Bank Saudara Review
PROFIL PERUSAHAAN
Corporate ProfileLAPORAN MANAJEMEN
Management Report5
Mewujudkan Pertumbuhan dan
Menyempurnakan Kualitas
In Pursuit of Growth and Quality6
Bertumbuh di Seluruh Divisi Usaha
Growing in Every Business Division8
Memberdayakan Karyawan
Empowering Our Employees10
Memperluas Jaringan Cabang untuk
Melayani Lebih Banyak
Expanding the Branch Network to Serve More12
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights15
Ikhtisar Saham & Obligasi
Stock Highlights & Bonds20
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioner Report16
Penghargaan Tahun 2013
2013 Accolades24
Laporan Direksi
Board of Director Report32
Informasi Perusahaan
Corporate Information51
Kaleidoskop 2013
2013 Caleidoscope38
Perjalanan Bank Saudara
Menuju Tingkat Pencapaian Baru
A Journey of Bank SaudaraTowards New Level of Growth
58
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners33
Sekilas Bank Saudara
Bank Saudara at Glance56
Struktur Organisasi
40
Visi dan Misi
Vision and Mission62
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors43
Produk dan Jasa
Products and Services69
Jumlah Karyawan
Number of Employees41
Bidang Usaha
Lines Of Business66
Pejabat Eksekutif
Executive Officers45
Jaringan Kantor
Office Network70
Kronologis Pencatatan Saham dan Obligasi
Chronology of Stock Listing and Bonds72
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information74
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
The Capital Market Supporting Institutions And Professions76
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Subsidiary and Associated Entity75
Struktur Korporasi
Corporate StructureTATA KELOLA PERUSAHAAN
Good Corporate GovernanceLAPORAN KEUANGAN
Financial Report160
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance190
Satuan Kerja Internal Audit
Internal Audit Unit166
Dewan Komisaris
Board of Commissioners161
Laporan Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Report194
Manajemen Risiko
Risk Management179
Direksi
Board of Directors228
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility239
Index
162
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders227
Budaya Perusahaan
Corporate Culture227
Permasalahan Hukum
Legal Issues189
Laporan Berkala dan
Transparansi Informasi
Periodic Reports and Information Transparency
226
Komitmen Terhadap
Perlindungan Nasabah
Commitment to Customer Protection183
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary109
Performance Financial Review119
Struktur Modal
Capital Structurepanjang untuk menjadi bank yang
solid dan terpercaya.
Sebuah pencapaian dengan
pertumbuhan yang berkualitas,
dalam rangka awal program 123
yang dicanangkan pada tahun 2011,
1 Tujuan untuk mencapai 2 digit
triliun aset dalam 3 tahun.
Kualitas adalah kunci utama,
Dimana pencapaian 123
mendahulukan kualitas
perkembangan bisnis
Memasuki tingkat pencapaian baru,
Bank saudara semakin fokus pada
pertumbuhan yang berkelanjutan
dan penyempurnaan kualitas,
Yang pada gilirannya akan
mengantar bank saudara menjadi
bank yang unggul, terkemuka dan
terdepan dalam layanan dan kinerja.
long way to evolve into a solid and
trustworthy bank.
An achievement with quality growth,
initial step towards 123 program that
was set in 2011, 1 goal to achieve
2-digit trillion assets in the next 3
years. Quality is the ultimate key,
where our 123 program shall be
achieved by putting the quality of
our business growth on the first place
Dengan realisasi kredit sebagai berikut:
With loans realization as below:
24,32%
29,00%
46,69%
kredit Pegawai (KUPEG) Employees’ Loan kredit Pensiun (KUPEN) Retirement Loan
Kredit konsumer lainnya Other Consumer Loans
17,84%
Pertumbuhan Kredit Tahun 2013
Loans Growth in 2013
yang mengalami peningkatan sebesar 17,84%, dan prospek di
bidang usaha pendanaan juga terlihat menjanjikan dengan
pertumbuhan sebesar 9,24%.
In general, Bank Saudara closed year 2013 by recording a
positive growth in all business divisions not only those of
funding, loans and international banking, but also that
of other banking services. The most encouraging progress
was shown by our consumer loans business segment with
17.84% growth, and the prospect of our funding business
skill, knowledge dan attitude yang diperlukan segenap
manajemen dan karyawannya untuk mewujudkan
visi bisnis Bank.
Bank Saudara’s achievements in 2013 reflect the
competence of the Bank’s human Capital.
Bank Saudara strives to enhance its management and
employees’ skills, knowledge and attitude which are
required to realize the Bank’s business vision.
Jumlah Karyawan
Total Employees
2009 2010 2011 2012 2013 2.308
1.665 1.480
1.053 875 2.500
2.000
1.500
1.000
500
0
Jumlah Karyawan
Total Employees
SLTP
Junior High Bachelor’s DegreeS1 S2 Master’s Degree SLTA
Senior High
In 2013 our customers have been granted with
more facilities of access to our products and
services through an expanded branch network in
several cities of Indonesia.
kantor
di 15 kota
Branches in 15 cities
LAPORAN POSISI KEUANGAN
2013 2012 2011 2010 2009
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Keterangan Description
Total Aset 8,230.84 7,621.31 5,085.76 3,245.75 2,403.70 Total Aset
Aset Produktif-Bersih Earning Assets – Net
Pinjaman yang Diberikan 6,199.38 5,260.84 3,341.78 2,555.78 1,925.24 Loans Pinjaman yang Diberikan – Bersih 6,120.89 5,203.98 3,311.92 2,507.41 1,896.72 Loans – Net Efek-Efek - Bersih 446.32 307.19 423.73 161.96 159.30 Marketable Securities – Net Efek-Efek yang Dibeli Dengan Janji
untuk Dijual Kembali
- - 108.57 - - Securities Purchased under resale agreement
Penyertaan Saham 0.45 0.45 0.41 0.40 0.38 Investments in shares
Dana Pihak Ketiga 6,802.26 6,226.71 4,087.99 2,550.81 2,027.79 Third Party Fund
Simpanan 566.57 483.17 367.13 276.52 209.70 Deposits
Deposito 5,838.73 5,162.70 3,414.82 2,016.89 1,670.59 Time Deposits
Giro 396.99 580.84 306.04 257.39 147.51 Demand Deposits
Pinjaman Yang Diterima - 0.11 3.76 8.78 6.94 Borrowing
Efek-Efek Yang Diterbitkan 272.20 345.11 245.54 - - Marketable Securities
Obligasi Subordinasi 196.45 196.06 - - - Subordinated Bonds
Modal Inti 493.84 444.24 387.02 365.92 229.43 Tier-1 Capital
Total Liabilitas 7,653.02 7,083.42 4,612.59 2,852.19 2,150.70 Total Liabilities
Total Equitas 577.82 537.91 473.17 393.57 253.62 Total Equity
Laporan Laba-Rugi Statements of Income
Pendapatan Operasional Lainnya 48.47 50.80 32.23 262.93 176.81 Other Operating Income Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai Atas Aset Keuangan dan Non-Keuangan
(42.71) (40.27) 4.63 (22.62) (6.40) Allowance for Impairment Lossess for Finan-cial and Non-FinanFinan-cial Assets
Beban Operasional Lainnya (394.52) (325.39) (229.13) (200.25) (137.66) Other Operating Expense Pendapatan (Beban) Non
Operasional Lainnya
8.30 2.53 (1.53) (2.30) (1.04) Other Non-Operating Income (Expense)
Laba Sebelum Pajak 168.10 160.37 121.80 81.60 51.12 Income Before Tax Beban Pajak Penghasilan 44.41 41.52 31.76 21.66 15.47 Income Tax Expense
Laba Bersih 123.66 118.84 90.04 59.94 35.65 Net Income
Pendapatan (Beban) Komprehensif Lain
(38.52) (27.61) 9.38 21.22 13.02 Other Comprehensive Income (Expense)
