• Tidak ada hasil yang ditemukan

PT BERAU COAL ENERGY TBK DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PT BERAU COAL ENERGY TBK DAN ANAK PERUSAHAAN/AND SUBSIDIARIES"

Copied!
149
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 2e, 6 383,585,819 457,268,443 Cash and cash equivalents

Piutang usaha - pihak ketiga, Trade receivables - third parties,

setelah dikurangi penyisihan atas net of allowance for

penurunan nilai sebesar nihil impairment of nil

(31 Desember 2010: nihil) 2f, 7 147,011,855 99,770,713 (31 December 2010: nil)

Aset keuangan yang tersedia untuk Available-for-sale financial

dijual 2m, 2n, 11 - 75,000,000 assets

Other receivables, net of

Piutang lain-lain, setelah dikurangi allowance for impairment

penyisihan atas penurunan nilai of US$138,371

sebesar AS$138.371 (31 December 2010:

(31 Desember 2010: AS$138.371) US$138,371)

- pihak ketiga 2f, 8 4,532,551 26,116,918 third parties

-Uang muka dan biaya dibayar

di muka 9 29,061,620 8,665,032 Advances and prepayments

Persediaan 2g, 10 28,007,587 32,111,526 Inventories

Pajak yang dapat dipulihkan 2u, 22a 260,909,258 222,950,466 Recoverable taxes

Kas yang dibatasi penggunaannya 12 19,153,966 22,736,496 Restricted cash

Aset lancar lainnya 13 10,468,934 10,010,010 Other current assets

Jumlah aset lancar 882,731,590 954,629,604 Total current assets

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Piutang dari pihak berelasi 35 2,837,868 2,663,824 Due from related parties

Aset keuangan yang tersedia untuk Available-for-sale financial

dijual 2m, 2n, 11 73,000,000 - assets

Aset tetap, setelah dikurangi Fixed assets, net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation

AS$66.473.921 of US$66,473,921

(31 Desember 2010: (31 December 2010:

AS$63.703.410) 2h, 2o, 14 115,583,978 84,889,435 US$63,703,410)

Biaya pengupasan tanah yang

ditangguhkan, bersih 2i, 2o, 15 41,510,544 32,803,817 Deferred stripping costs, net Deferred exploration and

Biaya eksplorasi dan pengembangan development expenditures,

yang ditangguhkan, setelah net of accumulated

dikurangi akumulasi amortisasi amortisation of

sebesar AS$32.074.310 US$32,074,310

(31 Desember 2010: (31 December 2010:

AS$29.842.900) 2j, 2o, 16 76,323,116 62,161,889 US$29,842,900)

Properti pertambangan, dikurangi Mining properties, net of

akumulasi amortisasi sebesar accumulated amortisation of

AS$29.765.327 (31 Desember US$29,765,327 (31 December

2010: AS$21.815.748) 2k, 2o, 17 404,475,791 412,425,370 2010: US$21,815,748)

Goodwill 2 l, 2o, 18 286,362,505 276,681,342 Goodwill

Aset tidak lancar lainnya 19 2,500,803 2,431,971 Other non-current assets

Jumlah aset tidak lancar 1,002,594,605 874,057,648 Total non-current assets

(7)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

- pihak berelasi 297,137 14,224,187 related parties

-Beban yang masih harus dibayar 2v, 21 401,951,834 330,278,045 Accrued expenses

Hutang dividen 2aa, 29 14,406,395 - Dividend payable

Hutang pajak 2u, 22b 119,356,334 162,881,238 Taxes payable

Pinjaman jangka panjang yang akan Current maturity of long-term

jatuh tempo dalam satu tahun borrowings

- Pinjaman bank 2q, 23 51,984,975 52,731,201 Bank loan

-Jumlah liabilitas lancar 664,977,568 649,421,583 Total current liabilities

LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Hutang usaha Trade payables

- pihak ketiga 2p, 20 11,967,859 15,628,657 third parties

-Pinjaman jangka panjang, setelah

dikurangi bagian yang akan jatuh Long-term borrowings, net of

tempo dalam satu tahun current maturities

- Senior notes 2q,24 435,765,189 434,884,777 Senior notes

-- Pinjaman bank 2q, 23 301,539,450 323,317,633 Bank loan

-Hutang sewa pembiayaan 2r 567,580 - Finance lease payables

Liabilitas pajak tangguhan 2u, 22d 10,351,310 12,340,523 Deferred tax liabilities

Kewajiban imbalan kerja karyawan 2t 5,440,101 4,232,936 Employee benefits obligation

Estimasi kewajiban restorasi Estimated environmental

lingkungan 2s, 25 2,880,112 2,849,747 restoration obligation

Jumlah liabilitas tidak lancar 768,511,601 793,254,273 Total non-current liabilities

(8)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

EKUITAS EQUITY

Ekuitas yang dapat diatribusikan Equity attributable to owners

kepada pemilik entitas induk of the parent entity

Modal saham - modal dasar Share capital - authorised

90.000.000.000 lembar; 90,000,000,000 shares;

ditempatkan dan disetor penuh issued and fully paid-up

34.900.000.000 lembar 34,900,000,000 shares

(31 Desember 2010: (31 December 2010:

34.900.000.000 lembar) 34,900,000,000 shares)

dengan nilai nominal Rp 100 with par value of Rp 100

(AS$0,01) per lembar saham 2y, 27 385,215,593 385,215,593 (US$0.01) per share

Tambahan modal disetor 2y, 28 106,313,810 106,313,810 Additional paid-in capital Difference in value from restructuring transactions of

Selisih nilai transaksi restrukturisasi entities under

entitas sepengendali 2z, 5a (200,610,330) (200,610,330) common control

Cadangan lainnya: Other reserves:

- Cadangan penjabaran atas Translation reserve on

-penerbitan saham (19,639,723) (19,639,723) share issue

Exchange difference due to

-- Selisih kurs karena penjabaran financial statements

laporan keuangan 2d (174,972) (198,496) translation

- Cadangan nilai wajar untuk Fair value reserve for

-aset keuangan tersedia available-for-sale

untuk dijual (990,000) - financial assets

Laba ditahan Retained earnings

- Dicadangkan 30 4,058,139 - Appropriated

-- Belum dicadangkan 119,222,800 61,233,464 Unappropriated

-393,395,317 332,314,318

Kepentingan nonpengendali 2c, 26 58,441,709 53,697,078 Non-controlling interest

Jumlah ekuitas 451,837,026 386,011,396 Total equity

TOTAL LIABILITIES

(9)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

Beban pokok penjualan 2v, 32 (431,169,013) (311,516,199) Cost of goods sold

Laba kotor 297,893,927 156,128,331 Gross profit

Beban operasi 2v, 33 Operating expenses

General and administration

Beban umum dan administrasi (26,039,204) (20,688,272) expenses

Beban penjualan dan pemasaran (24,564,481) (15,537,816)Selling and marketing expenses

