• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KERJA PRAKTEK JAMINAN LAYANAN JA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN KERJA PRAKTEK JAMINAN LAYANAN JA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

JAMINAN LAYANAN JASA DI PUSAT

PENELITIAN SISTEM MUTU DAN

TEKNOLOGI PENGUJIAN-LEMBAGA ILMU

PENGETAHUAN INDONESIA

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Dalam Rangka Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh :

SUKIANA NIM. 2013080592

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PAMULANG

(2)

Laporan Kerja Praktek

JAMINAN LAYANAN JASA DI PUSAT PENELITIAN SISTEM

MUTU DAN TEKNOLOGI PENGUJIAN-LEMBAGA ILMU

PENGETAHUAN INDONESIA

Oleh:

Sukiana

NIM. 2013080592

Disahkan Oleh:

Pembimbing Pembimbing Instansi

Ihsan Supono, ST.MT.PhD. Nanang Kusnandar, S.Si,MT.

NIDN. 0424067602

Mengetahui,

Ketua Program Studi Teknik Industri

Universitas Pamulang

Ir. H. Dadang Kurnia, M.M

(3)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek lapangan

ini dengan judul “Jaminan Layanan Jasa Di Pusat Penelitian Sistem Mutu dan

Teknologi Pengujian-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia” dan akhirnya setelah menempuh perjalanan yang panjang penulis dapat menyelesaikan dengan

baik dan tepat pada waktunya. Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi

kurikulum Sarjana Strata-1 (S1), pada Program Studi Teknik Industri, Fakultas

Teknik, Universitas Pamulang (UNPAM) Tangerang Selatan. Pada kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini, terutama

kepada:

1. Drs. H. Darsono, sebagai Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah memberikan

kesempatan kuliah di Universitas Pamulang dengan biaya terjangkau.

2. Dr. H. Dayat Hidayat, M.M, selaku Rektor Universitas Pamulang yang selalu

memotivasi dalam belajar di Unpam.

3. Ir. H. Dadang Kurnia, M.M, selaku Ketua Program Studi Teknik Industri, dan

Dekan Fakultas Teknik Universitas Pamulang yang telah memberikan waktunya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan.

4. Bapak Ihsan Supono, ST.MT.PhD, yang memberi bimbingan akademik dalam

penulisan laporan kerja praktek ini terima kasih banyak untuk waktu dan saran

serta masukannya.

5. Bapak Nanang Kusnandar, S.Si,MT, yang telah membantu penulis dalam

meluangkan waktunya untuk memberikan saran kepada penulis.

6. Ibu Lilis Mardiyana (Istri) dan M.Septiliyan A.S.P.N (Anak) serta kedua orang

tua penulis dan semua anggota keluarga yang telah memberikan bantuan baik

moril maupun materil, serta doa selama penyusunan laporan kerja praktek ini.

7. Bapak Agus Fanar Syukri, PhD selaku Kepala Pusat di Instansi Pemerintah

Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian-Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (P2SMTP-LIPI) yang telah memberikan izin kepada

(4)

8. Bapak Ade Khaerudin Taufiq, M.Si, selaku Kepala Bagian Tata Usaha di Pusat

Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian-Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (P2SMTP-LIPI) yang telah menerima penulis selama praktek kerja

lapangan.

9. Ibu Dewi Indah Vebriyanti, SE, selaku Kepala Sub Bagian Kepegawaian dan

Umum di P2SMTP-LIPI, yang telah memberikan pengarahan kepada penulis

selama melaksanakan laporan kerja praktek.

10. Seluruh Pegawai Negri Sipil (PNS) dan honorer di Lingkungan Instansi, yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan kerja praktek.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada laporan kerja praktek ini

masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis selalu berusaha untuk tetap

membuka diri terhadap semua masukan kritik dan saran yang membangun dan

berguna untuk penyempurnaan dimasa yang akan datang dan pada akhirnya semoga

laporan kerja praktek ini dapat memberikan konstribusi yang berarti dan bermanfaat

bagi semua pihak.

Pamulang, Juni 2016

(5)

BAB I

DESKRIPSI INSTANSI

1.1 Profil Umum Tempat Kerja Praktek

Nama Instansi :Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi

Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(P2SMTP-LIPI) Alamat :Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 417 Setu,

Tangerang Selatan, Banten, 15314

Tahun Berdiri :2005

Jenis Usaha :Jasa Layanan

1.2 Sejarah Berdiri P2SMTP-LIPI

Sejarah berdirinya P2SMTP-LIPI adalah merupakan penggabungan dari

dua unit kerja yaitu Pusat Standar dan Sistem Mutu-Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (PSSM-LIPI) dengan Bidang Teknologi Pengujian Pusat Penelitian

Kalibrasi, Instrumentasi, dan Metrologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

(BTP P2KIM-LIPI) yang telah di dirikan pada tanggal 1 Maret 2005.

P2SMTP-LIPI adalah salah satu Lembaga Pemerintah Non Kementrian

(LPNK) eselon dua (2) yang berada di bawah kedeputian bidang Jasa Ilmiah

(JASIL) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang di bentuk berdasarkan

SK kepala LIPI No. 3212/M/2004 tentang organisasi dan tata kerja Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia. Salah satu tujuan di dirikannya P2SMTP-LIPI adalah untuk

memenuhi tinggi nya permintaan jasa pelayanan pengujian di indonesia terhadap

suatu produk tertentu sebelum produk tersebut di lepas di pasar atau di konsumsi

konsumen sebagai kebutuhan kehidupan manusia sehari-hari.

