• Tidak ada hasil yang ditemukan

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI STIE"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

Nama Anggota

: Wahyuni Lestari

Eka Rindayu

Anggelita Pristika Yerwinola

Nita Fitriani

Muhammad Rizal

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ( STIE )

KUALA KAPUAS

(2)

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP,

KECENDERUNGAN DAN PENTINGNYA

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

,

KEDUDUKAN MSDM DALAM ORGANISASI

,

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

DALAM

TEORI EVOLUSI MANAJEMEN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Manajemen Sumber Daya Manusia

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberhentian merupakan yang paling sensitive di dalam dunia ketenagakerjaan dan perlu mendapat perhatian yang serius dari semua pihak, termasuk oleh manajer sumber daya manusia, karena memerlukan modal atau dana pada waktu penarikan maupun pada waktu karyawan tersebut berhenti.

Pada waktu penarikan karyawan, pimpinan perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk pembayaran kompensasi dan pengembangan karyawan, sehingga karyawan tersebut betul-betul merasa ditempatnya sendiri dan mengerahkan tenaganya untuk kepentingan tujuan dan sasaran perusahaan dan karyawan itu sendiri. Demikian juga pada waktu karyawan tersebut berhenti atau adanya pemutusan hububungan kerja dengan perusahaan, perusahaan mengeluarkan dana untuk pensiun atau pesangon atau tunjangan lain yang berkaitan dengan pemberhentian, sekaligus memprogramkan kembali penarikan karyawan baru yang sama halnya seperti dahulu harus mengeluarkan dana untuk kompensasi dan pengembangan karyawan

Di samping masalah dana yang mendapat perhatian, juga yang tak kurang pentingnya adalah sebab musabab karyawan itu berhenti atau diberhentikan. Berbagai alasan atau sebab karyawan itu berhenti, ada yang didasarkan permentiaan sendiri, tapi ada juga atas alasan karena peraturan yang sudah tidak memungkinkan lagi karyawan tersebut meneruskan pekerjaannya. Akibatnya dari pemberhentian berpengaruh besar terhadap pengusaha maupun karyawan. Untuk karyawan dengan diberhentikannya dari perusahaan atau berhenti dari pekerjaan, berarti karyawan tersebut tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan secara maksimal untuk karyawan dan keluarganya.

Atas dasar tersebut, maka manajer sumber daya manusia harus sudah dapat memperhitungkan berapa jumlah uang yang seharusnya diterima oleh karyawan yang berhenti, agar karyawan tersebut dapat memenuhi kebutuhannya sampai pada tingkat dapat dianggap cukup.

(3)

Barat dan Amerika. Di mana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien.

Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya. Sekarang timbul suatu pertanyaan, siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen? Apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja? Manajemen diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Kata manajemen berasal dari Bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti

seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai

seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.

Ricky W.Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia? 2. Apa saja ruang lingkup dari manajemen sumber daya manusia? 3. Bagaimana kecenderungan dalam manajemen sumber daya manusia? 4. Bagaimana peranan dari manajemen sumber daya manusia?

5. Apa saja teori evolusi manajemen dalam manajemen sumber daya manusia? 6. Bagaimana perkembangan teori manajemen di masa mendatang?

C. Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu agar mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan pengertian manajemen sumber daya manusia

2. Menyebutkan ruang lingkup dari manajemen sumber daya manusia

3. Menjelaskan kecenderungan dalam manajemen sumber daya manusia.

(4)

BAB III KESIMPULAN

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan

Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia sangat luas. Manajemen Sumber Daya Manusia berfungsi sebagai analisis pekerjaan, perekrutan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, induksi dan orientasi, pemberian kompensasi, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, mutasi, promosi, pemotivasian, pembinaan moral kerja, pembinaan disiplin kerja, penyediaan tenaga kerja serta pemutusan hubungan kerja

Sembilan kecenderungan (trend) dalam manajemen sumber daya manusia, yaitu: (a) Meningkatnya bobot fungsi sumber daya manusia (increasing importance of the Human resource Function), (b) Perubahan ke arah pengawasan dan kebijaksanaan yang

tersentralisasi, dan pelaksanaan-pelaksanaan yang terdesentralisasi (A move toward centralized policy and control, and decentralized operations), (c) Pengembangan manajemen yang meningkat (increased management development), (d) Peningkatan otomatisasi dan pengambangan sistem informasi sumber daya manusia (Increased utomation and Human Resource Information System,HRIS),, (e) Integrasi program sumber daya manusia (Human resource program integration), (f) Perubahan ke arah sistem merit dan akuntabilitas (Move to merit and accountability),, (g) Peningkatan perhatian terhadap sikap-sikap dari para pekerja (Increased concern for employee attitudes), (h) Peningkatan perhatian terhadap budaya dan nilai-nilai organisasi (Increased concern for organizational culture and values), dan (i) Peningkatan dan perluasan program-program perbaikan produktivitas (increased and broadened productivity improvement programs).

Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan dapat membantu para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya. 2[2] Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain

sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik.

1[1] Tisnawati Sule, Ernie dan Saefullah, Kurniawan, Pengantar Manajemen, Kencana Prenadan Group,

(5)

Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktik manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.

Berikut ini adalah pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia menurut para ahli: 1. Menurut Melayu SP. Hasibuan.

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan

efisien dan membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 2. Menurut Henry Simamora

Manajemen sumber daya manusia adalah sebagai pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balasan jasa

dan pengelolaan terhadap individu anggota organisasi atau kelompok bekerja. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan personalia, pengembangan karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kerja, kompensasi karyawan

dan hubungan perburuhan yang mulus. 3. Menurut Achmad S. Rucky

Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan secara tepat dan efektif dalam proses akusis, pendayagunaan, pengemebangan dan pemeliharaan personil yang dimiliki sebuah organisasi secara efektif untuk mencapai tingkat pendayagunaan sumber daya manusia yang optimal oleh organisasi tersebut dalam mencapai tujuan-tujuannya.

4. Menurut Mutiara S. Panggabean

Manajemen sumber daya manusia adalah proses yang terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, pimpinan dan pengendalian kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan analisis pekerjaan, evaluasi pekerjaan,

pengadaan, pengembngan, kompensasi, promosi dan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari definisi di atas, menurut Mutiara S.

Panggabaean bahwa, kegiatan di bidang sumber daya manusia dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari analisis dan evaluasi pekerjaan. Sedangkan dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja, pelatihan dan

pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja.

Dengan definisi di atas yang dikemukakan oleh para ahli tersebut menunjukan demikian pentingnya manajemen sumber daya manusia di dalam mencapai tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.Unsur manajemen (Tool of management), biasa dikena/market/marketing/pasar

B. Ruang Lingkup Manajemen Sumber Daya Manusia

Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia sangat luas. Manajemen Sumber Daya Manusia berfungsi sebagai analisis pekerjaan, perekrutan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, induksi dan orientasi, pemberian kompensasi, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, mutasi, promosi, pemotivasian, pembinaan moral kerja, pembinaan disiplin kerja, penyediaan tenaga kerja serta pemutusan hubungan kerja.

1. Analisis Pekerjaan

Kegiatan ini dimaksudkan untuk menganalisis atau menguraikan pada setiap pekerjaan yang akan diberikan kepada tenaga kerja agar dapat memberikan pola kerangka menyeluruh tentang syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh setiap tenaga kerja untuk pekerjaan tertentu. 2. Perekrutan Tenaga Kerja

2[2] Suharyanto, Hadrianus, dan Agus Herianto Hadno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Media Wacana,

(6)

Kegiatan perekrutan tenaga kerja dimaksudkan untuk pengadaan dan penarikan tenaga kerja guna mengisi posisi dan formasi yang belum terisi di bagian atau tugas baru yang diciptakan dalam perusahaan.

3. Seleksi Tenaga Kerja

Kegiatan seleksi tenaga kerja dimaksudkan untuk memilih tenaga kerja yang memenuhi persyaratan baik kuantitas maupun kualitasnya.

4. Penempatan Tenaga Kerja

Dimaksudkan untuk menempatkan tenaga kerja sebagai unsur pelaksana pekerjaan pada posisi yang sesuai dengan kemampuan, kecakapan dan keahliannya.

5. Induksi dan Orientasi

Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penerangan kepada tenaga kerja baru yang akan mulai bekerja tentang bagaimana suatu pekerjaan harus diselesaikan.

6. Pemberian Kompensasi

Pemberian kompensasi untuk memberikan balas jasa atau imbalan jasa pada tenaga kerja karena tenaga kerja tersebut telah memberikan kontribusinya dalam mencapai tujuan perusahaan.

7. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan dan pelatihan meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, sikap, kecakapan dan keterampilan tenaga kerja baik yang akan diberikan tanggung jawab dalam pekerjaan yang baru maupun yang telah memiliki tanggung jawab sebelumnya

8. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja untuk mengevaluasi pekerjaan yang telah dan sedang dilakukan, juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan, kecakapan dan keterampilan kerja yang dimiliki tenaga kerja.

9. Mutasi

Mutasi adalah untuk memindahkan tenaga kerja dari satu unit atau bagian pekerjaan ke unit atau bagian pekerjaan lain dalam satu perusahaan atau perusahaan lain dianggap

setingkat atau sejajar dengan pekerjaan sebelumnya. 10. Promosi

Promosi adalah memindahkan tenaga kerja dari suatu jabatan ke jenjang jabatan yang lebih tinggi daripada jabatan sebelumnya.

11. Pemotivasian

Pemotivasian adalah memberikan dorongan kepada tenaga kerja agar pada dirinya tumbuh kondisi yang menggairahkan di dalam melaksanakan pekerjaan.

12. Pembinaan Moral Kerja

Pembinaan moral kerja bertujuan agar tenaga kerja dapat melakukan pekerjaan lebih giat dan timbul rasa suka pada pekerjaan yang diberikan.

13. Pembinaan Disiplin Kerja

Pembinaan disiplin kerja bertujuan agar tenaga kerja dapat menaati dengan penuh kesamaan dan tanggung jawab terhadap norma, peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam perusahaan baik yang tertulis maupun yang tidak.

14. Penyeliaan Tenaga Kerja

Penyeliaan tenaga kerja adalah bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi pekerjaan yang telah, sedang dan akan dikerjakan oleh tenaga kerja.

15. Pemutusan Hubungan Kerja

Pemutusan hubungan kerja adalah untuk memberhentikan tenaga kerja dari jabatan atau pekerjaan semula oleh perusahaan.

C. Kecenderungan Dalam Manajemen Sumber Daya Manusia

(7)

daya manusia ini adalah ditemukannya kecenderungan-kecenderungan baru yang akan berdampak sangat positif terhadap perkembangan dan efektivitas organisasi, baik publik maupun private, baik kecil maupun besar. Dalam suatu penelitian intensif yang dilakukan oleh L.James Harvey tahun 1985 dan 1986, pada 13 organisasi pemerintah dan perusahaan-perusahaan besar yang bergerak dibidang bisnis American Express, Arlington County, VA,AT & T, Bechtel Bank Of Amerika, The State of California, San Diego County,CA, Consolidated Foods, Exxon, Ford Motor Co., Hewlett-Packard, IBM dan New York Port Authority di Amerika Serikat ditemukan Sembilan trend utama.

Kesembilan kecenderungan (trend) tersebut, masing-masing adalah:

1. Meningkatnya bobot fungsi sumber daya manusia (increasing importance of the Human resource Function)

2. Perubahan ke arah pengawasan dan kebijaksanaan yang tersentralisasi, dan pelaksanaan-pelaksanaan yang terdesentralisasi (A move toward centralized policy and control, and decentralized operations)

3. Pengembangan manajemen yang meningkat (increased management development)

4. Peningkatan otomatisasi dan pengambangan sistem informasi sumber daya manusia (Increased utomation and Human Resource Information System,HRIS),

5. Integrasi program sumber daya manusia (Human resource program integration) 6. Perubahan ke arah sistem merit dan akuntabilitas (Move to merit and accountability), 7. Peningkatan perhatian terhadap sikap-sikap dari para pekerja (Increased concern for

employee attitudes)

8. Peningkatan perhatian terhadap budaya dan nilai-nilai organisasi (Increased concern for organizational culture and values)

9. Peningkatan dan perluasan program-program perbaikan produktivitas (increased and broadened productivity improvement programs).3[3]

D. Peran Manajemen Sumber Daya Manusia

Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan dapat membantu para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan. Menurut Cherrington (1995:8) peranan manajemen sumber daya manusia terdiri dari :

a. Advisory/Counseling Role

Dalam peran ini, manajemen sumber daya manusia berperan sebagai konsultan internal yang bertugas mengumpulkan informasi, menentukan pennasalahan, menentukan solusi atas masalah tersebut, dan memberikan bantuan serta panduan dalam memecahkan permasalahan sumber daya manusia yang dihadapi oleh perusahaan. Peran manajemen sumber daya manusia ini tampak dalam tanggung jawabnya mengenai staffing, performance evaluation, program pelatihan, dan pemutusan hubungan kerja. Dalam hal ini, manajemen sumber daya manusia menyediakan masukan yang membantu para manajer untuk mengambil keputusan.

