IMPLEMENTASI SEKOLAH DASAR BERSIH DAN SEHAT
DI DESA SAMBANGAN
1I Made Kusuma Wijaya, I Made Budiawan, Ni Luh Kadek Alit Arsani 1Prodi Kedokteran FK Undiksha, 2Prodi Kedokteran FK Undiksha, 3Prodi Kedokteran FK Undiksha
E-mail: [email protected]
ABSTRACT
This community service activity aims to increase the knowledge of students and teachers about clean and healthy elementary schools and to carry out various efforts to implement clean and healthy elementary schools in Sambangan village. This activity is carried out through a participatory approach by being directly involved with teachers and students in the implementation of clean and healthy primary schools. The results of the mentoring showed an increase in the knowledge of students and teachers about clean and healthy elementary schools, which includes the culture of clean and healthy behavior in schools and various efforts have been made to create clean and healthy elementary schools that are arranged together with elementary school teachers. Furthermore, all participants are expected to be able to socialize the knowledge they have acquired to other students and teachers and to cultivate a clean and healthy lifestyle in school.
Key words: SD, clean, healthy
ABSTRAK
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan guru tentang sekolah dasar bersih dan sehat serta melaksanakan berbagai upaya implementasi sekolah dasar bersih dan sehat di desa Sambangan. Kegiatan ini dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif dengan langsung terlibat bersama guru dan siswa dalam implementasi sekolah dasar bersih dan sehat. Hasil pendampingan menunjukan peningkatan pengetahuan siswa dan guru tentang sekolah dasar bersih dan sehat yang termasuk didalamnya terkait pembudayaan perilaku bersih dan sehat di sekolah serta telah tersusun berbagai upaya dalam mewujudkan sekolah dasar bersih dan sehat yang disusun bersama dengan guru-guru sekolah dasar. Selanjutnya seluruh peserta diharapkan dapat mensosialisasikan pengetahuan yang telah mereka peroleh kepada siswa dan guru lainnya serta dapat membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah.
Kata-kata kunci: SD, bersih, sehat
PENDAHULUAN
Pembangunan bidang kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk atau individu agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum dari tujuan pembangunan nasional. Untuk mencapai kebehasilan tersebut erat kaitannya dengan pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai modal dasar pembangunan nasional. Pengembangan sumber daya manusia di bidang kesehatan merupakan suatu upaya yang besar, sehingga tidak hanya dilakukan oleh
pemerintah saja tetapi perlu adanya keterlibatan masyarakat.
Sekolah merupakan institusi formal dan strategis dalam menyiapkan sumber daya manusia yang sehat secara fisik, mental, sosial, dan produktif. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan proses belajar mengajar di sekolah adalah status kesehatan dan kondisi lingkungan sekolah. Masalah kesehatan di sekolah menjadi kompleks dan bervariasi terkait dengan kesehatan peserta didik yang dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya kondisi lingkungan sekolah dan perilaku hidup bersih.Sekolah dapat menjadi salah satu tempat penyebaran penyakit seperti demam berdarah. Menurut Rois (2012), 3 sampai 4 anak dalam setiap 1000 anak berusia 7-12
tahun berisiko menderita demam berdarah. Dari penderita itu, 33,8% adalah kelompok usia sekolah. Dua pertiga penderita tertular di luar lingkungan tempat tinggalnya, salah satunya di sekolah. Hal tersebut membuktikan
bahwa kebersihan lingkungan sekolah
merupakan faktor penting yang harus
diperhatikan.
Guna mencegah dan menanggulangi kejadian tersebut maka diperlukan perilaku hidup bersih dan sehat. Berdasarkan atas laporan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat Kemenkes RI didapatkan, kabupaten/kota di Indonesia yang menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat mencapai 60,89% (Kemenkes RI 2017). Sedangkan berdasarkan laporan dinas kesehatan provinsi Bali diperoleh cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat yang tertinggi terdapat di kabupaten Klungkung sebesar 87,1 dan Kabupaten Buleleng masih di bawah rata rata provinsi Bali sebesar 78,5 (Dinkes Prov Bali
2017). Perilaku hidup bersih dan sehat adalah
sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok dan masyarakat mampumenolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat. PHBS merupakan suatu tindakan pencegahan agar masyarakat terhindar dari penyakit dan gangguan kesehatan. Tentunya perilaku tersebut tidak
bisa dirubah secara instan, namun
membutuhkan waktu yang harus dimulai dari sejak usia dini, sehingga peran sekolah sangatlah penting dalam membentuk perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat sehingga akan menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif.
