• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JEP 1202998 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JEP 1202998 Chapter1"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan seseorang dalam menggunakan bahasa asing dapat

menjadi nilai lebih untuk mampu bersaing secara global, salah satunya yaitu

bahasa Jepang. Di Indonesia sendiri pembelajaran bahasa asing dalam hal ini

bahasa Jepang, sudah diselenggarakan mulai dari jenjang Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga tingkat Perguruan

Tinggi (PT).

Mempelajari bahasa Jepang bukanlah hal yang mudah bagi pembelajar

asing, khususnya orang Indonesia. Hal umum yang menjadi kesulitan dalam

mempelajari bahasa Jepang bagi pemula adalah aturan ketatabahasaan. Hal

ini mungkin terjadi karena perbedaan aturan ketatabahasaan antara bahasa ibu

atau bahasa pembelajar dengan bahasa asing yang sedang dipelajarinya.

Perbedaan tersebut diantaranya terletak pada jenis huruf, kosakata yang

beragam, hingga pada pola kalimat yang digunakan.

Agar dapat berkomunikasi dengan baik dan benar dibutuhkan

pengetahuan, tidak hanya penguasaan kosakata saja namun juga penguasaan

pola kalimat. Dalam bahasa Jepang, pola kalimat disebut dengan bunkei.

Menurut Iwabuchi (dalam Sudjianto, 1989, hlm. 243) menjelaskan bahwa

bunkei merupakan pola tertentu yang digunakan untuk membentuk kalimat

menggunakan kata-kata.

Pengguasaan pola kalimat penting untuk dipelajari oleh pembelajar

asing yang mempelajari bahasa Jepang. Karena komunikasi akan dapat

berjalan lancar jika kedua belah pihak mampu memahami apa yang hendak

mereka ungkapkan satu sama lain. Bagi pembelajar asing penggunaan pola

kalimat yang tidak tepat dapat berdampak pada terjadinya kesalah pahaman

antara pembicara dan lawan bicara. Maka dari itu, bagi pembelajar bahasa

(2)

komunikasi dapat berjalan lancar, sehingga tidak terjadi miss komunikasi satu

sama lain.

Namun bagi pembelajar bahasa Jepang khususnya bagi pemula,

mempelajari pola kalimat bukan hal yang mudah. Hal yang sering dikeluhkan

oleh pembelajar adalah perbedaan struktur kalimat antara bahasa Jepang

dengan bahasa Indonesia serta penggunaan partikel dalam bahasa Jepang.

Seperti diketahui, struktur kalimat dalam bahasa Jepang sangat berbeda

dengan stuktur kalimat dalam bahasa Indonesia maupun stuktur kalimat

dalam bahasa Inggris. Baik kalimat bahasa Indonesia maupun kalimat bahasa

Inggris memiliki struktur S-P-O-K (Subjek-Predikat-Objek-Keterangan),

sedangkan kalimat bahasa Jepang memiliki struktur S-K-O-P

(Subjek-Keterangan-Objek-Predikat). Berdasarkan masalah tersebut maka diperlukan

berbagai cara atau metode yang dapat membantu siswa untuk lebih mudah

mempelajari bahasa Jepang, khususnya dalam pembelajaran pola kalimat.

Belajar mengajar merupakan kegiatan timbal balik antara guru dengan

siswa di kelas. Pada saat proses pembelajaran diharapkan siswa mampu

memahami setiap materi yang disampaikan oleh guru serta dapat berperan

aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Maka dari itu menjadi keharusan

bagi seorang guru untuk dapat menggunakan berbagai cara pengajaran yang

sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga dapat meningkatkan semangat

siswa dalam belajar dan materi pembelajaran pun dapat tersampaikan.

Orientasi pembelajaran bahasa, yakni melatih siswa agar mampu

berbahasa, baik secara lisan maupun secara tertulis. Bersamaan dengan

perkembangan bahasa asing, para pengajar selalu mencari berbagai cara dan

metode pengajaran yang sesuai dengan pembelajar dan juga harus sesuai

dengan tujuan pengajaran guna meningkatkan kemampuan berbahasa siswa.