Dengan kemampuan serta di dukung fasilitas yang lengkap dan Sumber

Daya Manusia (SDM) yang kompeten, P2SMTP-LIPI siap menyediakan layanan

untuk memberikan solusi keamanan bagi setiap produk manufaktur yang di

(6)

Seiring pesatnya perkembangan jumlah konsumen di seluruh indonesia,

P2SMTP-LIPI memperluas layanannya dengan menambah bidang pengujian yang

lain seperti otomotif, Peralatan rumah tangga yang berbasis kelistrikan, satelit, dan

juga mengembangkan pelayanan bidang audit pabrik/sosial, serta pelatihan yang

menjadikan P2SMTP-LIPI sebagai salah satu laboratorium terdepan bagi jasa

pengujian di indonesia. Dengan di perolehnya sertifikat akreditasi ISO/IEC 17025

dari lembaga akreditasi nasional Komite Akreditasi Nasional (KAN), menjadikan

hasil uji P2SMTP-LIPI dapat di terima oleh industri di indonesia dan mancanegara.

Maka dari itu P2SMTP-LIPI mempunyai peranan yang sangat penting

dalam menjamin kualitas mutu dari sebuah produk tertentu yang berada dan beredar

di pasar nasional, regional maupun internasional.

1.3 Komitmen P2SMTP-LIPI

P2SMTP-LIPI mempunyai komitmen untuk berpikir, bersikap, dan

bertindak sesuai dengan nilai-nilai inti dari organisasi. Adapun nilai inti dari

organisasi ini adalah:

1. Selaras, yaitu berusaha mewujudkan keselarasan serta berusaha saling

melengkapi antara cita-cita atau tujuan organisasi dengna masyarakat lokal,

nasional, regional, serta global.

2. Maju, yaitu berusaha untuk selalu mengembangkan cara berpikir yang positif

dengan baik dan benar untuk mencapai tingkat peradaban yang tinggi hari ini

lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

3. Tanggap, yaitu selalu berusaha untuk menjadi yang tercepat dalam menanggapi

persoalan perubahan lingkungan, serta mengembangkan sikap keterbukaan dan

selalu memperhatikan kritik dan saran baik secara internal maupun eksternal.

4. Profesional, yaitu bekerja dengan secara independen, tidak memihak antara

yang satu dengan yang lainnya, menerapkan serta mengembangkan dan

meningkatkan keterampilan dalam bidang pengetahuan ilmu dan teknologi

(7)

3

1.4 Visi Dan Misi

Visi dari P2SMTP-LIPI adalah menjadi acuan nasional dalam bidang

teknologi pengujian dalam rangka untuk menunjang kehidupan bangsa dan negara.

Sehingga bangsa dan negara dapat bersaing dengan dunia secara keseluruhan atau

secara global.

Misi dari P2SMTP-LIPI yaitu berusaha semaksimal mungkin untuk

membantu membangun kemandirian dan keunggulan bangsa dan negara serta

mengembangkan dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di

bidang sistem mutu dan teknologi pengujian dalam memperkuat kelembagaan

untuk menunjang pelaku ilmu pengetahuan dan teknologi, dunia usaha, dan

(8)

1.5 Struktur Organisasi P2SMTP-LIPI

Sumber: P2SMTP-LIPI

Gambar 1.1 Struktur Organisasi P2SMTP-LIPI

1.6 Fasilitas P2SMTP-LIPI

Fasilitas atau sarana merupakan salah satu bagian yang sangat penting

dalam melaksanakan atau melancarkan serta menentukan segala macam kegiatan

suatu keorganisasian manapun, baik itu kegiatan-kegiatan organisasi yang ada di

perusahaan swasta maupun kegiatan-kegiatan organsasi yang ada di instansi

(9)

5

bagian dari pendukung organisasi itu sendiri Karena suatu kegiatan organisasi

apapun akan berjalan dengan sangat baik apabila suatu organisasi mempunyai

fasilitas-fasilitas pendukung keorganisasian. Sebaliknya, suatu organisasi apapun

tidak akan berjalan tanpa adanya fasilitas-fasilitas pendukung suatu keorganisasian.

1.6.1 Fasilitas Utama 1. Gedung Manajemen

Gedung manajemen adalah bangunan tiga lantai yang di dalamnya di tempati

bagian atau bidang-bidang tertentu. Bidang-bidang ini mempunyai tugas dan fungsi

masing-masing yang berbeda satu sama lain. Lantai dasar di tempati Bidang

Pelayanan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (BPSMTP). Bidang ini akan

melayani para konsumen atau pelanggan yang ingin memakai atau menggunakan

jasa pelayanan P2SMTP-LIPI untuk melakukan permintaan pengujian sebuah

produk tertentu. Kemudian semua konsumen yang ingin melakukan permintaan

pengujian sebuah produk, akan melewati tahap registrasi terlebih dahulu dan

selanjutnya akan di tindak lanjuti oleh BPSMTP dan kemudian nantinya akan di

verifikasi oleh BPSMTP itu sendiri. Kemudian lantai dua (2) di tempati Bidang

Tata Usaha (BTU), bidang ini melakukan aktivitas-aktivitas yang berhubungan

dengan segala macam bentuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya mengatur semua

segala keperluan laboratorium dan mengadakan permintaan-permintaan yang akan

dibutuhkan oleh laboratorium pengujian. Baik itu berupa pembelian sebuah alat

pengujian maupun kebutuhan-kebutuhan yang lainnya. BTU juga berfungsi sebagai

maajemen kontrol, baik itu mengontrol anggaran belanja dan pendapatan maupun

mengontrol pengeluaran serta fungsi dari BTU untuk mengontrol para pekerja atau

karyawan P2SMTP-LIPI. Kemudian lantai tiga adalah juga bagian yang termasuk

ke dalam Bidang Pelayanan Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (BPSMTP).

