Strategi Mahasiswa Berwirausaha dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di Universitas Hasanuddin
The Strategies of Entrepreneur Students in Involving Learning Process in Hasanuddin University
SKRIPSI
Nur Fadliyah M E 411 11 265
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2015
i Strategi Mahasiswa Berwirausaha dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di
Universitas Hasanuddin
The Strategies of Entrepreneur Students in Involving Learning Process in Hasanuddin University
SKRIPSI
Nur Fadliyah M E 411 11 265
SKRIPSI DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU SYARAT GUNA MEMPEROLEH DERAJAT KESARJANAAN PADA
JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR 2015
iv PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertandatangan di bawahini saya :
NAMA : NUR FADLIYAH M
NIM : E411 11 265
JUDUL : STRATEGI MAHASISWA BERWIRAUSAHA DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Menyatakan dengan sesungguhnya dan sejujurnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pemikiran orang lain. Apabila dikemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa sebagian atau keseluruhan skripsi ini hasil karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Makassar, 19 Agustus 2015
Yang Menyatakan
v KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarokatu.
Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan kepada-Nya. Atas segala karunia dan pertolongan-Nya sehingga penulis
dapat menghadapi proses penyelesaian skripsi ini dari awal hingga akhir. Meskipun
dengan berbagai hambatan, namun pertolongan dari-Nya tak pernah luput, senantiasa
selalu memberi jalan bagi penulis untuk percaya pada mukjizat dan karunia-Nya yang
tak terhingga.
Allah benar-benar Maha berkuasa atas segala-galanya yang tentunya tidak buta
melihat hamba-Nya yang telah berusaha dan bersabar dalam doa. Penulis yakin, Allah
SWT memiliki rencana indah tersendiri buat penulis. Dan Semoga apa yang penulis
kerjakan selama ini dapat memberi berkah untuk menempuh perjalanan hidup
kedepannya.
Skripsi yang berjudul “STRATEGI MAHASISWA BERWIRAUSAHA
DALAM MENGIKUTI PROSES PEMBELAJARAN DI UNIVERSITAS HASANUDDIN” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menempuh ujian sarjana pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin
Makassar. Dalam merampungkan skripsi ini, penulis memperoleh bantuan, bimbingan
dan nasehat serta doa restu dari berbagai pihak.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh
vi Ucapan terima kasih penulis haturkan dari lubuk hati terdalam kepada Dr. Rahmad Muhammad, M.Si selaku pembimbing I dan Dr. Sakaria J. Anwar, M. Si selaku pembimbing II, terima kasih untuk setiap waktu yang diluangkan juga kritikan
dan masukan yang sangat bermanfaat sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya saya sampaikan pula kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Dwia Ariestina Pulubuhu, MA. selaku Rektor Universitas Hasanuddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. Andi Alimuddin Unde, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassar.
3. Bapak Dr. H. M. Darwis, MA, DPS selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah mendidik penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan studi
dengan baik dan senantiasa memberikan tambahan ilmu yang bermanfaat bagi
penulis baik formal maupun non formal.
5. Seluruh staf akademik Jurusan Sosiologi yang telah memeberikan bantuan jasa dalam bidang keadministrasian kepada penulis selama menjadi mahasiswa .
vii 6. Kepada kedua orang tua Ayahanda Mandasini dan Ibunda Asriyani yang telah memberi kasih sayang yang luar biasa. Sehingga dengan segala upaya dan kerja
keras telah mendukung dan memberi seluruh kebutuhan penulis untuk
penyelesaiaan studi.
7. Kepada teman-teman Sosiologi angkatan 2011 yang telah menjadi sahabat setia bagi penulis, teman seperjuangan dan senantiasa memberi semangat kepada
penulis.
8. Kepada teman-teman Keluarga Mahasiswa Sosiologi (KEMASOS FISIP UNHAS) yang telah mendidik penulis dalam bidang keorganisasian dan belajar menjadi pemimpin.
9. Kepada senior dan teman-teman angkatan di UKM Fotografi dan PK. Identitas Unhas, terimakasih telah berbagi ilmu dan pengalaman yang sangat
menyenangkan.
10. Kepada teman-teman KKN Sebatik Gel.87
11. Kepada seluruh informan yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan informasi kepada penulis.
viii 12. Terakhir kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam proses perkuliahan sampai penyelesaian studi
ini.
Sangat disadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
semua keterbatasan itu lahir dari penulis itu sendiri yang tiada pernah lepas dari segala
kesalahan dan kekhilafan. Oleh karena itu, senantiasa penulis kembalikan kepada Allah
SWT dan mohon ampun kepada-Nya. Kritik dan saran sangat diperlukan demi
terciptanya sebuah karya tulis yang dapat berguna dan memberikan manfaat kepada
kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Makassar, 19 Agustus 2015
ix ABSTRAK
NUR FADLIYAH MANDASINI, E41111265. Strategi Mahasiswa Berwirausaha Dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di Universitas Hasanuddin. Dibimbing oleh Dr. Rahmat Muhammad, M.Si., dan Dr. Sakaria J. Anwar, M. Si.