Jumlah beban operasi (50,603,685) (36,226,088) Total operating expenses

Laba usaha 247,290,242 119,902,243 Operating income

(Beban)/pendapatan lain-lain Other (expenses)/income

Biaya keuangan (57,585,077) (27,031,435) Finance costs

Pendapatan keuangan 3,039,929 819,112 Finance income

Gain/(loss) on foreign

Laba/(rugi) selisih kurs, bersih 2d 4,880,694 (424,505) exchange, net

Amortisasigoodwill 2l,18 - (11,746,039) Amortisation of goodwill

Lain-lain, bersih 1,654,683 (15,573) Others, net

Jumlah (beban)/pendapatan lain-lain (48,009,771) (38,398,440)Total other (expenses)/income Laba sebelum pajak penghasilan 199,280,471 81,503,803 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan 2u, 22c (108,971,970) (57,122,008) Income tax expense

Laba bersih 90,308,501 24,381,795 Net income

Pendapatan komprehensif Other comprehensive

lain-lain income

Cadangan nilai wajar untuk

aset keuangan tersedia Fair value reserve for

available-untuk dijual 2m,11 (1,100,000) - for-sale financial assets

Pendapatan komprehensif lain- Other comprehensive income

lain setelah dikurangi pajak (1,100,000) - net of tax

(10)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

Notes June2011 June2010

Laba bersih yang dapat Net Income

diatribusikan kepada: attributable to:

Pemilik entitas induk 76,453,870 17,090,214 Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 26 13,854,631 7,291,581 Non-controlling interest

90,308,501 24,381,795

Jumlah laba komprehensif yang Total comprehensive

dapat diatribusikan kepada: income attributable to:

Pemilik entitas induk 75,463,870 17,090,214 Owners of the parent entity

Kepentingan nonpengendali 13,744,631 7,291,581 Non-controlling interest

89,208,501 24,381,795

(11)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

modal transactions penerbitan difference reserve Laba ditahan/

non-Modal disetor/ of entities saham/ due to for Retained earnings pengendali/

saham/ Additional under Translation financial available- Belum Non- Jumlah

Catatan/ Share paid-in- common reserve on statement for-sale Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling ekuitas/

Notes capital capital control share issue translation financial assets Appropriated Unappropriated Total interest Total equity

Saldo per 1 Januari 2010 787,045 250,936,860 - - (198,496) - - 87,745,872 339,271,281 34,517,150 373,788,431 Balance as of 1 January 2010

Kapitalisasi dari

laba ditahan dan Capitalisation of retained

tambahan modal earnings and additional

disetor 346,471,885 (250,936,860) - - - (75,895,302) 19,639,723 - 19,639,723 paid -in-capital

Cadangan penjabaran

atas penerbitan Translation reserve on

saham - - - (19,639,723) - - - - (19,639,723) - (19,639,723) share issue

Laba komprehensif: Comprehensive income:

Laba bersih periode

berjalan - - - 17,090,214 17,090,214 7,291,581 24,381,795 Net income for the period

Pendapatan

komprehensif Other comprehensive

lainnya - - - income

(12)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian

The accompanying notes to the consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

sepengendali/ penjabaran aset keuangan

Difference in Cadangan laporan tersedia

value from penjabaran keuangan/ untuk dijual/

Tambahan restructuring atas Exchange Fair value Kepentingan

modal transactions penerbitan difference reserve Laba ditahan/

non-Modal disetor/ of entities saham/ due to for Retained earnings pengendali/

saham/ Additional under Translation financial available- Belum Non- Jumlah

Catatan/ Share paid-in- common reserve on statement for-sale Dicadangkan/ dicadangkan/ Jumlah/ controlling ekuitas/

Notes capital capital control share issue translation financial assets Appropriated Unappropriated Total interest Total equity

Saldo per 1 Januari 2011 385,215,593 106,313,810 (200,610,330) (19,639,723) (198,496) - - 61,233,464 332,314,318 53,697,078 386,011,396 Balance as of 1 January 2011

Pencadangan dari laba Appropriation of retained

ditahan - - - 4,058,139 (4,058,139) - - - earnings

Pembayaran dividen kas

kepada Payment of cash dividend to

entitas nonpengendali 2aa,29 - - - (9,000,000) (9,000,000) non-controlling interest

Dividen diumumkan 2aa,29 - - - - (14,406,395) (14,406,395) - (14,406,395) Dividend declared

Laba komprehensif: Comprehensive income:

Laba bersih periode berjalan - - - 76,453,870 76,453,870 13,854,631 90,308,501 Net income for the period

Pendapatan komprehensif Other comprehensive

lainnya: income:

- Selisih kurs karena Exchange differences due to

-penjabaran financial statements

laporan keuangan 2d - - - - 23,524 - - - 23,524 - 23,524 translation

- Cadangan nilai wajar untuk- aset

keuangan tersedia Fair value reserve for available

-untuk dijual 2m - - - (990,000) - - (990,000) (110,000) (1,100,000) for-sale financial assets

(13)

Catatan atas laporan keuangan interim konsolidasian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan interim konsolidasian ini

The accompanying notes to consolidated interim financial statements are an integral part of these consolidated interim financial statements.

Pembayaran kepada pemasok dan Payments to suppliers and

beban operasi (376,006,896) (141, 785,000) operating expenses

Pembayaran kepada Pemerintah Payment to Government for

terkait pembagian batubara (78,196,139) (181,83 7,851) coal sharing

Pembayaran gaji, upah dan Payment of employee salaries,

tunjangan karyawan (12,597,887) (7, 802,195) wages and allowances

Pembayaran kewajiban restorasi Payment for environmental

lingkungan (1,049,817) (555,245) restoration obligation

Penerimaan kas dari aktivitas operasi 213,971,059 151,584,376 Cash receipts from operating activities Pembayaran pajak penghasilan badan (148,130,280) (102,375,861 ) Payment of corporate income tax

Arus kas bersih yang Net cash flows provided

diperoleh dari aktivitas operasi 65,840,779 49,208,515 by operating activities

Cash flows from investing

Arus kas dari aktivitas investasi activities

Perolehan aset tetap (32,781,667) (7, 583,737) Acquisition of fixed assets

Payments of deferred exploration

Pembayaran biaya eksplorasi dan and development

pengembangan yang ditangguhkan (16, 392,637) (7, 809,292) expenditures

Perolehan anak perusahaan (17,817,708) - Acquisition of subsidiaries

Penambahan/(pencairan) atas kas Deposit/(withdrawal) of

yang dibatasi penggunaannya 3,582,530 (76,150,761) restricted cash

Penerimaan bunga dari bank 3,039,929 819,112 Interest receipts from banks

Penempatan pada aset keuangan Placement in available -for-sale

yang tersedia untuk dijual - (75,000,000) financial assets

Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in investing

aktivitas investasi (60,369,553) (165,724,678 ) activities

Cash flows from financing

Arus kas dari aktivitas pendanaan activities

Pembayaran pinjaman bank (30,000,000) - Payments of Bank loans

Pembayaran beban keuangan (39,974,986) (21,744,182) Payments of finance costs

(Pembayaran)/penerimaan dari pihak (Payments)/receipts from

berelasi (178,864) 18,693,792 related parties

Pembayaran dividen (9,000,000) - Payments of dividends

Arus kas bersih digunakan untuk Net cash flows used in

aktivitas pendanaan (79,153,850) (3,050,390 ) financing activities

Penurunan bersih kas dan Net decrease in cash and

setara kas (73,682,624) (119,566,553) cash equivalents

Cash and cash equivalents at Kas dan setara kas pada awal periode 457,268,443 191,905,153 the beginning of the period

