LAPORAN PRAKTIKUM
MENGIDENTIFIKASI SIFAT BIOLOGI TANAH
DASAR-DASAR ILMU TANAH
Di susun oleh:
Nama
: Ida Ayu Made Ari Dwipayani
Npm
: 15711024
Ps
: Produksi Tanaman Pangan (A)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Tanah merupakan suatu komponen penting dalam modal dasar pertanian. Sifat, ciri dan tingkat kesuburan (produktivitas) nya, tanah sangat dipengaruhi oleh sifat kimia,fisika dan biologi tanah. Biologi tanah adalah ilmu yang mempelajari mahluk-mahluk hidup didalam tanah. Karena ada bagian-bagian hidup di dalam tanah, maka tanah itu disebut sebagai “Living System” contohnya akar tanaman dan organisme lainnya di dalam tanah.
Tanah yang mempunyai nilai produktivitas yang tinggi,tidak hanya terdiri dari bagian padat, cair dan udara saja, tetapi harus ada jasad hidup yang merupakan organisme hidup. Sebaliknya aktivitas
organism tanah dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
a).Iklim à organisme tanah lebih banyak ditemui jumlah (populasi) nya dan keragamannya pada tanah didaerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur yang tinggi dibandingkan di daerah yang mempunyai curah hujan dan temperatur rendah.
b).Tanah àTingkat kemasaman, kandungan hara dan umur tanah dapat mempengaruhi organisme dalam tanah. Bahteri lebih banyak ditemui pada daerah yang kemasaman sedang (normal) , sedangkan jamur/cendawan lebih banyak pada tanah yang kemasaman rendah (masam). Tanah-tanah yang diberi kapur dan pupuk, umumnya lebih banyak populasi organismenya. Pada tanah perawan, populasi dan keragaman organisme nya lebih banyak dibandingkan pada tanah-tanah tua.
c).Vegetasi àpada lokasi tanah-tanah hutan ditemui organism yang lebih banyak dan lebih beragam dibandingkan pada lokasi padang rumput.
Bahan bacaan untuk mengetahui potensi organisme tanah dalam peningkatan produsi pertanian masih sangat diperlukan.
biologi merupakan ilmu yang mencakup dari botani, hewan, manusia dan alam sekitar.
Beberapa contoh ilmu pengetahuan lain yang termasuk ilmu
pengetahuan alam adalah : geologi (ilmu yang mempelajari struktur tanah), mineralogy (ilmu yang mempelajari substansi kulit bumi), fisiologi (ilmu yang mempelajari sifat dan tanda tanah), dan
meteorology (ilmu yang mempelajari iklim dan cuaca). Ilmu pengetahuan alam dibedakan atas ilmu pengetahuan fisika dan kimia. Ilmu pengetahuan fisika membicarakan tentang sifat dan khasiat benda, sedangkan ilmu kimia membicarakan tentang konstitusi atau susunan benda.(Yani,2011).
Secara ekologis tanah tersusun oleh tiga kelompok material, yaitu material hidup (faktor biotik) berupa biota (jasad-jasad hayati), faktor abiotik berupa bahan organik, faktor abiotik berupa pasir (sand), debu, (silt), dan liat (clay). Umumnya sekitar 5% penyusun tanah berupa biomass (bioti dan abioti), berperan sangat penting karena mempengaruhi sifat kimia, fisika dan biologi tanah.
Tanah dihuni oleh bermacam-macam mikroorganisme. Jumlah tiap grup mikroorganisme sangat bervariasi, ada yang terdiri dari
beberapa individu, akan tetapi ada pula yang jumlahnya mencapai jutaan per gram tanah. Mikroorganisme tanah itu sendirilah yang bertanggung jawab atas pelapukan bahan organik dan pendauran unsur hara. Dengan demikian mereka mempunyai pengaruh
terhadap sifat fisik dan kimia tanah (Anas 1989).
Selanjutnya Anas (1989), menyatakan bahwa jumlah total
mikroorganisme yang terdapat didalam tanah digunakan sebagai indeks kesuburan tanah (fertility indeks), tanpa mempertimbangkan hal-hal lain. Tanah yang subur mengandung sejumlah
mikroorganisme, populasi yang tinggi ini menggambarkan adanya suplai makanan atau energi yang cukup ditambah lagi dengan
temperatur yang sesuai, ketersediaan air yang cukup, kondisi ekologi lain yang mendukung perkembangan mikroorganisme pada tanah tersebut.
