• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ayat pendidikan tauhid dan akhlak.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ayat pendidikan tauhid dan akhlak.docx"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Ayat – Ayat tentang Pendidikan

Tauhid dan Akhlak

Tujuan

“Dibuat untuk Memenuhi Tugas”

Mata Kuliah Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu

:Dra.Hj.Anida M.MA

Penyusun

Kelompok 6 (Enam)

- Ayu Wulandari Indra

- Putri Wulandari

- Hemalia

- Sri Wahyuni

- Kholida

Jurusan: Tarbiyah ( PAI III-B)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

JAM’IYAH MAHMUDIYAH (STAI.JM)

(2)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada Ibu Dra.Hj.Anida M.MA mata kuliah Tafsir Tarbawi yang telah memberikan tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Ayat

-Ayat tentang Pendidikan Tauhid dan Akhlak” sehingga dengan kami dapat

menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

(3)

Tanjung Pura, November, 2016

Tim Penyusun

Kelompok 6 (Enam)

DAFTAR IS

KATA PENGANTAR...i

DAFTAR ISI...ii

BAB I...1

PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Makalah...1

C. Tujuan Penulisan...1

BAB II PEMBAHASAN...2

A. Ayat dan Terjemahan Surat Al –Luqman 13-15...2

B. Asbabul Nuzul...2

C. Penjelasan Ayat...3

D. Isi Kandungan QS.Al-Luqman ayat 13-15...5

E. Nilai – Nilai Pendidikan QS.Al Luqman ayat 13-15...7

BAB III...11

(4)
(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan upaya memperlakukan manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perlakuan itu akan manusiawi apabila mempertimbangkan kapasitas dan potensi-potensi yang ada pada manusia. Suatu usaha yang tidak mempunyai tujuan tidak akan mempunyai arti apa-apa. Ibarat seseorang yang bepergian tak tentu arah maka hasilnya pun tak lebih dari pengalaman selama perjalanan.

Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar dan jelas memiliki tujuan. Sehingga diharapkan dalam penerapannya ia tak kehilangan arah dan pijakan. Dalam perkembangannya teori-teori tentang tujuan pendidikan islam menjadi perhatian yang cukup besar dari para pakar pendidikan.

Begitu banyak ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas dan memberi penjelasan tentang Ilmu pengetahuan. Sepeti contoh beberapa ayat yang akan dibahas dalam makalah ini.

B. Rumusan Makalah

a. Bagaimana metode pendidikan anak dalam perspektif Al-qur’an surah Lukman?

b. Bagaimana konsep interaksi antara anak dan orang tua dalam persfektif Al-kur’an surah Lukman?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini, agar mahasiswa mengetahui pokok masalah sebagai berikut:

a. Mampu mengetahui metode pendidikan anak dalam persfektif Al-qur’an surah Lukman.

(6)

BAB II

PEMBAHASAN

A.Ayat dan Terjemahan Surat Al –Luqman 13-15

)

مميظظعع ممللظظلع كعرلششظلا نشعإظ هظلشعلابظ كلرظشلتظ الع يشعنعبظ ايع هظظظعظيع وعهظوع هظنظبلل نظامعقللظ لعاقع ذلإظوع

13

(

نظيلمعاعع يفظ هظلظاصعفظوع ننهلوع ىلععع اننهلوع هظمشظأظ هظتللعمعحع هظيلدعلظاوعبظ نعاسعنللا انعيلصشعوعوع

)

رظيصظمعللا يشعلعإظ كعيلدعلظاوعلظوع يلظ رلكظشلا نظأع

14

(

امع يبظ كعرظشلتظ نلأع ىلعع كعادعهعاجع نلإظوع

نلمع لعيبظسع علبظتشعاوع افنورظعلمع ايعنلدشظلا يفظ امعهظبلحظاصعوع امعهظعلطظتظ لفع ممللعظ هظبظ كعلع سعيللع

)

