TUGAS GEOLOGI DASAR
“Prinsip-prinsip dan Perkembangan Geologi”
David Simangunsong
270110140089
Kelas D
Fakultas Teknik Geologi
Universitas Padjadjaran
Jatinangor
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi, mulai dari keterbentukannya, komponen penyusunnya, dinamikanya dan hal-hal lainnya yang berkaitan dengan bumi. Untuk mendalami ilmu ini, tentunya perlu diketahui terlebih dahulu prinsip-prinsip ataupun konsep-konsep yang mendasari ilmu ini. Juga perlu diketahui perkembangan ilmu ini sampai dapat dipahami hingga sekarang.
Tulisan ini dibuat dengan latarbelakang untuk mengenal konsep atau prinsip dalam ilmu geologi sehingga ilmu ini dapat dipahami. Selain itu juga untuk menjelaskan perkembangan ilmu geologi dari masa ke masa.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari tulisan ini adalah:
- Apa saja prinsip-prinsip atau konsep-konsep dalam ilmu geologi? - Bagaimana perkembangan ilmu geologi?
1.3. Tujuan
Tujuan dari tulisan ini adalah:
BAB II PEMBAHASAN 2.1. Geologi secara Umum
Geologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bumi meliputi cara terjadinya bumi, susunan kulit bumi, proses yang terjadi, hukum-hukum geologi, dan batuan. kata geologi yang berasal dari bahasa latin yaitu geo yang berarti bumi dan logos yang berarti ilmu. Geologi mempelajari bumi sebagai materi yang selalu bergerak dan mengalami perubahan. Proses perubahan bumi meliputi gradasi, aktivitas magma(igneous activity), metamorfosa, diastropis(diatrophisme).
Geologi sebagai ilmu mengalami revolusi dalam dua dekade terakhir ini yang berdampak langsung dalam industri dan juga dalam pengembangan konsep-konsep yang sangat mendasar. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor :
- Keberhasilan eksplorasi ilmiah ruang angkasa dan antarplanet serta eksplorasi samudra dalam.
- Kemajuan luar biasa dalam teknologi eksplorasi yang dihasilkan industri maupun dari eksplorasi luar angkasa.
- Mikhail lomonosov yang berasal dari rusia mengemukakan pokok-pokok pikiran tentang terbentuknya bumi beserta struktur geologinya yang sangat bermanfaat bagi memajukan dunia pertambangan.
Sebagai suatu ilmu penegtahuan alam, geologi memiliki beberapa cabang ilmu yang merupakan pondasi ilmu di geologi, di antaranya :
- Geologi struktur, yaitu mempelajari struktur atau bentuk arsitektur batuan serta gaya dan proses penyebabnya.
- Stratigrafi, mempelajari tentang posisi dan hubungan perlapisan batuan.
- Petrologi, mempelajari tentang terjadinya batuan, penamaan dan klasifikasinya. - Paleontologi, mempelajari fosil-fosil binatang dan tumbuhan.
- Geomorfologi, mempelajari bentuk-bentuk roman muka bumi beserta proses-proses penyebabnya.
Secara Umum Konsep Dasar Geologi, antara lain:
2.2.1. Katatrophisma
George Cavier (1810) dari Prancis yang mengungkapkan konsep katatrophisma (malapetaka/bencana). Konsep katatrophisme menyatakan bahwa gejala-gejala geologi terjadi dengan perubahan yang revolusioner. Dalam hal ini terjadi law of faunal succession, yaitu kejadian malapetaka yang telah melanda bumi beberapa kali serta memusnahkan kehidupan dan kemudian menghasilkan kehidupan baru.
2.2.2. Uniformitarianisma
James Hulton, bapak geologi modern seorang ahli fisika skotlandia, pada tahun 1795 menerbitkan bukunya yang berjudul “Theory of the Earth”, dimana ia mencetuskan doktrinnya yang terkenal tentang Uniformitarianism. Uniformitarianisme merupakan konsep dasar geologi modern. Doktrin ini menyatakan bahwa hukum-hukum fisika, kimia dan biologi yang berlangsung saat ini berlangsung juga pada masa lampau. Artinya, gaya-gaya dan proses-proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati saat ini telah berlangsung sejak terbentuknya bumi. Doktrin ini lebih terkenal sebagai “The present is the key to the past” dan sejak itulah orang menyadari bahwa bumi selalu berubah. Dengan demikian jelaslah bahwa geologi sangat erat hubungannya dengan waktu.
