• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Teori Pilihan Rasional Terkait

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Teori Pilihan Rasional Terkait"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Teori Pilihan Rasional Terkait

Kebijakan Embargo Impor Minyak Iran Oleh

Uni Eropa Pada Tahun 2012

Dalam Rangka memenuhi Ujian Tengah Semester dari mata kuliah Seminar HI

DISUSUN OLEH : FIKRI ARDIYANSYAH

1242500922

JURUSAN HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis telah menyelesaikan proposal ini dalam rangka memenuhi Ujian Akhir Semester oleh dosen Rusdiyanta, S.I.P, M.Si dari mata kuliah Seminar HI.

Dalam proposal ini, akan dijelaskan mengenai kasus dampak embargo yang sering terjadi dalam lingkup hubungan internasional. Perbedaan Ideologi dan permasalahan nuklir menjadi faktor utama dalam kasus embargo ini. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, maka setiap aktor yang terlibat dalam kasus ini berusaha untuk melakukan cara untuk menyelesaikan kasus tersebut

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih secara khusus kepada Rusdiyanta, S.I.P, M.Si sebagai dosen yang membimbing saya dalam mata kuliah Seminar HI. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada narasumber yang telah membantu memberikan tanggapan positif pada terselesaikannya proposal ini. Penulis menyadari proposal ini masih jauh dari sempurna. Maka dalam hal ini, kritik dan saran untuk menyempurnakan proposal ini akan sangat membantu. Semoga proposal ini dapat menambah wawasan dan memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca.

Jakarta, 09 Januari 2015

(3)

1.1 Latar Belakang

Perkembangan nuklir di Iran sudah berkembang sejak lama yang dulunya pengembangan nuklir Iran didukung Amerika Serikat namun dengan sering berjalannya waktu Amerika Serikat mengaggap Iran sebagai ancaman dikarenakan diduga sebagai Negara terorisme. Keadaan semakin diperburuk ketika Pakistan mengumumkan untuk mentransfer teknologi pengayaan uranium ke Iran sehingga membuat ketakutan dunia barat maupun dunia internasional. Pada tahun 2009, Iran meluncurkan satelit ke orbit ruang angkasa Amerika Serikat dan trio Eropa, yang mencakup Rusia, Prancis dan Inggris, sekali lagi menyatakan kekhawatiran mereka tentang teknologi nuklir Iran dan kemungkinan digunakan untuk militer Iran.1

Sementara itu, pemerintah Iran melanjutkan uji coba rudalnya dan mengumumkan pembangunan pabrik pengayaan uranium kedua. Pada bulan Agustus 2010, Iran memulai pengayaan 20 persen uranium di pabrik di wilayah Natanz. Pada tanggal 1 Januari 2011, menurut Institut Sains dan Keamanan Internasional, Iran memiliki 4,922 kilogram uranium hexafluoride rendah yang sudah diperkaya. Setelah diperkaya dengan uranium weapon-grade, jumlah ini mungkin cukup untuk empat hulu ledak nuklir. Pada tahun yang sama, IAEA (Badan Energi Atom Internasional) mengeluarkan laporan yang mengatakan bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir.2

Ketegangan mengenai program nuklir Republik Islam Iran tidak berkurang. Dengan demikian, pada Februari 2012, Iran dilaporkan telah sukses dalam mengembangkan program nuklir. Menanggapi hal ini, beberapa negara menyerukan sanksi lebih keras terhadap pemerintah Iran. Pada bulan Maret, Israel mulai membahas kemungkinan serangan rudal Iran. Menurut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, “program nuklir Iran mengancam keamanan wilayah Israel dan global”.3

Pada akhir Agustus 2012, Presiden Prancis Francois Hollande juga mengatakan bahwa program nuklir Iran menimbulkan bahaya nyata bagi wilayah tersebut. Hollande pun menyerukan Iran untuk mematuhi ketetapan internasional. Saat ini terdapat sanksi internasional yang

1 Fadjri, R. (2009, 5 April). Reformis Kalem Menantang Ahmadinejad.

TEMPO, 144.

