• Tidak ada hasil yang ditemukan

Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Redevelopment Taman Budaya Sumatera Utara"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Judul dari proyek ini adalah Redevelopment Taman Budaya Sumatera

Utara. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

Redevelopment

Redevelopment adalah pembangunan kembali atau peremajaan

menyeluruh. Dapat dikatakan bahwa ini merupakan upaya penataan kembali suatu

kawasan kota dengan cara mengganti sebagian dari, atau seluruh unsur-unsur

dengan yang lebih baru dengan tujuan untuk meningkatkan vitalitas serta kualitas

lingkungan kawasan tersebut.

Maksud dari proses pembangunan kembali tergantung kepada kondisi

wilayah yang akan diremajakan, pada dasarnya menyangkut tiga hal pokok :

- Memberikan vitalitas baru,

- Meningkatkan vitalitas yang ada

- Menghidupkan kembali vitalitas yang lama telah pudar.

Tujuan tersebut dimaksudkan agar wilayah yang diremajakan tersebut dapat

menyumbang kontribusi yang lebih positif kepada kehidupan kota baik dilihat dari

segi ekonomi, sosial budaya, fisik, dan bahkan segi politik. Upaya peremajaan

umumnya selalu mengambil tempat pada kawasan yang dianggap memiliki potensi

ekonomi yang paling besar untuk dikembangkan.

Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ditemukan definisi ‘pengembangan’ sebagai berikut :

mengembangkan /me·ngem·bang·kan/ v 1 membuka lebar-lebar; membentangkan: ~ payung; 2 menjadikan besar (luas, merata,

dsb): kerajaan itu ~ kekuasaannya; 3 menjadikan maju (baik,

sempurna, dsb): ~ kesenian rakyat;~ hati kimenggembirakan;

menyenangkan; ~sayap ki memajukan dan meluaskan usaha

dagang dsb;

pengembangan /pe·ngem·bang·an/ n proses,cara,perbuatan

mengembangkan: pemerintah selalu berusaha dl ~ pembangunan

(2)

dikehendaki;~ bahasa upaya meningkatkan mutu bahasa agar dapat

dipakai untuk berbagai keperluan dl kehidupan masyarakat

modern; ~ masyarakat proses kegiatan bersama yg dilakukan oleh

penghuni suatu daerah untuk memenuhi kebutuhannya

Seels & Richey (dalam Gatot, 2008) menyatakan bahwa pengembangan

adalah proses menerjemahkan spesifikasi produk ke dalam bentuk fisik. Gatot (2008) menyatakan bahwa “pengembangan dapat dimaknai sebagai tindakan menyediakan sesuatu dari tidak tersedia menjadi tersedia atau melakukan

perbaikan-perbaikan dari sesuatu yang tersedia menjadi lebih sesuai, lebih tepat guna dan lebih berdaya guna”.

Taman

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian taman adalah kebun

yang ditanami dengan bunga- bunga dan sebagainya (tempat bersenang); tempat

(yang menyenangkan, dsb).

Budaya

Cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok

orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak

unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,

perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.

Sumatera Utara

Provinsi Sumatera Utara terletak pada 1°-4° Lintang Utara dan 98°-100°

Bujur Timur, Luas daratan Provinsi Sumatera Utara 71.680 km². Sumatera Utara

pada dasarnya dapat dibagi atas Pesisir Timur, Pegunungan Bukit Barisan, Pesisir

Barat, dan Kepulauan Nias.

Sumatera Utara merupakan provinsi multi etnis dengan suku Melayu,

Batak,Dan Nias sebagai penduduk asli wilayah ini. Daerah pesisir Timur Sumatera

Utara pada umumnya dihuni oleh orang-orang Melayu. Pantai Barat dari Barus

hingga Natal banyak bermukim orang Minangkabau. Wilayah tengah sekitar Danau

Toba bayak dihuni suku Batak yang sebagian besarnya beragama Kristen. Suku

(3)

Medan

Merupakan Ibukota Sumatera Utara dimana Medan merupakan pusat

aktivitas dan pemerintahan Sumatera Utara.

Berdasarkan pengertian diatas, maka Redevelopment Taman Budaya

Sumatera Utara adalah pembangunan kembali atau peremajaan menyeluruh

sarana dan prasarana Taman Budaya Sumatera Utara untuk menjadi tempat

pelatihan dan pembinaan seni dan budaya yang menyenangkan dan dapat dinikmati

semua umur bahkan generasi ke generasi yang berlokasi di pusat Sumatera Utara,

yaitu Medan.

2.2 Tinjauan Umum

Taman Budaya Sumatera Utara (TBSU) merupakan badan milik pemerintah

yang bergerak di bidang seni dan budaya yang berdiri sejak tahun 1978. Taman

Budaya Sumatera Utara terletak di JL. Perintis Kemerdekaan no. 33, Medan-20235,

Sumatera Utara. Terdiri dari bangunan multimassa, dengan 1 gedung utama

sebagai gedung pertunjukan, panggung terbuka, amphiteater, 2 ruang pameran,

gedung latihan tari, ruang latihan musik, ruang latihan teater, perpustakaan sastra,

kantin, dan musholla.

Taman Budaya Sumatera Utara berfungsi sebagai pusat pelatihan dan

pembinaan kesenian, mengadakan pertunjukan kesenian, melaksanakan

pendokumentasian dan pengumpulan informasi seni. Terdapat berbagai macam

kesenian di Taman Budaya Sumatera Utara. Adapun jenis-jenis kesenian yang

dilatih disini adalah :  Seni Tari  Seni Musik

 Seni Lukis dan Rupa  Seni Teater dan Sastra

Selama ini Taman Budaya Sumatera Utara dikelola UPT TBSU yang

dibawahi oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan diawasi oleh Pemerintahan

Provinsi Sumatera Utara. Karena adanya klaim kepemilikan Taman Budaya

Sumatera Utara oleh pihak Pemko Medan, maka Redevelopment Taman Budaya

(4)

Gambar 2.1 Sistem pengelolaan TBSU yang masih berlangsung Sumber : wawancara 1 Maret 2013

Gambar 2.2 Sistem pengelolaan TBSU yang akan dipakai Sumber : Olah Data Primer

2.3 Tinjauan Khusus

Untuk mengetahui tujuan dan fungsi dari Taman Budaya Sumatera Utara,

maka perlu peninjauan secara khusus berdasarkan fungsi daripada Taman Budaya

itu sendiri. Berdasarkan hasil wawancara, Taman Budaya Sumatera Utara memiliki

fungsi sebagai tempat pelatihan dan pembinaan seni dan budaya. Untuk itu,

berikut dipaparkan pengertian dari fungsi tersebut.

2.3.1 Budaya

2.3.3.1 Pengertian Budaya

Kata ‘budaya’ berasal dari kata buddhayah sebagai bentuk jamak dari buddhi (Sansekerta) yang berarti ‘akal’ (Koentjaraningrat, 1974 : 80). Defenisi yang paling tua dapat diketahui dari E. B. Tylor yang dikemukakan di dalam bukunya

Primitive Cultue (1871). Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Pemerintahan

Provinsi Sumatera Utara

•Selaku pengawas Taman Budaya Sumatera Utara

Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

•Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertugas mengirim Unit Pelaksana Tugas untuk mengelola Taman Budaya

Sumatera Utara

UPT Taman Budaya Sumatera

Utara (Pengelola)

•Merupakan Unit Pelaksana Tugas yang mengelola Taman Budaya Sumatera Utara. Adapun tugas pengelola dibagi menjadi 2 bagian, yaitu Urusan Administrasi dan Urusan Fungsional

Pemerintah Kota Medan

•Selaku pengawas Taman Budaya Sumatera Utara

Dinas Kebudayaan dan

Pariwisata

•Dinas Kebudayaan dan Pariwisata bertugas mengirim Unit Pelaksana Tugas untuk mengelola Taman Budaya

Sumatera Utara dan dipantau oleh Dewan Kesenian Medan (DKM)

UPT Taman Budaya Sumatera

Utara (Pengelola)

(5)

Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala

sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki

oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.1

Berikut ini adalah beberpa pengertian dari beberapa sumber:

i. Freeman Budds

Budaya membimbing segala sesuatu tidak laku manusia. Agama termasuk

budaya dan budaya lebih luas dari agama, agama merupakan hasil dari

kebudayaan dan budaya merupakan ciptaan manusia. Dari sini penulis

menyatakan jika agama buatan manusia maka agama bisa benar dan salah.

