1
1.1Latar Belakang
Provinsi Sumatera Utara memiliki keunikan tersendiri dalam kerangka perekonomian nasional. Provinsi ini adalah daerah agraris yang menjadi pusat pengembangan perkebunan dan hortikultura di satu sisi, sekaligus merupakan salah satu pusat perkembangan industri dan pintu gerbang pariwisata di Indonesia di sisi lain. Ini terjadi karena potensi sumber daya alam dan karakteristik ekosistem yang memang sangat kondusif bagi pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Kini tersedia potensi pertanian yang cukup melimpah. Sebagian besar produksinya, sayur-mayur dan jeruk malah telah dipasarkan ke provinsi lain bahkan ke luar negeri. Karena itu, tidak mengherankan jika sektor ini menjadi salah satu prioritas pembangunan daerah (Portal Nasional Republik Indonesia, 2010).
Adapun PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha, 1996-2013 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan, 1996-2013
Tahun PDRB (Milyar Rupiah) Pertumbuhan Ekonomi
1996 23.714 9,01
1997 25.065 5,7
1998 22.332 -11,93
1999 22.910 2,59
2000 69.154 4,83
2001 71.908 3,98
2002 75.189 4,56
2003 78.805 4,81
2004 83.329 5,74
2005 87.898 5,48
2006 93.347 6,2
2007 99.792 6,9
2008 106.172 6,39
2009 111.559 5,07
2010 118.719 6,42
2011 126.587 6,63
2012 134.461 6,22
2013 142.537 6,01
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, tahun 1996-2013
Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara tahun 2013 yang ditunjukkan oleh PDRB atas dasar harga konstan 2000 sebesar 6,01 persen, menunjukkan adanya perlambatan pertumbuhan bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang tercatat sebesar 6,22 persen. Salah satu penyebab yang mengakibatkan perlambatan pertumbuhan tersebut adalah menurunnya ekspor (Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, 2013).
daya yang langka dan pasar-pasar internasional yang potensial untuk berbagai produk ekspor yang mana tanpa produk-produk tersebut maka negara-negara miskin tidak akan mampu mengembangkan kegiatan dan kehidupan perekonomian nasionalnya (Todaro, 1993).
Berikut disajikan Tabel perkembangan ekspor Sumatera Utara menurut sektor tahun 2008-1012.
Tabel 2. Ekspor Sumatera Utara menurut Sektor, 2008-2012 Tahun
Berat Bersih (ton) 2008 2009 2010 2011 2012 Minyak dan Gas
Bumi
- - - - -
Pertanian 1.042.467 976.542 1.077.691 1.050.217 1.020.007 Pertambangan &
Penggalian
113.811 101.180 69.662 262.987 134.625
Industri 7.364.544 6.981.150 6.844.631 6.847.717 7.541.185
Lainnya 71 55 119 83 125
Jumlah 8.520.892 8.058.927 7.992.103 8.161.003 8.695.942
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2013
Dari Tabel 2 menunjukkan bahwa perkembangan ekspor sektor pertanian selama tahun 2008-2012 relatif mengalami penurunan. Kenaikan nilai ekspor sektor pertanian hanya terjadi pada tahun 2010. Sektor yang memiliki nilai ekspor tertinggi adalah sektor industri dan selanjutnya disusul oleh sektor pertanian.
Tabel 3. Impor Sumatera Utara menurut Sektor, 2008-2012 Tahun Berat Bersih
(ton)
2008 2009 2010 2011 2012
Minyak dan Gas Bumi
114 - - 28 -
Pertanian 271.704 311.415 335.684 544.531 587.835 Pertambangan
& Penggalian
313.644 352.611 410.790 565.837 427.324
Industri 5.295.050 4.572.378 5.424.706 5.606.821 5.798.142
Lainnya 247 149 550 842 599
Jumlah 5.880.759 5.236.553 6.171.734 6.718.063 6.813.898
Dari Tabel 3 menunjukkan bahwa perkembangan impor sektor pertanian Sumatera Utara selama tahun 2008-2012 terus mengalami peningkatan. Sektor yang memiliki jumlah impor tertinggi adalah sektor industri. Kemudian disusul oleh sektor pertanian pada posisi kedua.
Sektor pertanian merupakan sektor yang menjadi sumber unggulan ekspor yang dapat meningkatkan peranannya dalam perekonomian daerah. Namun dalam perjalanannya masih banyak hambatan yang dihadapi, sehingga yang terjadi sampai saat ini adalah sulitnya meningkatkan peranan sektor tersebut terhadap perekonomian Sumatera Utara. Berdasarkan data-data ekspor dan impor Sumatera Utara yang telah diuraikan diatas, dapat dilihat bahwa peranan variabel ekspor dan variabel impor jelas memberi sumbangan/kontribusi terhadap perekonomian di Sumatera Utara sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian atas variabel-variabel tersebut dengan judul “Analisis Korelasi Ekspor dan Impor
Beberapa Komoditi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Sumatera
Utara”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka identifikasi masalah penelitian ini adalah :
1) Bagaimana korelasi nilai total ekspor dan nilai ekspor komoditi utama sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah, maka tujuan penelitian adalah sebagai berikut : 1) Untuk menganalisis korelasi nilai total ekspor dan nilai ekspor komoditi utama
sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara. 2) Untuk menganalisis korelasi nilai total impor dan nilai impor komoditi utama
sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto Sumatera Utara.
1.4 Kegunaan Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian yang telah diuraikan tersebut, maka manfaat penelitian adalah sebagai berikut :
1) Sebagai bahan masukan bagi pemerintah dan instansi-instansi terkait dalam penentuan kebijakan pembangunan ekonomi khususnya mengenai ekspor dan impor sektor pertanian di Sumatera Utara.
2) Sebagai bahan informasi bagi para pelaku ekspor dan impor khususnya di sektor pertanian dalam menjalankan usahanya.