adalah ibu-ibu mempunyai anak pra sekolah dan mempunyai adik. Penelitian dimulai dengan mengidentifikasi kelompok dengan kasus (ibu-ibu yang mempunyai anak pra sekolah dan mempunyai adik) dengan kelompok bukan kasus atau kontrol, kemudian secara retrospektive (penulusuran ke belakang).

Populasi penelitian ini adalah semua ibu dari anak pra sekolah yang mempunyai adik kecil yang berada di DesaPulutan Kecamatan Penawangan sebanyak 32 orang. Teknik sampling yang dgunakan dalam

(4)

4 penelitian ini adalah total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2010).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu dengan Kejadian Sibling Rivalry

Tabel Hasil Uji Korelasi Lambda

Kejadian Sibling Total r p

Ya Tidak

Pengetahuan Ibu Baik 1 4 5 0,769 0,001

Sedang 0 7 7

Buruk 18 2 20

Total 19 13 32

Hasil berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil bahwa hasil p-value 00,001 < α (0,05), berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan. Tingkat Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Sibling Rivalry di Desa Pulutan kecamatan Penawangan dengan kekuatan korelasi 0,769 yang menunjukkan bahwa korelasinya kuat.

Uji Hubungan Perilaku Ibu dengan Kejadian Sibling Rivalry

Tabel Hasil Uji Korelasi Lambda

Kejadian Sibling Tot al r Ya Tidak Perilaku Ibu P. Positif 4 13 17 0,692 0,018 P. Negatif 15 0 15 Total 19 1 3 32

Hasil berdasarkan tabel diatas didapatkan hasil hasil p-value 0,018 < α (0,05), berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan antara Perilaku Ibu Dengan Kejadian Sibling Rivalry di Desa Pulutan kecamatan Penawangan dengan kekuatan korelasi 0,692 yang menunjukkan bahwa korelasinya kuat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahun dan perilaku ibu tentang persiapan menghadapi sibling rivalry dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan. Pembahasan hasil penelitian meliputi karakteristik responden, usia ibu, usia anak saat kelahiran adik, pendidikan terakhir, dan pekerjaan responden. Analisa univariat terdiri dari variabel tingkat pengetahuan dan perilaku ibu serta analisa

(5)

5 bivariat meliputi uji lambda (hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah).

Penelitian ini menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang persiapan menghadapi reaksi sibling rivalry dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah. Pada penelitian ini responden Pengetahuan baik namun 1 terjadi Sibling Rivalry, karena pembagian perhatian yang tidak adil, dan adanya anak emas diantara anak yang lain, namun 2 responden tidak terjadi sibling rivalry, karena responden (ibu) bisa menjadi model yang baik bagi anaknya, dan jika ada konflik tidak menyalahkan satu sama yang lain, sedangkan perilaku positif 4 responden terjadi Sibling Rivalry, karena responden (ibu) tidak mengajak anak pertama untuk menyiapkan peralatan adik baru, meskipun ibu yang memiliki perilaku positif (sudah ada persiapan kelahiran adik baru) biasanya anak kurang sadar adanya kehadiran anggota baru, sehingga menimbulkan persaingan dan takut kehilangan kasih sayang orang tua. Hasil analisis tingkat pengetahuan dengan menggunakan uji korelasi Lambda didapatkan bahwa hasil p-value 0,001 < α (0,05), Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan antara Perilaku Ibu Dengan Kekjadian Sibling

Rivalry di Desa Pulutan Kecamatan

Penawangan dengankekuatan korelasi 0,679

yang menunjukkan bahwa korelasinya kuat dan hasil analisa perilaku ibu dengan mengguanakan uji korelasi Lambda didapatkan bahwa hasil p-value 0,018 < α (0,05). Berdasarkan hasil tersebut maka Ho ditolak Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada Hubungan antara Perilaku Ibu Dengan Kekjadian SiblingRivalry di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan dengan kekuatankorelasi 0,692 yang menunjukkan bahwa korelasinya kuat.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dengan korelasi kuat yaitu antara tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang persiapan menghadapi sibling rivalry dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah.