Berwirausaha bagi mahasiswa bukan perkara mudah, mahasiswa di tuntut atas dua konsentrasi, menjalankan kuliah dan berproduksi, sehingga ada sebagian mahasiswa memilih untuk cuti dari kuliah dan ada pula yang tetap mengikuti kuliah namun konsekuensinya usaha yang dijalankan tidak berjalan maksimal. Berangkat dari itu, sehingga hal tersebut menarik untuk diteliti. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui strategi-strategi yang dilakukan mahasiswa dalam menjalankan kegiatan wirausaha dan fakto-faktor apa saja yang melatar belakangi mahasiswa berwirausaha. Adapun subjek penelitian ini adalah 8 (delapan) mahasiswa, Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitian yang diamati menghasilkan kata-kata tertulis atau lisan dari informan. Tipe penelitian yang digunakan adalah deskriptif yaitu mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi di masyarakat. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada empat kompleks di Universitas Hasanuddin yaitu Agro Kompleks, Tekhno sains Kompleks, Medical Kompleks, Ekososbudkum (social kompleks), dari keempat kompleks tersebut terpilih masing-masing 2 mahasiswa. Mahasiswa dalam penelitian ini terdiridari 3 Laki-laki dan 5 perempuan. Mereka berwirausaha tidak hanya karena motif ekonomi, namun juga karena berasal dari keluarga pengusaha, karena sengaja, karena coba-coba dan juga karena kesenangan pribadi atau hobi dan bukan keterpaksaan. Strategi Mahasiswa berwirausaha dalam mencapai tujuannya menjadi mahasiswa yang wajib mengikuti kegiatan akademis (kuliah) dan menjalankan usaha untuk menambah penghasilan atau pundi-pundi keuangan yang nantinya dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan pribadi masing-masing, strategi yang digunakan adalah managemen waktu yang tepat dalam menjalankan aktifitas kuliah dan kapan menjalankan wirausaha, selain itu pula peneliti membagi informan dalam dua kategori, yakni yang pertama Mahasiswa yang menjalankan usaha sambil kuliah dan yang kedua mahasiswa yang sengaja cuti dari kegiatan perkuliahan agar fokus dalam kegiatan usaha, sehingga konsentrasi tidak terbagi dua. Hasil penelitian menunjukkan kesesuaian pandangan Weber yang mengatakan bahwa tindakan Rasionalitas Instrumental merupakan suatu tindakan sosial yang dilakukan seseorang didasarkan atas pertimbangan dan pilihan sadar yang berhubungan dengan tujuan tindakan itu dengan ketersediaan alat yang dipergunakan untuk mencapainya.
x ABSTRACK
NUR FADLIYAH M, E41111265. The Strategies of Entrepreneur Students in Involving Learning Process in Hasanuddin University. Advised by Dr. Rahmat Muhammad, M.Si, and Dr. Sakaria J. Anwar, M. Si.
To be enterpreneur for students is not an easy thing. University student is demanded on two kind of concentrations to follow the lecture and to produce, so there are some college students taking a vacation and also, keeping following the lecture but the result will not be maximum. From this case, the writer is interested in researching the strategy of college entrepreneur students in following lecture process in Hasanuddin University. So there some students one prefer to take days off from the proces of learning, another one involve in proces of learning althouhgt the business lead to unsuccessfull. This is an interesting case that to be. Explored, the purposes of this research are to seek the strtegies of students in running their activities and to explore the basic factors of being entrepreneur students. The subjects are 8 (eight) students of Hasanuddin university. The type of research is qualitative which describes the facts, fenomenon events that occur in society . The results show that subjects are from 4 disciplines complex; in Hasanuddin University namely, Agro Complex, Techno Complex, Medical Complex, and Social Complex. For every complex is represented by 2 (two) students, 3 men and 5 women. They become entrepreneurs not only because of econom motives and forced powers, but also, family backgrounds, hobbies, and trials. Their strategis in achieving their academic goals and running entrepreneurship to earn money in order to full fill personal needs, these students manage their time by dividing it to both studying and business. Therefore 2 kinds of entrepreneur students; firstly students who run their business along with studying at university actively, secondly, students who take days off to focus only on entrepreneur activities, so these two concentrations are not separated. The result of the research is indicated the same opinion of Weber that the instrumental rationality activity is a social activity who was doing based on considerance and selection that conecting by the purpose of the acting with instrument availability to use in realizing.
xi DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN JUDUL …... ii
HALAMAN PENGESAHAN …... iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN…... iv
KATA PENGANTAR …... v
ABSTRAK ... ix
ABSTACT …... x
DAFTAR ISI …... xi
DAFTAR TABEL …... xiii
DAFTAR GAMBAR …... xv DAFTAR LAMPIRAN …... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang …... 01 B. Rumusan Masalah ... 07 C. Tujuan Penelitian …... 07 D. Manfaat Penelitian ... 08
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Mahasiswa Berwirausaha ... 09
1. Pengertian Mahasiswa dan Wirausaha ... 09
2. Memahami Tugas Utama Mahasiswa ... 10
B. Konsep Mahasiswa Berwirausaha Sebagai Tindakan Sosial ... 12
1. Pengertian Tindakan Sosial ... 12
2. Mahasiswa Berwirausaha Sebagai Tindakan Ekonomi ... 15
C. Alasan-alasan Mendasari Mahasiswa Berwirausaha ... 18
1. Ekseternal ... 18
2. Internal ... 18
D. Upaya -upaya Mahasiswa Berwirausaha Dalam Menjalankan Proses Belajar (perkuliahan) ... 20
1. Menghasilkan prestasi belajar ... 20
2. Manajemen waktu yang tepat ... 20
3. Menjalankan Strategi yang tepat ... 21
xii BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan dan Strategi Penelitian ... 27
1. Pendekatan Penelitian ... 27
2. Strategi Penelitian ... 27
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 28
C. Penentuan Informan ... 28
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
E. Analisis Data ... 34
BAB IV GAMBARAN LOKASI DAN OBYEK PENELITIAN A. Selayang Pandang Mengenai Universitas Hasanuddin ... 35
1. Sejarah singkat berdirinya Universitas Hasanuddin ... 35
2. Kondisi Geografis Universitas Hasanuddin ... 38
3. Kondisi Sumber Daya ... 39
4. Kegiatan Kewirausahaan Bagi Mahasiswa Univeritas Hasanuddin ... 42
B. Visi dan Misi Universitas Hasanuddin ... 44
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identitas informan ... 46
B. Profil Kegiatan Wirausaha ... 48
C. Karakteristik Informan ... 58
D. Strategi Mahasiswa Berwirausaha ... 67
1. Kuliah sambil menjalankan wirausaha ... 67
2. Fakum dari aktifitas kuliah untuk fokus berwirausaha ... 81
E. Faktor yang Melatarbelakangi Mahasiswa Berwirausaha ... 86
1. Faktor Eksternal ... 86 2. Faktor Internal ... 88 BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan ... 95 B. Saran ... 98 DAFTAR PUSTAKA ... 99
xiii DAFTAR TABEL
Tabel I Data Jumlah Dosen dari Tahun 2009-2014 ... 40 Tabel II Identitas Informan ... 47
xiv DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Skema Konseptual ... 26 Gambar 2 Universitas Hasanuddin diamati dari Foto Satelit ... 39
xv DAFTAR LAMPIRAN
1. Pedoman Wawancara 2. Dokumentasi
1 BAB I
PENDAHULUAN A. Latar belakang
Dewasa ini telah banyak mahasiswa yang menggeluti dunia wirausaha dengan
berbagai alasan. Antara lain bertujuan tidak hanya sebagai kebutuhan ekonomi
semata, namun juga sebagai penyaluran hobi, proses mencapai cita-cita ataupun
mewujudkan keinginan untuk menyenangkan orang tua. Memilih jalan sebagai
wirausahawan tidak terlepas dari dukungan dan motivasi dari komunitas. Mahasiswa
berwirausahapun demikian, beraktivitas dan bergaul dengan lingkungannya, yakni
kampus sebagai sebuah komunitas.
