• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Bea Cukai dalam Pembangunan Nasion (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Peran Bea Cukai dalam Pembangunan Nasion (1)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Peran Bea Cukai dalam

Pembangunan Nasional dan

Perlindungan Masyarakat

(2)

Kelas : Kepabeanan dan Bea Cukai

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas hidayah-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan. Makalah ini penulis sampaikan kepada dosen mata kuliah Kepabeanan dan Bea Cukai Bpk. Drs, NursalBaharuddin, BBA. M.Si. sebagai tambahan nilai mata kuliah tersebut. Dalam kesempatan kali ini penulis akan mengambil topic tentang “Peranan Bea dan Cukai dalam Pembangunan Nasional dan Perlindungan Masyarakat”.

Penulis meminta kepada dosen apabila menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini, baik dari segi bahasanya maupun isinya, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi lebih baiknya Makalah yang akan datang.

Jakarta, 09 Desember 2015

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...

2

DAFTAR ISI...

3

BAB I PENDAHULUAN

I.A LATAR BELAKANG...

4

I.B RUMUSAN MASALAH...

5

I.C TUJUAN PENULISAN...

5

I.D PERATURAN TERKAIT...

5

BAB II LANDASAN TEORI

II.A PENGERTAN BEA CUKAI...

6

II.B BEA DAN CUKAI...

6

BAB III PEMBAHASAN

III.A FUNGSI BEA CUKAI...

7

III.B TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BEA CUKAI...

7

III.C SISTEM YANG DIGUNAKAN DJBC...

8

III.D SISTEM PENJALURAN...

...8-9

III.E PERAN BEA CUKAI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT...

9

BAB IV PENUTUP

IV.A KESIMPULAN...

...10

IV.B SARAN...

...10

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

I.A LATAR BELAKANG

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (disingkat DJBC atau bea cukai) adalah nama dari sebuah instansi pemerintah yang melayani masyarakat di bidang kepabeanan dan cukai. Pada masa penjajahan Belanda, bea dan cukai sering disebut dengan istilah douane. Seiring dengan era globalisasi, bea dan cukai sering menggunakan istilah customs.

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai adalah salah satu institusi yang memegang peranan penting dalam menjaga hak – hak keuangan negara dengan fungsi yang kompleks dan terus berkembang sejalan dengan semakin tingginya aktivitas perdagangan internasional dan tuntutan untuk memenuhi kepentingan nasional.

Volume perdagangan yang tinggi dalam era perdagangan bebas membuka peluang bagi industri dalam negeri untuk mampu bersaing di tingkat internasional sekaligus meningkatkan tantangan dan persaingan bagi industri dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik. Di didi lain, semakin banyaknya aktifitas impor ke dalam negeri khususnya barang mentah atau barang produksi diharapkan dapat mendorong industri nasional untuk semakin kreatif dan dan berkembang. Dalam konteks perdaganagan dan daya saing global, peran DJBC sangat besar, khususnya terkait dengan fasilitasi perdagangan dan pengawasan terhadap hak – hak keuangan negara serta perlindungan kepada lingkungan hidup, masyarakat yang menjadi kepentingan nasional.

Era globalisasi dan meningkatnya kejahatan lintas negara menjadi tantangan DJBC untuk melindungi kepentingan nasional terutama terkait dengan barang – barang yang menjadi ancaman bagi keamanan nasional. Cita – cita untuk mewujudkan Indonesia yang maju juga membutuhkan peran DJBC dalam mengoptimalkan dan menghindari kebocoran penerimaan negara. Lebih dari itu, DJBC juga harus mampu berperan untuk melindungi lingkungan dan masyarakat dari ancaman barang – barang tertentu melalui instrumen cukai yang juga dapat memberikan kontribusi dalam penerimaan negara guna menopang pembiayaan nasional.

(5)

nasional dan perlindungan masyarakat, hal tersebut akan dibahas dalam makalah ini.

I.B RUMUSAN MASALAH

Pokok permasalahan yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah Apa saja peran bea cukai dalam pembangunan nasional dan perlindungan masyarakat ?

I.C TUJUAN PENULISAN

Untuk menjelaskan lebih detail tentang Bea Cukai dan perannya dalam pembangunan nasional serta perlindungan masyarakat, seperti :

Apa itu Bea Cukai ? Apa Fungsi Bea Cukai ?