2. Gedung Laboratorium

Laboratorium merupakan fasilitas atau sarana yang sangat penting, karena nantinya

semua barang contoh dari konsumen yang di berikan kepada P2SMTP-LIPI

selanjutnya akan di tindak lanjuti dan di tangani untuk di lakukan pengujian.

(10)

a. Gedung Laboratorium Electro Magnetic Compatibility 1

b. Gedung Laboratorium Electro Magnetic Compatibility 2

c. Gedung Laboratorium Electro Magnetic Compatibility 3 dan

d. Gedung Laboratorium Vibrasi IPCode(Ingress Protection Code).

1.6.2 Fasilitas Pendukung

1. Tiga Kendaraan Roda Empat

Unit Pelayanan Bergerak-Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian (UPB-SMTP)

adalah nama transportasi kendaraan roda empat yang merupakan bagian dari

fasilitas pendukung P2SMTP-LIPI.

2. Dua Kendaraan Roda Dua

Fungsi dari kendaraan roda dua ini tidak jauh berbeda dengan kendaraan roda

empat, hanya saja kendaraan ini di pakai untuk menempuh jarak yang lebih dekat

atau jarak yang tidak jauh dari perkantoran. Hal ini untuk mendukung jalannya jasa

pelayanan dan konsumen mendapatkan kepuasan pelayanan.

Kedua jenis transprotasi tersebut tujuannya adalah sama yaitu untuk membantu

mengantarkan dan melayani serta memenuhi kebutuhan para konsumen yang ingin

menggunakannya.

3. Gardu Penyalur Kelistrikan Milik P2SMTP -LIPI

P2SMTP-LIPI mempunyai gardu listrik sendiri dan langsung dari gardu utama

milik PLN tujuannya ialah untuk mendukung jalannya suatu kegiatan penelitian

serta pengujian yang sedang berlangsung. Hal ini untuk mengurangi nilai resiko

kegagalan pengujian apabila mempunyai gardu listrik sendiri. Gardu listrik ini juga

untuk mendukung segala kegiatan aktivitas tertentu, Baik itu aktivitas laboratorium

pengujian, maupun aktivitas kegiatan manajemen lainnya.

Pengoperasian suatu alat yang ada didalam laboratorium pengujian tidak akan

berjalan tanpa adanya daya listrik yang besar. Misalnya ketika ada konsumen atau

pelanggan yang ingin melakukan pengujian alat atau kalibrasi, maka tidak akan

(11)

7

1.6.3 Lokasi

Lokasi P2SMTP-LIPI berada di area Kawasan Puspiptek Serpong Gedung 417

muncul setu, Tangerang Selatan Banten.

1.6.4 Lingkungan

Lingkungan P2SMTP-LIPI berada di dalam satu kesatuan lingkungan Kawasan

Puspiptek Serpong yang memang kawasan ini di khususkan untuk melakukan

segala bentuk kegiatan atau aktivitas penelitian ilmu dan teknologi yang ada di

indonesia.

1.7 Rumusan Masalah

Perumusan masalah dalam hasil laporan kerja praktek ini adalah:

1. Perlakuan pelayanan terhadap para konsumen yang ingin melakukan uji alat di

P2SMTP-LIPI dalam menunjang kualitas dari sebuah produk sebelum produk

di jual dan di pasarkan kepada masyarakat.

2. Meyakinkan terhadap para konsumen bahwa P2SMTP-LIPI mempunyai kredibilitas dalam menguji suatu produk tertentu sebelum diproduksi secara

masal dan menyeluruh.

1.8 Batasan Masalah

Ruang lingkup permasalahan yang di bahas dalam laporan kerja praktek

ini adalah Mengenai pengujian yang dilakukan dilaboratorium P2SMTP-LIPI

sesuai SNI ISO/IEC 17025 2008.

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan dalam laporan kerja praktek ini adalah:

BAB I DESKRIPSI INSTANSI

Pendahuluan berisikan tentang sub bab profil umum tempat kerja praktek,

(12)

P2SMTP-LIPI, struktur organisasi P2SMTP-P2SMTP-LIPI, fasilitas P2SMTP-P2SMTP-LIPI, batasan

permasalahan, serta sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN DAN HASIL

Pada bab pembahasan ini, berisikan tentang penjelasan dan pembahasan

dari kerja praktek serta teori-teori penunjang yang berkaitan dengan hasil

kerja praktek.

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari pelaksanaan dan pelaporan

(13)

BAB II

PEMBAHASAN DAN HASIL

2.1 Latar Belakang

Seiring berjalannya waktu, dunia telah berubah dan berkembang dengan

begitu pesat. Kebutuhan dan keinginan akan suatu barang atau produk menjadi

suatu keharusan bagi setiap manusia untuk memilikinya. Serta terkadang suatu

produk atau barang tersebut tidak di imbangi dan di barengi dengan penerapan

kualitas dari sebuah produk itu sendiri. Sehingga menjadi timbul pertanyaan di

masyarakat bagaimana mendapatkan produk yang berkualitas? Apakah produk

tersebut layak atau pantas untuk di pergunakan konsumen?