Jika tidak benar budaya hasil budaya manusia, maka segala ajaran dapat

dibenarkan manusia dengan akalnya. Kebenaran agama tidak selamanya dapat

dijangkau oleh rasio manusia. Agama merupakan sesuatu yang lebih luhur dan

suci. Dari pendapat diatas penulis menyimpulkan :

- Kebudayaan merupakan sesuatu yang melingkupi segala aspek kehidupan

manusia,

- Kebudayan tidak dimiliki manusia sejak lahir,

- Nilai norma dan kebudayaan menjadi nilai norma hidup,

- Isi pendidikan ditentukan isi materi kebudayaan dan tujuan pendidikan,

- Pendidikan, pengajaran, dan kebudayaan merupakan suatu integrasi

lengkap,

- Pengajaran merupakan suatu alat pendidikan dan pendidikan merupakan

unsur kebudayaan,

- Kebudayaan bersifat edukatif.

ii. Koentjaraningrat

Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya

manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia

dengan relajar.

iii. Ki Hajar Dewantara

Kebudayaan berarti buah budi manusia adalah hasil perjuangan manusia

terhadap dua pengaruh kuat, yakni zaman dan alam yang merupakan bukti

kejayaan hidup manusia untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran

didalam hidup dan penghidupannya guna mencapai keselamatan dan

kebahagiaan yang pada lahirnya bersifat tertib dan damai.

1

(6)

Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian kebudayaan

adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem

ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan

sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Sedangkan perwujudan kebudayaan

adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang

berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya

pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain,

yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalan melangsungkan

kehidupan bermasyarakat.

2.3.3.2 Hubungan Antara Unsur-Unsur Komponen

Komponen-komponen atau unsur-unsur utama dari kebudayaan antara lain :

A. Peralatan dan perlengkapan hidup (teknologi)

Teknologi menyangkut cara-cara atau teknik memproduksi, memakai, serta

memelihara segala peralatan dan perlengkapan. Teknologi muncul dalam cara-cara

manusia mengorganisasikan masyarakat, dalam cara-cara mengekspresikan rasa

keindahan, atau dalam memproduksi hasil-hasil kesenian. Masyarakat kecil yang

berpindah-pindah atau masyarakat pedesaan yang hidup dari pertanian paling

sedikit mengenal delapan macam teknologi tradisional (disebut juga sistem

peralatan dan unsur kebudayaan fisik), yaitu:

- alat-alat produktif

- senjata

- wadah

- alat-alat menyalakan api

- makanan

- pakaian

- tempat berlindung dan perumahan

- alat-alat transportasi

B. Sistem mata pencaharian

Perhatian para ilmuwan pada sistem mata pencaharian ini terfokus pada

masalah-masalah mata pencaharian tradisional saja, di antaranya:

- Berburu dan meramu

(7)

- Bercocok tanam di ladang

- Menangkap ikan

C. Sistem kekerabatan dan organisasi sosial

Sistem kekerabatan merupakan bagian yang sangat penting dalam struktur

sosial. Meyer Fortes mengemukakan bahwa sistem kekerabatan suatu masyarakat

dapat dipergunakan untuk menggambarkan struktur sosial dari masyarakat yang

bersangkutan.

Kekerabatan adalah unit-unit sosial yang terdiri dari beberapa keluarga yang

memiliki hubungan darah atau hubungan perkawinan. Anggota kekerabatan terdiri

atas ayah, ibu, anak, menantu, cucu, kakak, adik, paman, bibi, kakek, nenek dan

seterusnya.

Dalam kajian sosiologi-antropologi, ada beberapa macam kelompok

kekerabatan dari yang jumlahnya relatif kecil hingga besar seperti keluarga

ambilineal, klan, fatri, dan paroh masyarakat. Di masyarakat umum kita juga

mengenal kelompok kekerabatan lain seperti keluarga inti, keluarga luas, keluarga

bilateral, dan keluarga unilateral.

Sementara itu, organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk

oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum,

yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa

dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia

membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak

dapat mereka capai sendiri.

D. Bahasa

Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk

saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan

(bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada

lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri

dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah

membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Bahasa memiliki beberapa

fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa

secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk

(8)

khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari,

mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk

mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

E. Kesenian

Kesenian mengacu pada nilai keindahan (estetika) yang berasal dari

ekspresi hasrat manusia akan keindahan yang dinikmati dengan mata ataupun

telinga. Sebagai makhluk yang mempunyai cita rasa tinggi, manusia menghasilkan

berbagai corak kesenian mulai dari yang sederhana hingga perwujudan kesenian

yang kompleks.

F. Sistem Kepercayaan

Ada kalanya pengetahuan, pemahaman, dan daya tahan fisik manusia

dalam menguasai dan mengungkap rahasia-rahasia alam sangat terbatas. Secara

bersamaan, muncul keyakinan akan adanya penguasa tertinggi dari sistem jagad

raya ini, yang juga mengendalikan manusia sebagai salah satu bagian jagad raya.

Sehubungan dengan itu, baik secara individual maupun hidup bermasyarakat,

manusia tidak dapat dilepaskan dari religi atau sistem kepercayaan kepada

penguasa alam semesta.

Agama dan sistem kepercayaan lainnya seringkali terintegrasi dengan

kebudayaan. Agama (bahasa Inggris: Religion, yang berasar dari bahasa Latin

religare, yang berarti "menambatkan"), adalah sebuah unsur kebudayaan yang

penting dalam sejarah umat manusia. Dictionary of Philosophy and Religion (Kamus

Filosofi dan Agama) mendefinisikan Agama sebagai berikut:

... sebuah institusi dengan keanggotaan yang diakui dan biasa berkumpul

bersama untuk beribadah, dan menerima sebuah paket doktrin yang

menawarkan hal yang terkait dengan sikap yang harus diambil oleh individu

untuk mendapatkan kebahagiaan sejati.2

Agama biasanya memiliki suatu prinsip, seperti "10 Firman" dalam agama Kristen

atau "5 rukun Islam" dalam agama Islam. Kadang-kadang agama dilibatkan dalam

sistem pemerintahan, seperti misalnya dalam sistem teokrasi. Agama juga

memengaruhi kesenian.

2

(9)

G. Pernikahan

Agama sering kali mempengaruhi pernikahan dan perilaku seksual.

Kebanyakan gereja Kristen memberikan pemberkatan kepada pasangan yang

menikah; gereja biasanya memasukkan acara pengucapan janji pernikahan di

hadapan tamu, sebagai bukti bahwa komunitas tersebut menerima pernikahan

mereka. Umat Kristen juga melihat hubungan antara Yesus Kristus dengan

gerejanya.

Gereja Katolik Roma mempercayai bahwa sebuah perceraian adalah salah,

dan orang yang bercerai tidak dapat dinikahkan kembali di gereja. Sementara

Agama Islam memandang pernikahan sebagai suatu kewajiban. Islam

menganjurkan untuk tidak melakukan perceraian, namun memperbolehkannya.

H. Sistem ilmu dan pengetahuan

Secara sederhana, pengetahuan adalah segala sesuatu yang diketahui

manusia tentang benda, sifat, keadaan, dan harapan-harapan. Pengetahuan dimiliki

oleh semua suku bangsa di dunia. Mereka memperoleh pengetahuan melalui

pengalaman, intuisi, wahyu, dan berpikir menurut logika, atau percobaan-percobaan

yang bersifat empiris (trial and error).

Sistem pengetahuan tersebut dikelompokkan menjadi:

- pengetahuan tentang alam

- pengetahuan tentang tumbuh-tumbuhan dan hewan di sekitarnya

- pengetahuan tentang tubuh manusia, pengetahuan tentang sifat dan tingkah

laku sesama manusia

- pengetahuan tentang ruang dan waktu

2.3.2 Seni

2.3.4.1 Pengertian Seni

Kesenian merupakan salah satu unsur dari kebudayaan. Dalam

perancangan Taman Budaya Sumatera Utara ini, unsur kebudayaan yang diambil

adalah kesenian oleh karena itu perlu juga sebuah pemahaman tentang kesenian

itu sendiri.

(10)

dengan istilah “art” (artivisial) yang artinya barang / karya dari sebuah kegiatan. Konsep seni terus berkembang sejalan dengan berkembangnya kebudayaan dan

kehidupan masyarakat yang dinamis. Beberapa pendapat tentang pengertian seni :  Ensikopledia Indonesia : seni adalah penciptaan benda atau segala hal yang

karena keindahan bentuknya, orang senang melihat dan mendengar.

 Aristoteles : seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan oleh gagasan

tertentu.

 Ki Hajar Dewantara : seni adalah indah, menurutnya seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dan hidup perasaannya dan bersifat indah

hingga dapat menggerakkan jiwa perasaan manusia lainnya.

 Akhdiat K. Mihardja : seni adalah kegiatan manusia yang merefleksikan kenyataan dalam sesuatu karya, yang berkat bentuk dan isinya mempunyai

daya untuk membangkitkan pengalaman tertentu dalam alam rohani si

penerimanya.

