• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji In vitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etilasetat Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji In vitro Aktivitas Antelmintik Ekstrak Etilasetat Daun Pugun Tanoh [Curanga fel-terrae (Lour.) Merr.]"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Lampiran 4.

Gambar tumbuhan dan daun pugun tanoh

Tumbuhan pugun tanoh

(6)

Lampiran 5.

Gambar hewan percobaan

(7)

Lampiran 6.

Gambar simplisia dan serbuk simplisia daun pugun tanoh

Simplisia daun pugun tanoh

(8)

Lampiran 7.

Gambar mikroskopik simplisia daun pugun tanoh dengan

perbesaran 10 x 40

Keterangan:

a. Berkas pembuluh angkut bentuk spiral

b. Rambut kelenjar

c. Epidermis

d. Tulang daun

e. Rambut multiseluler

f. Kristal Ca Oksalat bentuk prisma

g. Stomata tipe anomositik

h. Stomata tipe diasitik

i. Sel tetangga

(9)

Lampiran 8.

Ekstrak etilasetat daun pugun tanoh

(10)

Lampiran 9.

Perhitungan rendemen simplisia dan ekstrak

Berat basah

Berat simplisia

Berat ekstrak

2100 g

600 g

16, 09 g

% Rendemen simplisia =

erat sim lisia erat basa

x 100%

=

x 100% = 28,57%

% Rendemen ekstrak =

erat sim lisia erat ekstrak

x 100%

(11)

Lampiran 10.

Perhitungan kadar air simplisia

% Kadar air =

olume air (ml)

erat sam el ( )

No.

Berat sampel (g)

Volume awal (ml)

Volume akhir (ml)

1

5,021

1,80

2,00

2

5,010

2,00

2,20

3

5, 021

2,20

2,40

% Kadar air =

olume ak ir- olume a al

erat sam el

x 100%

1.

% Kadar air =

,  ,

,

x 100% = 3,98%

2.

% Kadar air =

,  ,

,

x 100% = 3,99%

3.

% Kadar air =

,  ,

,

x 100% = 3,98%

(12)
(13)
(14)

Lampiran 13.

Perhitungan kadar abu total simplisia

% Kadar abu total =

berat abu ( )

berat sam el ( )

x 100%

No.

Berat sampel (g)

Berat abu (g)

1.

2,015

0,185

2.

2,030

0,180

3.

2,024

0,182

1.

% Kadar abu total =

,

,

x

100% = 9,18%

2.

% Kadar abu total =

,

,

x

100% = 8,87%

3.

% Kadar abu total =

,

,

x

100% = 8,99%

(15)

Lampiran 14.

Perhitungan kadar abu tidak larut asam simplisia

% Kadar abu tidak larut asam =

berat abu ( )

berat sam el ( )

x 100%

No.

Berat sampel (g)

Berat abu (g)

1.

2,015

0,019

2.

2,030

0,020

3.

2,024

0,017

1.

% Kadar abu tidak larut asam =

,

,

x

100% = 0,94%

2.

% Kadar abu tidak larut asam =

,

,

x

100% = 0,99%

3.

% Kadar abu tidak larut asam =

,

,

x

100% = 0,84%

(16)

Lampiran 15

. Perhitungan kadar air ekstrak etilasetat daun pugun tanoh

% Kadar air =

olume air (ml)

erat sam el ( )

x 100%

No.

Berat sampel (g)

Volume awal (ml)

Volume akhir (ml)

1

5,040

2,35

2,50

2

5,040

2,50

2,75

3

5,050

2,75

2,90

1. % Kadar air =

, - ,

,

x 100% = 2,98%

2. % Kadar air =

, - ,

,

x 100% = 2,98%

3. % Kadar air =

, - ,

,

x 100% = 2,97%

(17)

Lampiran 16.

Perhitungan kadar abu total ekstrak etilasetat daun pugun tanoh

% Kadar abu total =

berat abu ( )

berat sam el ( )

x 100%

No.

Berat sampel (g)

Berat abu (g)

1.

2,002

0,077

2.

2,030

0,081

3.

2,024

0,070

1. % Kadar abu total =

,

,

x

100% = 3,86%

2. % Kadar abu total =

,

,

x

100% = 3,99%

3. % Kadar abu total =

,

,

x

100% = 3,46%

(18)

Lampiran 17.

Perhitungan kadar abu tidak larut asam ekstrak etilasetat daun

pugun tanoh

% Kadar abu total =

berat abu ( )

berat sam el ( )

x 100%

No.

Berat sampel (g)

Berat abu (g)

1.

2,002

0,007

2.

2,030

0,008

3.

2,024

0,007

1. % Kadar abu tidak larut asam =

,

,

x

100% = 0,35%

2. % Kadar abu tidak larut asam =

,

,

x

100% = 0,39%

3. % Kadar abu tidak larut asam =

,

,

x

100% = 0,35%

(19)

Lampiran 18.

