• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan Eksekusi Harta Pailit Melalui Lelang dan Penjualan Di Bawah Tangan (Studi Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelaksanaan Eksekusi Harta Pailit Melalui Lelang dan Penjualan Di Bawah Tangan (Studi Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TESIS

PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA PAILIT MELALUI

LELANG DAN PENJUALAN DI BAWAH TANGAN

(STUDI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN

NEGARA DAN LELANG MEDAN)

OLEH

BUDI HARDIANSYAH

NIM 107005022

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA PAILIT MELALUI

LELANG DAN PENJUALAN DI BAWAH TANGAN

(STUDI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN

NEGARA DAN LELANG MEDAN)

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Ilmu Hukum

Dalam Program Studi Ilmu Hukum Pada Sekolah Pascasarjana

Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara

Oleh

BUDI HARDIANSYAH

NIM 107005022

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM

FAKULTAS ILMU HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(3)

Judul Tesis : PELAKSANAAN EKSEKUSI HARTA PAILIT MELALUI LELANG DAN PENJUALAN DI BAWAH TANGAN (STUDI PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MEDAN) Nama Mahasiswa : Budi Hardiansyah

Nomor Pokok : 107005022 Program Studi : Ilmu Hukum

Menyetujui : Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum. K e t u a

)

(Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H. A n g g o t a

) (Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum. A n g g o t a

)

Ketua Program Studi,

(Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.)

Dekan,

(Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum.)

(4)

Telah Diuji Pada

Tanggal 30 Agustus 2012

PANITIA PENGUJI TESIS:

Ketua : Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum. Anggota : 1. Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H.

(5)

ABSTRAK

Proses pemberesan harta pailit yang dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan sebagai Kurator diantaranya adalah penjualan seluruh harta pailit melalui penjualan di muka umum (lelang), apabila tidak berhasil maka Kurator dapat melakukan penjualan di bawah tangan dengan izin Hakim Pengawas. Penjualan harta pailit di muka umum (lelang) dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Medan atas permohonan lelang dari Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator. Dalam praktiknya, penjualan harta pailit melalui lelang sering tidak optimal sehingga Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator melakukan penjualan di bawah tangan dengan meminta izin Hakim Pengawas terlebih dahulu. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit pada KPKNL Medan dan mengapa eksekusi harta pailit melalui penjualan di muka umum (lelang) pada KPKNL Medan kurang optimal serta apakah pelaksanaan penjualan di bawah tangan terhadap harta pailit oleh Kurator telah melindungi kepentingan kreditor dan debitor.

Penelitian ini adalah hukum normatif yang bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan metode pendekatan yuridis normatif dengan didukung data empiris. Sumber data penelitian yaitu dari bahan hukum primer, sekunder dan tertier. Pengumpulan data melalui data primer dengan studi lapangan (field research) yaitu melakukan wawancara kepada Pejabat Lelang dan Kepala KPKNL Medan serta pihak Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator, dan data sekunder melalui studi kepustakaan (library research).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit pada KPKNL Medan telah peraturan dan ketentuan yang berlaku serta memenuhi asas-asas lelang. Faktor-faktor yang menyebabkan kurang optimalnya pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit pada KPKNL Medan yaitu tingginya nilai limit harta pailit yang dilelang, kreditor separatis tidak kooperatif, debitor pailit tidak kooperatif dan besarnya biaya persiapan lelang. Penjualan di bawah tangan yang dilakukan oleh Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator dapat memberikan perlindungan hukum terhadap kreditor dan debitor.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disarankan agar Balai Harta Peninggalan Medan selaku Kurator dan KPKNL Medan selaku pihak yang berwenang dalam pelaksanaan lelang menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya masing-masing sehingga pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit dapat optimal serta perlunya dibuatkan Standart Operating Procedure (SOP) mekanisme penjualan di bawah tangan harta pailit yang dilakukan oleh Kurator.

(6)

ABSTRACT

The process of bankruptcy estate settlement done by the Probate Court as the Curator is by selling the whole bankruptcy estate in the public sale (auction). If the Curator fails to do it, it can be sold underhandedly with the permission of the Supervisory Judge. Selling bankruptcy estate in the public sale (auction) is done by KPKNL (State Assets and Auction Service Office), Medan, with the request of auction from the Probate Court, Medan, as the Curator. In practice, the sale of bankruptcy estate is not optimal; therefore, the Probate Court, Medan, as the Curator does it underhandedly with the permission of the Supervisory Judge. The problems in this research were as follows: how was the implementation of the public auction of bankruptcy estate at KPKNL, Medan, why the execution of bankruptcy estate through the public auction at KPKNL is not optimal, and whether the implementation of the public sale of bankruptcy estate underhandedly by the Curator has protected the interest of creditors and debtors.