2 Jurnal Ilmu Hubungan Internasional:Antar Bangsa, No.1.Vol 1

( Pekanbaru Fisip Universitas Riau, 2012), hal 5

3 Netti Herlina. 2012, “ Minyak dan Embargo”, Jurnal Fakultas Teknik

(4)

diberlakukan terhadap Iran. Sanksi itu dimotori oleh AS, Uni Eropa, Jepang, Kanada dan Australia. Sanksi-sanksi tersebut, menurut Kepala Staf IDF Benny Gantz, sudah membuahkan hasil. Gantz meyakini bahwa Iran belum sampai pada keputusan akhir apakah negara itu perlu memiliki bom nuklir. Para pejabat Israel berharap bahwa orang-orang rasional dalam pemerintahan Republik Islam tidak akan membiarkan hal ini terjadi.4

Salah satu yang menolak pengembangan nuklir di Iran adalah Uni Eropa dengan mengeluarkan kebijakan embargo minyak ke pada iran yang mulai diberlakukan mulai tanggal 1 Juni 2012 Kebijakan ini sudah disepakati oleh Negara – Negara Eropa pada pertemuannya di Luxemburg. Dari kebijakan Uni Eropa tersebut, maka Negara – Negara eropa tidak akan mengimpor segala minyak bumi ataupun mentah dari iran. Walaupun ada satu Negara yang menentang kebijakan ini, yaitu yunani dikarenakan Negara tersebut sedang mengalami krisis dan ketergantungan dengan impor minyak dari iran. Kebijakan ini juga didukung oleh amerika serikat (AS) berupa paket sanksi finansial yang telah dikeluarkan oleh amerika serikat lebih dahulu dikarenakan gagalnya perundingan tentang nuklir dengan Iran di Moskow.5

Dari kasus diatas, Pengembangan nuklir di Iran yang semula di dukung oleh Amerika Serikat. Namun sekarang, pengembangan nuklir di Iran di kecam oleh banyak Negara termasuk Amerika Serikat dan Uni Eropa. Bahkan dari pengembangan nuklir di Iran tersebut banyak Negara yang mengeluarkan berbagai macam penolakan terkait pengembangan nuklir di iran tersebut seperti Uni Eropa yang diwakili oleh Perdana Menteri Inggris David Cameron yang menyatakan bahwa "Iran telah gagal memulihkan kepercayaan internasional terhadap hakikat program nuklir damai," sehingga Uni Eropa mengambil kebijakan mengembargo impor minyak kepada Iran yang kita tahu bahwa Uni Eropa merupakan pasar terbesar ke dua Iran dalam hal importir minyak.6

4 Jurnal HI Fisip Universitas Andalas. 2012, “Perbedaan Uni Eropa dengan

OrganisasiInternasionalLainnya”http://hi.fisip.unand.ac.id/himashi/index. php/sample-sites-2/95 perbedaan-uni-eropa- dengan-organisasi-kekuasaan-lainya. diakses 08 oktober 2014

5 AntaraNews.com,(2012,26Juni),“embargo Uni Eropa ganggu ekspor

minyak Iran,” http://www.antaranews.com/berita/318218/embargo-uni-eropa-ganggu-ekspor-minyak-iran diakses 08 Oktober 2014

6Dw (2013,24Juli),“pengusaha jerman langgar embargo Iran,”

http://www.dw.de/pengusaha-jerman-langgar-embargo-iran/a-16973553

(5)

Namun dalam kasus ini pemerintah Iran bersikeras tidak mau menghentikan pengembangan nuklir di Iran sehingga permasalahan Antara Iran dengan Negara-Negara yang menolak pengembangan nuklir di Iran termasuk Uni Eropa menjadi kelas dengan sikap angkuh Iran. Iran yang diwakili oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast menyatakan bahwa "Langkah (Uni Eropa) itu tidak akan menghalangi Iran untuk melanjutkan upaya meraih hak-hak dasar kami,”7 dari pernyataan yang disampaikan oleh juru bicara kementerian

luar negeri Iran bahwa adanya kesombongan dari pemerintah Iran yang bersikeras untuk mengembangkan nuklir di Iran.