b. Service Role

Dalam peran ini manajemen sumber daya manusia melakukan aktivitas yang memberikan pelayanan secara langung kepada pihak manajer. Penarikan, pelatihan orientasi, melakukan pencatatan, dan melaporkan pekerjaan merupakan contoh peranan ini.

c. Control Role

Dalam melaksanakan peran ini, manajemen sumber daya manusia bertugas untuk mengendalikan fungsi manajemen sumber daya manusia dalam perusahaan. Manajemen

3[3] Efendi Hariandja, Marihot Tua, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan,

(8)

sumber daya manusia mengeluarkan kebijakan dan mengendalikan sumber daya manusia melalui kebijakan tersebut, sehingga manajemen sumber daya manusia berperan sebagai wakil pihak top management perusahaan. Dengan adanya berbagai peraturan, peran ini semakin penting dalam mengatur masalah keselamatan kerja, kesempatan kerja yang sama, hubungan tenaga kerja, dan kompensasi.4[4]

 Organisasi :

sekumpulan orang yang di arahkan untuk mencapai tujuan spesifik

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap Masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus., Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur..

Karakterristik Orgnisasi

 Orang

 Tujuan

 Struktur

Tiga Kelompok Variable Organisasi Dalam Manajemen

Variabel Individu : Pengetahuan, Beban Kerja.

1. Pengetahuan

Adalah kemampuan intelektual responden yang mencakup pemahaman materi. Dalam proses mencari tahu ini mencakup berbagai metode dan konsep-konsep, baik melalui proses pendidikan, pelatihan maupun melalui pengalaman.

2. Beban Kerja.

Perhitungan beban kerja adalah suatu teknik untuk menetapkan waktu bagi seorang pegawai yang memenuhi persyaratan (qualified) dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan tertentu dengan standar prestasi yang telah ditetapkan.

Dengan melaksanakan perhitungan beban kerja, suatu unit organisasi dapat menghitung dan menentukan jumlah beban kerja yang seharusnya dan jumlah pegawai yang dibutuhkan, sehingga organisasi dapat merencanakan kebutuhan pegawai baru dan menempatkan pegawai sesuai dengan persyaratan dan kebutuhan unit kerja.

4[4] Suharyanto, Hadrianus, dan Agus Herianto Hadno, Manajemen Sumber Daya Manusia, Media Wacana,

(9)

Sesuai dengan arah kebijakan reformasi birokrasi Kementerian Pendidikan Nasional, penataan sumber daya manusia harus didasarkan hasil analisis dan perhitungan beban kerja, maka Biro Hukum dan Organisasi memberikan fasilitasi berkaitan dengan perhitungan beban kerja

Variabel Organisasi : Sumber Daya, Kepemimpinan, Supervisi,

1. Sumber daya

Sumber daya adalah suatu nilai potensi yang dimiliki oleh suatu materi atau unsur tertentu dalam kehidupan. Sumber daya tidak selalu bersifat fisik, tetapi juga non-fisik (intangible). Sumber daya ada yang dapat berubah, baik menjadi semakin besar maupun hilang, dan ada pula sumber daya yang kekal (selalu tetap). Selain itu, dikenal pula istilah sumber daya yang dapat pulih atau terbarukan (renewable resources) dan sumber daya tak terbarukan ( non-renewable resources). Ke dalam sumber daya dapat pulih termasuk tanaman dan hewan (sumber daya hayati).

2. Kemimpinan

Kepemimpinan adalah proses memengaruhi atau memberi contoh oleh pemimpin kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi.Caraalamiah mempelajari kepemimpinan adalah "melakukannya dalam kerja" dengan praktik seperti pemagangan pada seorang seniman ahli, pengrajin, atau praktisi.Dalam hubungan ini sang ahli diharapkan sebagai bagian dari peranya memberikan pengajaran/instruksi.

3. supervisi

Adalah melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan

penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas,

pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki

Variabel Psikologis : Persepsi, Sikap, Kepribadian, Belajar, Motivasi

 Sikap

Sikap adalah persepsi seseorang tentang cara tanggap di dalam pekerjaannya yang diukur dari sikap positif (mendukung) maupun sikap negatif (tidak mendukung).

