• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

Delta Khairunnisa

Jurusan Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Sriwijaya Email : delta.khairunnisa@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini berjudul Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis apakah variabel bauran pemasaran (marketing mix), seperti produk, harga, tempat, promosi, orang-orang, proses, dan layanan pelanggan secara bersama-sama maupun parsial berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika dan mengetahui faktor mana yang lebih dominan. Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen merupakan variabel bauran pemasaran, yang terdiri dari tujuh variabel, yaitu produk (X1), harga (X2), tempat (X3), promosi (X4), orang-orang (X5), proses (X6),

layanan pelanggan(X7). Sedangkan variabel dependen ada satu variabel yaitu keputusan

mahasiswa (Y). Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama seluruh bauran pemasaran memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika. Secara parsial variabel orang-orang, proses, dan layanan pelanggan memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika.

(2)

ABSTRACT

This research entitled The Influence Analysis of Marketing Mix Toward Students Decision For Choosing The Informatic Management Politecnic State of Sriwijaya was aimed at investigating and analyzing whether mixed marketing variables altogether affected students decision on whether or not to choose at Informatic Management and to investigate which factors that were the most dominant. This research was a causal research which used two groups of variables. They were independent variables consisting of product (X1), price (X2), place (X3), promotion (X4), people (X5), process (X6), and customer service (X7). The dependent variable was students decision (Y) toward to service of Informatic Management which consisted of expectation, motivation, and learning. To measure relationship among variables, multiple regression statistical analysis was used. Based on the results of regression analysis, all mixed marketing variables altogether affected students’ decision making in whether or not choosing at Informatic Management. Partially, variables of people, process and customer service had dominant affects toward students’ decision on choosing at Informatic Management

(3)

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Negeri Sriwijaya, dahulunya bernama Politeknik Universitas Sriwijaya secara resmi dibuka pada tanggal 20 September 1982, dan hanya memiliki dua jurusan yaitu Teknik Sipil dan Teknik Mesin. Daya tampung maksimum sebesar 576 orang mahasiswa dengan sarana pendidikan, staf pengajar dan kurikulum yang dirakit secara nasional dan terpusat di Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik PEDC Bandung. Tahun selanjutnya yaitu fase kedua pada tahun 1987 memperluas bidang keteknikan dan melahirkan bidang tata niaga.

Bidang keteknikan yang dikembangkan adalah jurusan Teknik Elektro, Teknik Elektronika, Teknik Telekomunikasi dan Teknik Kimia, sedangkan bidang tata niaga adalah jurusan akuntasi dan administrasi niaga. Tenaga ahli bidang keteknikan adalah dari Swiss Contact sedangkan tata niaga dari Australia. Pada tahun 2002/2003 dikembangkan dua jurusan baru yaitu Teknik Komputer dan Manajemen Informatika, yang pendiriannya ditetapkan melalui surat Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No. 2800/D/T/2001.

Jurusan Manajemen Informatika merupakan jurusan terbaru, terhitung sejak 2002. Jumlah mahasiswa yang terdaftar di jurusan Manajemen Informatika relatif stabil dilihat dari tahun ke tahun. Jumlah kelas yang dibuka ada 6 kelas, dimana rata-rata mahasiswa untuk kelas nya adalah sekitar 24 orang. Data tahun 2013 dan 2014 terlihat mengalami peningkatan, dimana telah memasukkan jumlah mahasiswa untuk program D1, D2, D3 dan D4.

Tabel 1.1

Data Jumlah Mahasiswa diterima tahun 2007-2014 pada Jurusan

Manajemen Informatika No Tahun Jumlah Mahasiswa

Yang Diterima

1 2007 179

2 2008 144

3 2009 144

4 2010 146

5 2011 142

6 2012 145

7 2013 235

8 2014 355

(4)

dalam memilih jurusan Manajemen Informatika.