Fungi berperan dalam perubahan susunan tanah. Fungi tidak berklorofil sehingga mereka menggantungkan kebutuhan akan energi dan karbon dari bahan organik. Fungi dibedakan dalam tiga golongan yaitu ragi, kapang, dan jamur. Kapang dan jamur
mempunyai arti penting bagi pertanian. Bila tidak karena fungi ini maka dekomposisi bahan organik dalam suasana masam tidak akan terjadi (Soepardi, 1983).
B. Tujuan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam tanah terdapat fauna (binatang) tanah yang
bersifat heterotrof yang berperan dalam jaringan
makanan di dalam sistem tanah serta berperan dalam
proses pembentukan tanah. Di seluruh ekosistem darat,
Fauna tanah dikelompokkan berdasarkan ukuran
panjang badannya, yaitu :
Mikrofauna : 0,02-0,20 mm
Mesofauna : 0,20-10,4 mm
Makrofauna : 10,4-83,2 mm
Keberadaan meso dan makrofauna di tanah pertanian
merupakan salah satu ciri tanah sehat karena fauna ini
menjadi salah satu mata rantai penting dalam rantai
makanan di dalam tanah. Fauna ini mendegradasi bahan
organik, memakan akar dan sebagai pemangsa fauna
yang berukuran lebih kecil. Makrofauna cacing tanah
berperan sebagai akumulator logam berat.
Metode lama ini pada awalnya digunakan untuk
memperkirakan populasi cacing dalam contoh terbatas
adalah metode perhitungan dengan tangan (handsorting)
(Anas, 1990; Schinner et
al., 1995) namun hanya sekitar 52 % cacing yang dapat
dikumpulkan dengan cara ini.
Perubahan keanekaragaman mikroorganisme dan
makroorganisme berhubungan dengan kualitas tanah
dan pengembangan agroekosistem yang
berkesinambungan (Thomas dan Kevon, 1993 dalam
Kennedy dan Gewin, 1997).
Peranan organisme tanah:
Dekomposisi bahan organik & produksi humus dengan
melibatkan makro & mikroorganisme tanah
Siklus nutrien & energi yaitu siklus N, P, S, C
Fiksasi unsur hara, fiksasi N
Pencampuran bahan2 penyusun tanah oleh aktivitas
organisme (bioturbasi) makroorganisme tanah
Bioremediasi tanah tercemar senyawa organik & logam
berat
Proses pembentukan tanah
Pengaruh cacing tanah adalah kotoran cacing (cast)
mengandung unsur hara yang tinggi,
mencacah/memotong-memotong bahan organik sehingga
mempercepat dekomposisi oleh mikroorganisme.
Lubang cacing berfungsi sebagai:
Meningkatkan aerasi & infiltrasi tanah
Menyediakan saluran untuk pertumbuhan akar tanaman
Mencampurkan bahan tanah lapisan atas dengan lapisan
bawah & sebaliknya (biopedoturbasi)
Mendistribusikan bahan organik
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu & Tempat
Praktikum dilaksanakan pada hari kamis, tanggal 05 november 2015, pukul 15.00-16.40 WIB, di lahan PTP Politeknik Negeri Lampung.
B. Alat & Bahan
Alat : cangkul, ember, nampan
Bahan : tanah budidaya dan tanah non budidaya
C. Prosedur kerja
1. Cari 2 vegetasi tanah yaitu tanah yang dibudidayakan dan tanah yang tidak dibudidayakan
2. Cangkul setiap vegetasi dengan ukuran 50x50 cm dan kedalaman 20 cm
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
makroorganisme Tanah budidaya Tanah non budidaya Rata-rata Ulangan1 Ulangan2 Ulangan1 Ulangan2
Semut 30 60 Banyak Banyak Tak terhingga
Rayap 20 50 13 5
Cacing 16 14 1 2
Katel - - 4 2 3
Laba-laba - - 2 3 2,5
Luing