AKUNTABILITAS PUBLIK
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Memperoleh Nilai Mata Kuliah Teori Administrasi Negara
Disusun Oleh :
Petra Lugas Nuswantoro D1112012
Dosen : Dra. Sri Yuliani, M.Si
PROGRAM STUDI NON REG ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
1. Jelaskan mengapa akuntabilitas publik menjadi nilai yang sangat penting dalam administrasi negara?
Apa pentingnya akuntabilitas publik administrasi negara dalam sistem pemerintahan demokrasi ?
2. Akuntabilitas publik dapat dibedakan menjadi akuntabilitas eksternal atau akuntabilitas politik, akuntabilitas internal (responsibilitas, akuntabilitas hirarkis dan akuntabilitas profesional), dan akuntabilitas ke masyarakat (responsivitas dan social accountability). Jelaskan apa pengertian dan karakteristik tipe-tipe akuntabilitas tersebut dan berikan contohnya!
3. Jelaskan perbedaan pandangan atau pendapat tentang akuntabilitas publik antara Carl Friedrich, Herman Finer, dan Vincent Ostrom.
Kaitkan diskursus tentang akuntabilitas publik di antara ketiga pakar tersebut dengan kasus mogok para dokter di Indonesia yang dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap dr. Ayu yang dijatuhi hukuman dengan dugaan malpraktek.
- Bagaimana kasus mogok dokter tersebut dilihat dari sisi akuntabilitas profesi ?
- Bagaimana kasus ini dipahami menurut pendapat Carl Fiedrich, Herman Finer dan Vincent Ostrom?
Jawab
1. Menurut Miriam Budiarjo Akuntabilitas dalam Sri Yuliani buku Teori Administrasi Negara 2010:43 yaitu :
Menurut Sri Yuliani buku Teori Administrasi Negara menjelaskan Akuntabilitas yaitu 2010:44 :
“Kewajiban untuk menyampaikan pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang / badan hukum / pimpinan kolektif atau organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.”
Menurut Sri Yuliani buku Teori Administrasi Negara menjelaskan Akuntabilitas yaitu 2010:46
“Berkenaan dengan standard eksternal yg menentukan kebenaran suatu tindakan oleh administrasi negara. Akuntabilitas adalah pertanggungjawaban yang bersifat eksternal dari pihak yang menjalankan tugas (agent) kepada pihak yang memberi wewenang/kekuasaan (principal).”
Jadi akuntabilitas publik menjadi nilai yang sangat penting dalam administrasi negara karena akuntabilitas publik merupakan salah satu bentuk kewajiban yang harus dilakukan oleh organisasi publik atau pemerintah atau pejabat pemerintah sebagai suatu pertanggungjawaban setelah menjalankan fungsi pemerintahan dan melaksanakan tugas-tugasnya kepada atasan dalam satu pemerintahan juga kepada masyarakat sebagai suatu pengawasan dan evaluasi dari pelaksanaan tugas.
Pusdiklat BPKP (2007), menjelaskan pentingnya akuntabilitas sebagai berikut :
“Akuntabilitas dipandang sebagai perwujudan kewajiban seseorang atau unit organisasi untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepadanya dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban berupa laporan akuntabilitas kinerja secara periodik.”
yang cukup penting dalam hal keberlangsungan hidup suatu pemerintahan. Apabila pemerintahan mengabaikan tanggung jawabnya, maka hal tersebut dapat mengganggu konsentrasi pemerintahan yang berupa tuntutan dari lingkungan internal dan eksternal pemerintahan khususnya masyarakat, oleh sebab itu untuk mencegah terganggungnya konsentrasi pemerintahan perlu sikap yang tegas dan komitmen yang tinggi dari pihak pemerintahan untuk menjaga hubungan yang baik dan berkesinambungan terhadap stakeholdersnya. Perubahan-perubahan yang terjadi setelah pemerintahan memperhatikan tanggung jawab sosialnya biasanya akan tampak pada kinerja pemerintahan dan penampilan finansialnya dimana kondisi dan posisi keuangan pemerintahan mengalami perubahan dan hal ini tercermin dalam laporan keuangan pemerintahan yang sadar akan pentingnya memperhatikan tanggung jawab sosial bagi pertumbuhan dan keberlangsungan usahanya.
Dengan adanya pelaksanaan tanggung jawab maka sebagai kontrol ataupun bentuk pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan. Pertanggungjawaban pemerintahan yang dikelola dengan baik maka secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi kinerja pemerintahan, selain itu pemerintahan dapat pula melindungi lingkungan sekitar agar terjadi keharmonisasian antara pemerintahan dengan lingkungan sekitar dan masyarakat.
2. Yang dimaksud dari akuntabilitas dan karakteristiknya
a. akuntabilitas eksternal atau akuntabilitas politik,
pemilihnya. Misalnya: Eksekutif harus mempertanggungjawabkan implementasi kebijakan yang dilakukan kepada legislatif.
b. akuntabilitas internal (responsibilitas, akuntabilitas hirarkis dan akuntabilitas profesional),
yaitu bentuk laporan pertanggungjawaban yang mengarah pada kemampuan seorang pejabat untuk menjalankan perannya, yaitu berbagai tugas yang harus dijalankan sebagai kewajiban utama dalam satu institusi yang melaksanakan suatu tugas atau mandat kepada pejabat yang lebih sederajat, dan atau lebih tinggi jabatannya pada satu institusi yang sama, menekankan pada konsep kontrol, pengawasan atau pengendalian di dalam. Sebagai pelaksanaan kode etik profesi dalam menjalankan tugas atau keahliannya. Misalnya Kasubbag memberikan laporan pertanggungjawaban kepada Kabag, Pegawai memberikan laporan kepada pegawai lain yang berada ditingkar yang sama.