Hasil uji orientasi pelarut

Konsentrasi Tween

80 (%)

Pengamatan Terhadap Cacing

Pheretima posthuma

Kondisi

Waktu Kematian (menit)

0,5

Hidup

-

1

Hidup

-

(20)

Lampiran 19.

Uji aktivitas antelmintik

(1)

(21)

(4)

(5)

(6)

(7)

(22)

(10)

(11)

(12)

Keterangan :

1. Suspensi ekstrak etilasetat daun pugun tanoh

2. Kontrol negatif dengan larutan NaCl 0,9%

3. Kontrol pelarut dengan Tween 80 1%

4. Pemberian suspensi EEDPT kons. 5 mg/ml

5. Perubahan morfologi cacing

6. Pemberian suspensi EEDPT kons. 10 mg/ml

7. Perubahan morfologi cacing

8. Pemberian suspensi EEDPT kons.15 mg/ml

9. Perubahan morfologi cacing

10. Pemberian suspensi EEDPT kons. 20 mg/ml

11. Perubahan morfologi cacing

(23)

Lampiran 20.

Waktu paralisis cacing

Perlakuan

Pengujian (menit)

I

II

III

Larutan NaCl 0,9% (kontrol negatif)

Tween 80 1% (kontrol pelarut)

EEDPT 5 mg/ml

67

65

70

EEDPT 10 mg/ml

67

71

73

EEDPT 20 mg/ml

37

37

42

EEDPT 30 mg/ml

30

24

25

(24)

Lampiran 21.

Waktu kematian cacing

Perlakuan

Pengujian (menit)

I

II

III

Larutan NaCl 0,9% (kontrol negatif)

Tween 80 1% (kontrol pelarut)

EEDPT 5 mg/ml

181

187

195

EEDPT 10 mg/ml

107

95

102

EEDPT 20 mg/ml

47

45

59

EEDPT 30 mg/ml

36

31

34

(25)

Lampiran 22.

Uji statistika waktu paralisis cacing

Case Processing Summary

Konsentrasi

Konsentrasi Statistic

Std. Error Waktu paralisis EEDPT 5

mg/ml

Mean 67.3333 1.45297

95% Confidence Interval for Mean

(26)

EEDPT 20 mg/ml

Mean 38.6667 1.66667

95% Confidence Interval for Mean

95% Confidence Interval for Mean

(27)

Test of Normality

Konsentrasi

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic df Sig. a. Lilliefors Significance Correction

Kruskall-Wallis Test

Chi-Square 9.877

df 3

Asymp. Sig. .020

a. Kruskal Wallis Test b. Grouping Variable: Konsentrasi

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Waktuparalisis Tukey HSD

(I) Konsentrasi (J) Konsentrasi

(28)

EEDPT 10 *. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Paralysis Time Tukey HSDa

Konsentrasi N

Subset for alpha = 0.05

(29)

Lampiran 23.

Uji statistika waktu kematian cacing

Konsentrasi Statistic

Std. Interval for Mean

Lower Interval for Mean

(30)

EEDPT 20 mg/ml

Mean 50.3333 4.37163

95% Confidence Interval for Mean

Lower Interval for Mean

Lower Interval for Mean

(31)

Normality Test

Konsentrasi

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig. a. Lilliefors Significance Correction

Descriptives Interval for Mean

Minimum Maximum Lower

Between Groups 63613.600 4 15903.400 479.982 .000

Within Groups 331.333 10 33.133

(32)

Multiple Comparisons

Dependent Variable: Waktu Kematian Tukey HSD

(I) Konsentrasi (J) Konsentrasi

(33)

Death Time

Tukey HSDa

Konsentrasi N

Subset for alpha = 0.05

1 2 3 4

EEDPT 30 mg/ml 3 33.6667

EEDPT 20 mg/ml 3 50.3333

EEDPT 10 mg/ml 3 101.3333

Albendazole 20 mg/ml 3 185.6667

EEDPT 5 mg/ml 3 187.6667

Sig. 1.000 1.000 1.000 .992

Referensi

Dokumen terkait

Lalu semua data tersebut seterusnya disimpan ke database untuk mebuat penugasan dengan metode

[r]

Hal ini dilakukan untuk mendapatkan kualitas citra yang baik dengan sedikit memori penyimpanannya, serta kecepatan pengiriman data yang lebih optimal dengan waktu yang lebih

Berikut adalah ikhtisar data keuangan penting SMR yang diperoleh dari laporan keuangan yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan

Router Freesco memiliki beberapa keuntungan dibandingkan harus memakai dedicated router yang harganya jelas mahal yaitu dapat lebih leluasa menggunakan berbagai kemampuan dan

Dapat disimpulkan bahwa pada generasi kedua ini computer menggunakan komponen utama yang berupa transistor yang lebih kecil dan lebih murah,

The major goal of this work is to perform a workflow for semantic labelling in city areas using multi-spectral aerial imagery and DSM, which is based on combining a CNNs image

Pada awal siklus instruksi CPU membaca instruksi dari memory, register PC akan mengawasi instruksi yang akan dibaca selanjutnya, dengan cara menambah nilai PC