Kabupaten Buleleng merupakan salah satu kabupaten di provinsi Bali yang terus
berupaya meningkatkan kebersihan
lingkungan dan kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut tentunya diperlukan untuk melakukan berbagai upaya, sehingga
mampu menghasilkan sumber daya manusia
yang sehat secara fisik, mental, sosial, dan
produktif. Desa Sambangan sebagai salah satu desa yang menjadi infrastruktur penunjang kabupaten Buleleng dalam mewujudkan hal tersebut. Saat ini desa Sambangan masih mengalami berbagai masalah, terutama dalam hal kebersihan lingkungan. Kebersihan pribadi maupun kebersihan lingkungan menjadi faktor yang sangat penting dalam mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan produktif. Kebersihan tersebut akan dapat
terwujud apabila masyarakat telah
membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, yang harus ditanamkan sejak usia dini terutama di sekolah tingkat dasar.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mewujudkan sekolah dasar bersih dan sehat. Sekolah Dasar Bersih dan Sehat merupakan sekolah yang menyadari pentingnya pembangunan kesehatan dibidang promotif dan preventif yang mendorong kemandirian warga sekolah dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk berperilaku hidup sehat, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Sekolah Dasar Bersih dan Sehat adalah sekolah dasar yang memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, nyaman, tertib, aman dan rapi, memiliki warga sekolah yang sehat dan bugar, serta secara sadar senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat. Upaya tersebut tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar saja tetapi perlu didukung oleh kebijakan, sarana prasarana, serta program yang tepat sehingga perilaku hidup bersih dan sehat akan menjadi budaya di
kalangan warga sekolah. Jika peserta didik
menyadari arti dan pentingnya pola hidup bersih dan sehat, maka perilaku tersebut akan menjadi budaya. Untuk mewujudkan hal tersebut, diperlukan situasi serta kondisi lingkungan yang mendukung karena merupakan faktor penting yang berkontribusi dalam menentukan derajat kebersihan dan kesehatan. Sosialisasi sekolah dasar bersih dan sehat ini sudah dilaksanakan pemerintah kabupaten Buleleng melalui dinas pendidikan, namun memang belum seluruh sekolah dan warganya yang dapat memahami dan dapat
melaksanakan dengan baik. Hal tersebut tampak dari belum maksimalnya upaya sekolah di desa Sambangan dalam mendukung pembudayaan PHBS di sekolah.
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas maka sangat perlu adanya bentuk pendampingan implementasi sekolah dasar bersih dan sehat sehingga melalui pendampingan tersebut diharapkan seluruh warga sekolah dapat memiliki perilaku hidup bersih dan sehat serta dapat menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan.
METODE
Metode yang dipergunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah melalui pendekatan partisipatif dengan langsung terlibat bersama guru dan siswa dalam implementasi sekolah dasar bersih dan sehat. Dalam pendampingan tersebut dilaksanakan kegiatan tatap muka dalam hal melakukan observasi dan penjajagan terhadap sekolah dasar untuk melihat secara langsung keadaan sekolah serta permasalahan yang dihadapi sekolah. Disamping itu tatap muka juga dilaksanakan saat pendampingan terhadap guru-guru dalam menyusun upaya-upaya dalam implementasi sekolah dasar bersih dan sehat tersebut. Sedangkan metode daring dilaksanakan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa dan guru sekolah dasar tentang sekolah dasar bersih dan sehat serta pembudayaan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk pendampingan implementasi sekolah dasar bersih dan sehat di desa sambangan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dalam beberapa tahapan, yaitu:
a). Tahap perencanaan kegiatan
Melaksanakan pertemuan dalam upaya koordinasi dengan kepala sekolah dasar di desa Sambangan untuk membahas perihal:
a. Permohonan ijin pelaksanaan PKM b. Perencanaan mekanisme pelaksanaan
dan peserta kegiatan PKM
c. Penetapan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan PKM
d. Merumuskan hasil PKM untuk dijadikan dasar meningkatkan mutu pengabdian masyarakat
b). Tahap pelaksanaan kegiatan
Adapun beberapa tahapan kegiatan dilaksanakan dalam pendampingan ini. Adapun tahapan pendampingan tersebut sebagai berikut :
1. Penjajagan awal
Kegiatan ini dilaksanakan untuk pengumpulan dokumen berupa visi, misi, tujuan serta rencana kerja sekolah dan ketersediaan sarana prasarana di sekolah dasar. 2.Sosialisasi
Melaksanakan sosialisasi tentang sekolah dasar bersih dan sehat terhadap siswa dan guru sekolah dasar. Sosialisasi ini dilaksanakan secara daring untuk meningkatkan pengetahuan siswa dan guru terhadap SD bersih dan sehat. Dalam sosialisasi ini diberikan beberapa materi yaitu
a) Konsep Sekolah Dasar Bersih dan Sehat b) Implementasi SD bersih dan sehat c) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) 3.Pendampingan
Melaksanakan pendampingan dalam penyusunan beberapa upaya implementasi SD bersih dan sehat di sekolah dasar. Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung melalui pemaparan materi serta berdiskusi dengan guru dan melakukan evaluasi kegiatan yang selama ini telah dilaksanakan serta berbagai permasalahan dan kendala yang dialami sekolah.