 Erich Kahler : seni adalah suatu kegiatan manusia yang menjelajahi, menciptakan realitas itu dengan simbol atau kiasan tentang keutuhan “dunia kecil” yang mencerminkan “dunia besar”.

 Emanuel Kant : seni adalah sebuah impian karena rumus-rumus tidak dapat mengikhtiarkan kenyataan.

2.3.4.2 Jenis-jenis Seni

Terdapat beberapa macam pembagian jenis seni. Perkembangan zaman

juga mempengaruhi tumbuhnya bermacam-macam seni. Seni adalah pencerminan

jiwa atau gagasan yang tertuang di dalam bermacam-macam bentuk dengan

berbagai media ungkap.

A. Ditinjau dari bentuk perwujudannya, seni terbagi menjadi 3 jenis :

Seni Rupa : seni yang wujudnya dapat dilihat dengan mata dan diraba yang disebut pula dengan seni visual. Sudarmadji (1979) memberikan batasan bahwa

seni rupa adalah segala manifestasi batin dan pengalaman estetis dengan

media garis, warna, tekstur, volume, dan ruang.

(11)

daya emosi dalam hubungannya dengan dunia kehidupan. Hanay sebagian

kecil saja yang merupakan ungkapan perasaan keindahan secara murni.

Seni Pertunjukan : seni yang disajikan dengan penampilan peragaan. Maksudnya seni itu akan dapat dihayati selama berlangsungnya proses ungkap

oleh pelakunya. Secara mudah seni pertunjukan adalah seni yang ditunjukan

oleh pelakunya.

Seni pertunjukan meliputi ;

Seni Musik : yaitu ungkapan batin yang dinyatakan dengan irama NDAa yang melodis. Melodi seni musik adalah suara, karena itu pengamatan pada seni

musik adalah pengamatan auditif. Pesona pada seni musik tidak cukup apabila

dicapai lewat alat audio seperti tape recorder atau radio saja, sebab pesona seni

musik adalah pesona yang dicapai melalui proses penampilan, baik penampilan

vokal maupun penampilan instrumental. Pengamat akan lebih mudah

menghayati seni musik lewat televisi daripada radio, dan lebih tepat jika lewat

pertunjukan langsung.

Jenis musik dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

Art music (Musik seni) : merupakan musik yang serius, dimana didalamnya termasuk musik klasik, musik klasik kontemporer, dan beberapa lagu jazz.  Popular music (Musik populer) : merupakan musik yang didalamnya terdiri

dari semua gaya (genre) musik yang sudah populer secara luas, ataupun

dimaksudkan untuk konsumsi massal, dan disebarkan melalui media

informasi.

Traditional music (Musik tradisional) : merupakan istilah yang digunakan untuk menamakan musik rakyat. Pada umumnya musik tradisional

diturunkan melalui oral transmission (mulut ke mulut), dan memiliki landasan

kebudayaan tertentu.

Seni Tari : yaitu ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah. Gerak ritmis pada tari selalu didukung dan dituntun dengan

irama musik. Gerak ritmis pada tari selalu didukung dan dituntun dengan irama

musik, oleh karena itu seni tari tidak dapat terlepas dari seni musik. Gerak-gerak

ekspresif pada seni tari adalah gerak-gerak yang indah, diberi bentuk dan ritme

dari badan manusia dalam ruang yang dapat menggetarkan perasaan

(12)

Tari tradisional : tari yang berasal dari daerah-daerah di Indonesia. Jenis tari ini sangat beranekaragam, mengingat suku di Indonesia sangat banyak.

Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman dan semakin pesatnya

perkembangan tari kontemporer, tari tradisional hampir terlupakan.

Tari kontemporer : adalah tari yang menunjukkan kondisi kreatif dari masa terakhir. Seni tari kontemporer Indonesia meminjam banyak pengaruh dari

luar, seperti tari balet dan tari modern barat. Pada tahun 1954, dua seniman

dar Yogyakarta — Bagong Kusudiarjo dan Wisnuwardhana — merantau ke Amerika Serikat untuk belajar ballet dan tari modern dengan berbagai

sanggar tari disana.3 Ketika kembali ke Indonesia pada tahun 1959 mereka

membawa budaya berkesenian baru, yang pada akhirnya mengubah arah,

wajah dan pergerakan dan koreografi baru, mereka memperkenalkan

gagasan seni tari sebagai ekspresi pribadi sang seniman ke dalam seni tari

Indonesia. Gagasan seni tari sebagai media ekspresi pribadi seniman telah

membangkitkan seni tari Indonesia, dari yang semula selalu berlatar tradisi

menjadi ekspresi seni, melalui paparan sang seniman terhadap berbagai

latar belakang seni dan budaya yang lebih luas dan kaya. Seni tari

tradisional Indonesia juga banyak memengaruhi seni tari kontemporer di

Indonesia, misalnya langgam tari Jawa berupa pose dan sikap tubuh serta

keanggunan gerakan seringkali muncul dalam pagelaran seni tari

kontemporer di Indonesia. Kolaborasi internasional juga dimungkinkan,

misalnya kolaborasi seni tari Jepang Noh dengan seni tari teater tradisional

Jawa dan Bali. Tari modern Indonesia juga seringkali ditampilkan dalam

dunia industri hiburan dan pertunjukan Indonesia, misalnya tarian pengiring

nyanyian, pagelaran musik, atau panggung hiburan. Kini dengan derasnya

pengaruh budaya pop dari luar negeri, terutama dari Amerika serikat,

beberapa tari modern seperti tari jalanan (street dance) juga merebut

perhatian kaum muda Indonesia.

Seni Theater : yaitu ungkapan jiwa yang dipertunjukkan secara langsung dengan materi manusia sebagai pelakunya. Pada dasarnya seni theater adalah

seni kolektif, karena theater adalah pementasan terpadu antara seni sastra

sebagai wahana dialektik antara pelakunya, mungkin juga antar pelaku dan

3

(13)

penonton, seni gerak sebagai akting pelakunya, seni rupa dan seni musik yang

menjadi pendukung pementasan. Theater tidak saja menampilkan

pengalaman-pengalaman psikologis, melainkan juga pengalaman-pengalaman-pengalaman-pengalaman berkarateristik

intelektual, bahkan sampai pada pengalaman emosional bawah sadar dan

metafisis. Pentas theater tidak hanya menampilkan realita psikologis, tetapi lebih

jauh dari itu, menampilkan juga realita sosial yang kompleks dalam

bentuk-bentuk simbolis. Berikut adalah jenis-jenis pertunjukan theater :

Drama : (secara harfih diartikan sebagai aksi, dari arti secara lisan “melakukan”) adalah cabang dari theater dalam dialog baik dari menulis teks atau mengarang yang terpenting.

Opera : adalah sebuah bentuk seni dimana penyanyi dan musisi menampilkan sebuah drama mengkombinasikan teks (disebut sebuah

libretto) dan lembaran musik. Opera merupakan bagian dari tradisi musik klasik barat. Opera memasukkan banyak elemen dari theater, seperti akting,

pemandangan, pakaian, dan tarian.

Pantomim : adalah produksi theatrikal musik-komedi yang dapat ditemukan di Kanada, Inggris, Jamaika, Afrika Selatan, Jepang, India, Irlandia,

Gibraltar, dan Malta.

B. Ditinjau dari masa perkembangannya, seni terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :

Seni Tradisional : dalam proses penciptaan seni tradisional terjadi hubungan antara subjek pencipta dan kondisi lingkungannya. Pencipta seni tradisional

biasanya terpengaruh oleh kondidi sosial budaya masyarakat di suatu tempat,

dalam hal ini banyak nerkaitan dengan kepercayaan terhadap hal-hal gaib.

Justru seni tradisional akan kuat bertahan apabila berakar pada hal-hal yang

bersifat sakral.

Seni Kontemporer : adalah seni yang paling baru, yang mudah merangsang dan menimbulkan kejutan. Kriteria kontemporer bukan semata-mata ditentukan

oleh bentuk baru, tetapi terutama ditentukan oleh kreasi yang baru. Bentuk seni

kontemporer dapat imitatif, ekspresif, realistis, non-realistis, atau abstrak. Seni

kontemporer cenderung melepaskan diri dari keterikatan bentuk objek.