نولظمععلتع ملتظنلكظ امعبظ ملكظئظبشظنعأظفع ملكظعظجظرلمع يشعلعإظ مشعثظ يشعلعإظ بعانعأع

15

(

13. dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".14. dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah- tambah, dan menyapihnya dalam dua tahunbersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.15. dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, Maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, Maka

Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.1

B.Asbabul Nuzul

1. Surat Lukman ayat 13

Abdillah mengatakan ayat ini diturunkan berkenaan dengan nasihat Rasulullah kepada para sahabat tentang wasiat lukman kepada anaknya. Saat turun QS. 6:82. Para sahabat keberatan. Mereka menghadap Rasulullah dan

(7)

bertanya. “wahai Rasul, siapa diantara kami yang dapat membersikan keimanan dari kedzaliman?” “apa kalian telah mendengar wasiat lukman kepada anaknya. ‘Anakku, janganlah kamu menyekutukan Allah, karena itu adalah kedzaliman yang sangat besar’. “bersabda” (HR. Bukhari)

2. Surat Lukman ayat 15

Sa’ad bin malik berkata, “ayat ini diturunkan berkenaan denganku. Aku sangat mencintai dan menghormati ibuku. Saat aku masuk islam ibuku tidak setuju dan berkata, ‘Anakku , kamu pilih salah satu, kamu tinggalkan islam atau aku akan mogok makan dan minum hingga aku mati’. Aku bertekad untuk tetap dalam islam. Namun ibuku melaksanakan ancamannya selama tiga hari tiga malam. Aku sedih dan berkata,’ibu, jika ibu memiliki seribu jiwa (nyawa) dan satu persatu meninggal, aku akan tetap dalam islam. Karena itu terserah ibu mau makan atau tidak. ‘akhirnya, ibuku pun luluh dan mau makan kembali.”(HR. Thabrani)2

C.Penjelasan Ayat

Allah Swt. menyebutkan kisah Luqman dengan sebutan yang baik, bahwa Dia telah menganugerahinya hikmah; dan Luqman menasihati anaknya yang merupakan buah hatinya, maka wajarlah bila ia memberikan kepada orang yang paling dikasihinya sesuatu yang paling utama dari pengetahuannya. Karena itulah hal pertama yang dia pesankan kepada anaknya ialah hendaknya ia menyembah Allah semata, jangan mempersekutukannya dengan sesuatu pun. Kemudian Luqman memperingatkan anaknya, bahwa:

مميظظعع ممللظظلع كعرلششظلا نشعإظ هظلشعلابظ كلرظشلتظ الع يشعنعبظ ايع هظظظعظيع وعهظوع هظنظبلل نظامعقللظ لعاقع ذلإظوع

dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman

yang besar".3

2Jalaluddin as-suyuthi, sebab turunnya ayat alqur’an, (depok: gema insane, 2008), hlm.554

(8)

Ingatlah wahai Rasul yang mulia tentang nasihat lukman terhadap anaknya, dia adalah paling lembutnya manusia terhadap anaknya, dan paling senangnya manusia ketika dia di perintah untuk menyembah hanya kepada Allah. Dan dia melarang anaknya untuk berbuat syirik terhadap Allah, dan dia menjelaskan bahwasanya syirik itu termasuk dzalim yang sangat besar. Adapun yang dimaksud denan dzalim ialah menaruh sesuatu tidak pada tempatnya. Dan yang dimaksud besar ialah karena menyamakan antara sesuatu yang tidak bisa memberi nikmat kecuali dari Nya, yakni Allah s.w.t. dan sesuatu yang tida bisa memberi nikmat ialah patung dan berhala.4

ننهلوع ىلععع اننهلوع هظمشظأظ هظتللعمعحع هظيلدعلظاوعبظ نعاسعنللا انعيلصشعوعوع

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang

ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang

bertambah-tambah. (Luqman: 14)

Yakni Allah memerintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada kedua orang tua dan menaatinya dan menjalankan hak-hak dari orang tua.Yakni ketika orang tua mengandung, mereka menjadi orang yang lemah dan kelemahan itu menjadi bertambah lemah ketika semakin beratnya kandungan yang di kandung sampai waktu melahirkan dan mengalami nifas.

