PAPER
PENGETAHUAN LINGKUNGAN
TOPIK: ASAS-ASAS PENGETAHUAN LINGKUNGAN
Disusun oleh:
ENIES NABILA FITHRI TIARA SARI 201510070311038
KELAS 5-A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENTINGNYA KONSEP EKOLOGI, ILMU LINGKUNGAN DAN ASAS-ASAS
LINGKUNGAN
Enies Nabila Fithri Tiara Sari
Program Studi Pendidikan Biologi Jln. Tlogomas No. 246 Malang
enies0nabila@gmail.com
Intisari— Penulisan paper ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya memahami konsep Ekologi, Ilmu Lingkungan dan Asas-asas Ilmu Lingkungan. Ekologi memiliki peran penting dalam kehidupan, karena ekologi sangat dibutuhkan kehadirannya hampir disetiap pemecahan permasalahan dalam kehidupan. Konsep Ekologi tidak lepas dari adanya ekosistem dan lingkungan. Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar manusia serta mempengaruhi kehidupan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam pelaksanaannya Lingkungan memiliki asas-asas yang dijadikan sebagai landasan dalam penjagaan dan pelestariannya, dengan adanya asas-asas lingkungan dapat dijadikan landasan bagi para pemimpin masa depan dan orang-orang yang paling berkualitas dalam mengelola lingkungan.
Kata kunci—Ekologi, Lingkungan, Asas-asas Lingkungan.
Abstract— Writing this paper aims to provide knowledge about the importance of understanding the concept of Ecology, Environmental Science and Environmental Science Principles. Ecology has an important role in life, because ecology is needed by its presence almost every problem solving in life. Ecology concept can not be separated from the existence of ecosystem and environment. Environment is everything that exists around humans and affects human life either directly or indirectly. In practice, the Environment has principles that serve as a basis for safeguarding and preservation, with environmental principles being the foundation for future leaders and the most qualified people in managing the environment.
I. PENDAHULUAN Ekologi sangat dibutuhkan
kehadirannya hampir disetiap pemecahan permasalahan dalam kehidupan, termasuk
dalam penerapan
manajemen lingkungan terkini. Ekologi merupakan salah satu cabang Ilmu yang mempelajari tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Konsep Ekologi tidak lepas dari Lingkungan, satu kesatuan Ekosistem yang terdapat dalam Ekologi.
Menurut Sukarsono (2012) dalam bukunya
Ekologi Hewan
menjelaskan bahwa Ekologi adalah kajian tentang bagaimana tanaman, binatang, dan organisme lain yang saling berhubungan satu sama lain dalam
lingkungan atau
“rumah” mereka. Kata Ekologi berasal dari kata Yunani “oikos” yang berarti “rumah.” Ekologi juga berarti
kajian tentang
kelimpahan dan
distribusi organisma. Perkembangan Ekologi dan Ilmu Lingkungan menjadi salah satu pengetahuan yang akan secara
alamiah semakin
mendesak diperlukan. Pada saat ini, Ekologi mengalami
perkembangan dari Ilmu yang hanya mempelajari apa yang ada dan apa yang terjadi di alam menjadi Ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi Ekosistem (Alam). Perkembangan tersebut memosisikan ekologi sebagai ilmu yang dapat menganalisis dan memberi jawaban terhadap berbagai kejadian alam (Zulkifli, 2014).
Selain Ekologi, Ilmu
Lingkungan juga
memiliki peran penting dalam perkembangan keilmuan Lingkungan. Dasar-dasar Ilmu Pengetahuan sangat diperlukan untuk
memperluas ilmu
pengetahuan mengenai kelingkungan,
memperkuat
kegiatan-kegiatan
pro-lingkungan,
memberikan gambaran bagaimana menciptakan
lingkungan yang
nyaman dan asri, serta
dapat menambah
pengetahuan mengenai nilai-nilai lingkungan sekitar. Maka dari itu penulisan Paper ini bertujuan agar pembaca dapat memahami konsep
Ekologi, Ilmu
Lingkungan dan Asas-asas Ilmu Lingkungan.
II. PEMBAHASAN
A. Ekologi
Menurut Soerjani (1987), ekologi adalah ilmu tentang hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan sesamanya. Secara terminologis, ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara organisme (makhluk hidup) dengan alam sekitarnya.