Cash and cash equivalents at

Kas dan setara kas pada akhir periode 383,585,819 72,338,600 the end of the period

Aktivitas pendanaan yang tidak

mempengaruhi arus kas Non cash financing activities

(14)

Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya Establishment of the Company and other information

PT Berau Coal Energy Tbk (“Perusahaan”) (dahulu PT Risco) didirikan di Republik Indonesia berdasarkan Akta Notaris Rony Saputra S, S.H., No. 2 tertanggal 7 September 2005. Akta Pendirian tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-31138.HT.01.01.TH.2005 tanggal 23 November 2005 dan dipublikasikan dalam berita negara Republik Indonesia No. 2 tertanggal 7 September 2005. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan terakhir dilakukan berdasarkan Akta Notaris Sutjipto, S.H., No. 59 tertanggal 2 Agustus 2010, mengenai perubahan anggota Dewan Direksi dan Komisaris Perusahaan. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU.AH.01.10.20-190 tanggal 6 Agustus 2010.

PT Berau Coal Energy Tbk (the “Company”) (formerly PT Risco) was established in the Republic of Indonesia based on Notarial Deed No. 2 dated 7 September 2005, of Rony Saputra S, S.H. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C-31138.HT.01.01.TH.2005 dated 23 November 2005 and published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 2 dated 7 September 2005. The Company’s Articles of Association have

been amended several times. The latest

amendment was based on Notarial Deed No. 59 dated 2 August 2010, of Sutjipto, S.H., regarding the changes in the members of the Board of Directors and Commissioners of the Company.

These amendments were approved by the

Minister of Law and Human Rights of the Republic

of Indonesia under Decision Letter No.

AHU.AH.01.10.20-190 dated 6 August 2010.

Pada tanggal 6 Agustus 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Perdana sebanyak 3.400.000.000 lembar saham atau merupakan 10% dari 34.900.000.000 lembar saham yang ditempatkan dan disetor penuh. Penawaran kepada masyarakat dalam Penawaran Umum Perdana tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 19 Agustus 2010.

On 6 August 2010, the Company conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 3,400,000,000 shares or 10% of 34,900,000,000 shares issued and fully paid. The shares offered to the public in the IPO were listed on the Indonesia Stock Exchange on 19 August 2010.

Pada tanggal 8 Maret 2011, Bumi Plc (dahulu Vallar Plc), perusahaan yang tercatat pada Bursa Efek London, mengakuisisi 26.175.000.000 lembar saham Perusahaan dari PT Bukit Mutiara melalui Vallar Investment UK Limited, anak perusahaan dari Bumi Plc. Berdasarkan Peraturan yang ditetapkan oleh Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

(“Bapepam-LK”) No. IX.F1 tentang Penawaran Tender dan No. IX.H1 tentang Pengambilalihan Perusahaan Terbuka, pada tanggal 9 Mei 2011, Vallar Investments UK Limited mengumumkan penawaran tender untuk 3.400.000.500 saham

biasa perusahaan. Penawaran tender

dilaksanakan mulai tanggal 11 Mei 2011 hingga 3 Juni 2011, dengan harga beli Rp 540 per lembar. Dengan demikian Vallar Investment UK Limited memiliki 3.398.999.404 lembar saham baru, atau setara dengan 84,7% dari modal dasar yang ditempatkan dan disetor penuh oleh Perusahaan.

On 8 March 2011, Bumi Plc (formerly Vallar Plc), a company listed on the London Stock Exchange, acquired 26,175,000,000 of the Company ’s shares from PT Bukit Mutiara through Vallar Investments UK Limited, a subsidiary of Bumi Plc. In accordance with Regulation of the Capital Market and Financial Institutions Supervision Board (“Bapepam-LK”) No. IX.F1 for Tender Offers and No. IX.H1 for Acquisition of a Limited Company, on 9 May 2011, Vallar Investments UK

Limited announced a Tender Offer for

3,400,000,500 of the Company’s common shares. The Tender Offer was held from 11 May 2011 to 3 June 2011, with a purchase price of Rp 540 per share. As a result, Vallar Investments UK Limited acquired 3,398,999,404 additional shares, for a total holding equal to 84.7% of the Company’s authorised shares issued and fully paid.

Berdasarkan Pasal 3 dalam Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan bergerak di bidang usaha perdagangan, pertambangan, penanaman, konstruksi, real-estate, agrikultural, percetakan, industri, transportasi dan jasa. Pada saat ini, Perusahaan berfungsi sebagai perusahaan induk dari anak-anak perusahaan yang beroperasi dibidang pertambangan.

In accordance with Article 3 of the Articles of Association, the Company is engaged in trading, mining, plantation, construction, real-estate, agriculture, printing, industry, transportation and services. Currently, the Company is engaged as a holding company of subsidiaries operating in the mining industry.

(15)

Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Gedung Wisma GKBI, lantai 38, Jl. Jend. Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210, Indonesia.

The Company’s head office is located at Wisma GKBI Building, 38thFloor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 28, Jakarta 10210, Indonesia.

Pada tanggal 30 Juni 2011, entitas pengendali utama Perusahaan adalah Bumi Plc, sebuah perusahaan yang didirikan di Inggris (31 Desember 2010: PT Bukit Mutiara, sebuah perusahaan yang didirikan di Republik Indonesia).

As at 30 June 2011, the Company’s ultimate parent entity is Bumi Plc, a company incorporated in the United Kingdom (31 December 2010: PT Bukit Mutiara, a company incorporated in the Republic of Indonesia).

Perusahaan memiliki 3 karyawan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.

The Company has 3 employees as at 30 June 2011 and 31 December 2010.

Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Board of Commissioners and Directors as at 30 June 2011 and 31 December 2010 were as follows:

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Komisaris Utama : Sofyan Abdul Djalil : President Commissioner

Komisaris : Sandiaga Salahuddin Uno : Commissioners

: Erry Firmansyah :

: Andi Achmad Dara :

Dewan Direksi Board of Directors

Direktur Utama : Rosan Perkasa Roeslani : President Director

Direktur : John Joseph Ramos : Directors

: Thomas Warren Shreve :

: Arief Wiedhartono :

Direktur tidak terafiliasi : Yoseph Anastasius Didik Cahyanto : Unaffiliated Director

Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The composition of the Company’s Audit

Committee as at 30 June 2011 and 31 December 2010 was as follows:

Ketua : Sofyan Abdul Djalil : Chairman

Anggota : Ir. Harry Noegroho Soelistianto, MM : Members

: Loso Judijanto, S.Si, MM, M.Stats : Perusahaan memiliki kepemilikan langsung dan

tidak langsung di anak perusahaan berikut ini:

The Company has direct and indirect ownership in the following subsidiaries:

Persentase kepemilikan/ Jumlah aset sebelum eliminasi/

Percentage of ownership Total assets before elimination

30 Juni/ 31 Desember/ 30 Juni/ 31 Desember/

Anak perusahaan/ Aktivitas bisnis/ Lokasi/ June December June December

Subsidiaries Business activities Location 2011 2010 2011 2010

Kepemilikan langsung/Direct ownership:

PT Armadian Perusahaan induk Indonesia 100.00 100.00 1,273,988,037 932,155,205

Tritunggal investasi /Investment

(“Armadian”) holding company

Winchester Investment Perusahaan induk Republik 100.00 100.00 501,093,234 446,661,317

Holdings PLC. investasi /Investment Seychelles/ (“Winchester”) holding company Republic of Seychelles

Berau Capital Perusahaan induk Singapura/ 100.00 100.00 503,635,725 503,635,540

Resources Pte. Ltd. investasi/Investment Singapore

(16)

Pendirian Perusahaan dan informasi lainnya (lanjutan)

Establishment of the Company and other information(continued)

Persentase kepemilikan/ Jumlah aset sebelum eliminasi/

Percentage of ownership Total assets before elimination

30 Juni/ 31 Desember/ 30 Juni/ 31 Desember/

Anak perusahaan/ Aktivitas bisnis/ Lokasi/ June December June December

Subsidiaries Business activities Location 2011 2010 2011 2010

Kepemilikan langsung/Direct ownership: (lanjutan/continued)

Seacoast Offshore Inc. Perusahaan induk Kepulauan Virgin 100.00 100.00 34,668,731 14,412,603

(“Seacoast”) investasi/Investment Britania Raya/

holding company British Virgin Islands

PT Pelayaran Sanditia Pelayaran/Shipping Indonesia 100.00 - 6,769,333

-Perkasa (“PSPM”)

PT Mutiara Tanjung Transportasi dan sewa Indonesia 100.00 - 5,743,233

-Lestari (“MTL”) peralatan berat/

Transportation and heavy equipment rental

Kepemilikan tidak langsung/Indirect ownership: Melalui Armadian dan Aries/Through Armadian and Aries

PT Berau Coal (“Berau”) Pertambangan Indonesia 90.00 90.00 1,289,792,255 1,147,585,858

batubara/

Coal mining

Rognar Holdings B.V. Perusahaan induk Belanda/ 100.00 100.00 31,166,992 31,989,376

(“Rognar”) investasi/Investment Netherlands holding company

Melalui Berau/Through Berau

Empire Capital Perusahaan induk Singapura/ 90.00 90.00 1,825 1,825

Resources Pte. investasi/Investment Singapore

Ltd. (“EC”) holding company

Melalui Winchester/Through Winchester

Aries Invest ments Perusahaan induk Republik Malta/ 100.00 100,00 279,972,124 225,540,208

Limited (“Aries”) investasi/Investment Republic of holding company Malta

Melalui Seacoast/Through Seacoast

Maple Holdings Ltd. Perdagangan batubara/ Wilayah Persekutuan 100.00 100,00 31,166,988 14,412,600

(“Maple”) Coal trading Labuan/Federal

Territory of Labuan Dalam laporan keuangan interim konsolidasian ini, Perusahaan dan anak-anak perusahaan secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.

In these consolidated interim financial statements, the Company and its subsidiaries are collectively referred to as the “Group”.

Modal saham Perusahaan, secara langsung maupun tidak langsung di anak perusahaannya telah dijaminkan sebagai jaminan untuk Pinjaman bank dari Credit Suisse AG, Cabang Singapura (“Senior Secured Credit Facility”) dan 12,5%

Guaranteed Senior Secured Notes(lihat Catatan 23 dan 24).

The Company’s capital stock held , directly or indirectly, in its subsidiaries was pledged as collateral for the Bank loan from Credit Suisse AG,

Singapore Branch (“Senior Secured Credit

Facility”) and 12.5% Guaranteed Senior Secured Notes (refer to Notes 23 and 24).

Pada tanggal 30 Juni 2011, Grup memiliki 752 karyawan (31 Desember 2010: 705 karyawan).

The Group has 752 employees as at 30 June 2011 (31 December 2010: 705 employees).

(17)

Kegiatan Berau diatur dalam ketentuan dari PKP2B, yang disetujui oleh Berau dan Perusahaan Negara Tambang Batubara pada tanggal 26 April 1983, yang kemudian dialihkan atau diserahkan kepada PT Tambang Batubara Bukit Asam (“PTBA”) pada tahun 1991. Berdasarkan Keputusan Presiden No. 75/1996 tanggal 25 September 1996 dan addendum terhadap PKP2B No. 02/I.DD/50/96 antara PTBA dengan Berau tanggal 28 Juni 1997, semua hak dan kewajiban PTBA di bawah PKP2B diserahkan kepada Pemerintah Republik Indonesia yang diwakilkan oleh Kementerian Pertambangan dan Energi, yang berlaku mulai tanggal 1 Juli 1997.

Berau’s activities are governed by the provisions of the CCoW, which was entered into by Berau and Perusahaan Negara Tambang Batubara on 26 April 1983, and was subsequently transferred to PT Tambang Batubara Bukit Asam (“PTBA”)

in 1991. Based on Presidential Decree

No. 75/1996 dated 25 September 1996, and

amendment to the CCoW No. 02/I.DD/50/96

between PTBA and Berau dated 28 June 1997, all rights and obligations of PTBA under the CCoW were transferred to the Government of the Republic of Indonesia, represented by the Ministry of Mines and Energy, with effect from 1 July 1997.

Berdasarkan ketentuan dari PKP2B, Berau bertindak sebagai kontraktor bagi Pemerintah dan bertanggung jawab atas operasi penambangan batubara pada area yang berlokasi di Kalimantan Timur, selama 30 tahun dengan pilihan perpanjangan atas persetujuan Pemerintah Indonesia. Koordinasi area dirinci pada Lampiran “A” pada PKP2B dan luas area mencakup sekitar 487.217 hektar.

Under the terms of the CCoW, Berau acts as a contractor for the Government and is responsible for coal mining operations in an area located in East Kalimantan for a 30 year period with an

extension option to be approved by the

Government of Indonesia (“GOI”). The

coordinates of the CCoW area are detailed in

Annexure “A” to the CCoW and measure

approximately 487,217 hectares.