Laba Komprehensif Setelah Pajak 85.15 91.24 99.42 53.74 37.76 Comprehensive Income After Tax Laba Bersih per Saham - Dasar
(dalam Rupiah penuh)
53.40 51.31 38.88 26.47 23.73 Basic Earning Per Share (in full Rupiah)
Data Saham Share Information
Jumlah Saham Beredar 2.32 2.32 2.32 2.32 1.64 Total Outstanding Shares Dividen per Saham
(dalam Rupiah penuh) - Rp18 Rp11 Rp9 Rp6 Dividend per Share (in full Rupiah)
LAPORAN POSISI KEUANGAN
2013 2012 2011 2010 2009
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Keterangan Description
Permodalan Capital
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM):
Capital Adequacy Ratio (CAR):
- Dengan Memperhatikan Risiko Kredit
16.14% 17.77% 17.37% 23.00% 14.10% -with Credit Risk weighting
- Dengan Memperhatikan Risiko Kredit dan Operasional
13.90% 11.05% 14,77% 20.41% - -with Credit and Operational Risks weighting
- Dengan Memperhatikan Risiko Kredit, Operasional dan Pasar
13.07% 10.35% 13.38% 19.69% 13.96% -with Credit, Operational and Market Risks weighting
Asset terhadap Ekuitas Assets to Equity
Aset Produktif Earning Assets
Aset Produktif Bermasalah dan Aset Non-Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif dan Aset Non-Produktif
2.43% 1.78% 1.60% 1.68% 1.25% Performing Earning Assets and Productive Assets to Total Earnings and Non-Productive Assets
Aset Produktif Bermasalah Terhadap Total Aset Produktif
2.40% 1.75% 1.24% 1.06% 1.14% Non-Performing Earning Assets to Total Productive Assets Cadangan Kerugian Penurunan
Nilai (CKPN) Aset Keuangan Terhadap Aset Produktif
1.08% 0.95% 0.67% 1.70% 1.27% Allowance for Impairment Losses for Finan-cial Assets to Productive Assets
Non Performing Loan (NPL) Gross 2.64% 1.99% 1.65% 1.76% 1.29% Non Performing Loan (NPL) Gross Non Performing Loan (NPL) Nett 1.78% 1.31% 1.08% 0.86% 0.71% Non Performing Loan (NPL) Nett
Rentabilitas Rentabilitas
Imbal Hasil Aset 2.23% 2.78% 3.00% 2.78% 2.41% Return on Asset (ROA) Imbal Hasil Ekuitas 25.87% 27.44% 23.36% 17.45% 17.62% Return on Equity (ROE) Liabilitas Terhadap Aktiva 92.98% 92.94% 90.70% 87.87% 89.45% Debt to Assets Liabilitas Terhadap Ekuitas 1324.46% 1316.84% 974.83% 724.70% 847.80% Debt to Equity Biaya Operasional terhadap
Pencapaian Operasional (BOPO)
84.48% 81.49% 80.03% 79.30% 85.35% Operating Expense to Operating Income
Marjin Bunga Bersih 7.19% 8.28% 9.14% 10.24% 7.19% Net Interest Margin
Likuiditas Liquidity
Rasio Kredit terhadap Total Simpanan
90.59% 84.39% 81.70% 100.20% 94.94% Loan to Deposit Ratio (LDR)
Kepatuhan Compliance
Persentase Pelanggaran BMPK - - - Percentage of Violation of Legal Lending Limit
Pihak Terkait - - - Related Parties
Pihak Tidak Terkait - - - Third Parties
Persentase Pelampauan BMPK - - - Percentage of Excess of Legal Lending Limit
Pihak Terkait - - - Related Parties
Pihak Tidak Terkait - - - Third Parties
Total Aset
Total Assets
2009 2010 2011 2012 2013 8.231
7.621 5.806
3.246 2.404 LAPORAN POSISI KEUANGAN
2013 2012 2011 2010 2009
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Keterangan Description
Giro Wajib Minimum Minimum Reserve Requirement
GWM Utama Rupiah 8.51% 8.03% 8.21% 8.03% 5.04% Minimum Primary Reserve Requirement in Rupiah GWM Sekunder 6.08% 5.07% 10.40% 3.61% 8.82% Minimum Secondary Reserve Requirement GWM Valuta Asing 9.59% 8.61% 9.90% 1.33% 4.08% Minimum Reserve Requirement in Foreign
Exchange Posisi Devisa Netto 2.26% 4.74% 11.47% 0.88% 5.52% Net Open Position
Lain-Lain Others
Jumlah Karyawan 2308 1665 1480 1053 875 Total Employees
Jumlah Kantor 107 106 99 78 43 Total Offices
Jumlah ATM 48 42 42 34 34 No of ATMs
Kami bangga dengan kinerja positif pertumbuhan
keuangan Bank Saudara...
We are proud of the positive performance of Bank Saudara’s
financial growth...
Kinerja Saham (Rupiah) Share Performance (Rupiah)
2013 2012 2011
Harga Tertinggi Highest Price 900 710 290
Harga Terendah Lowest Price 560 220 164
Harga Pada Akhir Tahun Year-End Price 890 465 227
Laba Bersih Per Saham Earning Per Share 53.40 51.31 38.88
Nilai Buku Per Saham Book Value Per Share 249.45 224.00 204.27 Jumlah Rata-Rata Tertimbang Lembar Saham Beredar
Total Weighted Average Outstanding Share 2.316.373.000 2.316.373.000 2.316.373.000
Harga Saham Stock Prices
Harga Saham / Stock Price
2013 2012
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
Penutupan/ Closing
Tertinggi / Highest
Terendah / Lowest
Penutupan/ Closing
Triwulan 1 Quarter 1 840 560 830 440 220 330
Triwulan 2 Quarter 2 870 700 760 465 370 417
Triwulan 3 Quarter 3 800 640 800 580 370 475
Triwulan 4 Quarter 4 900 690 890 710 450 580
Obligasi yang pernah diterbitkan oleh Bank Saudara Bonds issued by Bank Saudara
Obligasi / Bonds
Jumlah Nominal / Principal
(Rp)
Tingkat Bunga per tahun / Interest Rate per
year (%)
Tanggal Jatuh Tempo / Maturity Date
Peringkat Obligasi dari Pefindo / Rating
assigned by Pefindo
Keterangan / Notes
Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011 Serie A Bank Saudara Bonds I Year 2011 Series A
75.000.000.000 11,25 01 Dec 2013 idBBB+ Sudah lunas / repaid
Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011 Serie B Bank Saudara BondsI Year 2011 Series B
175.000.000.000 11,75 01 Dec 2014 idBBB+
Obligasi Bank Saudara II Tahun 2012
Bank Saudara Bonds II Year 2012
100.000.000.000 11,75 29 Nov 2017 idBBB+
Obligasi Subordinasi Bank Saudara I Tahun 2012
Bank Saudara Subordinated Bonds I Year 2012
Majalah Info Bank Indonesia Per Desember 2012 - 2013 Peringkat ke-10 Bank Devisa Terbaik
Info Bank Indonesia Magazine as of December 2012 – 2013 Ranked 10th Best Foreign Exchange Bank
Majalah Info Bank Indonesia – Edisi Juni 2013 Peringkat ke-7 Bank Terbaik Dengan Modal Inti Di Bawah Rp1 Triliun
Info Bank Indonesia Magazine – June 2013 Edition Ranked 7th Best Banks of Tier 1 Capital Below Rp1 Trillion
Indonesian Banking Awards 2013 - 25 September Pemenang penghargaaan “Bank BUKU 1 Bank Swasta”
20
Laporan Dewan Komisaris
Board of Commissioner Report24
Laporan Direksi
Board of Director ReportDewan Komisaris mengucapkan selamat kepada jajaran Direksi, Manajemen dan Karyawan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk atas kinerja memuaskan yang berhasil dicapai selama tahun 2013.
Berbagai situasi krisis di berbagai belahan dunia yang mengemuka sepanjang tahun yang telah lewat ini, khususnya krisis utang negara-negara di Eropa, dampaknya cukup dirasakan terhadap situasi perekonomian Indonesia tahun 2013. Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia berada pada tingkat terendah dalam 3 (tahun) terakhir: 6.50 % di tahun 2011, 6.23% pada 2012, dan 5,7% pada tahun 2013. Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi ini terlihat dari beberapa indikator ekonomi makro yang mengalami pelemahan, antara lain:
• Defisit transaksi berjalan yang semakin melebar sepanjang tahun 2013: US$ 5,3 miliar pada Triwulan I / 2013, US$ 9,9 miliar pada Triwulan II / 2013, dan US$ 8,9 miliar pada Triwulan III / 2013.
• Tingkat inflasi yang bergerak naik, yaitu dari 4,3% di tahun 2012 menjadi 8,38% di tahun 2013. Inflasi ini dipicu oleh turunnya harga komoditas dan kenaikan harga BBM sejak Mei 2003, yang juga mendorong kenaikan tarif listrik dan harga bahan pangan di dalam negeri.