Karena dengan penggunaan metode yang tepat akan berdampak pada hasil

belajar yang optimal. Metode sendiri merupakan cara yang digunakan oleh

seorang guru dalam menyajikan materi pembelajaran. Ada banyak sekali

metode dan pendekatan yang dapat kita gunakan untuk mencapai tujuan

pembelajaran bahasa. Salah satu metode yang mungkin dapat digunakan

(3)

Metode snowball drilling merupakan metode yang dihasilkan dari

modifikasi metode drill. Metode snowball drilling dikembangkan untuk

menguatkan pengetahuan yang diperoleh peserta didik dari membaca

bahan-bahan bacaan (Suprijono, 2010, hlm. 105). Dapat kita sadari bahwa dalam

mempelajari bahasa asing tidak cukup hanya dengan membaca berbagai

sumber yang ada. Namun yang paling penting adalah kita dapat

mengaplikasikannya secara langsung. Maka dari itu diperlukan banyak

latihan agar dalam praktiknya komunikasi dapat berjalan lancar.

Dalam penerapan metode snowball drilling sendiri, peran guru adalah

mempersiapkan paket soal dan menggelindingkan potongan kertas

soal-soal yang telah dibentuk menyerupai bola salju dengan cara

menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang peserta didik yang akan

menjawab soal pertama. Selanjutnya siswa yang berhasil menjawab soal

dengan benar akan menunjuk salah satu siswa lain untuk menjawab soal

berikutnya, dan berlanjut seterusnya sampai semua siswa mendapat giliran

untuk mendapatkan paket soal.

Jadi, dalam penerapan metode snowball drilling ini semua siswa

dituntut untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dalam metode ini posisi guru

adalah sebagai fasilitator dan siswa sebagai subyek, sehingga pola interaksi

yang terjadi adalah antara guru dan siswa, serta siswa dengan siswa. Metode

pembelajaran ini disajikan untuk memacu minat siswa untuk belajar,

mengembangkan daya ingat, dan meningkatkan penguasaan pola kalimat

bahasa Jepang dasar.

Penelitian dengan menggunakan metode snowball drilling ini bukan

pertama kali dilakukan. Sebelumnya penelitian ini telah dilakukan oleh

Hanny Komala Wardani Jurusan Pendidikan Bahasa Arab pada tahun 2014,

dengan judul Efektifitas Metode Pembelajaran Snowball Drilling untuk

Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Arab. Penelitian tersebut

dilakukan terhadap siswa kelas X SMAN 11 Bandung. Dari hasil penelitian

tersebut diketahui bahwa pembelajaran menggunakan metode snowball

drilling menunjukan hasil yang baik dibandingkan dengan sebelum

(4)

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengadakan penelitian

tentang efektivitas metode pembelajaran snowball drilling dalam proses

pembelajaran bahasa Jepang yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan

pola kalimat yang penulis susun dalam sebuah skripsi yang berjudul:

Efektivitas Metode Snowball Drilling pada Pembelajaran Pola Kalimat

Bahasa Jepang Dasar.

B. Masalah Penelitian

1. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dalam

penelitian ini dapat dirumuskan masalahnya adalah sebagai berikut:

a. Adakah perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa sebelum

dan setelah menggunakan metode snowball drilling?

b. Apakah metode snowball drilling efektif dalam meningkatkan

penguasaan pola kalimat bahasa Jepang dasar siswa?

c. Bagaimana tanggapan siswa terhadap pembelajaran pola kalimat

bahasa Jepang dasar dengan menggunakan metode snowball drilling?