Seni Pop : mencerminkan kesukaan para seniman mengaitkan karyanya dengan budaya yang sedang populer atau budaya rakyat kebanyakan (Mass

(14)

Kebudayaan

Ilmu Pengetahuan

Kepercayaan

Adat Isitadat

Hukum

Kesenian

Seni Rupa

Lukis

Patung

Keramik

Pahat

Grafis

Lingkungan

Seni Sastra

Bahasa

Pantun

Prosa

Seni Pertunjukan

Seni Tari

Tradisional

Kontemporer

Seni Musik

Klasik

Pop / Populer

Tradisional

Seni Theater

Drama

Opera

Pantomim C. Ditinjau menurut fungsinya, seni terbagi menjadi 2 bagian, yaitu :

Seni Sakral : yang berfungsi untuk kepentingan hal-hal yang berhubungan dengan keagamaan atau kepercayaan.

Seni Sekuler : yang berfungsi untuk kepentingan hal-hal yang berhubungan dengan kebtuhan keduniawian. Dalam hal ini seni adalah sebagai alat atau

sebagai objek.

2.3.3 Tinjauan seni dan budaya yang ada di Sumatera Utara

E.B. Taylor dalam bukunya Primitive Culture menulis bahwa kebudayaan itu

adalah keselutuhan kompleks, yang didalamnya terkandung ilmu pengetahuan,

kepercayaan kesenian, adat istiadat, hukum, dan kemampuan lain yang didapat

oleh manusia. Dari penjelasan seni dan budaya sebelumnya, maka dapat

disimpulkan keterkaitan budaya dengan seni dengan diagram sebagai berikut:

(15)

Sumatera Utara memiliki 3 suku yang merupakan penduduk asli, antara lain :

Gambar 2.4 Suku penduduk asli Sumatera Utara

Sumber : Olah Data Primer

Berdasarkan jenis seni yang telah dipaparkan pada diagram sebelumnya, maka

berikut macam-macam kesenian berdasarkan bentuk perwujudannya :

- Seni Pertunjukan

Tabel 2.1 Tinjauan Seni Pertunjukan Sumber :Olah Data Primer

Suku

Seni Tari Seni Musik

Seni Theater Tradisional Kontemp

orer Pop Tradisional Melayu Tarian :4

- Tari Zapin - Tari Ronggeng - Serampang

duabelas

- Tari Lenggang Patah Sembilan

- Tari Lenggok Mak Inang

- Tari Campak Bunga - Tari Lagu Dua (Tari

Tanjung Katung) - Tari Pelipur Lara - Tari Sapu Tangan - Tari Melenggok

(Hitam manis) - Tari Makan Sirih

- Mulai

dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard - Biola - Akordeon

Alat Musik :5 - Rebab - Gong - Gambus - Gendang

Marwas

- Bangsaw an - Makyong - Menora - Mendu

Nias Tarian : - Tari Moyo - Tari Mogaele - Tari Perang (Fatele /

Foluaya)

- - Alat musik :6

- gong besar, - faritia/sarain

a (gong kecil)

-

4

http://melayuonline.com/ind/culture/dig/517/tari-klasik-tradisional 5

http://reskyramadhandi.blogspot.com/2011/02/alat-alat-musik-sumatera-utara.html 6

http://bahanajarsenimusik.blogspot.com/2009/03/musik-tradisional.html Sumatera Utara

Suku Melayu Suku Nias Suku Batak

(16)

- Maena - sigu mbawa dan surune mbawa (suling) - druridana

(garputala bambu) - tamburu - gendera - cucu - fodrahi - taburana

(gendang yang panjangnya 3 meter dengan 2 kulit) - koko

(semacam celempung / kecapi) - Lagiya

(rebab) Batak

Karo7

1. Tari Komunal, yaitu:

- kerja erdemu bayu (perkawinan) - merdang merdem

atau kerja tahun (upacara pertanian) - nurun-nurun

(upacara kematian) - guro-guro aron

(muda-mudi) - ersimbu (upacara

memanggil hujan), atau biasa juga disebut dengan dogal-dogal - mengket rumah

mbaru (meresmikan rumah baru)

- ngukal tulan-tulan (menggali tulang) - ngalo-ngalo, dll.

2. Tari Khusus, biasa berhubungan dengan peranan seseorang : - gendang guru

(dukun)

Tari Kreasi Baru, yaitu : - tari roti

manis - tari

terang bulan - tari lima

serangk e - tari telu

serangk e - tari

uisgara - tari

Sigund ari

Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard

Alat musik :8 - Kulcapi - Sarune - Gendang

Nyanyian : - Piso Surit - Lima

(17)

- seluk (trance) - perumah begu

(memanggil roh) - erpangir ku lau

(keramas, bathing ceremony) - perodak-odak - tari tungkat - tari baka

3. Tari Tontonan, yaitu :

- Perkolong-kolong (permangga-mangga)

- Mayan atau Ndikkar (seni bela diri khas Karo)

- Tari Kuda-Kuda (Simalungun: Hoda-Hoda)

- Gundala-gundala (Tembut-tembut Seberaya) Batak

Toba

Tarian :9 - Tari Tor-tor - Tari Margondang

Mulai dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard - Seruling

Alat musik :10 - Oloan - Ihutan - Panggora - Doal - Hesek - Garantung - Gordang - Taganing - Odap - Sarune - Sulim - Ole-ole - Sordam - Tlatoat - Balobat - Tulila - Hasapi - Sidideng

(Arbab) - Panggepen

g

- Saga-saga

Nyanyian :11 - Joting - Tumbas

9

http://blog.ugm.ac.id/2010/11/05/tradisi-%E2%80%9Cmargondang-dan-tari-tortor-%E2%80%9D-suku-batak/

10

http://musikfitria.blogspot.com/2013/03/alat-alat-musik-sumatera-utara.html

11

(18)

- Andung - Oing - Dideng - Didang - Doding

Batak Mandai ling

Tarian :12 - Tari Tor-tor

Mandailing - Tari Sarama - Marmoncak

- Mulai

dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboar - Seruling

Alat musik :13 - Gordang sambilan - Sarune - Momongan (gong) Sampurag a Batak Simalu ngun

Tarian :14

- Toping-toping - Tangis tangis

- Mulai

dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboard - Seruling

Alat musik :15 - Gonrang sipitu-pitu - Gonrang sidua-dua - Sarune - Saligung - Jatjaulul atau tung-teng - Husapi - Ingon-ingon - Sulim - Tulila Batak Pak Pak

Tarian :16 - Tatak

o Tatak Memupu o Tatak

Mendedah

o Tatak Renggisa o Tatak Balang

Cikua

o Tatak Garo-garo

o Tatak Tirsmo

Lae Bangkuang

o Tatak Menerser

o Tatak Page o Tatak Muat

Page

o Tatak Adat

o Tatak Mendedohi Takai-takai - Moccak - Tabbus

- - Alat musik :

- Genderang Sisibahan - Kalondang - Lobat - Kecapi - Gong - Genderang

(19)

Batak Angkol a

Tarian :

- Tari Tor-tor Angkola

- Mulai

dimodifikasi dengan : - Gitar - Keyboar - Seruling

Alat musik : - Zapin - Sikambang - Gendang ronggeng - Biola - Rebab - Gendang marwas -

- Seni Rupa dan Seni Sastra

Tabel 2.2 Tinjauan Seni Rupa dan Seni Sastra Sumber : Olah Data Primer

Suku

Seni Rupa

Seni Sastra Lukis Pahat Patung Logam Anya

man Kain

Melayu - √ √ √ √ √ - Gurindam

- Hikayat - Karmina - Pantun - Seloka - Syair - Talibun

Nias - √ √ √ √ √ - Marhata

- Aksara - Foklore17

o Mite o Legenda o Dongen Kawih

o Hikayat

o Fabel o Sage

- Sastra Lisan Nias18

o Huo-huo hada o Lae-lae Balo

Mbanua

o Fame Fegero, dll

B.Karo - √ √ √ √ √ - Marhata

- Sastra Lisan Batak Karo

- Aksara Batak

B.Toba - √ √ √ √ √ - Marhata Batak

- Sastra Lisan Batak Toba

- Aksara Batak - Perumpamaan B.Mandailin

g

- √ √ √ √ √ Marhata :19

- Hata somal - Hata andung

(20)

- Hata teas dohot jampolak

- Hata sibaso - Hata parkapur

Turi-turian :

- Turi-turian Ni Raja Gorga Di Langit - Si Jahidin

- Si Lundu Ni Pahu - Nan Sondang

Milong-ilong - Si Sampuraga - Si Baroar

- Si Aji Malim Deman - Si Raja Onas di

Mandailing

- Turi-turian Ni Si Tapi Surat Tagan - Jalak Maribo dohot

Ompu Sagadon B.Simalung

un

- √ √ √ √ √ Filsafat Simalingun

“Habinaron Do Bona”20 - Sapangambei - Manoktok Hitei - Marharoan Bolon - Marumbuk Riah - Ahap Simalungun,

dll.