The Board of Commissioners congratulates the Board of Directors, Management and Employees of PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk for the satisfactory performance achieved in 2013.
The ongoing crisis in various parts of the world, especially debt problems in European countries, had brought negative influences to Indonesian economic condition in 2013. The country’s economy saw the weakest growth over the past three years: 6.50% in 2011, 6.23% in 2012 and 5.7% in 2013. This slowdown of Indonesian economic growth was reflected in several macro economic indicators, such as outlined below:
• Widening current account deficit: US$ 5.3 billion in Q1 / 2013, US$ 9.9 billion in Q2 / 2013 and US$ 8.9 billion in Q3 / 2013.
• Upward inflation rate: from 4.3% in 2012 to 8.38% in 2013, triggered by the weakening commodity prices and an increase in fuel prices since May 2013, which also led to the increase in electricity bills and food prices.
Farid Rahman, SE, MBA
Komisaris Utama
President Commissioner
“Dewan Komisaris memberikan penghargaan
kepada Direksi atas keberhasilan mereka
dalam memimpin Bank menuju kinerja
usaha yang berkualitas dan fondasi keuangan
yang kokoh”
• Melemahnya mata uang Indonesia yang terdepreasi sekitar 25% terhadap dolar AS sepanjang tahun 2013.
• Sebagai upaya untuk memperkuat nilai Rupiah, Bank Indonesia mengambil kebijakan menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) beberapa kali di tahun 2013: dari 5,75% di bulan Januari sampai 7,5% di bulan Desember, yang menyebabkan naiknya suku bunga pinjaman bank.
Kinerja Tahun 2013
Dewan Komisaris memberikan penghargaan kepada Direksi atas keberhasilan mereka dalam memimpin Bank menuju kinerja usaha yang berkualitas dan fondasi keuangan yang kokoh. Di tengah situasi ekonomi yang tidak kondusif serta tantangan lain terkait lingkungan operasional domestik dan perekonomian makro secara global, Dewan Direksi Bank Saudara telah memperlihatkan kehandalan dan kreativitas dalam mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas dengan mengutamakan kehati-hatian.
Sepanjang tahun 2013, kinerja keuangan Bank Saudara mencatat hasil yang memuaskan.
Laba bersih mengalami pertumbuhan sebesar 4,06% mencapai Rp123,66 miliar dari pencapaian Rp118,84 miliar di tahun 2012, merefleksikan pertumbuhan yang seimbang dari berbagai segmen usaha serta pertumbuhan pendapatan fee-based income yang positif.
Dapat kami laporkan juga bahwa Bank Saudara berhasil membukukan pertumbuhan Total Aset sebesar 8% atau setara dengan Rp0,61 triliun dari Rp7,62 triliun di tahun 2012 menjadi Rp8,23 triliun di tahun 2013. Penyebab utama peningkatan Total Aset adalah peningkatan jumlah portofolio Kredit sebesar 17,84% dari Rp5,26 triliun di tahun 2012 menjadi Rp6,20 trilun di tahun 2013. Equitas tumbuh mencapai Rp577,82 miliar di tahun 2013, meningkat 7,42% dari sebesar Rp537,91 miliar di tahun 2012.
Sejak tiga tahun kebelakang, terhitung tahun 2011 hingga 2013, proses transformasi Bank Saudara melalui berbagai program, kami melihat Direksi telah mencapai target-target profitabilitas, melakukan peningkatan kualitas layanan dan keunggulan operasional serta melakukan investasi di bidang pengembangan sumber daya manusia demi mewujudkan sumber daya manusia yang mumpuni didalam pengelolaan manajemen perbankan, sehingga Bank Saudara dapat mencapai kinerja yang semakin meningkat ditengah persaingan yang semakin ketat dalam industri perbankan.
• Weakening Rupiah currency, which has depreciated nearly 25% against the US dollar in 2013.
• In a view to strengthen Rupiah currency, Bank Indonesia has raised its benchmark interest rates several times in 2013: from 5.75% in January to 7.5% in December, which in turn led to relatively higher loan rates.
Performance in 2013
The Board of Commissioners is united in praising Directors actions in leading the Bank upwards toward a quality business performance and solid financial foundation. Amidst an unfavourable economic environment and other challenges within the domestic operating environment and global macro-economic concerns, the Board of Directors of Bank Saudara has exhibited resourcefulness and creativity in pursuing quality growth with prudence.
Throughout 2013, the financial performance of Bank Saudara produced satisfactory results.
Net Income for 2013 increased by 4.06%, up to Rp123.66 billion from Rp118.84 billion in 2012, reflecting balanced growth among the different business segments and good growth of fee-based income.
We may also report that Bank Saudara has succeeded in posting a respectable growth of 8% or equal Rp0.61 trillion in Total Assets from Rp7.62 trillion in 2012 to Rp8.23 trillion in 2013. The increase in Total Assets was mainly due to the increase in Loans portfolio by 17.84% from Rp5.26 triliun in 2012 to Rp6.20 triliun in 2013. Equity increased by 7.42% to Rp577.82 billion in 2013, up from Rp537.91 billion in 2012.
Beroperasinya Gedung Bank Saudara sebagai Kantor Pusat Bank yang baru diharapkan dapat semakin meningkatkan citra Bank Saudara serta mendukung peningkatan produktivitasnya seiring berkembangan usaha dan meningkatnya intensitas kegiatan Bank.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik
Untuk menjaga kesinambungan dan profesionalisme Manajemen Bank, maka semenjak awal Dewan Komisaris bersama Direksi senantiasa berupaya memastikan agar jalannya operasi Bank sesuai dengan prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG). Komitmen yang tinggi terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG terus dikedepankan dan oleh karenanya pengawasan secara terintegrasi terus dilakukan. Sejauh ini, Dewan Komisaris berpendapat bahwa Direksi dan Manajemen Bank memiliki kepatuhan yang baik atas pelaksanaan tugas sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Langkah Ke Depan
Kami menghargai persetujuan dan dukungan pemegang saham atas rencana kemitraaan strategis yang akan segera direalisasikan oleh Bank Saudara. Kami berkeyakinan bahwa upaya-upaya ini akan menempatkan Bank Saudara pada landasan yang lebih kokoh untuk percepatan pertumbuhan di masa mendatang.
Kedepan, menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang telah berimbas kepada perekonomian Indonesia sepanjang tahun 2013, Manajemen perlu lebih meningkatkan kehati-hatian terhadap berbagai dampak yang dapat mempengaruhi kinerja para debitur dan nasabah Bank. Oleh karena itu, implementasi manajemen risiko perlu ditingkatkan, didukung oleh manajemen dan sistem teknologi informasi yang handal sehingga proses identifikasi, pengukuran, monitoring dan pengendalian risiko dapat dilaksanakan secara lebih efektif.
The operation of Bank Saudara Building as the Bank’s new headquarter is expected to further enhance the Bank’s image and support the Bank’s improved productivity in line with its business growth and increased intensity of its banking activities.
Good Corporate Governance
To maintain the continuity and professionalism of the Bank’s Management, the Board of Commissioners and Directors always make sure that the Bank is run based on Good Corporate Governance (GCG) principles. Bank Saudara puts high commitment upon the implementation of GCG and therefore, an integrated supervision is carried out on a regular basis. The Board of Commissioners agrees that so far the Management has performed their duties in compliance with the Bank’s Article of Association and the prevailing laws.
Future Steps
We would like to extend our appreciation to the shareholders for their approval and support for the strategic partnership schemes to be realized by Bank Saudara. We are confident that these initiatives will place the Bank in a much stronger position to pursue accelerated growth in future years.
Kondisi makro ekonomi dan kebijakan pernerintah dan Bank Indonesia akan tetap menjadi faktor yang utama untuk menciptakan kondisi yang mendukung pertumbuhan perbankan nasional. Kami percaya bahwa Bank Saudara tetap mampu menjawab tantangan di tahun yang akan datang dan memasuki level pertumbuhan baru yang lebih berkualitas.
Apresiasi
Akhir kata, kami berharap bahwa Bank Saudara dapat terus memberikan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan khususnya para pemegang saham dengan mengembangkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Atas nama Dewan Komisaris, kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas keuletan dan semangat yang tinggi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan yang telah memberikan kontribusinya sehingga tercapai hasil yang baik pada tahun 2013. Kami berharap agar kinerja ini dapat terus ditingkatkan agar Bank mewujudkan visinya menjadi bank terbaik di kelasnya.