2. Batasan Masalah

Untuk membatasi ruang lingkup masalah dalam penelitian ini, maka

dilakukan pembatasan masalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini meneliti bagaimana perbedaan antara hasil belajar siswa

sebelum dan setelah menggunakan metode snowball drilling.

b. Penelitian ini dikhususkan pada penelitian efektivitaas penggunaan

metode snowball drilling dalam pembelajaran pola kalimat bahasa

Jepang dasar, dengan materi yang terdapat dalam buku ajar di sekolah

(Sakura Jilid 2 bab 26, bab 27, bab 28, dan bab29).

c. Penelitian ini meneliti bagaimana tanggapan siswa setelah belajar

menggunakan metode snowball drilling.

C. Tujuan Penelitian

(5)

1. Untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil belajar siswa dari

sebelum dan setelah menggunakan metode snowball drilling.

2. Untuk mengetahui seberapa efektif penggunaan metode snowball drilling

dalam meningkatkan penguasaan pola kalimat bahasa Jepang dasar

siswa.

3. Mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran pola kalimat bahasa

Jepang dasar dengan menggunakan metode snowball drilling.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah

pengetahuan bagaimana cara menerapkan metode pembelajaran,

khususnya pada pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang. Karena

dengan penggunaan metode yang tepat akan mempermudah pelaksanaan

kegiatan belajar mengajar dan akan berdampak pada hasil belajar yang

optimal.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Pembelajar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi metode atau cara

pembelajaran yang dapat memicu pembelajar untuk lebih aktif dalam

mengembangkan kemampuan bahasa Jepang dasar di SMA.

b. Bagi Pengajar

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru untuk lebih

kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi ajar, khususnya

dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang. Sehingga suasana

pembelajaran menyenangkan dan siswa tidak cepat merasa bosan,

yang pada akhirnya tercapailah tujuan dari pembelajaran itu sendiri.

c. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menjadi pengetahuan baru dalam referensi

metode dan cara pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang yang

(6)

E. Definisi Operasional

Berikut adalah definisi operasional dari istilah-istilah yang menjadi sentral

dalam penelitian ini:

1. Efektivitas

Efektivitas merupakan keadaan yang menunjukan seberapa jauh

pengaruh dari apa yang direncanakan atau dilaksanakan itu terhadap hasil

belajar (KBBI, 2002, hlm. 284). Efektivitas dalam penelitian ini adalah

sejauh mana pengaruh penggunaan metode snowball drilling terhadap

penguasaan pola kalimat bahasa Jepang dasar siswa.

2. Metode Snowball Drilling

Metode snowball drilling merupakan suatu cara penyajian materi

ajar dengan cara pemberian informasi sebanyak-banyaknya melalui

latihan soal-soal. Peran guru disini adalah mempersiapkan paket soal

yang dibentuk menyerupai bola salju dan menggelindingkan bola salju

tersebut dengan cara menunjuk/mengundi untuk mendapatkan seorang

peserta didik yang akan menjawab soal tersebut. Metode ini

menggambarkan kecepatan siswa dalam menyelesaikan paket soal

dengan benar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

3. Pola Kalimat Bahasa Jepang Dasar

Pembelajaran pola kalimat dasar dalam penelitian ini adalah

kegiatan belajar mengajar mengenai pola kalimat bahasa Jepang dasar.

Pola kalimat yang akan diberikan dalam penelitian ini adalah pola

kalimat yang ada pada bab 26, bab 27, bab 28, dan bab 29 pada buku

pelajaran bahasa Jepang Sakura Jilid 2.

F. Metode Penelitian

Sutedi (2011, hlm. 53) dalam kegiatan penelitian metode dapat

diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab

(7)

sistematis, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pengambilan

kesimpulan.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah Quasi Experiment

atau metode penelitian eksperimen kuasi, dengan desain penelitian One

Group Pretest Posttest Design, dimana siswa akan diberi pretest terlebih

dahulu sebelum dilakukan treatment. Setelah treatment dilakukan, baru

akhirnya dilaksanakan posttest untuk melihat hasil dari pembelajaran pola

kalimat bahasa Jepang dasar dengan menggunakan metode snowball drilling.