The research used judicial normative approach with descriptive analytic analysis, supported by empirical data. The data comprised primary, secondary, and tertiary data. They were gathered through the primary data by performing field research through interviews with the Auction officials, the Head of KPKNL, Medan, and the officials of the Probate Court, Medan as the Curator. The secondary data were gathered by performing library research.

The result of the research showed that the implementation of the execution auction of bankruptcy estate at the KPKNL, Medan, had fulfilled the legal provisions and the principles of auction. Some factors which caused the implementation of the execution auction of bankruptcy estate at the KPKNL, Medan, were not optimal were as follows: the limiting value of the bankruptcy estate which was auctioned was high, the separated creditors were not cooperative, the debtors who went bankrupt were not cooperative, and the preparation cost of the auction was high. Selling underhandedly by the Probate Court, Medan, as the Curator could give legal protection to creditors and debtors.

It is recommended that the Probate Court, Medan, as the Curator and the KPKNL, Medan, that has the authority as the executor of the auction should do their job and take the responsibility in order that the execution of the auction of bankruptcy estate can be optimal. It is also recommended that Standard Operating Procedure (SOP) of the mechanism in selling bankruptcy estate underhandedly by the Curator should be made.

(7)

KATA PENGANTAR

Pertama dan terutama, dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan

puji dan syukur kehadirat Allah Subhanallahu Wata’ala atas berkat dan rahmat-Nya

yang telah menambah keyakinan dan kekuatan bagi penulis untuk menyelesaiakan

penulisan tesis dengan judul “Pelaksanaan Eksekusi Harta Pailit Melalui Lelang dan Penjualan Di Bawah Tangan (Studi Pada Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang Medan)”, merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan perkuliahan di Program Studi Magister Ilmu Hukum di Fakultas

Hukum Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini banyak kekurangan dan tidak

dapat terlaksana tanpa bantuan dan kerja sama dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih secara khusus kepada yang

terhormat dan terpelajar Ibu Prof. Dr. Sunarmi, S.H., M.Hum., Bapak Prof. Dr.

Suhaidi, S.H., M.H. dan Bapak Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum. yang

ditengah-tengah kesibukannya meluangkan waktu dan penuh perhatian memberikan

(8)

Terima kasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang turut memberikan

dukungan, yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc. (CTM), Sp.A (K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum

Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

menjadi mahasiswa Program Magister Ilmu Hukum.

3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, atas segala arahan dan

dorongan yang diberikan selama menuntut ilmu di Program Studi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

4. Para dosen, staf pengajar dan seluruh pegawai di Program Studi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang senantiasa membantu

penulis dalam penyelesaian tesis ini.

5. Bapak Burhanuddin H. Manik, S.H., selaku Kepala Kantor Pelayanan Kekayaan

Negara dan Lelang Medan yang telah memberikan izin penelitian dan

memberikan dukungan kepada penulis mengikuti Program Studi Magister Ilmu

Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara.

6. Ibu Hj. Teti Winarti, S.H., M.Si., selaku Kepala Balai Harta Peninggalan Medan

(9)

7. penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan pendapat sebagai bahan

penyusunan tesis ini.

8. Seluruh rekan-rekan seangkatan mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Hukum

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara yang telah saling membantu

terutama dalam penyelesaian tesis ini.

Teristimewa dengan hati yang tulus, penulis menghaturkan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Bapak H. Mujianto dan Mamak

Hj. Nursaini yang selalu memberikan limpahan kasih sayang dan nasihat serta doa

untuk yang terbaik bagi masa depan penulis. Demikian juga kepada kedua mertua,

Papa Sukirno dan Mama Karminah yang telah memberikan motivasi untuk

penyelesaian studi.

Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis sampaikan kepada istri

tercinta bidadariFerawaty, S.P. beserta anak-anakku tersayang hello kittyVania Nailah dan putri saljuChalisa Feyza yang telah mencurahkan perhatian, cinta dan kasih sayangnya serta doa kepada penulis sehingga menjadi semangat dan motivasi

penulis dalam menyelesaikan studi dan penulisan tesis ini.

Akhir kata, kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu,

terima kasih atas kebaikan, ketulusan dan dukungan serta doa kepada penulis selama

(10)

dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan tesis ini.