Ekologi dapat
berfungsi sebagai pendekatan untuk
mengkaji dan
menganalisis suatu
masalah yang
berhubungan dengan adanya lingkungan hidup. Dalam ekologi,
makhluk hidup
dipelajari sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.
Prinsip-prinsip Ekologi:
1. Interaksi
Jejaring kehidupan ekosistem, hal yang akan
mempertautkan komponen alam biota dan abiota dalam hubungan interdependensi (saling kait mengait satu dengan lain) adalah dengan adanya Interaksi. Ekologi adalah
hubungan timbal balik antar makhluk
hidup dengan
sesamanya sehingga prinsip Interaksi ini sangat penting dalam Ekologi 2. Saling
Kebergantungan Setiap komponen alam memiliki
fungsi dan
kegunaan tertentu.
Tidak ada
komponen alam yang sia-sia. Jika
dalam suatu
komponen memiliki kekuranga dalam menjalankan
fungsinya maka akan bergantung dengan komponen
lainnya yang
mampu melengkapi. Dalam Ekologi hubungan timbal balik juga bisa jadi saling
kebergantungan antara satu dengan yang lain.
3. Keanekaragaman Jejaring kehidupan alami akan tumbuh kuat jika memiliki komponen alam diversitas (beraneka ragam).Jika
semakin beragam pada komponen
alami, maka
Komponen sumber
daya alam
terbarukan memiliki ambang batas yang tidak boleh dilewati
untuk tidak
menghentikan kemampuan reproduksi pembaharuan sumber daya alam. Lingkungan alam punya ambang batas dalam menampung
dan menyerap
limbah dan
pencemaran. 5. Kemampuan
berlanjut
Dalam sebuah
jejaring kehidupan ekosistem
perikehidupan alami berlanjut, jika berada dalam siklus kehidupan yang berputar tanpa henti. Sumber daya
alam tidak
terbarukan memiliki masa yang terbatas waktu sehingga pastinya akan memerlukan
substitusi untuk menjamin
keberlanjutan pembangunannya. Pembahasan ekologi pasti tidak akan lepas
dari pembahasan
Ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik (Zulkifli, 2014). Fungsi
dasar Ekosistem antara lain:
a. Aliran Energi b. Rantai Makanan c. Keanekaragaman
Hayati
d. Siklus Makanan e. Evolusi dan
Perkembangan f. Pengendalian Menurut Zukifli (2014), berdasarkan pada atas komposisi jenis organisme yang dikaji, maka ekologi dapat dibagi menjadi berikut:
1. Autekologi, membahas
pengkajian individu organisme/individu
spesies yang
penekanannya pada sejarah-sejarah hidup dan kelakuan dalam
menyesuaikann diri terhadap
lingkungan. Misalnya,
mempelajari sejarah hidup suatu spesies, perilaku atau adaptasinya
terhadap lingkungan. 2. Sinekologi, membahas pengkajian
golongan atau kumpulan
organisme-organisme sebagai satuan. Misalnya mempelajari tentang
struktur dan
komposisi spesies tumbuhan di Hutan Rawa, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, atau taman nasional.
Selain itu,
berdasarkan atas habitat suatu spesies atau kelompok spesies organisme, maka
Ekologi dapat
digolongkan menjadi: Ekologi Daratan; Ekologi Air tawar; Ekologi Bahari; Ekologi Estuarin; Ekologi Hutan dan
Ekologi Padang
Rumput.
Iaenn’ (1999)
mengungkapkan bahwa
“The notion that ecology is best understood without consideration of human activities often is translated into the concept that an ideal environment is one devoid of human presence.” Yang artinya gagasan bahwa Ekologi paling baik dipahami tanpa pertimbangan aktivitas manusia yang sering diterjemahkan ke
dalam konsep
lingkungan Ideal adalah satu tanpa kehadiran manusia.
B. Lingkungan
Lingkungan Hidup menurut UU No 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 1 Ayat 1 menyatakan bahwa Lingkungan Hidup adalah Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk
manusia dan
perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup
lainnya. Dalam
perkembangan
perubahan yang
tercantum dalam UU No.32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan dan Perlindungan
Lingkungan Hidup (PPLH), mendefinisikan Lingkungan Hidup sebagai Kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Secara bahasa
atau dalam bahasa Prancis disebut dengan
I’environment (Siahaan, 2004). Lingkungan hidup disebut juga dengan lingkungan hidup manusia (human environment). Istilah ini biasa dipakai dengan lingkungan hidup bahkan dalam bahasa sehari-hari disebut sebagai “Lingkungan” saja.