1.2 Permasalahan

Strategi pemasaran terdiri dari bauran pemasaran meliputi produk, harga, tempat, promosi, dan orang-orang, proses, dan layanan pelanggan mempengaruhi keputusan pembelian, maka dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

Bagaimana strategi pemasaran melalui bauran pemasaran mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan Manajemen Informatika Politeknik Negeri Sriwijaya?

1.3 Tujuan Khusus

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Jurusan Manajemen Informatika, untuk mengetahui faktor-faktor penentu keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan Manajemen Informatika sehingga dapat digunakan untuk mengembangan strategi pemasaran lebih lanjut.

2. Bagi penulis, sebagai bentuk pelaksanaan salah satu tri darma perguruan tinggi, yaitu penelitian.

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Strategi Pemasaran

Setiap perusahaan dalam usaha pemasaran produknya haruslah menentukan strategi pemasaran yang dinilai paling tepat. Penentuan strategi pemasaran sangat ditentukan oleh kedudukan perusahaan dalam pasar sasaran yang dicapai, peluang pasar yang ada di pasar, serta sumber daya yang tersedia pada perusahaan itu dalam meng hasilkan laba usahanya.

Menurut Cravens (1996:78) bahwa: Strategi pemasaran didefinisikan sebagai analisis, strategi pengembangan dan pelaksanaan kegiatan kedalam pemilihan strategi pasar sasaran produk

dalam tiap unit bisnis, penetapan tujuan pemasaran dan pengembangan, pelaksanaan serta pengelolaan strategi program pemasaran, penentuan posisi pasar yang dirancang untuk memenuhi keinginan konsumen pasar sasaran.

Menurut Kotler (2002:93), strategi pemasaran adalah Logika pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran-sasaran pemasarannya. Strategi pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran dari perusahaan, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.

2.2 Bauran Pemasaran

Untuk mengenal bauran pemasaran lebih mendalam perlu kita jabarkan lima unsur bauran pemasaran, yang terdiri dari 7P (product, price, place, promotion, people, process, and customer service). 1. Produk (product)

Perusahaan yang melakukan bisnis mempunyai produk yang dapat menciptakan penawaran dan permintaan pada pasar terhadap produk tersebut. Dengan produk ini perusahaan dapat menghasilkan laba yang direncanakan. Untuk memasarkan produk, pemasar harus dapat memilih produk yang dapat diserap oleh pasar. Menurut Kotler (1984:222), produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan kepada pasar sasaran.

2. Harga (price)

Harga sangat besar pengaruhnya terhadap permintaan asas produk, besar kecilnya harga dapat mempengaruhi, menambah dan mengurangi laba perusahaan.

(5)

Harga bisa diungkapkan dengan berbagai istilah, misalnya sewa, bunga (bagi hasil), premium, upah, gaji, honororium dan sebagainya. Selain itu secara tidak langsung harga juga mempengaruhi biaya, karena kuantitas yang terjual berpengaruh pada biaya yang ditimbulkan dalam kaitannya dengan efisiensi produksi.

3. Tempat (place): lokasi dan saluran distribusi

Untuk dapat menyampaikan produk ketangan konsumen maka diperlukan saluran distribusi yang efisien dan efektif.

Menurut Tjiptono (1997:187), saluran distribusi untuk suatu barang adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasaran maupun independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Pendistribusian juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan.

4. Promosi (promotion)

Promosi merupakan sistem pemasaran yang komplek, karena agen perantara berkomunikasi kepada konsumen dan masyarakat luas.

Menurut Tjiptono (1997:219) Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.

Secara umum bauran promosi (promotion mix, promotion blend, communication mix) adalah: personal selling, mass selling terdiri atas

periklanan dan publisitas, promosi penjualan, public relations hubungan masyarakat dan direct selling.

5. Orang-orang (people)

Orang-orang dalam suatu pemasaran sangat penting. Kesuksesan pemasaran sangat tergantung pada seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen sumber daya manusia. Ada banyak perusahaan atau organisasi yang gagal dalam kegiatan usahanya dikarenakan manajemen sumber daya manusia yang ada tidak efektif dalam bekerja.