Keadaan semakin buruk ketika Menteri Luar Negeri Iran pun angkat bicara setelah Juru bicara kementerian Luar negeri berbicara pada beberapa minggu lalu yang menyatakan bahwa "Mereka sendiri yang akan dirugikan oleh embargo, dan saat ini orang-orang Eropa hidup di bawah tekanan,"8 dari pernyataan itu, pemerintah Iran kembali

menekan Uni Eropa karena sebagian dari Negara anggotanya masih sangat membutuhnya Impor minyak seperti Yunani. Karena kita tahu bahwa yunani sedang mengalami krisis yang melanda negaranya sehingga apabila yunani melakukan kebijakan yang di sepakati oleh anggota Uni Eropa yang lain pasti akan sangat berdampak kepada perekonomian di Yunani.

Disini penulis tertarik mengambil judul ini dikarenakan apakah yang diambil oleh Uni Eropa sudah tepat dalam menekan pengembangan nuklir di Iran atau malah sebaliknya kebijakan yang diambil oleh Uni Eropa merupakan tidakan yang salah karena tidak semua Negara-Negara anggota Uni Eropa siap untuk menghentikan Impor minyak dari Iran karena itulah penulis mengambil judul ini untuk dijadikan sebuah penelitian.

1.2 Perumusan Masalah

7 ROLRepublika, (2012, 27Juni), “Uni Eropa Embargo Minyak Mentah

Iran,”

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/06/27/m69g12-uni-eropa-embargo-minyak-mentah-iran diakses 08 Oktober 2014.

8 Kompas (2012,03Juli), “Selat Homus Tertutup oleh kapal Tanker Tujuan

(6)

1. Bagaimana analisis kebijakan Embargo impor minyak Iran oleh Uni Eropa pada tahun 2012 berdasarkan Teori Pilihan Rasional?

1.3 Tujuan Penelitian

 Menjelaskan bagaimana pengembangan nuklir di Iran.

 Menggambarkan kebijakan embargo impor minyak iran oleh Uni Eropa pada tahun 2012.

 Menganalisis kebijakan embargo impor minyak iran oleh Uni Eropa pada tahun 2012 berdasarkan Teori Pilihan Rasional.

1.4 Kerangka Pemikiran

Di dalam penelitian ini penulis akan menggunakan 4 teori/konsep dalam menganalisis kasus ini dimulai dari Organisasi Regional adalah organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja. Peran yang dimainkan oleh organisasi-organisasi regional sangat berbeda bergantung pada karakteristik organisasi tersebut. Karakteristik ini dipengaruhi oleh faktor geografis, ketersediaan sumber-sumber dan struktur organisasi.9 Teori yang pertama ini digunakan oleh penulis untuk

menjelaskan aktor yang terlibat di dalam kasus ini yaitu Uni Eropa.

Yang kedua, Teori kebijakan luar negeri menurut K. J. Holsti adalah tindakan atau gagasan yang dirancang oleh pembuat kebijakan untuk memecahkan masalah atau mempromosikan suatu perubahan dalam lingkungan, yaitu dalam kebijakan sikap atau tindakan dari negara lain. Gagasan kebijakan luar negeri, dapat dibagi menjadi empat komponen dari yang umum hingga kearah yang lebih spesifik yaitu orientasi kebijakan luar negeri, peran nasional, tujuan, dan tindakan.10Teori yang

kedua ini digunakan oleh penulis untuk melihat kebijakan yang dilakukan oleh Uni Eropa yaitu embargo minyak terhadap Iran yang dikarenakan pengembangan nuklirnya.