Kaiser, dkk (1999) dalam Paper nya mengatakan bahwa “Environmental attitude as a powerful predictor of ecological behavior.”
Yang artinya Sikap lingkungan sebagai prediktor kuat pada perilaku ekologis. Sikap lingkungan hidup ini tidak lain merupakan hubungan sikap manusia dan perilakunya dalam lingkungan sehingga juga berpengaruh dalam Perilaku ekologis.
Seiring dengan perkembangan zaman, perlu kita melindungi spesies tanaman dari kendala biotik maupun abiotik di era perubahan Global saat ini. Benelli dan Landi (2016) beranggapan bahwa kemampuan Sains untuk membuat prediksi
tentang dampak
perubahan global terhadap interaksi ekosistem terbatas,
karena model yang mencakup beberapa efek interaktif masih tergolong langka dan tantangan utamanya bagi kemanusiaan adalah meningkatkan produktivitas spesies
tanaman sambil
mengurangi pasokan air, penggunaan bahan bakar fosil, pupuk kimia pestisida (dan banyak lagi bahkan bahan kimia pertanian), dan masukan lingkungan negatif lainnya.
Lingkungan dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Lingkungan Alam atau Alami
Contohnya: hutan, laut, sungai, gunnug, dll.
b. Lingkungan Buatan Contohnya: pemukiman, sawah, waduk, dll.
c. Lingkungan Sosial Contohnya: budaya, agama, adat-istiadat, pendidikan, dll. Ekologi dan Ilmu Lingkungan memiliki peran penting dalam kehidupan. Manusia
tidak akan pernah lepas dari peran penting lingkungan. Dalam pelaksanaannya
Lingkungan memiliki asas-asas yang dijadikan sebagai landasan dalam
penjagaan dan
pelestariannya.
C. Asas-asas Lingkungan
Ada beberapa
pengetahuan yang perlu diketahui. Pengetahuan yang baru merupakan praduga, atau yang bisa kita sebut dengan Hipotesis. Hipotesis yang telah diujicoba kebenarannya, dapat dilakukan
penyamarataan
kesimpulan secara
umum yang
kebenarannya di sebut dengan Asas. Asas dapat dihasilkan dari beberapa cara yaitu: pengamatan,
penelahaan dan
penelitian.
Beberapa Asas telah menjadi Landasan sebuah pengetahuan yang digunakan untuk kegiatan dan tindakan ke arah yang lebih tepat. Asas yang telah jenuh dicoba kebenarannya akan menjadi Teori dan
Teori yang
kebenarannya berlaku secara universal dan konsisten akan menjadi Hukum. Maka dari dapat disimpulkan
bahwa Asas merupakan Prinsip.
Dalam Ilmu
Lingkungan, Kondisi dan tata hubungan antar komponen lingkungan mempunyai ketentuan atau keteraturan atau menganut asas tertentu. Asas-asas Lingkungan bermanfaat untuk
landasan dalam
peneglolaan
Lingkungan, dengan begitu penyimpangan terhadap asas-asas dapat mengakibatkan
penurunan kualitas Lingkungan.
Pendidik dari
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dalam Projek Power Point nya membagi Asas-asas lingkungan sebagai berikut:
TABEL I
ASAS-ASAS LINGKUNGAN
Asas-Asas Lingkungan Sumber
Daya Alam
Keanekaragaman EkosistemStabilitas
dimanfaatkan bagi kesejahteraan manusia.
Asas 1: Semua energi yang memasuki organisme makhluk hidup, populasi atau ekosistem dapat dianggap sebagai energi yang tersimpan atau
waktu dan
keanekaragama sudah mencapai optimum, pengaruh unit pengadaannya sering menurun dengan
penambahan sumber alam itu sampai ke suatu tingkat maksimum. Asas 5: Ada dua jenis
sumber daya alam, yaitu
sumber daya
alam yang
pengadaannya dapat
merangsang penggunaan seterusnya, dan
yang tak
mempunyai daya rangsang penggunaan lebih lanjut.
Asas Lingkungan mengenai
Keanekaragaman, makin beranekaragam makanan hewan, makin kurang menghadapi perubahan lingkungan.