6. Proses (process)

Seluruh kegiatan kerja adalah proses. Proses-proses meliputi prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme, kegiatan dan rutinitas dimana suatu produk atau jasa disampaikan kepada pelanggan. Identifikasi manajemen proses dalam kegiatan terpisah merupakan prasyarat bagi perbaikan kualitas pelayanan.

7. Layanan pelanggan (proactive customer service)

Faktor utama yang membedakan untuk perusahan adalah kualitas pelayanan pelanggan. Para pelanggan semakin piawai dalam permintaan mereka dan semakin menuntut standar pelayanan yang lebih tinggi. Disini adanya harapan pelanggan mengenai pelayanan yang dilakukan, dan menganggap layanan pelanggan sebagai senjata komfetitif yang dipakai untuk mendiferensiasikan penjualan mereka.

2.3 Pengambilan Keputusan dalam Pembelian

Menurut Kotler dalam Kalsum (2015: 331) Faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian adalah

“keputusan pembelian dari pembeli

(6)

konsumen melakukan pembelian, tentu banyak faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pembeliannya ini terlihat dalam gambar pola dari Ben M, Enis yang menyatakan bahwa refrensi/siaran dari kelompok sangat besar pengaruhnya dan refrensi dari kelompok selalu beririsan dengan faktor-faktor seperti kebudayaan, kelas sosial dan keluarga.

a. Kebudayaan

Menurut Alma (2011:98) menyatakan bahwa kebudayaan sangat berpengaruh terhadap nilai-nilai dan pola prilaku seseorang anggota kebudayaan

tertentu”.

Tentu kebudayaan akan sangat berpengaruh ketika kebudayaan ini telah diwariskan dari nenek moyang kepada anaknya hingga cucunya. b. Kelas Sosial

Indonesia sudah tidak mengenal kelas sosial seperti di negara India, meskipun ada kelas seperti jenjang pendidikan namun kelas-kelas ini tidak dipertajam lagi dalam perbedaannya.

Engle dalam buku Buchari Alma menyatakan pengelompokan seseorang termasuk dalam kelas sosial tertentu dapat terlihat dari segi: Prestise Jabatannya, Penampilan didalam kelompok sendiri, Kepemilikannya, Orientasi nilai- nilai yang dianutnya. c. Keluarga

Menurut Alma (2011:99) menyatakan

“pola dan barang yang dikonsumsi

sehari-hari berbeda jumlah dan mutunya antara keluarga kecil dan keluarga besar namun sangat bergantung atas jumlah anggaran

belanja dirumah tangga yang tersedia.”

Konsumsi yang dilakukan sesorang biasanya akan di pengaruhi dari keluarganya dimana lingkungan terdekat dari individual adalah keluarga.

d. Klub-Klub (Refrensi Group)

Menurut Alma (2011:99) berpendapat refrence group bisa merupakan group

primier, group sekunder, dan group asipirasi.

“Grup primer adalah peran anggota yang saling berkomunikasi satu sama lain. Grup sekunder adalah organisasi yang tidak terlalu banyak berinteraksi tatap muka dengan individu, seperti organisasi serikat pekerja, organisasi yang memberi aspirasi pada individu

untuk memiliki sesuatu”.

Ini berarti sebuah group, komunitas atau kumpulan individu yang saling berinteraksi maka akan berpengaruh pada keputusan seseorang dalam membeli atau memiliki sesuatu.

2.3.1 Proses Pengambilan Keputusan Menurut Kotler dalam Kalsum

(2015:331) bahwa “proses pembelian

yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian dan perilaku pasca

pembelian.”

Menurut Mokoginta kadang kala produk yang beredar dipasaran telah ada sejak lama, dari hal ini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima atau

mengadopsi. “Proses adopsi adalah proses

mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada

penerimaan atau adopsi final.”