c) Tahap Evaluasi
Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari hasil evaluasi sepanjang pelaksanaan kegiatan yaitu: ketekunan dan partisipasi siswa dan guru dalam kegiatan pendampingan ini, peningkatan pengetahuan siswa tentang sekolah dasar bersih dan sehat serta PHBS, serta tersusunnya program-program dalam
upaya implementasi sekolah dasar bersih dan sehat di desa Sambangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Kegiatan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa pendampingan implementasi sekolah dasar bersih dan sehat di desa Sambangan telah berjalan baik sesuai dengan tahapan kegiatan yang telah direncanakan. Kegitan telah dimulai dengan penjajagan awal yang menemukan belum maksimalnya kebijakan dan sarana yang mendukung terwujudnya SD bersih dan sehat. Sehingga hal tersebut dapat digunakan sebagai dasar perbaikan dalam upaya implementasi sekolah dasar bersih dan sehat di desa Sambangan.
Kegiatan selanjutnya dilaksanakan dalam upaya sosialisasi sekolah dasar bersih dan sehat serta upaya pembudayaan perilaku bersih dan sehat di sekolah. Dalam kegiatan pendampingan ini, evaluasi terhadap pengetahuan siswa dan guru dilaksanakan dengan memberikan pre-test pada awal kegiatan dan post-test pada akhir kegiatan. Evaluasi juga dilaksanakan terhadap keaktifan peserta selama kegiatan tersebut berlangsung. Berdasarkan evaluasi tersebut diperoleh hasil terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman siswa dan guru terhadap sekolah dasar bersih dan sehat yang termasuk didalamnya terkait pembudayaan perilaku bersih dan sehat di sekolah. Siswa mendapatkan rata rata nilai 9,5 dari sepuluh pertanyaan yang diberikan melalui metoda daring. Selama kegiatan berlangsung peserta juga terlihat sangat antusias yang terlihat dari keaktifan peserta dalam melakukan diskusi dan memberikan berbagai pertanyaan yang belum mereka pahami.
Disamping itu, evaluasi juga dilaksanakan terhadap upaya yang dilaksanakan oleh guru dalam implementasi sekolah dasar bersih dan sehat tersebut. Kegiatan pendampingan tersebut juga telah menghasilkan program-program yang disusun bersama dengan guru-guru sekolah dasar yaitu:
1.Tersusunnya organisasi pelaksana yang terdiri dari penanggung jawab yang diisi oleh kepala sekolah SD, Ketua dari unsur guru SD, Sekretaris dari unsur guru dan juga tenaga kependidikan dan Anggota yang terdiri dari unsur guru, tenaga kependidikan, siswa dan komite sekolah
2.Tersusunnya visi dan misi sekolah yang mencerminkan SD bersih dan sehat
3.Tersusunnya rencana kegiatan yaitu: A.Sosialisasi
Melalui kegiatan kurikuler ataupun ekstra kurikuler oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, serta komite sekolah
Pemasangan stiker, poster, slogan kebersihan dan kesehatan berupa poster larangan merokok, larangan narkoba, cuci tangan, tempat pembuangan sampah, berolahraga di berbagai tempat dan ruangan yang mudah terbaca oleh warga sekolah. B.Pembudayaan PHBS
Penyusunan tata tertib siswa serta pemasangan tata tertib di tempat yang mudah dibaca oleh warga sekolah Piket Kelas.
Pemilihan duta bersih dan sehat di sekolah yang ada di setiap kelas Pemeriksaan rutin kebersihan dan
kesehatan setiap hari senin serta hari khusus dari puskesmas
4.Tersusunnya rencana pengembangan kegiatan berupa:
A.Pencanangan SD Bersih dan Sehat pada saat Upacara Bendera
B.Melakukan aksi bersama (cuci tangan pakai sabun, penanaman pohon di sekolah dan lain-lain).