Asas 6: Individu dan spesies yang mempunyai lebih banyak keturunan dari pada
saingannya, cenderung yang akan berhasil mengalahkan saingannya. Yang dapat menyesuaikan diri, lebih banyak
keturunan lebih berhasil.
Asas 7: Kemantapan keanekaragama
n suatu
komunitas lebih tinggi di alam lingkungan yang “mudah diramal”. Mudah di ramal dalam artian Lingkungan yang tidak stabil adalah
lingkungan yang
spesiesnya sedikit, sedangkan Lingkungan yang stabil adalah lingkungan dengan keanekaragaman yang tinggi.
Asas 8: Sebuah habitat dapat jenuh atau tidak oleh keanekaragama
n takson,
bergantung pada nicia
dalam lingkungan hidup itu dapat memisahkan takson tersebut. Dalam artian setiap spesies dengan nicia tertentu dapat hidup
berdampingan dengan spesies lain.
Asas-asas mengenai Stabilitas Sistem Ekosistem;
Asas 9:
Keanekaragam an komunitas
apa saja
sebanding dengan adanya biomasa bagi antara biomasa dengan
produktivitas dalam waktu naik mencapai asmtoot.
Maksimal efisiensi penggunaan energi dan minimasi
Asas 12:
Dalam ekosistem mantap dan habitat yang stabil sifat responsif terhadap fluktuasi faktor lingkungan, tidak diperlukan, sedangkan dalam ekosistem yang belum mantap, populasi kurang beraksi terhadap perubahan fisika kimiawi lingkungan.
Asas-asas
Lingkungan mengenai Populasi: n biologi dalam ekosistem yang mantap
(dewasa), yang kemudian dapat menggalakkan kemantapan populasi.
Asas 14: Derajat pola keteraturan naik turunnya populasi
bergantung jumlah keturunan dalam sejarah tentang
populasi sebelumnya yang nantinya mempengaruhi populasi itu. Populasi dahulu, populasi sekarang dan
populasi yang akan datang akan mengalami perubahan. Perubahan
suatu populasi
merupakan perubahan populasi lainnya yang sesai dengan perjalanan waktu.
Kualitas lingkungan di masa depan tergantung kepada setiap manusia saat ini, karena
mereka adalah
pemimpin masa depan dan orang-orang yang paling berkualitas dalam mengelola lingkungan. Oleh karena itu paper ini
bertujuan untuk
memahami konsep
Ekologi, Ilmu
Lingkungan dan Asas-asas Ilmu Lingkungan.
Sehingga dapat
memberikan kesadaran sikap dan praktik terhadap lingkungan serta dapat memberikan masukan yang berguna
dalam merancang
pendidikan lingkungan yang lebih baik di masa depan.
III.UCAPAN TERIMA
KASIH
Alhamdulillah, puji syukur penulis kepada Allah yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkat, kasih dan Rahmat-Nya, sehingga
Penulis dapat
menyelesaikan tugas paper ini. Studi ini
semoga dapat
menambah tingkat pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap lingkungan. Pendidikan lingkungan yang lebih komprehensif harus ditingkatkan dan diterapkan pada semua manusia karena manusia merupakan Khalifah (Q.S Al-Baqarah: 30) masa depan yang kemudian terlibat dalam pembutaan keputusan. Keputusan dan tindakan mereka menentukan status lingkungan di masa depan.
DAFTARPUSTAKA Benelli, G., dan Landi,
M. 2016.
Protecting Crop Spesies from
Biotic and
Abiotic
Constraints in the Era of Global Change: Are we ready for this Challenge?.
American
Journal of Agricultural and Biological
Sciences. 11 (2):51-53. Conflicts in Mexican
Conservation.
Human Ecology.
Vol 27 (3).
Journal of Environmental Psychology. Vol 19 : 1-19.
Siahaan, N.H.T. 2004.
Hukum
lingkungan dan Ekologi
Pembangunan.
Jakarta: Erlangga Soerjani, M., Rofiq Ahmad dan Rozy Munir. 1987.
Lingkungan Sumber Daya Alam dan Kependudukan dalam
Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI) Press.
Sukarsono. 2012.
Ekologi hewan. Malang: UMM Pers.
UU No. 23 Tahun 1997. UU No. 32 Tahun 2009. Zulkifli, Arif. 2014.
Dasar – dasar Ilmu
Lingkungan.