Semoga tesis ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, Agustus 2012

Penulis,

(11)

RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi

Nama : Budi Hardiansyah

Tempat /Tgl. Lahir : Medan. 02 September 1979 Jenis Kelamin : Laki-laki

Status : Menikah

1. SD Alwashlia Medan , Tamat Tahun 1991 2. SMP Negeri 17 Medan , Tamat Tahun 1994 3. SMA Kartika 1-2 Medan, Tamat Tahun 1997

4. Diploma I Perguruan M=Piutang dan Lelang Negara, STAN Prodip keuangan jakarta, Tamat Tahun 1998

5. S-1 Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Tamat Tahun 2004 6. S-2 program studi magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas

Sumatera Utara

Medan, Agustus 2012 Penulis

(12)

DAFTAR ISI

E. Keaslian Penelitian ... 14

F. Kerangka Tiori dan Konsepsi ... 16

1. Kerangka Teori ... 16

2. Konsepsi ... 31

G. Metode Penelitian ... 34

1. Jenis dan Sifat penelitian ... 34

2. Sumber Data/Bahan Hukum ... 35

3. Teknik pengumpulan Data ... 37

4. Analisa Data ... 37

BAB II MEKANISME PELAKSANAANLELANG EKSEKUSI HARTA PAILIT PADA KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MEDAN... 39

A. Tinjauan Umum Kepailitan dan Lelang ... 39

1. Kepailitan ... 39

(13)

B. Hubungan Kepailitan dengan Lelang ... 64

1. Keadaan Insolvensi ... 64

2. Lelang ... 68

C. Mekanisme Pelaksanaan Lelang Eksekusi Harta Pailit Pada Kantor Pelayanan kekayaan Negara dan Lelang Medan ... 72

1. Tahap Persiapan Lelang /Pra Lelang ... 73

2. Tahap pelaksanaan Lelang ... 77

3. Tahap Pasca Lelang ... 79

4. Studi Kasus Pelaksanaan Lelang Eksekusi Harta Pailit PT Aneka Surya Agung ... 82

BAB III EKSEKUSI HARTA PAILIT MELALUI LELANG DI KANTOR PELAYANAN KEKAYAAN NEGARA DAN LELANG MEDAN ... 87

A. Eksekusi Harta Pailit ... 87

1. Melalui Lelang ... 88

2. Melalui Penjualan di Bawah ... 91

B. Peran dan Tanggung Jawab Para Pihak Dalam Eksekusi Harta Pailit ... 92

1. Peran dan Tanggung Jawab Pemohon Lelang/ Kurator ... 92

2. Peran dan Tanggung Jawab KPKNL Medan ... 97

C. Alasan-alasan Tidak Optimal Eksekusi Harta Pailit Melalui Lelang di Kantor Pelayanan Lelang Kekayaan Negara dan Lelang Medan ... 101

1. Tingginya nilai Limit Harta Pailit Yang di Lelang ... 101

2. Kreditor Sparatis Tidak Kooperatif ... 108

3. Debitor Pailit Tidak Kooperatif ... 111

4. Besarnya Biaya persiapan Lelanh ... 114

(14)

A. Pemjualan di Bawah Tangan Harta Pailit ... 118

1. Mekanisme Penjualan di Bawah Tangan Harta pailit Oleh Balai Harta Peninggalan ... 118

2. Studi Kasus Penjualan di Bawah Tangan Harta pailit CV Widya mandiri ... 124

B. Perlindungan Hukum Terhadap Kreditor dan Debitor Pada Penjualan di Bawah Tangan Harta Pailit Yang di Lakukan Oleh Balai Harta Peninggalan Medan Selaku Kurator ... 129

1. Perlindungan Hukum Terhadap kreditor ... 129

2. Perlindungan Hukum Terhadap Debitor ... 134

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 141

A. Kesimpulan ... 141

B. Saran ... 141

(15)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

1. Realisasi pelaksanaan lelang eksekusi harta pailit yang Dimohonkan oleh Balai Harta Peninggalan Medan selaku KuratorPadaKPKNL Medan (Tahun 2006 Sampai dengan 2011) ... 103 2. Perbandingan Nilai limit lelang dengan harga jual pada saat penjualan

(16)

DAFTAR SKEMA

No. Judul Halaman

1. Mekanisme Pelaksanaan Lelang Eksekusi Harta Pailit PadaKPKNL Medan... 81 2. Mekanisme penjualan di Bawah Tangan harta Pailit PadaBalai Harta

Referensi

Dokumen terkait

a. Balai Harta Peninggaalan Medan mengusulkan kepada Hakim Pengawas untuk melakukan penjualan secara lelang. Setelah memperoleh persetujuan, Balai Harta Peninggalan Medan

[r]

Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantul (Lembaran

[r]

Skripsi berjudul “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah pada Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI IPS Semester Gasal Pokok Bahasan Ketenagakerjaan dan

Dalam Undang-Undang No.32 tahun 2004 pasal 1 ayat 14 menyebutkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1

Tabel 1 merupakan hasil penelitian untuk klasifikasi sinyal EEG yang terdiri dari tiga kelas (maju, mundur, dan berhenti). Modifikasi ICA pada penelitian dilakukan

Produk kerajinan manik-manik kaca Galeri Griya Manik di desa Gudo Jombang khusus jenis gantungan kunci, kalung dan gelang pada unsur-unsur desain yang berkaitan