2.2.3. Hukum Datar Asal
Teori ini menyatakan bahwa pada mulanya endapan sedimen dalam air terdiri atas pelapisan yang kedudukannya hampir mendatar. Namun secara lengkapnya sebagai berikut “sedimen dalam air kedudukannya hampir datar atau sejajar dengan bentuk permukaan dan cekungannya”.
2.2.4. Hukum Superposisi
dipertimbangkan hukum ini menjadi “dalam keadaan yang belum terganggu oleh gaya pelapisan atau pembalikan , maka lapisan yang dibawah lebih tua daripada lapisan diatasnya.
2.2.5. Asas Korelasi
Setiap lapisan batuan yang mengandung fauna yang sama berarti memiliki umur geologi yang sama, kendati letaknya berjauhan. Asas korelasi memiliki 2 metode yaitu korelasi batuan dengan berdasarkan pada kesamaan kandungan fosil dan korelasi batuan dengan berdasarkan pada kesamaan ciri fisiknya.
2.2.6. Asas Pemotongan
Asas ini menyatakan bahwa “umur batuan yang memotong lebih muda daripada segala massa batuan yang dipotongnya”. Charles Darwin menyebut geologi dengan julukan ilmu yang mulia. Ilmu ini sekarang mendapat ujian baru setelah pada sekitar abad ke-20 manusia berhasil menginjakkan kakinya di bulan dengan wahana Apollo. Sampai dimanakah kebenaran azas-azas geologi seandainya diterapkan di bulan (lunar geology).
Penelitian bumi yang sesungguhnya baru dimulai tatkala industri dunia meningkat yang terutama disebabkansemakin banyaknya kebutuhan akan bahan tambang seperti batubara, minyak bumi, logam dasar, bahan bangunan, dan cadangan air.
Para ilmuwan geologi yang mutakhir banyak berasal dari Rusia, Amerika, dan Eropa. Mikhail Lomonosov (1711-1765) yang berasal dari Rusia telah mengemukakan pokok-pokok pikiran tentang terbentuknya bumi beserta struktur geologinya yang sangat bermanfaat bagi memajukan dunia pertambangan. Beberapa ilmuwan lainnya dari Rusia, diantaranya Vasily Severgin (ahli mineralogi), Nikolai Koksharof (ahli kristalografi), dan Dymitry Sokolov (geologist). Ahli paleontologi misalnya Vladimir Kovalevsky, Nikolai Yakovlev, dan M.V. Pavlov (ahli petrografi dan kristalografi), antara lain Vladimir Vernandsky, Alexander Fersman, dan Frants Levinsonlessing.
terhadap teori sebelumnya yang dikemukakan George Cuvier (1810) dari Prancis yang mengungkapkan konsep katatrophisma (malapetaka/bencana).
Hasil penelitian geologi memberikan andil besar dalam mendukung dan memperkaya cabang-cabang ilmu pengetahuan lain seperti, hidrogeologi, geologi teknik, geocryologi, volkanologi, palaentologi, dan lain-lainnya, serta munculnya ilmu baru seperti geokimia dan geofisik.
2.3. Perkembangan Ilmu Geologi
Perkembangan geologi, Keadaan bumi ini, termasuk material penyusun proses-proses yang terjadi pada bumi telah menjadi objek studi beberapa abad lalu. Beberapa topik yang sangat menarik seperti fosil, batumulia, gempabumi dan aktivitas gunungapi telah dipelajari di Yunani lebih dari 2300 tahun lalu. Proses pembentukan sumber daya alam tersebut terlibat dalam serentetan interaksi yang berlangsung sejak bumi mulai terbentuk empat setengah milyar tahun yang lalu hingga sekarang dan mungkin sepanjang masa sampai dunia ini kiamat. Interaksi mulai dari inti atom dalam unsur kimia yang terkandung di dalamnya hingga lempeng benua dan samudra. Manifestasi dari interaksi yang terjadi yaitu gaya dan gerak, yang dalam kacamata geologi tak lain yang disebut dengan proses alam.