Aksara Batak

B.Angkola - √ √ √ √ √ Marhata :21

- Hata somal - Hata andung

- Hata teas dohot jampolak

- Hata sibaso - Hata parkapur

Turi-turian :

- Asal-usul ni gorar ni Huta Batu NDAua - Carito ni sada Ina-ina

na pistar

- Carito ni Si Biaok - Carito ni Jabukkuk

dohot Si Japitung - Carito ni Si Bisuk na

Oto

B.Pakpak - √ √ √ √ √ - Hata Pakpak

- Sastra lisan Pakpak : Odong-odong

20

http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/2170543-filsafat-simalungun/

21

(21)

Maka dapat disimpulkan bahwa Taman Budaya Sumatera Utara harusnya

berfungsi menjadi tempat yang bersifat terbuka bagi siapapun yang ingin mendalami

kesenian Sumatera Utara melalui proses latihan (terlibat secara total) yang

terjadwal ataupun menjadi alternatif tempat untuk berlatih. Adapun latihan kesenian

Sumatera Utara tersebut terdiri dari :

 Seni tari tradisional dan kontemporer.  Seni musik pop dan tradisional.  Seni theater tradisional.

 Seni rupa : pahat, patung, logam, anyaman, kain  Seni sastra : aksara, sastra tulis, sastra lisan.

2.4 Tinjauan Proyek

2.4.1 Deskripsi Proyek

Taman Budaya Sumatera Utara memiliki eksisting di Jl. Perintis

Kemerdekaan No. 3, Kelurahan Gaharu, Kecamatan Medan Timur. Taman Budaya

Sumatera Utara harus menjadi tempat seni dan budaya yang representatif di Kota

Medan, untuk itu lokasinya lebih tepat jika berada di pusat kota dan peruntukan

lahannya untuk sosial budaya.

Untuk lebih jelasnya mengenai struktur ruang Kota Medan dapat dilihat pada

tabelberikut :

Tabel 2.3 Rencana Struktur Pusat Pelayanan Kota Medan Tahun 2030 Sumber : RUTRK Kota Medan 2010-2030

NO PUSAT

PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN

A

Pusat Pelayanan Kota di Pusat Kota

 Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis;

 Pusat kegiatan jasa dan kegiatan pemerintahan provinsi dan kota;

 Pusat pelayanan ekonomi

 Kota Medan, Kec. Medan Polonia, Kec. Medan Baru, Medan Petisah, Kec. Medan Timur, kec.Medan Barat, Kec. Medan Kota;

 Provinsi Sumatera Utara  Internasional

B

Pusat Pelayanan Kota dibagian Utara

 Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan regional

 Pusat pelayanan transportasi;  Pusat kegiatan sosial-budaya  Pusat kegiatan industri

 Kota Medan Bagian Utara;

(22)

NO PUSAT

PELAYANAN FUNGSI WILAYAH PELAYANAN

1

Subpusat

pelayanan kota Medan Belawan

 pusat pelayanan transportasi laut,

 pusat kegiatan bongkar muat dan impor – ekspor,

 pusat kegiatan industri, dan  pusat kegiatan perikanan

 Kec. Medan Belawan

2

Subpusat

pelayanan kota Medan Labuhan

 Pusat Kegiatan Jasa dan Perdagangan

 Pusat pelayanan transportasi  Pusat pelayanan kesehatan

 Kec. Medan Labuhan

3 Subpusat pelayanan kota

Medan Marelan

 Pusat kegiatan perdagangan kebutuhan pokok (pasar induk);  Pusat kegiatan rekreasi dan

wisata

 Kec, Medan Marelan;  Kabupaten Deli Serdang

4 Subpusat

pelayanan kota Medan Perjuangan

 Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis  Pusat pelayanan olahraga

 Kec. Medan Perjuangan dan Kec. Medan Tembung

5

Subpusat

pelayanan kota Medan Area

 Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi

 Kec. Medan Area, Kec. Medan Kota, Kec. Medan Denai, Kec, Medan Amplas

6 Subpusat pelayanan kota

Medan Helvetia

 Pusat pelayanan ekonomi  Pusat pelayanan transportasi

wilayah bagian Barat

 Pusat kegiatan sosial-budaya

 Kec. Medan Helvetia, Kec. Medan Petisah, Kec. Medan Sunggal

7

Subpusat

pelayanan kota Medan Selayang

 Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis  Pusat Pendidikan

 Kec. Medan Tuntungan, kec. Medan Baru, Kec. Medan Selayang, kec. Medan Johor

8

Subpusat

pelayanan kota Medan Timur

 Pusat kegiatan

perdagangan/bisnis

 Pusat pelayanan transportasi (TOD);

 Pusat kegiatan sosial-budaya

 Kec. Medan Deli, Kec. Medan Timur, Kec. Medan Barat

2.4.2 Tinjauan Lokasi

Meninjau kembali site Taman Budaya Sumatera Utara, site ini terletak di

Jalan Perintis Kemerdekaan, Kelurahan Persiapan Perintis, Kecamatan Medan

Timur. Lokasi ini berada pada Daerah Pusat Pelayanan di Pusat Kota. Site

memiliki luas ± 10.213 m2. Dengan batas –batas tapak yaitu:

Utara : Jl. IAIN dan Gedung BM3

Timur : Jl. Adi Negoro

Selatan : Jl. Perintis Kemerdekaan

(23)

Gambar 2.5 Lokasi eksisting Taman Budaya Sumatera Utara Sumber : Google Earth 2013

Kecamatan Medan Timur termasuk ke dalam Wilayah Pusat Primer di Pusat

Kota Medan dengan deskripsi sbb:

 Tingkatan Jalan : Jalan Arteri Primer

 Pencapaian ke lokasi : Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum

 Jangkau terhadap struktur kota : Berada di pusat kota dan merupakan daerah Pengembangan Permukiman, Perdagangan, Sarana Pendidikan, Sarana

Kesehatan, dan Rekreasi

 Fungsi pendukung : Hotel Grand Angkasa, Kampus Nomensen, sekolah, pertokoan, rumah sakit, kantor polisi, SPBU.

 Fungsi Eksisting : Taman Budaya Sumatera Utara

 Kontur : Relatif datar

(24)

Kepala UPT (Unit Pelaksana Tugas) TBSU

Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Tata Usaha

Urusan Keuangan

Urusan Persuratan

Urusan Rumah Tangga

Urusan Perlengkapan

Urusan Kepegawaian

Urusan Dokumentasi Tenaga

Fungsional

Pamong Budaya Ahli

Pamong Budaya Pelaksana

Dari gambar diatas, maka diperoleh bahwa pemakaian eksisting lahan Taman

Budaya Sumatera berada di peruntukan lahan sosial-budaya.

2.5 Tinjauan Fungsi

Seperti hal yang sudah dipaparkan pada Tinjauan Khusus sebelumnya,

Taman Budaya Sumatera Utara memiliki bertujuan sebagai tempat pelatihan dan

pembinaan seni dan budaya yang berpusat di Kota Medan. Adapun untuk

menjalankan tujuan tersebut ada aspek-aspek yang menjadi bagian dari fungsi

tersebut, yaitu pengguna, kegiatan, perilaku, ruang, dan persyaratan kriteria

ruangnya.

2.5.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Adapun pengguna dari Taman Budaya Sumatera Utara terdiri dari :  UPT Taman Budaya Sumatera Utara

Merupakan pegawai Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang bekerja untuk

mengurus masalah administrasi dan Seniman Medan yang bekerja untuk

mengurus masalah fungsional terkait pelatihan dan pembinaan seni di Taman

Budaya Sumatera Utara.

(25)

 Anggota Sanggar

Merupakan sejumlah kelompok yang mendaftar dan memakai sanggar sebagai

tempat latihan mereka dan menggunakannya sesuai jadwal yang telah

disepakati bersama.