Berkaitan dengan hal kualitas, sudah banyak lembaga-lembaga yang telah

di dirikan pemerintah. Tujuannya untuk menjamin kepuasan konsumen terhadap

suatu produk tertentu sebelum produk tersebut di lepas di pasar. Sehingga

konsumen tidak perlu khawatir tentang produk yang akan di jual di pasar karena

pemerintah sudah mengaturnya dalam undang-undang tentang perlindungan

konsumen pada pasal empat (4) No.8 tahun 1999 menyebutkan bahwa konsumen

berhak atas kenyamanan, keamanan, dan keselamatan dalam menggunakan suatu

barang dan/atau jasa.

Dalam laporan hasil kerja praktek ini, tidak membahas sebuah produk,

tetapi mencoba membahas dan menganalisa bahwa suatu produk sangat perlu di

lakukan adanya suatu uji kelayakan, kenyamanan, keamanan serta keselamatan

sebelum konsumen menggunakan atau memakai produk tersebut. Hal ini akan

berdampak buruk dan akan menjadi permasalahan yang besar apabila tidak di

perhatikan secara serius. Karena permasalahan inilah akan di angkat tema: “Jaminan Layanan Jasa Di Pusat Penelitian Sistem Mutu Dan Teknologi

(14)

2.2 SNI ISO/IEC 17025

ISO/IEC 17025 adalah standar utama yang di gunakan oleh laboratorium

pengujian dan kalibrasi. ISO/IEC 17025 terdiri dari lima (5) elemen yang terdiri

dari ruang lingkup, referensi normatif, istilah dan definisi, persyaratan manajemen,

dan persyaratan teknis. Dua bagian utama dalam ISO/IEC 17025 adalah Persyaratan

Manajemen dan Persyaratan Teknis. Persyaratan Manajemen berkaitan dengan

operasi dan keefektifan sistem manajemen mutu dalam laboratorium. Persyaratan

Teknis meliputi faktor-faktor yang menentukan kebenaran dan kehandalan

pengujian dan kalibrasi yang di lakukan di laboratorium.

Dalam perkembangan dunia, baik secara nasional maupun internasional

suatu produk di tuntut untuk melakukan perbaikan terus menerus. Perbaikan yang

di lakukan tentunya untuk mendukung keamanan, kenyamanan, serta keselamatan

dalam pembuatan suatu produk. Standard ISO/IEC 17025 merupakan standard

internasional yang kemudian di adopsi menjadi Standard Nasional Indonesia SNI

ISO/IEC 17025: 2008.

Laboratorium pengujian yang sudah menerapkan SNI ISO/IEC 17025 : 2008 tentunya dapat di percaya bahwa hasil pengujian di laboratorium tersebut telah

di akui di mancanegara secara keseluruhan dan tidak terbantahkan. Hal ini akan

berdampak sangat baik bagi masyarakat untuk mendapatkan kepuasan konsumen

terhadap produk tertentu.

2.2.1

Pengertian SNI ISO/IEC 17025 : 2008

ISO/IEC 17025 pertama kali di terbitkan pada tahun 1999 oleh

International Organization for Standardization (ISO) dan International

Electrotechnical Comission (IEC). Ini adalah standard yang paling penting untuk

kalibrasi dan pengujian di seluruh dunia. Laboratorium yang terakreditasi dengan

standard internasional ini telah mampu menunjukan bahwa mereka secara teknis

berkompeten dan akan menghasilkan tes yang tepat dan akurat dan atau data

kalibrasi yang valid. Adapun sebuah pendahulunya yang terkenal yaitu Standard

(15)

11

Laboratories. Kemudian di tarik setelah ISO/IEC 17025 di terbitkan dan di adopsi

sebagai EN ISO/IEC 17025.

ISO/IEC 17025 adalah merupakan standar mutu yang di buat untuk

laboratorium pengujian dan kalibrasi. ISO/IEC 17025 di rilis kedua kalinya pada

tahun 2005 dan terbagi menjadi dua (2) bagian utama yaitu persyaratan manajemen

dan persyaratan teknis. Persyaratan manajemen terkait dengan operasi dan

keefektifan sistem manajemen mutu dalam laboratorium dan memiliki kesesuaian

atau persyaratan yang sama dengan ISO 9001. Walau demikian, kesesuaian dengan

ISO/IEC 17025 bukan berarti kesesuaian dengan semua persyaratan ISO 9001.

Sebaliknya juga, kesesuaian dengan semua persyaratan ISO 9001 tidak

dengan sendirinya menyatakan kompetensi kesesuaian dengan ISO/IEC 17025.

Persyaratan teknis yaitu terkait dengan alamat kompetensi staf, metodologi

pengujian, peralatan, kualitas dan pelaporan hasil pengujian dan atau kalibrasi.

2.2.2 Manfaat Dan Keuntungan Penerapan SNI ISO/IEC 17025 : 2008

Menerapkan ISO/IEC 17025 memiliki manfaat bagi laboratorium tetapi

ada juga pekerjaan tambahan dan biaya yang di perlukan. Penggunaan ISO/IEC

17025 dapat menfasilitasi kerjasama antar laboratorium dan lembaga-lembaga

lainnya, membantu pertukaran informasi dan pengalaman, dan membantu

harmonisasi standar dan prosedur.