نظيلمعاعع يفظ هظلظاصعفظوع

dan menyapihnya dalam dua tahun. (Luqman: 14)

Yakni menyapihnya dari menyusui dua tahun setelah melahirkan, karena dalam dua tahun itu sang ibu menderita didalam masa menyusui, dan keadaannya di masa itu di penuhi dengan beberapa musibah, dan beberapa kesakitan yang tidak bisa diperkirakan bagaimana sakitnya.

رظيصظمعللا يشعلعإظ كعيلدعلظاوعلظوع يلظ رلكظشلا نظأع

Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya

kepada-Kulah kembalimu. (Luqman: 14)

Yakni Allah memberi wasiat kepada kita untuk anak-anak kita supaya bersyukur kapada Ku (Allah) terhadap nikmat-nikmat Ku kepadamu,dan juga

(9)

bersyukur kepada kedua orang tuamu, karena mereka adalah sebab wujudnya dirimu, dan terhadap bagusnya mereka merawat kamu, dan terhadap mempelajarinya kamu dari ketidak thuan menjadi mengerti dan menjadi kuat.

امعهظعلطظتظ لفع ممللعظ هظبظ كعلع سعيللع امع يبظ كعرظشلتظ نلأع ىلعع كعادعهعاجع نلإظوع

Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu

mengikuti keduanya. (Luqman: 15)

Yakni ketika ketika kedua orang tua kamu mendesak kamu ddi dalam permintaannya, dan membantu mengingkari bagimu, dengan cara mensekutukan Ku didalam ibadah kepada Ku untuk menyembah selain Ku, terhadap sesuatu yang tidak kamu ketahui bahwa itu adalah untuk mempersekutukan Ku, maka jangan taati kedua orang tuamu terhadap apa yang diperintahkan orang tuamu.

D.Isi Kandungan QS.Al-Luqman ayat 13-15

Ayat di atas merupakan nasihat Lukman kepada anaknya. Lukman melarang anaknya dari berbuat syirik, dia memberikan alasan atas larangan tersebut bahwa kemusyrikan itu adalah kazaliman. Pernyataan Lukman tentang hakikat ini di perkuat dengan dua tekanan. Pertama, mengawalinya dengan larangan berbuat syirik dan alasannya. Kedua, dengan huruf inna “sesungguhnya” dan huruf la “benar-benar”.5

Nasihat seorang ayah kepada anaknya adalah bebas dari segala syubhat dan jauh dari segala prasangka. Sesungguhnya perkara tauhid dan larangan berbuat syirik merupakan perkara lama yang selalu di serukan oleh orang-orang yang di anugrahkan oleh Allah diantara manusia. Tidak ada kehendak lain di baliknya melainkan kebaikan semata-mata, dan sama sekali tidak menghendaki selain yang demikian. Inilah pengaruh jiwa yang di maksudkan dalam ayat di atas. “… Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lamah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun… “.

(10)

Ayat ini menggambarkan nuansa pengorbanan yang agung dan dahsyat. Seorang ibu dengan tabiatnya harus menaggung beban yang amat berat dan lebih kompleks. Namun, luar biasa, ia tetap menganggungnya dengan senang hati dan cinta yang lebih dalam, lembut dan halus. Walapun satu tarikan nafas dalam proses kehamilan dan kelahirannya, tetap tidak dapat di balasoleh seorang anak. Pasalnya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah lemah.6

Dari sela-sela nuansa gambaran yang di liputi dengan kasih sayang itu, Al-Qur’an mengarahkan agar bersyukur kepada Allah sebagai pemberi nikmat yang pertama. Kemudian berterima kasih kepada kedua orang tua sebagai dua orang yang menjadi sarana nikmat itu pada urutan berikutnya. Al-Qur’an menggambarkan urutan kewajiban-kewajiban. Jadi, yang pertama bersyukur kepada Allah kemudian berterima kasih kepada orang tua. “Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya…”.