Desain penelitiannya dapat dilihat seperti di bawah ini:

Tabel 1.1

Desain Penelitian One Group Pretest Posttest

Pretest Treatment Posttest

O X O

Keterangan:

O : Nilai pretest sebelum diberikan treatment.

X : Perlakuan (treatment) yang diberikan yaitu penggunaan metode snowball drilling pada pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

O : Nilai posttest setelah diberikan treatment.

1. Populasi dan Sampel Penelitian

a. Populasi Penelitian

Data penelitian dapat bersumber dari manusia atau bukan

manusia. Manusia yang dijadikan sumber data disebut dengan populasi

penelitian (Sutedi, 2011, hlm. 179).

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah pembelajar

bahasa Jepang SMA Bina Dharma 1 Bandung semester genap tahun

ajaran 2015/2016.

(8)

Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap mewakili

untuk dijadikan sumber data (Sutedi, 2011, hlm. 179).

Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Bina

Dharma 1 Bandung semester genap tahun ajaran 2015/2016 yang

berjumlah 10 orang.

2. Instrumen Penelitian

a. Tes

Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk

mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program

pengajaran tertentu (Sutedi, 2011, hlm. 157).

Tes yang akan dilakukan oleh penulis adalah tes tertulis yang

berupa pretest yang dilakukan sebelum treatment dan posttest yang

dilakukan setelah keseluruhan treatment dilakukan.

b. Angket

Sukmadinata (2012, hlm. 219) angket merupakan suatu teknik

atau cara pengumpulan data secara tidak langsung yang berarti peneliti

tidak langsung bertanya-jawab dengan responden.

Di akhir penelitian, yaitu setelah posttest dilakukan, penulis akan

memberikan angket. Dalam hal ini, penulis akan menyebar angket

tertutup tidak langsung untuk mengetahui penilaian dan pendapat

responden tentang penggunaan metode snowball drilling pada

pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar, dimana pada soal

tersebut alternatif jawabannya sudah disediakan oleh penulis, sehingga

responden tidak memiliki keleluasaan untuk menyampaikan jawaban

dari pertanyaan yang diberikan kepadanya.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan dilakukan oleh penulis dalam

penelitian ini adalah:

(9)

Studi literatur (kepustakaan) digunakan untuk mencari landasan teori

mengenai pola kalimat bahasa Jepang dasar serta mencari teori

mengenai metode penelitian yang akan dilakukan.

b. Tes

Tes digunakan untuk mengetahui ketercapaian suatu proses

pembelajaran, maka subjek diberi tes khususnya untuk mengukur

kemampuan kognitif siswa. Bentuk tes yang digunakan adalah pretest

(tes awal) dan posttest (tes akhir).

c. Angket

Angket yang disebar untuk mengumpulkan data berupa penilaian dan

pendapat responden sebelum dan setelah diberikan treatment

menggunakan metode snowball drilling. Selain itu angket ini juga

bertujuan untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode

snowball drilling ini.

4. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan penelitian kuantitatif, yaitu

hasi dari tes penguasaan pola kalimat bahasa Jepang dasar berupa angka,

kemudian diolah dengan menggunakan rumus statistik. Jenis statistik yang

digunakan adalah statistik komparansional.

Data yang diolah dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari

nilai pretest (tes awal) dan nilai posttest (tes akhir), serta angket yang

diberikan kepada sampel penelitian.