David McCleland mengatakan bahwa, apa bila suatu negara ingin menjadi
makmur, minimal sejumlah 2% dari keseluruhan penduduk di negara tersebut
menjadi wirausaha. Merujuk pada pandangan tersebut, dapat dikatakan bahwa jika
Indonesia ingin menjadi negara maju maka dibutuhkan sedikitnya 4 juta wirausaha.
Saat ini di Indonesia baru ada sekitar 700 ribu wirausaha. Badan Pusat Statistik (BPS)
mencatat jumlah wirausahawan per Februari 2014 mencapai 44,20 juta orang dari
118,17 juta orang penduduk Indonesia yang bekerja (Ciputra: 2015).
Lingkup universitas pun telah memfasilitasi mahasiswa untuk berwirausaha.
Salah satunya di Universitas Hasanuddin yakni dibuktikan dalam setiap tahunnya
diselenggarakan program Pekan Kreatifitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan
(PKM-K) yang pada tahun 2012 sebanyak 10 proposal dan tahun 2014 sebanyak 6
2 berbagai judul usaha, baik berbentuk barang maupun jasa. Sedangkan UGM
(Universitas Gadjah Mada) pada tahun 2013 kurang lebih 150 proposal PKM-K yang
didaftarkan oleh kelompok mahasiswa dari berbagai fakultas, ini memperlihatkan
betapa besar semangat wirausaha mahasiswa di UGM (Dikti: 2014).
Selain PKM-K adapula kegitan Pekan Mahasiswa Wirausaha (PMW) yang
sejak tahun 2009, Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah membentuk Program Mahasiswa
Wirausaha (PMW) yang dilaksanakan dan dikembangkan oleh perguruan tinggi.
PMW bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau
jiwa wirausaha (entrepreneurship). Selanjutnya di Unpad (Universitas Padjadjaran)
di Bandung pada tahun 2011 meloloskan 73 proposal untuk didanai dan pada tahun
2013 berjumlah 39 proposal dan masing-masing proposal terdiri dari satu kelompok
yang beranggotakan 2 sampai 3 mahasiswa (Dikti : 2014).
Tidak kalah di UNY (Universitas Negeri Yogyakarta) jumlah PKM-K tahun
2012 ada 64 proposal yang di danai dikti dan pada tahun 2013 sebanyak 61 proposal.
Sementara penerima dana PMW di UNY pada tahun 2012 berjumlah 34 proposal
(UNY: 2014). Hal ini menggambarkan bahwa minat mahasiswa berwirausaha di
Indonesia cukup tinggi dan ini pula yang mendasari pemerintah mengadakan
Program Kreatifitas Mahasiswa PKM dengan salah satu bidangnya yaitu
kewirausahaan (PKM-K) setiap tahunnya.
Latar belakang mahasiswa berwirausaha baik melalui program dikampus atau
tidak, sesunguhnya yang terbaik yakni memprioritaskan pendidikan, karena
3 sektor yang paling penting dalam pembangunan nasional. Hal ini karena melalui
sektor pendidikan dapat membentuk manusia yang berkualitas seperti yang
disebutkan dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak seperti peradapan bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Kutipan di atas secara tidak langsung menjelaskan bahwa normatifnya seorang
mahasiswa adalah mengemban pendidikan agar menjadi seorang yang
berkemampuan dan memiliki watak yang baik salah satunya dengan mengikuti
peraturan dan proses yang sudah disepakati diawal perkulihan, agar ilmu yang
dipaparkan oleh dosen dapat dipahami dan bermanfaat nantinya .
Memulai berwirausaha sejak mahasiswa merupakan langkah yang lebih maju
untuk peduli dengan perekonomian Indonesia. Selanjutnya ditinjau dari segi Gross National Product (GNP), apabila semakin banyak uang yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia karena berwirausaha, maka uang yang dihasilkan berpeluang
semakin besar. Berbeda dengan gaji yang nominalnya relatif tetap.
Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian
Koperasi dan UKM, Prakoso Budi Susetyo dalam siaran persnya, Jumat (5/9) tahun
2014 juga mengatakan sebaiknya mahasiswa tidak lagi memiliki pola pikir untuk
mencari kerja tetapi justru menciptakan lapangan kerja untuk orang lain. Sebab
kota-4 kota besar. "Garap desa-desa, wirausaha di bidang pertanian justru potensinya masih
sangat luas dan prospektif", pernyataan diatas menguatkan mahasiswa yang
berwirausaha untuk lebih mananamkan nilai kewirausahaannya, Agar kedepan nanti
akan lebih sukses dan dapat membuka lapangan kerja baru di Indonesia (Amin:
2012).