Manfaat yang dirasakan jika menerapkan standard ISO/IEC 17025, adalah:

1. ISO/IEC 17025 merupakan dasar sebagian besar sistem mutu lainnya yang

berhubungan dengan laboratorium, misalnya “Good Manufacturing Practices” (GMP) dan “Good Laboratory Practices” (GLP).

2. Berkurangnya indeks pengaduan dan keluhan konsumen terhadap jasa

pelayanan di laboratorium tersebut, apabila sudah menerapkan ISO/IEC 17025.

3. Dapat menambah konsumen yang baru, yang ingin menggunakan jasa

laboratorim pengujian.

4. Saat di laksanakan dengan benar, sistem mutu dapat membantu untuk terus

(16)

Keuntungan yang di rasakan jika menerapkan ISO/IEC 17025 adalah:

1. Keuntungan dalam pemasaran laboratorium pengujian.

2. Meningkatkan citra laboratorium, serta meningkatnya kepercayaan di mata

konsumen.

3. Mendapatkan pengakuan secara internasional terhadap hasil pengujian yang di

lakukan laboratorium tersebut.

4. Menjadi perbandingan kemampuan pengujian, kepada laboratorium yang lain

yang belum menerapkan ISO/IEC 17025.

2.2.3 Perkembangan SNI ISO/IEC 17025 : 2008

Secara garis besarnya, perkembangan ISO/IEC 17025 terdiri dari:

1. ISO Guide 25: 1978

2. SO/IEC Guide 25: 1982

3. ISO/IEC Guide 25: 1990

4. ISO/IEC 17025: 2000

5. ISO/IEC 17025: 2005

Pada tahun 1977 berdiri International Laboratory Accreditation

Cooperation (ILAC) sebagai organisasi kerja sama internasional antara berbagai

badan akreditasi laboratorium yang ada di seluruh dunia. Organisasi ini bertujuan

untuk menciptakan persetujuan saling pengakuan antar negara anggota (ILAC).

1. ISO Guide 25: 1978

Tahun 1978, (ILAC) mengembangkan suatu persyaratan teknis untuk

laboratorium pengujian sebagai kriteria teknis akreditasi laboratorium.

Persyaratan tersebut diajukan kepada (ISO) untuk dapat diterima secara

internasional. Sebagai hasilnya, pada tahun 1978 (ILAC) menerbitkan

persyaratan tersebut sebagai ISO Guide 25: 1978.

ISO Guide 25: 1978 berlaku sebagai akreditasi laboratorium di seluruh dunia,

dan akreditasi ini merupakan edisi pertama sistem mutu laboratorium yang

mulai di terapkan. Tetapi di dalam penerapannya terasa kurang sempurna

(17)

13

2. ISO/IEC Guide 25:1982

Karena merasa perlu adanya perbaikan terhadap ISO Guide 25:1978, (ILAC)

mengadakan pertemuan pada tahun 1980 serta mendesak ISO khususnya The

ISO Committee On Certification (ISO/ CERTICO) untuk melakukan revisi.

Pertemuan tersebut menghasilkan pembahasan yang di setujui oleh dua (2)

organisasi internasional yaitu (IEC) dan (ISO). Maka terbitlah ISO/IEC Guide

25:1982 pada tahun 1982.

Sejak penerapan ISO/IEC Guide 25:1982 penggunaan laboratorium sistem

mutu berkembang pesat, karena banyak negara menggunakan sebagai dasar

sistem mutu laboratorium. Selain itu di gunakan pula sebagai pedoman untuk

mengetahui kemampuan laboratorium oleh badan akreditasi laboratorium.

3. ISO/IEC Guide 25: 1990

Bersamaan dengan penggunaan ISO/IEC Guide 25: 1982, terjadi perubahan

dunia menuju di berlakukannya pendekatan sistem mutu di pabrik, industri,

maupun jasa pelayanan. Pada tahun 1988 (ILAC) mengadakan pertemuan dan

meminta ISO untuk merevisi lebih lanjut ISO/IEC Guide 25: 1982.

Hasilnya, IEC menyetujui revisi tersebut pada Oktober 1990 dan kemudian di

susul oleh ISO pada Desember 1990. Edisi ketiga (3) ini di terbitkan sebagai

ISO/IEC Guide 25: 1990. Yang lebih di fokuskan pada kegiatan laboratorium

dengan memperhatikan persyaratan kemampuan laboratorium yang tercantum

dalam OECD tentang GLP dan ISO seri 9000 tentang jaminan mutu.

4. ISO/IEC 17025 : 2000

Tahun 2000 ISO/IEC Guide 25: 1990 dan EN 45001: 1989 kedua standard

tersebut di sempurnakan menjadi ISO/IEC 17025: 2000. ISO/IEC 17025

adalah merupakan perpaduan antara persyaratan manajemen dan persyaratan

teknis yang harus di penuhi setiap laboratorium pengujian dan atau kalibrasi.

5. SNI ISO/IEC 17025 : 2005

Pada tahun 2005 ISO/IEC 17025 : 2000 di revisi kembali menjadi ISO/IEC

17025: 2005, dengan menambahkann satu (1) elemen manajemen yaitu elemen

peningkatan. Dengan demikian, SNI ISO/IEC 17025 : 2005 mempunyai lima

(18)

Berdasarkan perkembangan dunia yang semakin modern, standar acuan

pengujian pun selalu berubah-ubah dari masa ke masa. Hal ini untuk melanjutkan

perbaikan yang terasa kurang. Indonesia sendiri telah mengadopsi standard ini

menjadi SNI ISO/IEC 17025: 2008. Berikut di bawah ini adalah elemen-elemen

yang di telah di revisi dan selalu di perbaiki secara terus menerus sebagai tambahan

dari elemen sebelumnya.