Macro economic conditions as well as the Government and Bank Indonesia’s policies remain the key factors to create a favorable athmosphere in facilitating the growth of the banking sector nationwide. We believe that Bank Saudara will be able to weather the future challenges and enter a new level of growth of superior quality.
Appreciation
Finally, we hope that Bank Saudara can continue to provide value addition for all stakeholders particularly our shareholders. On behalf of the Board of Commissioners, we extend our appreciation for the high motivation and tenacity of the Board of Directors and all employees who have contributed in achieving positive results in 2013. We hope that this performance can be enhanced in the pursuit of realizing the Bank’s vision to be the best in its category.
Puji syukur kepada Tuhan YME atas segala rahmat-Nya yang telah memperkenankan saya untuk menyampaikan Laporan Tahunan PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Tahun Buku 2013.
Melambatnya pertumbuhan ekonomi tahun 2013 dikarenkan dampak perekonomian global, namun dinilai masih tinggi yaitu diatas 5,5%. Pertumbuhan ekonomi nasional pada akhir kuartal IV 2013 sebesar 5,6%, dengan demikian pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2013 mencapai kisaran 5,6%-5,7%. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di Tanah Air membuat pertumbuhan kredit pada 2013 hanya mencapai 20,8%, lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sebesar 22,3%. Laju kredit tahun 2013 melambat jika dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 23%. Perlambatan pertumbuhan ini akibat dari lesunya ekonomi, kenaikan suku bunga kredit dan meningkatnya risiko penyaluran kredit. Dampak perlambatan ekonomi dan penyaluran perbankan kepada sektor-sektor penopang ekonomi, mengakibatkan impor meninggi yang berdampak pada melemahnya mata uang Rupiah yang terdepresiasi sekitar 21% terhadap dolar AS sepanjang tahun 2013, dengan rata-rata nilai tukar rupiah tahun 2013 adalah sekitar Rp10.200 terhadap dolar Amerika Serikat.
Langkah-langkah terus dilakukan Pemerintah guna menjaga Rupiah dan harga saham di pasar modal di Tanah Air terjaga. Sebagai upaya untuk memperkuat nilai Rupiah, Bank Indonesia menempuh sejumlah langkah seperti menaikkan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate), mengeluarkan
Our deepest gratitude to God Almighty for His many blessings have allowed me to present the Annual Report of PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk of the Fiscal Year 2013.
Despite the slowdown in 2013 that was attributable to the global economy, Indonesian economy is considered to remain growing at a high level, above 5.5%. National economy grew by 5.6% by end of the Quarter IV/2013, making the economy to grow at around 5.6%-5.7% throughout 2013. This slowdown of the Country’s economic growth also impacted the growth of banks’ financing in 2013 that reached only 20.8%, lower than the previous projection of 22.3%. Loan disbursement continued to expand at a subdued pace by 22.3% in 2013, compared to 23% in 2012. This slowdown was due to the lackluster economy, an increase in loan interest rates, and increasing risks of loan disbursement. The slowdown of the country’s economic growth and banking loan disbursement impacted the performance of the sectors supporting economy, resulting in the the weakening Rupiah which had been depreciated by around 21% to US dollar throughout 2013, with average of Rupiah currency againts US dollar in 2013 is Rp10.200.
The Government has taken a number of initiatives to control the stability of Rupiah currency and share prices in the capital market. In a view to strengthen Rupiah currency, Bank Indonesia increased its benchmark interest rate (BI Rate), issued a variety of policy packages and took preventive
Madyantoro Purbo, MBA
Direktur Utama
President Director
“Bank Saudara berhasil membukukan
pertumbuhan Total Aset dari Rp7,62 triliun
di tahun 2012 menjadi Rp8,23 triliun di
tahun 2013”
paket-paket kebijakan, serta tindakan preventif. BI Rate mengalami kenaikan beberapa kali di tahun 2013: dari 5,75% di bulan Januari sampai 7,5% di bulan Desember, yang menyebabkan naiknya suku bunga pinjaman bank.
Kinerja Tahun 2013
Di tengah situasi ekonomi yang tidak kondusif serta tantangan lain terkait lingkungan operasional domestik dan perekonomian makro secara global, kinerja keuangan Bank tetap mampu mencatat hasil yang memuaskan.
Dengan gembira saya menyampaikan kepada anda bahwa Bank Saudara berhasil membukukan pertumbuhan Total Aset sebesar 8% atau setara dengan Rp0,61 triliun dari Rp7,62 triliun di tahun 2012 menjadi Rp8,23 triliun di tahun 2013. Penyebab utama peningkatan Total Aset adalah peningkatan jumlah portofolio kredit sebesar 17,84% dari Rp5,26 triliun di tahun 2012 menjadi Rp6,20 triliun di tahun 2013 . Masih tetap menjadi leading sektor Bank Saudara, peningkatan tersebut ditunjang dengan pertumbuhan Kredit Konsumer sebesar 21,91% atau sejumlah Rp824,95 miliar dan ditunjang oleh pertumbuhan Kredit Pensiunan yang tumbuh sebesar 35,27% atau sebesar Rp759,22 miliar. Kredit Pensiunan merupakan leading sektor dan core bisnis Bank Saudara sebagai kantor bayar pensiunan yang telah lama ditunjuk oleh PT Taspen (persero) dan PT. ASABRI (Persero).
Manajemen akan melanjutkan rencana pertumbuhan bisnis dengan cara memperkuat segmen perbankan konsumen, mengingat segmen usaha ini mendominasi 70% portofolio kredit Bank Saudara dengan porsi terbesar pada penyaluran Kredit Pensiun (KUPEN). Untuk itu, kami telah memperbaharui kerjasama strategis dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Asuransi Sosial ABRI / ASABRI (Persero) dan, PT Tabungan dan Asuransi Pensiun / Taspen (Persero). Disamping itu, kami juga berupaya untuk memperkuat pertumbuhan kredit pada segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Dari sisi profitabilitas, Bank Saudara telah membukukan laba bersih sebesar Rp123,66 miliar, mengalami pertumbuhan sebesar 4,06% dari pencapaian Rp118,84 miliar di tahun 2012.
Total liabilitas pada 31 Desember 2013 adalah sebesar Rp7,65 triliun, meningkat sebesar 8,04 % dibandingkan total liabilitas pada 31 Desember 2012 tercatat sebesar Rp7,08 triliun.
Peningkatan ini terutama merupakan akibat dari keberhasilan Bank Saudara menghimpun dana masyarakat sehingga mengalami peningkatan sebesar 9,24 % yaitu menjadi Rp6,80 triliun pada tahun 2013. Peningkatan ini diikuti oleh peningkatan peresentase Deposito Corporate dari posisi 50,89% di tahun 2012 menjadi 52.19% di tahun 2013 walaupun pada tahun 2013 Bank Saudara berhasil menurunkan persentase deposan inti dana pihak ketiga yang pada tahun 2012 sebesar 41.03% menurun menjadi sebesar 38,83% pada tahun 2013.
actions. BI Rate has risen several times in 2013: from 5.75% in January to 7.5% in December, which in turn led to relatively higher loan rates.
Performance in 2013
Despite the unfavourable economic environment and other challenges within the domestic operating environment and global macro-economic concerns the financial performance of Bank Saudara produced satisfactory results.
I am very pleased to convey to you that Bank Saudara has succeeded in posting a respectable growth of 8% or equal Rp0.61 trillion in Total Assets from Rp7.62 trillion in 2012 to Rp8.23 trillion in 2013. The increase in Total Assets was mainly due to the increase in loans portfolio by 17.84% from Rp5.26 triliun in 2012 to Rp6.20 triliun in 2013. Still remain Bank Saudara’s leading sector, the increase was supported by the growth in Consumer Loan at 21.91% or equal to Rp824.95 billion and by the growth in Retirement Loan at 35.27% or equal to Rp759.22 billion. Retirement Loan is the leading sector and core business of Bank Saudara, which has been appointed as retirement paying partner by PT Taspen (Persero) and PT ASABRI Persero for a long time.
Management will continue our business growth plan by strengthening consumer loans segment as this business segment covers 70% of Bank Saudara’s loans portfolio with the largest portion contributed by Retirement Loans (KUPEN). Therefore, we have renewed our strategic cooperations with BUMN (State-Owned Companies), PT ASABRI (Persero) (Social Insurance for Indonesian Army) and PT Taspen (Persero) (Retirement Savings) and Insurance. As an addition, we will also make efforts to strengthen the growth of Small Business and Middle Market Business Loans segment.