Begitu pula penulis mengutip jurnal semangat wirausaha dikalangan
mahasiswa dari Devi Anjas Primasari mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga di
Surabaya (Unair). Realitas bahwa sangat tingginya angka pengangguran terdidik
yang semakin memprihatinkan dan sangat terbatasnya lapangan pekerjaan yang ada.
Nampaknya masih belum mampu menyadarkan atau menggugah mahasiswa untuk
mengubah orientasinya. Hal ini terjadi karena sistem pembelajaran di berbagai
perguruan tinggi masih terfokus pada bagaimana menyiapkan para mahasiswa yang
cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan, bukannya lulusan yang siap menciptakan
pekerjaan (Rahayu: 2014).
Kembali membahas mahasiswa berwirausaha yang dikenal sebagai individu
dan memiliki dua konsentrasi dalam hidupnya yakni berkuliah dan berwirausaha.
Mahasiswa berwirausaha tentunya berharap untuk kelancaran keduanya yaitu kuliah
yang dapat diselesaikan kejenjang sarjana dengan IPK (Indeks Prestasi Komulatif)
memuaskan dan berwirausaha dengan penghasilan yang lebih dari cukup. Namun
kenyataannya tidak dapat dinafikkan bahwa akan timbul kendala-kendala yang akan
dihadapi dalam mengikuti kedua proses tersebut. Contohya seorang mahasiswa harus
mengikuti perkuliahan di dalam ruang kelas dan secara bersamaan kegiatan
5 satu. Artinya bagaimana mahasiswa membagi waktu dengan dua konsentrasi antara
menjadi sebagai mahasiswa yang tugasnya mengikuti proses pembelajaran
diuniversitas dan menjadi seorang wirausaha yang harus melakukan proses produksi
guna meningkatkan penghasilan.
Minat untuk berwirausaha bagi mahasiswa dari pengalaman dan yang penulis
lihat cukup banyak, Apalagi ketika mereka mengikuti seminar atau mendengar teman
disekitar bercerita bagaimana dapat menjalani usaha disela-sela waktu kosong
sehabis mengikuti kegiatan perkuliahan, seketika mereka begitu optimis dan
terinspirasi dari mendengar cerita tersebut. Namun terkadang memulai kegiatan
wiarusaha pada awalnya memiliki semangat yang cukup tinggi, namun seiring
berjalannya waktu mereka yang baru mencicipi dunia wirausaha itu malah merasa
frustasi dikarenakan sulit membagi waktu dan merasa bagaimana susahnya
menjalankan usaha apalagi ketika jasa atau barang yang dijual kurang diminati
konsumen. Maka kegagalan demi kegagalan mereka tempuh, kalaupun begitu jika
memang memiliki spirit wirausaha yang tinggi bukan tidak mungkin mereka akan
suksesnantinya.
Sebaliknya terdapat beberapa mahasiswa berwirausaha lebih terfokus pada
usaha yang digeluti dibandingkan mengikuti perkuliahan. Ia merasa manfaat
berwirausaha lebih banyak diperoleh, yakni terutama dari segi penghasilan (uang)
dibandingkan memberi waktunya untuk mengikuti perkuliahan yang tidak
menghasilkan uang. Apa lagi jika diperkuliahan terkadang dosen berhalangan hadir
untuk mengajar dengan alasan tertentu, sehingga mahasiswa tersebut beranggapan
6 Selain itu ada juga mahasiswa berwirausaha yang konsisten dengan perkuliahan
maksudnya disini, mereka bisa menyeimbangkan antara kegiatan usaha dan
perkuliahan. Karena menurut mereka berwirausaha dan kuliah sama pentingnya dan
hal itu adalah sebuah pilihan sehingga harus dipertanggung jawabkan.
Pengalaman mahasiswa yang tergambarkan tadi, tentunya terdapat strategi
terbaik untuk menjalankan usaha dan mengikuti proses pembelajaran.
Strategi-strategi itu menurut penulis antara lain, managemen waktu yang dibagi dengan baik,
yakni antara waktu yang harus dipergunakan untuk kuliah dan kapan waktu yang
tepat untuk berwirausaha. Bertukar pendapatpun dengan sesama mahasiswa yang
berkecimpung di dunia wirausaha dapat berguna untuk mengintropeksi diri, apa saja
hal-hal yang baik diterapkan dalam kelangsungan berwirausaha dan proses
perkuliahan atau sebaliknya. Sehingga strategi sangatlah dibutuhkan agar kedua
7 Berangkat dari hal ini penulis mencoba melihat dan menggambarkan serta
menganalisis tentang mahasiswa berwirausaha, Judul yang di angkat adalah :
“Strategi Mahasiswa Berwirausaha dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di Universitas Hasanuddin”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang maka perumusan masalah dalam penelitian
ini yaitu :
1. Bagaimana strategi mahasiswa wirausaha yang sedang mengikuti proses pembelajaran di Universitas Hasanuddin ?
2. Faktor-faktor apa saja melatarbelakangi mahasiswa wirausaha yang sedang mengikuti proses pembelajaran di Universitas Hasanuddin ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi mahasiswa berwirausaha yang sedang mengikuti proses pembelajaran di Universitas Hasanuddin.