2.3.2 Tahap-Tahap Proses Membeli Tahap – tahap dalam proses membeli meliputi :

1. Pengenalan Kebutuhan / Masalah Disini orang yang memasarkan produk, meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu (barang atau jasa).

2. Pencarian Informasi

(7)

a. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman teman, tetangga, dn kekenalan.

b. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.

c. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen. d. Sumber pengalaman, meliputi :

pernah menangani, menguji dan mempergunakan produk.

3. Pencarian Alternatif

Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu:

a. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.

b. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan ciri-ciri produk.

c. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol.

d. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari.

e. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang. 4. Keputusan Membeli

Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk hbnn membeli, yaitu:

a. Sikap orang lain: keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai.

b. Menurut Mokoginta faktor-faktor situasi yang tidak terduga seperti faktor harga pendapatan.

2.4 Pengertian Mahasiswa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi (http://kbbi.web.id/mahasiswa diakses 12 Agustus 2015). Mahasiswa adalah status yang disandang oleh seseorang karena hubungannya dengan perguruan tinggi yang diharapkan dapat menjadi

calon-calon intelektual

(www.pengertianku.net>umum diakses 12 Agustus 2015).

2.4 Pengertian Jurusan Manajemen Informatika

Manajemen Informatika merupakan segala pemanfaatan dan pemeliharaan atas sumber daya yang efektif untuk bidang informasi demi mewujudkan tujuan yang telah ditentukan agar dapat memperoleh hasil yang diharapkan secara maksimal (isma-ismi.com>Manajemen diakses tanggal 11 agustus 2015).

2.5 Pengertian Politeknik Negeri Sriwijaya

Politeknik Negeri Sriijaya adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di kota Palembang Sumatera Selatan, Indonesia

(http://id.wikipedia.org/wiki/Politeknik Negeri_Sriwijaya diakses 11 Agustus 2015).

2.6 Penelitian Yang Terkait

(8)

Program Pascasarjana Ilmu Manajemen USU 2007)

2. Penelitian yang dilakukan oleh Erni Irawati yang berjudul Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Siswa dalam memilih Pendidikan di SMA Muhammadiyah 3 Jember, menunjukkan hasil bahwa bauran pemasaran jasa (produk, harga, tempat, promosi, bukti fisik, orang dan proses) secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pengambilan keputusan siswa dalam memilih pendidikan tersebut (skripsi program studi pendidikan Ekonomi jurusan Pendidikan IPS KIP Universitas Jember 2011) 3. Penelitian yang dilakukan

Muhammad Syarif Hidayatulloh yang berjudul Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen dalam memilih SMA Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Cimanggis Ciputat, menunjukkan hasil (skripsi jurusan Pendidikan IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2015)

III. METODE PENELITIAN 3.1 Tahapan-Tahapan Penelitian

Tahapan penelitian yang akan dilakukan meliputi: melakukan survey lapangan, mengumpulkan data, mengolah data, dan menganalisis data.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di lingkungan jurusan Manajemen Informatika, Politeknik Negeri Sriwijaya, Palembang Sumatera Selatan.

3.3 Peubah yang Diamati atau Diukur Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat (Causality) dimana variabel dependen (terikat) dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen (bebas) tertentu. Dalam penelitian ini, peubah yang diamati meliputi variabel dependennya adalah Keputusan Mahasiswa dan variabel independennya adalah Strategi Pemasaran berupa variabel bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang-orang, proses dan layanan pelanggan.

3.4 Model yang digunakan

Model analisis yang digunakan adalah persamaan regresi linier berganda: Y= a+b1.X1 + b2.X2 + b3.X3 + b4.X4 +

b5.X5+ b6.X6+ b7.X7+ e

Dimana: Y= Keputusan Mahasiswa X1= Produk, X2= Harga, X3= Tempat,

X4= Promosi, X5= Orang-orang,

X6=Proses, X7=Layanan Pelanggan

a= konstanta, e= variabel error

3.5 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian meliputi populasi dan sampel dari data-data mahasiswa yang diperoleh peneliti. Populasi adalah Kelompok keseluruhan orang, peristiwa, atau sesuatu yang ingin diselidiki oleh peneliti terdiri atas: Obyek dan Subyek yang mempunyai kualitas karakteristik tertentu yang di tetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004: 72).