Apa saja tugas Bea Cukai ? dll.

I.D PERATURAN TERKAIT

 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 10 TAHUN 1995 TENTANG KEPABEANAN

BAB II

LANDASAN TEORI

II.A PENGERTIAN BEA CUKAI

(6)

bidang kepabeanan dan cukai. Pada masa penjajahan Belanda, bea dan cukai sering disebut dengan istilah douane. Seiring dengan era globalisasi, bea dan cukai sering menggunakan istilah custom.

Dari segi kelembagaan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dipimpin oleh seorang direktur jenderal yang setara dengan unit eselon 1 yang berada dibawah Kementerian Keuangan Indonesia, sebagaimana juga Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan lain-lain.

II.B BEA DAN CUKAI

ditentukan oleh negara untuk dipungut oleh DJBC pada setiap produk atau barang impor. Sedang untuk ekspor pada umumnya pemerintah tidak memungut bea demi mendukung industri dalam negeri dan khusus untuk ekspor pemerintah akan memberikan insentif berupa pengembalian restitusi pajak terhadap barang yang diekspor. Filosofi pemungutan pajak ekspor pada komoditi ini adalah untuk melindungi sumber daya alam Indonesia dan menjamin ketersediaan bahan baku bagi industri dalam negeri.

Cukai adalah pungutan oleh negara secara tidak langsung kepada konsumen yang menikmati/menggunakan obyek cukai. Filosofi pengenaan cukai adalah dengan cukai pemerintah berharap dapat menghalangi dan sumber-sumber alam (minuman kemasan, limbah dll), serta mengurangi atau membatasi konsumsibarang-barang mewah dan sebagainya.

BAB III

PEMBAHASAN

III.A FUNGSI BEA CUKAI

Fungsi utama Bea Cukai adalah :

(7)

2. Mewujudkan iklim usaha dan investasi yang kondusif dengan memperlancar logistik impor dan ekspor melalui penyederhanaan prosedur kepabeanan dan cukai serta penerapan sistem manejemen risiko yang handal

3. Melindungi masyarakat, industri dalam negeri, dan kepentingan nasional melalui pengawasan dan / atau pencegahan masuknya barang impor dan keluarnya barang ekspor yang berdampak negatif dan berbahaya yang dilarang dan / atau dibatasi oleh regulasi

4. Melakukan pengawasan kegiatan impor, ekspor dan kegiatan di bidang kpabeanan dan cukai lainnya secara efektif dan efisien melalui penerapan sistem manajemen risiko yang handal, intelijen dan penyidikan yang kuat, serta penindakan yang tegas dan audit kepabeanan dan cukai yang tepat 5. Membatasi, mengawasi, dan / atau mengendalikan produksi, peredaran dan

konsumsi barang tertentu yang mempunyai sifat dan karakteristik dapat membahayakan kesehatan, lingkungan, ketertiban dan keamanan masyarakat melalui instrumen cukai yang memperhatikan aspek keadilan dan keseimbangan

6. Mengoptimalkan penerimaan negara dalam bentuk bea masuk, bea keluar, dan cukai guna menunjang pembangunan nasional

III.B TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB BEA CUKAI

Tugas dan tanggung jawab bea cukai adalah :

1. Pengamanan dan pemungutan penerimaan negara dari kegiatan impor, ekspor, dan pemungutan cukai (revenue collection);

2. Melancarkan arus barang dari transaksi perdagangan internasional (trade facilitation);

3. Membantu menciptakan iklim usaha yang kondusif bagi pertumbuhan industri dan investasi melalui pemberian fasilitas kepabeanan dan cukai serta sehingga bermunculan warung-warungEDI (semacam warnet khusus untuk mengurus importasi) disekitar pelabuhan yang akan membantu importir yang belum memiliki modul impor atau tidak secara on-line terhubung dengan sistem komputer DJBC.