In term of profitability, Bank Saudara recorded net income of Rp123.66 billion, up by 4.06% from the Rp118.84 net income achieved in 2012.
Total liabilities as at 31 December 2013 was Rp7.65 trillion, 8.04% higher compared to the total liabilities as at 31 December 2012 amounted to Rp7.08 trillion.
Langkah Strategis Tahun 2013
Kami meyakini bahwa sumber daya manusia manusia yang mumpuni dan teknologi informasi yang handal sangat penting untuk mendukung perkembangan usaha Bank. Oleh karena itu, beragam inisiatif telah kami lakukan untuk meningkatkan kualitas dan menambah kapabilitas sumber daya manusia serta teknologi informasi. Manajemen, dan berharap bahwa setiap investasi yang dilakukan saat ini dapat semakin memperkokoh fondasi bagi perkembangan bank di masa yang akan datang..
Untuk memperkuat kapabilitas sistem manajemen teknologi informasi, kami telah menunjuk Telkomsigma dalam pengadaan dan pemeliharaan sistem inti perbankan Bank Saudara beserta layanan infrastrukturnya sampai tahun 2018.
Seiring dengan pelaksanaan program yang agresif untuk memperkuat infrastruktur, termasuk sumber daya manusia, teknologi informasi dan jaringan kantor, Bank Saudara merelokasi kantor pusat kegiatan operasinya dari Jalan Buah Batu – Bandung ke Gedung Bank Saudara yang baru di Jalan Diponegoro – Bandung.
Pencapaian strategis kami di tahun 2013 terkait dengan proses realisasi kemitraan dengan Woori Bank Korea dan Bank Woori Indonesia melalui akuisisi saham Bank Saudara yang telah mendapat persetujuan Bank Indonesia pada tanggal 30 Desember 2013. Kami percaya bahwa kemitraan strategis ini akan menghasilkan sebuah awal baru sebuah bank yang lebih kokoh dan berdaya saing tinggi ditengah-tengah persaingan perbankan yang kian kompetitif.
Tata Kelola Perusahaan
Kami menyakini bahwa pelaksanaan tata kelola perusahaan secara konsisten akan mempertahankan keunggulan dan perkembangan Bank Saudara secara sehat dan berkesinambungan serta memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan. Sistem tata kelola Bank Saudara selama tahun 2013 telah berfungsi dengan baik. Komite di bawah Direksi memberikan pedoman dan evaluasi atas sistem kontrol internal Bank Saudara, sedangkan temuan dari Audit Internal telah ditindaklanjuti dan dimonitor untuk memastikan tercapainya kepatuhan.
Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, Direksi senantiasa senantiasa merujuk pada praktik-praktik terbaik dan dievaluasi secara periodik terutama berkenaan dengan terbitnya peraturan-peraturan baru di industri perbankan, agar dapat dipastikan rangkaian proses, kebijakan bank, pengelolaan, kontrol dan hubungan dengan pemangku kepentingan telah dilakukan berlandaskan prinsip akuntabilitas, pertanggung jawaban, keterbukaan, kewajaran dan kemandirian.
Strategic Initiatives in 2013
We believe that qualified human capital and reliable information technology is crucial to support our business growth. Therefore, we have engaged in a variety of initiatives designed to improve the quality and capabilities of our human capital and information technology and expect that each investment made today in these areas will provide a more solid foundation for the continuing growth of Bank Saudara in years to come.
In the quest of stronger capabilities of our information technology management system, we have appointed Telkomsigma to provide and maintain Bank Saudara core banking system and its related infrastructure services up to year 2018.
Aligning with such ambitious program to enhance its infrastructure, including human Capital, information technology and branch network, Bank Saudara relocated its center of operations in Jalan Buah Batu – Bandung to the new Bank Saudara Building on Jalan Diponegoro – Bandung.
Our strategic achievement in 2013 was concerned with the process to realize the partnership with Woori Bank Korea and Bank Woori Indonesia by means of acquisition, which was already approved by Bank Indonesia on 30 December 2013. We believe that this strategic partnership will become a new beginning for a solid and highly competitive bank amidst fierce competition in the banking industry.
Good Corporate Governance
We believe that by strict and consistent implementation of good corporate governance practices, we will be able to maintain a sound and sustainable development of strengths and growth of Bank Saudara while creating value for the benefit of all our stakeholders. Bank Saudara’s system of Governance functioned in 2013 very well. The Board of Directors Committee framework provided both guidance and evaluations on the Bank’s internal control systems while Internal Audit findings were followed-up and monitored to ensure full compliance.
Komposisi Direksi
Selama tahun 2013 tidak terdapat perubahan pada komposisi Direksi Bank Saudara.
Langkah Ke Depan
Selama tiga tahun berselang, topik “Growth & Quality” telah menjadi pusat perhatian kami, karena kami menyadari dengan Program 123, masih banyak ruang bagi kami untuk tumbuh yang disertai peningkatan kualitas dalam segala aspek penting di dalam perbankan.
Kami percaya bahwa kerjasama kami dengan Woori Bank Korea dan Bank Woori Indonesia akan menciptakan sinergi yang dapat menjadi sumber kekuatan dan kemampuan untuk secara berkelanjutan mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dan berkualitas.
Apreasiasi
Ijinkan saya untuk menyampaikan terima kasih kepada para karyawan atas usahanya untuk memajukan Bank Saudara agar dapat meraih keberhasilan mencapai tingkat pertumbuhan baru. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan kepada para nasabah dan mitra yang terus memberikan keyakinan, serta berbagi dalam perjalanan pertumbuhan Bank Saudara. Terima kasih juga saya sampaikan kepada jajaran Dewan Komisaris dan pemegang saham atas dukungan dan bimbingannya.
Composition of the Board of Directors
There were no changes in the composition of the Board of Directors of Bank Saudara in 2013.
Future Steps
For the past three years, the issue of “Growth & Quality” has taken stage at Bank Saudara in 2013, as we believe with 123 Program, we will have lots of room for future growth and quality in various important aspects in banking.
We are confident that our joining forces with Woori Bank Korea and Bank Woori Indonesia will create an encouraging synergi that gives us strength and capability to sustain a higher level of growth in quality.
Appreciation
Let me in closing thank all of the employees of Bank Saudara for their inspirational efforts in renewing Bank Saudara to succeed entering the higher level of growth. I wish also to thank our customers and partners, who, in sharing our confidence, have embarked on an exciting journey of growth. My thanks also goes to the Board of Commissioners and shareholders for their continued support and guidance.
Statement of Responsibility of The Board of Commissioners and The Board
of Directors
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan 2013 PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas isi Laporan Tahunan Perseroan ini.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Direksi
Board of Directors Maskan Iskandar, SH
Komisaris Independen Independent Commissioner
R. Ahmad Agus Setiadjaja, SE, MSI Komisaris Independen Independent Commissioner
Farid Rahman, SE, MBA Komisaris Utama President Commissioner
Madyantoro Purbo, MBA Direktur Utama President Director
Ir. Arief Budiman Direktur Kepatuhan & SDM Director of Compliance & Human Capital
Ir. Denny Novisar Mahmuradi Direktur Bisnis Director of Business
Hardono Budi Prasetya, SH Direktur Network & Operation Director of Network and Operation We, the undersigned, testify that all information contained in the 2013 Annual Report of PT Bank Himpunan Saudara 1906 have been presented in their entirety, and assume full responsibility for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report.