c. akuntabilitas ke masyarakat (responsivitas dan social accountability).
yaitu bentuk pertanggungjawaban sosial, segala aktivitas institusi publik dan pejabat publik (pemerintah) dalam menjalankan, melaksanakan tugas dan kewajiban, dan penggunaan fasilitas negara, sebagai sebuah transparansi dan pengawasan untuk mengurangi penyalagunaan kekuasaan dan kewenangan. Akuntabilitas dapat dinyatakan sebagai pemenuhan hak warga negara untuk melakukan komplain terhadap penyelenggara negara melalui suatu prosedur, institusi dan personal yang disediakan oleh negara. Misalnya baik eksekutif dan legislatif harus mempertanggungjawabkan kepada rakyatnya.
3. Menurut saya perbedaan pandangan atau pendapat tentang akuntabilitas publik antara Carl Friedrich, Herman Finer, dan Vincent Ostrom.
a. Akuntabilitas publik Carl Friedrich
dan nilai-nilai, keharusan seorang pelayan publik untuk bertumpu pada profesionalisme dan moralitas personal, karena hanya orang-orang pada bidangnyalah yang mengerti dari suatu bentuk akuntabilitas tersebut, bukan dari pihak luar, yang dilakukan secara periodik
b. Akuntabilitas publik Finner
Akuntabilitas perlu "kontrol eksternal" dari pihak pemberi kekuasaan, wewenang, yang memberikan mandat kepada administrator publik untuk melaksanakan keinginan tersebut, kemudian, administrator diharapkan bertanggungjawab dalam melaksanakan kewajibannya sesuai dengan arahan, karenanya akuntabilitas ini disebut tanggungjawab yang bersifat objektif. c. Akuntabilitas publik Vincent Ostrom
Menurut Vincent akuntabilitas itu diberikan dari pejabat/institusi pemerintah kepada rakyat untuk memberikan penilaian dalam bentuk pertanggunjawaban, sehingga birokrasi publik dapat dikatakan akuntabel manakala mereka mewujudkan apa yang menjadi harapan publik (pelayanan publik yang profesional dan dapat memberikan kepuasan publik).
- Kaitkan diskursus tentang akuntabilitas publik di antara ketiga pakar
tersebut dengan kasus mogok para dokter di Indonesia yang dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap dr. Ayu yang dijatuhi hukuman dengan dugaan malpraktek.
o Dari Carl Friedrich
Dilihat dari sisi Friedrich bahwa hukuman yang diberikan kepada dr. Ayu tidak tepat, karena peniliaan bahwa ada tidaknya kesalahan/ mal praktek hanya dapat diketahui oleh para ahli, di sini yang seprofesi dengan dr. Ayu, yaitu teman seprofesi, asosiasinya saja dan pihak lain( pasien, pelapor, polisi) tidak mengetahui karena bukan merupakan ahlinya.
Dari sisi Finner akuntabilitas perlu "kontrol eksternal" agar suatu akuntabilitas dapat dikatakan obyektif, melalui pihak yang berwenang/pemberi kuasa di luar instansi/asosiasi yaitu misalnya Menteri kesehatan, atau yang di luarPengamat kesehatan, Pelindung konsumen untuk memberikan penilaian
o Dari Vincent Ostrom
Menurut Vincent akuntabilitas, penilaian pertanggungjawaban diberikan kepada pasien/rakyat, apa yang menjadi harapan publik (pelayanan publik yang profesional dan dapat memberikan kepuasan publik).
- Bagaimana kasus mogok dokter tersebut dilihat dari sisi
akuntabilitas profesi ?
Menurut saya mogok dokter dilihat dari sisi akuntabilitas profesi, sudah melanggar kode etik profesi sebagai dokter, di mana dokter seharusnya bekerja untuk memberikan pelayanan secara profesional kepada pasien. Bentuk solidaritas yang tidak seharusnya dilakukan,dengan adanya mogok dokter telah mengganggu kelancaran operasional penyediaan layanan kesehatan, dan hal ini sangat fatal terdapat penundaan pelayanan, ketika terdapat pasien yang darurat dapat menyebabkan kematian, karena ada kesengajaan mogok maka terjadi pembiaran dan kelalaian. Maka sebenarnya dapat dikenai sanksi, perlu tindakan tegas dilakukan untuk rumah sakit dan dokternya, untuk kasus dr. Ayu seharusnya menyerahkan sepenuhnya pada pihak berwenang.
- Bagaimana kasus ini dipahami menurut pendapat Carl Fiedrich, Herman Finer dan Vincent Ostrom
o Dari Carl Friedrich
Mogok kerja dilakukan solidaritas sesama dokter, karena para dokter merasa tidak menemukan adanya kejanggalan atau kesalahan praktek (operasi).
o Dari Finner
kesehatan, Pelindung konsumen untuk memberikan penilaian /keterangan.
o Dari Vincent Ostrom
Pertanggungjawaban rumah sakit/ dokter yang menangani diberikan kepada pasien/rakyat, keluarga yang mengetahui kondisi pasien(keluarga) saat masuk rumah sakit, pra operasi dan pasca operasi menjelaskan keadaanya yang sebenarnya tanpa harus menutupi kesalahan, karena adanya ketakutan terhadap yayasan atau suatu image (kepuasan publik).
Daftar Pustaka
Yuliani, Sri, Sudarmo, Retno Suryawati. 2010. “Teori Administrasi Negara”. DIPA BLU FISIP UNS.Surakarta