Tabel 2.1 Persyaratn Manajemen dan Persyaratan Teknis

Sesuai Dengan ISO/IEC 17025: 2008

Persyaratan manajemen dan persyaratan teknis sesuai

ISO/IEC 17025: 2008

No Persyaratan manajemen No Persyaratan teknis

1

Kaji ulang permintaan

tender, dan kontrak

Sub kontrak pengujian

Pembekalan dan pembelian

jasa

Metode pengujian, metode

kalibrasi, dan validasi metode

Peralatan

Penanganan barang yang di uji

Pengambilan sampel

Ketertelusuran pengukuran

Jaminan mutu hasil pengujian

Laporan hasil

(19)

15

Dengan demikian dapat kita ketahui tentang sejarah perkembangan

ISO/IEC 17025 mulai dari awal perkembangan terbentuknya hingga mengalami

beberapa revisi serta perubahan dan perbaikan secara terus menerus yang bertujuan

untuk mencapai kepuasan terhadap para konsumen.

2.3 Keberhasilan P2SMTP-LIPI

Dalam hal melayani konsumen, P2SMTP-LIPI telah bekerja maksimal

dalam perjalanannya. Hal ini terbukti dalam peraihan yang di peroleh

P2SMTP-LIPI. Peraihan tersebut ialah mendapatkan sertifikasi akreditasi SNI ISO/IEC

17025 dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

KAN adalah wakil pemerintah indonesia di forum regional maupun

internasional di bidang akreditasi. Hal ini terlihat dengan masuknya KAN dalam

MRA, APLAC dan ILAC. Maka kompetensi laboratorium yang telah di akreditasi

KAN, termasuk P2SMTP akan di akui di kawasan regional asia pasifik maupun

internasional. “Suatu produk cukup di uji sekali dan hasilnya dapat di terima di

mana-mana di seluruh belahan dunia”.

Akreditasi ini telah di berikan resmi kepada P2SMTP-LIPI pada tanggal

31 maret 2011 dengan nomor akreditasi LP-505-IDN, dan akreditasi ini berlaku

untuk laboratorium pengujian peralatan konversi energi pengujian kompor gas satu

tungku dengan pemantik mekanik yang bertekanan rendah.

Dengan hasil yang di peroleh ini, bahwasanya P2SMTP-LIPI memang

sangat bersunguh-sungguh dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai

lembaga pelayanan dan jasa untuk menjamin keamanan, kenyamanan, keselamatan,

dalam suatu produk atau barang yang akan di gunakan oleh konsumen.

Pencapaian ini sangatlah penting untuk di ketahui oleh masyarakat luas,

karena baru enam (6) tahun selama di dirikan, laboratorium P2SMTP-LIPI ini

sudah mendapatkan predikat yang baik. Dari kesekian banyak

laboratorium-laboratorium yang ada di lingkungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

laboratorium P2SMTP-LIPI adalah laboratorium pengujian ke empat (4) yang telah

di akreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional. Adapun laboratorium sebelumnya

(20)

1 Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik (B4T) bandung,

2 Balai Besar Logam Dan Mesin (BBLM) bandung, dan

3 Balai Riset Dan Standardisasi Industri (BARISTAND) surabaya.

2.4 Alur Pelayanan Jasa Di P2SMTP-LIPI

P2SMTP-LIPI telah melakukan segmentasi layanan kepada para

konsumen terutama para konsumen yang bergerak dalam bidang atau sektor

manufaktur yang produknya berbasis kelisrikan dan elektronika. guna untuk

menguji mutu dan teknologi dari suatu produk tersebut sebelum produk itu di lepas

dan di jual kepada konsumen, dan untuk menjamin keselamatan dan keamanan serta

kenyamanan konsumen yang telah di atur undang-undang dalam menggunakan

produk tersebut.

Konsumen yang datang yang ingin melakukan uji alat harus terlebih

dahulu melakukan registrasi kepada bagian Bidang Pelayanan Sistem Mutu dan

Teknologi Pengujian (BPSMTP) untuk meregistrasi pendaftarannya. Langkah ini

adalah bagian dari prosedur yang harus di lakukan dan di jalani serta di ikuti terhadap semua calon konsumen yang ingin mengajukan permintaan pengujian di

P2SMTP-LIPI.

Setelah melakukan langkah tersebut, konsumenakan menyerahkan produk

tertentu atau barang sampel yang akan di uji di sini. Kemudian barang sampel

tersebut akan di letakan dan di simpan di dalam ruangan penerimaan barang dan

seterusnya nanti akan di tindak lanjuti dan di proses kebagian laboratorium agar di

lakukan pengujian. Berikut di bawah ini adalah gambar dari ruangan penerimaan

(21)

17

Sumber: Ruang Penerimaan Sampel

Gambar 2.1 Ruangan Penerimaan Sampel

Sebelum menyerahkan sampel kepada P2SMTP-LIPI, calon konsumen

yang ingin menggunakan jasa pengujian terlebih dahulu mengisi dokumen berupa

formulir permintaan pengujian yang nantinya akan melewati tahapan-tahapan yang

di tentukan oleh P2SMTP-LIPI. setelah semua tahapan di selesaikan oleh calon

konsumen dan pihak BPSMTP menyetujui, maka konsumen di anggap memenuhi

syarat-syarat yang telah di ajukan.