Berdasarkan hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengetahuan dan perilaku mempunyai hubungan yang signifikan terhadap kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah. Pernyataan tersebut sesuai dengan penelitian Aji Setiawan (2008) yang menjelaskan bahwa pengetahuan yang baik dan persiapan kelahiran adik baru terbukti berhubungan dengan kejadian sibling rivalry, artinya adanya persiapan kelahiran adik baru dengan baik dapat mengurangi kejadian siblingrivalry pada anak pra sekolah.

Hal ini tentunya akan menjadi masalah yang cukup serius jika tidak ditangani dengan baik, setiap anak pertama sangat membutuhkan kasih sayang orang tuanya baik

(6)

6 dari ayah maupun ibu. Kehadiran adik dalam keluarga dapat mengurangi perhatian dan kasih sayang yang diberikan orang tua terhadap anak pertama. Anak pertama dengan usia pra sekolah tentunya akan lebih mudah dalam memberikan komunikasi dan pemahaman akan kehadiran adik barunya, namun perilaku siblingrivalry akan tetap ada, karena masih dalam tahap perkembangan dansangat membutuhkan perhatian yang optimal menurut Sawicki (2005).

Hasil analisis korelasi Lambda didapatkan bahwa variabel pengetahuan dan perilaku lebih cenderung berhubungan dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah. Hasil penelitian ini sesuai denganpernyataan Notoatmodjo (2007) yang menyebutkan bahwa perilaku merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dapat disimpulkan bahwa yang paling dekat dengan praktik adalah perilaku, karena perilaku merupakan tindakan atau praktik yang belum dilaksanakan.

Hasil penelitian ini diperkuat oleh pendapat Aji Setiawan (2008) dalam penelitiannya yang berjudul “Hubungan Antara Pengetahuan Dan Persiapan Kelahiran Adik Baru dengan Perilaku Sibling Rivalry pada anak usia pra sekolah” dengan metode penelitian kuantitatif non eksperimen korelasional. dengan metode pendekatan waktu crosssectional. Pengambilan sampel mengunakan teknik total sampling,jumlah sampel sebanyak 30 responden. Hasil analisa

univariat menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpengetahuan rendah (49.9%), dengan sebagian besar memiliki perilaku positif (52.7%). Hasil analisa bivariat didapatkan hubungan antara pengetahuan dan persiapan kelahiran adik dengan perilaku kejadian sibling rivalry.

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang persiapan menghadapi sibling rivalry dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah di Desa Pulutan Kecamatan penawangan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Tingkat pengetahuan orang tua tentang

sibling rivalry di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan didapatkan responden yang berpengetahuan baik sebanyak 5 responden (15,6%), pengetahuan sedang sebanyak 7 responden (21,9%) dan pengetahuan buruk sebanyak 20 responden (62,5%).

2. Perilaku ibu tentang persiapan menghadapi sibling rivalry di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan didapatkan responden yang perilaku positif sebanyak 17 (53,1%) responden, dan perilaku negatif sebanyak 15 (46,9%) responden dengan nilai median 6.

3. Terdapat hubungan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang persiapan

(7)

7 menghadapi sibling rivalry dengan kejadian sibling rivalry pada anak pra sekolah di Desa Pulutan Kecamatan Penawangan dengan nilai bahwa hasil p-value 0,001 < α (0,05).

4. Kekuatan korelasi untuk kategori pengetahuan 0,769 dan kategori perilaku 0,692 yang menunjukkan bahwa korelasi kuat dengan tingkat pengetahuan dan perilaku ibu tentang persiapan menghadapi siblingrivalry dengan kejadian sibling

rivalry pada anak pra sekolah di

DesaPulutan Kecamatan Penawangan. REFERENSI

Arikunto. S, (2006). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto. S, (2007). Manajemen penelitian.Jakarta: Rineka Cipta Azwar, Saifuddin. (2009). Sikap Manusia

Teori Dan Pengukuranya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Bakhtiar, A., (2011). Ilmu Filsafat, Rajawali Pers, Jakarta.

Bee, H. & Boyd, D. (2004) The Development Child (10th ed). Boston: Person Education.

Boyse, K. (2007). Sibling rivalry, michigan. USA: University of michigan, Health

System. http:

//www.med.umich.edu/yourchild/sibri vhtml.

Dahlan , Muhammad Sopiyudin. (2011).

Statistik Untuk Kedokteran dan

Kesehatan. Jakarta: Bina Rupa

Aksara.