Tabel 2.4 Sanggar dan Jadwal Kegiatan Taman Budaya Sumatera Utara yang masih berlangsung

Sumber : Wawancara 1 Maret 2013

Jenis Sanggar

Nama Sanggar

Jadwal latihan yang sekarang Ang gota

Tempat Latihan Sen Sel Rab Kam Jum Sab Ming

Tari

Patria 58 58 58 Sanggar

Tari

Citra Budaya 30 30 30 Sanggar

Tari

Semenda 60 60 60 Open

Stage Laklak

Choreograph ical Study

50 50 50 Sanggar

Tari

Nusindo 55 55 55 Open

Stage

Sangrida 40 40 40 Open

Stage Jlh Anggota Sanggar Tari 105 58 70 118 135 60 40 293

Teater

Patria Medan 35 35 35 35 Sanggar

Teater

D’Lick Team 40 40 40 40 Sanggar

Teater

Generasi 85 85 85 85 Sanggar

Teater Sanggar Citra

Remaja 20 20 20 20

Sanggar Teater Jlh Anggota Sanggar

Teater 60

12

0 60 120 60 0 120 180 Musik

Hendri P (Gitar) 15 15 15 15 Sanggar

Musik Robino

(Keyboard) 10 10 10 10

Sanggar Musik Relywati

(Vocal)8 8 8 8 8

Sanggar Musik

Drum 13 13 13 13 Sanggar

Musik Jlh Anggota Sanggar

Musik 23 23 23 23 23 23 23 46

Rupa Dunia Lukis 50 50 Gazebo

Jlh Anggota Sanggar

Seni Rupa 50 0 0 50 0 0 0 50

Jumlah pengguna sanggar di Taman Budaya Sumatera Utara

238 20

(26)

 Pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara

Pengunjung adalah warga yang berdomisili di Kota Medan beserta turis dalam

dan luar negeri. Pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara berasal dari

semua golongan umur, baik anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia.

Biasanya pengunjung menggunakan kendaraan umum atau pribadi untuk

mencapai lokasi. Adapula yang menggunakan bus pariwisata untuk pengunjung

berkelompok dengan jumlah besar.

2.5.2 Deskripsi Perilaku

Deskripsi perilaku yang akan dibahas adalah perilaku pegawai, anggota

sanggar, dan pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara.

2.5.2.1 Perilaku pegawai pengelola Taman Budaya Sumatera Utara

Para pegawai Taman Budaya Sumatera Utara melakukan aktivitas mulai

pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB yang menjadi aktivitas rutin setiap hari Senin

hingga Jumat.

Gambar 2.8 Diagram Deskripsi Perilaku Pengelola Sumber : Olah Data Primer

2.5.2.2 Perilaku anggota sanggar

Setiap anggota sanggar pada dasarnya ingin melaksanakan latihan didalam

gedung yang sudah disediakan, akan tetapi karena situasi dan fasilitas gedung yang

kurang memadai, maka banyak sanggar yang mengadakan latihan ataupun

kegiatan diluar gedung yang sudah ditentukan fungsinya.

Hal ini cukup berpengaruh pada proses latihan yang dilakukan oleh para

anggota sanggar, suasana latihan menjadi kurang kondusif untuk melakukan latihan

yang optimal, hal ini juga semakin parah diakibatkan oleh jadwal latihan

(penggunaan gedung) yang terbatas, yaitu rata-rata 2 kali seminggu.

Akibatnya, banyak anggota sanggar yang mengadakan latihan di luar

gedung sanggar, seperti di halaman luar atau di amphiteater.

Pengelola Datang Bekerja Pulang

(27)

Gambar 2.9 Diagram Deskripsi Perilaku Anggota Sanggar Sumber : Olah Data Primer

2.5.2.3 Perilaku pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara

Para pengunjung Taman Budaya Sumatera Utara terdiri dari seniman, anak

sekolah, wisatawan lokal, dan orang tua para anggota sanggar yang umumnya

mengantar para anggota sanggar dan menonton latihan dan acara-acara tertentu

yang diadakan oleh piha sanggar.

Gambar 2.10 Diagram Deskripsi Perilaku Pengunjung Sumber : Olah Data Primer

2.5.3 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Dari kelompok kegiatan dan pengguna, dibawah ini merupakan kebutuhan

ruang yang dibedakan berdasarkan fasilitas-fasilitas tertentu dan disesuaikan

dengan aktivitas yang berlangsung di dalam ruang tersebut, antara lain :

Tabel 2.5 Tabel Kebutuhan Ruang Taman Budaya Sumatera Utara Sumber : Olah Data Primer

Jenis

Ruang Pemakai Kegiatan

Kebutuhan

Ruang Zona

Administrasi Pengelola  Kegiatan administrasi,  Mengawasi

keamanan,

Lobby

Ruang kepala UPT

Ruang Staff

Publik Semi Publik

Semi Publik

Anggota Datang Latihan Pulang

Parkir Parkir Istirahat

Melihat Pertunjukan

Melihat Kegiatan

Seni

Anggota Datang Melihat

Pameran

Pulang Parkir

(28)

kebersihan, dan kenyamanan site,  Kegiatan pembinaan,  Menerima pengelolaan pertunjukan,  Melakukan pendokumentasian kebudayaan,  Melakukan pengkajian kebudayaan,  Mengkooordinir

jadwal latihan dan kegiatan,

 Mengawasi keamanan,

kebersihan, dan kenyamanan site.

Sekretariat Ruang Rapat Ruang

mekanikal dan elektrikal Ruang Keamanan Toilet Gudang Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Privat Semi Publik Pengguna sanggar 

Kegiatan administrasi sanggar

Pengunjung  Membeli tiket pertunjukan

Sanggar Pengelola  Menerima

pendaftaran siswa,  Melakukan pelatihan,  Memberikan teori,  Memberikan

konsultasi pada murid sanggar,  Menyimpan peralatan

seni tari,

 Menyimpan peralatan seni musik,

 Menyimpan peralatan seni theater,

 Menyimpan peralatan seni rupa.

Lobby Sanggar Tari Sanggar Seni Musik

Sanggar Seni Theater & Sastra

Sanggar Seni Rupa Ruang Pengajar dan sekretariat Gudan Toilet Publik Publik Publik Publik Publik Semi Publik Semi Publik Privat Pengguna sanggar 

Mendapat

pengajaran dan teori latihan,

 Latihan menari,  Latihan bermain

musik,

 Latihan theater,  Latihan olah rupa. Pengunjung  Menonton kegiatan

latihan Pertunjukan

Indoor

Pengelola  Mempersiapkan gedung atau tempat pertunjukan,

 Mengawasi kegiatan pertunjukan,

 Menjual tiket pertunjukan. Loket Hall Lobby Open Stage Auditorium Ruang Ganti Ruang kontrol

(29)

Pengguna Sanggar 

Mempersiapkan pertunjukan,  Mengganti kostum,  Melakukan pertunjukan. pertunjukan Ruang persiapan Ruang kostum Gudang Toilet Semi Publik Semi Publik Semi Publik Privat Pengunjung Membeli tiket

pertunjukan, menonton pertunjukan.

Pertunjukan outdoor

Pengelola  Mempersiapkan gedung atau tempat pertunjukan,

 Mengawasi kegiatan pertunjukan,

 Menjual tiket pertunjukan. Loket Hall Lobby Panggung Amphiteater Ruang Ganti Backstage Ruang persiapan Ruang kostum Gudang Toilet Publik Publik Publik Publik Publik Privat Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Semi Publik Privat Pengguna

Sanggar 

Mempersiapkan pertunjukan,  Mengganti kostum,  Melakukan

pertunjukan.

Pengunjung Membeli tiket pertunjukan, menonton pertunjukan.

Pameran Pengelola Mempersiapkan Ruang Pameran,

Mengawasi kegiatan pameran. Hall Lobby Ruang Pameran Gudang Toilet Publik Publik Publik Semi Publik Privat Pengguna Sanggar Mempersiapkan pameran,

Melakukan pameran hasil karya.

Pengunjung Menonton pameran Makan dan

minum

Pengelola Menyediakan makanan dan minuman

Mempersiapakan makanan dan minuman

Café Ruang makan Dapur Gudang Toilet Publik Publik Semi Publik Semi Publik Privat Pengguna sanggar

Membeli makanan dan minuman

Pengunjung Membeli makanan dan minuman

Pendukung Pengelola Memberikan pelayanan, Menerima titipan barang, Menerima pengembalian buku,

Menjual souvenir,

Melakukan kegiatan fotokopi,

Mendokumentasikan kegiatan TBSU,

(30)

Membeli souvenir,

Melakukan kegiatan ibadah.

Pengunjung Meminjam buku, Membaca buku, Membeli souvenir,

Melakukan kegiatan ibadah.

2.5.4 Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Persyaratan ruang yang akan dibahas adalah persyaratan pada ruang untuk

fasilitas administrasi, fasilitas sanggar dan latihan, fasilitas pertunjukan indoor dan

outdoor, fasilitas pameran, fasilitas makan dan minum, serta fasilitas pendukung.

2.5.4.1 Fasilitas Administrasi

Fasilitas administrasi ini disesuaikan dengan jumlah pegawai dan

pengunjung yang datang ke Taman Budaya Sumatera Utara. Untuk besar

persyaratan fungsi administrasi seperti ruangan karyawan, ruangan rapat dan ruang

direktur atau ruang kepala bagian dapat dilihat pada buku Data Arsitek sebagai

acuannya. Untuk ruang rapat, luas ruang per orang di ruangan rapat adalah 2,00

m2.