9Firmansyah, T. (2012, 10 Maret). Iran Didesak Buka Akses Nuklir,

Republika,hlm.7.

10 Haghighi, A. N and Victoria Tahmasebi. 2005. The Velvet Revolution of

(7)

Yang Ketiga, konsep Embargo ekonomi adalah pelarangan perdagangan atau aktivitas ekspor impor dengan sebuah negara. Kuota Ekspor Impor adalah pembatasan perdagangan atau aktivitas ekspor impor dengan sebuah negara. Positifnya dari embargo ekonomi adalah negara tersebut dapat belajar memproduksi kebutuhan negaranya dengan mandiri tanpa bergantung dengan negara lain. Negatifnya adalah negara tersebut akan mempunyai hubungan yang buruk dengan negara yang diembargo. Positifnya dari kuota ekspor impor adalah negara dapat memajukan produksi dalam negerinya karena pesaing dari luar negeri berkurang. Negatifnya adalah harga barang yang dibatasi akan melambung karena keterbatasannya barang tersebut.

Yang ketiga, Teori Pilihan Rasional merupakan teori yang digunakan untuk menjawab mengenai apa keputusan terbaik untuk mencapai kepentingan dari aktor di lingkungan internasional. Penjelasan lebih rinci mengenai teori pilihan rasional dinyatakan oleh Stephen M. Waltz dalam jurnalnya yang berjudul Rigor or Rigor Mortis? Rational Choice and Security Studies. Pada jurnalnya, Waltz menyatakan bahwa:

1. Rational choice theory is individualistic: social and political outcomes are viewed as the collective product of individual choices (or as the product of choices made by unitary actors).

2. Rational choice theory assumes that each actor seeks to maximize its “subjective expected utility.” Given a particular set of preferences and a fixed array of possible choices, actors will select the outcome that brings the greatest expected benefits.

3. The specification of actors’ preferences is subject to certain

constraints: (a) an actor’s preferences must be complete (meaning we can rank order their preference for different outcomes); and (b)

preferences must be transitive (if A is preferred to B and B to C, A is preferred to thenC11

Pada penjelasan di atas terdapat tiga poin yang dijelaskan oleh Waltz mengenai teori pilihan rasional. Pertama, teori pilihan rasional bersifat individu yaitu hasil-hasil sosial dan politik dipandang sebagai produk kolektif atas pilihan individu (atau sebagai produk dari pilihan yang dibuat oleh aktor kesatuan). Dapat dikatakan Waltz menambahkan mengenai aktor kesatuan (negara) pada aktor teori pilihan rasional, yang sebelumnya dijelaskan oleh Latsis yaitu individu. Kedua, Waltz mengasumsikan bahwa aktor berusaha memaksimalkan

11 Stephen M Waltz, (1999), “Rigor or Rigor Mortis? Rational Choice and

(8)

kepentingannya, hal tersebut dilakukan oleh aktor dengan mengambil suatu pilihan yang akan membawa hasil maksimal terhadap pencapaian kepentingannya.

Ketiga, teori pilihan rasional menspesifikasikan preferensi dari aktor terhadap kendala tertentu, misalkan aktor memiliki beberapa pilihan (artinya peneliti dapat membentuk urutan peringkat dari preferensi untuk hasil yang berbeda). Selain itu, pilihan harus bersifat transitif (jika pilihan A lebih dinilai penting dibanding dengan pilihan B dan C, maka aktor akan memilih A). Waltz pada intinya menyatakan bahwa teori pilihan rasional merupakan alat untuk membuat kesimpulan logis tentang bagaimana manusia (atau negara) membuat keputusan.12

Teori keempat ini digunakan oleh penulis untuk menganalisis kebijakan embargo minyak yang dilakukan oleh Uni Eropa terhadap pengembangan nuklir di Iran.

Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Sesuai dengan judul penelitian “Analisis Teori Pilihan Rasional Terkait Kebijakan Embargo Impor Minyak Iran Oleh Uni Eropa Pada Tahun 2012”. Jenis Penelitian ini tergolong penelitian deskriptif analitis. Metode penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan variabel-variabel penelitian, selain menggambarkan variabel - variabel penelitian, penulis juga mencoba menganalisa hubungan antar variabel tersebut sehingga hasilnya dapat menjawab pertanyaan penelitian yang diajukan. secara deskriptif, penulis akan mencoba memaparkan gambaran umum mengenai Analisis Teori Pilihan Rasional Terkait Kebijakan Embargo Impor Minyak Oleh Uni Eropa Pada Tahun 2012. Kemudian penulis akan mencoba memaparkan tentang Bagaimana Analisis Kebijakan Embargo Impor Minyak Iran Oleh Uni Eropa Berdasarkan Teori Pilihan Rasional.

2. Sifat Penelitian

Sifat penelitian ini adalah kualitatif, yakni data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan data tersebut berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, dokumen pribadi, catatan memo, dan dokumen resmi lainnya. Sehingga yang menjadi tujuan dari penelitian kualitatif ini adalah ingin menggambarkan realitas secara empirik di balik fenomena secara mendalam, rinci dan tuntas. Oleh karena itu

12 Moh. Nazir. Ph. D, Metode Penelitian Jakarta: PT. Ghalia Indonesia,

(9)

penggunaan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini adalah dengan mencocokkan antara realitas empirik dengan teori yang berlaku dengan menggunakan metode deskriptif analitis.

3. Teknik Pengumpulan data

Data-data kualitatif dikumpulkan dengan menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan, dimana data-data pendukung dikumpulkan dengan merujuk pada Buku, Jurnal, Artikel dan Berita – Berita yang relevan dengan topik penelitian ini. Buku, jurnal, maupun artikel yang didapat penulisan sebagai referensi, berasal dari perpustakaan Universitas Budi Luhur, Pusdiklat Departemen Luar Negeri (Deplu). Dan juga koleksi pribadi. Selain itu penulis juga menggunakan fasilitas internet dalam mendukung pencarian data. Data yang digunakan adalah berupa kutipan atau deskripsi terhadap peristiwa tertentu, data dalam bentuk angka hanya bersifat melengkapi

(suplementary).

Sistematika penelitian

Pada penulisan penelitian ini akan dijabarkan secara garis besar tiap-tiap babnya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab I ini merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, kerangka pemikiran, metode penelitian serta sistematika penulisan penelitian.

BAB II PENGEMBANGAN NUKLIR DI IRAN

Dalam bab ini diuraikan variable penelitian 1, yakni dijelaskan mengenai pengembangan nuklir yang ada di Iran yang ditolak oleh banyak Negara salah satunya adalah Uni Eropa yang mengeluarkan kebijakan embargo impor minyak terhadap Iran.

BAB III KEBIJAKAN EMBARGO IMPOR MINYAK IRAN OLEH UNI EROPA PADA TAHUN 2012

(10)

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN EMBARGO IMPOR MINYAK IRAN OLEH UNI EROPA BERDASARKAN TEORI PILIHAN RASIONAL.

Bab keempat ini merupakan bab yang secara khusus membahas fokus permasalahan. Dalam bab ini juga menjelaskan kebijakan impor minyak iran oleh uni eropa pada tahun 2012. Serta menganalisis menggunakan teori pilihan rasional untuk melihat kebijakan yang dilakukan oleh Uni Eropa sudah rasional atau irrasional dikarenakan pada saat ini Uni Eropa sedang mengalami krisis namun dalam hal ini lebih memilih kebijakan mengembargo impor minyak iran.