Sejak tanggal 7 April 2005, area konsesi telah berkurang menjadi 118.400 hektar. Berau berhak atas 86,5% dari jumlah produksi batubara dari hasil akhir proses produksi yang dikembangkan oleh Berau serta yang tersedia untuk dijual tiap tahun, sementara Pemerintah Indonesia memiliki dan mendapatkan sisa bagian yang ada (yaitu 13,5%) sebagai bagiannya atas jumlah produksi.

Since 7 April 2005, the concession area has been reduced to 118,400 hectares. Berau is entitled to take 86.5% of total coal produced from the final production processes established by Berau and available-for-sale in each calendar year, while the GOI reserves and retains the remaining portion (i.e. 13.5%) as its share of total production.

Berdasarkan PKP2B terkait, Berau dibebaskan dari pungutan pajak tertentu dan punya kewajiban untuk menaati peraturan pajak tertentu seperti pajak penghasilan badan. Perhitungan untuk pajak penghasilan harus mengikuti peraturan perhitungan pajak penghasilan badan yang terdapat dalam Lampiran “D” pada PKP2B. Untuk sepuluh tahun pertama dari dan setelah permulaan periode operasi, pajak penghasilan tahunan adalah sebesar 35% dari penghasilan kena pajak dan untuk periode operasi selanjutnya pajak penghasilan adalah sebesar 45% dari penghasilan kena pajak.

Under the CCoW, Berau is entitled to certain tax incentives and also shall be obliged to pay certain

taxes such as corporate income tax. The

computation of corporate income tax should follow the rules of computation of corporation tax as provided for in Annexure “D” of the CCoW. During the first full ten years from and after commencement of the operating period, the annual corporation tax rate shall only be 35% of the taxable income and during the remainder of the operating period thereafter the corporation tax rate shall only be 45% of the taxable income.

Berau mempunyai hak untuk penyisihan investasi sebesar 20% dari jumlah investasi (yaitu pada tingkat 5% setahun dari penghasilan kena pajak yang diatur dalam pasal 4(b) dari Undang-Undang Pajak Penghasilan 1925 yang telah diubah dengan Undang-undang No. 8 tahun 1970).

Berau has the right to an investment allowance of 20% of the total investment (i.e. at a rate of 5% a year from the taxable income provided for in article 4(b) of the Corporation Tax Law 1925 amended by Law No. 8 of 1970).

(18)

Perjanjian Kerjasama Pengusahaan Pertambangan Batubara (“PKP2B”)(lanjutan)

Coal Contract of Work (“CCoW”)(continued)

Berau membayar kepada Pemerintah sebesar AS$500.000 dalam jangka waktu 30 hari setelah penandatanganan perjanjian PKP2B pada tahun 1983 sebagai kontribusi beban awal Pemerintah.

Berau paid to the Government the sum of US$500,000 within 30 days of signing the CCoW in 1983 as a contribution to the Government’s initial costs.

Grup, melalui Berau, memiliki area eksplorasi maupun eksploitasi/pengembangan sebagai berikut:

The Group, through Berau, has the following

areas currently in exploration or

exploitation/development:

Area pertambangan - eksplorasiMining area - exploration

Lokasi/ Location Tanggal perolehan izin eksplorasi/ Date of exploration permit Tanggal berakhir izin/ Expiry date of permit Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership

Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan pada tanggal

30 Juni 2011/ Total net deferred

exploration and development expenditures as at

30 June 2011

Kelai 30 April 1983 26 April 2025 100% 8,718,494

Prapatan 30 April 1983 26 April 2025 100% 449,435

Gurimbang 30 April 1983 26 April 2025 100% 148,270

Area pertambangan - eksploitasi/ pengembangan

Mining area - exploitation/development Sisa jumlah

Jumlah cadangan

cadangan terbukti dan

terbukti dan terduga

terduga Jumlah produksi (dalam (dalam jutaan (dalam jutaan metrik ton)/ jutaan Tanggal metrik ton)/ Total production (in million metrik ton)/

perolehan izin Total metric tonnes) Balance of

eksploitasi atau proven and Akumulasi proven and

pengembangan/ probable jumlah probable

Date of Tanggal Persentase reserves Tahun produksi/ reserves Exploration or berakhir izin/ kepemilikan/ (in million berjalan/ Accumulated (in million

Lokasi/ development Expiry date Percentage metric Current total metric Location permit of permit of ownership tonnes)* year production tonnes)

Lati 30 April 1983 26 April 2025 100% 167.0 5.1 73.2 153.8

Binungan 30 April 1983 26 April 2025 100% 215.0 2.1 44.0 171.0

Sambarata 30 April 1983 26 April 2025 100% 85.0 1.9 13.3 71.7

* Jumlah cadangan terbukti dan terduga adalah berdasarkan hasil survey dari Minarco-Mine Consult di bulan Juni 2011 untuk cadangan pada tanggal 31 Desember 2010.

* Total proven and probable reserves are based on the survey result by Minarco-Mine Consult in June 2011 for reserves as at 31 December 2010.

(19)

Direksi pada tanggal 16 Agustus 2011. Board of Directors on 16 August 2011.

Laporan keuangan interim konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011 dan 2010 telah disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”. Laporan keuangan interim konsolidasian harus dibaca secara bersama-sama dengan laporan keuangan konsolidasian tahunan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.

The consolidated interim financial statements for the six month periods ended 30 June 2011 and 2010 have been prepared in accordance with Statement of Financial Accounting Standards (“SFAS”) No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”. The consolidated interim financial statements should be read in conjuction with the annual consolidated financial statements for the year ended 31 December 2010.

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup dalam penyusunan laporan keuangan interim konsolidasiannya, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan interim konsolidasian ini juga disusun berdasarkan Peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK No. VIII.G.7 mengenai Pedoman Penyajian Laporan Keuangan, Surat Edaran Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 tertanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7.

Presented below are the significant accounting policies adopted in preparing the consolidated interim financial statements of the Group, which are in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia. The consolidated interim financial statements are also prepared in conformity with Bapepam-LK No. VIII.G.7 for Guidance on Financial Statement Presentation and Circular Letter of Bapepam-LK No. SE-02/BL/2008 dated 31 January 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Company in the General Mining Industry and Decree No. KEP-554/BL/2010 regarding ame ndment to Regulation No.VIII.G.7.

a. Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian

a. Basis of preparation of the consolidated interim financial statements

Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun dengan dasar harga perolehan, kecuali aset keuangan yang tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan, yang dicatat sebesar nilai wajarnya melalui laporan laba-rugi.

The consolidated interim financial statements have been prepared on the basis of historical costs, except for available-for-sale financial assets and financial liabilities measured at fair value through profit or loss.