32
Informasi Perusahaan
Corporate Information
51
Kaleidoskop 2013
2013 Caleidoscope38
Perjalanan Bank Saudara
Menuju Tingkat Pencapaian Baru
A Journey of Bank Saudara Towards New Level of Growth
58
Profil Dewan Komisaris
Profile of the Board of Commissioners33
Sekilas Bank Saudara
Bank Saudara A Glance56
Struktur Organisasi
Organization Structure40
Visi dan Misi
Vision and Mission62
Profil Direksi
Profile of the Board of Directors43
Produk dan Jasa
Products and Services69
Jumlah Karyawan
Number of Employees41
Bidang Usaha
Lines Of Business66
Pejabat Eksekutif
Executive Officers45
Jaringan Kantor
Office Network70
Kronologis Pencatatan Saham dan Obligasi
Chronology of Stock Listing and Bonds72
Informasi Pemegang Saham
Shareholders Information74
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
The Capital Market Supporting Institutions And Professions76
Entitas Anak dan Entitas Asosiasi
Subsidiary and Associated EntityNama Name PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk Pendirian Perusahaan
Establisment of Company
15 Juni 1974 15 June 1974 Akte Pendirian Notaris
Notary Deed
No 30 tanggal 15 Juni 1974
Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia
Decree of the Minister of Justice Republic of Indonesia
No. Y.A.5/224/3 tertanggal 30 Juni 1975
Pengadilan Negeri Bandung Bandung District Court
No 132/1975, tertanggal 17 Juli 1975
Berita Negara RI News State of Republic Indonesia No 69 Tambahan No 448, tertanggal 29 Agustus 1975 Alamat Address Gedung Bank Saudara
Jalan Diponegoro No. 28
Bandung 40115, Jawa Barat, Indonesia
Telepon Telephone + 62 22 8783 1900, + 62 22 8783 1906 (Hunting)
Fax Facsimile + 62 22 8783 1918
Laman Website www.banksaudara.com
Email saudara@banksaudara.com
Bidang Usaha Type of Business Perbankan Banking
Pencatatan Saham Stock Listing Bursa Efek Indonesia / Indonesia Stock Exchange Gedung Bursa Efek Indonesia, Menara 1
Jalan Jendral Sudirman Kav. 52-53, Jakarta 12190, Indonesia
Telp / Phone : + 62 21 515 0515 www.bei.co.id
Kode Saham Ticker Code SDRA
Modal Dasar Authorized Capital Rp600.000.000.000 (dalam Rupiah penuh) dengan 6.000.000.000 jumlah lembar saham
Sejarah PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (“Bank” atau “Bank Saudara” atau “Perseroan”) bermula pada tahun 1906 ketika Organisasi Saudagar Passer Baroe yang diprakarsai oleh H. Basoeni, H. Damiri, dan H. Bajoen, bersama tujuh saudagar lainnya, mendirikan organisasi di bidang ekonomi bernama Himpoenan Soedara (“HS”), yang bertujuan untuk menyalurkan usaha jasa keuangan secara simpan-pinjam. Organisasi ini memperoleh pengesahan sebagai “Vereeniging” atau Perkumpulan secara berturut-turut melalui Surat Keputusan Pemerintah Kolonial Belanda No 33 tanggal 4 Oktober 1913 dan kemudian Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 15 tertanggal 16 Oktober
The history of PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk (the “Bank” or “Bank Saudara” or the “Company”) began in 1906 when the Organization of Passer Baroe Merchants pioneered by H. Basoeni, H. Damiri, and H. Bajoen, together with seven other merchants, established an economic organization named Himpoenan Soedara (“HS”), which aimed to provide financial services of saving and lending. This organization was ratified as “Vereeniging” or Association subsequently with a decree from Dutch Colonial Government No. 33 dated 4 October 1913 and a decree from the General Governor of the Dutch East Indies No 15 dated 16 October 1935.
Cikal bakal PT BANK Himpunan Saudara 1906 Tbk atau Bank Saudara
adalah sebuah organisasi saudagar Passer Baroe yang diprakarsai oleh
H. Basoeni, H. Damiri, dan H. Bajoeri pada tahun 1906. Ketiga saudagar
tersebut bersama tujuh saudagar lainnya mendirikan organisasi yang
bergerak dalam bidang ekonomi yang bernama Himpoenan Soedara.
Dalam rangka mematuhi ketentuan Peraturan Pemerintah No 1 Tahun 1955 bahwa usaha pemberian kredit harus berstatus “Bank Tabungan”, HS kemudian resmi menjadi bank tabungan dengan izin dari Pemerintah Indonesia melalui Menteri Keuangan di tahun 1955 dan di tahun 1974 menjadi Perseroan Terbatas dengan nama PT Bank Tabungan H.S. 1906. Perubahan bentuk menjadi badan hukum tersebut dilakukan berdasarkan Akta Pendirian No. 30 tanggal 15 Juni 1974 yang dibuat di hadapan Noezar, S.H., Notaris di Bandung. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/224/3 tanggal 30 Juni 1975 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 1975, Tambahan Berita Negara No. 448.
Bank memulai kegiatan operasional usaha jasa kustodian pada tanggal 8 Oktober 2007 dan kegiatan operasional sebagai bank devisa mulai tanggal 14 April 2008 masing-masing berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”) No. Kep- 01/BL/Kstd/ 2007 tanggal 12 September 2007 dan berdasarkan Surat Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor: 10/2/KEP.DpG/2008 tanggal 22 Februari 2008.
Pada tahun 1992 terjadi perubahan kepemilikan saham di Bank Saudara dengan masuknya Medco Group, kelompok usaha swasta nasional yang bergerak di bidang perminyakan, gas alam, dan kontraktor, dalam penyertaan modal dan kepengurusan Bank Saudara. Penyertaan modal Medco Group yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh Arifin Panigoro ini juga disertai dengan perubahan nama Bank Saudara menjadi “PT Bank HS 1906”.
Pada Juli 1993, Bank Saudara mulai beroperasi sebagai Bank Umum atas dasar Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.Kep-067/KM.17/1993, tanggai 7 April 1993. Perubahan status ini juga ditandai dengan perubahan logo Bank.
In order to comply with stipulation of the Government Regulation No. 1 Year 1955 that the loans channeling business shall be operated under “Savings Bank” status, HS was officially licensed as a savings bank by the Indonesian Government vide Finance Minister in 1955 and then changed its legal entity to become a limited liability company named PT Bank Tabungan H.S. 1906. Such change was conducted based on Notarial Deed of Noezar, S.H., No. 30 dated 15 June 1974. The Articles of Association were approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently Minister of Law and Human Rights) through decision letter No. Y.A.5/224/3 dated 30 June 1975 and was published in Supplementary No. 448 to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 69 dated 29 August 1975.
The Bank started its custodian services on 8 October 2007 and foreign exchange operation on 14 April 2008 based on the Decision Letter of the Chairman of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (“BAPEPAM-LK”) No. Kep-01/BL/Kstd/2007 dated 12 September 2007 and based on the Decision Letter of Deputy Governor of Bank Indonesia No.10/2/KEP.DpG/2008 dated 22 February 2008 respectively.
In 1992 the composition of Bank Saudara’s share ownership was changed when Medco Group, group of companies engaging in oil and natural gas and contractor, invested and started to involve in the Bank’s management. Following the capital investment by the Medco Group of which the majority shares owned by Arifin Panigoro, the Bank adopted a new name “PT Bank HS 1906”.
Untuk keperluan re-branding guna memperkokoh citra baik dan posisinya, pada tahun 2004 nama Bank dirubah menjadi “PT Bank Himpunan Saudara 1906” berdasarkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank yang tertuang di dalam Akta No. 31, tanggal 17 Mei 2005, yang dibuat di hadapan Rita Novita, S.H., sebagai pengganti dari Tien Norman Lubis, S.H., Notaris di Bandung.
Tahun 2006 merupakan babak baru bagi Bank Saudara, yang diawali dengan dilakukannya perubahan status Bank menjadi “Tbk” (Perseroan Terbuka), sehingga namanya berubah menjadi “PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk”. Bank juga memperkenalkan nama panggilan komersialnya “Bank Saudara”.
Babak baru berlanjut dengan dilaksanakannya Penawaran Umum Saham Perdana (Initial Public Offering atau (“IPO”) pada tanggal 15 Desember 2006, serta pencatatan saham Bank Saudara di Bursa Efek Indonesia (“BEI”, dahulu Bursa Efek Jakarta) dengan kode “SDRA”.
Untuk melengkapi layanan jasa perbankannya, pada tahun 2007 Bank Saudara memperoleh persetujuan menjadi Bank Umum Kustodian di Pasar Modal berdasarkan Surat Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lernbaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. KEP01/BL/KSTD/ 2007, tanggal 12 September 2007.
Tahun 2007 ditandai juga dengan adanya perubahan yang signifikan dalam jajaran Dewan Komisaris Bank Saudara, yaitu masuknya R. Maulana Ibrahim mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia 2002 sampai dengan 2007 serta Uce Kama Suganda dalam jajaran Dewan Komisaris Bank Saudara.
Pada tahun 2008 Bank Saudara mulai beroperasi sebagai Bank Devisa setelah mendapatkan penunjukan dari Bank Indonesia sebagai Bank Umum Devisa berdasarkan Keputusan Deputi Gubernur Bank Indonesia No. 10/2/KEP.DPG/2008, tanggal 22 Februari 2008.