2. Untuk mengetahui fakor-faktot apa saja yang melatar belakangi mahasiswa berwirausaha yang sedang mengikuti proses pembelajaran di Universitas
8 D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi semua pihak akademisi, yakni
sebagai salah satu referensi dan bahan dalam menghasilkan kebijakan dan
menjadi rujukan, juga sebagai informasi dalam memperkaya wawasan ilmu
pengetahuan sosial, terkhusus dibidang sosiologi.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian diharapkan bermanfaat untuk meperkaya khazana ilmu
pengetahuan di bidang ilmu sosiologi yakni memahami wirausaha dikalangan
mahasiswa dan bagaimana strategi mahasiswa berwirausaha dalam mengikuti
9 BAB III
METODE PENELITIAN
A.Pendekatan dan Strategi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif (qualitative). Metode kualitatif lebih berdasarkan pada filsafat
fenomenologis yang mengutamakan penghayatan (verstehen). Metode kulitatif
berusaha memahami dan menafsirkan makna suatu peristiwa interaksi tingkah
laku manusia dalam situasi tertentu menurut prespektif penelitian itu sendiri
(Usman, Akbar, 2009: 78).
2. Strategi Penelitian
Strategi penelitian yang digunakan adalah Studi kasus. Menurut Stake (
Denzin dan Lincoln, 1991:202) fokus dari studi kasus ini melekat pada
paradigma yang bersifat naturalistic, holistic, kebudayaan, dan fenomenologi. Menurut Yin (1996), secara tegas mengkategorikan studi kasus ke dalam tiga
tipologi, yakni: studi kasus eksplanatoris, eksploratoris dan deskriptif. Yin
meletakkan ketiga tipologi ini berdasarkan tiga pertanyaan “how” (bagaimana) dan “why” (mengapa), serta pada tingkat tertentu juga menjawab pertanyaan “what” (apa/apakah). Dengan mengedepankan tiga tipologi tersebut, Yin sekaligus menolak anggapan (atau yang menurutnya kesalahpahaman umum)
bahwa studi kasus hanya cocok di terapkan dalam penelitian yang bersifat
10 B.Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dimulai dari bulan Maret sampai Mei 2015. Peneliti menemui
kedelapan informan tidak jauh dari lingkup Universitas Hasanuddin, jalan Perintis
Kemerdekaan KM. 10.
Alasan mengambil lokasi ini karena peneliti yang juga berkuliah di
Universitas Hasanuddin, selain itu Informan yang peneliti pilih adalah mahasiswa
yang memiliki usaha dan masih menempuh perkuliahan.
C.Penentuan Informan
Pada penelitian kualitatif konsep populasi dan sampel disebut sebagai subjek
penelitian atau unit analisis Konsep subjek penelitian berhubungan dengan apa atau
siapa yang diteliti. Adapun persoalan Penelitian kualitatif adalah bagaimana kita
dapat menentukan dan memperoleh subjek penelitian dan unit pengamatan
sehingga dipeoleh suatu penelitian yang kredibel (Satori, 2011: 45).
Dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling, megapa demikian
karena peneliti sengaja memilih teknik tersebut. Sesuai dengan Judul skripsi yang
di buat oleh peneliti yakni “Strategi Mahasiswa Berwirausaha dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di Universitas Hasanuddin”, Purposive Sampling menentukan subjek/objek sesuai tujuan. Dengan menggunakan pertimbangan pribadi yang sesuai
dengan topik penelitian, peneliti memilih subjek/objek sebagai unit analisis. Peneliti
memilih unit analisis tersebut berdasarkan kebutuhannya dan menganggap bahwa
unit analisis tersebut representatif (Satori, 2011: 47).
Penentuan sumber data dalam penelitian kualitatif dilakukan secara purposive,
11 Menurut Spradley (1980) situasi sosial ini terdiri dari tiga komponen pokok yaitu
tempat, pelaku, dan aktivitas (Satori, 2011: 50).
Dalam bahasa sederhana purposive sampling itu dapat dikatakan sebagai
secara sengaja mengambil sampel tertentu (jika orang maka berarti orang-orang
tertentu) sesuai persyaratan (sifat-sifat, karakteristik, ciri, kriteria) sampel yang
mencerminkan populasinya.
Penentuan informan berdasarkan kriteria dengan pertimbangan sebagai
berikut:
1) Mereka adalah mahasiswa aktif dan terdaftar di Universitas Hasanuddin.
2) Mereka yang sedang berkecimpung atau terlibat dalam kegiatan wirausaha.
3) Mereka mempunyai cukup waktu untuk diwawancarai.
4) Mereka tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri.
Informan yang diinginkan peneliti untuk menjabarkan penelitian ini sebanyak
14 orang dari 14 fakultas. Sesuai dengan judul penelitian, “Strategi Mahasiswa Berwirausaha dalam Mengikuti Proses Pembelajaran di Universitas Hasanuddin” maka peneliti berfikir masing-masing fakultas memberi satu perwakilan mahasiswa
sebagai informan yang tepat sesuai dengan judul. Namun setelah berkonsultasi
dengan pembimbing, maka Informan (sample) yang diperlukan sejumlah 8 mahasiswa. Empat belas fakultas dapat di minimalisir menjadi empat kompleks di
12 Universitas Hasanuddin. Yaitu Tekhnosains Kompleks, kedua Agro Kompleks,
ketiga Medical Kompleks, dan yang ke empat Ekososbudkum (sosial kompleks).
Pada setiap kompleks di ambil sebanyak dua orang mahasiswa. Pertama dari
Sains Komplek yaitu salah satunya, Fakultas MIPA, terpilih mahasiswa angkatan
2008 Jurusan Statistika dan mahasiswi angkatan 2012 Jurusan Geofisika.
Melanjutkan pada Agro Kompleks salah satu fakultas di sana yakni Fakultas
Pertanian, terpilih satu mahasiswa angkatan 2012 Jurusan Teknologi Pangan dan
satu mahasiswi dari Jurusan Agribisnis angkatan 2012. Kompleks yang ketiga yakni
Medikal Kompleks salah satu fakultas disana yakni Fakultas Ilmu Kesehatan
Masyarakat (FKM), terpilih dua informan yang pertama mahasiswi angkatan 2012
Jurusan K3 (Kesehatan, Keselamatan, Kerja) yang kedua mahasiswi angkatan 2009
jurusan Ilmu Gizi. Terakhir dari Sosial Kompleks terpilih mahasiswi angkatan 2012
Fakultas Ekonomi Jurusan Managemen dan mahasiswa angkatan 2010 Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Jurusan Sosiologi.