Penyusunan laporan keuangan telah sejalan dengan prinsip akuntansi yang diterima umum di Indonesia yang mengharuskan penggunaan estimasi-estimasi akuntansi kritikal. Prinsip akuntansi tersebut juga mengharuskan manajemen untuk menilai pertimbangannya dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Grup. Area-area yang melibatkan pertimbangan dan kompleksitas yang mempunyai taraf lebih tinggi, atau area yang mempunyai asumsi dan estimasi yang mempunyai dampak signifikan terhadap laporan keuangan interim konsolidasian dijelaskan di Catatan 4.

The preparation of financial statements in

conformity with accounting principles

generally accepted in Indonesia requires the use of certain critical accounting estimates. It also requires management to exercise its judgement in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgement or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated interim financial statements are disclosed in Note 4.

(20)

a. Dasar penyusunan laporan keuangan interim konsolidasian(lanjutan)

a. Basis of preparation of the consolidated interim financial statements(continued)

Angka dalam laporan keuangan interim konsolidasian disajikan dalam Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS” atau “AS$”) kecuali dinyatakan lain.

Figures in the consolidated interim financial statements are expressed in United States Dollars (“US Dollars” or “US$”), unless otherwise stated.

Per 1 Januari 2011, Grup telah mengubah mata uang pelaporan dari Rupiah ke Dolar AS (lihat Catatan 3).

From 1 January 2011, the Group has

changed its reporting currency from Rupiah to US Dollars (refer to Note 3).

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan

b. Changes in accounting policies and

disclosures i. Standar akuntansi baru dan revisi

yang telah diadopsi oleh Grup

i. New and amended standards adopted by the Group

Berikut ini adalah perubahan atas standar yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada periode yang dimulai 1 Januari 2011.

The following amendments to standards are mandatory for the first time for the financial year beginning 1 January 2011.

- PSAK) No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”

- SFAS No. 1 (Revised 2009):

“Presentation of Financial

Statements”

Standar yang telah direvisi tidak memperkenankan penyajian pos-pos penghasilan dan beban (yaitu, perubahan ekuitas selain pemilik) di laporan perubahan ekuitas, mensyaratkan perjanjian terpisah antara perubahan ekuitas selain pemilik dengan perubahan ekuitas akibat transaksi dengan pemilik. Semua perubahan ekuitas selain yang disebabkan oleh pemilik harus ditampilkan dalam sebuah laporan kinerja, akan tetapi entitas dapat memilih untuk menyajikan satu laporan kinerja (laporan laba-rugi komprehensif) atau di dua laporan (laporan rugi dan laporan laba-rugi komprehensif).

The revised standard prohibits the presentation of items of income and

expenses (that is, 'non-owner

changes in equity') in the statement of changes in equity, requiring

'non-owner changes in equity' to be

presented separately from owner changes in equity. All non-owner changes in equity will be required to

be shown in a performance

statement, but entities can choose whether to present one performance

statement (the statement of

comprehensive income) or two

statements (the statement of income

and statement of comprehensive

income).

Apabila entitas menyajikan kembali atau mereklasifikasi informasi komparatif, maka entitas diwajibkan untuk menyajikan neraca yang disajikan kembali pada awal periode komparatif, sebagai tambahan untuk menyajikan neraca pada akhir periode berjalan dan periode komparatif. Sebagai tambahan, tidak diperkenankan untuk menyajikan ada penghasilan atau beban disajikan sebagai pos luar biasa.

Where entities restate or reclassify comparative information, they will be required to present a restated balance sheet as at the beginning of the comparative period in addition to the

current requirement to present

balance sheets at the end of the

current period and comparative

period. In addition, no items of income or expenses are to be presented as arising from outside the entity’s ordinary activities.

(21)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan” (lanjutan)

- SFAS No. 1 (Revised 2009):

“Presentation of Financial

Statements” (continued)

Grup telah memilih untuk menyajikan satu laporan hasil usaha. Laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun berdasarkan ketentuan pengungkapan yang telah direvisi.

The Group has elected to present

one performance statement. The

consolidated interim financial

statements have been prepared

under the revised disclosure

requirements.

- PSAK No. 3 (Revisi 2010), “Laporan Keuangan Interim”

- SFAS No. 3 (Revised 2010), “Interim Financial Reporting”

Standar mengharuskan laporan keuangan interim berisikan laporan laba-rugi komprehensif untuk periode interim yang dilaporkan dan secara kumulatif untuk tahun buku berjalan dalam bentuk satu laporan atau dua laporan. Informasi komparatif untuk laporan laba-rugi komprehensif harus disajikan untuk perbandingan periode interim, namun informasi komparatif satu tahun untuk tahun buku terakhir tidak disyaratkan. Laporan posisi

keuangan disajikan dengan

komparatif per akhir tahun buku sebelumnya. Laporan keuangan interim konsolidasian ini telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan.

The standard requires the interim financial report to contain a statement of comprehensive income for the interim period reported and the year-to-date presented as either one

statement or two statements.

Statements of comprehensive income comparatives should be given for the comparative interim period, but comparatives for the last full financial year are not required. The statements of financial position are presented with a comparative as of the end of the immediately preceding financial

year. The consolidated interim

financial statements have been

prepared under the revised disclosure requirements.

Pada tanggal 5 Juli 2011, Bapepam-LK mengeluarkan surat keputusan

No. KEP-346/BL/2011 untuk

mengklarifikasi peraturan No. X.K.2 tentang “Penyampaian Laporan Keuangan Berkala Emiten atau Perusahaan Publik”. Surat keputusan tersebut, antara lain, menjelaskan hanya informasi kumulatif sampai akhir periode (dan komparatif yang terkait) yang perlu disajikan untuk

laporan laba-rugi interim

konsolidasian. Pada tanggal 21 Juli 2011, Bursa Efek Indonesia melalui suratnya juga mengklarifikasi hal yang sama.

On 5 July 2011, Bapepam-LK issued decision letter No. KEP-346/BL/2011 to clarify regulation No. X.K.2 on

“Submitting Periodic Financial

Statements of Issuers or Publicly Listed Companies”. The decision letter clarified, among others, that

only cumulative period-to-date

information (and related

comparatives) are required to be presented for the consolidated interim

statements of income. The

Indonesian Stock Exchange through its letter dated 21 July 2011 also clarified the same matter.

(22)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan(lanjutan)

b. Changes in accounting policies and

disclosures(continued)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”

- SFAS No. 4 (Revised 2009),

“Consolidated and Separate Financial Statements”

Standar yang telah direvisi melarang perusahaan induk untuk tidak mengkonsolidasi anak perusahaan yang dibawah pengendaliannya. Pengendalian dianggap ada ketika entitas induk memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari setengah kekuasaan suara suatu entitas, kecuali sangat jarang terjadi, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Standar tersebut juga menyatakan bahwa pengendalian tetap dianggap ada meskipun entitas induk mempunyai setengah atau kurang atas hak suara suatu entitas. Dalam mengkaji pengendalian, perusahaan harus mempertimbangkan keberadaan dan dampak dari seluruh hak suara yang dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak suara potensial yang dimiliki oleh entitas yang lain.