 Motivasi

Motivasi adalah keadaan dalam diri pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, guna mencapai suatu tujuan. Motivasi kerja adalah sesuatu menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Motivasi yang ada pada diri seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan

(10)

Aliran manajemen klasik terdiri dari teori manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik. Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :

1. Robert Owen (1771-1858)

Dimulai pada awal tahun 1800 sebagai Manajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark, Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat (dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan.

Dia juga sebagai salah seorang pendiri gerakan koperasi konsumsi, adapun usaha yang pernah dilakukan dan mengalami gerakan adalah mendirikan suatu komune di New Harmoni, Indiana pada tahun 1824. Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.

Selain itu Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.

2. Charles Babbage (1792-1871)

Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen.

Pembagian kerja (devision of labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu : a. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.

b. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan

lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi dalam pekerjaannya.

c. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus

(11)

d. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena

perhatiannya pada itu-itu saja.

Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu menciptakan mesin hitung mekanis yang pertama, mengembangkan program-program permainan untuk komputer, mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema perencanaan pembagian keuntungan.

B. Teori Perilaku

Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yaitu memberikan penekanan pada orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri.

1. Hawthorne merupakan bagian dari human relation movement (gerak-gerik hubungan

manusia), pertama memahami mengenai orang yang bekerja dalam organisasi.

2. Kelompok sistem sosial, menghasilkan kumpulan materi organizational behaviour (perilaku

organisasi).

Reaksi berantai yang menghubungkan kebutuhan pekerja dengan perusahaan adalah: a. Mengetahui kebutuhan bekerja

b. Memotivasi pekerja untuk melakukan pekerjaan demi tercapainya tujuan perusahaan

c. Kerja dijalankan

d. Tercapainya tujuan perusahaan

C. Teori Kuantitatif (Riset Operasi dan Manajemen)

(12)

Manajemen operasi merupakan variasi lain dari pendekatan kuantitatif. Pendekatan ini lebih sederhana dan dapat diaplikasikan langsung pada situasi manajemen. Beberapa contoh model manajemen operasi yaitu pengendalian persediaan seperti EOQ (Economic Order Quantity), simulasi, analisis break-even, programasi lenier (linear programming). Manajemen operasi sering dianggap sebagai aplikasi dari riset operasi.

Sayangnya model kuantitatif banyak menggunakan model atau simbol yang sulit dimengerti oleh kebanyakan orang, termasuk manajer. Pendekatan kuantitatif juga tidak melihat persoalan perilaku dan psikologi manusia dalam organisasi. Meskipun demikian potensi model kuantitatif belum dikembangkan sepenuhnya. Apabila dapat dikembangkan lebih lanjut pendekatan kuantitatif akan memberikan sumbangan yang lebih berarti.

Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu manajemen modern. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, maka dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang memberi perhatian kepada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah sosial individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu manajemen yang sangat ilmiah dan kompleks.

D. Evolusi Teori Manajemen

Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen di masa mendatang 1. Dominan (Dominance). Salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang paling

berguna

2. Pemencaran (Divergence). Masing-masing aliran utama dapat membelok dari jalurnya,

dengan sedikit saja teori dari yang lain.

3. Konvergen (Convergence). Aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan batasan-batasan

(13)

4. Sintesa (synthesis). Ahli-ahli teori yang lain memandang konvergensi (penggabungan) yang

terlihat sekarang ini akan mengarah pada integrasi (paduan) perspektif aliran-aliran yang ada. 5. Perkembangbiakan (Proliferation). Sebagai kemungkinan terakhir, masih akan timbul lebih

banyak aliran atau perspektif.

BAB III KESIMPULAN

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan

Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia sangat luas. Manajemen Sumber Daya Manusia berfungsi sebagai analisis pekerjaan, perekrutan tenaga kerja, penempatan tenaga kerja, induksi dan orientasi, pemberian kompensasi, pendidikan dan pelatihan, penilaian kinerja, mutasi, promosi, pemotivasian, pembinaan moral kerja, pembinaan disiplin kerja, penyediaan tenaga kerja serta pemutusan hubungan kerja