(9)

Sampel diharapkan dapat mewakili responden. Sampel ditentukan dengan menggunakan non probabilistic sampling, yaitu setiap elemen dalam populasi tidak memiliki probabilitas yang sama untuk dipilih menjadi sampel atau pemilihan anggota sampel dilakukan dengan tidak acak dan bersifat obyektif (Subagyo:31). Teknik penentuan sampel secara non probabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu memilih anggota sampel yang disesuaikan dengan tujuan penelitian (Supomo dan Indriantoro:131). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa jurusan Manajemen Informatika semester akhir, yaitu pada tahun ajaran 2015/2016, dimana mahasiswa berada pada semester 5.

Tabel 3

Jumlah Mahasiswa Semester V Tahun Ajaran 2015/2016

No Kelas Jumlah

Mahasiswa

1 5 IA 21

2 5 IB 21

3 5 IC 21

4 5 ID 20

5 5 IE 20

6 5 IF 20

TOTAL 123

Sumber : Data Manajemen Informatika

3.6 Teknik dan Pengumpulan dan Analisis Data

Data primer merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara) (Supomo dan Indriantoro : 14). Data primer diperoleh melalui penyebaran kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya (Sugiyono, 2004:135).

Menurut Priyatno (2014:51-67) pengujian instrumen penelitian (kuesioner) tersebut valid dan reliabel dilakukan pengujian berikut :

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan membuat batasan mengenai variabel yang akan diukur. Kemudian menentukan faktor yang dominan dari penyusunan kuesioner. Kuesioner selanjutnya akan diuji dengan faktor terkait. Kemudian diuji apakah valid atau tidak. Jika tidak valid akan disingkirkan atau diperbaiki.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi instrumen penelitian. Dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut menunjukkan hasil yang konsisten.

Sedangkan data sekunder merupakan data penelitian tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

IV. HASIL PENELITIAN 4.1 Pengujian Data dan Model

Pada bagian ini akan dijelaskan dengan alat uji statistik mengenai reliabilitas dan validitas data yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS dapat dilihat berikut:

4.1.1.Uji Reliabilitas

Reliabilitas merupakan karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauh mana hasil pengukuran bersifat tetap, dapat dipercaya serta bebas dari kesalahan pengukuran.

(10)

koefisien Alpha yang dibandingkan dengan nilai r tabel. Bila r (Alpha) positif dan r (Alpha) > r tabel atau r (Alpha) > 0,5 , maka pernyataan untuk setiap kategori adalah reliabel dan sebaliknya bila r (Alpha) negatif dan r (Alpha) < r tabel atau r (Alpha) <0,5 , maka pernyataan untuk setiap kategori adalah tidak reliabel.

Tabel 4.1 Hasil Uji Reliabilitas

No Variabel

Hasil pengukuran

(Alpha)

Reliabilitas

1 Produk (X1)

0,7322 Reliabel

2 Harga (X2) 0,4365 Reliabel 3 Tempat

(X3)

0,7537 Reliabel

4 Promosi (X4)

0,7867 Reliabel

5 Orang-orang (X5)

0,7893 Reliabel

6 Proses (X6) 0,8312 Reliabel 7 Layanan

Pelanggan (X7)

0.7675 Reliabel

8 Persepsi (Y)

0,6049 Reliabel

Hasil uji reliabilitas pada tabel diatas menunjukkan bahwa ada satu variabel harga yang tidak reliabel. Nilai r (Alpha) sebagian besar lebih besar dari r tabel, dimana r tabel adalah 0,195 (n=100, tingkat signifikan 5%) atau bila dilihat dari r (Alpha) sebagian besar lebih besar dari 0,5 kecuali variabel harga sebesar 0,4365.