Kemudian informasi dari BPSMTP ini selanjutnya akan di teruskan

kepada pelaksana pengujian yang nantinya produk sampel tersebut akan di lakukan

(22)

pesanan pengujian yang di ajukan oleh calon konsumen kepada P2SMTP-LIPI

sebelum pengujian di lakukan.

Sumber: P2SMTP-LIPI

Gambar 2.2 Alur Permintaan Pesanan Pengujian

2.5 Pengujian di Laboratorium P2SMTP-LIPI

Beberapa macam pengujian-pengujian telah di lakukan P2SMTP-LIPI,

pengujian ini tentunya mengacu kepada peraturan-peraturan yang ada dan sesuai

(23)

19

adalah beberapa macam pengujian-pengujian yang telah di lakukan oleh

P2SMTP-LIPI.

2.5.1 Pengujian Peralatan Kelistrikan

P2SMTP-LIPI melakukan uji peralatan kelistrikan, tujuan dari pengujian

peralatan kelistrikan adalah untuk mengetahui gangguan elektromagnetik pada

peralatan secara radiasi, untuk mengetahui unjuk kerja unit uji terhadap gangguan

induktif yang di hasilkan dari pengoperasian komponen elektromagnetik dengan

beban pada saluran suplay daya dan saluran sinyal, untuk mengetahui unjuk kerja

unit uji terhadap gangguan elektrostatik unit uji yang bermuatan listrik, menguji

immunitas peralatan audio/video terhadap gangguan-gangguan elektromagnetik,

dan juga untuk mengetahui gangguan elektromagnetik pada peralatan secara

konduksi.

Dengan di dukungnya berbagai peralatan seperti anechoic chamber,

GTEM, shielded room conducted emission test, shielded room immunity test, burst,

surge, voltage interruptions, ESD dan power-frequency magnetic, maka hasil pengujian yang di lakukan dapat di ketahui suatu produk dapat beroperasi secara

normal di lingkungan elektromagnetik tanpa terpengaruh ataupun menghasilkan

gangguan terhadap peralatan kelistrikan lainnya.

Berikut dibawah ini adalah hasil dari beberapa gambar pengujian peralatan

kelistrikan yang di lakukan oleh P2SMTP-LIPI.

(24)

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.4 Pengujian Peralatan Kelistrikan

2.5.2 Pengujian Uninterrupable Power Supply (UPS)

P2SMTP-LIPI juga melakukan pengujian terhadap Uninterrupable Power

Supply (UPS), untuk mengetahui kualitas produk UPS sesuai standar yang berlaku.

Dengan di dukung peralatan yang memadai serta sumber daya manusia yang

berkompeten menjadikan hasil pengujian di P2SMTP-LIPI lebih akurat.

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

(25)

21

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.6 Pengujian UPS

2.5.3 Pengujian Efek Lingkungan

P2SMTP-LIPI juga melakukan pengujian terhadap efek lingkungan dari

beragam produk, tidak hanya produk plastik, produk otomotif pun dapat di lakukan

pengujian efek lingkungan di sini. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk

mengetahui kualitas bahan produk tetentu dan untuk mengetahui perubahan fungsi

dan kondisi fisik setelah di beri perlakuan efek lingkungan. Berikut di bawah ini

gambar pengujian body belakang mobil yang di beri perlakuan efek lingkungan.

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

(26)

2.5.4 Pengujiann Konversi Energi

Laboratorium pengujian konversi energi P2SMTP-LIPI pun juga telah

mendapat kepercayaan dari pemerintah serta mendapat tugas untuk

mengembangkan laboratorium uji yang gunanya untuk menjamin mutu produk

kompor gas satu tungku dan regulator pada program nasional konversi energi dari

penggunaan minyak tanah ke LPG, sampai saat ini laboratorium pengujian

konversi energi P2SMTP-LIPI berkembang dengan sangat pesat sekali. Karena

dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka bertambah pula pemakaian produk

kompor gas satu tungku dan regulator, artinya semakin bertambah banyak pula

pengujian konversi energi ini yang di lakukan.

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.8 Pengujian Konversi Energi

2.6 Tempat Penyimpanan

Untuk menjaga ketertiban kerja di laboratorium, seluruh peralatan baik

peralatan pengujian atau produk yang akan diuji di simpan di tempat yang telah di

(27)

23

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.9 Lemari Penyimpanan Alat dan Barang Uji

2.7 Metode Pengujian

Untuk mendapatkan hasil pengujian yang tepat, pengujian di

P2SMTP-LIPI selalu menggunakan metode yang di akui, baik merupakan metode baku

maupun metode yang di kembangkan sendiri. Seluruh metode pengujian di susun

(28)

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.10 Beberapa Instruksi Kerja

2.8 Perawatan Peralatan Laboratorium

Kualitas hasil pengujian sangat di tentukan oleh kualitas peralatan yang di

gunakan. Untuk menjaga keyakinan akan kebenaran nilai hasil pengukuran seluruh

peralatan di laboratorium di kalibrasi secara berkala oleh laboratorium kalibrasi

(29)

25

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.11 Label Kalibrasi Peralatan dan Sertifikat Kalibrasi

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.12 Label Kalibrasi Peralatan dan Sertifikat Kalibrasi

2.9 Kondisi Ruang Laboratorium

Pendingin ruangan laboratorium pengujian P2SMTP-LIPI merupakan

(30)

ini berfungsi sebagai pengatur suhu ruangan laboratorium pengujian

P2SMTP-LIPI. Setiap pengujian yang di lakukan, kadar temperatur suhu ruangan tersebut di

atur sedemikian rupa di bawah rata-rata suhu pada biasanya, agar mendapatkan

hasil pengujian yang maksimal.