Sembilan kecenderungan (trend) dalam manajemen sumber daya manusia, yaitu: (a) Meningkatnya bobot fungsi sumber daya manusia (increasing importance of the Human resource Function), (b) Perubahan ke arah pengawasan dan kebijaksanaan yang

tersentralisasi, dan pelaksanaan-pelaksanaan yang terdesentralisasi (A move toward centralized policy and control, and decentralized operations), (c) Pengembangan manajemen yang meningkat (increased management development), (d) Peningkatan otomatisasi dan pengambangan sistem informasi sumber daya manusia (Increased utomation and Human Resource Information System,HRIS),, (e) Integrasi program sumber daya manusia (Human resource program integration), (f) Perubahan ke arah sistem merit dan akuntabilitas (Move to merit and accountability),, (g) Peningkatan perhatian terhadap sikap-sikap dari para pekerja (Increased concern for employee attitudes), (h) Peningkatan perhatian terhadap budaya dan nilai-nilai organisasi (Increased concern for organizational culture and values), dan (i) Peningkatan dan perluasan program-program perbaikan produktivitas (increased and broadened productivity improvement programs).

Dalam hubungannya dengan para manajer dan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya, manajemen sumber daya manusia memiliki peran yang diharapkan dapat membantu para manajer untuk mencapai tujuan perusahaan

Aliran manajemen klasik terdiri dari teori manajemen ilmiah (scientific management) dan teori organisasi klasik

Kontribusi studi perilaku ada dua kelompok, yaitu memberikan penekanan pada orang yang ada dalam pekerjaan dari pada jenis pekerjaan itu sendiri

Aliran kuantitatif untuk manajemen mulai berkembang sejak Perang Dunia II. Pada waktu itu Inggris ingin memecahkan beberapa persoalan yang sangat kompleks dalam perang. Inggris kemudian membentuk Team Riset

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Efendi Hariandja, Marihot Tua, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia: Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian dan Peningkatan Produktivitas Pegawai, PT.Grasindo, Jakarta Griffin, 2004, Manajemen, Erlangga, Jakarta

http://nazlahrina.blogspot.com/p/blog-page_525.html

S.P Hasibuan, Malayu, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta

Suharyanto, Hadrianus, dan Agus Herianto Hadno, 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Media Wacana, Yogyakarta

Tisnawati Sule, Ernie dan Saefullah, Kurniawan, 2005, Pengantar Manajemen, Kencana Prenadan Group, Jakarta

Armstrong, M. and Baron, A., 1998, Performance Management–The New Realities, London:Institute of Personnel and Development.

Bernardin, H.J. and Russel, J.E.A., 1998, Human Resource Management 2ndEdition–An

Experiental Approach, Singapore:McGraw-Hill

Cascio, W. F., 2003, Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life, Profits 6th Edition, New York: McGraw-Hill

Irawan, P., dkk., 1992, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: STIA LAN Press

Mangkunegara, Anwar Prabu, 2000, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung:Remaja Rosda Karya

Marwansyah dan Mukaram, 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Bandung: Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri Bandung.

Mondy, R.W. and Noe, R.M., 1990, Human Resource Management 4th Edition. USA: Allyn

and Bacon.

Nawawi, H. Hadari, 1997, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:Gajah Mada Universty Press

Noe, R.A. et al., 2003, Human Resources Management: Gaining A Competitive Advantage 4th

Edition, New York: McGraw-Hill.

Referensi

Dokumen terkait

Dari gambaran distribusi manfaat ekonomi (gross income) setiap m 3 kayu bulat dari pemanfaatan hutan IPHHK, ternyata pemerintah pusat menerima 35,25%, pemerintah kabupaten

Nilai b 2 pada Tabel 23 menyatakan bahwa integrasi antara pasar lokal rumput laut (petani) dan pasar acuan rumput laut (pedagang pengumpul dan pedagang besar)

Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah membekali masyarakat desa Sesepan dalam mengolah tanah liat agar menjadi barang yang bernilai jual tinggi, membekali masyarakat desa

Qur’an pada pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap minat belajar siswa, (2) ada pengaruh signifikan kompendium Al- Qur’an pada pembelajaran Problem

Berbeda halnya dengan Amerika Serikat dan Uni Eropa yang telah menerima dan mempraktikkan pembuktian tidak langsung (Junaidi, 2008: 9), Undang-Undang Praktik Monopoli dan

Setelah membahas sumber dan metode, selanjutnya bergeser pada pembahasan corak yang terdapat dalam tafsir Al-Fatihah milik Ahmad Yasin, jika dicermati karya tafsir

Pada hasil wawancara yang telah dilakukan, ditemukan delapan kategori kecerdasan majemuk yang dimiliki manusia, dimana kecerdasan ini dimiliki oleh setiap

Membangun relasi yang baik dengan denominasi lain sehingga dapat saling melengkapi dalam