C.Pemenuhan Fasilitas SD bersih dan sehat
Sarana kebersihan (tempat sampah terpilah dan tertutup, sapu, kemoceng di setiap ruangan)
Kantin sehat Ruang UKS
B. Pembahasan
Dalam undang-undang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi dalam mengembangkan kemampuan serta membentuk karakter dan peradaban bangsa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu tolak ukur pengembangan pendidikan karakter adalah kebersihan dan kesehatan. Sekolah memegang peranan penting dalam membentuk siswa agar memiliki perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat mendukung dalam pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Dalam SD Bersih dan sehat tersebut seluruh warga sekolah secara terus menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat serta memiliki lingkungan sekolah yang bersih, indah, sejuk, segar, rapih, tertib dan aman.
SD bersih dan sehat tersebut akan dapat terwujud apabila sudah terdapat komitmen dari seluruh warga sekolah sehingga disini dibutuhkan keterlibatan ataupun partisipasi dari semua pihak seperti warga sekolah, komite sekolah, puskesmas, dan juga masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan berbagai strategi dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah, antara lain melalui penyusunan kebijakan yang mendukung pelaksanaan SD bersih dan sehat seperti penyusunan visi dan misi sekolah yang sejalan dengan SD bersih dan sehat. Kebijakan tersebut akan menjamin terlaksananya pendidikan dan pelayanan kesehatan secara konsisten. Disamping kebijakan tersebut, perilaku hidup bersih dan sehat tersebut juga akan terwujud apabila seluruh warga sekolah memiliki pengetahuan dan pemahaman yang sama sehingga kegiatan sosialisasi sangat penting untuk dilaksanakan. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan melalui:
kegiatan kurikuler ataupun ekstra kurikuler oleh kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, siswa, serta komite sekolah
Pemasangan stiker, poster, slogan kebersihan dan kesehatan berupa poster larangan merokok, larangan narkoba, cuci tangan, tempat pembuangan sampah,
berolahraga di berbagai tempat dan ruangan yang mudah terbaca oleh warga sekolah. Disamping itu pembudayaan PHBS dapat terlaksana melalui:
Penyusunan tata tertib Piket Kelas.
Pemilihan duta bersih dan sehat di sekolah yang ada di setiap kelas
Pemeriksaan rutin kebersihan dan kesehatan SD bersih dan sehat juga tidak akan terwujud dengan baik apabila tidak ditunjang dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai sehingga sekolah juga diharapkan dapat mengembangkan berbagai upaya dalam penyediaan sarana dan prasarana yang memenuhi syarat, seperti ruang kelas, WC, ruang UKS, kantin sehat, dll. Disamping itu, agar seluruh warga sekolah memiliki komitmen dan gerak yang sama maka perlu dilaksanakan pencanangan SD bersih dan sehat dengan mengundang berbagai pihak yang terlibat, baik dari sektor pendidikan dan juga kesehatan.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil pelaksanaan pengabdian
kepada masyarakat dalam bentuk
Pendampingan Implementasi Sekolah Dasar Bersih Dan Sehat di Desa Sambangan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut telah berjalan dengan baik yang dapat diketahui dari hasil yaitu:
a. Ketekunan dan keaktifan seluruh peserta b. Terjadi peningkatan pengetahuan dan
pemahaman peserta tentang SD Bersih dan Sehat
c. Tersusunnya upaya implemenetasi sekolah dasar bersih dan sehat di desa Sambangan DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2017. Profil Kesehatan Provinsi Bali. Diunduh pada tanggal 5 Desember 2019 melalui http://www.diskes.baliprov.go.id/wp-content/uploads/2019/06/Bali_Profil_20 17_ds.pdf.
Sidiq EJ. 2017. Menuju Sekolah Dasar Bersih Dan Sehat (SDBS)
Kemenkes RI. 2017. Capaian Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2017
---. 2017. Germas. Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Direktorat
Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Kemenkes RI. 2016. PHBS. Gerakan PHBS
Sebagai Langkah Awal Menuju
Peningkatan Kualitas Kesehatan
Masyaraka. Direktorat Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Kemendikbud RI. 2014. Panduan
Pelaksanaan Pembinaan Sekolah Dasar
Bersih dan Sehat. Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar, Direktorat Pendidikan Dasar.