5. Anggapan Dasar dan Hipotesis

a. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah suatu teori baik yang sudah baku

maupun berupa rangkuman atau kesimpulan yang digunakan sebagai

dasar untuk berpijak dimulainya suatu kegiatan penelitian (Sutedi,

(10)

Dalam penelitian ini, peneliti beranggapan bahwa peguasaan

pola kalimat merupakan dasar dalam pemahaman berbahasa asing

serta berguna dalam menunjang kelancaran berkomunikasi baik secara

lisan maupun tertulis sehingga tidak terjadi miss komunikasi. Metode

snowball drilling yang diterapkan dalam pembelajaran bahasa Jepang

ini diharapkan dapat memicu pembelajar untuk lebih aktif dalam

mengembangkan kemampuan bahasa Jepang khususnya pada

pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar.

b. Hipotesis

Hipotesis dalam sebuah penelitian merupakan pernyataan

mengenai distribusi dari sebuah variabel atau hubungan antara dua

variabel (atau lebih) yang akan diteliti. Jadi, hipotesis merupakan

jawaban sementara dari pertanyaan penelitian. Oleh karena itu,

hipotesis yang dibuat berdasarkan sebuah pertanyaan penelitian harus

dapat diuji melalui hasil penelitian (Setiyadi, 2006, hlm. 90).

Hipotesis yang akan diuji dalam analisis data penelitian ini

adalah sebagai berikut:

�� : Metode snowball drilling terbukti efektif dan memiliki perbedaan

yang signifikan antara hasil belajar pola kalimat bahasa Jepang siswa

sebelum dan setelah diterapkan metode ini.

�� : Metode snowball drilling tidak terbukti efektif dan tidak

memiliki perbedaan yang signifikan antara hasil belajar pola kalimat

bahasa Jepang siswa sebelum dan setelah diterapkan metode ini.

G. Struktur Organisasi Skripsi

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini di dalamnya diuraikan mengenai latar belakang penelitian,

rumusan masalah penelitian, batasan masalah penelitian, tujuan penelitian,

(11)

sampel penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

pengolahan data, anggapan dasar dan hipotesis, dan struktur organisasi skripsi.

BAB II : LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai landasan teori yang berkaitan

dengan penelitian ini yaitu, definisi metode pembelajaran, metode Snowball

Drilling dalam pembelajaran bahasa Jepang, dan definisi pola kalimat bahasa

Jepang.

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini menjabaran mengenai metode penelitian yang diterapkan, desain

penelitian, populasi dan sampel penelitian, instrumen yang digunakan dalam

penelitian, pengembangan instrumen penelitian, tahapan pengumpulan data

yang dilakukan, hingga langkah-langkah analisis data yang dijalankan, dan

prosedur pelaksanaan penelitian.

BAB IV : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini penulis menguraikan hasil penelitian dan analisis tentang

variabel yang diteliti.

BAB V : KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini penulis mengemukakan penafsiran berupa kesimpulan terhadap

semua hasil analisis data penelitian yang telah diperoleh, implikasi dan

rekomendasi yang ditujukan kepada para pengguna hasil penelitian yang

Referensi

Dokumen terkait

audio “Belajar Bahasa Jepang” NHK WORLD dalam menyampaikan materi kalimat-kalimat dasar bahasa Jepang.  Pengajar dapat melatih kemampuan menyimak siswa dengan

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHID. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI.. Universitas Pendidikan Indonesia |

PENERAPAN TEKNIK SNOWBALL THROWING DALAM PEMBELAJARAN POLA KALIMAT BAHASA JEPANG DASAR PADA SISWA KELAS 1 SMAN 5 CIMAHI. Universitas Pendidikan Indonesia |

verba toru sebagai polisemi yang terdapat pada kalimat berbahasa Jepang. dan berasal dari literatur

sukuu dalam konteks kalimat bahasa Jepang. Untuk mengetahui apakah verba tetsudau, tasukeru dan sukuu dapat. saling menggantikan dalam kalimat bahasa Jepang serta

Penelitian ini dikhususkan pada penelitian efektivitas penggunaan metode scramble teknik give the keyword dalam pembelajaran pola kalimat bahasa Jepang dasar, dengan

untuk mengandung beberapa jenis kesalahan. Kesalahan dapat berupa penulisan huruf, kosakata, atau pola kalimat dalam bahasa Jepang disesuaikan dengan level pembelajaran