4.1.2.Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk melihat sejauh mana indikator-indikator atau pernyataan-pernyataan pada kuesioner sungguh-sungguh mampu mengukur apa yang ingin diukur. Jadi dapat dikatakan semakin tinggi niklai

validitasnya, maka pernyataan tersebut semakin tepat mengenai sasarannya.

Penentuan apakah suatu pernyataan dalam kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini valid, maka kriteria yang digunakan adalah nilai r hitung yang dibandingkan dengan r tabel. Bila r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka pernyataanpernyataan tersebut valid dan sebaliknya bila r hitung negatif dan r hitung < r tabel, maka pernyataan-pernyataan tesebut tidak valid.

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas

No Variabel Hasil

Pengukuran (r)

Validi tas

1 Produk (X1)

Produk 1 0,5784 Valid Produk 2 0,5784 Valid 2 Harga (X2)

Harga 1 0,2381 Valid

Harga 2 0,3233 Valid

Harga 3 0,2346 Valid

3 Tempat (X3)

Tempat 1 0,3513 Valid Tempat 2 0,5533 Valid Tempat 3 0,5772 Valid Tempat 4 0,5775 Valid Tempat 5 0,5706 Valid 4 Promosi

(X4)

Promosi 1 0,5377 Valid Promosi 2 0,7067 Valid Promosi 3 0,7273 Valid Promosi 4 0,4273 Valid 5 Orang-orang

(X5)

Orang-orang 1

0,5476 Valid

Orang-orang 2

0,6486 Valid

Orang-orang 3

0,6505 Valid

Orangorang 4

0,5518 Valid

6 Proses (X6)

(11)

Proses 2 0,5664 Valid

Proses3 0,650 Valid

Proses 4 0,6495 Valid Proses 5 0,6531 Valid Proses 6 0,6057 Valid 7 Layanan

Pelanggan (X7) Layanan Pelanggan 1

0,5742 Valid

Layanan Pelanggan 2

0,6385 Valid

Layanan Pelanggan 3

0,5896 Valid

8 Keputusan (Y) Harapan (Y1)

0,5742 Valid

Motivasi (Y2)

0,4509 Valid

Pembelajaran (Y3)

0,4797 Valid

Hasil uji validitas pada tabel di atas menunjukkan semua variabel adalah valid. Nilai r hitung semua pernyataan adalah positif dan nilai r hitungnya lebih besar dari r tabel, dimana nilai r tabel adalah 0,195 (n=100, tingkat signifikan 5%). 4.2Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen (bauran pemasaran yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang-orang, proses, dan layanan pelanggan) terhadap variabel dependen ( keputusan mahasiswa), dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengolahan data dengan alat bantu program SPSS dapat dilihat berikut:

Tabel 4.3

Hasil Regresi Linier Berganda

B T hitung P

Konstanta 2,435 1,720 0,088

Produk (X1) 0,081 0,648 0,518 Harga (X2) 0,060 0,545 0,587 Tempat (3) 0,007 0,092 0,927 Promosi

(X4)

0,075 1,112 0,269 Orang-orang

(X5)

-0,224 -2,140 0,035

Proses (X6) 0,258 3,316 0,001 Layanan

Pelanggan (X7)

0,326 2,536 0,013

R = 0,629 R2 = 0,395

F = 9,435 P = 0,000

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel di atas, dibuatlah model suatu model regresi linier berganda sebagai berikut : Y = 2,435 +0,081 X +0,060 X2+0,007 X3 + 0,075 X4 - 0,224 X5+0,258 X6+0,326 X7

(1,720) (0,648) (0,545) (0,092) (1,112) (0,035) (0,001) (0,013) Pembahasan masing-masing variabel independen, apakah berpengaruh terhadap variabel dependen dapat diuraikan berikut ini :

1. Variabel produk (X1), tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika, yang dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 0,648. Bila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung < t tabel, artinya hipotesis ditolak (menerima H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih besar dari 0,05 (0,518) juga menunjukkan penolakan hipotesis.