2.5.4.2 Fasilitas Latihan

Fasilitas latihan terdiri untuk latihan seni musik, seni tari, seni teater, dan

seni rupa.

A. Seni Musik

Pada fasilitas seni musik ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :

a. Ruang kelas teori. Ruang kelas teori digunakan untuk memberikan teori

mengenai musik. Ruangan ini dikhususkan untuk masing-masing jenis

permainan musik.

b. Ruang Latihan Bersama. Besaran ruang dihitung berdasarkan besaran alat

musik yang ada di dalamnya. Ruangan ini adalah ruangan akustik, kedap suara

dan dirancang sesuai seperti studio latihan musik pada umumnya.

B. Seni Tari

(31)

a. Studio Tari. Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi perancangan studio

tari, antara lain :

Proporsi ruang. Sebaiknya studio tari dirancang proporsional dengan pertimbangan area untuk menari, yaitu berbentuk persegi dan bebas kolom,

sehingga memungkinkan pergerakan ke segala arah di dalam ruangan.

Tabel 2.6 Besaran ruang studio berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi

Kecil (m2) Sedang (m2) Besar (m2)

Yorkshire Dance 90 160 200

Scotiabank Dance Centre 80 160 280

509 Dance 80 130 160

Dengan studi banding di atas, maka diasumsikan besaran studio tari adalah : Studio

kecil = 80 m2 ; Studio sedang = 160 m2 ; Studio besar = 280 m2.

Permukaan lantai. Permukaan lantai untuk sanggar tari haruslah menunjang untuk kegiatan tersebut.

Ruang penyimpanan Kualitas estetika ruang Ruang yang terang

Sistem akustik yang baik dan kedap suara Ventilasi

Pencahayaan yang fleksibel, mudah dikontrol, dan bebas silau

b. Ruang Ganti. Pada ruang ganti terdapat ruang ganti bagi peserta dan juga

ruang ganti khusus bagi bintang tamu yang melakukan pertunjukan pada

event-event tertentu. Persyaratan yang dibutuhkan adalah meja rias, cermin, dan

lampu harus tersedia seefektif mungkin, serta ruang locker dengan pengamanan

yang baik.

c. Ruang Istirahat. Ruang istirahat dilengkapi dengan area duduk atau area

istirahat yang ditempatkan di luar jalur sirkulasi, yang memungkinkan para

partisipan untuk beristirahat atau memulihkan tenaga setelah menari.

d. Ruang Latihan Bersama, berfungsi sebagai studio latihan tari bersama untuk

kapasitas yang lebih besar daripada ruangan studio tari biasa, gunanya adalah

sebelum pertunjukan yang besar diadakan, ruang latihan ini dapat digunakan

(32)

C. Seni Teater

Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan teater dengan persyaratan ruangan

dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan aktingnya sendiri

guna mengetahui kekurangannya dalam latihan, ruangan dilengkapi sistem akustik

yang baik, serta pada bagian dinding dipasangi cermin-cermin yang berfungsi untuk

mengoreksi gerakan sendiri.

D. Seni Rupa

Ruang yang dibutuhkan adalah ruang latihan seni rupa dengan persyaratan yaitu,

ruangan dilengkapi peralatan untuk mendukung kegiatan seni rupa.

2.5.4.3 Fasilitas Pertunjukan

Pada fasilitas pertunjukan, ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan

yaitu :

a. Gedung pertunjukan. Menurut buku Data Arsitek, jenis-jenis gedung

pertunjukan dikelompokkan berdasarkan jumlah penduduknya. Kota Medan

dengan jumlah penduduk 2.117.224 termasuk dalam kategori gedung

pertunjukan berskala besar dengan kapasitas sebesar 800-1000 kursi. Pada

gedung pertunjukan terdapat toilet pengunjung dan penampil, ruang ganti, ruang

rias, lobby, ruang kontrol, dan gudang. Pada gedung pertunjukan terdapat

beberapa komponen utama yaitu : auditorium/stage, ruang publik, dan

backstage. Gedung pertunjukan harus dapat disesuaikan dengan lebar

panggung untuk berbagai pertunjukan seperti terlihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.7 Lebar panggung berdasarkan studi Sumber : Olah Data Pribadi

Kecil Sedang Besar

Drama 8 10 10

Opera 12 15 20

Tari 10 12 15

Musik 10 12 15

Lain-lain 12 15 20

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam auditorium / stage adalah:

Garis Pandangan. Garis pandangan ini untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka seperti yang terlihat

(33)

Gambar 2.11 Garis Pandangan Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II

Keterangan :

P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas

oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan (600-1100 mm) dari lantai terendah

auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan

tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka

P adalah kepala konduktor orkestra.

HD : jarak horizontal antar mata penonton tepat di belakangnya, di mana

berhubung dengan ruang antar baris kursi (760-1150).

EH : tinggi mata normal 1120 mm di atas lantai di bawahnya, titik mata ini akan

tergantung pada dimensi kursi.

E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m.

Untuk kepastian pemandangan yang jelas/ terbuka min 125 mm.

D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama

dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton.

Pengaturan Kursi Auditorium. Untuk standar kursi pada gedung pertunjukan dapat ditentukan melalui keterangan di bawah ini.

Dimensi Kursi

o Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm

o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm

o Tinggi dan kemiringan kursi: 430-450 mm dan sudut horizontal 7º-9º

o Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai

(dapat ditinggikan untuk alasan akustik) dan sudut belakang 15º-20º

o Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran

punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm

(34)

Gambar 2.12 Dimensi Kursi Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II Jumlah kursi dalam satu baris.

Ruang antar baris kursi. Persyaratannya adalah ruang lewat (clearway) minimal 300-500 mm, dimensi jarak antar baris minimal 850 mm.

Gangways. Persyaratannya adalah lebar min 1100 mm, kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda, landasan yang lebih miring harus

memilki anak tangga biasa.

Akustik. Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku

pentas diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan

konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang,

diantaranya bahan berpori, penyerap panel/selaput, karpet dan kain. Selain itu

dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting

disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis

pertunjukan yang sedang berlangsung.

b. Ampitheatre, merupakan fasilitas untuk melakukan pertunjukan outdoor dan

didesain sedemikian rupa agar memiliki pantulan suara yang baik.

2.5.4.4 Fasilitas Ruang Pameran

Adalah suatu fasilitas yang berisi ruang pamer yang mengkomunikasikan

karya-karya seni visual. Salah satu faktor penting dalam ruang pameran adalah

memiliki alur dan membangkitkan suasana. Hal itu dapat dicapai melalui perbedaan

luasan ruang. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya seni visual yang

(35)

manusia di Indonesia sehingga pandangan mata dapat mencakup objek yang dilihat

dalam posisi nyaman.

Tabel 2.8 Tinggi rata-rata manusia Sumber : Ernst Neufert, Data Arsitek vol. II

Tinggi rata-rata Pandangan mata

Pria 165 cm 160 cm

Wanita 155 cm 150 cm

Anak Muda 115 cm 100 cm

Kemampuan gerak anatomi leher penghujung manusia, yaitu sekitar 30o ke

atas dan 40o ke bawah / ke samping sehingga dalam mengapresiasikan suatu

karya selalu dalam posisi badan / leher yang nyaman.

Pencahayaan yang dapat membangkitkan emosi pengunjung dan

menigkatkan kualitas presentasi suatu karya seni visual yang diterima oleh

pengunjung. Faktor-faktor dalam mengkomunikasikan karya-karya seni visual yang

berhubungan langsung dengan karya seni itu sendiri harus memperhatikan kontrol

terhadap lingkungan galeri yaitu dengan kunci-kunci komponen enviroment control

sebagai berikut :  Climate Control

Adalah meliputi pemeliharaan atmosfir lingkungan yang stabil, yaitu dengan

kontrol terhadap temperatur dan kelembapan ruang, kualitas udara, dan vibrasi

ruang. Implementasi climate control ini meminimalkan resiko kerusakan

terhadap karya-karya seni yang ada dan meningkatkan kenyamanan

pengunjung dan pengguna bangunan.  Temperature and Relative Humidity

Fluktuasi dalam temperatu dan kelembapan dapat merusak karya-karya seni

yang ada, dengan faktor yang paling kritis adalah kelembapan. Perubahan

kelembapan ruang/lingkungan dapat mengakibatkan pengerutan dan

penyusutan dimana kondisi lingkungan sangat kering, sedangkan dalam kondisi

sebaliknya dapat mengakibatkan karya-karya seni yang ada mengembung dan

menjamur. Standar temperatur dan kelembapan pada daerah tropis adalah

sebagai berikut ; temperatur 21oC + 1oC, kelembapan 55% + 5%.  Air Filtration

Udara yang tidak terfilter mengandung polusi, berupa gas dan partikel dimana

dapat merusak karya-karya seni dan yang paling penting adalah ketidaknyaman

(36)

dikontrol melalui sistem ducting dan standar efesiensi penyaringan tersebut 80%

sampai 98%.  Light

Pencahayaan adalah faktor paling penting dalam sebuah galeri sebab sangat

mempengaruhi pengalaman pengunjung dalam mengapresiasikan karya-karya

seni yang ada dan penciptaan suatu suasana / atmosfir ruang. Dengan kata lain

melalui pencahayaa dapat mengakibatkan emosi pengunjung. Cahaya buatan

maupun alamai dapat mengakibatkan kerusakan jika tidak diperhatikan

intensitasnya. Untuk cahaya buatan, intensitas cahaya tergantung dari bahan /

mterial dari karya-karya seni tersebut :  Karya dengan bahan kertas : 50 lux  Karya lukisan di atas kanvas : 150-200 lux  Metal, keramik, kaca, dan batu : 300 lux