Darajad, Ulfah. (2006). Sibling rivalry. http://diglib.umm.ac.id.diakses tanggal 19 februari 2010.

Dariyo, A. 2005. Psikologi Perkembangan Remaja, Bogor: Ghalia Indonesia. Dewi, N. N. L., Sunarsih, T., (2010). Asuhan

kebidanan pada ibu nifas, Salemba Medika, Jakarta.

Harkness, D., & Pendley, J.S. 2006. Sibling Rivalry.

Horlock, E. Perkembangan Anak edisi keenam. Surabaya: Erlangga 2008 Judarwanto. (2005). Psikologi Anak. Surabaya: Fadil Cipta

Notoatmodjo , S. (2004). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT Rineka Cipta. Notoatmodjo, S. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2009). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Riset Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam, (2008). Konsep dan Penerapan

Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba

medika.

Priatna, C. & Yulia, A. (2006). Mengatasi

Persaingan Terhadap Saudara

Kandung Terhadap Anak. Jakarta: PT Media Komputindo.

Puspitasari, (2003). Sibling Rivalry. http://www.tempointeraktif,com. Rewidikdo, Handoko, (2009). Statistik

Kesehatan, Jogjakarta: Mitra Cendikia Press

(8)

8 Saryono, (2009). Metodologi Penelitian

Kesehatan. Yogyakarta: Mitra

Cendekia Press.

Sawicki, J.A. (2005). Sibling rivalry and the new baby: Anticipatory guidance and management strategies. Journal of

Pediatric and Nursing,

http://www.highbeam.com/doc/1G1-19556572.html.

Setawati, Zulkaida, A (2007). Sibling rivalry pada anak sulung yang diasuh oleh single father. Jurnal dari fsikolog Universitas Gunadarma.

Setiadi (2007). Konsep dan penulisan: Riset keperawatan, Yogyakarta: Graha Ilmu. Soetjiningsih, (2006). Tumbuh Kembang

Anak. Jakarta EGC.

Sudilarsih, F., (2009). Buku Pintar Dunia Balita. Gudang Ilmu, Yogyakarta. Suherni, (2007). Perawatan Keluarga Kecil,

Jakarta: Renika Cipta.

Susanti, I.M, (2007). Anak Suka Berantem. (Online). (Http://ikapunyaberita wondpree.com.)

Thompson, J.A. (2004). Implicit belief about

relationship impact the sibling

jealousy experience.

http://www.lib.ncsu.edu.

Woolfson, R.C.,( 2004). Persaingan Saudara Kandung. Erlangga, Jakarta.

Wong, L Donna. (2009). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 2. Jakarta : EGC.

Yulia, (2006). Sibling.

http://www.infosehat.com

Zulkaida, (2007). Yang dikutip Siti aspuh. Materiku. http://Fuahmaniz. Blokspot. Com. Diakses: Tanggal 20 februari 2010.

Gambar

Tabel Hasil Uji Korelasi Lambda

Referensi

Dokumen terkait

Penanganan tindak pidana pemilu sama dengan tindak pidana umumnya, namun terkadang diperlukan penanganan-penanganan khusus,.. bersinggungan dengan masalah politik yang rawan

Jadi, untuk mengetahui apakah penerapan penghitungan, penyetoran dan pelaporan Pajak Penghasilan pasal 21 pegawai, sudah dilakukan sesuai Undang-Undang perpajakan

Faktor kemampuan PPK mengarahkan pelaksanaan konstruksi untuk memenuhi tingkat layanan seluruh bagian-bagian jalan dinilai penting, karena kemampuan PPK mengarahkan

Dalam penelitian Mayangsari (2015) menyatakkan bahwa leverage. berpengaruh terhadap penghindaran

Untuk mengetahui pengaruh investasi dan upah riil terhadap penyerapan tenaga. kerja sektor industri pengolahan menggunakan analisis regresi

Pada masa kekhalifahan al-Ma’mun (198-218H/813-833 M) juga terjadi disintegrasi yang menyebabkan munculnya daulah Thahiriyah, yang didirikan oleh Thahir, dia adalah

Kebijakan dividen adalah keputusan mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba

Untuk menguji pengaruh yang signifikan dari leverage yang diukur dengan DER secara parsial terhadap return on asset (ROA) pada perusahaan asuransi go public