Kondisi laboratorium juga selalu di pantau untuk menjaga kualitas hasil

pengujian yang di lakukan.

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.13 Pengukur Temperatur dan RH

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

(31)

27

Selain itu, gangguan akibat kegiatan laboratorium pengujian terhadap

lingkungan juga di minimalkan. Pengujian di laboratorium vibrasi tersebut dapat

menimbulkan kebisingan yang tinggi. Untuk itu ruangan laboratorium vibrasi di

desain dengan menggunakan peredam suara yang terbuat dari glass wool yang di

pakai untuk melapisi seluruh dinding dalam ruangan.

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

Gambar 2.15 Dinding Ruangan Vibrasi Dengan Peredam Glass Wool

2.10 Hasil

Setelah P2SMTP-LIPI melakukan pengujian-pengujian, baik itu pengujian

alat kelistrikan, pengujian UPS, pengujian efek lingkungan, dan serta pengujian

konversi energi kompor gas satu tungku dan regulator, maka di buatlah hasil dari

(32)

Sumber: Ruang Laboratorium Pengujian

(33)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

P2SMTP-LIPI adalah lembaga pemerintah independen yang bergerak di

bidang jasa pelayanan laboratorium pengujian dan atau kalibrasi.

P2SMTP-LIPImemiliki predikat yang baik, terbukti dengan mendapatkan nya akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) pada tanggal tanggal 31

maret 2011 dengan nomor akreditasi LP-505-IDN. Akreditasi ini berlaku untuk

laboratorium pengujian peralatan konversi energi pengujian kompor gas satu

tungku dengan pemantik mekanik yang bertekanan rendah. Lingkup akreditasi terus

di kembangkan oleh P2SMTP-LIPI.

P2SMTP-LIPI menjadi laboratorium pengujian yang ke empat (4) di

lingkungann Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia yang telah mendapat akreditasi

dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).

Setiap hasil dari pengujian yang telah dilakukan, P2SMTP-LIPI selalu

berusaha untuk memberikan hasil yang terbaik mengenai kepuasan terhadap

konsumen.

3.2 Saran

Untuk menambah dan serta untuk meningkatkan predikat dan kredibiltas

laboratorium pengujian yang ada, sebaiknya P2SMTP-LIPI terus selalu berusaha

menambahkan perluasan lingkup akreditasi laboratorium pengujian terhadap

laboratorium-laboratorium yang lainnya. Agar supaya laboratorium pengujian ini

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Anwar Hadi, (2007), Pemahaman dan Penerapan ISO/IEC 17025 : 2005, PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hadi, A, (2000), Sistem Manajemen Mutu Laboratorium PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Riyanto, Ph.D., (2015) Validasi & Verivikasi Metode Uji Sesuai Dengan ISO/IEC 17025 Laboratorium Pengujian dan Kalibrasi, Edisi 1, Penerbit Deepublish (Group Penerbitan CV BUDI UTAMA) Yogyakarta.

SNI ISO/IEC 17025:2005, Interpretasi Butir-Butir Perubahan, KAN.

SNI ISO/IEC 17025:2005, Persyaratan Umum Kompetensi Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi (Versi Bahasa Indonesia), Edisi kedua. KAN.

Gambar

Gambar 1.1  Struktur Organisasi P2SMTP-LIPI
Gambar 2.1 Ruangan Penerimaan Sampel
Gambar 2.2 Alur Permintaan Pesanan Pengujian
Gambar 2.3 Pengujian Peralatan Kelistrikan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Gramedia Pustaka Utama sebagai Perusahaan penerbit dan percetakan buku terbesar di Indonesia sehingga sangat cocok dengan perkuliahan yang sedang praktikan

Pada pengolahan limbah cair pada proses aerasi yang telah di lakukan oleh PT ILUFA yaitu dengan menambahkan proses aerobik yang bertujuan untuk pengikatan

Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan di lapangan, penggunaan peralatan penunjang Konstruksi Bangunan masing-masing kontraktor yang ada di Proyek

Pengisian media merupakan suatu kegiatan yang di lakukan untuk melakukan mengisi media yang telah di campur kedalam polybag.. Bahan : Campuran media b) Prosedur kerja2. ?

Target yang Diharapkan Dalam pelaksanaan Kerja Praktek KP yang berlokasi di Badan Pusat Statistik Kab Bengkalis, yang terhitung selama 8 minggu terdapat beberapa target yang ingin

ADRA GEMILANG SISTEM PENYALURAN TENAGA LISTRIK KE BEBAN KONSUMEN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan On The Job Training OJT Di Susun Oleh: RAFI PRAYOGA 3204171149

Untuk prosedur slicing design website IDCloudHost yaitu, pembuatan UI/UX design di figma oleh karyawan IDCloudHost, yang kemudian UI/UX design akan diperiksa dan dipilah bagian- bagian

Laporan ini disusun berdasarkan apa yang telah penulis lakukan pada saat kerja praktek di PT SUMBER SAMUDRA MAKMUR SSM BATAM serta sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan Kerja