The revised standard prohibits a

parent company from failing to

consolidate its controlled subsidiaries. Control is presumed to exist when the parent owns, directly and indirectly through subsidiaries, more than half of the voting power of an entity, unless, in exceptional circumstances, it can be clearly demonstrated that such ownership does not constitute

control. The standard also

acknowledges that control can still exist when the parent owns half or less of the voting power of the entity.

When assessing the control, a

company should consider the

existence and effect of potential voting rights that are currently exercisable or convertible, including potential voting rights held by another entity.

Standar yang direvisi mewajibkan akibat dari seluruh transaksi dengan kepentingan nonpengendali dicatat di ekuitas apabila tidak terdapat perubahan dalam pengendalian dan transaksi tersebut tidak lagi menghasilkan goodwill atau keuntungan dan kerugian. Standar tersebut juga menentukan metode akuntansi apabila pengendalian tersebut hilang. Setiap kepemilikan yang tersisa dalam entitas dihitung ulang berdasarkan nilai wajar, dan keuntungan atau kerugian diakui di

laba atau rugi. Grup akan

melaksanakan PSAK No. 4 (Revisi 2009) secara prospektif pada transaksi dengan kepentingan nonpengendali dari 1 Januari 2011.

The revised standard requires the effects of all transactions with non-controlling interests to be recorded in equity if there is no change in control and these transactions will no longer result in goodwill or gains and losses. The standard also specifies the accounting when control is lost. Any remaining interest in the entity is re-measured to fair value, and a gain or loss is recognised in profit or loss. The Group will apply SFAS No. 4 (Revised 2009) prospectively to transactions with non-controlling interests from 1 January 2011.

(23)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Terpisah” (lanjutan)

- SFAS No. 4 (Revised 2009),

“Consolidated and Separate Financial Statements” (continued)

PSAK No. 4 tidak mempunyai dampak terhadap periode kini, dikarenakan tidak ada kepentingan nonpengendali yang mempunyai saldo defisit; sampai saat ini tidak ada transaksi yang mana sebuah kepemilikan dari sebuah entitas dipertahankan setelah pengendalian pada entitas tersebut hilang, dan sampai saat ini tidak ada transaksi dengan kepentingan nonpengendali.

SFAS No. 4 has had no impact on the current period, as none of the non-controlling interests have a deficit

balance; there have been no

transactions whereby an interest in an entity is retained after the loss of control of that entity, and there have

been no transactions with

non-controlling interests.

PSAK No. 4 mengharuskan

kepentingan nonpengendali disajikan dalam laporan posisi keuangan dalam ekuitas, terpisah dari ekuitas yang dimiliki oleh entitas induk. Sehingga, pada periode saat ini, Grup telah mereklasifikasi kepentingan non-pengendali di tahun 2010 yang sebelumnya telah dicatat diantara liabilitas dan ekuitas kepada ekuitas sejumlah AS$53.697.078.

SFAS No. 4 requires non-controlling interest to be presented in the consolidated statement of financial position within equity, separately from the equity of the owners of the parent. As such, for the current period, the Group has reclassified the 2010 non-controlling interest which has been previously recorded as a mezzanine between liabilities and equity to equity of US$53,697,078.

Jumlah laba-rugi komprehensif diatribusikan kepada pemilik dari induk dan kepada kepentingan nonpengendali meskipun hal ini

menyebabkan kepentingan

nonpengendali mempunyai saldo defisit. Grup telah merubah penyajian dari jumlah laba-rugi komprehensif

kepada pemilik induk dan

kepentingan nonpengendali.

Total comprehensive income is

attributed to the owners of the parent and to non-controlling interest even if this may result in the non-controlling interests having a deficit balance. The Group has changed the presentation of the total comprehensive income to the owners of the parent and non-controlling interest.

(24)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan(lanjutan)

b. Changes in accounting policies and

disclosures(continued)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”

- SFAS No. 5 (Revised 2009),

“Operating Segments”

Standar ini mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna

laporan keuangan untuk

mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar tersebut juga memperluas definisi dari segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar ini mengharuskan sebuah “pendekatan manajemen” yang mana informasi segmen disajikan dalam bentuk yang sama seperti yang telah digunakan untuk kepentingan pelaporan internal.

The standard requires entities to disclose information that enables users of the financial statements to evaluate the nature and financial effect of the business activities. The standard also enhances the definition

of operating segment and the

procedures used to identify and report operating segments. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes.

- PSAK No. 7 (Revisi 2009),

“Pengungkapan Pihak Berelasi”

- SFAS No. 7 (Revised 2009), “Related Party Disclosures”

Standar menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas remunerasi dan kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori.

The standard enhances the guidance

of disclosure of related party

relationships, transactions and outstanding balances, including commitments. It also makes clear that a member of the key management personnel is a related party, which in turn requires the disclosure of each

category of remuneration and

compensation of the key

management personnel.

Grup telah melakukan evaluasi ulang mengenai pihak berelasi sesuai dengan standar ini dan memastikan laporan keuangan interim konsolidasian telah disusun berdasarkan ketentuan pengungkapan yang telah direvisi.

The Group has re-evaluated its

related party relationships in

accordance with this standard and ensured the consolidated interim

financial statements have been

prepared under the revised disclosure requirements.

(25)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 8 (Revisi 2010), “Peristiwa setelah Periode Pelaporan”

- SFAS No. 8 (Revised 2010), “Events after the Reporting Period”

Standar memberikan pedoman kapan suatu entitas harus menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan, dan pengungkapan yang harus dibuat tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. Standar ini juga mensyaratkan suatu entitas

tidak menyusun laporan

keuangannya dengan dasar

kelangsungan usaha, jika peristiwa

setelah periode pelaporan

mengindikasikan bahwa asumsi kelangsungan usaha tidak tepat. Tidak terdapat perubahan signifikan dari standar sebelumnya. Karena itu, penerapan standar yang direvisi ini tidak akan berdampak pada laporan keuangan interim konsolidasian Grup saat ini.

This standard provides guidance on when an entity should adjust its financial statements for events after

the reporting period, and the

disclosures that an entity should give about the date when the financial statements were authorised for issue and about events after the reporting period. This standard also requires that an entity should not prepare its financial statements on a going concern basis if events after the reporting period indicate that the going concern assumption is not appropriate. There have been no significant changes from the previous standard. As such, the adoption of this revised standard will not have any

effect on the Group’s current

consolidated interim financial

statements.