For rebranding purpose to strengthen its good image and position, in 2004 the changed its name to “PT Bank Himpunan Saudara 1906” in accordance with the resolution of the Bank’s Extraordinary Meeting of Shareholders contained in the Notarial Deed No 31 dated 17 Mai 2005 passed before Rita Novita, S.H., replacement of Tien Norman Lubis, S.H., Public Notary in Bandung.
2006 opened a new milestone for Bank Saudara, starting with a change in the Bank’s status to “Tbk” (public Company) leading the Bank to adopt a new name “PT Bank Himpunan Saudara 1906”. The Bank also introduced its commercial nickname “Bank Saudara”.
The new milestone continued with an Initial Public Offering on 15 December 2006 and the Bank’s share listing on Indonesia Stock Exchange (“IDX”, previously Jakarta Stock Exchange) with ticker code “SDRA”.
To complement its banking service portfolio, in 2007 Bank Saudara was licensed Custodian Commercial Bank in the Capital Market pursuant to the Decision Letter of the Chairman of Indonesia’s Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK) No KEP01/ BL/KSTD/2007 dated 12 September 2007.
2007 also saw a significant change in the Bank’s Board of Commissioners with the appointment of R. Maulana Ibrahim, former Deputy Governor of Bank Indonesia of period 2002-2007 and Uce Kama Suganda as members of the Board of Commissioners.
Pada tahun 2009, jasa layanan Bank Saudara bertambah dengan adanya jasa layanan pengiriman uang (Agency Remmitance Service) melalui aliansi strategis dengan Western Union. Masih pada tahun 2009, berkaitan dengan upaya meningkatkan layanan jasa perbankannya, Bank Saudara telah mendapatkan penunjukan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi berdasarkan Surat No. S-621II MK.5/2009, tanggal 14 Oktober 2009. Dengan adanya penunjukan lersebut, maka Bank Saudara dalam layanan jasa perbankannya dapat melayani setoran penerimaan Negara.
Upaya untuk meningkatkan permodalan dilakukan oleh Bank Saudara di tahun 2009 melalui pelaksanaan Penawaran Urnum Terbatas I (“PUT I”) dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMTED”) sejumlah 750.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100,00 (seratus Rupiah). Melalui proses HMETD tersebut, terjadi peningkatan dalam Modal Disetor Bank Saudara dari yang sernula Rp150 miliar menjadi Rp225 miliar.
Masih terkait dengan permodalan, pada tahun 2010 Bank Saudara melakukan penambahan modal melalui program Employee Stock Option Plan / Management Stock Option Plan (ESOP/MSOP) sebanyak-banyaknya 10% dari keseluruhan modal disetor atau sebesar Rp225.000.000 (dua ratus dua puluh lima juta) saham dengan harga Rp247 (dua ratus empat puluh tujuh rupiah) per saham.
Dengan dukungan dari Bapak Arifin Panigoro dan Medco Group, Bank Saudara telah menetapkan program yang agresif untuk memperkuat posisi Bank Saudara guna memasuki era baru. Di tahun 2011 Bank Saudara menginisiasi Program 123, yaitu program transformasi Bank Saudara untuk menjadi Bank dalam kategori Bank BUKU 2, yaitu bank modal inti diatas Rp1 triliun dan aset di atas Rp10 triliun. Per tanggal 31 Desember 2013, Total Modal Bank Saudara meningkat sebesar 2,4%, dari Rp662,94 miliar di tahun 2012 menjadi Rp678,84 miliar per posisi akhir Desember 2013 dengan Total Aset Rp8,23 triliun.
In 2009, Bank Saudara complemented its services portfolio by becoming remittance service agency in strategic cooperation with Western Union. In the same year, Bank also licensed Perception Bank/Foreign Exchange Perception Bank based on the letter from the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No S-621II MK.5/2009 dated 14 October 2009, giving the Bank the rights to collect payments for the State revenues.
Bank Saudara embarked on an effort to increase its capital by conducting Limited Public Offering with Pre-Emptive Rights I (Rights Issue I) of 750,000,000 shares with a par value of Rp100 (one hundred Rupiah) so that the Bank’s Fully Paid Capital increased from Rp150 billion to Rp225 billion.
With regard to the addition of its capital, in 2010 Bank Saudara conducted Employee Stock Option Plan/Management Stock Option Plan (ESOP/MESOP) at the maximum amount of 10% of the fully paid Capital or equal to Rp225,000,000 (two hundred and twenty billion) valued Rp247 (two hundred and forty-seven Rupiah) per share.
Untuk menghimpun dana masyarakat guna merealisasikan pencapaian Program 123, dalam tahun 2011 Bank Saudara menerbitkan Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011. Di tahun 2012, menyusul kesuksesan penerbitan Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011, Bank menerbitkan Obligasi Bank Saudara II Tahun 2012 Dengan Tingkat Bunga Tetap dan Obligasi Subordinasi Bank Saudara I Tahun 2012.
Untuk mendukung pencapaian visi Bank menjadi Bank BUKU 2, Bank Saudara telah melaksanakan kemitraan strategis dengan Woori Bank Korea (WBK) dan Bank Woori Indonesia (BWI). Hal ini dilakukan karena Bank Woori Korea memiliki struktur permodalan dan infrastruktur yang kuat khususnya dalam teknologi informasi dan manajemen risiko. Kemitraan strategis ini diwujudkan dengan ditandatanganinya rencana akuisisi 33% saham Bank Saudara dari pemegang saham pengendali Arifin Panigoro dan PT Medco Intidinamika (MI) oleh WBK dan BWI pada tanggal 15 Maret 2013. Rencana akuisisi saham tersebut telah mendapat persetujuan pemegang saham Bank Saudara dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 27 Juli 2012 dan 2 April 2013, serta telah disetujui Bank Indonesia (BI) pada tanggal 30 Desember 2013.
Seiring dengan pertumbuhan usaha dan organisasinya, Bank Saudara kemudian memindahan kantor pusatnya ke gedung baru Bank Saudara di Jalan Diponegoro No 28, Bandung, yang diresmikan bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun Bank Saudara tanggal 18 April 2013.
Per tanggal 31 Desember 2013, Bank Saudara memiliki 2308 karyawan yang memiliki motivasi tinggi untuk melayani nasabah di 109 kantor cabang di beberapa kota di Sumatera, Jawa dan Bali.
To raise public funds towards its 123 Program realization, in 2011 Bank Saudara issued Bank Saudara Bonds I Year 2011. Following the success of the first Bonds issuance, Bank Saudara issued Bank Saudara Bonds II Year 2012 with Fixed Interest Rate and Bank Saudara Subordinated Bonds I Year 2012.
As an effort to achieve its vision to become the Bank of BUKU 2 Category, Bank Saudara embarked on a strategic partnership with Woori Bank Korea (WBK) and Bank Woori Indonesia (BWI), with a consideration that these two banks have a solid capital structure and infrastructure particularly in information technology and risk management. This strategic partnership was materialized in the signing of an acquisition scheme on 15 March 2013, where WBK and BWI will acquire 33% of Bank Saudara shares owned by Arifin Panigoro and PT Medco Intidinamika (MI) The acquisition scheme was approved by the Bank’s shareholders in the Bank’s Extraordinary Meetings of Shareholders (EGMS) on 27 July 2012 and reaffirmed in EGMS on 2 April 2013, and approved by the Central Bank (Bank Indonesia) on 30 December 2013.
In line with the growth of the Bank’s business and organization, Bank Saudara relocated its head office to Bank Saudara new building in Jalan Diponegoro No 28, Bandung, which was inaugurated coincided with the Bank’s anniversary celebration on 18 April 2013.
Untuk keperluan re-branding guna memperkokoh citra baik dan posisinya, Bank merubah namanya menjadi “PT Bank Himpunan Saudara 1906”.
For rebranding purpose to strengthen its good image and position, the Bank adopted a new name “PT Bank Himpunan Saudara 1906”.
2004
A Journey of Bank Saudara Towards New Level of Growth
Didirikan sebagai organisasi simpan pinjam dengan nama Himpoenan Soedara.
Incorporated as a saving and loans organization under the name Himpoenan Soedara.
Perkumpulan Himpoenan Soedara kembali mendapat pengesahan dari Pemerintah Kolonial Belanda.
16 October 1935
Himpoenan Soedara Association was re-enacted by the Ducth Colonial Government.
Memperoleh bentuk badan hukum sebagai Perseroan Terbatas dengan nama baru “PT Bank Tabungan HS 1906”.
15 June 1974
Attained a legal entity as “Limited Liability Company” under a new name “PT Bank Tabungan HS 1906”.
Diubah statusnya menjadi bank umum.