Hingga bila orang tua menyentuh titik syirik ini, jatuhlah kewajiban taat kepadanya, dan ikatan aqidah harus mengalahkan dan mendominasi segala ikatan lainnya. Walaupun kedua orang tua telah mengeluarkan segala upaya, usaha, tenaga, pandangan yang memuaskan untuk menggoda anaknya agar menyukutukan Allah dimana ia tidak mengetahui tentang ketuhanannya (dan setiap yang disembah selain Allah pasti tidak memiliki sifat ketuhanan, karena itu camkanlah), maka pada saat itu anak diperintahkan agar jangan taat. Dan perintah itu berasal dari Allah sebagai pemilik hak pertama dalam ketaatan. Namun, perbedaan aqidah dan perintah dari Allah agar tidak taat kepada orang tua dalam perkara yang melanggar aqidah, tidaklah menjatuhkan hak kedua orang tua dalam bermuamalah dengan baik dan menjalin hubungan yang memuliakan mereka.

Surat Luqman ayat 15 berisi bahwa Allah menyuruh supaya berbuat baik kepada ibu bapak dan menurut apa-apa perintahnya, tetapi jika keduanya menyuruh kamu, supaya kafir (mempersekutukan) Allah, maka janganlah turuti perintahnya itu. Dalam pada itu hendaklah kamu bergaul dengan dia menurutnya patutnya juga, dan tidak boleh kamu memusuhinya atau durhaka kepadanya.

(11)

Pendeknya perkataan ibu, bapak itu wajib untuk dituruti, selama tidak melanggar peraturan agama Islam.

E. Nilai – Nilai Pendidikan QS.Al Luqman ayat 13-15

Nilai nilai pendidikan yang adala Dalam ayat 13, Allah mengabarkan tentang wasiat Luqman kepada anaknya, yaitu Luqman bin ‘Anqa bin Sadun, dan nama anaknya Tsaran, sebagaimana yang telah disebutkan oleh Suhaili dalam tafsir Ibnu Katsir agar anaknya tersebut hanya menyembah Allah semata dan tidak menyekutukannya dengan sesuatu apapun. Ungkapan “la tusyrik billah” dalam ayat ini, memberi makna bahwa ketauhidan merupakan materi pendidikan terpenting yang harus ditanamkan pendidik kepada anak didiknya karena hal tersebut merupakan sumber petunjuk ilahi yang akan melahirkan rasa aman. Sebagaimana firman Allah: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat

petunjuk.” (QS Al-An’am: 82). Penyampaian materi pendidikan dalam ayat ini,

diawali dengan penggunaan kata “Ya bunayya” (wahai anakku) merupakan bentuk tashgir (diminutif) dalam arti belas kasih dan rasa cinta, bukan bentuk diminutif penghinaan atau pengecilan Itu artinya bahwa pendidikan harus berlandaskan aqidah dan komunikasi efektif antara pendidik dan anak didik yang didorong oleh rasa kasih sayang serta direalisasikan dalam pemberian bimbingan dan arahan agar anak didiknya terhindar dari perbuatan yang dilarang. Oleh karena itu, Al-Ghazali dalam “Ihya ‘Ulumuddin” menyebutkan bahwa salah satu diantara tugas pendidik ialah menyayangi anak didiknya sebagaimana seorang ayah menyayangi anaknya, bahkan lebih. Dan selalu menasehati serta mencegah anak didiknya agar terhindar dari akhlak tercela.7

Dari segi anak didik, ungkapan “la tusyrik billah innassyirka lazhulmun

azhim” (janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya

mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar) mengandung arti bahwa sesuatu yang tidak boleh dilakukan oleh anak didik tidak hanya sebatas larangan, tetapi juga diberi argumentasi yang jelas mengapa perbuatan itu dilarang. Anak didik diajak berdialog dengan menggunakan potensi pikirnya agar

(12)

potensi itu dapat berkembang dengan baik. Komunikasi efektif antara Luqman dan anaknya mengisyaratkan bahwa hendaknya seorang pendidik menempatkan anak didiknya sebagai objek yang memiliki potensi fikir.