BAB V KESIMPULAN

Bab ini merupakan bab terakhir dalam sistematika penelitian ini. Dalam bab ini, dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

AntaraNews.com, (2012,26 Juni),“embargo Uni Eropa ganggu ekspor minyak Iran,”

http://www.antaranews.com/berita/318218/embargo-uni-eropa-ganggu-ekspor-minyak-iran diakses 08 Oktober 2014

Dw (2013, 24 Juli),“Pengusaha jerman langgar embargo Iran,”

http://www.dw.de/pengusaha-jerman-langgar-embargo-iran/a-16973553

diakses 08 Oktober 2014

Fadjri, R. (2009, 5 April). Reformis Kalem Menantang Ahmadinejad. TEMPO, 144.

Firmansyah, T. (2012, 10 Maret). Iran Didesak Buka Akses Nuklir, Republika,hlm.7.

Haghighi, A. N and Victoria Tahmasebi. 2005. The Velvet Revolution of

Iranian Puritan Hardliners (Mahmoud Ahmadienjads Rise To Power).

HeinOnline Law Journal Library. 62 (959), 959-962.

Jurnal Ilmu Hubungan Internasional:Antar Bangsa, No.1.Vol 1 ( Pekanbaru Fisip

(11)

Jurnal HI Fisip Universitas Andalas. 2012, “Perbedaan Uni Eropa dengan

OrganisasiInternasionalLainnya”http://hi.fisip.unand.ac.id/himashi /index.php/sample-sites-2/95 perbedaan-uni-eropa- dengan-organisasi-kekuasaan-lainya. diakses 08 oktober 2014

Kompas (2012,03Juli), “Selat Homus Tertutup oleh kapal Tanker Tujuan Uni

Eropa,“http://internasional.kompas.com/read/2012/07/03/071912 79/selat.Hormuz.Tertutup.Untuk.Tanker.Tujuan.UE diakses 08 Oktober 2014

Moh. Nazir. Ph. D, Metode Penelitian Jakarta: PT. Ghalia Indonesia, 2003

Netti Herlina. 2012, “ Minyak dan Embargo”, Jurnal Fakultas Teknik Jurusan Teknik

Kimia. (Universitas Sumatera Utara, 2012), hal 1.

ROLRepublika, (2012, 27Juni), “Uni Eropa Embargo Minyak Mentah Iran,”

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/06/27/m 69g12-uni-eropa-embargo-minyak-mentah-iran diakses 08 Oktober 2014.

Stephen M Waltz, (1999), “Rigor or Rigor Mortis? Rational Choice and Security

Referensi

Dokumen terkait

Tes Kemampuan akhir siswa dilakukan untuk melihat hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran materi redoks dengan menerapkan model kooperatif tipe course

4.55 Taburan Kekerapan Dimensi Niat Untuk Menggunakan E-Aduan PBT 261 4.56 Keputusan Ujian Korelasi Antara Dimensi Sikap Dengan Niat/Hasrat 263 4.57 Keputusan Ujian Korelasi

Elemen beauty merupakan elemen pertama dari soft power currencies yang digunakan untuk menganalisa event World Cosplay Summit sebagai salah satu upaya diplomasi

Efektivitas hidrazin sebagai altematif inhibitor korosi pada sistem sekunder RSG-GAS dianalisis dari hasil uji korosi terhadap material yang sarna dengan material yang digunakan

penduduk desa setempat untuk Sekretaris Desa, Kepala Urusan, Kepala Seksi dan Staf atau penduduk dusun setempat untuk Kepala Dusun, yang terdaftar dan bertempat

Assessment Report) Akreditasi Internasional Assessment Report) Akreditasi Internasional AUN-QA (Asean University Network-Quality Assessment) –Agustus 2014.. Assessment)

SKENARIO PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN/ KOTA PENYUSUNAN SKENARIO PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN KOTA SURVAI KEBUTUHAN PRASARANA ANALISIS PERMASALAHAN DAN POTENSI

Hasil analisis butir soal menunjukkan bahwa instrumen asesmen yang dikembangkan me- miliki tingkat kesukaran yang beragam yang didominasi dengan soal kategori sedang,