(8)

tidak, masa kadaluwarsa, dsb, untuk daging impor harus ada Certificate of origin agar diketahui dari mana asalnya, juga umumnya sertikat halal untuk komoditi konsumsi. Selanjutnya DJBC akan memberlakukan National Single Window (NSW) untuk pelayanan dengan otomasi. no tipping

III.D SISTEM PENJALURAN

Kiranya perlu pula diketahui sistem penjaluran barang yang diterapkan oleh DJBC dalam proses impor. Keempat jalur ini awalnya dikategorikan dengan penerapan manajemen risiko berdasarkan profil importir, jenis komoditi barang, track record dan informasi-informasi yang ada dalam data base intelejen DJBC. Sistem penjaluran juga telah menggunakan sistem otomasi sehingga sangat kecil kemungkinan diintervensi oleh petugas DJBC dalam menentukan jalur-jalur tersebut pada barang tertentu. terdapat 4 (empat) penjaluran secara teknis. Pada tahun 2007 DJBC telah memperkenalkan Jalur MITA, yaitu sebuah jalur fasilitas yang khusus berada pada kantor Pelayanan Utama (KPU). Jalur tersebut adalah:

1. Jalur prioritas yang khusus untuk importir yang memiliki track record sangat baik, untuk importir jenis ini pengeluaran barangnya dilakukan secara otomatis (sistem otomasi) yang merupakan prioritas dari segi pelayanan, dari segi pengawasan maka importir jenis ini akan dikenakan sistem Post Clearance Audit (PCA) dan sesekali secara random oleh sistem komputer akan ditetapkan untuk dikenakan pemeriksaan fisik.

2. Jalur hijau, jalur ini diperuntukkan untuk importir dengan track record yang baik dan dari segi komoditi impor bersifat risiko rendah (low risk) untuk kedua jalur tadi pemeriksaan fisik barang tetap akan dilaksanakan dengan dasar-dasar tertentu misalnya terkena random sampling oleh sistem, adanya nota hasil intelejen (NHI) yang mensinyalir adanya hal-hal yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang.

3. Jalur Kuning, jalur ini diperuntukkan untuk importir dengan track record yang baik dan dari segi komoditi impor bersifat risiko rendah (low risk) untuk jalur tersebut pemeriksaan dokumen barang tetap akan dilaksanakan dengan dasar-dasar tertentu misalnya terkena random sampling oleh sistem, adanya nota hasil intelejen (NHI) yang mensinyalir adanya hal-hal yang memerlukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap barang.

4. Jalur merah (red chanel) ini adalah jalur umum yang dikenakan kepada importir baru, importir lama yang memiliki catatan-catatan khusus, importir dengan risiko tinggi karena track record yang tidak baik, jenis komoditi tertentu yang diawasi pemerintah, pengurusannya menggunakan jasa customs broker atau PPJK perusahaan pengurusan jasa kepabeanan dengan track record yang tidak baik ( "biro Jasa" atau "calo"), dlsb. Jalur ini perlu pengawasan yang lebih intensif oleh karenanya diadakan pemeriksaan fisik barang. pemeriksaan fisik tersebut bisa 10%, 30% dan 100%.

(9)

III.D PERAN BEA CUKAI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT

Berikut ini merupakan contoh dari keberhasilan Bea & Cukai dalam menjalankan perannya terkait pembangunan nasional dan perlindungan masyarakat, yaitu:

1. Direktorat Bea dan Cukai Tanjung Perak Surabaya berhasil menggagalkan penyelundupan 8 kontainer berisi kayu yang bervariatif senilai Rp 5 M pada 10 Juni 2010 milik 5 eksportir: CV Kambuna Jaya, CV Jaya Cahaya, CV Tri Wahyu Utama, Citra Adi Buana dan PT Pilar Bumi Agung dengan tujuan negara Singapura, Cina, dan Taiwan.

2. Bea dan Cukai PPLB Entikong berhasil menggagalkan penyelundupan 8,7 kilogram sabu-sabu senilai Rp 15,66 M pada 2-3 Mei 2010 milik Aryati Elisabeth dan Lidya Putri yang menggunakan Bus Bintang Jaya Express dengan tujuan negara Malaysia.

3. Sampai dengan tanggal 18 Februari 2009, Kantor Bea dan Cukai Banten mencatat sebanyak 425 kasus penyelundupan berhasil digagalkan. Kasus penyelundupan obat dan bahan kimia sebanyak 150 kasus dan penyelundupan elektronik sebanyak 114 kasus. Selebihnya merupakan kasus penyelundupan senjata api, alat bantu sex dan narkotika.