(12)

sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung < t tabel, artinya hipotesis ditolak (menerima H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih besar dari 0,05 (0,587) juga menunjukkan penolakan hipotesis.

3. Variabel tempat (X3), tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika, yang dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 0,092. Bila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung < t tabel, artinya hipotesis ditolak (menerima H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih besar dari 0,05 (0,927) juga menunjukkan penolakan hipotesis.

4. Variabel promosi (X4), tidak berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika, yang dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 1,112. Bila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung < t tabel, artinya hipotesis ditolak (menerima H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih besar dari 0,05 (0,269) juga menunjukkan penolakan hipotesis.

5. Variabel orang-orang (X5), berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika yang dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar -2,140. Bila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung > t tabel, artinya hipotesis diterima (menolak H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih kecil dari 0,05 (0,035) juga menunjukkan penerimaan hipotesis.

6. Variabel proses (X6), berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk

memilih jurusan Manajemen Informatika, yang dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 3,316. Bila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung > t tabel, artinya hipotesis diterima (menolak H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih kecil dari 0,05 (0,001) juga menunjukkan penerimaan hipotesis.

7. Variabel layanan pelanggan (X6), berpengaruh terhadap keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika, yang dapat dilihat dari nilai t hitung sebesar 2,536. Bila dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,960 (n=100, tingkat signifikan 5%), berarti t hitung > t tabel, artinya hipotesis diterima (menolak H0), atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih kecil dari 0,05 (0,013) juga menunjukkan penerimaan hipotesis.

Pengujian untuk tiap-tiap variabel independen diatas terhadap variabel dependennya menghasilkan kesimpulan bahwa ada empat variabel independen yang tidak mempengaruhi variabel dependen, yaitu variabel produk, harga, tempat dan promosi. Pihak jurusan perlu melakukan pengajian ulang terhadap strategi pemasaran yang telah dilakukan selama ini, diantaranya :

1. Kualitas lulusan jurusan Manajemen Informatika perlu ditingkatkan lagi agar dapat diterima di lingkungan dunia kerja

2. Biaya perkuliahan perlu dikaji ulang sesuai dengan kualitas yang diberikan 3. Sarana dan prasarana perlu

(13)

Pengujian hipotesis selanjutnya ingin melihat pengaruh secara serentak variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai F yang diperoleh adalah sebesar 9,435. Bila dibandingkan dengan F tabel, yaitu sebesar 2,10 (df=7;100, tingkat signifikan 5%), berarti hipotesis diterima, atau bila dilihat dari nilai p nya yang lebih kecil dari 0,05 (0,000) juga menunjukkan penerimaan hipotesis, artinya secara serentak variabel bauran pemasaran (produk, harga, tempat, promosi, orang-orang, proses, dan layanan pelanggan) mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika.

Nilai r (korelasi) yang diperoleh yaitu sebesar 0,629, artinya hubungan antara variabel bauran pemasaran dengan keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan Manajemen Informatika adalah positif dan kuat. Sedangkan nilai R2 adalah sebesar 0,395, artinya variasi dari variabel keputusan mahasiswa sebesar 39,5% dipengaruhi oleh variabel bauran pemasaran dan sisanya sebesar 60,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

V. KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat ditarik dalam penelitian ini adalah :

1. Strategi pemasaran yang dilakukan oleh jurusan manajemen Informatika sehingga dapat mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk memilih jurusan adalah melalui bauran pemasaran, yaitu produk, harga, tempat, promosi, orang-orang, proses, dan layanan pelanggan

2. Variabel produk, harga, tempat, dan promosi dalam bauran pemasaran secara signifikan tidak berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa untuk menabung di bank syariah.

3. Variabel orang-orang, proses, dan layanan pelanggan dalam bauran pemasaran secara signifikan

berpengaruh terhadap persepsi mahasiswa untuk menabung di bank syariah.

DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2011. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, ALFABETA, Bandung.

