NAMA: ERRICK WORABAY NRP : 3613100701
Sejarah YAYASAN PESAT NABIRE PAPUA (LEMBAGA PENDIDIKAN)
Sejak awal tahun 1992, bersama istri Louise Tanudjaya dengan di dukung
oleh pengabdian para tenaga pendidik, Daniel Alexander mendirikan sekolah-sekolah
dengan pola dan kurikulum khusus (unggulan) di Papua dan Krayan (Kalimantan
Timur) serta merintis pembangunan Rumah Kesembuhan di Nabire.
Pembinaan generasi yang telah dilakukan oleh Daniel Alexander
sesungguhnya adalah sebuah wujud pengabdian bagi pembangunan bangsa. Betapa
tidak, dengan membina, memulihkan hati dan memperlengkapi anak-anak
Indonesia, ia tengah dan telah mempersiapkan generasi penerus bagi pembangunan
bangsa. Sehingga menjadi sangat penting dan relevan bagi siapapun, untuk
melanjutkan dan mendukung visi ini, melalui suatu pengelolaan bersama dan
profesional, agar secara konsisten visi pembinaan generasi ini dapat dilaksanakan
dan disebarluaskan.
Untuk itulah Daniel Alexander serta beberapa anak muda yang visioner
mendirikan YAYASAN PESAT NABIRE sebagai wadah untuk melaksanakan berbagai
upaya dan mengelola dukungan para mitra bagi visi pembinaan generasi ini.
Dengan pendidikan berpola
asrama, PESAT Nabire telah hadir di
Papua selama 15 Tahun. Ada yang luar biasa dengan pelayanan mereka, di mana
mendidik anak-anak asli Papua sejak taman kanak-kanak hingga sekolah menengah
atas. Bagi mereka, mendidik karakter seorang anak lebih penting daripada hanya
kepintaran dan kecerdasan saja.
Pendidikan berpola asrama merupakan salah satu cara jitu yang dapat
digunakan untuk membangun Pendidikan di tanah Papua, lebih khusus
meningkatkan sumber daya manusianya. Namum, tidak banyak juga yang
anak-anak Papua yang membutuhkan pendidikan. UU No. 21 Tahun 2001 Tentang
Otonomi Khusus sudah hampir 8 tahun hadir di Papua, namun tidak ada prestasi
gemilang yang bisa Otsus torehkan untuk perubahan anak-anak Papua, khususnya
di bidang pendidikan. Hingga saat ini di Papua, hanya ada satu Yayasan yang
mengembangkan pola pendidikan berasrama, yaitu Yayasan PESAT, mereka
berdomisil di Kabupaten Nabire. Dan telah hadir di Papua hampir 15 Tahun lamanya.
Sistem pendidikan berpola asrama yang mereka kembangkan, adalah dengan cara
ber-asrama-kan anak-anak asli Papua dari TK-SMA, dan memiliki sekolah khusus
yang tidak bisa dicampur baurkan dengan mereka yang ada di luar asrama. Baginya
mereka sudah pasti bisa membangun Papua setelah keluar dari arena pendidikan
dasar (TK-SMA) ini. Dasar yang kuat, sudah tentu mengarahkan anak ini untuk
memilih dan menentukan araha hidup yang lebih baik lagi. Guru-guru yang mereka
datangkan untuk melayani anak-anak ini sangat luar biasa. Bahkan ada yang
bergelar doctor tapi di mana harus tinggal serumah dengan anak-anak. Dan, setiap
guru-guru yang ada mengajarkan tentang hal itu dimana membentuk karakter dan
akhlak dari pada setiap anak-anak didik. Hingga tahun 2015 Pelayanan PESAT,
selain di Kabupaten Nabire, ada 9 tempat lagi yang mereka layani, yaitu di
Kabupaten Mamberamo Raya, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Manokwari,
Kabupaten Timika bekerja sama dengan LPMAK, serta beberapa daerah kecil lainnya
di Papua. PESAT lebih khususkan diri bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan
untuk Papua.
Norma :
Amanat Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal
31 ayat (1) mengatakan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan
pendidikan, ayat (2) bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar
dan pemerintah wajib membiayainya. Demikian pula ketentuan Ketetapan Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR) Nomor XVII/MPR/1998 tentang Hak Asasi Manusia
menegaskan jaminan hak atas pendidikan. Pasal 60 Undang-Undang Nomor 39
Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia memperkuat dan memberikan perhatian
khusus pada hak anak untuk memperoleh pendidikan sesuai minat, bakat dan
pendidikan juga tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
Dalam konteks pemenuhan hak atas pendidikan, negara menjadi pihak utama
yang bertanggung jawab untuk menjaminnya. Pada Pasal 53 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menegaskan bahwa
negara dalam hal ini pemerintah memiliki tanggung jawab memberikan biaya
pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari
keluarga tidak mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah
terpencil.
Dengan demikian untuk memajukan pendidikan Dipapua, Maka Yayasan
PESAT Nabire Membentuk Karakter – Karakter anak- anak timur Indonesia
khususnya Papua , Agar dimasa depan terciptanya pemimpin – pemimpin yang
hebat, jujur dan berakhlak mulya.
PDT. DANIELS ALEXANDER (PENDIRI Yayasan PESAT)