Informan yang terpilih sebanyak delapan orang, tiga informan laki-laki dan
lima informan perempuan. Mahasiswa angkatn 2012 terpilih sebanyak lima orang
yakni informan HK, WM, NV, MY, FZ. Informan angkatan 2010 terdiri dari satu
orang berinisial IL. Informan ankatan 2008 dan 2009 terdiri masing masing satu
informan yakni informan AM dan WL.
Kedelapan informan dalam penelitian ini memiliki alasan tersendiri mengapa
mereka terpilih. Informan FZ, NV, MY, WM, sama-sama angkatan 2012 namun
memiliki latar belakang usaha yang berbeda-beda. Informan HK mahasiswa
13 perbandingan terhadap informan lainnya yang memulai usaha beberapa tahun
sebelumnya dibanding informan HK yang baru memulai usaha di tahun 2015.
Melanjutkan ketiga informan yang berangkatan 2010 informan IL dan
informan AM angkatan 2008 serta informan WL angkatan 2009, dapat dilihat dari
ketiga informan ini lebih senior dari kelima informan angkatan 2012. Maka ketiga
informan ini dipilih oleh peneliti untuk mewakili data dan karakteristik usaha dan
alasan mengapa ketiga informan belum menamatkan perkuliahan, Data yang
didapat dari ketiga informan bisa menjadi perbandingan dengan data informan
angkatan 2012.
D.Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan data Primer
a. Wawancara
Teknik wawancara dilakukan dengan mengajukan beberapa pertanyaan
secara lisan dan bertatap muka dengan informan yang telah ditetapkan.
Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi secara lengkap, mendalam, dan
komprehensif sesuai dengan tujuan penelitian. Pertanyaan yang diajukan
peneliti berupa pertanyaan lisan dengan tetap merujuk pada pedoman
wawancara.
Wawancara dilakukan di tempat tinggal atau tempat usaha informan
serta di Universitas Hasanuddin tempat informan berkuliah.
b. Observasi
Observasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan atau
14 penelitian. Dalam hal ini, peneliti berpedoman kepada desain penelitian yang
perlu mengunjungi lokasi penelitian, mengamati langsung berbagai hal atau
kondisi yang ada di lapangan. Penemuan ilmu pengetahuan selalu dimulai
dengan observasi dan kembali kepada observasi untuk membuktikan
kebenaran ilmu pengetahuan tersebut.
Dengan observasi dapat diperoleh gambaran tentang kehidupan sosial
yang sukar untuk diketahui dengan metode lainnya. Observasi dilakukan
untuk menjajaki sehingga berfungsi eksploitasi. Dari hasil observasi akan
memperoleh gambaran yang jelas tentang masalah dan petunjuk-petunjuk
dalam pemecahan masalah. Jadi jelas bahwa tujuan observasi adalah untuk
memperoleh berbagai data konkret secara langsung di lapangan atau tempat
penelitian.
Teknik observasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi
non partisipasi. Observasi non partisipasi adalah observasi yang dalam
pelaksanaannya tidak melibatkan peneliti dalam kelompok yang diteliti. Cara
ini banyak dilakukan, namun dalam kegiatan observasi terkadang cara ini
mengalami kendala, karena ketika proses pengamatan, dapat mempengaruhi
sikap dan perilaku orang yang diamati. Contohnya peneliti mengamati
kegiatan usaha salah satu informan, informan tersebut terkadang canggung
sehingga membuat pengamatan kurang maksimal dijalankan.
Pengamatan langsung di lokasi penelitian, ditujukan untuk mengetahui
segala hal yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penggunaan teknik
15 melalui teknik wawancara. Observasi yang dilakukan peneliti meliputi
kegiatan usaha yang dilakukan informan, informan WM misalnya yang
peneliti temui di tempat usahanya, yakni Kafe D’wulan, Informan WM tidak sadar kalau saat itu peneliti sedang mengamati dirinya dalam bekerja
menerima pesanan dan memasakkan pesanan ke pengunjung kafe, sampai
proses pengunjung kafe membayar pesanan. Selebihnya penjelasan observasi
kegiatan usaha dapat dilihat di bab V pembahasan penelitian ini. Observasi
non partisipan yang dilakukan peneliti juga dengan melihat penampilan dan
pembawaan informan secara visual, berupa model berpakaian dan cara
berbicara saat di wawancarai. Intinya observasi yang dilakukan dalam
penelitian ini meliputi kegiatan informan sejak peneliti melihat kegiatan
produksi usaha dan menjalankan perkuliahan.
c. Studi Literatur
Sebelum peneliti menemui informan secara langsung, peneliti
membekali diri dengan informasi agar saat mewawancara banyak hal yang
dapat digali guna menghimpun data yang menguatkan penelitian ini.
Informasi yang didapatkan melalui bacaan dimedia online maupun media
cetak seperti koran dan majalah yang dengan sengaja peneliti beli, guna
mendapatkan bacaan yang memberi tambahan informasi.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui objektifitas pelaku wirausaha
16 mengenai objek yang sedang diteliti. Studi literatur diperoleh dari hasil
penelitian yang representatif dengan judul.
2. Pengumpulan data Sekunder
Pengumpulan data sekunder didasarkan pada data yang tersedia di kantor
administrasi kampus, koran, artikel, jurnal, dan majalah. Data sekunder tersebut
peneliti peroleh dengan cara mengambil gambar ataupun foto kegiatan kuliah
maupun kegiatan wirausaha informan. Data sekunder lainnya yang dikumpulkan
peneliti berupa raport ataupun nilai-nilai (IP) sang informan selama kuliah sambil
berwirausaha, guna mengetahui kondisi akedemik informan.