Cravens, David W. 1996. Pemasaran Strategi diterjemahkan oleh Lina Salim. Jakarta: Erlangga.

Hidayatulloh, Muhammad Syarif. 2015.

Analisis Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Memilih SMA Yayasan Pendidikan Islam Darussalam Cimanggis Ciputat. Skripsi. Jurusan Pendidikan IPS. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Ignas. 2014. Analisis Data Penelitian Dengan SPSS 22. Semarang: Wahana Komputer.

Irawati, Erni. 2011.”Pengaruh Bauran Pemasaran Jasa Terhadap Keputusan Siswa Dalam Memilih

Pendidikan di SMA

Muhammadiyah 3 Jember”.

Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi. Jurusan Pendidikan IPS KIP Universitas Jember.

(14)

Vol.3 No.1 2010, h. 331. (http://library.pancabudi.ac.id/jurnal_f iles/), 31 Januari 2015.

Kotler, Philip. 1984. Marketing diterjemahkan oleh Herujati Purwoto. Jakarta: Erlangga.

Kotler, Philip. 2002. Manajemen Pemasaran diterjemahkan oleh Hendra Teguh (Melenium ed.). Jakarta: Prenhalindo.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran diterjemahkan oleh Benyamin Molan. Jakarta Gramedia.

Mokoginta, E-Book Manajemen Pemasaran Jilid 1 Edisi internal.

Nasution, Perys Laili Khodri. 2007. “Pengaruh Strategi Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Mahasiswa Dalam Memilih Kuliah Pada Business College Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi Indonesia (LP3I) Medan”.

Tesis. Program Pasca Sarjana Ilmu Manajemen. Universitas Sumatera Utara. Medan.

Priyatno, Duwi. 2014. SPSS 22 Pengolah Data Terpraktis. Yogyakarta : Andi.

Setiadi, Nugroho J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta : Prenada Media.

Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Statistika Untuk Penelitian. Edisi Ketiga Belas. Bandung: CV Alfabeta.

Supomo, B dan N. Indriantoro. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Tjiptono, Fandi. 1997. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offset.

(http://kbbi.web.id/mahasiswa diakses 12 Agustus 2015).

(isma-ismi.com>Manajemen diakses tanggal 11 Agustus 2015).

Gambar

Tabel 1.1Data Jumlah Mahasiswa diterima
Tabel 3Jumlah Mahasiswa Semester V Tahun
Tabel 4.1Hasil Uji Reliabilitas
tabel, artinya hipotesis ditolak(menerima H0), atau bila dilihat darinilai p nya yang lebih besar dari 0,05

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan adalah kolaborasi dengan dokter SpoG untuk memberikan terapi, memasang infuse RL dan masukkan oksitosin 10 unit melalui cairan infuse dan mengatur

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka yang menjadi pola permasalahan dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kearifan lokal sistem bagi hasil dan pendapatan usaha tani

Semakin besar daya beban maka semakin rendah kecepatan putar, frekuensi dan tegangan generator induksinya,hal ini disebabkan generator induksi tidak memiliki sistem

Gambar 4.1 Tampilan Data Yang Diterima Sistem Utama Dari Remot Berdasarkan Tabel 4.1 merupakan perhitungan durasi saat remot tidak terhubung menjadi terhubung (dalam hal ini

Uji normalitas yang digunakan adalah Shapiro-Wilk, selanjutnya diuji homogenitasnya dengan Levene’s test Dikarenakan data yang diteliti tidak berdistribusi normal

Berdasarkan hasil pengujian dihasilkan permainan labirin yang dapat berubah bentuk sesuai dengan waktu siang dan malam, permainan dapat berjalan pada Oculus Rift, dibangun

Rawat inap tingkat lanjutan adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik untuk keperluan observasi, perawatan, diagnosis,

Wiradesa Kabupaten Pekalongan dan Analisis tentang faktor yang menghambat guru PAI dalam menerapkan model penilaian kompetensi sosial siswa pada mata pelajaran