7 April 1993 The status of Bank Saudara evolved to that of a commercial bank.
Mulai beroperasi sebagai bank umum.
July 1993 Commenced its operations as a commercial bank.
Krisis moneter melanda Asia dan Indonesia. Sebagaimana bank-bank lain, Bank Saudara juga terkena dampak negatif krisis tersebut, yang tercermin dari menurunnya indikator kinerja finansial Bank.
Asia, and Indonesia most acutely, was engulfed in a titanic financial crisis. Bank Saudara, like all other banks, was adversely affected by the crisis, as reflected in its severely reduced financial performance.
Mendapat pengakuan dan pengesahan sebagai “vereeniging” (perkumpulan) oleh Pemerintah Kolonial Belanda.
4 October 1913
Enacted as “vereeniging” by the Ducth Colonial Government.
Mendapat izin dari Pemerintah Indonesia untuk menjalankan usaha Bank Tabungan.
4 February 1955 Licensed by Indonesian
Government to operate as Saving Bank.
Medco Group menjadi pemegang saham pengendali dan ikut dalam kepengurusan Bank. Di bawah tim Manajemen yang baru, Bank Saudara melangkah untuk berkembang menjadi bank yang solid dan terpercaya. Selanjutnya Bank berganti nama menjadi “PT Bank HS 1906”.
Medco Group became the Bank’s controlling shareholders and joined in the Bank’s management. Under a new management team, Bank Saudara moved forward to be a solid and trustworthy bank. Furthermore, the Bank adopted a new name “PT Bank HS 1906”.
Memperoleh persetujuan Bapepam-LK (sekarang OJK) untuk menjadi Bank Umum Kustodian di Pasar Modal.
12 September 2007 Approved by Bapepam-LK (now OJK) to be the Custodian Commercial Bank at the Capital Market commercial bank.
Memulai kerjasama dengan Western Union dalam penyediaan jasa layanan pengiriman uang. Selain itu, Bank Saudara juga menambah jasa layanannya dengan melayani setoran penerimaan negara berdasarkan penunjukan dari Menteri Keuangan sebagai Bank Persepsi/Devisa Persepsi.
Started its cooperation with Western Union as a remittance service agency. In addition, Bank also complemented its services by collecting state revenues pursuant to the Minister of Finance’s appointment as Perception Bank / Foreign Exchange Perception Bank.
Bank Saudara menerbitkan Obligasi Bank Saudara I Tahun 2011 sebesar Rp250 Miliar.
Bank Saudara menerbitkan Obligasi Bank Saudara II tahun 2012 dan Obligasi Subordinasi Bank Saudara I Tahun 2012 sebesar Rp300 Miliar.
Bank Saudara issued Bank Saudara Bonds II Year 2012 With Fixed rate and Bank Saudara Subordinated Bonds I Year 2012.
Bank Indonesia memberikan persetujuan atas akuisisi 33% saham Bank Saudara yang dimiliki oleh Arifin panigoro dan PT Medco Intidinamika oleh Woori Bank Korea dan Bank Woori Indonesia.
30 December 2013
Bank Indonesia granted the approval on the acquisition of 33% shares of Arifin Panigoro and PT Medco Intidinamika by Woori Bank Korea and Bank Woori Indonesia. Peresmian Gedung Baru Kantor Pusat Bank Saudara di Jalan Diponegoro No 28, Bandung.
18 April 2013
The Inauguration of Bank Saudara’s New Head Office Building in Jalan Diponegoro No 28, Bandung.
Berubah status menjadi perusahaan terbuka, nama Bank berubah pula menjadi “PT Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk”. Bank juga meluncurkan logo dan identitas korporat dengan nama baru “Bank Saudara”, sejalan dengan upaya membangun citra yang kokoh dalam menghadapi persaingan dalam industri perbankan.
The Bank became a publicly listed company and had a new name “PT Bank Himpunan Saudara 1906”. Bank launched a new logo and corporate identity under a new
Bank Saudara menawarkan saham perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia).
15 December 2006
Bank Saudara made an intial offer of its shares to public and listed the shares on Jakarta Stock Exchange (now Indonesia Stock Exchange).
Mendapat ijin operasional sebagai Bank Devisa.
22 February 2008 Licensed to operated as Foreign Exchange Bank.
Bank Saudara menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) I.
Bank Saudara issued new shares in Rights Issue I.
program Employee Stock Option / Management Stock Option (ESOP / MESOP).
Bank Saudara conducted Employee Stock Option / Management Stock Option (ESOP / MESOP) Program.
12 September 2007
Sebagai tindak lanjut RUPSLB Bank Saudara tanggal 27 Juli 2012, dalam RUPSLB tanggal 2 April 2013 pemegang saham telah menyetujui akuisisi saham Bank Saudara yang dimiliki oleh dari Arifin Panigoro dan PT Medco Intidinamika oleh BWI dan WBK.
2 April 2013
Visi
Vision
Misi
Mission
Pelopor institusi keuangan yang menjadi bank
berkinerja baik dan sehat
A Pioneer in Financial Institution that becomes well
performing and healthy bank
Memenuhi harapan stakeholder dalam usaha
perbankan melalui 5 pilar :
1. Menjaga kepercayaan masyarakat
2. Memberikan pelayanan secara personal
3. Peningkatan kualitas manajemen dan
operasional perbankan
4. Melestarikan usaha perbankan dengan
nilai-nilai tata kelola perusahaan (Good
Corporate Governance) yang baik
5. Pelopor jasa keuangan yang berkembang
inovatif
Fulfilling the Stakeholders’ expectation in banking business through 5 business pillars: 1. Maintain the public trust.
2. Delivering personal service
3. Improving the Bank’s management and operational quality 4. Maintaining banking business with goodcorporate governance
principles
5. A pioneer in financial service that is innovatively developed
Bidang usaha yang dijalankan Bank Saudara sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank Saudara, yaitu sebagai berikut :
1. Kegiatan usaha utama Bank Saudara ialah berusaha dalam bidang Bank Umum sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Untuk mencapai kegiatan usaha utama tersebut di atas,
kegiatan usaha penunjang Bank Saudara adalah sebagai berikut:
a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa Giro, Deposito Berjangka, Sertifikat Deposito, Tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu;
b. Memberikan kredit;
c. Menerbitkan surat pengakuan berhutang;
d. Membeli, menjual dan menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan dan atas permintaan nasabahnya:
1. Surat-surat wesel termasuk wesel yang diakseptasi oleh Bank yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
2. Surat Pengakuan Hutang dan Kertas Dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud;
3. Kertas Perbendaharaan Negara dan Surat Jaminan Pemerintah;
4. Sertipikat Bank Indonesia (SBI); 5. Obligasi;
6. Surat Dagang berjangka waktu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 7. Instrumen Surat Berharga lain yang berjangka
waktu sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku.
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; f. Menempatkan dana pada, meminjam dana
dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan Wesel Unjuk, Cek atau sarana lainnya;
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas Surat Berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga;
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan Surat Berharga;
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak;
j. Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di Bursa Efek;
k. Melakukan kegiatan Anjak Piutang, usaha Kartu Kredit, dan kegiatan Wali Amanat;
Bank lines of business in accordance with Article 3 of the Bank’s Articles of Association are outlined below:
1. Bank Saudara’s core business is to engage in commercial banking in accordance with stipulations of the prevailing regulations.
2. To support the implementation of the above core business activities, Bank Saudara conducts supporting activities as follows:
a. Deposit taking, for Demand Deposits, Time
Deposits, Certificate Deposits, Savings, and/or other similar forms of public funds;
b. Lending;
c. Issuing promissory notes;
d. Buying, selling and guaranting on its own risks or for the interest of and as requested by its customers:
1. Notes including bank-accepted notes effective for no longer than the normal effective period of such notes;
2. Promissory notes and other marketable papers effective for no longer than the normal effective period of such papers;
3. Treasury securities and government bonds;
4. Bank Indonesia Certificate (SBI) 5. Bonds;
6. Time securities pursuant to the prevailing regulations;
7. Other time securities in accordance to the prevailing regulations
e. Transfering money on its own interests or for the customers’ interests;
f. Placing, borrowing, lending of funds in/from/ to other banks by using not only securities, telecommunication infrastructure, bearer notes, cheque or other means of fund placements, borrowing or lending.
g. Receiving payment of security bills and making calculation with or inter third party;
h. Safe keepings;
i. Custody activities for other parties on contractual basis;
j. Placing funds for one customer to another in the form of securities listed on IDX;