E.Analisis Data
Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa secara kualitatif
dengan memberikan gambaran informasi yang jelas dan mendalam. Hasil dari
gambaran informasi akan di interpretasikan sesuai dari hasil penelitian yang
dilakukan berdasarkan teori yang relevan. Penarikan kesimpulan dilakukan secara
cermat dengan melakukan verifikasi berupa tinjauan ulang pada catatan-catatan
lapangan sehingga data-data yang ada teruji validitasnya. Analisis data dimulai
dengan membagi data sekunder dan primer. Untuk hasil wawancara dan observasi
data akan dianalisis dimulai dengan mengkategorikan data sesuai dengan rumusan
masalah. Dengan begitu akan dicapai puncak analisis sesuai dengan rumusan
17 BAB VI
PENUTUP A. Kesimpulan
Penelitian berfokus pada strategi mahaiswa berwirausaha dan faktor-faktor
apa saja yang melatar belakangi mahasiswa berwirausaha, berikut kesimpulan
terbagi atas dua sesuai dengan fokus penelitian :
1. Strategi Mahasiswa berwirausaha
Strategi berwirausaha dalam penelitian, terbagi atas dua kategori, yang
pertama mahasiswa berwirausaha yang berhenti sejenak dari aktivitas kuliah
(cuti) dan yang kedua Mahasiswa berwirausaha yang tetap menjalankan
perkuliahan. Tindakan yang dipilih mahasiwa berwirausaha tersebut
berdasarkan alasan yang dianggap terbaik untuk pribadinya. Mahasiswa
berwirausaha yang cuti dari perkuliahan dikarenakan mahasiswa tersebut
merasa jika menjalankan kedua aktifitas kuliah dan berwirausaha, maka
keduanya akan berjalan tidak maksimal. Sedangkan ada pula mahasiswa yang
tetap menjalankan keduanya kuliah aktif dan usaha yang tetap berjalan meski
di nomor duakan, maksudnya usaha yang dijalankan hanya di waktu kosong
saja sehabis kuliah.
Realitasnya mahasiswa berwirauaha adalah seorang yang memiliki tujuan
hidup kearah yang lebih baik, mahasiswa memilih jalan berwirausaha atas
pertimbangan untuk di buktikan dalam dunia nyata, dapat dikatakan tindakan
18 adalah masuk akal dan sesuai hukum alam, serta dipahami Weber sebagai
makna obyektif atas tindakan subyektif individu. Tindakan rasional
menurutnya berkaitan dengan pertimbangan sadar dan pilihan bahwa tindakan
itu dinyatakan.
Bukan perkara muda untuk mengkonsistenkan diri dalam berwirausaha
sambil kuliah, memilih cuti dari perkuiah merupakan tindakan yang beresiko.
Cuti dari kuliah secara otomati durasi dalam menyelesaikan pendidikan di
sebuah universitas akan lebih lama, sehingga menjadi kendala mahasiswa
berwirausaha. Maka strategi yang dijalankan sesuai tujuan beriringan dengan
segala resiko yang harus dihadapi. Tidak semua mahasiswa berwirausaha cuti
dari perkuliahan ada pula yang tetap kuliah, namun penghasilan dari
berwirausaha terhitung minim di bandingkan mahasiswa yang cuti. Mahasiswa
tetap menjalankan kuliah cukup puas dengan apa yang telah dipilih, bebanpun
begitu ringan, karena walau pengasilan tidak begitu besar namun resiko yang
di tanggungnya juga kecil.
2. Faktor- faktor mahasiswa berwirausaha
Mahasiswa menjalankan proses pembelajaran (kuliah) sambil
berwirausaha merupakan hal yang dipengaruhi oleh berbagai Faktor
eksternal dan faktor internal. Eksternal merupakan faktor ekonomi, sedangkan
faktor internal meliputi faktor keluarga pengusaha, sengaja terjun menjadi
19 keluarga dan lingkungan pergaulanlah yang membentuk seseorang untuk
memilih jalannya terkhusus menjadi wirausaha.
Mahasiswa berwirausaha secara pribadi lebih memilih berwirausaha
semasa kuliah karena mendapatkan pengaruh dari lingkungan pergaulan.
Banyaknya wirausahawan muda yang sukses juga menjadi suatu dorongan
tersendiri yang memicu dan memberi keberanian untuk berwirausaha. Dalam
kasus ini, orang tua yang mendukung mahasiswa untuk berwirausaha semasa
kuliah merupakan orang tua yang juga menjalankan bisnis.
Selain Faktor lingkungan, mahasiswa berwirausaha sambil kuliah juga
disebabkan karena adanya karakter seorang wirausahawan yang melekat pada
diri sang mahasiswa. Dalam hal ini, karakter mahasiswa yang berwirausaha
memiliki karakteristik seorang wirausahawan seperti keinginan untuk mandiri
di usia muda, menyukai kebebasan, tidak mudah menyerah, menyukai
tantangan, dan berpikir jauh ke depan.
Sebenarnya, mahasiswa yang memiliki karakter wirausahawan sudah
nampak sejak usia dini. Mahasiswa yang berwirausaha rata-rata sudah
menjalankan bisnisnya lebih dari 3 tahun, beberapa informan memulai usaha
sejak duduk dibangku SMA, bahkan sejak sekolah dasar, alasannyapun bukan
karena kekurangan uang atau faktor ekonomi, namun karena kesenangan
pribadi ungkap beberapa inforrman. Kuliah maupun berwirausaha merupakan
hal yang positif. Fakta yang ada banyak mahasiswa yang prestasi,
20 Mahasiswa berwirausaha sebagai sebuah proses dinamis dalam
meningkatkan kesejahteraan, Mahasiswa berwirausaha adalah individu yang
mengambil segala resiko untuk mengejar dan menjangkau peluang serta
situasi yang berbeda dengan kemungkinan kegagalan dan ancaman serta
hambatan. Pada Negara yang berkembang motivasi menguasai bisnis sangat
penting untuk menunjang daya saing yang kompetitif.