Selama abad 17 dan 18, doktrin katastrofisme sangat berpengaruh pada formulasi penjelasan tentang kedinamisan bumi. Katastrofisme merupakan suatu faham yang mempercayai bahwa bentuk permukaan bumi telah berkembang dengan pengaruh utama adalah katastrof yaitu pengrusakan yang hebat dan terjadi dengan tiba-tiba. Kenampakan bentang alam seperti pegunungan dan lembah, yang saat ini diketahui proses pembentukannya membutuhkan waktu yang lama, dijelaskan dengan faham ini terbentuk sebagai akibat pengrusakan tiba-tiba dan terus menerus.
kimia dan biologi yang berlangsung sekarang ini juga terjadi pada waktu lampau. Jadi tenaga dan proses-proses yang terjadi pada bumi pada masa sekarang ini telah terjadi sejak lama sekali, yaitu sejak terbentuknya bumi ini. Jadi untuk mempelajari batuan yang terbentuk di masa lampau, kita harus memahami tentang proses-proses yang terjadi di masa sekarang termasuk juga hasil atau akibat dari proses tersebut. Berdasarkan prinsip uniformitarism ini kemudian muncul prinsip yang berbunyi masa kini merupakan kunci masa lalu (The present is the key to the past).
Meskipun James Hutton dapat dikatakan sebagai orang pertama yang mengemukan prinsip dasar dalam ilmu geologi modern, tetapi karena teori ditulis dalam bahasa yang sulit dimengerti dan tidak dipublikasikan dengan luas, maka idenya tidak banyak diketahui oleh masyarakat pada waktu itu. Adalah seorang geologiawan Inggris, Charles Lyel, yang berjasa memperkenalkan dan menyebarluaskan prinsip dasar dalam ihnu geologi modem tersebut. Antara tahun 1830 sampai 1872, Lyel menghasilkan sebelas edisi buku Principles of Geology. Dalam buku tersebut, Lyel mengilustrasikan dengan baik konsep-konsep kesamaan dari alam dengan waktu. Lyel juga memperlihatkan secara lebih meyakinkan bahwa proses-proses geologi yang dapat diamati sekarang dapat berlaku dan terjadi juga di masa yang lalu. Walaupun doktrin uniformitarianism pertama kali tidak dikemukakan oleh Lyel tetapi beliaulah yang berhasil memasyarakatkannya dengan luas. Penerimaan dari konsep dasar ini berarti penerimaan tentang sejarah yang panjang dari bumi kita ini. Walaupun proses-proses yang terjadi pada bumi mempunyai intensitas yang sangat bervariasi, tetapi memerlukan waktu yang lama untuk membentuk atau merusakkan kenampakan utama dari bentang alam permukaan bumi.
Konsep Dasar dalam ilmu Geologi antara lain:
o Katatrophisma
o Uniformitarianisma
o Hukum Datar Asal
o Hukum Superposisi
o Asas Korelasi
o Asas Pemotongan
Perkembangan Ilmu Geologi dapat diurutkan sebagai berikut:
o Awal peradaban manusia
o Abad Pertengahan
o Abad Renaissance
o Kemajuan Abad ke-17
o Abad ke-18 (geologi modern)
o Abad ke-19 (geologi terapan)
o Abad ke-20 (plate tectonic theory)
o Abad ke-21 (Teknologi berkembangnya penemuan / pembuktian konsep-konsep geologi makin meningkat)
DAFTAR PUSTAKA
- Sukiyah, E., Isnaniawardhani,I., dan Sulaksana, N. 2014. Modul Geologi Dasar. Universitas Padjadjaran
- Katili, J.A., & Marks, P. 1963. Geologi. Departemen Urusan Research Nasional, Jakarta. - Keller, Edward A.,1982, Enviromental Geology, Charles E Merril Publishing Company