Dari segi lain, ungkapan “Janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang

besar” menimbulkan rasa kehati-hatian di diri anak didik dalam melakukan

kewajiban kepada Allah serta usaha untuk menghindar dari persoalan yang dilarang, sehingga dengan demikian materi pendidikan lebih mudah diterima anak didik.

Adapun makna yang dapat diungkap dalam ayat 14 adalah bahwa pendidikan Luqman tidak terbatas pada pendidikan yang dilakukan orang tua kepada anaknya dalam keluarga, karena ayat yang berisi pesan berbuat baik kepada kedua orang tua ini diletakkan di tengah-tengah konteks pembicaraan peristiwa Luqman. Dengan demikian, wasiat Luqman kepada anaknya menjadi dasar bagi pendidikan pada umumnya baik dalam keluarga maupun yang lainnya, yaitu antara lain upaya mendidik anak untuk berbuat baik kepada orang tuanya.8

Dalam ayat 14 ini materi berbuat baik kepada kedua orang tua disampaikan melalui anjuran untuk menghayati penderitaan dan susah payah ibunya selama mengandung. Metode seperti ini merupakan cara memberi pengaruh dengan menggugah emosi anak didik, sehingga berdampak kuat terhadap perubahan sikap dan perilaku sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

Dalam ayat 14 dapat diungkap pula makna tujuan manusia yang terangkum dalam kalimat “ilayyal mashir”, yaitu kembali kepada kebenaran hakiki dimana sumber kebenaran itu sendiri adalah Allah semata-mata. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tujuan hidup manusia adalah penyerahan diri secara total kepada Allah.

Sedang nilai pendidikan yang tersirat dalam ayat 15 adalah bahwa peran orang tua tua tidaklah segalanya, melainkan terbatas dengan peraturan dan norma-norma ilahi, berdasarkan firman Allah: “Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang

itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya..”. Implikasi pemaknaan tersebut

(13)

terhadap peran pendidik adalah bahwa pendidik tidak mendominasi secara mutlak kepada tingkah laku anak didik, tetapi anak didik didorong untuk aktif mengembangkan kemampuan berfikirnya untuk menyelidiki nilai yang diberikan berdasarkan pengetahuan yang telah dimilikinya yang berlandaskan kepada nilai-nilai ilahiyah.

Islam sangat memperhatikan pendidikan anak, sehingga diceritakan kisah lukman dan anaknya. Yang perlu kita tiru dari kisah lukman dalam mendidik anak ialah:9

1. Menanamkan keimanan kepada anak sejak dini untuk selalu iman kepada

Allah, dan melarang untuk menyekutukanNya.

2. Selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya.

3. Selalu bersyukur kepada kedua orang tua atas kasih sayangnya.

4. Mentaati kedua orang tua selagi tidak melanggar peraturan agama islam.

5. Tidak melawan kedua orang tua ketika mereka memaksa untuk menyekutukan

Allah, akan tetapi tetap memperlakukan mereka dengan baik.

Akan tetapi didalam mendidik perlu ada beberapa unsur untuk bisa menjadikan anak itu menjalankan apa yang diperintahkan orang tua.

Menurut Abbudin nata ada enam komponen di dalam mendidik anak, yaitu: 1. Komponen pendidik yang didalam hal ini adalah orang tua khususnya luqman

(ayah) sebagai kepala keluarga.

2. Komponen anak didik (murid) dalam hal ini adalah anaknya luqman sendiri.

3. Komponen lingkungan dimana kegiatan pendidik tersebut berlangsung yang

dalam hal ini adalah lingkungan keluarga.