Tingkat intensitas cahaya diatas adalah berdasarkan survei galeri-galeri seni

profesional di Australia. Untuk cahaya alami, penyinaran tidak boleh langsung

jatuh pada karya-karya seni yang ada. Caranya adalah dengan penggunaan

cahaya alami dari atas (lighting from above) dan penggunaan cahaya alami dari

samping (lateral lighting).

2.5.4.5 Fasilitas Makan Minum

Fasilitas makan minum yang disediakan di Taman Budaya Sumatera Utara

adalah café. Hal yang perlu diperhatikan dalam membuaat café adalah :

a. Ruang makan

Ruang makan memiliki persyaratan yaitu memiliki kebersihan yang dijaga, luas

satu area ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu meja.

b. Dapur

Dapur memiliki persyaratan yaitu, dilengkapi dengan penghisap panas untuk

mengurangi udara panas, dapur hendaknya tidak terlihat langsung dari ruang

makan agar tidak mengganggu kenyamanan para pengunjung, dapur dilengkapi

dengan gudang-gudang penyimpanan makanan.

2.5.4.6 Fasilitas Pendukung

Fasilitas pendukung yang disediakan di Taman Budaya Sumatera Utara

(37)

Gambar 2.14 Taman Ismail Marzuki Sumber : www.wikipedia.com Gambar 2.13 Denah Perpustakaan

Sumber : www.google.com a. Fasilitas perpustakaan pada

Taman Budaya Sumatera Utara

terbuka untuk umum, baik dewasa

maupun anak-anak. Untuk

meminjam koleksi buku-buku

perpustakaan ini pengunjung harus

terdaftar sebagai anggota terlebih

dahulu. Koleksi buku pada

perpustakaan ini hanya meliputi

bidang seni namun mencakup segala umur pembaca dewasa, remaja dan

anak-anak sehingga masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya.

b. Gerai souvenir merupakan salah satu fasilitas pelengkap di Taman Budaya

Sumatera Utara. Gerai souvenir tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan

atau alat-alat untuk mendukung proses kegiatan seni. Kriteria ruangan ini adalah

dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk

menarik minat pengunjung.

2.6 Studi Banding Proyek Sejenis

2.6.1 Taman Ismail Marzuki

Nama : Taman Ismail Marzuki

Lokasi : Jakarta

Total Luas Tapak : ± 9 Ha

Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman

Ismail Marzuki (TIM) berlokasi dijalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, merupakan

sebuah pusat kesenian dan kebudayaan. Di sini terletak Institut Kesenian Jakarta

dan Planetarium Jakarta. Selain itu, TIM juga memiliki enam teater modern, balai

pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop.

Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian

ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran

lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer,

(38)

Gambar 2.15 Graha Bhakti Budaya

Sumber : www.wikipedia.com

ditemukan di tempat ini. Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu

terkenal Indonesia, Ismail Marzuki.

Fasilitas:

 Graha Bhakti Budaya

Graha Bhakti Budaya (GBB) adalah Gedung

Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas

800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200

kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x

10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk

gedung pertunjukan konser musik, teater baik

tradisional maupun modern, tari, film, dan

dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem

akustik, serta pendingin ruangan.

 Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III

Galeri Cipta II (GC II) adalah ruang pameran

yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III).

Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan

untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi

dan seminar, dan pemutaran film pendek.

Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan

dan 20 patung serta dilengkapi dengan

pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata

suara serta panel yang dapat dipindah.

 Teater Kecil / Teater Studio

Merupakan gedung pertunjukan yang

dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini

mempunyai banyak fungsi seperti seni

pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi,

seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran

panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga

dilengkapi sistem akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan. Gambar 2.16 Galeri Cipta II

Sumber : www.wikipedia.com

(39)

 Teater Halaman (Studio Pertunjukan Seni)

Dipersiapkan untuk pertunjukan seni

eksperimen bagi seniman muda teater dan

puisi, mempunyai kapasitas penonton yang

fleksibel.

 Plaza dan Halaman

TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna

dan dapat dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air.

2.6.2 Komunitas Salihara, Jakarta, Indonesia

Nama : Komunitas Salihara

Lokasi : Jalan Salihara 16, Pasar Minggu, Jakarta Selatan

Arsitek : Adi Purnomo, Marco Kusumawijaya, Andra Matin

Luas Tapak : 3.800 m2

Komunitas Salihara adalah sebuah

kantong budaya yang berkiprah sejak 08

Agustus 2008, dan pusat kesenian

multidisiplin swasta pertama di Indonesia.

Kompleks Komunitas Salihara terdiri atas

tiga unit bangunan utama: Teater Salihara,

Galeri Salihara, dan ruang perkantoran.

Saat ini, Teater blackbox Salihara adalah

satu-satunya yang ada di Indonesia. Pada

saat ini kompleks Komunitas Salihara sedang diperluas dengan tambahan fasilitas

untuk studio latihan, wisma seni dan amfiteater.

Komunitas Salihara dibentuk oleh sejumlah sastrawan, seniman, jurnalis,

dan peminat seni. Sejak berdiri, Komunitas Salihara telah menampilkan berbagai

macam acara seni dan pemikiran; sebagian datang dari mancanegara, dan berkelas

dunia pula. Fasilitas Komunitas Salihara antara lain sebagai berikut : Gambar 2.18 Teater Halaman Sumber : www.wikipedia.com

(40)

 Teater Salihara

Teater Salihara dapat menampung hingga

252 penonton. Inilah gedung teater black box

pertama di Indonesia. Berdinding kedap

suara, teater ini dilengkapi ruang rias berikut

segala peralatan tata panggung, tata suara,

dan tata cahaya modern. Bagian atap Teater

Salihara juga dirancang sebagai teater

terbuka, bernama Teater Atap Salihara.  Galeri Salihara

Berbeda dengan bangunan galeri pada

umumnya, Galeri Salihara berbentuk silinder

dengan lingkar sedikit oval. Interior dengan

dinding melingkar tanpa sudut memberi ruang

pandang lebih luas. Sebuah ruang serbaguna

dan kedai dengan pemandangan terbuka

terletak di bawah bangunan ini.

 Serambi Salihara

Ruangan ini, yang terletak tepat di bawah

Galeri Salihara, dapat digunakan untuk acara

diskusi, kuliah umum, atau pemutaran film,

dengan

Gambar

Gambar 2.1 Sistem pengelolaan TBSU yang masih berlangsung
Gambar 2.3 Hubungan antara budaya dengan seni
Gambar 2.4 Suku penduduk asli Sumatera Utara
Tabel 2.2 Tinjauan Seni Rupa dan Seni Sastra
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian korelasional, populasi dalam penelitian ini adalah laki-laki (15-17 tahun) pada klub

[r]

- Pengumpulan data yang terkait dengan penjadwalan produksi yaitu jenis produk, jenis mesin yang digunakan, urutan pekerjaan, waktu produksi, jumlah permintaan

Penelitian tentang hubungan tingkat pengetahuan, dukungan keluarga, dan motivasi wus dengan tingkat kepatuhan ibu yang melakukan kontrol intrauterine device (IUD) diharapkan

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh motivasi terhadap keberlanjutan usaha Kapal Phinisi di Kabupaten Bulukumba, hal ini terlihat dari hasil penjualan

Bapak dan Ibu Dosen serta para staff STIESIA yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis selama menjalankan studi sehingga dapat dipergunakan sebagai

Dalam akhir kegiatan pembelajaran seorang guru menyampaikan tugas yang harus dikerjakan dirumah melalui LCD dan berusaha memastikan peserta didik paham dengan

ü Dalam satu periode (dari kiri ke kanan), EI semakin besar karena jari-jari atom semakin kecil sehingga gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin besar/kuat.