4. Bea Cukai Bali menghancurkan cache alkohol sebanyak 2.824 botol senilai Rp. 600 juta (US $ 65,200) pada 6 Mei 2010. Dari jumlah botol hancur oleh buldoser adalah 1.539 botol anggur impor dan minuman keras dan 1.285 botol minuman ilegal yang diproduksi secara lokal yang berhasil ditahan pada tahun 2009 dan 2010.

5. Ditjen Bea dan Cukai membongkar tindak pemalsuan pita cukai hasil tembakau yang merugikan keuangan negara sekitar Rp 3,036 miliar pada 22 Juli 2009 di wilayah Ciputat Jakarta. Modus operandi yang dilakukan AH adalah memproduksi pita cukai palsu dengan cara menjalankan kegiatan percetakan pita cukai palsu secara tertutup dengan kedok kegiatan penjualan kue kering.

BAB IV

PENUTUP

IV.A KESIMPULAN

(10)

penangkapan dan penyimpanan sementara barang bukti terhadap kasus-kasus penyelundupan, pemalsuan, maupun kasus-kasus lain yang melibatkan peran mereka. Karena ke depannya beberapa kasus memang akan dilanjutkan oleh pihak yang lebih berwenang seperti kepolisian.

Namun selain itu, Bea & Cukai jelas mengemban tantangan lain dalam menjaga wilayah kepabeanan Indonesia yang begitu luas. Pemberlakuan beberapa kebijakan seperti zona perdagangan bebas (FTZ) atau komunitas ekonomi ASEAN akan makin menyulitkan tantangan tersebut. Saat ini, beberapa kawasan yang telah menjadi FTZ adalah Sabang, Batam, Bintan, dan Karimun. Jelas bahwa, selain pengamanan wilayah kepabeanan, Bea & Cukai juga harus mengamankan target penerimaan negara yang telah dibebankan. Penerimaan bagi negara merupakan unsur penting untuk mendukung pembangunan nasional. Meski salut kepada Bea & Cukai, bahwa dalam empat tahun terakhir, Ditjen Bea dan Cukai selalu mampu memenuhi target penerimaan.

Tak ada yang muluk untuk diharapkan terhadap peranan Bea & Cukai ke depan, selain melanjutkan reformasi birokrasi melalui pengembangan inovasi-inovasi baru untuk membuktikan bahwa kalau dulu Bea & Cukai menjadi sumber masalah, maka diharapkan berubah menjadi alternatif untuk memecahkan masalah. Sampai kapanpun, Bea & Cukai tetap akan menjadi lembaga penting yang dibutuhkan negara Indonesia untuk mendukung perlindungan masyarakat dan pembangunan nasional.

IV.B SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Menjadi program Studi Ilmu Hukum Program Magister yang Unggul dalam bidang hukum Ekonomi yang membentuk manusia yang memiliki kemampuan intelektual yang dilandasi

Berdasarkan data dan fenomena yang ada pada latar belakang diatas penulis tertarik untuk untuk melakukan penelitian dan analisis yang lebih mendalam dengan judul

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan Dan Keterampilan Masyarakat Adapun program kerja yang direncanakan dalam RPJMD dan realisasi program kerja untuk mencapai sasaran disajikan

INSPEKTORAT UTAMA BADAN POM Our History Manajemen Risiko 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2011 Implementasi ISO 9001:2008 SK BPOM tentang Penyelenggaraan SPIP BPOM.

Lima jenis intervensi psikiatri digunakan untuk mengobati orang dengan parafilia, yaitu psikoterapi berorientasi tilikan, terapi seks, terapi perilaku, medikamentosa, dan

prinsip mudharabah , adalah deposito karena deposito merupakan produk dari perbankan konvensional yang identik dengan bunga sedangkan bunga merupakan. sesuatu yang dilarang

Menurut Reid (1961), perairan dengan kandungan bahan organik total di atas 26 mg/L adalah tergolong perairan yang subur.Kandungan BOT selama penelitian berkisar antara

Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah diazepam Obat yang paling cepat menghentikan kejang adalah diazepam yang diberikan intravena atau intrarektal.