4. Komponen materi (kurikulum) pendidikan yang dalam ayat-ayat tersebut

mencakup materi pendidikan tentang keimanan atau akidah yang kokoh. Antara lain dengan menjauhi perbuatan syirik; aklhak mulia anytara lain memuliakan kedua orang tua, mendirikan shalat, memerintah peruatan baik dan menjauhi prbuatan munkar, berrsikap tabah dan tidak menyombongkan diri ddan bersikap rendah hati.

5. Komponan hubungan, pendekatan dalam proses belajar mengajar yang dalam

hal ini mengembangkan pola hubungan yang demokratis menghargai pendapat orang lain, manusiawi, berorientasi kepada kebenaran ilmiah, dan profesional. 6. Komponen metode, yang dalam hal ini dengan ceramah (mauidzah) dan

perintah.10

(14)

Dengan mengikuti iuran tersebut diatas tampak dengan jelas bahwa ajaran islam (Al-Qur’an) amat memperhatikan pembinaan generasi muda. Pembinaan tersebut dilakukan melalui kegiatan pendidikan yang dimulai dari rumah tangga atau pendidikan keluarga. Yang selanjutnya dilanjutkan oleh sekolah denga biaya ditanggung keluarga.

(15)

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

Ayat di atas merupakan nasihat Lukman kepada anaknya. Lukman melarang anaknya dari berbuat syirik, dia memberikan alasan atas larangan tersebut bahwa kemusyrikan itu adalah kazaliman. Pernyataan Lukman tentang hakikat ini di perkuat dengan dua tekanan. Pertama, mengawalinya dengan larangan berbuat syirik dan alasannya. Kedua, dengan huruf inna “sesungguhnya” dan huruf la “benar-benar

Islam sangat memperhatikan pendidikan anak, sehingga diceritakan kisah lukman dan anaknya. Yang perlu kita tiru dari kisah lukman dalam mendidik anak ialah:

1. Menanamkan keimanan kepada anak sejak dini untuk selalu iman kepada

Allah, dan melarang untuk menyekutukanNya.

2. Selalu bersyukur kepada Allah atas segala nikmatNya.

3. Selalu bersyukur kepada kedua orang tua atas kasih sayangnya.

4. Mentaati kedua orang tua selagi tidak melanggar peraturan agama islam.

5. Tidak melawan kedua orang tua ketika mereka memaksa untuk

menyekutukan Allah, akan tetapi tetap memperlakukan mereka dengan baik.

B. Saran

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur’an Tafsir per kata,2011,Banten, Kalim

Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Tafsirnya,2010,Jakarta, Lentera abadi

Al- Muroghy, Mustafa Ahmad, tafsir Al-Muroghy,tt,beirut,darul ihya' at- turats al- gozali

Nata ,Abuddin.Tafsir Ayat-Ayat Pendidikan 2009,Jakarta, rajawali pers

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Citra Merek dan Persepsi Label Halal Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk Champ Nugget” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis mayor dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan negatif

Setelah sistem selesai dirancang dengan benar dan diobservasi sehingga tidak ada yang salah dalam pemasangan dan koneksi dari setiap sensor yang dipergunakan,

Sejak tahun 2016, Dinas Pertanian Kota Palangka Raya melakukan program peningkatan produksi Cabe Merah pada empat wilayah yang berpotensi untuk pengembangan tanaman

Setelah transformator sisipan (PH.0731) dipasang didapatkan perbaikan hasil rugi daya (losses) serta drop tegangan pada gardu distribusi M.235 dengan

4.3 Pengujian Pengaruh Urutan, Pola Penyajian Step by Step dan Jenis Informasi Terhadap Keputusan Investasi

tahunan, selebaran berita, surat pembaca (di surat kabar, majalah) dan karangan di surat kabar. 27 Dengan dokumentasi, peneliti mencatat tentang sejarah Pondok