B. Saran
Saran yang akan di berikan terkait dengan strategi mahasiswa berwirausaha dalam
mengikuti proses pembelajaran di Universitas Hasanuddin :
Untuk Pengemban amanat di kampus Universitas Hasanuddin terkhusus Rektor
dan jajarannya, serta dosen dan para staf administrasi, Kampus yang memegang
peranan penting dalam menumbuhkan jiwa kewirausahaan bagai mahasiswa.
Mahasiswa dan pengemban amanat harus bersinergi. Kampus sebagai lembaga
akademis, kampus juga berpotensi untuk bisa menjadi wahana pengintegrasian
secara sinergi antara penguasaan sains dan teknologi dengan jiwa kewirausahaan
seorang mahasiswa. Mahasiswa adalah agen perubahan, mereka wajib didukung
dalam berkaraya salah satunya mahasiswa berwirausaha, karena mereka
21 Daftar Pustaka
Alfifi, John. 2014. Rahasia Masterpreneurship untuk Mahasiswa. Yogyakarta: Saufa
Bungin, Burhan (ED.). 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Damsar. 2009. Pengantar Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Kencana
Imam, Iswanto. 2014. Tindakan Ekonomi dan Keterlekatan usaha industri DUPA dengan Masyarakat Karyawan di Desa Dalisodo Kecamatan Wagir kabupaten Malang. Universitas Muhammadiyah: Malang
Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: PT RajaGrafindo
Kafi, Dliyauddin, Dkk. 2013. Tindakan Ekonomi dan Keterlekatan Pondok
Pesantren dengan Santri Karyawan. Jurusan Sosiologi FISIP Universitas Brawijaya: Malang
Rahayu, Budi. 2014. Semangat Wirausaha di Kalangan Mahasiswa. Universitas Airlangga: Surabaya
Ritzer, George. 2011. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Rudito, Bambang. Famiola, Melia. 2013. Social Mapping. Teknik Memahami Suatu Masyarakat atau Komuniti. Edisi revisi. Bandung: Rekayasa Sains.
Sator, Djam’an. Komariah, Aan. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : ALFABETA
Upe, Ambo. 2010. Tradisi Aliran Dalam Soiologi. Jakarta: Rajawalipers
Usman, Husaini. Akbar, Purnomo Setiady . 2009. Metode penelitian Sosial (edisi kedua). Jakarta : PT.Bumi Aksara.
Walgito, Bimo. 2003. Psikologi Sosial Suatu Pengantar. (Ed.IV). Yogyakarta: ANDI.
22 Sumber lainnya
Amin, Habib, Pengertian, Tujuan dan Teori Kewirausahaan (Materi Kuliah), http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/06/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah-444369.html. Diakses pada 22 Desember 2014 pukul 00.24 wita
Dikti, PKM didanai Dikti, http://pkm.dirmawa.ugm.ac.id//files/pkm/2014/-pkm_didanai_dikti.pdf. Diakses pada 27 desember 2014. Pukul 20.24 Wita.
Dikti, Hasil Seleksi Program Mahasiswa Wirausaha 2013, http://www.unpad.ac.id-/pengumuman/hasil-seleksi-program-mahasiswa-wirausaha-2013/.
Diakses pada 28 desember 2014. Pukul 21.09 Wita.
Maulidah, Pengertian Wira Usaha, https://fidianurulmaulidah.wordpress.com-/2014/04/17/pengertian-wirausaha/. Diakses pada 22 Desember 2014 pukul 00.50 Wita
Nn, Ciputra Entrepreunership, http://www.ciputraentrepreneurship.com/- entrepreneurship/jumlah-wirausaha-di-indonesia-naik-jadi-442-juta-orang. Diakses pada 30 Oktober 2014. Pada pukul 18.21 Wita
Wahyono, Teori Aksi oleh Parson dan Teori Tindakan oleh Max Weber, http://- ekowahyono.blog.fisip.uns.ac.id/2012/09/12/teori-aksi-oleh-parson-dan-teori-tindakan-oleh-max-weber/. Diakses pada 23 Desember 2014 pukul 18.21 Wita
Wikipedia, Tindakan Sosial, https://id.wikipedia.org/wiki/Tindakan_sosial. Diakses pada 23 Desember 2014 pukul 18.21 Wita
_________, Emile Durkheim, https://id.wikipedia.org/wiki/%C3%89mile_-Durkheim). Diakses pada 23 Desember 2014 pukul 20.21 Wita
Universitas Negeri Yogyakarta, Hasil PKM-K dan PMW,
23 DOKUMENTASI
Ket : Foto bersama informan WM (jilbab merah).
Ket: Foto Jilbab-Jilbab jualan milik Informan WM.
Ket : Catatan Penjualan Informan WM Ket : Keripik jualan informan MY
24
Ket : Foto Informan NV.
Ket : Foto Jualan baju-baju batik milik informan NV.
25 Ket : Foto di lokasi usaha milik informan AM
Ket : Foto Buku-buku jualan Informan IL. Ket : Foto Informan IL di ruang perkuliahan.
26 RIWAYAT HIDUP PENULIS
DATA PRIBADI
Nama : Nur Fadliyah M
Tempat/ Tanggal Lahir : Makassar, 16 April 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Makassar/Indonesia
Alamat : Jl. Baji Pangngai No.4 Kota Makassar
Handphone : 085340164493
Email : nurfadliyahmandasini@gmail.com
DATA PENDIDIKAN
1. 2005 Lulus SD Cendrawasih 1 Kota Makassar 2. 2008 Lulus SMP Negeri 24 Kota Makassar 3. 2011 Lulus SMK Baji Minasa Kota Makassar
4. 2015 Lulus Strata Satu Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin
PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2012 – 2013 Anggota Biro Penelitian dan Pengembangan Minat dan Bakat Kemasos FISIP UNHAS
2. 2013 - 2014 Sekretaris Umum Kemasos FISIP UNHAS