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”

- SFAS No. 10 (Revised 2010), “The

Effects of Changes in Foreign

Exchange Rates”

Untuk tujuan komparatif, laporan posisi keuangan konsolidasian dan catatan terkait pada tanggal 31 Desember 2010 telah dihitung kembali, seolah-olah Dolar AS adalah mata uang pelaporan untuk tanggal tersebut, dengan menggunakan prosedur di bawah ini:

For comparative purposes, the

consolidated statements of financial position and associated notes as at

31 December 2010 have been

remeasured, as though the US Dollar was the reporting currency at that date, using the procedures outlined below:

• Pos-pos moneter Grup

dikonversikan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan kurs penutupan, sedangkan pos non-moneter termasuk ekuitas

dikonversikan dengan

menggunakan kurs pada tanggal transaksi; dan

The Group’s monetary items

were converted into US Dollars using the closing rate, while non-monetary items including equity

were converted using the

exchange rate at the date of the transactions; and

(26)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan(lanjutan)

b. Changes in accounting policies and

disclosures(continued)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 10 (Revisi 2010), “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” (lanjutan)

- SFAS No. 10 (Revised 2010), “The

Effects of Changes in Foreign

Exchange Rates” (continued)

• Pendapatan dan biaya

dikonversikan dengan

menggunakan kurs rata-rata tahunan, kecuali untuk beberapa transaksi signifikan yang

dikonversikan dengan

menggunakan kurs pada tanggal transaksi.

Income and expenses were

converted using a yearly average rate, except for several significant

transactions which were

converted using the exchange

rate at the date of the

transactions.

PSAK ini diwajibkan untuk

diimplementasikan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012, namun diperkenankan penerapan dini. Lihat Catatan 3 untuk penjelasan.

This SFAS is required to be applied for financial years beginning on or after 1 January 2012, but allows early implementation. Refer to Note 3 for details.

- PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”

- SFAS No. 22 (Revised 2010),

“Business Combinations”

Standar yang direvisi mengharuskan metode akuisisi untuk diterapkan dalam penggabungan usaha yang mana menghapus pilihan untuk menggunakan metode penyatuan kepentingan (pooling of interest). Terdapat sebuah pilihan dengan basis akuisisi per akuisisi, dalam

mengukur kepentingan

nonpengendali pada pi hak yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan kepentingan nonpengendali atas aset neto teridentifikasi dari pihak yang diakuisisi. Semua biaya terkait akuisisi harus dibebankan.

The revised standard requires the acquisition method to be applied in

business combinations which

eliminates the option of using a pooling of interests method. There is a choice, on an acquisition-by-acquisition basis, of measuring the non-controlling interest in the acquiree either at fair value or at the

non-controlling interest’s

proportionate share of the acquiree’s net assets. All acquisition-related costs should be expensed.

Grup akan menerapkan PSAK No. 22 (Revisi 2010) secara prospektif untuk seluruh kombinasi bisnis sejak tanggal 1 Januari 2011. Ketentuan untuk menerapkan PSAK ini secara prospektif mempunyai dampak pada kombinasi bisnis yang terjadi sebelum penerapan PSAK ini, sebagai berikut:

The Group will apply SFAS No. 22 (Revised 2010 ) prospectively to all

business combinations from 1

January 2011. The requirement to apply this SFAS prospectively has the following effect for a business combination which took place before the application of this SFAS:

(27)

i. Standar akuntansi baru dan revisi yang telah diadopsi oleh Grup (lanjutan)

i. New and amended standards adopted by the Group(continued)

- PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis” (lanjutan)

- SFAS No. 22 (Revised 2010),

“Business Combinations” (continued)

Goodwillyang diakui sebelumnya Previously recognised goodwill

Sesuai ketentuan dalam standar, per 1 Januari 2011, jumlah tercatat

goodwill yang berasal dari kombinasi bisnis sebelumnya akan menjadi jumlah tercatat pada tanggal tersebut berdasarkan kebijakan akuntansi

Grup sebelumnya. Dalam

menentukan jumlah tersebut, Grup akan mengeliminasi jumlah tercatat yang terkait dengan akumulasi amortisasi goodwill dan sehubungan dengan penurunan goodwill. Tidak ada penyesuaian lainnya yang harus dilakukan pada jumlah tercatat

goodwill tersebut. Grup akan

menghentikan amortisasi goodwill

yang berasal dari kombinasi bisnis sebelumnya dan melakukan uji penurunan nilai atas goodwillsecara tahunan.

As required under the standard, at 1 January 2011, the carrying amount of goodwill arising from prior business combinations will be its carrying amount at that date in accordance with the Group’s previous accounting policies. Hence, in determining that amount, the Group will eliminate the carrying amount of any accumulated amortisation of that goodwill and the corresponding decrease in goodwill. No other adjustments shall be made to the carrying amount of goodwill. The Group will discontinue amortising goodwill arising from prior business combinations and the goodwill is tested annually for impairment.

Goodwill negatif yang diakui

sebelumnya

Previously recognised negative

goodwill

Sesuai ketentuan dalam standar, seluruh jumlah tercatat goodwill

negatif yang berasal dari kombinasi bisnis sebelumnya harus dihentikan pengakuannya pada tanggal 1 Januari 2011 dengan melakukan penyesuaian terhadap saldo awal laba ditahan pada tanggal 1 Januari 2011. Grup tidak memiliki goodwill

negatif yang berasal dari kombinasi bisnis sebelumnya dan karenanya tidak ada penyesuaian yang dilakukan terhadapgoodwillnegatif.

As required under the standard, the carrying amount of all negative goodwill arising from prior business combinations should be derecognised

at 1 January 2011 with a

corresponding adjustment to the opening balance of retained earnings as at 1 January 2011. The Group did not have any negative goodwill arising from prior business combinations and as such, no adjustment has been

made with respect to negative

Gambar

Tabel berikut ini merupakan rincian dari aset keuangan dan liabilitas keuangan

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian lapangan (field research) dengan metode penelitian kualitatif dengan sifat penelitian deskriptif. Penelitian ini

Organisasi subak pada beberapa tempat di Bali, bukan hanya beranggotakan masyarakat Bali yang beragama Hindu, tetapi juga masyarakat non-Hindu, terutama anggota

Hasil dari berbagai jurnal tentang sosial media sebagai media berpromosi juga menjadi bukti bahwa media digital dapat berperan besar terhadap terpasarkannya dan terjualnya sebuah

Sikap dan Persepsi masyarakat terhadap kegiatan sosialisasi menunjukkan 100% memahami isi materi, demontrasi pengolahan gula aren cetak inovasi 60% memahami dan

Berdasarkan data ini maka dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden masyarakat di Kampung Kama Distrik Wamena pemah mengenyam pendidikan dasar (SD dan SMP)

Uang Persediaan (UP) adalah uang muka kerja dengan jumlah tertentu yang bersifat daur ulang (revolving), diberikan kepada bendahara pengeluaran hanya untuk membiayai

Jumlah teknologi spesifik lokasi yang dihasilkan sebanyak 13 paket kegiatan Hal ini berarti bahwa indikator kinerja sasaran yang ditargetkan dalam Tahun 2016 telah tercapai.

Sel tumbuhan organel yang dimiliki sel tumbuhan antara lain dinding sel, glioksom, plastida, tonoplast, dan plasmodesmata, ukurannya lebih besar daripada sel hewan,